Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel merupakan unit struktur dan fungsional terkecil makhluk hidup. Sel terbagi menjadi
dua kelompok utama, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Kedua jenis sel tersebut sama-
sama mempunyai membran plasma dan sitoplasma. Dibandingkan sel eukariotik, sel
prokariotik tidak mempunyai nucleus, melainkan nukleolid (inti sel sederhana tanpa selaput
inti) dan kehilangan beberapa macam organel.Di dalam sel terdapat sejumlah organel yang
berfungsi untuk metabolism sel. Salah satu organel tersebut adalah inti sel (nucleus), organel
ini berperan sebagai pengendali sel dan menyimpan materi genetic sel. Materi genetic yang
dimaksud berupa untaian DNA, didalam untaian DNA ini terdapat gen yang berfungsi
sebagai tempat informasi fenotip individu. DNA sebagai materi genetik pada sebagian besar
organisme harus dapat menjalankan macam fungsi-fungsi pokok yakni:
DNA harus mampu menyimpan informasi genetik dan dengan tepat dapat meneruskan
informasi tersebut dari tetua kepada keturunannya, dari generasi ke generasi. Fungsi ini
merupakan fungsi genotipik, yang dilaksanakan melalui replikasi. DNA harus mengatur
perkembangan fenotipe organisme. Artinya, materi genetik harus mengarahkan pertumbuhan
dan diferensiasi organisme mulai dari zigot hingga individu dewasa. Fungsi ini merupakan
fungsi fenotipik, yang dilaksanakan melalui ekspresi gen. DNA sewaktu-waktu harus dapat
mengalami perubahan sehingga organisme yang bersangkutan akan mampu beradaptasi
dengan kondisi lingkungan yang berubah. Tanpa perubahan semacam ini, evolusi tidak akan
pernah berlangsung. Fungsi ini merupakan fungsi evolusioner, yang dilaksanakan melalui
peristiwa mutasi. Replikasi adalah proses duplikasi DNA secara akurat. Genom manusia
pada satu sel terdiri sekitar 3 milyar dan pada saat replikasi harus diduplikasi secara akurat
(persis tidak boleh ada yang salah). Replikasi adalah transmisi vertical (dari sel induk ke sel
anak supaya informasi genetik yang diturunkan sama dengan sel induk). Dalam makalah ini
akan dibahas tentang bagaimana struktur kromosom, sel prokriot dan eukariot dan struktur
Gen, DNA struktur dan plasmid.

1
1.2 Rumusan masalah
1. bagaimana struktur kromosom ?
2. apa perbedaan sel prokariotik dan eukariotik ?
3. bagaimana prroses DNA dan strukturnya ?
4. bagaimana struktur plasmid ?

1.3 Tujuan
1. untuk mengetahui struktur kromosom
2. untuk mengetahui sel prokariotik dan eukariotik
3. untuk mengetahui DNA dan strukturnya
4. untuk mengetahui struktur plasmid

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 kromosom
Kromosom adalah pembawa gen yang terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom
berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata chrome yang berarti warna dan soma berarti badan.
Kromosom dapat diartikan sebagai badan yang mampu menyerap warna. Istilah kromosom
diperkenalkan pertama kali oleh W. Waldeyer pada tahun 1888. Satuan terkecil dari makhluk
hidup adalah sel. Segala aktivitas sel diatur oleh inti sel (nukleus). Di dalam inti, terkandung
substansi genetik yang terdapat dalam kromosom.
Kromosom merupakan benda-benda yang halus berbentuk lurus seperti batang atau bengkok
yang berada di dalam nukleus. Karena dapat menyerap warna dengan jelas, maka dapa
diamati di bawah mikroskop. Zat penyusun kromosom disebut kromatin dan merupakan
jalinan benang-benang halus dalam plasma inti.
Struktur Kromosom
Kromosom terdiri dari DNA, RNA (asam ribo nukleat) dan protein. Kromosom homolog (2n)
adalah kromosom yang terdapat berpasangan dan memiliki struktur dan komposisi yang
sama. sel yang memiliki 2n kromosom (kromosom homolog) disebut sel diploid. Bila tidak
berpasangan kromosom diberi simbol n kromosom. Sel dengan n kromosom adalah sel
haploid, misalnya sel kelamin jantan saja atau sel kelamin betina saja..
Karakter-karakter kromosom paling mudah dipelajari pada fase prometafase dari mitosis,
karena pada saat tersebut kromosom-kromosom tampak tersebar tidak saling tumpang tindih
dan masing-masing kromosom berbentuk silindroid dengan empat lengan karena mempunyai
2 kromatid serupa (sister chromatid).
Setiap kromatid pada kromosom tersusun atas molekul-molekul DNA.Molekul-molekul DNA
ini bersatu dengan protein histon membentuk nukleosom. Nukleosom-nukleosom ini dengan
protein non histon akan membelit dan memutar membentuk spiral (coil) dan ulir-ulir ini akan
meutar dan membelit lagi membentuk super spiral (super coil). Dengan demikian kromosom
akan tampak memendek (terkondensasi) setelah akhir fase interfase dari siklus sel.
Kromosom yang terdiri dari dua kromatid serupa mempunyai lenganpendek (p) dan lengan
panjang (q). Kedua lengan kromosom ini dipisahkan oleh suatu bagian yang disebut
sentromer atau lekukan pertama (centromere) dan pada masing-masing kromatid terdapat
bagian yang disebut kinetokor yang berfungsi untuk berpegangannya kromosom dengan
benang-benang spidel .Pada beberapa kromosom kadang-kadang masih dapat dilihat adanya

3
lekukan kearah dalam lainnya sehingga memisahkan bagian kecil dari lengan kromosom dan
lekukan ini dinamakan lekukan sekunder (secondary constriction).
Kromosom tersusun atas DNA yang berkondensasi bersama protein histon di dalam inti sel,
membentuk struktur bernama nukleosom. DNA ( deoxyribonucleic acid ) atau asam
deoksiriboneukleat merupakan substansi pembawa pembentuk nukleosom. Nukleosom-
nukleosom berkelompok dan membentuk benang yang lebih kompak, yang dinamakan
benang kromatin. Kromatin akan terlihat sebagai benang yang mengandung struktur manik-
manik (beads on a string), yakni nukleosom.
Benang kromatin ini ditemukan di dalam inti sel. Ketika sel akan membelah, benang
kromatin membentuk pilinan yang semakin padat sehingga dapat terlihat menggunakan
mikroskop. Struktur yang dihasilkan oleh pengompakan benang kromatin tersebut dikenal
sebagai kromosom. Sebelum sel membelah, molekul DNA dari setiap kromosom
berduplikasi sehingga terbentuk lengan kromosom ganda yang disebut kromatid.
Pada kromosom terdapat suatu daerah terang yang tidak mengandung gen, dinamakan
sentromer . Bagian ini memiliki peranan sangat penting pada proses pembelahan sel. Di
bagian inilah benang gelendong menempel untuk bagian kromosom pada masing-masing
kutub pembelahan yang berlawanan. Suatu kromosom terdiri dari beberapa bagian, yaitu
kromatid, kromomer, sentromer atau kinetokor, satelit, dan telomer.
Kromatid
Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil reolikasi (perbanyakan)
kromosom.Kromatid melekat satu sama lain di bagaian sentromer.Istilah lain untuk
kromatid adalah kromonema (jamak; kromonemata) yang merupakan filamen yang
sangat tipis yang terlihat selama tahap profase (dan kadang-kadang pada tahap
interfase).
Kromomer
Kromomer merupakan struktur berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi
dari materi kromatin yang terkadang terlihat saat interfase.Kromomer sangat jelas
terlihat pada kromosom politen (kromosom dengan DNA yang telah direplikasi
berulang kali tanpa adanya pemisahan dan terletak berdampingan sehingga bentuk
kromosom seperti kawat).
Sentromer
Sentromer adalah daerah konstriksi (pelekukan) di sekitar pertengahan
kromosom.pada sentromer terdapat kinetokor.Kinetokor adalah bagian kromosom

4
yang merupakan tempat pelekatan benang-benang spindel selama pembelahan inti dan
merupakan tempat melekatnya lengan kromosom
Satelit
Satelit adalah bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di ujung lengan
kromatid.Satelit terbentuk karena adanya konstriksi sekunder di daerah tersebut.
Telome
Telomer merupakan istilah yang menunjukkan daerah terujung pada
kromosom.Telomer berfungsi untuk menjaga stabilitas bagian ujung kromosom agar
DNA di daerah tersebut tidak terurai.
Benang gelendong melekat pada bagian sentromer, yakni kinetokor. Berdasarkan letak
sentromer, kromosom dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk. Ada kromosom
yang memiliki satu lengan dan ada pula yang memiliki dua lengan. Ada yang
memiliki lengan sama panjang dan ada pula yang tidak. Bentuk-bentuk kromosom
tersebut adalah:
telosentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya berada di ujung kromosom;
akrosentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya mendekati salah satu ujung
kromosom;
submetasentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya mendekati bagian tengah
kromosom;
metasentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya berada di tengah-tengah
sehingga bentuk kromosom tampak seperti huruf V.

2.2 Sel Prokariotik dan Eukariotik


Bagian terkecil dari makhluk hidup berupa sel. Sekelompok sel yang bentuk dan
fungsinya sama membentuk jaringan. Beberapa macam jaringan yang bekerja sama

5
membentuk suatu organ atau alat tubuh. Sedangkan beberapa macam organ akan terangkai
dan membentuk suatu sistem organ.
Kita ketahui bahwa sel memiliki struktur yang dibagi menjadi dua yaitu struktur sel
prokariotik dan sel eukariotik. Setiap organisme tersusun dari salah satu sel prokariotik dan
sel eukariotik. Kedua sel ini memiliki perbedaan berdasarkan inti selnya. Adapun penejelasan
struktur sel prokariotik dan struktur sel eukariotik adalah sebagai berikut:
1) Struktur Sel Prokariotik
Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Maka materi genetik sel
prokariotik tidak dibungkus oleh selaput. Kebanyakan sel prokariotik adalah
uniseluler, walaupun ada pula beberapa yang multiseluler. Sel prokariotik uniseluler
ini mampu membentuk koloni.
Semua sel prokariotik mempunyai membran sel plasma, neklueoid berupa DNA
dan RNA, serta sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki
membran inti, sehingga bahan inti yang berada dalam sel mengadakan kontak
langsung dengan protoplasma. Sel prokariotik juga tidak memiliki sistem
endomembran (membran dalam), seperti retikulum endoplasma dan kompleks Golgi.
Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi
mempunyai struktur yang berfungsi sama dengan keduanya, yaitu mesosom dan
kromator. Contoh sel prokariotik adalah bakteri (Bacteria) dan Sianobakteri
(Cyanobacteria). Adapun bagian-bagian sel bakteri dan fungsinya adalah sebagai
berikut:
a) Dinding Sel yang tersusun dari atas peptidoglikan, lipid dan protein. Dinding sel
berfungsi sebagai pelindung dan memberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel
terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.
b) Membran Plasma yang tersusun atas molekul lipid dan protein dan berfungsi sebagai
pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekirnya, dengan jalan mengatur lalu
lintas molekul dan ion-ion dari dalam.
c) Sitoplasma yang tersusun dari air, protein, lipid, mineral dan enzim yang berfungsi
untuk mencerna makanan secara ekstraselular untuk melakukan metabolisme sel.
d) Mesosom yaitu membran plasma yang melekuk ke dalam membentuk bangunan.
Fungsinya sebagai pengahasil energy.
e) Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesis protein.
f) DNA (Asam Deoksiribonukleat), berfungsi sebagai pembawa informasi genteika,
yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya.

6
g) (Asam Ribonukleat), RNA berfungsi membawa kode-kode gentika sesuai pesanan
DNA.
Ternyata sel prokariotik terdiri atau tersusun dari berbagai bagian. Setiap bagian bagian sel
memiliki fungsi yang berbeda. Tetapi seluruh bagian tersebut harus bekerja sama membentuk
satu kesatuaan. Setiap bagian sel ini mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan
hidup sebuah sel, Namun bagian-bagian sel itu tidak dapat berdiri sendiri dalam menjalankan
fungsi sel, melainkan membentuk satu kesatuan (Purnomo, Sudjino, Sembiring dan Trijoko
(2006:9))
2) Sel Eukariotik
Sel eukariotik adalah sel yang memiliki selaput inti. Maka, materi genetiknya tidak
tersebar melainkan dibungkus selaput. Jenis-jenis sel eukariotik meliputi: sel protista,
sel hewan, sel tumbuhan, dan sel fungi. Adapun bagian-bagian dari sel eukariotik
adalah sebagai berikut :
a) Membran Sel (selaput Plasma) yaitu selaput selektif permeabel, artinya hanya dapat
dilalui molekul-molekul tertentu, seperti glukosa, asam amino. Gliserol dan berbagai
ion.
b) Sitoplasma adalah materi yang mengisi antara inti dan selaput plasma.
c) Sitoskleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yaitu mikrofilamen,
mikrotubulus dan filamen intermediar.
d) Nukleus merupakan organel terbesar di dalam sel yang berperan penting pada sel
sebagai pengendali kegiatan sel.
e) Retikulum Endoplasma merupakan organl yang tersusunoleh membran yang
terbentuk seperti jala dan berfungsi sebagai saluran penghubung antara nukleus
dengan bagian luar sel.
f) Ribosom yaitu bagian terkecil dari sel dan berfungsi sebagai tempat sintesis potein.
g) Kompleks golgi yaitu mempunyai hubungan erat dalam sekresi protei sel.
h) Lisosom merupakan membran kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik (lisozom).
i) Badan Mikro yaitu berisi enzim katalase.
j) Mitokondria berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi sel, dehidrogenasi,
fosforilasi oksidatif dan sistem elektron.
k) Kloroplas berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
2.3 DNA dan Strukur
a) Pengertian DNA

7
DNA adalah suatu asam nukleat yang menyimpan segala informasi biologis yang unik
dari setiap makhluk hidup dan beberapa virus.
DNA merupakan singkatan dari deoxyribonucleic acid atau dalam Bahasa Indonesia
disebut asam deoksiribonukleat. DNA berasal dari tiga kata utama yaitu deoxyribo,
dan nucleid acid (asam nukleat). Arti kata deoxyribo adalah gula yang kehilangan
atom oksigennya, sementara arti kata asam nukleat adalah molekul yang mengandung
informasi genetik.
Struktur kimia dna berupa makromolekul kompleks yang terdiri atas 3 macam
molekul, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), asam fosfat, dan basa nitrogen. Basa
nitrogen DNA terdiri dari golongan purin, yaitu adenine dan guanine, serta golongan
pirimidin yaitu timin dan sitosin.
Peran utama dari molekul DNA adalah penyimpanan jangka panjang informasi. DNA
sering dibandingkan dengan satu set cetak biru atau resep, atau kode, karena berisi
instruksi yang dibutuhkan untuk membangun komponen lain dari sel, seperti protein
dan molekul RNA. Segmen DNA yang membawa informasi genetik ini disebut gen,
tetapi urutan DNA lain yang memiliki tujuan struktural, atau terlibat dalam mengatur
penggunaan informasi genetik.
DNA dapat mereplikasi yaitu membentuk salinan dirinya sendiri. Setiap untaian DNA
berisi sekuens basis tertentu. Setiap basis juga dihubungkan oleh molekul gula dan
fosfat. Bila basis membentuk anak tangga (horizontal), maka molekul gula dan fosfat
membentuk bagian vertikal dari tangga tersebut.
b) Sifat DNA
Sifat-sifat DNA antara lain:
1) Merupakan material kromosom sebagai pembawa informasi genetik, melalui aktivitas
pembelahan sel.
2) Jumlah DNA konstan dalam setiap jenis sel dan spesies. Konstan dalam artian tetap
dan tidak berubah jumlahnya. Contohnya Jumlah DNA pada kucing berbeda dengan
jumlah DNA pada Anjing. Begitupun dengan jumlah DNA pada manusia dan primate
berbeda jumlahnya.
3) Kandungan DNA dalam sel bergantung pada sifat ploidi (genom) sel atau jumlah
kromosom di dalam sel.
4) Tebalnya 20 (Amstrong) dan panjangnya beribu-ribu (1 = 10^-10 meter).

8
5) Dapat melakukan replikasi, yaitu membentuk turunan atau menggandakan diri. DNA
hasil replikasi ( DNA anak) memiliki urutan basa yang identik dengan yang dimiliki
oleh heliks ganda parental ( DNA induk).
6) Pada sel organisme prokariotik (bakteri), DNA berantai tunggal. Pada sel eukariotik,
DNA berupa heliks (rantai) ganda.
7) Pada suhu mendekati titik didih atau pada pH yang ekstrim (kurang dari 3 atau lebih
dari 10), DNA mengalami denaturasi (membuka). Jika lingkungan dikembalikan
seperti semula, DNA dapat kembali membentuk heliks ganda, disebut renaturasi.
c) Fungsi DNA
1. Fungsi DNA sebagai bahan warisan sel
DNA atau Asam deoksiribonukleat merupakan bahan yang dapat diwariskan
pada semua sel. DNA seara tepat bereplikasi (memperbanyak diri) selama
setiap generasi sel.
Pada saat sel melakukan pembelahan, salinan yang identik dengan DNA
parental dibagikan ke setiap sel anak. Sehingga, DNA menyediakan instruksi
untuk semua generasi masa depan sel tunggal dan keseluruhan organisme
multiseluler.
2. Fungsi DNA dalam mengendalikan aktivitas sel
DNA dalam mengendalikan aktivitas sel dilakukan dengan menentukan
sintesis enzim dan protein lainnya.
Seperti yang diketahui, protein adalah kelas molekul dengan keanekaragamn
fungsi selular esensial paling besar; protein berfungsi sebagai katalisator dan
mengatur reaksi metabolik, menyediakan bahan mentah untuk struktur sel,
memungkinkan pergerakan, berinteraksi dengan lingkungan dan sel lain, dan
mengendalikan pertumbuhan serta pembelahan sel.
3. Fungsi DNA sebagai kumpulan unit informasi
Gen yang merupakan fragmen fragmen fungsional pada DNA berfungsi dalam
menentukan rangkaian asam amino suatu protein. Banyak gen baik itu ribuan
hingga jutaan gen yang berlainan dibutuhkan untuk membuat seluruh protein
yang penting dalam sebuah sel.
d) Struktur DNA
Secara umum, ciri-ciri struktur DNA adalah heliks ganda (double helix); tersusun atas
basa nitrogen Adenin, Guanin, Timin dan Sitosin; dan merupakan polimer dari
monomer nukleotida (fosfat-gula deoksiribosa-basa nitrogen).

9
Struktur DNA adalah heliks ganda yang tersusun atas dua utas polinukleotida yang saling
terhubung oleh ikatan hidrogen yang lemah. Ikatan hidrogen tersebut terbentuk antara dua
basa nitrogen, purin dan pirimidin, yang saling berpasangan. Adenin (basa purin)
berpasangan dengan Timin (basa pirimidin) yang terhubung dengan ikatan rangkap dua,
sementara Guanin (basa purin) berpasangan dengan Sitosin (basa pirimidin) yang terhubung
dengan ikatan rangkap tiga. Nah, berikut ini struktur molekul dari Adenin dan Guanin, serta
Timin dan Sitosin.

Basa nitrogen tersebut terhubung ke suatu gula deoksiribosa pada rantai punggung DNA.
Gula deoksiribosa merupakan modifikasi dari gula ribosa, yiatu gula dengan 5 atom karbon,
dimana pada atom karbon nomor 2 kehilangan atom oksigennya. Oleh karena itu, gula
tersebut dinamakan de-oksi yang berarti kehilangan oksigen. Berikut ini struktur gula
deoksiribosa yang terdapat pada struktur molekul DNA:

10
Pada rantai pungung DNA (DNA backbone), gula deoksiribosa kemudian terhubung dengan
suatu gugus fosfat, tepatnya pada atom karbon nomor 5 dari gula deoksiribosa, seperti pada
gambar di bawah ini:

Ketiga komponen tersebut, yaitu basa nitrogen, gula deoksiribosa dan gugus fosfat
membentuk suatu molekul yang kemudian disebut dengan Nukleotida. Selain nukleotida, kita
juga mengenal adanya istilah nukleosida, nah letak perbedaan nukleosida dan nukleotida
adalah pada ada atau tidaknya gugus fosfatnya. Jika gugus fosfat dihilangkan, maka disebut
dengan nukleosida. Jadi, nukleotida adalah gabunganantara nukleosida ditambah gugus
fosfat. Gabungan dari berbagai nukleotida akan membentuk suatu polimer yang disebut
dengan polinukleotida. Berikut ini struktur Nukleotida dan Polinukleotida pada struktur
DNA:

11
Polimer tersebut terbentuk akibat ikatan yang terjadi antara gugus fosfat pada satu nukleotida
dengan gula deoksiribosa pada nukleotida terdekatnya. Ikatan tersebut tepatnya terjadi antara
gugus fosfat dengan atom karbon nomor 3 pada gula deoksiribosa. Ikatan itu disebut dengan
ikatan fosfodiester.
Polinukleotida yang terbentuk memiliki arah, yang sebenarnya dikenal dengan polaritas, yaitu
dari 5 ke 3 atau dari atas ke bawah. Angka 5 dan 3 tersebut sebenarnya merupakan angka
pada penomoran atom karbon pada gula deoksiribosa.
e) Struktur Heliks DNA
Dua Polnukleotida yang berbeda arah kemudian saling bergabung dan terhubung
dengan ikatan hidrogen (yang lemah) antara dua basa nitrogen dimana basa purin
berpasangan dengan basa pirimidin untuk membentuk suatu struktur heliks ganda
yang disebut struktur heliks DNA. Nah, berikut ini gambar struktur DNA yang heliks
ganda atau double helix:

12
Struktur Molekul DNA Utas Ganda (Double Helix)
Perlu diingat bahwa basa-basa tersebut tidak berpasangan secara acak. Erwin Chargaff
meneliti lebih jauh pada basa-basa yang terkandung dalam DNA. Dia menyatakan persentase
adenine (A) di dalam DNA selalu sama dengan persentase thymine (T), dan persentase
guanine (G) selalu sama dengan persentase cytosine (C).
Gambaran yang diutarakan Watson dan Crick menjelaskan hasil penelitian tersebut dengan
memperkirakan bahwa basa A selalu berpasangan dengan basa T sedangkan basa G selalu
berpasangan dengan basa C dalam rantai DNA. Oleh karena itu, A dan T serta G dan C,
merupakan pasangan basa. Jika satu rantai DNA terkode ATGCCAGT, maka rantai
pasangannya ialah TACGGTCA
Struktur kimia DNA meliputi rantai nukleotida yang terdiri atas satu gula pentosa, satu gugus
fosfat, dan satu basa nitrogen. Perhatikan bahwa gula dan gugus fosfat membentuk bagian
punggung DNA (rantai warna biru), dan dua rantai nukleotida tersebut tergabung melalui
ikatan hidrogen pada basa nitrogen

13
Replikasi/Penggandaan DNA
Urutan pasangan basa merupakan hal yang sangat menentukan dalam proses
replikasi/penggandaan DNA. Penggandaan DNA merupakan proses dimana DNA ditiru untuk
membentuk DNA baru yang sama kode genetiknya.
Selama penggandaan, rantai DNA terbuka (karena ikatan hidrogen yang lemah terputus),
sehingga ikatan antar-basa dalam struktur molekul DNA terputus. Dari masing-masing utas
DNA tersebut (selanjutnya disebut utas cetakan) kemudian nukleotida-nukleotida yang baru
disintesis berdasarkan urutan basa yang ada di utas cetakan. Rantai nukleotida yang baru
memliki urutan basa yang komplemen dengan urutan basa pada utas cetakannya.
Kemudian, sepasang utas DNA tersebut (utas DNA cetakan+utas DNA yang baru) saling
terikat untuk membentuk utas DNA utuh yang baru dan memiliki kode genetik yang sama
dengan utas ganda DNA sebelumnya. Jadi, proses penggandaan tersebut menghasilkan 2
molekul DNA yang sama, yakni satu utas ganda DNA lama dan baru. Oleh karena itu, proses
ini dikenal sebagai semiconservative replication (penggandaan semikonservatif) karena satu
rantai DNA menghasilkan satu rantai DNA baru yang sama.

14
2.4 Plasmid
Plasmid adalah DNA ekstrakromosomal yang dapat bereplikasi secara autonom dan
bisa ditemukan pada sel hidup. Di dalam satu sel, dapat ditemukan lebih dari satu plasmid
dengan ukuran yang sangat bervariasi namun semua plasmid tidak mengkodekan fungsi yang
penting untuk pertumbuhan sel tersebut. Umumnya, plasmid mengkodekan gen-gen yang
diperlukan agar dapat bertahan pada keadaan yang kurang menguntungkan sehingga bila
lingkungan kembali normal, DNA plasmid dapat dibuang. Sebagian besar plasmid memiliki
struktur sirkuler, namun ada juga plasmid linear yang dapat ditemukan pada mikroorganisme
tertentu, seperti Borrelia burgdorferi dan Streptomyces.
Plasmid ditemukan dalam bentuk DNA utas ganda yang sebagian besar tersusun
menjadi superkoil atau kumparan terpilin. Struktur superkoil terjadi karena enzim
topoisomerase membuat sebagian DNA utas ganda lepas (tidak terikat) selama replikasi
plasmid berlangsung. Struktur superkoil akan menyebabkan DNA plasmid berada dalam
konformasi yang disebut lingkaran tertutup kovalen atau covalently closed circular (ccc),
namun apabila kedua utas DNA terlepas maka akan plasmid akan kembali dalam keadaan
normal (tidak terpilin) dan konformasi tersebut disebut sebagai open circuler (oc
Dewasa ini, plasmid telah diproduksi secara komersil oleh sejumlah perusahaan untuk
digunakan sebagai vektor kloning. Agar dapat digunakan sebagai vektor kloning, plasmid
harus memiliki beberapa kriteria, yaitu berukuran kecil, relatif memiliki jumlah salinan yang
tinggi (high copy number), memiliki gen penanda seleksi dan gen pelapor, serta memiliki
situs pemotongan enzim restriksi untuk memudahkan penyisipan DNA ke dalam vektor
plasmid.
Untuk mencegah pembuang plasmid dari sel yang tidak lagi membutuhkannya,
terdapat beberapa mekanisme yang sudah diketahui. Salah satunya adalah beberapa plasmid
menyandikan protein yang dapat membunuh sel yang membuangnya. Mekanisme ini disebut
ketergantungan plasmid (plasmid addiction) yang diklasifikasikan menjadi tiga jenis
berdasarkan aksi yang dilakukan protein antitoksin yang disandikan plasmid. Ketiga jenis
aksi tersebut adalah berinteraksi dengan toksin, melindungi target yang akan diserang toksin,
dan menghambat ekspresi toksin tersebut.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
1. Kromosom adalah pembawa gen yang terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom
merupakan benda-benda yang halus berbentuk lurus seperti batang atau bengkok yang
berada di dalam nukleus.Didalam kromosom terdapat Sel prokariotik dan sel
eukariotik. prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti sedangkan Sel
eukariotik adalah sel yang memiliki selaput inti.
2. DNA adalah suatu asam nukleat yang menyimpan segala informasi biologis yang unik
dari setiap makhluk hidup dan beberapa virus. DNA merupakan singkatan dari
deoxyribonucleic acid atau dalam Bahasa Indonesia disebut asam deoksiribonukleat.
DNA berasal dari tiga kata utama yaitu deoxyribo, dan nucleid acid (asam nukleat).
Arti kata deoxyribo adalah gula yang kehilangan atom oksigennya, sementara arti kata
asam nukleat adalah molekul yang mengandung informasi genetik.
3. Plasmid adalah DNA ekstrakromosomal yang dapat bereplikasi secara autonom dan
bisa ditemukan pada sel hidup. Di dalam satu sel, dapat ditemukan lebih dari satu
plasmid dengan ukuran yang sangat bervariasi namun semua plasmid tidak
mengkodekan fungsi yang penting untuk pertumbuhan sel tersebut.
3.2 Saran
Makalah ini jauh dari sempurna, saya mengharapkan adanya kritikan, masukan dan saran dari
pembaca.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://www.belajarbiologi.com/2015/04/belajar-biologi-fungsi-dna.html
http://informasitips.com/struktur-dna-bentuk-komposisi-gambar-dan-penemunya
http://www.sridianti.com/tahap-proses-replikasi-dna-7-langkah.html
Referensi: Ebook CK-12 Life Science Honors For Middle School oleh Jean Brainard, Mark
Davis, Corliss Karasov, Doris Kraus, Michelle Rogers-Estable, dan Jane Willan

17

Anda mungkin juga menyukai