Anda di halaman 1dari 49

Space Maintener

&
Space Regainer

drg. M Herry Septianoor


ANGGOTA
FARIDA
1711111122012
ANDI ISTIQAMAH
1711111220006
RIDWAN ICHSHALUL FUADY
1711111110019 NOVITA NANDA FITRIA
1711111320019
ULFA ASMA WITA BANCIN
1711111120023 ILHAM RAMADHAN
1711111210013
SERENADA AUDRIA SUNDAH
1711111220031 NADYA FATIMAH ALZAHRAH
1711111220024
ISTY ASSADJADAH N. S.
1711111220014 ANIQAH NOR RAHMATIKA
1711111320006
MUHAMMAD IRFAN FANSHURI
1711111210021 KUSMA SAFIRA ISNAINI
1711111220015
SKENARIO

Seorang anak perempuan usia 7 tahun datang bersama


orang tuanya ke RSGM Gusti Hasan Aman dengan
keluhan gigi belakang bawah kanan dan kiri berlubang
besar. Hasil pemeriksaan klinis dan radiografis
menunjukkan gigi 74, 75, 85 nekrosis dengan perforasi
bifurkasi sehingga tidak dapat dilakukan perawatan
saluran akar. Dokter gigi melakukan pencabutan pada
gigi 74 dan 75, kemudian dilanjutkan pencabutan gigi 85
pada kunjungan berikutnya. Pada saat kontrol diketahui
tidak ada keluhan dari pasien dan luka telah menutup
sempurna. Dokter gigi kemudian merencakan
melakukan perawatan lanjutan pada kasusu tersebut.
I. Identifikasi dan Klarifikasi Istilah Asing

– Nekrosis : Kematian pada gigi


– Bifurkasi : Percabangan gigi posterior
II. Identifikasi dan Analisis Masalah

1. Berdasarkan skenario mengapa gigi 85 harus dicabut pada


pertemuan 2?
– Karena pada anak kecil harus dilakukan dengan waktu yang
singkat sehingga tidak dapat dicabut ketiganya sekaligus.
– Karena sakit apabila ketiganya dicabut langsung.
2. Mengapa elemen gigi yang nekrosis tidak dapat dilakuan
perawatan saluran akar?
– Karena bila nekrosis biasanya gigi hanya tertinggal bagian
akarnya saja sehingga sebaiknya dilakukan ekstraksi gigi.
3. Apa penyebab gigi tersebut nekrosis?
– Berawal dari kebiasaan buruk yang menimbulkan karies
dan tidak dilakukan perawatan sejak dini.
4. Mengapa dokter gigi masih merencanakan perawatan
lanjutan?
– Tujuannya untuk melihat keadaan giggi setelah dilakukan
ekstraksi.
– Menyediakan ruang yang cukup untuk gigi berikutnya
yang mau erupsi.
5. Apa yang terjadi apabila nekrosis dibiarkan?
– Gigi akan mati dan tidak dapat berfungsi.
– Bisa menimbulkan berbagai penyakit.
6. Apa dampak gigi tersebut setelah dicabut?
– Terjadi premature loss.
7. Apa rencana perawatan lanjutan?
– Space maintener
– Pencegahan karies
8. Bisa mengakibatkan displacement gigi setelahnya
Bagaimana pertumbuhan gigi geligi pada anak? (sasaran
belajar)
9. Apa dampak jika tidak dilakukan perawatan setelah gigi
di cabut?
– Terjadi displacement pada gigi
10. Bagaimana mekanisme penyembuhan luka?
– Luka akan menimbulkan rubur, kaler, dolor, dll kemudian
memanggil sel penyembuh luka selanjutnya akan
terbentuk fibrin dan sel akan berdiferensiasi
11. Hasil pemeriksaan radiografis menggunakan apa?
– Radiografis intraoral periapikal
12. Mengapa harus dilakukan pencabutan gigi?
– Karena gigi tidak dapat di pertahankan
13. Apakah ada perbedaan pencabutan gigi dewasa dan
gigi anak?
– Dari tekniknya
– Instrument yang di gunakan
– Anak anak tidak memakai anastesi
14. Apakah pencabutan gigi berdampak dengan
pertumbuhan gigi anak?
– Iya,karena akan terjadi displacement dan gigi yang
erupsi tidak pada tempatnya
15. Bagaimana pendekatan dokter gigi terhadap anak
tersebut?
– Dengan cara membuat anak senang dengan Dokter Gigi
– Membuat suasananya nyaman, memberi sambutan
hangat, pujian serta ramah terhadap anak.
16. Bagaimana jika anak takut diperiksa?
– Selalu sabar, beri penjelasan secara baik dan jujur,
meminta orang tua untuk membujuk anaknya.
17. Apa persiapan untuk melakukan ekstraksi?
– Persiapan alat
– Melakukan diagnosa, pengisian inform consent
– Memberikan anastesi
PROBLEM TREE

Premature Loss

Definisi Dampak
Tindakan

Space Space
Maintaner Regainer

Definisi Fungsi Indikasi Kontraindikasi Faktor Jenis

Kelebihan
&
Kekurangan
SASARAN BELAJAR

– Definisi Premature Loss


– Dampak Premature Loss
– Definisi Space Maintener
– Fungsi Space Maintener
– Faktor yang harus dipertimbangkan dalam space maintener
– Indikasi Space Maintener
– Kontraindikasi Space Maintener
– Jenis Space Maintener
– Kelebihan dan kekurangan Space Maintener
SASARAN BELAJAR
– Definisi Space Regainer
– Fungsi Space Regainer
– Faktor yang harus dipertimbangkan dalam Space Regainer
– Indikasi Space Regainer
– Kontraindikasi Space Regainer
– Jenis Space Regainer
– Kelebihan dan kekurangan Space Regainer
Definisi Premature Loss

Premature loss merupakan keadaan yang mana


akibat gigi sulung hilang atau tanggal sebelum gigi
penggantinya mendekati erupsi yang disebabkan
karena karies, trauma dan kondisi sistemik
(Herawati et al, 2015).
Dampak Premature Loss

Premature loss gigi sulung dapat menyebabkan:


a. Pengurangan lengkung rahang
b. Pergerakan atau drifting dari gigi geligi yang berada dekat daerah
hilang
c. Gangguan perkembangan erupsi gigi permanen
d. Menimbulkan gigi berjejal, rotasi, impaksi
e. Merubah hubungan anteroposterior gigi molar pertama permanen
rahang atas dengan rahang bawah
f. Terjadi penyimpangan dari oklusi normal bila tidak dikoreksi
g. Gigi permanen kekurangan tempat
h. Kesulitan dalam pengunyahan sehingga nutrisi anak terganggu
(Herawati et al, 2015).
SPACE
MAINTAINER
Definisi Space Maintener
Piranti pasif baik lepasan maupun cekat yang digunakan
untuk mencegah penutupan ruang, sebagai tempat yang
diperkirakan akan menjadi ruang untuk bererupsinya
gigi, yang biasanya terjadi setelah penanggalan gigi
yang terlalu dini (Ireland R, 2017).
Fungsi Space Maintener

• Mempertahankan gigi sulung di lengkung rahang


sampai pergantian gigi jika memungkinkan agar
meminimalkan efek yang tidak diinginkan pada
perkembangan oklusi (watt et all., 2018)
• Berguna untuk mempertahankan ruang yang ada di
dalam lengkung rahang (Bakar, 2012)
Faktor yang Harus Dipertimbangkan
Space Maintener
1 1. Gigi yang hilang di lengkung rahang.

2 2. Periode waktu sejak kehilangan gigi.


3. Perkembangan dan erupsi gigi permanen
3
4. Maloklusi saat ini
4
5. Analisis ruang lengkung individual
5
Ketebalan tulang alveolar yang menutupi gigi permanen pengganti
6
(watt et all., 2018)
Indikasi Space Maintener

• Ketika gigi molar sulung tanggal sebelum masa


erupsi gigi penggantinya.
• Untuk mempertahankan space ketika terdapat
semua gigi geligi sulung posterior tetapi dengan
kondisi maloklusi ringan.
• Ketika kehilangan gigi molar sulung sebelum
waktunya memerlukan adanya penempatan space
maintainer untuk mencegah perpindahan gigi yang
berdekatan tergantung pada gigi yang masih ada
dan panjang lengkung rahang.
• Terjadinya banyak kehilangan gigi, pemeliharaan
ruang dan fungsi mastikasi (Yulina, 2015).
Kontraindikasi Space Maintener

• Tidak terdapat tulang alveolar yang menutup mahkota gigi


tetap yang akann erupsi
• Kekurangan ruang untuk erupsi gigi permanen
• Ruangan yang berlebihan untuk gigi tetapnya erupsi.
• Kekurangan ruangan yang sangat banyak sehingga memerlukan
tindakan pencabutan perawatan ortodontik dan gigi permanen
penggantinya tidak ada

(Sjahruddin, 2014)
JENIS-JENIS
SPACE
MAINTAINER
– SEMI FIXED
Crown distal shoe Crown loop space Band loop space

Digunakan pada gigi Digunakan pada gigi


Diindikasikan untuk
maksila atau maksila atau
menjaga kehilangan
mandibula dengan gigi mandibula dengan gigi
gigi molar dua
penyangga dalam penyangga dalam
sulung. Crown
keadaan karies yang keadaan sehat.
diindikasikan untuk
luas sehingga Digunakan pada
gigi dengan karies
dibutuhkan restorasi kasus kehilangan satu
yang luas.
(crown) gigi.

(Heasman, 2013; Muthu et al., 2009)


– FIXED SPACE MAINTAINER

i. Lingual-holding-arch
Diindikasikan untuk kehilangan gigi

sulung posterior dan dapat menghilangkan

kebiasaan buruk. Estetika sangat baik

karena wire berada di daerah lingual.

ii. Nance’s holding arch


Alat ini hanya digunakan pada maksila dengan kehilangan gigi
posterior yang multipel pada kedua sisi dan dapat juga untuk
menghilangkan kebiasaan buruk. Alat ini dibuat dengan
menggunakan wire yang dihubungkan dengan akrilik dan band pada
molar satu permanen.

(Heasman, 2013; Muthu et al., 2009)


Kelebihan dan Kekurangan Fixed
Space Maintainer Secara Umum

Kelebihan Kekurangan
– Kerjasama pasien tidak diperlukan – Instrumen rumit diperlukan
– Pertumbuhan rahang tidak – Peningkatan resiko karies
terhambat
– Beberapa desain
– Akan memulihkan fungsi mengganggu dari proses
pengunyahan erupsi
– Gigi permanen yang menggantikan
gigi desidui dapat bererupsi dengan
baik

(Rao A, 2012)
– REMOVABLE SPACE MAINTAINER

1) Functional space maintainer


Alat ini digunakan khusu apabila gigi hilang
dalam satu kuadran atau lebih pada maksila
maupun mandibula. Alat ini dapat ditambah -
kan gigi artifisial untuk mengembalikan
fungsi estetik.

2. Non-functional space maintainer


Memiliki fungsi yang sama dengan functional
space maintainer. Daerah edentulous pada space
maintainer ini tidak ditambahkan gigi artifisial,
melainkan diisi dengan akrilik.

(Heasman, 2013; Muthu et al., 2009)


Kelebihan dan Kekurangan
Removable Space Maintainer
Secara Umum
Kelebihan Kekurangan
– Mudah dibersihkan—baik gigi dan alat. – Dapat hilang atau rusak
– Dapat dipakai paruh waktu (kadang-
– Diperlukan kerja sama
kadang)—memungkinkan peredaran
pasien
darah lancar
– Dapat dibuat sesuai dengan estetik yang – Dapat mengiritasi jaringan
diinginkan lunak
– Menstimulasi erupsi gigi permanen.
– Ruang/celah dapat dibuat untuk erupsi
gigi permanen tanpa perlu alat baru.

(Rao A, 2012)
SPACE
REGAINER
DEFINISI SPACE
REGAINER

Space regainer adalah alat aktif yang membawa pergerakan gigi.


Dapat menjadi lepasan atau cekat, pengunaan unilateral atau
bilateral. (Rao A, 2012)
Space regainer adalah alat yang diguunakan untuk memperoleh
kembali ruang yang telah menyempit pada lengkung rahang.
(Abidin T. Et al. 2011)
FUNGSI SPACE
REGAINER
– tidak menciptakan ruang baru
– mendapatkan kembali ruangan yang pernah ada akibat
shifting/drifting gigi yang telah mengalami penyempitan oleh
beberapa sebab. Seperti premature loss
– menegakkan kembali gigi permanen yang miring dan maloklusi
kelas 1 tipe 5.

(Abidin T. Et al. 2011)


FAKTOR
PERTIMBANGAN
Dalam perencanaan pembuatan space regainer faktor yang
dipertimbangkan adalah :
– cukupnya jarak yang dibutuhkan untuk erupsi gigi permanen
secara normal
– pergerakan gigi yang dibutuhkan (rotasi, miring, tipinh bodyli).

(Abidin T. Et al. 2011)


INDIKASI
1 Terjadi Premature loss pada gigi desidui M1 dan M2

2 Adanya erupsi ektopik dari M1 gigi permanen

3 Adanya gigi desidui yang hilang sebelum waktunya

4 Adanya kehilangan ruang pada lengkung gigi akibat bergesernya ke


mesial dari gigi M1

(Chandak,2015)
KONTRAINDIKASI
1 Ruang untuk erupsi gigi permanen telah cukup

2 Tidak memperlihatkan adanya tanda-tanda penutupan ruang gigi


permanen

3 jika diprediksi pemasangan space regainer akan memperparah maloklus


yang ada

(Chandak,2015)
JENIS-JENIS
SPACE
REGAINER
Fixed space regainers (Space regainer cekat)

1) Pendulum Appliance
Alat ini digunakan terutama untuk mendapatkan
kembali ruang dalam hal pergeseran mesial molar
pertama rahang atas akibat premature loss molar
decidui. Alat ini diindikasikan untuk pasien pada
fase pertama perawatan ortodontik untuk
distalisasi unilateral atau bilateral molar pertama
untuk koreksi hubungan molar kelas II, dan
pasien dengan perawatan non-ekstraksi crowding
(Rajasekaran, 2015).
ringan hingga sedang
Fixed space regainers (Space regainer cekat)

2. Lip Bumper

Alat yang digunakan di mana gerakan bilateral


berada diinginkan. Terdiri dari kawat lengkung
labial berat dimana akrilik disiapkan di daerah
anterior yang digunakan untuk menghilangkan
tekanan bibir. Tekanan ini dapat digunakan untuk
mendistalisasi molar dengan menggabungkan
loop dalam kawat lengkung sebelum memasuki
tabung bukal atau dengan memanfaatkan pegas
(Rajasekaran, 2015).
koil
Fixed space regainers (Space regainer cekat)

3. Hotz Lingual Arch

Pergerakan distal molar pertama permanen


dicapai dengan menggunakan kawat
pegas yang dilekatkan pada lengkung
lingual. Juga ada tambahan loop pada
lengkung yang secara
bertahap dibuka untuk mendapatkan
ruang
(Rajasekaran, 2015).
Fixed space regainers (Space regainer cekat)

4. Herbst Space Regainer


Alat yang digunakan dalam lengkung
mandibula setelah erupsi premolar
pertama ke dalam rongga mulut

5. Sectional Arch Technique


Teknik ini digunakan untuk mendapatkan kembali
panjang lengkung yang hilang. Dengan teknik ini,
ruang hingga 4 mm dapat diperoleh kembali
secara efektif. Teknik ini dapat digunakan dalam
kasus di mana gigi molar kedua erupsi

(Rajasekaran, 2015).
Fixed space regainers (Space regainer cekat)

6. Anterior Space Regainer 7. Gerber Space Regainer


Alat ini merupakan teknik menggunakan Dalam hal ini rakitan berbentuk U digunakan di
pengatur ruang anterior dengan ikatan mana kawat berbentuk U dapat dipasang
langsung

(Rajasekaran, 2015).
– Removable space regainers (Space regainer lepasan)

1) Jackscrew Space Regainer


Alat yang digunakan untuk memulihkan
kehilangan ruang yang disebabkan oleh
pergeseran gigi ke area edentulous.Alat ini
diaktifkan secara teratur untuk mengerahkan
kekuatan yang konsisten terhadap gigi yang
terikat. Unit jackscrew terdiri dari satu mur
penyesuai dan satu mur pengunci pada poros
berulir

(Rajasekaran, 2015).
– Removable space regainers (Space regainer lepasan)

2) Split Saddle/Split Block Space Regainer


Alat ini biasa digunakan pada rahang bawah untuk meng -
gerakkan molar pertama kearah distal, namun gerakan distal
terbatas pada 1 hingga 2 mm saja

3) Slingshot Space Regainer


Distalisasi dihasilkan melalui gaya elastisitas dari klamer

4) Free end Loop Space Regainer


Alat yang menggunakan lengkungan labial untuk memberikan
stabilitas dan retensi. Ujung bebas loop diaktifkan untuk
mencapai pergerakan gigi yang diinginkan

(Rajasekaran, 2015).
Keuntungan dan Kerugian Space
Regainer
Keuntungan dan Kerugian Space
Regainer
PERBEDAAN SPACE MAINTAINER SPACE REGAINER

PENGERTIAN Didesain untuk Didesain untuk menggerakan


mempertahankan ruang yang gigi permanen yang mengalami
ditinggalkan oleh gigi decidui diplacement aga kembali ke
yang mengalami premature loss posisi normal dalam lengkung
agar gigi tetengganya rahang, sehingga ruang erupsi
mengalami displacement yang awalnya tertutup dapat
terbuka.

INDIKASI Masih ada ruang diantara gigi Tidak ada ruang diantara gigi
tetangganya tetangganya
FUNGSI Mempertahankan ruang Mempersiapkan ruang

BAGIAN Tidak terdapat spring atau per Terdapat spring yang bisa
yang bisa direnggangkan direnggangkan
WAKTU PENGGUNAAN Segera setelah gigi tanggal > 6 bulan setelah gigi tanggal
(Schied RC et al, 2017).
Pergerakan Gigi
Pergerakan tipping ialah pergerakan gigi dimana gigi yang miring dapat ditegakkan
1 dan gigi yang tegak dapat dimiringkan untuk mendapatkan hasil yang baik juga
oklusi yang harmonis sesuai dengan bentuk lengkung gigi.

Translasi bodili adalah pergerakan translasi menyeluruh dari sebuah gigi ke posisi
2 yang baru, dengan semua bagian dari gigi bergerak dalam jumlah yang setara.
Tekanan harus diaplikasikan pada daerah mahkota yang lebar dan setiap
pergerakan tilting harus dibatasi.

3 Pergerakan rotasi adalah gerakan gigi berputar di sekeliling sumbu


panjangnya. Rotasi merupakan suatu penjangkaran gigi yang paling rumit
dilakukan dan sukar untuk dipertahankan.

4 Pergerakan vertikal ada dua jenis yaitu pergerakan ekstrusi dan intrusi dimana
kedua pergerakan ini memperoleh kekuatan dengan arah yang berlawanan.
Ekstrusi adalah pergerakan gigi keluar dari alveolus dimana akar mengikuti
mahkota.
(Amin MN et al, 2016)
Daftar Pustaka
– Bakar A. 2012. Kedokteran Gigi Klinis. Edisi 2. Yogyakarta: Quantum Sinergis
Media.
– Herawati H, Sukma N, Utami RD. 2015. Relationship Between Decidous Teeth
Premature Loss and Malocclusion Incide In Elementary School in Cimahi. Journal
of Medicine and Health: 1(2).
– Ireland R. 2017. Kamus Kedokteran Gigi. Jakarta: EGC.
– Sjahruddin FLD. 2014. Space Maintainer. Jakarta: EGC.
– Watt E, et al. 2018. Space Maintainer in the Primary and Mixed Dentition a
Clinical Guide. British Dental Journal. 225 (4): 293-298.
– Yulina V, Yumna A, Syafriza D. 2015. Space Maintainer Tipe Crown And Loop
Suatu Perawatan Kasus Tanggal Dini Gigi Sulung. Jurnal Cakradonya Dent. 7(1).
– Rao A. Principles and Practice of Pedodontics. 2012. New Delhi: Jaypee Brothers
Medical Publisher.
– Chandak P, et al. 2015. Space Regainers in Pediatric Dentistry. IDMJAD: 1(1).
Daftar Pustaka
– Amin MN, Permatasari N. 2016. Aspek Biologis Pergerakan Gigi secara
Ortodonsi. Stogmatognatik: 13(1).
– Rajasekaran S, Anand V, Babu NA, Masthan KMK. 2015. Space Regainer in
Pediatric Dentistry. Biomedical and Pharmacology Journal; 8(1).
Terima Kasih
herryseptian29@gmai
l.com

Anda mungkin juga menyukai