Anda di halaman 1dari 8

TUGAS CRITICAL BOOK REVIEW

MATA KULIAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Dosen Pengampu : Dr. Zulkifli Matondang, M.Si

DISUSUN OLEH :

RIA ELISABETH MARPAUNG

NIM. 4181111047

KELAS D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2019
A. KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugrah-
Nya yang selalu diberikan kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan
tugas Critical Book Review ini.

Critical Book Review ini telah disusun dengan maksimal dengan


bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar proses
pembuatannya. Untuk itu penyusun menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan Critical Book
Review ini.

Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa


masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penyusun menerima
saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca agar penyusun
dapat memperbaiki Critical Book Review ini.

Akhir kata penyusun berharap semoga Critical Book Review


tentang “Keragaman dan Kesetaraan” ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Medan, September 2019

Penyusun,

Ria Elisabeth Marpaung


B. RINGKASAN ISI BUKU
1. Buku Utama :

2. Buku Pembanding 1 : Buku Ilmu Sosial Budaya Dasar Edisi


Ketiga ( Elly M. Setiadi; Kama A. Hakam; Ridwan Effendi )

MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESEDERAJATAN

A. MAKNA KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN


1. Makna Keragaman
Keragaman berasal dari kata “ragam” yang menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya: 1) tingkah laku; 2)
macam. Enis; 3) lagu : music;langgam; 4) warna, corak, ragi;
dan 5) laras. Keragaman berarti perihal beragam-ragam,
berjenis-jenis.
Keragaman yang dimaksud disini adalah suatu kondisi
dalam masyarakt dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam
berbgai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan
keyakinan, ideoogi, adat kesopanan, seta situasi ekonomi.
2. Makna Kesederajatan
“sederajat” menurut KBBI artinya sama tingkatan. Konteks
kesederajatan disini adalah suatu kondisi dimana dalam
perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki
satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki.

B. UNSUR – UNSUR KERAGAMAN DALAM MASYARAKAT


INDONESIA
1. Suku Bangsa dan Ras
Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari
Sabang sampai Merauke sangat beragam. Adapun perbedaan
ras muncul karena adanya pengelompokan besar manusia yang
memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut,
warna kulit, ukuran-ukuran tubuh, mata, dan ukuran kepala.
2. Agama dan Keyakinan
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan
dipatuhi manusia. Agama sebagai bentuk keyakinan memang
sulit diukur secara tepat dan terperinci. Masalah agama tak
akan mungkin dapat terpisahkan dari kehidupan masyarakat.
Dalam praktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain :
- Edukatif : menyuruh dan melarang
- Penyelamat
- Perdamaian
- Social control
- Pemupuk rasa solidaritas
- Transformatif
- Kreatif
- Sublimatif
Pada dasarnya agama dan keyakinan merupakan penting
dalam keragaman bangsa Indonesia. Halini terlihat dati
benyaknya agama yang diakui di Indonesia.
3. Ideologi dan Politik
Keragaman masyarakat Indonesia dalam ideologi dan
politik dapat dilihat dari banyaknya partai politik sejak
berakhirnya Orde Lama. Meskipun pada dasarnya
Indonesia hanya mengakui satu ideolosi, yaitu Pancasila
4. Tata Krama
5. Kesenjangan Ekonomi
6. Kesenjangan Sosial
C. PENGARUH KERAGAMAN TERHADAP KEHIDUPAN
BERAGAMA, BERMASYARAKAT, BERNEGARA, DAN
KEHIDUPAN GLOBAL
D. PLOBLEMATIKA DISKRIMINASI
E.

3. Buku Pembanding 2 : Buku Ilmu Sosial Budaya Dasar Edisi


Revisi ( Prof. Dr. Rumin Tumanggor, M.A.; Kholis Ridho, S.Ag.,
M.Si.; Drs. Nurochim, M.M. )

MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESETARAAN

A. Hakikat Keragaman dan Kesetaraan Manusia


Masyarakat majemuk seperti Indonesia, bukan hanya
beraneka ragam corak kesukubangsaan dan kebudayaan suku
bangsanya secara horizontal, tetapi juga secara vertical atau
jenjang menurut kemajuan ekonomi, teknologi, dan organisasi
sosial-politiknya (Suparlan, 1979).
Sebagai bangsa yang memiliki keragaman etnis, agama,
dan budaya yang luar biasa, Indonesia sering kali dijadikan ajang
pemantauan bagaimana proses-proses demokrasi, penerapan ide-
ide pluralism dan multiikulturalisme dapat dilangsungkan. Karena
itu, setiap generasi berdiri satu dengan yang lainnya dengan sejajar.
Kesetaraan artinya setiap generasi melaksanakan
pembangunan dan siberi kepercayaan penuh, dihargai, dihormati,
dan diberikan pengakuan dalam hal kemampuan dan nilai-nilai
yang dimiliki. Dalam prinsip kesetaraan setiap individu, organisasi
atau institusi yang telah berseda menjalin kemitraan harus merasa
“duduk sama rendah berdiri sama tinggi” dengan yang lain.
Dengan prinsip kesetaran kita bisa membangun kemitraan
yang kokoh untuk kemudian saling berinteraksi, bersosialisasi dan
berekspresi satu dengan lainnya.

B. Kemajemukan dalam dinamika sosial dan budaya


Kemajemukan dalam masyarakat Indonesia dapat dipahami
sebagai bentuk perbedaan daya adaptasi antarkelompok-kelompok
yang berbeda secara ras, suku bangsa, agama, dan bahasa, sehingga
menjadikan kelompok-kelompok yang memiliki tingkat
perkembangan kebudayaan, baik secara sosial, ekonomi, maupun
politik. Dengan proses yang demikian, dengan mudah dapat
dipahami adanya ketidakseimbangan dan kesenjangan yang dapat
berlanjut ke arah pertikaian antar ras, suku bangsa dan kelompok
agama, yang di Indonesia popular dengan sebutan masalah SARA,
yang jelas jelas mengancam integristas Indonesia sebagai suatu
nation.
Dalam pandangan Thamrin Amal Thomagola, struktur
mozaik sosial-budaya yang tegak di Nusantara kita ini dapat
dideskripsikan dalam 3 aspek, yaitu struktur kesukuan, distribusi
wilayah agama dan dari aspek tingkat pendidikan.
Perbedaan sistem teknologi, sistem kemasyarakatan, dan
kompleksitas jaringan hubungan dengan masyarakat yang lebih
luas, akan berpengaruh pada kemampuan beradaptasi atas
perkembangan-perkembangan sosial-politik, sosial-ekonomi, dan
sosial budaya, yang dihadapi oleh masing-masing kelompok
masyarakat yang bersangkutan.

C. Keragaman dan Kesetaraan sebagai Kekayaan Sosial Budaya


Bangsa
Kepulauan Nusantara terdiri atas aneka warna kebudayaan
dan bahasa, secara umum keragaman di deskripsikan dalam tiga
aspek, yaitu : struktur kesukuan, distribusi wilayah agama dan dari
aspek tingkat pendidikan. Namun keberagaman tersebut dalam
konteks kekayaan menjadi kekayaan yang patut kita syukuri.
Keberagaman dalam konteks Nusantara menjadi konsep
kesetaraan sesuai dengan konsep integrasi nasional dengan
rumusan Bhineka Tunggal Ika yang artinya Bhina = pecah, ika =
itu, Tunggal = satu, sehingga Bhineka Tunggal Ika artinya
“terpecah itu satu”
C. KEUNGGULAN BUKU
1. Keterkaitan Antar Bab
2. Kemutahiran Isi Buku

D. KELEMAHAN BUKU
1. Keterkaitan Antar Bab
2. Kemutahiran Isi Buku

E. IMPLIKASI
1. Implikasi terhadap Teori
2. Implikasi terhadap Pembangunan Indonesia
3. Analisis Kristis

F. KESIMPULAN & SARAN

Anda mungkin juga menyukai