Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA PENUGASAN AGENDA II TUGAS INDIVIDU 3

UPAYA MEMBANGUN CORE VALUES ASN BERAKHLAK DALAM


MELAKSANAKAN TUGAS SEHARI-HARI SEBAGAI ASN YANG
PROFESIONAL

Nama Peserta : drg. Dedy Saputra


Kelompok :4
Angkatan : XXVI
Golongan : III/b
NDH : 38
Jabatan : Ahli Pratama – Dokter Gigi
No. hp : 082150599718
Tempat tugas : RSU Pambalah Batung
Email : kalisilang@gmail.com
Tutor : Giriyanti Catur Lestari, A.Ks, MM
A. Beorientasi Pelayanan
Upaya membangun budaya berorientasi pelayanan dapat dilakukan dengan cara
seperti :

 Memberikan pelayanan yang komprehensif dan cekatan kepada pasien

 Menerapkan budaya 5S dan memperkenalkan diri saat memberikan pelayanan


di rumah sakit
 Mendengarkan keluh kesah pasien dengan sabar dan aktif sehingga pasien
merasa didengarkan dan dihargai
1) Potensi Hambatan
Beban kerja yang tinggi, banyaknya pasien yang membludak sehingga tidak
fokus dalam melayani pasien. Potensi hambatan lainnya yang dapat terjadi
tingginya kunjungan pasien di Rumah Sakit dan terbatasnya waktu dan jam
pelayanan.
2) Solusi
Solusi agar tidak terjadi hambatan dalam upaya membangun budaya
berorientasi pelayanan yaitu dengan melakukan kegiatan yang bersifat
kebersamaan antar petugas agar dapat saling melakukan komunikasi dengan
baik dan menambahkan media yang menarik perhatian pasien dalam pemberian
informasi. Apabila jumlah SDM belum memadai caranya menggunakan skala
prioritas dalam menyelesaikan pekerjaan, mempergunakan waktu secara
optimal terutama dalam jam kerja serta selalu mendahulukan kepentingan
umum daipada kepentingan pribadi.

B. Akuntabel
Upaya membangun budaya akuntabel dapat dilakukan dengan cara seperti:
 Mentaati peraturan yang berlaku di rumah sakit dengan datang tepat waktu
 Membuat laporan/mengisi rekam medis yang merupakan bagian dari tugas
dengan benar
1) Potensi Hambatan
Potensi hambatan yang dapat terjadi saat melakukan upaya membangun
budaya akuntabel yaitu jarak tempuh yang jauh menuju tempat kerja, cuaca
hujan, keterbatasan waktu dalam pengisian rekam medis karena banyak yang
ditulis dan sikap acuh tak acuh sesama pegawai.
2) Solusi
Potensi hambatan tersebut dapat diselesaikan dengan cara membiasakan
diri untuk berangkat lebih awal dan membawa jas hujan sebagai antisipasi
perubahan cuaca, saling mengingatkan sesama petugas medis dalam pengisian
rekam medis/laporan, memiliki kesadaran yang tinggi atas tanggung jawab
yang dimiliki.

C. Kompeten
Upaya membangun budaya kompeten dapat dilakukan dengan cara seperti:
 Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan diri melalui pelatihan serta
Pendidikan
 Berdiskusi atau berbagi ilmu bersama teman sejawat lain untuk saling belajar
1) Potensi Hambatan
Potensi hambatan yang dapat terjadi saat melakukan upaya membangun
budaya kompeten yaitu merasa kompetensi yang dimiliki sudah paling baik,
keterbatasan waktu dalam berdiskusi sehingga belum optimal serta pembiayaan
untuk mengikuti pelatihan atau seminar.

2) Solusi
Solusi agar tidak terjadi hambatan dalam upaya membangun budaya
kompeten yaitu mengasah kompetensi baik sesuai bidang profesinya,
Mengikuti seminar online yang gratis dan mengajukan pelatihan/seminar yang
harus berbayar kepada pihak rumah sakit agar dapat di anggarkan terlebih
dahulu, selalu mau belajar agar kompetensi yang dimiliki cepat berkembang
sesuai kebutuhan jaman, menerima kritik dari orang lain dan memperbaikinya.

D. Harmonis
Upaya membangun budaya harmonis dapat dilakukan dengan cara seperti:
 Memberikan perlakuan yang sama kepada pasien
 Membantu rekan kerja yang kesulitan
 Menjaga silaturahmi dan komunikasi yang baik antar rekan kerja
1) Potensi Hambatan
Potensi hambatan yang dapat terjadi saat melakukan upaya membangun
budaya harmonis yaitu Sikap dan perilaku tertentu pasien yang bisa
menimbulkan keadaanyang tidak harmonis dengan petugas, rekan kerja yang
tidak sepemikiran, keterbatasan komunikasi dengan pegawai lain karena
banyaknya petugas di rumah sakit, dan kurangnya empati terhadap sesama
petugas.
2) Solusi
Potensi hambatan dalam upaya membangun budaya harmoni tersebut
dapat diselesaikan dengan menegur dan mengingatkan pasien dengan cara yang
sopan, Mencoba memahami sikap dan karakter rekan kerja lain agar tercipta
komunikasi yang baik antar petugas.

E. Loyal
Upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan budaya loyal dalam
melaksanakan tugas sehari-hari yaitu:
 Tidak memberikan informasi rekam medis mengenai pasien kepada orang lain
yang tidak berhak untuk mengetahuinya
1) Potensi Hambatan
Potensi hambatan yang dapat terjadi saat melakukan upaya membangun
budaya loyal yaitu Beberapa pihak yang memaksa untuk mengetahui kondisi
seseorang yang bukan keluarganya dan tidak memiliki hak untuk mengetahui.
2) Solusi
Potensi hambatan dalam upaya membangun budaya loyal tersebut dapat
diselesaikan dengan cara menjelaskan bahwa tenaga medis tidak bisa
membocorkan keadaan atau kondisi pasien kepada orang lain yang tidak
berhak mengetahui.

F. Adaptif
Upaya membangun budaya adaptif dapat dilakukan dengan cara seperti:
 Menggunakan aplikasi Sisrute untuk merujuk pasien ke rumah sakit lain
1) Potensi Hambatan
Potensi hambatan yang dapat terjadi saat melakukan upaya membangun
budaya adaptif yaitu kurangnya kemampuan petugas dalam menerima
teknologi dan sistem terbaru.
2) Solusi
Potensi hambatan dalam upaya membangun budaya adaptif tersebut dapat
diselesaikan dengan berkomunikasi dengan tim IT dan meminta penjelasan
sedetail-detailnya mengenai aplikasi tersebut dan bagaimana cara kerjanya,
serta terbukanya pemikiran dan memiliki keinginan untuk mengikuti teknologi
dan sistem terbaru.
G. Kolaboratif
Upaya membangun budaya kolaboratif dapat dilakukan dengan cara seperti :
 Melakukan rujukkan ke rumah sakit lain dengan fasilitas yang lebih lengkap
 Membantu kegiatan vaksinasi Covid-19 bersama Dinas Kesehatan dan
Puskesmas
1) Potensi Hambatan
Potensi hambatan yang dapat terjadi saat melakukan upaya membangun
budaya kolaboratif yaitu sulitnya proses rujukkan dikarenakan ruangan
dirumah sakit yang dituju penuh dan waktu pelaksanaan vaksin yang terkadang
mendadak.
2) Solusi
Potensi hambatan dalam upaya membangun budaya kolaboratif tersebut
dapat diselesaikan dengan cara meningkatkan fasilitas rumah sakit sehingga
tidak perlu merujuk pasien dan melakukan koordinasi beberapa hari sebelum
pelaksaan kegiatan vaksinasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai