Anda di halaman 1dari 31

2024

BIO

SUBTANSI GENETIK
Kelas XII/ Fase F
Januari, 17, 2024
SMA Sains Tahfizh Islamic Center, Siak

Disusun Oleh:
Nadia Manik Pertiwi, S.Si
Tujuan Pembelajaran

O
Menjelaskan Komposisi dan Struktur DNA, Gen, serta
1 Kromosom

O
Mengkorelasikan peran antara DNA, Gen dan Kromosom
2

O
3 Menjelaskan Tahap – Tahap Sintesis Protein
Sejarah Genetika
Mathias Schleiden dan Theodore Schwann
Kedua ilmuwan tersebut mengembangkan konsep
mengenai sel. Di mana sel merupakan unit keturunan
(gen) yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Jogn Gregor Mendel
Pada 1822-1884, ilmuwan John Gregor Mendel mengungkapkan hasil penelitiannya pada
tanaman Ercis yang menyilangkan beberapa sifat. Sifat tersebut kontras dari tumbuhan
tersebut seperti:
1.Bentuk biji kacang Ercis yang bulat disilangkan bentuk biji yang berkerut.
2.Ukuran batang tumbuhan kacang Ercis yang tinggi disilangkan dengan tumbuhan kacang
Ercis yang berukuran pendek.
3. Bunga yang berwarna ungu disilangkan dengan bunga yang berwarna putih.
MW Nirenberg dan Severo Ochoa
Pada 1959, dua ilmuwan tersebut melakukan penelitian kode genetik untuk sintesa protein.
Didapatkan bahwa kode genetik tersebut harus terdiri dari tiga basa organik yang dikenal
sebagai kodon. Kodon berfungsi untuk menentukan asam amino yang disandi dalam proses
sintesa protein.
Komposisi Genetik
KROMOSOM
Segala aktivitas sel diatur oleh inti sel (nukleus). Pada saat sel aktif
melakukan metabolisme, di dalam nukleus terdapat benang-
benang halus seperti jala yang dapat menyerap warna. Benang-
benang halus ini disebut kromatin (chromo = warna, dan tin =
badan). Ketika sel akan membelah, benang kromatin menebal dan
memendek, lebih mudah menyerap zat warna sehingga dapat
dilihat dengan mikroskop. Benang kromatin yang menebal dan
memendek ini, disebut kromosom.
DNA (Deoxyribonucleic Acid)
DNA berperan sebagai pembawa informasi genetik
dari satu generasi ke generasi lain. DNA sendiri
merupakan polimer besar yang tersusun atas unit-
unit nukleotida.
GEN
Gen merupakan unit terkecil materi genetik dan terdapat dalam
setiap lokus yang khas pada kromosom, yang terdiri atas sepenggal
DNA yang menentukan sifat individu melalui pembentukan
polipeptida. Jadi, gen berperan penting dalam mengontrol sifat-
sifat individu yang diturunkan
Komposisi Genetik
KROMOSOM
Segala aktivitas sel diatur oleh inti sel (nukleus). Pada saat sel aktif
melakukan metabolisme, di dalam nukleus terdapat benang-
benang halus seperti jala yang dapat menyerap warna. Benang-
benang halus ini disebut kromatin (chromo = warna, dan tin =
badan). Ketika sel akan membelah, benang kromatin menebal dan
memendek, lebih mudah menyerap zat warna sehingga dapat
dilihat dengan mikroskop. Benang kromatin yang menebal dan
memendek ini, disebut kromosom.

Ciri–ciri Kromosom:
1. Substansi genetika yang umumnya dimiliki setiap sel
organisme.
2. Terdapat dalam inti sel (nukleus) dan hanya tampak bila sel
sedang membelah diri.
3. Mengandung gen yang berperan penting dalam mengatur
pertumbuhan dan sifat-sifat turunan.
Struktur Kromosom
1. Kromonema (kromonemata) : bagian dari kromosom
berupa pita bentuk spiral
2. Kromomer : kromonema yang mempunyai penebalan-
penebalan di beberapa tempat (Manik-manik)
3. Sentromer : bagian yang menentukan bentuk dari
suatu kromosom. Fungsi : sebagai tempat
berpegangnya benang plasma dari gelendong inti
(spindle) pada tahap anafase ada pembelahan inti.
4. Telomer : bagian ujung kromosom yang berperan
untuk menghalangi bersambungnya kromosom yang
satu dengan yang lainnya.
5. Satelit : bagian yang berfungsi sebagai pemberi
informasi genetik
Jenis Kromosom
Berdasarkan Jenisnya.
1. Kromosom Tubuh (Autosom)
tidak ada hubungannya dengan penentuan jenis kelamin.
Dari 46 kromosom di dalam inti sel tubuh manusia,
sebanyak 44 buah (22 pasang) merupakan autosom.
2. Kromosom kelamin / kromosom seks (Gonosom)
Sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin.
Dibedakan menjadi 2 macam yaitu : kromosom X dan
Kromosom Y.
Jenis Kromosom
Berdasarkan Letak Sentromer

1. Metasentrik : sentromer terletak di tengah, kedua lengan


sama Panjang
2. Submetasentrik : sentromer terletak agak jauh dari ujung,
salah satu lengan agak pendek
3. Akrosentrik : sentromer mendekati ujung salah satu,
lengannya pendek
4. Telosentrik : sentromer di ujung lengan, hanya ada satu
buah lengan dan berbentuk lurus seperti batang.
Metasentrik Submetasentrik Akrosentrik Telosentrik
Jumlah Kromosom

KROMOSOM MANUSIA
Komposisi Genetik
DNA (Deoxyribonucleic Acid)
DNA berperan sebagai pembawa informasi genetik
dari satu generasi ke generasi lain. DNA sendiri
merupakan polimer besar yang tersusun atas unit-
unit nukleotida.

Ciri–ciri DNA (Deoxyribonucleic Acid) :


1. DNA : persenyawaan kimia yang membawa informasi
genetik dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
2. Struktur kimia DNA terdiri atas tiga komponen dasar:
Adenin-Guanin a. Gugus gula
(PURIN) (deoksiribosa)
b. Asam fosfat
c. Basa nitrogen  terdiri dari 2 jenis: purin
Sitosin-Timin (adenin & guanin), pirimidin (sitosin & timin)
(PIRIMIDIN)
Struktur DNA (Deoxyribonucleic Acid)
Nukleotida tersusun atas:
1. Gugus gula deoksiribosa (gula dengan lima
atom karbon atau pentosa)
2. Gugus asam fosfat (fosfat terikat pada C
kelima dari gula)
3. Gugus basa nitrogen (gugus ini terikat pada C
pertama dari gula)

Nukleosida tersusun atas:


1. Gugus gula deoksiribosa (gula dengan lima atom
karbon atau pentosa)
2. Gugus basa nitrogen (gugus ini terikat pada C
pertama dari gula)
Sifat Molekul DNA
Molekul DNA mempunyai sifat-sifat, antara lain:
1. DNA berbagai organisme mempunyai kandungan adenine (A) yang sama
dengan Timin (T). Perbedaan antara DNA dari spesies yang berlainan
terletak antara kandungan A + T atau G + C.
2. Setiap molekul DNA disusun oleh dua rantai polinukleotida. Antara kedua
basa yang berpasangan terbentuk ikatan hidrogen. Adanya ikatan ini
memberikan kelenturan pada DNA.
3. DNA merupakan struktur yang aktif melakukan fungsi biologi.

Fungsi DNA
1. Membawa informasi genetic
2. Mengontrol aktivitas hidup secara langsung dan tidak langsung
3. Menyintesis RNA
4. Berperan dalam proses sintesis protein
Replikasi DNA (Deoxyribonucleic Acid)
1. Untuk mengetahui cara materi tersebut
diperbanyak dan diwariskan dari satu sel ke sel
berikutnya dan dari satu generasi ke generasi
baru makhluk hidup.
2. Proses penggandaan DNA baru menggunakan
DNA yang telah ada

Faktor yang dibutuhkan untuk replikasi DNA:


1. Polimerase DNA : berfungsi
mempolimerisasi nukleotida.
2. Ligase DNA : berperan menyambung DNA
3. Primase DNA : untuk memulai polimerisasi
DNA pada lagging strand
4. Helikase DNA : membuka jalinan DNA
double heliks
Model Replikasi DNA (Deoxyribonucleic Acid)
Komposisi Genetik
GEN
Gen merupakan unit terkecil materi genetik dan terdapat
dalam setiap lokus yang khas pada kromosom, yang
terdiri atas sepenggal DNA yang menentukan sifat
individu melalui pembentukan polipeptida. Jadi, gen
berperan penting dalam mengontrol sifat-sifat individu
yang diturunkan

Ciri–ciri Gen:
1. Senyawa kimia yang mengandung informasi genetik
2. Bertempat di dalam kromosom pada tempat yang
disebut lokus
Simbol Gen
1. Dominan = Ekspresif (Huruf Kapital)
2. Resesif = Tidak ekspresif (Huruf Kecil)
3. Homozigot = Susunan gen sama ( AA, aa)
4. Heterozigot = Susunan gen berbeda ( Aa)
5. Resesif = Susunan gen sama tetapi huruf kecil (aa)
6. Fenotip = Sifat fisik induk maupun anakan
7. Genotip = Susunan gen
8. Filial = Keturunan
9. Parent = Induk
10. Gamet = Kelamin
ALEL
1. Variasi alternatif gen yang menjelaskan adanya
variasi pada pewarisan suatu sifat
2. Gen-gen yang terletak pada lokus yang
bersesuaian pada kromosom homolog.
Contoh:
AA, Aa, dan aa
Ket:
Gen A alel dari a kecil,
sebaliknya gen a alel dari A.
 Umumnya gen hanya memiliki satu alel, tetapi
beberapa gen memiliki lebih dari satu alel, yang
disebut sebagai alel ganda.
Sintesis Protein
Proses penerjemahan informasi yang ada pada
DNA (sumber materi genetik) yang mengkode
asam amino-asam amino sehingga menjadi
rantai peptida (rantai protein)

Tahapan dalam Sintesis Protein:


1. Transkripsi
2. Translasi
Transkripsi
1. DNA membuka menjadi dua rantai terpisah, karena mRNA berantai tunggal, maka salah
satu rantai DNA ditranskripsi (dicopy).
2. Rantai DNA yang mencetak mRNA disebut rantai sense atau template. Pasangan rantai
sense yang tidak mencetak mRNA disebut rantai antisense.
3. Pada rantai sense terdapat pasangan tiga basa nitrogen (triplet) yang disebut kodogen.
Triplet ini akan mencetak triplet pada rantai mRNA yang disebut kodon (kode genetika yang
berfungsi mengkodekan jenis asam amino tertentu yang diperlukan dalam sintesis protein).

4. RNA polimerase membuka pilinan rantai DNA dan memasukkan nukleotida-nukleotida


untuk berpasangan dengan DNA sense sehingga terbentuklah rantai mRNA.
Contoh
Sense (template) : 5’- TACCGACCGGGAAAT-3’ (kodogen)
Antisense (komplementer) : 3’- ATGGCTGGCCCTTTA- 5’
mRNA : 3’- AUGGCUGGCCCUUUA-5’ (kodon)
Transkripsi
 Setelah terbentuk mRNA, maka mRNA akan keluar dari inti sel melalui pori-pori
membran inti menuju ke ribosom dalam sitoplasma.
 Untuk setiap satu molekul protein yang dibentuk, akan selalu dimulai dengan kodon
inisiasi atau kodon start yaitu AUG yang mengkodekan asam amino metionin. Jika satu
molekul protein telah terbentuk akan selalu diakhiri dengan tanda berupa kodon stop
atau kodon terminasi yaitu UGA UAA atau UAG
Transkripsi
Tahap transkripsi di bagi menjadi 3 : Inisiasi, Elongasi, Terminasi
1. Inisiasi (permulaan) Tahap ini di awali oleh melekatnya enzim
RNA polimerase pada pita DNA pada titik awal (promoter). Pita
DNA akan terbuka, akibatnya basa nitrogen pada pita tersebut
menjadi bebas. Basa nitrogen pada salah satu pita terebut akan
menjadi cetakan mRNA. Pita DNA ini disebut juga pita bermakna
atau sense. Adapun pita yang tidak di transkripsi disebut pita
tidak bermakna atau anti sense. Enzim RNA polimerase dimulai
meyintesis RNA dari titik awal pita.
2. Elongasi (pemanjangan) Enzim RNA polimerase akan terus
membentuk mRNA hingga terbentuk pita mRNA. Pita mRNA ini
akan terus memanjang.
3. Terminasi (pengakhiran) Pada saat enzim RNA polimerase sampai
pada tempat pemberhentian (terminalsite) DNA, transkripsi akan
berhenti. Setelah itu, mRNA dibebaskan dan RNA polimerase
terlepas dari DNA. DNA akan kembali seperti bentuknya semula.
Hasil dri transkripsi, yakni mRNA selanjutnya akan keluar dari inti
sel melalui membran inti menuju sitoplasma
Translasi
1. Translasi berlangsung didalam sitoplasma dan ribosom.
2. Ribosom tersusun atas subunit besar dan sub unit kecil yang
dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNAt.
3. Translasi merupakan proses penerjemahan suatu kode genetik
menjadi protein yang sesuai. Kode genetik tersebut berupa kodon
disepanjang molekul RNAt.
4. RNAt membawa asam amino spesifik (sesuai kodon) dari
sitoplasma ke ribosom.
5. RNAt yang mengikat diri pada kodon RNAd harus membawa asam
amino yang sesuai kedalam ribosom. Melekatnya asam amino pada
RNAt dibantu oleh enzim aminoasil-RNAt sintetase (aminoacyl-
tRNA sinthetase). Ribosom memudahkan pelekatan antara
antikodon RNAt dengan kodon RNAd selama sintesis protein.

Misalnya:
Kodon (mRNA) : UUU
Asam amino (tRNA) : fenilalanin (spesifik sesuai kodon)
Translasi
Tahap translasi di bagi menjadi 3 :
Inisiasi, Elongasi, Terminasi
Kode Genetik
TUGAS KELOMPOK

1. Buatlah desain 3 dimensi tentang struktur :


a) Kromosom
b) DNA
c) Gen dan Alel
2. Pembuatan dengan menggunakan bahan yang
sederhana.
3. Wajib dibuat se-Kreatif, se-Kokoh dan se- Rapi
mungkin
4. Setiap pembuatan struktur harus di lengkapi
dengan keterangan, serta fungsinya.
5. Deadline pengumpulan Jum’at, 26 Januari
2024
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai