Anda di halaman 1dari 6

Substansi Genetika

Subtansi genetika adalah materi yang menjelaskan konsep gen, DNA, dan kromosom serta
menjelaskan menjelaskan hubungan gen (DNA), RNA, Polipeptida dan proses sintesis protein.

1).KROMOSOM

Kromosom terdapat di dalam nukleus. Kromosom berfungsi membawa sifat keturunan (membawa
informasi genetika), karena di dalam kromosom mengandung gen. Kromosom tersusun atas benang
kromatin, benang kromatin tersusun atas serabut-serabut protein, DNA dan RNA. Kromosom tersusun
dari sentomer dan lengan. Berdasarkan kedudukan sentromer terhadap lengan.

✓ Macam-macam kromosom sebagai berikut.

a).Metasentris (meta =tengah), yaitu kromosom yang mempunyai lengan yang sama panjang sehingga
sentromer terletak di tengah.

b).Submetasentrik (submeta = agak tengah), yaitu kromosom yang mempunyai 2 lengan yang hampir
sama panjangnya dan sentromer terletak diantara dua lengan yang tidak sama panjang.

c).Akrosentrik (akro = tidak sama), yaitu kromosom yang mempunyai 2 lengan, di mana salah satu
lengan sangat pendek dan yang lainnya panjang, sentromer berada diantara dua lengan yang tidak sama
panjang.

d).Telosentrik (tele = ujung), yaitu kromosom yang satu lengan dan sentromer terletak pada salah satu
ujung dari lengan.

Kromosom dibagi menjadi 2 tipe yaitu kromosom tubuh (autosom) dan kromosom seks (gonosom).
Kromosom tubuh yang berpasangan bersifat homolog. Kromosom homolog adalah kromosom yang
mempunyai bentuk, ukuran dan fungsi yang sama.

2).GEN DAN ALEL

Gen adalah unit informasi genetik yang terdapat pada lokus dan memenuhi kromosom sebagai zarah
yang kompak.Gen memiliki beberapa sifat, antara lain:

- mengandung satuan informasi genetik;


- sebagai zarah tersendiri, terdapat dalam kromosom;

- dapat menduplikasi diri pada pembelahan sel;

- mengatur sifat-sifat yang diturunkan.

✓Fungsi Gen

-menyampaikan informasi genetik pada generasi berikutnya

-mengendalikan perkembangan dan metabolisme sel atau individu.

Alela adalah pasangan alternatif gen untuk menentukan sifat keturunan. Dalam satu lokus tidak selalu
hanya terkandung satu macam pasangan alternatif gen. Apabila dalam lokus yang bersesuaian pada
kromosom homolog terdapat lebih dari satu pasang gen, maka keadaan demikian disebut alela ganda.
Contoh sifat yang dikendalikan oleh alela ganda adalah golongan darah dan warna kulit.

3).DNA (Deoxyribonucleic Acid)

DNA adalah materi genetik yang membawa informasi yang dapat diturunkan. Di dalam sel manusia DNA
dapat ditemukan di dalam inti sel dan di dalam mitokondria. DNA terdiri atas tiga komponen dasar,
yakni

-gugus fosfat (─PO4);

-deoksiribosa atau gugus gula yang kehilangan satu atom oksigen;

-basa nitrogen yang terdiri: purin (adenin dan guanin) dan pirimidin (sitosin dan timin).

4).Replikasi DNA

Replikasi DNA adalah kemampuan DNA untuk membentuk atau mensintesis DNA sendiri. DNA hasil
replikasi akan diwariskan pada sel anakan pada proses pembelahan sel sehingga dua sel anakan yang
dihasilkan memiliki informasi genetik yang sama. Ada tiga hipotesisis yang menjelaskan replikasi DNA,
yaitu konservatif, semikonservatif, dan dispersif. DNA dapat bersifat autokatalis, yaitu dapat
menggandakan dirinya, juga dapat bersifat heterokatalis, yaitu DNA mampu mensintesis molekul lainnya
seperti RNA.

✓Fungsi DNA:
-membawa informasi genetik kepada generasi berikutnya

-mengontrol aktivitas hidup secara langsung dan tidak langsung

--menyintesis RNA sebagai arsitek (perancang) dalam sintesis protein.

RNA (Ribonucleic Acid)

RNA adalah rantai tunggal yang tersusun dari gula ribosa, fosfat, dan basa nitrogen yang terdiri atas
purin (adenin dan guanin) serta pirimidin (sitosin dan urasil). RNA merupakan rantai nukleotida,
molekulnya lebih kecil daripada DNA dan berperan dalam síntesis protein. Berdasarkan tempat dan
fungsinya, RNA dibedakan menjadi:

1.RNA duta (RNAd) atau messenger RNA (RNAm)

2.RNA transfer (RNAt), dibentuk di inti dan terdapat di sitoplasma

3.RNA ribosom (RNAr), dihasilkan oleh nukleolus dan merupakan RNA yang berada pada ribosom.

SINTESIS PROTEIN

Sintesis protein adalah peristiwa penyusunan protein dengan bahan dasar asam amino yang bertujuan
untuk mendapatkan protein struktural dan protein fungsional. Protein struktural digunakan oleh sel
untuk menyusun membran sel dan sebagai bahan pembangun atau menggantikan sel-sel yang rusak.
Protein fungsional yang dihasilkan dari sintesis protein berupa enzim dan hormon yang berfungsi untuk
metabolisme dan pertumbuhan serta perkembangan sel. Enzim yang dibutuhkan dalam sintesis protein
berupa:

1. RNA polymerase berfungsi saat transkripsi untuk memutuskan ikatan hidrogen yang menghubungkan
antara rantai double heliks DNA.

2. Aminoasil sintetase berfungsi pada saat pengikatan asam amino di sitoplasma oleh RNAt. Pengikatan
asam amino oleh RNAt juga membutuhkan energi (ATP) untuk mengaktifkan asam amino sehingga dapat
diikat oleh RNAt.

3. Secara garis besar, proses sintesis protein terjadi melalui dua tahap yaitu (1) Transkripsi adalah proses
pencetakan RNAm oleh DNA. Pada tahap ini, RNAm berfungsi sebagai pembawa informasi yang
merupakan kode-kode genetik atau kodon. DNA berfungsi sebagai perancang pola penyusunan protein.
Pada proses transkripsi tidak ada perubahan dalam kode; (2) Translasi adalah proses penerjemahan
kode-kode oleh RNAt, berupa urutan asam-asam amino yang dikehendaki. Jadi, pada proses translasi
terjadi perubahan dalam kode, yaitu urutan nukleotida ke urutan asam amino.
Kode genetik merupakan kode dengan menggunakan huruf sebagai lambang basa nitrogen (A, T, G, S)
untuk menamai bermacam-macam asam amino di dalam tubuh. Kode genetik tersusun atas tiga macam
basa nitrogen, sehingga disebut kode triplet.

Beberapa hal yang berkaitan dengan penulisan kode genetik, antara lain:

Kodogen: rangkaian kode genetik pada rantai DNA

Kodon: rangkaian kode genetik pada rantai RNA duta

Antikodon: rangkaian kode genetik pada rantai RNA transfer

Pembelahan sel adalah proses di mana sel membelah dirinya menjadi dua bagian atau lebih.

Pembelahan sel adalah proses di mana sel membelah dirinya menjadi dua bagian atau lebih (Foto:
iStock)

Jakarta - Ketika belajar mata pelajaran Biologi, kamu pasti akan menemui topik atau materi
pembelajaran mengenai pembelahan sel, Detikers. Lalu, apa yang dimaksud sebagai pembelahan sel,
ya? Simak penjelasannya berikut ini, yuk!

Definisi Pembelahan Sel

Pembelahan sel adalah proses di mana sel membelah dirinya menjadi dua bagian atau lebih. Lebih lanjut
lagi, terdapat beberapa jenis pembelahan sel, yang dikategorikan berdasarkan jenis organisme atau
makhluk hidup apa yang membelah diri.

Seiring dengan perkembangan dan evolusi makhluk hidup, pembelahan sel ikut mengalami perubahan
lewat proses pembelahan yang berbeda-beda dan lebih rumit. Contohnya sebagian besar prokariota
seperti bakteri menggunakan fisi biner dalam proses pembelahan selnya. Sedangkan eukariot
menggunakan mitosis.

Lalu, ada jenis eukariot yang dapat bereproduksi yang menggunakan jenis pembelahan sel meiosis untuk
mengurangi konten genetik di dalam selnya. Proses ini sangat penting dalam reproduksi seksual, karena
masing-masing sel orang tua harus memberikan hanya setengah dari material genetik yang dibutuhkan
kepada keturunannya. Kalau tidak, keturunannya itu akan memiliki DNA yang terlalu banyak jumlahnya.

Jenis Pembelahan Sel

2. Pembelahan mitosis

Proses pembelahan mitosis menghasilkan sel dengan susunan genetika yang sama persis dengan
susunan genetika sel induk. Proses pembelahan mitosis terjadi pada seluruh sel tubuh (somasis), kecuali
pada sel kelamin alias gamet.

Pada tumbuhan, proses pembelahan sel mitosis terjadi pada jaringan meristem. Contohnya pada ujung
tunas batang atau ujung akar. Dalam prosesnya, terdapat 4 (empat) fase pembelahan yang terjadi. Akan
tetapi, sebelumnya telah terjadi fase interface terlebih dahulu, yaitu fase ketika inti sel dan anak inti sel
dapat terlihat dengan jelas.

Keempat fase atau tahapan dalam proses pembelahan mitosis adalah sebagai berikut:

Profase, yaitu proses perubahan yang terjadi pada sitoplasma dan nukleus saat benang-benang kromatin
memendek serta menebal menjadi kromosom.

Metafase, yaitu fase di mana kromatid bergerak menuju bagian tengah inti sel untuk membentuk
lempeng metafase.

Anafase, yaitu fase di mana kromatid memisahkan diri dengan bagian sentromer untuk membentuk
kromosom baru.

Telofase, yaitu fase di mana kromosom berubah jadi benang kromatin, sedangkan nukleus dan
membrane inti terbentuk kembali. Pada tahap ini, sel baru yang identik telah terbentuk.
3. Pembelahan meiosis

Lain dengan pembelahan mitosis, pembelahan sel meiosis terjadi justru hanya pada organ kelamin.
Proses pembelahan ini bertujuan menghasilkan sel gamet untuk bereproduksi, yaitu sel telur dan sel
sperma. Proses pembelahan meiosis sendiri terjadi dua kali, Detikers. Masing-masing kemudian dikenal
dengan istilah meiosis I dan meiosis II.

Pada proses meiosis I, proses ini dilakukan untuk memisahkan kromosom yang sama (homologous
chromosome). Adanya kromosom homologus dalam sebuah sel merepresentasikan dua alel dari masing-
masing gen yang dimiliki oleh sebuah organisme. Kedua alel tersebut dikombinasi ulang dan dipisahkan,
sehingga sel anak yang dihasilkan hanya akan memiliki satu alel untuk masing-masing gen, serta tidak
ada pasangan homologus kromosom.

Sedangkan pada proses meiosis II, proses ini memisahkan dua salinan DNA, dengan cara yang mirip
seperti dalam proses pembelahan sel mitosis. Hasil akhir dari pembelahan meiosis adalah empat sel dari
satu sel, dan masing-masing hanya memiliki separuh kromosom induknya, alias hanya satu salinan dari
genom induk.

Anda mungkin juga menyukai