DISUSUN OLEH :
Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa memberikan
pemahaman kepada pembaca mengenai topik yang akan dibahas ini.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 LatarBelakang......................................................................................................................1
1.2 RumusanMasalah.................................................................................................................1
BAB 2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
2.1 Pengertian.............................................................................................................................2
2.2 Pembahasan..........................................................................................................................3
BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................................7
3.1
Kesimpulan................................................................................................................................7
Daftar Pustaka............................................................................................................................8
QnA............................................................................................................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia kedokteran gigi, tentu kita tidak terlepas dari instrumen atau alat yang
akan digunakan dalam merawat ataupun mengobati pasien. Demi tercapainya kesuksesan
dalam perawatan, tentu seorang dokter gig harus terlebih dahulu mengenal alat-alat yang
akan digunakan
Didalam makalah ini akan dibahas tentang alat-alat yang akan digunakan serta
fungsinya dalam bidang prostodosia dan konservasi gigi terlebih dalam aspek cutting,
finishing, polishing dan grinding. Prostodonsia adalah salah satu cabang kedokteran gigi yang
mempelajari penggunaan protesa gigi yang meliputi diagnosis, pengobatan dan rehabilitasi
bagi gangguan gigi. Perawatan prostodonsia sering dilakukan dengan alasan
estetikamegembalikan penampilan gigi yang tanggal serta memberikan fungsi pengunyahan.
Konservasi gigi juga merupakan salah satu cabang kedokteran gigi yang bertugas untuk
menjaga dan mempertahankan gigi baik fungsi maupun estetikanya. Perawatan pada bidang
ini dapat mencakup perawatan dan pencegahan gigi berlubang, penambalan sewarna gigi,
penambalan inlay/ onlay, perawatan gig berlubang yang sudah mencapai saraf gigi, dan
perawatan gigi patah/ lepas.
2. alat apa saja yang digunakan dalam bidang prostodonsia dan konservasi
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Cutting adalah suatu proses mengubah bahan dari bentuk kasar ke bentuk yang lebih
rapi dengan instrumen tajam atau memiliki fungsi untuk memotong. Tujuan dari teknik ini
untuk menghilangkan noda secara manual di gigi, menghilangkan jaringan gigi (enamel dan
dentin) dan bahan restorasi (keramik, logam, dan plastik), membantu merapikan struktur gigi.
Contoh instrumen untuk cutting seperti excavator, chisel, hatchet, elevator, handpiece, dan
lain-lain. Roda pengasah juga termasuk dalam instrumen cutting meskipun tidak
mempunyai bilah-bilah individual tetapi bentuknya memungkinkan alat ini digunakan
dalam bentuk bilah berputar untuk mengasah sprue dan bahan stone gigi.
Grinding biasanya dianggap sebagai cutting namun dalam skala yang lebih kecil
dengan instrumen yang memiliki banyak partikel abrasif yang tersusun secara acak dan
mengandung beberapa titik tajam. Sebagian orang menganggap cutting dan grinding searah
dalam pengerjaan perawatan gigi. Contoh instrumen grinding yaitu tapered round-ended bur,
tapered flat-ended bur, flame bur, ball bur, fissure bur dan lain-lain. Selective grinding
adalah proses pengembalian tinggi vertical akrillik sesuai dengan gigi tiruan sebelumnya
yang ditanam di articulator dengan cara memperbaiki oklusi sentrik pada waorking dan
balancing dengan mengasah cups palatal gigi rahang atas dan cups bukal gigi rahang bawah.
Polishing adalah suatu proses dengan menggunakan abrasif yang sangat halus pada
permukaan material. Tujuan polishing ini adalah untuk memberikan kilau seperti enamel
pada restorasi, memberikan kehalusan pada material karena permukaan yang kasar dapat
meningkatkan prevalensi terjadinya fraktur. Contoh instrumen polishing yakni rubber
abrasive points, fine-particle disc and strips, fine-particle polishing pastes, dan lain- lain.
Praktisi didorong untuk meluangkan waktu dan upaya untuk menyelesaikan dan memoles
restorasi secara memadai. Alasan klinis dan ilmiah untuk pendekatan ini adalah sebagai
berikut:
2. Mengurangi risiko patah, karena permukaan yang kasar lebih mudah retak
5. Meningkatkan fungsi mulut dan pengunyahan, karena makanan lebih mudah meluncur di
atas permukaan gigi yang dipoles
2
6. Menghasilkan permukaan halus yang memfasilitasi prosedur kebersihan mulut,
memungkinkan akses ke semua permukaan, area marginal, dan area interproksimal dengan
menyikat gigi normal dan penggunaan benang gigi
7. Menghasilkan kontak restorasi yang halus, sehingga mengurangi keausan pada gigi yang
berlawanan dan berdekatan
8. Menghasilkan restorasi yang lebih estetis dan memantulkan cahaya secara alami
Alat untuk finishing dan polishing : diamond dan carbide burs, berbagai tipe dari
flexibe disks, abrasive impregnated rubber point dan cups, metal dan plastic finishing strips,
dan pasta polishing.
2.2 PEMBAHASAN
Setelah kita mengetahui pengertian dari cutting, grinding, finishing dan polishing, kita
akan lanjut membahas alat-alat apa saja yang digunakan dalam prostodontis dan konservasi
gigi.
1. CUTTING
Pada teknik cutting, tentu serangkaian alat akan digunakan untuk mendapatkan hasil yang
serupa dengan anatomi gigi. Pada bagian prostodontis, alat yang digunakan berupa chisel,
hoe, hatchet, angle former, dan gingival margin trimmer. Sedangkan pada konservasi dapat
dibedakan dalam 3 jenis yaitu :
a. chiels :
- lurus: digunakan untuk memotong enamel dan tidak memerlukan chiels Bin-angle
- Wedelstaedt: ujung tombak tegak lurus terhadap sumbu panjang gagang, digunakan untuk
memotong email.
- Bin angle
b. hatchet
3
- Hoe ekskavator
- Angle former
- Spoon ekskavator.
2. GRINDING
Dalam pemakaian alat pada bidang prostodontis dan konservasi gigi sama-sama
menggunakan diamond burs dan mikromotor
Salah satu peran yang penting dibidang prostodontis dan konservasi gigi demi memberikan
kenyamanan pada pasien serta estetika yang menambah kepercayaan diri pasien yaitu
finishing dan polishing. Pada bidang prostodonsia, alat yang digunakan yaitu finishing bur,
wool bur, dentishine, polishing bur serta disc. Sedangkan pada bidang konservasi gigi, alat
yang digunakan yakni finishing bur, polishing bur, sandpaper disc, rubber cups, strip
finishing, sof-lex disc, dan black brittle brush
Diatas telah disebutkan banyak alat yang digunakan pada bidang prostodonsia dan
konservasi gigi, tentu kegunaan dari alat tersebut harus diketahui oleh dokter gigi agar dapat
memberikan perawatan yang tepat. Dibawah ini akan dijelaskan fungsi dari tiap salat yang
telah disebutkan secara satu persatu
a. Chisel
adalah alat pemotong dengan fungsi untuk mencabut jembatan kalkulus yang besar di daerah
interproksimal, serta dalam prosedur impan gigi digunakan untuk menghilangkan,
menghaluskan, dan membentuk area tulang sehingga perangkat implan dapat dimasukkan.
b. Hoe
mempunyai fungsi untuk menghilangkan tepian besar kalkulus dan noda di daerah
supragingiva pada permukaan fasial dan lingual.
c. Hatchet
biasanya digunakan pada gigi anterior untuk preparasi area retentif dan penajaman sudut garis
internal, serta membelah dinding enamel terutama pada preparasi untuk restorasi emas
langsung
4
d. Spoon excavator
digunakan untuk menghilangkan karies dan membentuk amalgam atau bentuk wax secara
langsung
e. Angle former
biasanya digunakan terutama untuk mempertajam sudut garis dan menciptakan fitur retentif
di dentin serta persiapan untuk restorasi emas. Dapat juga digunakan dalam menempatkan
bevel pada margin enamel.
adalah alat pemotongan restoratif untuk memotong enamel dan menghaluskan dasar
gingivauntuk menghasilkan bevel pada margin enamel.
g. Gold knives atau dapat disebut finsihing knife atau amalgam knife
digunakan untuk memotong bahan pengisi yang diisi berlebihan, flash, dan overhang pada
margin gingiva, fasial, atau lingual dari restorasi proksimal, dan dapat juga digunakan untuk
memotong dan membentuk permukaan restorasi kelas V
h. Cleoid-discloid
digunakan terutama untuk menguir anatomi oklusal pasa restorasi amalgam yang tidak diset,
dapat juga digunakan untuk memangkas atau memoles margin inlay-onlay
Digunakan untuk menghaluskan ekses-ekses yang besar pada resin komposit dan dapat
digunakan untuk membentuk anatomi pada permukaan restorasi.
j. Wool bur
adalah bur dengan fiber yang berbulu lembut, yang digunakan untuk memoles permukaan
material sehingga berkilau dan halus
Digunakan secara berurutan seperti disk. Untuk jenis yang paling kasar digunakan untuk
mengurangi ekses-ekses yang besar sedangkan yang halus efektif untuk membuat permukaan
menjadi halus dan berkilau. Keuntungan yang utama dari penggunaan alat ini adalah dapat
membuat permukaan yang terdapat ekses membentuk groove, membentuk bentuk permukaan
yang diinginkan serta membentuk permukaan yang konkaf pada lingual gigi anterior
l. Finishing strips
Digunakan untuk mengcontur dan memolish permukaan proksimal margin gingival untuk
membuat kontak interproksimal. Tersedia dalam bentuk metal dan plastik. Untuk metal biasa
digunakan untuk mengurangi ekses yang besar namun dalam menggunakan alat ini kita harus
5
berhati-hati karena jika tidak dapat memotong enamel, cementum, dan dentin. Sedangkan
plastic strips dapat digunakan untuk finishing dan polishing. Juga tersedia dalam beberapa
jenis dari yang kasar sampai halus yang dapat digunakan secara berurutan (wordpress, 2009).
m. Discs
Digunakan untuk menghaluskan permukaan restorasi. Bagian yang abrasive dari disk dapat
mencapai bagian embrasure dan area interproksimal. Disk terdiri dari beberapa jenis dari
yang kasar sampai yang halus yang bisa digunakan secara berurutan saat melakukan finishing
dan polishing.
n. Sandpaper disc
adalah disc yang dilapisi dengan berbagai butiran silica dan digunakan untuk mengkikis atau
menghaluskan permukaan gigi atau bahan gigi.
o. Sof-lex disc
dibagi dalam warna yang berbeda untuk memudahkan identifikasi urutan grit, fungsi sof-lex
disc untuk menghaluskan permukaan gigi atau bahan gigi
p. Dentishine
digunakan untuk mendapatkan kilau pada gigi tiruan akrilik yang telah selesai dibuat
q. Polishing bur
bur yang biasanya dipasangkan pada handpiece mikromotor untuk digunakan, fungsi
polishing bur adalah untuk memberikan permukaan yang rata serta halus.
r. Black-brittle brush
digunakan terutama untuk aplikasi bahan pemutih, etsa, bahan pengikat, dan resin. Serat bulu
harus bersifat tahan bahan kimia, tidak mudah rontok, dan tidak menyerap.
s. Finishing bur
dapat terbuat dari karbida atau kepala berlian dalam berbagai bentuk. Burs finishing juga
tersedia dalam batu putih untuk komposit dan batu hijau untuk amalgam., finishing bur
digunakan untuk menyelesaikan restorasi, re-contouring jaringan lunak, enameloplasting &
odontoplasty
6
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari penjabaran diatas dapat kitasimpulkan bahwa semua alat yang digunakan memiiliki
perannya masing-masing dalam perawatan yang akan dokter gigi berikan kepada pasiennya. Komsep
pemahaman dalam penggunaan alat-alatnya harus dikuasai oleh seorang dokkter gigi agar perawatan
dapat berjalan dengan lancar. Penggunaan alat yang tepat dan pemberian perawatan yang baik tentu
akan membuahkan hasil yang baik dan memberikan kesenangan serta kenyamanan bagi pasien itu
sendiri.
7
DAFTAR PUSTAKA
RSGM Soelastri (2021). POLI SPESIALIS GIGI KONSERVASI GIGI. [online] Ums.ac.id.
Available at: https://rsgmsoelastri.ums.ac.id/poli-spesialis-gigi-konservasi-gigi/ [Accessed 14
Jan. 2022].
Pocket Dentistry (2021). Materials and Processes for Cutting, Grinding, Finishing, and
Polishing. [online] Pocket Dentistry. Available at: https://pocketdentistry.com/materials-and-
processes-for-cutting-grinding-finishing-and-polishing/ [Accessed 16 Jan. 2022].
Pocket Dentistry (2015). 6: Instruments and Equipment for Tooth Preparation. [online]
Pocket Dentistry. Available at: https://pocketdentistry.com/6-instruments-and-equipment-for-
tooth-preparation/ [Accessed 17 Jan. 2022].
Pocket Dentistry (2015). 11: Polishing. [online] Pocket Dentistry. Available at:
https://pocketdentistry.com/11-polishing/ [Accessed 17 Jan. 2022].
8
Allan, L. (2014). fixed prosthodontics. [online] SlideServe. Available at:
https://www.slideserve.com/laddie/fixed-prosthodontics [Accessed 17 Jan. 2022].
QnA
1. Dalam tahapan grinding ada yg dinamakan selective grinding 1 dan 2 apa
perbedaan dari kedua tahapan grinding tersebut?
Jawaban:
c. Asahlah spot tebal dengan stone warna hijau atau merah muda, dengan
panduan HUKUM BULL untuk sisi kerja (Buccal Upper Lingual Lower) dan
HUKUM ANTI BULL untuk sisi keseimbangan (Lingual Upper Buccal Lower)
ANSWER : berfungsi untuk mengurangi struktur gigi pada preparasi crown dan
dapat juga digunakan untuk membuat bevel pada preparasi crown.