A.KOMPETENSI DASAR
3.3 Menganalisis hubungan struktur dan fungsi gen, DNA, kromosom dalam
penerapan prinsip pewarisan sifat pada makhluk hidup. 3.3.1 Membedakan gen,
DNA, dan kromosom 3.3.2 Mendeskripsikan struktur, sifat, dan fungsi gen, DNA,
dan kromosom 3.3.3
B.INDIKATOR
Makhluk hidup tidak ada yang identik bukan? Hal ini diakibatkan karena makhluk
hidup mempunyai materi genetik yang berbeda-beda.
Materi genetik berada pada seluruh tubuh, pada setiap sel, setiap sel
mengandung kromosom yang terdiri dari uraian gen.
Gen mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai informasi genetik yang dibawa oleh
setiap individu ke keturunannya dan sebagai pengatur metabolisme untuk
perkembangan setiap mahkluk hidup.
GEN
Gen adalah bagian kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA) dalam
kromosom, yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri genetis suatu makhluk
hidup. Gen diwariskan oleh satu individu kepada keturunannya melalui suatu
proses reproduksi. Dengan demikian, informasi yang menjaga keutuhan bentuk
dan fungsi kehidupan suatu organisme dapat terjaga. Gen terdapat berpasangan
dalam satu lokus pada kromosom homolog. masing-masing gen dalam pasangan
itu disebut alel. Kedua alel dapat membawa ciri sifat yang sama atau berbeda,
misalnya sifat tangkai panjang dan tangkai
pendek (Desrizal, 2012). Pengertian Gen (gene) itu sendiri adalah unit dasar dari
hereditas, yang terletak pada kromosom (chromosome), yaitu suatu struktur yang
bentuknya seperti tongkat dan terletak ditengah-tengah (nucleus) setiap sel tubuh.
GEN merupakan “substansi hereditas” yang terletak di dalam kromosom, yang
memilik sifat-sifat: Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom,
Mengandung informasi genetika dan Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa
pembelahan sel (Arti, 2011).
KROMOSOM
DNA
DNA dapat bersifat autokatalis, yaitu dapat menggandakan dirinya, juga dapat
bersifat heterokatalis, yaitu DNA mampu mensintesis molekul lainnya seperti
RNA. Berdasarkan dua sifat tersebut, maka DNA berfungsi sebagai:
Secara struktural perubahan DNA dan protein menjadi kromosom di awali pada
saat profase. Molekul DNA akan berikatan dengan protein histon dan nonhiston
membentuk sejumlah nukleosom. Unit-unit nukleosom bergabung memadat
membentuk benang yang lebih padat dan terpilin menjadi lipatan-lipatan
solenoid. Lipatan solenoid tersusun padat menjadi benang-benang kromatin.
Benang-benang kromatin akan tersusun memadat membentuk lengan kromatin.
Selanjutnya kromatin akan mengganda membentuk kromosom
Setiap spesies memiliki jumlah kromosom yang khas. Kromosom tersusun atas
DNA yang berkondensasi bersama protein histon di dalam inti sel,
membentuk struktur bernama nukleosom. Sebelum sel membelah, molekul
DNA dari setiap kromosom berduplikasi sehingga terbentuk lengan kromosom
ganda yang disebut kromatid.
Sel kelamin (sel sperma atau sel telur) hanya memiliki satu kromosom
kelamin (gonosom) sehingga sel kelamin dari betina hanya memiliki gonosom
X. Adapun sel kelamin jantan memiliki gonosom X atau Y yang akan
menentukan jenis kelamin individu setelah terjadi fertilisasi.
I. Penggolongan Kromosom
Di dalam sel tubuh terdapat sepasang kromosom atau diploid (2n). Sepasang
kromosom ini berasal dari induk betina (ovum) dan induk jantan (sperma).
Masing-masing kromosom induk berjumlah (n) kromosom. Kromosom yang
berpasangan tersebut, disebut kromosom homolog. Kromosom homolog
adalah kromosom yang mempunyai struktur yang sama atau mempunyai
lokus-lokus alel yang sama. Dalam sel tubuh manusia terdapat 23 macam
kromosom homolog. Jumlah macam kromosom atau satu pasang kromosom
haploid disebut genom.
3. Tipe-tipe kromosom
1. Autosom/kromosom tubuh (A) : tidak menentukan jenis kelamin
2. Gonosom/kromosom seks: menentukan jenis kelamin dan terdiri atas
kromsom X dan Y. Jika kromosom XX maka berjenis kelamin perempuan,
dan jika kromosom XY berjenis kelamin laki-laki.
4. Jumlah kromosom
Manusia memilik 46 kromosom, yaitu 44 autosom dan 2 gonosom.
1. Laki-laki :
– 22 AA + XY
– 44 A + XY
1. Perempuan :
a. 22 AA + XX
b. 44 A + XX
DNA tersusun atas nukleotida (polinukleotida).
RNA
1. rantai pendek, tunggal, dan tidak berpilin
2. Mengendalikan sintesis protein
3. Berada dalam nukleus, sitoplasma, kloroplas, mitokondria
4. Ribosa
5. Pendek
6. Purin (adenin dan guanin) dan Pirimidin (sitosin dan urasil)
7. Berubah-ubah sesuai sesuai dengan jumlah sintesis protein yang
dibutuhkan.
8. Periode pendek karena mudah terurai.
Macam – macam RNA
1. Kode genetik adalah urutan 4 macam basa nitrogen yaitu adenin (A),
urasil (U), sitosin (C), dan guanin (G) disepanjang DNA-d yang membentuk
suatu triplet yang disebut kodon.
3.Kode genetik dibawa RNA-d untuk disampaikan pada RNA-t pada sintesis
protein, pada kamus kode genetik terdapat 64 kombinasi triplet kodon
untuk 20 macam asam amino.
Gen adalah unit informasi genetik yang terdapat pada lokus dan memenuhi
kromosom sebagai zarah yang kompak.Gen memiliki beberapa sifat, antara lain:
Fungsi Gen
Lokasi Gen
Thomas Hunt Morgan (1911) berhasil menemukan bahwa gen terdapat pada
setiap segmen atau lokus kromosom. Gen A, B, C, D, E terletak pada satu
kromosom, sementara gen a, b, c, d, e terletak pada satu kromosom yang lain.
Kedua kromosom ini merupakan kromosom homolog. Gen A berpasangan dengan
gen a dan menempati lokus yang bersesuaian pada kromosom homolog, bekerja
untuk menunjukkan sifat-sifat alternatif sesamanya sehingga A dan a disebut
alela.
Aleladalah :
pasangan alternatif gen untuk menentukan sifat keturunan. Dalam satu lokus
tidak selalu hanya terkandung satu macam pasangan alternatif gen. Apabila
dalam lokus yang bersesuaian pada kromosom homolog terdapat lebih dari satu
pasang gen, maka keadaan demikian disebut alela ganda. Contoh sifat yang
dikendalikan oleh alela ganda adalah golongan darah dan warna kulit.
" />
Replikasi DNA
Replikasi DNA adalah kemampuan DNA untuk membentuk atau mensintesis DNA
sendiri. DNA hasil replikasi akan diwariskan pada sel anakan pada proses
pembelahan sel sehingga dua sel anakan yang dihasilkan memiliki informasi
genetik yang sama. Ada tiga hipotesisis yang menjelaskan replikasi DNA, yaitu
konservatif, semikonservatif, dan dispersif. Penejelasan detail mengenai
replikasi DNA silahkan dibaca: Proses, Teori, dan Model Replikasi DNA
LENGKAP
DNA dapat bersifat autokatalis, yaitu dapat menggandakan dirinya, juga dapat
bersifat heterokatalis, yaitu DNA mampu mensintesis molekul lainnya seperti
RNA. Berdasarkan dua sifat tersebut, maka DNA berfungsi sebagai:
RNA (Ribonucleic Acid) adalah materi genetik yang terdapat di dalam inti,
sitoplasma, dan matriks plastida. RNA adalah rantai tunggal yang tersusun dari
gula ribosa, fosfat, dan basa nitrogen yang terdiri atas purin (adenin dan guanin)
serta pirimidin (sitosin dan urasil). RNA merupakan rantai nukleotida,
molekulnya lebih kecil daripada DNA dan berperan dalam síntesis protein
Berdasarkan tempat dan fungsinya, RNA dibedakan menjadi:
1. RNA duta (RNAd) atau messenger RNA (RNAm), dibentuk DNA jika
diperlukan. RNAd ini merupakan RNA terpanjang dan terbesar dan
berperan sebagai pola cetakan untuk membentuk polipeptida dengan
jalan mengatur urutan asam amino untuk membentuk protein. Pada rantai
RNAd terdapat kode-kode genetik berupa urutan basa nitrogen yang
disebut kodon. RNAd berfungsi menyampaikan informasi genetik dalam
bentuk kode genetik ke ribosom.
2. RNA transfer (RNAt), dibentuk di inti dan terdapat di sitoplasma. RNAt
mempunyai rantai terpendek diantara jenis RNA lainnya. RNAt berfungsi
mengikat dan mengangkut asam amino ke ribosom dan menerjemahkan
(translasi).
3. RNA ribosom (RNAr), dihasilkan oleh nukleolus dan merupakan RNA yang
berada pada ribosom. RNAr dibentuk oleh gen-gen khusus yang terdapat
pada nukleolus, berfungsi menyusun asam amino menjadi protein.
>
Beberapa hal yang berkaitan dengan penulisan kode genetik, antara lain:
A T
Adenin dg urasil
HUBUNGAN GEN DENGAN DNA
Menurut Bowo (2010), secara substansi sesungguhnya gen merupakan sepenggal
DNA yang diseliputi dan diikat oleh protein, serta berfungsi sebagai zarah
penentu sifat organisme. Selain itu gen bersifat antara lain :
Tugas 6