Skenario
Kelainan Genetik
STEP I
STEP II
STEP III
2. Kelainan-kelainan genetik :
a. Sindrom Klinefelter
b. Sindrom Turner
c. Sindrom Down
d. Sindrom Edward
e. Sindrom Patau
2
f. Sindrom Jacob
3. Macam- macam kromosom :
a. Telosentrik
b. Akrosentrik
c. Submetasentrik
d. Metasentrik
e. Autosom
f. Gonosom
4. Bentuk abnormalitas pada kromosom adalah dikelompokkan menjadi 4,
yaitu :
a. Delesi
b. Duplikasi
c. Insversi
d. Translokasi
5. Perbedaan DNA dan RNA ada pada bentuk gula, ukuran, basa nitrogen,
fungsi, letak dan kadar
6. Proses sintetis protein
a. – Transkripsi : penyalinan DNA menjadi RNA di nukleus
- Translasi : Penerjemah kode di ribosom (RNA)
a. Macam- macam enzim yang berperan dalam sintesis protein :
- Enzim polymerase 1
- Enzim polymerase 3
- Enzim helicase
- Enzim ligase
- Enzim primase
c. Peran asam nukleat dalam proses sintesis protein adalah menyimpan,
mentransfer, mentransmisi, inflamasi dari gen.
STEP IV
1. Fungsi dari gen adalah :
Gen adalah bagian dari kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA)
dalam kromosom yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri-ciri genetis dari
suatu makhluk hidup. Gen diturunkan atau diwariskan oleh satu individu
kepada keturunannya, yaitu melalui suatu proses reproduksi. Oleh karena itu,
informasi yang menjaga keutuhan bentuk serta fungsi kehidupan suatu
organisme dapat terpelihara/terjaga.
Gen terdapat berpasangan dalam satu lokus pada kromosom homolog.
Dari masing-masing gen dalam pasangan tersebut disebut dengan alel. Kedua
alel dapat membawa ciri sifat yang sama ataupun sifat yang berbeda, seperti
misalnya sifat tangkai panjang dan tangkai pendek. Gen-gen merupakan
substansi hereditas yang mempunyai fungsi sebagai berikut:
- Dapat memberikan informasi tentang genetika dari generasi ke generasi.
- Dapat mengendalikan, artinya bisa mengatur metabolisme dan
pertumbuhan tubuh.
3
STEP V
STEP VI
BELAJAR MANDIRI
Step VII
1. STRUKTUR KROMOSOM
Kromosom dibentuk dari DNA yang berikatan dengan beberapa protein
histon. Dari Ikatan ini dihasilkan Nukleosom, yang memiliki ukuran panjang
sekitar 10 nm. Kemudian nukleosom akan membentuk lilitan-lilitan yang
sangat banyak yang menjadi penyusun dari kromatid (lengan kromosom) ,
satu lengan kromosom ini kira-kira memiliki lebar 700 nm. (Barret, 2014)
1. Kromatid
Kromatid merupakan bagian lengan kromosom yang terikat satu sama
lainnya, 2 kromatid kembar ini diikat oleh sentromer. Nama jamak dari
kromatid adalah kromonema. Kromonema biasanya terlihat pada pembelahan
sel masa profase dan kadang – kadang interfase.
2. Sentromer
Pada kromosom terdapat satu daerah yang tidak mengandung gen (informasi
genetik), daerah ini dinamakan Sentromer. Pada masa pembelahan, sentromer
merupakan struktur yang sangat penting, di bagian inilah lengan kromosom
(kromatid) saling melekat satu sama lain pada masing-masing bagian kutub
pembelahan. Bagian dari kromosom yang melekat pada sentromer dikenal
dengan istilah ‘kinetokor’.
3. Kromomer
Kromomer adalah struktur berbentuk manik-manik yang merupakan
akumulasi dari materi kromatid yang kadang-kadang terlihat pada
pembelahan masa interfase. Pada kromosom yang telah mengalami
pembelahan berkali-kali, biasanya kromomer ini sangat jelas terlihat.
4. Telomer
Telomer adalah bagian berisi DNA pada kromosom, fungsinya untuk menjaga
stabilitas ujung kromosom agar DNA nya tidak terurai.
5. Satelit
Bagian yang merupakan tambahan pada merupakan tambahan pada ujung
kromosom.tidak semua kromosom emiliki satelit jika kromososm memiliki
satelit maka disebut satelit kromosom.
6
6. Kromonema
Benang halus berpilin pilin yang terendam dalam kandungan yang berasal
dalam kandung yang berasal dari kromonema kromatin sendiri.
TIPE KROMOSOM
Apabila dibedakan berdasarkan letak sentromer pada lengan kromatid, maka akan
ada 4 tipe kromosom, yaitu:
1. Talosentrik, yaitu kromosom yang sentromer nya terletak di ujung
kromosom.
2. Metasentrik, yaitu kromosom yang sentromer nya terletak di tengah
kromatid sehingga secara relatif membagi kromatid menjadi dua bagian.
4. Akrosentrik, yaitu kromosom yang letak sentromer nya berada diantara tengah
dan ujung lengan kromatid.
yakni nitrogen, gula pentosa, dan gugus fosfat. Di dalam basa nitrogen terdapat
basa primidin dan basa purin. Basa primidin terdapat timin dan sitosin
sedangkan dalam basa puring terdapat adenin dan guanin.
Watson dan Crick:
Watson dan Crick menemukan bahwa DNA berbentuk doubel helix. Setiap
molekul DNA terdiri dari dua rantai polinukleotida yang tersusun secara anti
paralel membentuk struktur duobel helix.
B. Struktur RNA
RNA merupakan polimer ribonukleotida purin dan pirimidin yang
disatukan oleh jembatan 3’, 5‘-fosfodiester, yang analog dengan jembatan
fosfodiester pada DNA. Pada RNA, gugus gula tempat fosfat serta basa
purin dan pirimidin melekat adalah ribosa, bukan 2’deoksiribosa, RNA
mengandung ribonukleotida urasil. RNA terdapat dalam bentuk untai
tunggal, RNA mampu melipat dirinya menyerupai jepitan rambut sehingga
8
RNA berbentuk untai tunggal yang komplementer dengan salah satu dari
kedua untai gen, kandungan guaninnya tidak selalu sama dengan
kandungan sitosin, demikian juga dengan kandungan adenin tidak selalu
sama dengan kandungan urasilnya. Informasi di dalam untai tunggal RNA
terkandung dalam sekuens nukleotida purin dan pirimidinnya di dalam
polimer. Sekuens bersifat komplementer dengan untai cetakan paa gen
tempat sekuens tersebut ditranskripsikan. Karena sifat komplementer ini,
sebuah molekul RNA dapat berikatan secara spesifik sesuai hukum-hukum
pembentukan pasangan basa dengan untai DNA cetakannya. Berikut
adalah gambaran struktur RNA.
2. RNA Transfer
3. Sintesis Protein
A. Tahapan Sintesis Protein
Sintesis protein merupakan suatu proses yang terdiri dari dua tahap utama yaitu
transkripsi sebagai penerjemahan DNA menjadi mRNA dan translasi sebagai
penerjemah mRNA menjadi polipeptida. (Sloane, 2015)
a. Transkripsi
Transkripsi merupakan tahap penyalinan kode basa pada molekul DNA
menjadi RNA,di mana tahap ini dilakukan untuk setiap satuan tiga
nukleotida atau kodon.Rantai DNA terbuka dan salah satu rantai berfungsi
sebagai pola untuk produksi rantai mRNA,Untuk melakukan transkripsi
diperlukan RNA polimerase,yang bertugas memasang basa-basa baru,dan
protein pengatur gen,yang terikat pada rangkaian basa khusus pada molekul
DNA dan menentukan segmen DNA yang harus disalin,segera setelah
salinan mRNA lengkap,rantai dobel heliks DNA asli terbentuk kembali dan
melepas mRN, mRNA keluar dari nukleus melalui pori-pori membran
nukleus dan bergerak ke sitoplasma. (Sloane, 2015)
(1) Pesan yang tertulis pada mRNA berbentuk kode genetik.Setiap kata pada
kode terdiri dari tiga nukleotida yang berdekatan,atau triplet basa,yang
membentuk kodon.
(2) Triplet menentukan satu dari 20 jenis asam amino yang lazim ditemukan di
protein.Misalnya,jika kodon berupa GAG,maka kode tersebut mewakili
asam amino asam glutamat (nukleotida pasangan terdapat dalam DNA
adalah CTC.
c) Terminasi (Pengakhiran)
12
Penyusunan untaian nukleotida RNA yang telah dimulai dari daerah promoter
berakhir di daerah terminator. Setelah transkripsi selesai, rantai DNA menyatu
kembali seperti semula dan RNA polimerase segera terlepas dari DNA.
Akhirnya, RNA terlepas dan terbentuklah RNA m yang baru. Pada sel
prokariotik, RNA hasil transkripsi dari DNA, langsung berperan sebagai RNA
m. Sementara itu, RNA hasil transkripsi gen pengkode protein pada sel
eukariotik, akan menjadi RNA m yang fungsional (aktif) setelah malalui proses
tertentu terlebih dahulu. Dengan demikian, pada rantai tunggal RNA m terdapat
beberapa urut-urutan basa nitrogen yang merupakan komplemen (pasangan)
dari pesan genetik (urutan basa nitrogen) DNA. Setiap tiga macam urutan basa
nitrogen pada nukleotida RNAm hasil transkripsi ini disebut sebagai triplet
atau kodon. (Campbell, 2008)
13
b. Translasi
Translasi adalah sintesis protein berdasarkan translasi informasi rangkaian basa
yang ada dalam kodon mRNA.Translasi memerlukan keterlibatan tRNA dan
rRNA,molekul tRNA berukuran kecil,panjangnya hanya sekitar 70 sampai 90
nukleotida,dan berada sitoplasma.Setiap molekul tRNAberbentuk seperti daun
semanggi tiga dimensi.Salah satu ujung daun semanggi berisi antikodon,triplet
basa nukleotida yang merupakan pelengkap dari kodon mRNA.Ujung lainnya
berisi salah satu dari 20 jenis asam amino (ditemukan bebas dalam
sitoplasma),yang secara enzimatis telah terikat pada ikatan berenergi
tinggi(ATP).Molekul rRNA membentuk inti struktural ribosom,kompleks yang
terdiri dari RNA dan hampir 100 jenis protein.Ribosom berfungsi sebagai sisi
biokimia tempat molekul tRNA berada untuk membaca pesan berbentuk kode
pada mRNA. (Campbell, 2008)
Kodon pemula pada proses translasi adalah AUG, yang akan mengkode
pembentukan asam amino metionin. Oleh karena itu, antikodon tRNA yang akan
berpasangan dengan kodon pemula adalah UAC. tRNA tersebut membawa asam
amino metionin pada sisi pembawa asam aminonya. (Campbell, 2008)
b) Elongasi
15
Tahap pengaktifan asam amino terjadi kodon demi kodon sehingga dihasilkan
asam amino satu demi satu. Asam-asam amino yang telah diaktifkan oleh kerja
tRNA sebelumnya, dihubungkan melalui ikatan peptida membentuk polipeptida
pada ujung tRNA pembawa asam amino. Misalnya, tRNA membawa asam amino
fenilalanin, maka antikodon berupa AAA kemudian berhubungan dengan kodon
mRNA UUU. Fenilalanin tersebut dihubungkan dengan metionin membentuk
peptida. Nah, melalui proses elongasi, rantai polipeptida yang sedang tumbuh
tersebut semakin panjang akibat penambahan asam amino. (Campbell, 2008)
c) Terminasi
Proses translasi berhenti setelah antikodon yang dibawa tRNA bertemu dengan
kodon UAA, UAG, atau UGA. Dengan demikian, rantai polipeptida yang telah
terbentuk akan dilepaskan dari ribosom dan diolah membentuk protein fungsional.
(Campbell, 2008)
Keterangan
Keterangan
1. Biosintesis pirimidin diawali oleh reaksi pembentukan karbamoil-P yang
dihasilkan dari reaksi antara glutamin, ATP dan CO2 yang dikatalisis oleh
enzim karbamoil-P sintetase yang berlangsung didalamsitosol. Berbeda
dengan enzim karbamoil-P sinthase yang bekerjapada reaksi pembentukan
urea, dimana reaksi nya berlangsung bukan didalam sitosol melainkan
didalam mitokondria.
2. Berikutnya karbamoil-P berkondensasi dengan asam aspartat
menghasilkan senyawa karbamoil-asparta. Reaksi ini dikatalisis oleh
enzim aspartattranskarbamoilase.
3. Berikutnya terjadi reaksi penutupan rantai sambil membebaskan H2O dari
molekul karbamoil-aspartat sehingga dihasilkan asam dehidroorotat
(DHOA= dihidrooroticacid). Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim
dihidroorotase.
4. Berikutnya melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim DHOA
dehidrogenase dengan koenzim NAD+, DHOA menghasilkan asam arotat
(OA=oroticacid).
5. Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam orotat.
Reaksi ini dikatalisis oleh enzim orotat fosforibosil transferase dan
dihasilkan orotidilat OMP (orotidin monoposphate).
6. Akhirnya enzim orotidilat dikarboksilase mengkatalisis reaksi
dikarboksilasi orotidilat dan menghasilkan uridilat (uridin mono
phosphate) yaitu intesis pirimidin. (Murray, 2014)
21
DAFTAR PUSTAKA
Murray, Robert K. 2009. Biokimia Harper Sintesis Protein dan Kode Genetik. Ed.
27. EGC, Jakarta.
Murray, Robert K. 2014. Biokimia Harper. Struktur dan Fungsi Asam Nukleat.
Ed. 29. EGC. Jakarta.
Sloane, Ethel. 2015. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. GGC, Jakarta.
Yunita, Oeke. 2016. Biologi Sel Pendekatan Aplikatif untuk Profesi Kesehatan.
Erlangga, Jakarta.