Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA

DISUSUN OLEH
ANNISA NAILUL FAAIZAH
228110019
PENDIDIKAN PANCASILA

FAKULTAS PSIKOLOGI
KELAS A-1
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT,karena atas berkah dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini,yang berjudul “ Masyarakat
Majemuk Indonesia “
Sudah barang tentu makalah ini jauh dari kesempurnaan,maka dari itu kritik
maupun saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan agar
dalam pembuatan makalah di waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi.
Harapan saya semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang membacanya.
Wabillahi Taufik Walhidayah,Wassalamualaikum wr.wb

Pekanbaru,02 November 2022


Penulis

(ANNISA NAILUL FAAIZAH)


DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Masyarakat Majemuk
B. Majemuk secara Budaya dan Geografis
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Letak Indonesia sebagai sebuah Negara kepulauan yang terbesar dari Sabang
hingga Merauke kini telah melahirkan beberapa bahasa dan adat istiadat. Bangsa
Indonesia terdiri atas suku-suku, berbicara dengan bahasa daerah, memiliki adat
dan memeluk agama yang berbeda pula, dengan latar belakang budaya yang
beraneka ragam, namun tetap merupakan satu bangsa. Kesatuan itu di simbolkan
dengan semboyan “ Bhineka Tunggal Ika” berbeda-beda tetap satu jua. Hal ini dapat
pula dikatakan demikian Bangsa Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari
masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai agama dan suku bangsa yang
berbeda.
Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai
kelompok ras atau etnik yang berada dibawah satu sistem pemerintah yang
seringkali akan mengalami konflik pertentangan dan paksaan. Kemajemukan
yang berarti suatu keadaan yang memperlihatkan wujud pembagian kekuasaan
diantara kelompok-kelompok masyarakat yang bergabung atau disatukan.
Kemajemukan memiliki nilai interaksi yang begitu luas dengan latar
belakang ras, budaya, agama, dan bahasa. Interaksi melibatkan kolektivitas suatu
adaptasi sosial yang mekanismenya merupakan pergaulan suatu sistem dan
dinamika dalam kehidupan di setiap kelompok masyarakat majemuk. Dimana
interaksi adalah proses sosial yang terjadi dalam kompleksitas yang dilalui oleh
setiap orang ketika mengorganisasikan dan menginterprestasikan persepsi
dirinya dengan orang lain dalam suatu dimana kita sama-sama berada. Hal ini
biasanya keterkaitannya dengan relasi antar ras atau etnik dan relasi etnis
disebut sebagai ciri khas masyarakat majemuk.

BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Masyarakat Majemuk
Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok ras
atau etnik yang berada dibawah satu sistem pemerintah yang seringkali akan
mengalami konflik pertentangan dan paksaan. Kemajemukan yang berarti suatu
keadaan yang memperlihatkan wujud pembagian kekuasaan diantara kelompok-
kelompok masyarakat yang bergabung atau disatukan.
Dengan cara yang lebih singkat, Pierre L. Van den Berghe menyebutkan beberapa
karastiriktik berikut sebagai sifat-sifat dasar dari suatu masyarakat majemuk, yakni:
a) terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok-kelompok yang seringkali
memiliki nilai subkebudayaan yang berbeda satu sama lain; memiliki struktur
sosial yang terbagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat
nonkomplomenter;
b) kurang mengembangkan konsensus diantara para anggotanya terhadapa nilai
yang bersifat dasar;
c) secara relatif seringkali mengalami konflik-konflik diantara kelompok yang
satu dengan kelompok yang lainnya;
d) secara relatif integrasi sosial tumbuh diatas paksaan (coercion) dan 2 Udin
Saripudin Winataputra, Multikulturalisme Bineka Tunggal Ika Dalam
Perspektif pendidikan Pewarganegaraan Sebagi Wahana Pembangunan
Karakter Bangsa Indonesia. Jurnal pendidikan dan Kebudayaan No. 075
FKIP-UT 2008, Hlm.1011. saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi;
serta
e) adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok-kelompok yang
lain.

BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Salam pembahasan ini yang dapat saya simpulkan yaitu masyarakat majemuk
adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-
sendiri.
Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua cirinya yang bersifat unik:
a. Horizontal,Ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan social berdasarkan
perbedaan suku-bangsa, perbedaan agama, adat serta perbedaan-perbedaan
kedaerahan.
b. Vertical ,Strktur maysrakat Indonesia ditandai adanya perbedaan-perbedaan
vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup dalam.
Pierre L. van den Berghe menyebutkan beberapa karakteristik masyarakat
majemuk, sebagai berikut:
a. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang seringkali memiliki
subkebudayaan yang berbeda satu sama lain.
b. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang
bersifat nonkomplementer.
c. Kurang mampu mengembangkan konsensus di antara para anggota-anggotanya
terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar.
d. Secara relatif sering kali mengalami konflik-konflik di antara kelompok yang satu
dengan kelompok yang lain.
e. Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling
ketergantungan di dalam bidang ekonomi.
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain

DAFTAR PUSTAKA

a. Nasikun. 1984. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT Grafiti Pers.


b. Nasikun. 1990. Masyarakat Majemuk dan Dinamika Integrasi Nasional.
Suatu Tinjauan Sosiologis. Makalah disampaikan pada Seminar Pluralitas,
Kesenjangan Sosial, dan Integrasi Nasional dalam rangka HUT KNPI ke17,
23 Juli 1990 di Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai