SKENARIO I
Sel Eukariotik
Sel eukariotik memiliki selubung inti dan memiliki 3 bagian utama, yaitu membran
sel, sitoplasma, dan inti sel (nukleus). Di dalam sitoplasma terdapat organela sel,
sitoskeleton, dan sitosol. Di dalam inti sel terdapat materi genetik yang ekspresinya sangat
penting dalam menentukan “sifat dan karakteristik terukur” yaitu DNA, RNA, dan gen yang
tersimpan dalam kromosom.
Gambar 1. Sel. Sel terdiri dari membran sel, sitoplasma, dan inti sel.
https://www.yourgenome.org/videofrom-dna-to-protein-flash
Gambar 2. Proses siklus sel. Siklus sel melibatkan beberapa protein, seperti cyclin dan cdk.
https://www.mun.cabiologydesmidbrianBIOL2060BIOL2060-1919_41.jpg
STEP 1
1. Sel adalah bagian atau bentuk terkecil dari organisme, terdiri atas satu atau lebih inti,
protoplasma, dan zat-zat mati yang dikelilingi oleh selaput sel (Sumber : KBBI)
2. Organel adalah sub unit khusus, biasanya di dalam sel, yang memiliki fungsi tertentu
(Sumber : Wikipedia)
3. Gen adalah bagian kromosom yang menjadi lokasi sifat-sifat keturunan; faktor
keturunan (Sumber : KBBI)
STEP 2
Siklus sel dikontrol oleh beberapa protein yang bertindak sebagai regulator
positif dan negatif. Kelompok cyclin, khususnya cyclin D, E, A, dan B merupakan
protein yang levelnya fluktuatif selama proses siklus sel. Cyclin bersama dengan
kelompok cyclin dependent kinase (CDK), khususnya CDK 4, 6, dan 2, bertindak
sebagai regulator positif yang memacu terjadinya siklus sel. Aktivasi CDK dihambat
oleh regulator negatif siklus sel, yakni CDK inhibitor (CKI), yang terdiri dari Cip/Kip
protein (meliputi p21, p27, p57) dan keluarga INK4 (meliputi p16, p18, p19). Selain
itu, tumor suppressor protein (p53 dan pRb) bertindak sebagai protein regulator
negatif. Icha
Sindrom Klinefelter
Sindrom Klinefelter adalah kondisi kromosom XX. Sindrom Klinefelter memiliki dua
atau lebih X kromosom pada setiap sel, dan sebuah kromosom Y juga selalu ada,
sehingga orang yang mempunyai kondisi ini adalah laki-laki. Hampir semua anak
laki-laki dengan Sindrom Klinefelter memiliki testis kecil dan fungsi fisik yang
berkurang.
Sindrom Turner
Sindrom Turner disebabkan oleh hilangnya satu kromosom X yang berasal dari ayah
dalam sel janin, sehingga menghasilkan konsepsi perempuan dengan 45 kromosom.
Sindrom Turner terjadi karena kesalahan meiosis satu yang terjadi pada
gametogenesis ayah, dan juga karena kegagalan dalam pengaturan ulang
Kondisi ini terjadi ketika bayi memiliki tiga salinan kromosom ke-13 yang seharusnya
hanya terdapat dua salinan. Alifa
1. Promoter
Promoter adalah urutan DNA spesifik yang berperan dalam mengendalikan transkripsi
gen structural dan terletak di daerah upstream (hulu) dari bagian struktural gen.
Fungsi promoter adalah sebagai tempat awal pelekatan enzim RNA polimerase yang
nantinya melakukan transkripsi pada bagian struktural.
2. Operator
Operator merupakan urutan nukelotida yang terletak di antara promotor dan bagian
struktural dan merupakan tempat pelekatan protein represor (penekan atau
penghambat ekspresi gen).
Inisiasi (Permulaan)
Elongasi (Pemanjangan)
Terminasi (Pengakhiran)
Rantai DNA menyatu kembali kemudian RNA polymerase dan mRNA yang telah
terbentuk akan terlepas dari DNA - mRNA (Messenger RNA) akan keluar dari inti sel
melalui pori-pori nukleus dan masuk ke dalam sitosol.
Inisiasi (Permulaan)
kodon inisiasi adalah AUG - tRNA (transfer RNA) antikodon UAC yang membawa
asam amino metionin melekat pada kodon inisiasi AUG
Elongasi
Kodon yang dibawa oleh mRNA akan diterjemahkan satu persatu (metionin). Asam
amino pertama (metionin) segera lepas dari ribosom - tRNA kembali ke sitoplasma
tRNA berpasangan dengan kodon mRNA - asam amino digabungkan oleh tRNA -
Gabungan asam amino rantai polipeptida yang dikatalisasi oleh rRNA.
Terminasi
Proses translasi berakhir ketika salah satu kodon stop mRNA (UAA, UAG, dan UGA)
melekat pada ribosom.
Arinta
LO
SKENARIO II
Kanker Mulut
http://sph.bu.edu/otlt/MPH-Modules/PH/PH709_Cancer/PH709_Cancer_print.html
STEP 1
1. Mutasi : Perubahan spontan pada gen yang berlangsung permanen sehingga
memungkinkan menjadi suatu perubahan yang diturunkan.
(sumber: Aisyah, R., Mahmudah, N., Risanti, E.D. 2019. Buku Ajar Biologi Molekuler.
Surakarta: Muhammadiyah University Press)
2. Radiasi : tenaga yang dipancarkan gelombang melalui ruang dan zantara; tenaga
sinaran (sumber : KBBI)
3. Epitel : lapisan sebelah atas kulit dan selaput lendir; jaringan sel, terdiri atas satu
lapis atau lebih, yang menutup permukaan bebas dari tubuh dan beberapa alat
tubuh. (sumber : KBBI)
4. Antioksidan : bersifat melindungi tubuh dari radikal bebas. (sumber : KBBI)
5. Radikal bebas: molekul aktif dengan satu atau beberapa elektron tidak berpasangan
yang dapat merusak membran sel, DNA, lemak, dan protein. (sumber : KBBI)
6. Virus : mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
biasa, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron, penyebab dan
penularan penyakit, seperti cacar, influenza, dan rabies. (sumber: KBBI)
STEP 2
1. (049) Apa kerugian dan manfaat mutasi?
2. (051) Apa agen penyebab mutasi?
3. (052) Apa saja macam mutasi?
4. (056) Apa jenis-jenis karsinogen?
5. (055) Bagaimana mekanisme mutasi?
6. (047) Bagaimana mekanisme DNA repair?
7. (057) Apa itu karsinogen, tumorigenesis, mutasi, dan mutagen?
8. (046) Jelaskan tahapan karsinogenesis pada bagan di atas!
9. (050) Berikan contoh oncogene dan TSG pada kanker!
10. (044) Bagaimana mekanisme siklus pembelahan sel?
11. (043) Apa yang dimaksud onkogen dan tumor suppressor gene?
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
12. (052) Apa perbedaan makroskopis tumor dan kanker?
13. (047) Apa golongan obat untuk menghentikan progresi kanker?
14. (051) Apa karakteristik dari kanker?
15. (044) Apa klasifikasi DNA damage?
16. (056) Apa saja jenis kanker?
17. (046) Bagaimana mekanisme kerja gen P53?
18. (057) Mengapa pada orang normal tidak terjadi kanker? Dan mengapa dapat terjadi
kanker?
19. (055) Jelaskan mekanisme molekuler pembentukan kanker!
20. (050) Sebutkan aktivasi Proto-onkogen dapat menjadi onkogen?
21. (049) Sebut dan jelaskan tipe mutasi pada kromosom!
22. (043) Mengapa keseimbangan antara onkogen dan TSG berpengaruh pada
proliferasi sel?
STEP 3
1. (047) Kerugian : kanker dan sindrom (Turner, Klinefelter, Jacob, Down)
Manfaat :
- Meningkatkan hasil antibiotik (misal Penicillium penghasil penisilin)
- Meningkatkan produksi pangan (misal panen poliploid dengan mutasi induksi)
- Mutasi radiasi dengan p0radioisotop: memeriksa proses biologi (misal
transfer elektron pada fotosintesis)
2. (050) Kebanyakan penyebab mutagen adalah bahan fisika, kimia, atau biologi yang
daya tembusnya kuat sehingga bisa mencapai bahan genetik di inti sel. Contoh: zat
radioaktif, zat kimia yang keras, virus, dan bakteri. Selain itu, merokok, minum
alkohol, serta makanan awetan juga menjadi penyebab mutasi. Agen penyebab
mutagen juga adalah karsinogenik yang dapat merubah struktur genetik (DNA)
3. (051) Berdasar asalnya:
- Mutasi Spontan, ada error saat replikasi DNA.
- Mutasi Induksi, efek lingkungan seperti radiasi dan bahan kimia.
Berdasar derajat perubahan DNA:
- Mutasi Gen, berupa mutasi point, frame shift, missense, nonsense, silent,
atau sense.
- Mutasi Kromosom (beberapa gen terlibat)
- Mutasi Genom (berdampak ke seluruh materi genetik)
4. (057) Jenis karsinogen :
- Bahan Kimia, berpengaruh langsung (karsinogen) atau perlu aktivasi dahulu
(ko-karsinogen) agar timbul neoplasia. Contoh: Polycyclic aromatic
hydrocarbon (benzopyrene di asap rokok dan mobil). Contoh logam berat:
kromium dan nikel menyebabkan kanker paru.
- Radiasi, ada 2 yaitu radiasi ionisasi (misal sinar X dari alat terapi radiasi,
kecelakaan nuklir, dan sampah radioaktif) dan non ionisasi (sinar UV dari
matahari).
- Virus, contohnya onkogen oleh virus RNA (seperti HIV) dan onkogen oleh
virus DNA (seperti papilloma virus, herpes simpleks, hepatitis B, dll).
5. (052) Terjadi karena perubahan lingkungan yang luar biasa. Jika perubahan sudah
terjadi, maka sifat yang bermutasi akan lebih mudah beradaptasi. Bagi makhluk yang
tidak bisa menyesuaikan diri, maka akan punah. Untuk bertahan, makhluk hidup
harus mengikuti perubahan sifat alam. Perubahan ini dinamakan evolusi yang
sumbernya mutasi.Penyebab mutasi disebut mutagen (agen mutasi). hu
6. (056) Ada 2 macam mekanisme repair, yaitu:
- Direct repair (perbaikan langsung), dilakukan segera setelah ada kerusakan
DNA.
- Excision repair, dengan memotong langsung basa nukleotida yang salah lalu
mengganti yang benar. Ada 3 tipe excision repair, yaitu base excision,
nucleotide excision, dan mismatch excision.
Jika repair tidak berhasil maka tubuh melakukan apoptosis. Namun kadang
apoptosis tidak berhasil dan sel mutan survive membentuk klon mutan.
7. (055)
● Karsinogen dan tumorigenesis: proses pembentukan kanker. Zat karsinogen
menyebabkan kanker dengan mengubah DNA dalam tubuh.
● Mutasi: perubahan materi genetik (gen/kromosom) yg diwariskan pada
keturunannya.
● Mutagen: agen fisik/kimia yang mengubah bahan genetik (DNA) dan dapat
meningkatkan frekuensi mutasi di atas tingkat latar belakang alami.
8. (049)
Inisiasi (tahap sel kanker awal)
● terjadi perubahan genetik di sel somatik normal dengan mutasi dan ke
mekanisme perkembangan menjadi sel tidak normal.
● Mutasi DNA menyebabkan sel tumbuh cepat. Hal ini mengaktivasi gen
pertumbuhan (proto-oncogene) dan menghambat gen penahan (tumor
suppressor gene). Senyawa yang terlibat disebut inisiator.
Promosi (butuh waktu lama)
● perkembangan yang membentuk klon melalui pembelahan dan berinteraksi
dengan komunikasi antar sel. Menstimulasi sitogenik, faktor diferensiasi,
proses mutasi dan non mutasi (epigenetik), dan awal pertumbuhan pra
neoplastik..
Progresi (cepat)
● terjadi instabilitas genetik yang menyebabkan perubahan mutagenik dan
epigenetik.
● menghasilkan klon baru sel tumor.
● Jika tidak ada yang menghalangi, sel kanker tumbuh banyak dan
menimbulkan keluhan (gejala klinis).
Bagan di atas (perubahan dari sel normal menjadi kanker)
Diawali dari gen lingkungan yang merusak DNA atau mutasi diwarisi orang tua.
Mutagen berupa bahan kimia, radiasi, dan virus. lAgen masuk ke sel normal
sehingga mengalami kerusakan DNA. Kemudian melakukan DNA repair, jika
berhasil, jadi sel normal, jika gagal, jadi mutasi di sel soma. Mutasi tersebut
mempengaruhi DNA repair, pertumbuhan sel, apoptosis. Terjadi aktivasi onkogen,
gagal apoptosis, serta inaktivasi TSG sehingga menghasilkan produk dan yang
menyimpang yaitu protein struktural dan regulator abnormal sehingga akan
menyebabkan terjadi perubahan berupa sel kanker.
9. (043)
- Xeroderma pigmentosum (XP): diturunkan secara autosomal resesif dengan
tingkat gangguan perbaikan DNA. Cirinya kulit sensitif terhadap sinar
matahari (UV). Gejala awal terdapat aktinik keratosis.
- Sarkoma: neoplasma ganas dari pembuluh darah, jaringan ikat, otot atau
tulang (misal: sindrom Kaposi)
- Kanker paru: berasal dari luar paru (metastasis tumor paru) maupun dari paru
sendiri. Disebabkan oleh perubahan genetika sel epitel saluran nafas yang
mengakibatkan proliferasi sel tidak dapat dikendalikan. Kanker paru dimulai
oleh aktivitas onkogen dan inaktivasi gen supresor tumor yaitu pada gen
L-MYC memiliki potensi dalam pembentukan sel kanker.
10. (046)
Interfase (awal pembelahan)
- Fase G1: sel tumbuh besar, organel disalin, dan terbentuk dinding molekuler.
- Fase S: sel mensintesis salinan DNA di nukleusnya. Sel juga menduplikat
struktur pengorganisasian mikrotubulus (sentrosom).
- Fase G2: sel semakin besar, terbentuk protein dan organel.
Fase Mitosis (pembelahan sel)
- Profase: DNA menjadi 2, terdapat duplikat sentrosom (spindle 2 mitotik).
- Prometafase : inti sel pecah
- Metafase: kromosom di paling tengah dan besar, untuk pemeriksaan
kromosom lengkap
- Anafase: kromosom di ujung kutub, membentuk A
- Telofase: kromosom sudah menjadi 2, ada cincin
Sitokinesis: 1 sel menjadi 2 sel
11. (044)
- Onkogen: mutan dari proto-onkogen, menyebabkan produksi protein untuk
pembelahan sel meningkat, penekanan diferensiasi sel, dan penghilangan
kematian sel.
- Tumor suppressor gene (TSG): mengkode protein penghambat pembelahan
sel, aktivator perbaikan DNA, dan pendorong kematian sel. Gen tersebut,
yaitu APC, BRCA1, BRCA2, p53, p16, p21, PTEN, ARF, dan RB.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
12. (055) Tumor: Pembengkakan di permukaan tubuh, warna seperti kulit disekitarnya,
benjolan mudah digerakkan (mobile), tidak nyeri dan kenyal, tidak mudah berdarah.
Kanker: Pembengkakan di permukaan tubuh, kulit kemerahan atau lebih tua,
benjolan terfiksir (tidak bisa digerakkan), nyeri, teraba rapuh, lunak, kenyal, mudah
berdarah.
13. (056) Golongan obat untuk menghentikan progresi kanker:
1. Trastuzumab : metastase kanker payudara, kanker lambung
2. Cetuximab : metastase kanker kolorektal
3. Sunitinib : kanker sel ginjal
4. Gefitinib : kanker paru non-small cell
5. G3139 : keganasan darah dn melanoma
14. (044) Karakteristik sel kanker: menghasilkan sinyal proliferasi sendiri tanpa mati,
menginduksi angiogenesis, invasif dan metastasis, menghindar dari pengrusakan
oleh sistem imun, mengganggu jalur penekan proliferasi, menghindari kematian sel,
ketidakstabilan genom dan mutasi, tumor mendukung inflamasi, dan menata ulang
energi sel.
15. (051) Klasifikasi DNA damage:
● Modifikasi dasar
1. Perubahan kimiawi
2. Penggabungan kovalen antara basa yang berdekatan (lesi utama adalah
dimer pirimidin-pirimidin yang diinduksi UV)
3. Kerugian dasar
● Intrastrand dan interstrand cross-linking, mencegah replikasi dan transkripsi
DNA. Hasil tambahan terbentuk interaksi dari cisplatin dengan DNA.
● Untai DNA putus, dan lebih khusus lagi, DNA double-strand break (DSBs)
1. Untai tunggal putus 🡪 mengenai satu untai DNA
2. Untai ganda berhenti 🡪 mengenai DNA untai kedua
16. (043) Jenis kanker:
- Karsinoma: kanker sel epitel.Contoh kanker: kulit, paru-paru, usus, payudara,
prostat dan kelenjar tiroid.
- Limfoma: dari jaringan yang membentuk darah (misal: limfe, limfa, timus dan
sumsum tulang). Contoh: hodgkin (kanker kelenjar limfe dan limfa).
- Leukemia: tidak berbentuk massa tumor, memenuhi pembuluh darah,
mengganggu fungsi sel darah.
- Sarkoma: kanker sel mesodermal. Contoh: leiomyosarcoma (kanker otot
halus pada dinding pencernaan) dan osteosarcoma (kanker tulang).
- Glioma: kanker susunan saraf, misal sel glia di susunan saraf pusat.
17. (057) P53 ialah protein penting dalam pengendalian pertumbuhan sel, repair DNA,
dan apoptosis. P53 bekerja sebagai rem yang menginduksi sel tetap berada dalam
fase G1 dan memacu apoptosis (setelah kerusakan DNA). Mutasi P53 pada kanker
menunjukkan bahwa P53 berperan dalam karsinogenesis. Jadi, P53 melindungi sel
dari kerusakan genetik yang fatal.
Gen p53 terletak pada lengan pendek kromosom 17 dan mengkode protein inti
dengan berat molekul 53.000 dalton (53 kD, sehingga disebut dengan p53). Protein
p53 ini merupakan faktor transkripsi dan regulator siklus sel yang sangat penting.
Bila p53 mengalami inaktivasi, baik karena mutasi atau karena onkogen dari DNA
virus penyebab tumor, maka regulasi siklus sel akan terganggu.
Setelah terjadi stres pada sel, terjadi signaling kaskade yang melibatkan protein
kinase yang tergantung DNA sehingga p53 mengalami fosforilasi dan menjadi stabil
lepas dari protein MDM. Adanya stabilisasi terhadap p53 ini menyebabkan
tertahannya siklus sel pada fibroblas yang tidak ber- transformasi, namun di sisi lain
menyebabkan apoptosis pada sel yang bertransformasi. Perilaku p53 ini berperan
penting dalam regulasi tumor-selective death.
Sumber : Moningka, M. E. 2019. Perkembangan Terapi Kanker Terkait Senyawa Terpineol,
P53 dan Caspase 3. eBiomedik, 7(1): 37-43.
18. (052) Karena melakukan pola hidup sehat dengan menjaga pola makan, istirahat
cukup, dapat mengontrol stres, dan tidak konsumsi alkohol.
Faktor kanker:
- Internal: keturunan, daya tahan tubuh buruk
- Eksternal: merokok, sinar radioaktif, terpapar karsinogen, konsumsi alkohol,
makanan berlemak, diet salah dalam waktu yg lama
19. (047) Sel kanker terbentuk dari sel normal yang bertransformasi menjadi ganas
karena mutasi spontan atau induksi karsinogen. Sel normal yang bertransformasi
memerlukan inisiasi dan promosi. Dari kontak dengan karsinogen sampai timbul sel
kanker memerlukan waktu induksi yang lama, antara 15-30 tahun. Pembentukan dan
pertumbuhan sel kanker terdiri dari beberapa fase yaitu :
- fase inisiasi (fase ketika sel normal mulai mengalami mutasi karena
karsinogen)
- fase induksi (fase ketika sel normal yang sedang bermutasi mulai berubah
menjadi sel kanker)
- fase in situ lokal (fase ketika sel kanker tumbuh secara terus-menerus tetapi
masih pada tempatnya)
- fase invasif (fase ketika sel kanker keluar dan menginfiltasi atau menembus
jaringan sekitarnya)
- fase diseminasi (fase ketika sel kanker sudah mulai tumbuh jauh diluar organ
asalnya)
Sumber : Haryono, S., Anwar, S & Salim, A. 2018. Dasar-Dasar Biologi Molekuler
Kanker bagi Praktis Klinis. UGM PRESS.
20. (046) Proto-onkogen dapat menjadi onkogen dengan sedikit modifikasi pada fungsi
aslinya. Ada dua tipe pengaktifan:
● Terjadi mutasi pada satu onkogen yang berakibat perubahan pada struktur protein,
yang disebabkan oleh:
● kenaikan aktivitas protein (enzim)
● hilangnya regulasi
● terjadinya hibrid antar protein melalui kerusakan kromosom pada pembelahan
sel. Telah diketahui bahwa kerusakan kromosom yang terjadi saat pembelahan
sel pada sumum tulang belakang dapat menimbulkan leukemia.
● Meningkatnya konsentrasi protein, yang disebabkan oleh:
● meningkatkan ekspresi protein akibat kesalahan regulasi
● meningkatnya stabilitas protein, yang membuat keberadaan dan aktivitasnya
dalam sel menjadi lebih lama
● duplikasi gen, yang berakinat meningkatnya jumlah protein dalam sel.
21. (049)
Mutasi Kromosom Akibat Perubahan Struktur Kromosom :
1. Delesi
Delesi atau defisiensi Delesi adalah mutasi karena kekurangan segmen kromosom.
Hal ini yang terjadi karena sebagian segmen kromosom lenyap sehingga kromosom
kekurangan segmen. Delesi terjadi ketika sebuah fragmen kromosom patah dan
hilang pada saat pembelahan sel.
2. Duplikasi
Mutasi karena kelebihan segmen kromosom. Duplikasi terjadi karena adanya
segmen kromosom yangmengakibatkan jumlah segmen kromosom lebih banyak dari
kromosom aslinya.
3. Translokasi
Translokasi adalah pemindahan sebagian dari segmen kromosom ke kromosom
lainnya yang bukan kromosom homolognya atau mutasi yang mengalami pertukaran
segmen kromosom ke kromosom non homolog
4. Inversi
Inversi adalah mutasi yang terjadi karena selama meiosis kromosom terpilin dan
terjadinya kiasma, sehingga terjadi perubahan letak/kedudukan gen-gen atau
dengan kata lain inversi ialah mutasi yang mengalami perubahan letak gen-gen,
karena selama meiosis kromosom terpilin.
5. Isokromosom
Isokromosom ialah mutasi kromosom yang terjadi pada waktu menduplikasikan diri,
pembelahan sentromernya mengalami perubahan arah pembelahan sehingga
terbentuklah dua kromosom yang masing masing berlengan identik (sama).
6. Katenasi
Katenasi ialah mutasi kromosom yang terjadi pada dua kromosom non homolog
yang pada waktu membelah menjadi empat kromosom, saling bertemu
ujung-ujungnya sehingga membentuk lingkaran.
22. (050) Keseimbangan onkogen dan TSG berpengaruh pada proliferasi sel:
Onkogene merupakan mutan dari proto-oncogene. Kerja antara proto-oncogene dan
TSG berhubungan. Pada keadaan normal, saat proto-oncogene diaktifkan, maka
TSG inaktif. Jika produk protoonkogen sudah cukup, maka TSG mulai diaktifkan
untuk menekan pembentukan produk baru proto-oncogene. Proto-oncogene
diibaratkan sebagai gas, sedangkan TSG adalah rem. Apabila TSG kehilangan
fungsi normalnya, maka akan terjadi pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Maka
harus ada keseimbangan antara onkogen dan TSG agar proliferasi berjalan normal.
LO
(sumber: Aisyah, R., Mahmudah, N., Risanti, E.D. 2019. Buku Ajar Biologi Molekuler.
Surakarta: Muhammadiyah University Press)
Sumber :
-Warmadewi, Dewi Ayu.FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR.
2017
-Susilowati,Rina Priastini.2019.Kajian Sel dan Molekuler(Hubungannya Dengan Penyakit
Pada Manusia).CV. Pena Persada : Jawa Tengah
2. agen mutasi
Kebanyakan penyebab mutagen adalah bahan fisika, kimia, atau biologi yang daya
tembusnya kuat sehingga bisa mencapai bahan genetik di inti sel. Contoh: zat
radioaktif, zat kimia yang keras, virus, dan bakteri. Selain itu, merokok, minum
alkohol, serta makanan awetan juga menjadi penyebab mutasi. Agen penyebab
mutagen juga adalah karsinogenik yang dapat merubah struktur genetik (DNA)
(Sumber: Novianti, Titta. 2017. Penyuluhan Penyakit Genetika serta Cara
Pencegahannya di Kelurahan Duri Kepa Jakarta Barat. Jurnal Abdimas. Vol
4(1):56-61)
3. mekanisme terjadinya mutasi
Pada mutasi ini terjadi perubahan kimiawi pada satu atau beberapa pasangan basa
dalam satu gen tunggal yang menyebabkan perubahan sifat individu tanpa
perubahan jumlah dan susunan kromosomnya. Peristiwa yang terjadi pada mutasi
gen adalah perubahan urutan-urutan DNA atau lebih tepatnya mutasi titik merupakan
perubahan pada basa N dari DNA atau RNA. Penggantian/substitusi pasangan basa
terjadi karena penggantian satu nukleotida dengan pasangannya di dalam untaian
DNA komplementer dengan pasangan nukleotida lain. Pasangan basa nitrogen
(basa N) pad DNA antara timin dengan adenine atau antara guanine dengan sitosin
dihubungkan oleh ikatan hydrogen yang lemah. Atom-atom hydrogen dapat
berpindah dari satu posisi ke posisi lain pada purin atau pirimidin. Perubahan kimai
yang seperti itu disebut dengan perubahan tautomer. Misalnya secara tidak normal,
adenine berpasangan dengan sitosin dan timin dengan guanine. Peristiwa
perubahan genetik seperti itu disebut dengan mutasi gen karena hanya terjadi di
dalam gen
(Sumber : Ardiansyah, R., Corebima, A & Rohman, F. 2017. Pengembangan Bahan
Ajar Mutasi Genetik pada Matakuliah Genetika. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian,
dan Pengembangan 2 (7), 927-933).