Anda di halaman 1dari 4

Nama: Nada Ocarina Savitri

NIM: 201611101023

Kelompok: D2

I. Definisi

Space maintainer merupakan piranti yang digunakan untuk menjaga ruang akibat
kehilangan dini gigi sulung, alat ini dipasang diantara dua gigi . Fungsi dari space
maintener adalah mencegah pergeseran dari gigi keruang yang terjadi akibat pencabutan
dini..mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang dicabut dini, memperbaiki fungsi
pengunyahan, memperbaiki fungsi estetik dan fungsi berbicara setelah pencabutan dini
(Raharjo, 2012).

II. Syarat
- Tidak menggangu erupsi gigi antagonis dan erupsi gigi permanen
- Tidak mempengaruhi fungsi bicara, pengunyahan, dan fungsi pergerakan
mandibula
- Dapat mencegah ekstrusi gigi lawan tanpa menyebabkan traumatik oklusi
- Tidak mengganggu jaringan lunak
- Tidak memberikan tekanan berlebih pada gigi penyangga
- Desain sesederhana mungkin
- Ekonomis
- Mudah untuk dibersihkan
- Dapat menjaga ruang dimensi proksimal (Pamungkas,2018).

III. Kelebihan
- Space maintener lepasan memiliki kelebihan yaitu memiliki konstruksi yang
sederhana
- pergerakan fungsional baik dan biaya yang relatif murah
- Pembersihan GTS dan gigi yang tepat penting untuk mengurangi kemungkinan
berkembangnya lesi karies yang baru
IV. Kekurangan
- Untuk kekurangan dari space maintener lepasan yaitu mudah patah
- Pasien yang kooperatif karena jika fungsi space maintainer tidak tercapai
- Piranti jarang dibersihkan sehingga menyebabkan iritasi jaringan mulut
- Penggunaan alat space maintainer lepasan terkadang menimbulkan luka pada jaringan
lunak mulut terutama pada pengunaannya dalam waktu yang lama (Sartika, 2008).

V. Indikasi
- Kehilangan gigi sulung dan gigi penggantinya belum siap erupsi menggantikan
posisi gigi sulung tersebut
- Analisis ruang menyatakan masih terdapat ruang yang memungkinkan untuk gigi
permanennya.
- Jika ada kebiasaan yang buruk dari anak, misalnya menempatkan lidah di tempat
yang kosong atau menghisap bibir maka pemasangan space maintainer ini dapat
diinstruksikan sambil memberi efek menghilangkan kebiasaan buruk, adanya
tanda-tanda penyempitan ruang
- Kebersihan mulut yang baik (Pamungkas,2018).

VI. Kontra Indikasi


- Tidak terdapat tulang alveolar yang menutupi mahkota gigi permanen yang
akan erupsi.
- Kekurangan ruangan untuk erupsi gigi permanen.
- Ruangan yang berlebihan untuk gigi tetapnya erupsi.
- Gigi permanen penggantinya tidak ada (Pamungkas, 2018).

VII. Jenis SM
a) Space maintainer secara dikelompokkan menjadi dua kata, yaitu lepasan dan
cekat. Space maintainer lepasan digunakan untuk periode yang relatif singkat,
biasanya sampai 1 tahun. Sedangkan space maintainer cekat jika didesain
dengan baik, tidak merusak jaringan rongga mulut dibandingkan dengan space
maintainer lepasan, dan kurang begitu mengganggu bagi pasien. Oleh karena itu,
piranti ini dapat digunakan untuk waktu yang lebih panjang, biasanya sampai 2
tahun. space maintainer cekat yang sering digunakan dalam klinik, yaitu
bandloop, crown-loop, distal shoe, dan lingual arch. Band and loop space
maintainer dirancang untuk mempertahankan ruang dari tanggalnya satu gigi
dalam satu kuadran. Piranti ini digunakan pada kasus tanggalnya gigi molar
pertama sulung dan molar kedua sulung secara dini untuk mencegah migrasi ke
mesial yang berhubungan dengan erupsi gigi molar pertama permanen, selain itu
alat ini juga digunakan pada kasus tanggalnya gigi kaninus sulung secara dini
untuk mencegah pergerakan insisivus lateral permanen (Vinothini et al., 2018).
b) Removable space maintainer terdiri dari SM non-fungsional dan fungsional.
Space maintainer non-fungsional mempunyai fungsi sama untuk menjaga
ruangan namun pada daerah edentulous pada SM ini tidak ditambahkan
gigi artifisial melainkan diisi dengan akrilik sementara, SM fungsional pada
kasus bila gigi hilang dalam satu kuadran atau lebih pada rahang atas
maupun rahang bawah. Daerah edentulous ditambahkan gigi artifisial untuk
mengembalikan fungsi pengunyahan dan estetik (Pamungkas, 2018)

VIII. Kontrol
- Kunjungan pertama dilakukan oral hygiene instruction (OHI) dan profilaksis.
Pasien dilakukan pencetakan dengan menggunakan bahan hydrokoloid irreversible
(alginat) untuk mendapatkan model studi dan model kerja. Analisis dilakukan
dengan menggunakan analisis Moyers dan penentuan desain. Kemudian dilakukan
pengerjaan laboratorium.
- Kunjungan kedua untuk Trying dan insersi SM dengan mengevaluasi plat akrilik.
Plat akrilik tidak boleh tajam dan berbau, bersih, dan mengkilap; adaptasi
dalam keadaan baik, retentif dengan cara menarik ke atas Adam clasp, dan
evaluasi oklusi dengan menggunakan kertas artikulasi. Pasien dan ibunya
diberikan instruksi agar membersihkan alat dengan menggunakan direndam di
cairan chlorhexidine 0,2%, dibersihkan didalam air mengalir dan dikeringkan.
Pasien di instruksikan untuk menggunakan SM dan kontrol selama satu minggu
dan satu bulan.
- Kunjungan berkala setelah penggunaan alat SM diperlukan untuk melihat
perkembangan gigi permanen. Kebersihan rongga mulut pasien juga harus dijaga
dengan cara memberikan oral hygiene instruction kepada anak dan orangtua.
Kebersihan rongga mulut yang buruk akan mengakibatkan akumulasi plak
sehingga dapat menyebabkan penyakit periodontal. Tingkat kegagalan untuk
SM ini terjadi apabila kebersihan rongga mulut buruk. Pada saat kontrol operator
harus mengevaluasi oral hygiene, tanda penggunaan alat, integritas alat, dan erupsi
gigi permanen (Pamungkas, 2018)
Daftar Pustaka

1. Raharjo P, Ortodonti dasar. Edisi ke-2. Surabaya: Pusat penerbitan dan pencetakan
Unair (AUP); 2012. p.100-2.
2. Pamungkas Rey Bintang, Jeffrey. 2018. Space Maintainer Treatment in Premature
Loss Deciduous Tooth. SONDE (Sound of Dentistry) Vol 5 No 1.
3. Sartika L. Penatalaksanaan space maintener lepasan pada kehilangan gigi molar
susu bilateral. USU e–repositori 2008
4. Vinothini, V., Sanguida, A., Selvabalaji, A., 2018. Space Maintener in Children.
Case report in denstistry volume 2019

Anda mungkin juga menyukai