BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seorang wanita 40 tahun dirujuk ke klinik penyakit mulut untuk evaluasi
lesi pigmentasi yang tidak sakit di mukosa bukal kiri, sudah ada selama 5-6 tahun.
Pasien mengaku tidak ada riwayat trauma di daerah mulut tersebut. Pasien tidak
memiliki penyakit sistemik. Riwayat perawatan gigi sebelumnya adalah
pemeriksaan gigi rutin dan restorasi gigi belakang kiri atas.
Pemeriksaan ekstraoral tidak ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan intraoral,
tampak lesi makula berwarna kehitaman, berukuran 0,5 cm x 0,3 cm, di mukosa
bukal kiri di regio gigi 26-27. Gigi molar pertama atas di dekat lesi menunjukkan
restorasi amalgam pada gigi molar pertama kiri atas (26) seperti tampak pada
gambar dibawah ini.
1.2 Tujuan
Mengetahui tentang Amalgam Tattoo dan cara
perawatannya.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana susunan kerangka konsep dalam menganalisis
kasus, dengan merumuskan keluhan utama pada
anamnesis, tanda-gejala klinis, dan factor
etiologi/predisposisi penyakit, serta diagnosis dan diagnosis
banding dari kasus ini?
2. Bagaimana kerangka konsep dalam menganalisis kasus ini?
3. Bagaimana penjelasan ilmu kedokteran dasar terkait
dengan Amalgam Tattoo?
4. Bagaimana tanda dan gejala klinis Amalgam Tattoo?
5. Apa saja diagnosis banding dari Amalgam Tattoo?
6. Bagaimana mekanisme etiopatogenesis (patofisiologi)
Amalgam Tattoo?
7. Bagaimana cara merencanakan tatalaksana Amalgam
Tattoo yang sesuai dengan kompetensi dokter gigi umum?
8. Apa saja pemeriksaan penunjang dan rujukan yang tepat
terkait dengan Amalgam Tattoo?
9. Apa saja aplikasi dari konsep bioetika humaniora dan
profesionalisme pada kasus ini?
1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Resume Kasus Amalgam Tattoo
Identitas Pasien :
Nama : -
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Wanita
Identifikasi Masalah dan Keluhan
Lesi pigmentasi yang tidak sakit di mukosa bukal kiri,
sudah ada selama 5-6 tahun
Restorasi gigi belakang kiri atas
Pemeriksaan Intraoral :
Lesi makula kehitaman, ukuran 0,5 x 0,3 cm
Lesi terdapat pada mukosa bukal kiri regio gigi 26-27
M1 RA dekat lesi menunjukkan restorasi amalgam (26)
More Info :
Pasien tidak memiliki riwayat trauma dan penyakit sistemik
Pasien selalu memeriksakan gigi secara rutin
2
3
PATOGENESIS
AMALGAM TATTOO PEMERIKSAAN
Restorasi amalgam→ PENUNJANG
masuk ke serat kolagen - Pemeriksaan
dan dinding pembuluh histologis
darah→pewarnaan - Pemeriksaan
kehitaman radiografi
DIAGNOSIS
BANDING EPIDEMIOLOGI
- Nevus DIAGNOSIS AMALGAM
pigmentosus Amalgam Tattoo TATTOO
- Lentigo
- Freckles
- Melanoma
- Normal
Pigmentation
- Other metal tattoo
PENATALAKSANAAN
- Pembedahan
RUJUKAN
2.3 Ilmu Kedokteran Dasar
Mukosa Oral
3
4
4
5
5
6
6
7
b. Melanoma Malignant
Paling jarang terjadi, namun paling mematikan dari seluruh
kanker kulit. Biasanya akibat pemaparan sinar matahari yang
akut dan sering, terutama pada saat usia muda. Etiologi lainnya
adalah immunosupresi, adanya multiple cutaneous nevi, dan
7
8
c. Lentigo
Lentigo berupa lesi kecil terpigmentasi dengan batas
jelasm dapat berbentuk datar maupun menonjol dan
dikelilingi kulit normal. Tanda klinis berupa lesi dengan
ukuran <4mm, single, pada bibir bagian bawah, pada
gingival, mukosa bukal, palatum, atau pada lidah.
d. Graphite Tatto
Graphite tattoo cenderung muncul pada palatum dan
memperlihatkan implantasi trauma dari timah.
Lesi biasanya macular, focal dan abu-abu kehitaman.
Insidensi biasanya muncul pada anak-anak pada usia
sekolah. Secara mikroskopis, graphite menyerupai
amalgam dalam jaringan walaupun pewarnaan special
dapat membedakan keduanya.
e. Melanotic Macule
8
9
9
10
10
11
11
12
2.7 TREATMENT
Bila tidak mengganggu kenyamanan dan estetika, tidak
diperlukan treatment. Namun bila pada pemeriksaan biopsy,
keberadaan amalgam tattoo mengganggu kualitas hidup
penderitanya misalnya menimbulkan rasa sakit dan
menunjukkan tanda-tanda sel precancerous atau cancerous,
maka dapat dilakukan pencangkokkan bagian yang tertanam
fragmen amalgam dengan jaringan baru.
Di era yang sudah maju ini sekarang sangat terkenal dan
banyak diminati adalah menghilangkan tattoo dengan laser.
Cara Kerja Laser
Tahun 1983, Anderson dan Parish memperkenalkan
teoriselective photothermolysis yang menjelaskan selektivitas
sinar laser terhadap target di kulit berdasarkan perbedaan
panjang gelombang, durasi denyut dan fluence yang digunakan
akan diserap oleh kromofor yang berbeda di kulit (air, melanin,
hemoglobin).Sinar laser akan diserap kromofor, memicu reaksi
termal atau panas yang dapatmenghancurkan jaringan yang
menyerapnya. Reaksi termalhanya terjadi pada kromofor
tersebut, tanpa hamburan panaske struktur di sekitarnya. Untuk
mencapai hal itu lebar denyutharus cukup panjang untuk
memanaskan jaringan targetsampai batas kerusakan, namun
tidak terlalu panjangsehingga merusak jaringan sekitarnya.
Durasi denyut adalahwaktu selama penyinaran dengan laser.
Durasi denyut yangideal untuk menghancurkan jaringan secara
selektif ditentukan oleh ukuran jaringan target. Jaringan yang
lebih kecil akan lebih cepat dingin setelah terpajan sinar laser.
Q-switched ruby(QS ruby) (694 nm) merupakan salah satu
sistem laser kuno, memancarkan sinar merah visible dengan
durasi denyut 25 dan 50 ns. Medium aktifnya adalah kristal
ruby(aluminium oxide). Terapi dengan laser ini menyebabkan lesi
memutih kemudian menghilang setelah 20 menit, dan dapat
12
13
13
14
2. Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan radiologis dibutuhkan untuk memeriksa
apakah benar ada partikel logam yang tertanam didalam
epitelial, namun bila tidak ditemukan adanya tanda logam
pada pemeriksaan radiologis, tidak menentukan bahwa
pasien bukan terkena amalgam tattoo karena seringkali
partikel logamnya terlalu kecil atau tersebar luas.
Rujukan
Penderita amalgam tattoo dapat dirujuk ke:
1. Spesialis Konservasi Gigi untuk mengganti restorasi
amalgam dengan restorasi lain yang tidak menimbulkan
lesi pigmentasi seperti composite.
2. Spesialis Oral Medicine untuk prosedur penghilangan lesi
dengan laser.
2.9 Konsep Bioetika Humaniora dan Profesionalisme serta
14
15
Epidemiologi
Bioetika dan humaniora serta profesionalisme
1. Beneficience
Dalam kasus ini dokter gigi harus menegakkan diagnosa
Amalgam tattoo melalui anamnesi, tanda serta gejala.
2. Nonmaleficience
Dalam kasus ini dokter gigi harus mempunyai
kemampuan untuk dapat melakukan tatalaksana
Amalgam Tattoo serta dapat mencegah komplikasi serta
dapat merujuk dengan benar.
3. Autonomi
Dokter gigi harus menghargai hak pasien, memberikan
informasu mengenai penyakit dan tindakan yang
dilakukan, serta meminta izin terhadap pasien sebelum
melakukan tindakan seperti pengisian informed consent.
4. Justice
Dokter gigi harus mampu memberikan edukasi pasien
mengenai faktor predisposisi kasus tersebut.
15
16
BAB III
PEMBAHASAN
Di kasus ini pasien memiliki:
Keluhan :
Lesi pigmentasi yang tidak sakit di mukosa bukal kiri,
sudah ada selama 5-6 tahun
Restorasi gigi belakang kiri atas
Pemeriksaan Intraoral :
Lesi makula kehitaman, ukuran 0,5 x 0,3 cm
Lesi terdapat pada mukosa bukal kiri regio gigi 26-27
M1 RA dekat lesi menunjukkan restorasi amalgam (26)
16
17
komposit.
BAB IV
PENUTUP
17
18
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, A. A. Sagung Putra, I G. A. Elis Indira.2013. “Penggunaan
Laser untuk
Terapi Lesi Pigmentasi pada Bidang Kosmetik”. Denpasar.
Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana/ Rumah Sakit Sanglah.
18