Kromosom pertama kali dikemukakan oleh W. Waldenger dan diartikan sebagai chroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan.
Dari asal katanya tersebut kromosom dapat diartikan sebagai badan-badan halus
yang berbentuk batang panjang atau pendek, lurus atau bengkok yang mudah menyerap zat warna. Di dalam tubuh makhluk hidup di mana letak kromosom itu?
Kromosom terdapat dalam inti sel berupa benang-benang tipis yang disebut
kromatin Dalam kromosom terdapat gen. Gen merupakan unit pembawa informasi genetik
Kromosom pada makhluk hidup berukuran panjang 0,250 mikron dan diameter
0,220 mikron. Pada manusia ukuran kromosom kurang lebih 6 mikron. Kromosom berfungsi membawa sifat individu dan membawa informasi genetika,
karena di dalam kromosom mengandung gen. Gen gen pada kromosom terdapat pada tempatnya yang disebut dengan lokus. Gen merupakan bagian dari molekul DNA. Seperti yang sudah dijelaskan dengan suatu per-umpamaan di atas. Agar lebih jelas memahami tentang hubungan dari masing-masing bagian penyusun
kromosom kromosom dapat diamati dengan menggunakan alat bantu mikroskop pada waktu sel membelah, yaitu berupa kromatin.
Susunan Kromosom Kromosom pada organisme prokariotik ada yang berupa RNA saja. Ini dapat dijumpai pada virus mozaik (tembakau). Kromosom dapat pula berupa DNA saja misalnya pada virus T dan dapat pula
mengandung keduanya yaitu DNA dan RNA seperti pada bakteri Escherichia coli. Kromosom mengandung struktur yang terdiri dari benang-benang tipis yang
melingkar-lingkar. Disepanjang benang-benang inilah terletak secara teratur struktur yang disebut Gen.
Setiap gen menempati tempat tertentu dalam kromosom. Tempat gen didalam kromosomdisebut lokus gen. Jadi gen inilah yang sebenarnya berfungsi mengatur sifat sifat yang akan
diwariskan dari induk kepada keturunanya. Selain itu, gen juga berefungsi mengatur perkembangan dan metabolisme individu.
Sejumlah gen yang berderet pada kromosom masing-masing memiliki tugas khusus. Ada gen yang mengatur warna bunga , tinggi rambut, bentuk hidung, jenis rambut,
warna rambut, golongan darah, warna bulu dan sebagainya. jenis. Ukuran kromosom juga sangat bervariasi antara satu jenis organisme dengan jenis Jumlah kromosom dalam setiap organisme berbeda pada organisme yang berbeda
organisme lainya.
Dalam setiap sel tubuh, kromosom berada dalam keadaan berpasang- pasangan. Kromosom yang berpasangan dan memiliki bentuk, ukuran dan komposisiyang sama
disebut kromosom homolog. lainya. Kromosom sel tubuh terdapat sepasang-pasang (alelik) sehingga kromosom tubuh terdiri dari dua set. Dua set kromosom pada sel tubuh adalah diploid (2n). Pada sel kelamin (gamet) tidak terdapat pasang-pasangan atau hanya terdapat satu set kromosom. Satu set kromosom pada sel kelamin adalah haploid (n). Bahan penyusun kromosom adalah DNA (asam deoksiribonukleat) dan protein. Tiap kromatid membawa sebuah molekul DNA yang strukturnya berupa untai ganda Setiap pasangan kromosom homolog berbeda dengan pasangankromosom homolog
sehingga di dalam kedua kromatid terdapat dua molekul DNA. Pada manusia memasukkan paling sedikit 7 protein penyusun kromosom ,
sedangkan protein yang lain tidak mendapatkan tempat dalam kromosom. Salah satu protein, CENP-A, sangat mirip dengan histon H dan dianggap
menggantikan histon ini dalam sentromer nukleosom. OK Bagian fungsi sentromer itu sendiri dinyatakan dengan mikroskop elektron, yang
ditunjukkan dalam pembelahan sel pada bagian yang seperti piringan yaitu kinetokor, Bagian itu sudah ada pada permukaan kromosom dalam daerah sentromer. Struktur tambahannya mikrotubul, yang memancarkan dari kumparan tubuh yang
lokasinya pada permukaan inti dan dapat digambarkan berupa kromosom yang bercabang yang masuk dalam nuklei. Bagian dari kinetokor menyusun alphoid DNA ditambah CENP-A dan protein lainnya,
Bagian penting kedua dari kromosom yaitu daerah terminal atau disebuttelomer. Telomer itu penting karena sebagai tanda sasaran terakhir dari kromosom dan untuk
memungkinkan sel membedakan daerah akhir ynag disebabkan oleh kerusakan kromosom. Telomer DNA terbuat dari 100 salinan ynag berulang-ulang motifnya, 5-TTAGGG-3
pada manusia, dengan perpanjangan yang pendek dari ujung 3 double-stranded molekul DNA. Dua protein khusus terjepit pada ulangan sekuen dalam telomer manusia yang
dinamakan TRF1, yang membantu mengatur lengan telomer manusia dan TRF2 mempertahankan perpanjangan single-strand. Jika TRF2 in aktif lalu perpanjangan hilang dan 2 polinukleotida menyatu bersama dalam hubungan kovalen. Protein telomer yang lain menganggap bentuk hubungan antara telomer dan perifer
dari nukleus, merupakan lokasi kromosom terakhir. Kromosom pada organisme eukariotik tersusun dari bagian-bagian berikut. 1. 2. 3. DNA DNA menyusun kromosom sekitar 35% dari keseluruhan kromosom. RNA RNA menyusun kromosom sekitar 5% dari keseluruhan kromosom. Protein Protein ini terdiri atas histon yang bersifat basa dan nonhiston yang bersifat
asam. Kedua macam protein ini berfungsi untuk menggulung benang kromosom sehingga menjadi pudar dan berperan sebagai enzim pengganda DNA dan pengkopi DNA. Struktur Kromosom 1. 2. Sentromer Lengan dilengkapi telomer
1. Sentromer
pusat kromosom dan membagi kromosom menjadi dua lengan. Bagian ini merupakan daerah penyempitan pertama pada kromosom yang khusus
dan tetap. Daerah ini disebut juga kinetokor atau tempat melekatnya benang-benang
gelendong (spindle fober). Elemen-elemen ini berfungsi untuk menggerakkan kromosom selama mitosis atau
sebagian dari mitosis. Pembelahan sentromer ini akan memulai gerakan kromatid pada masa anafase.
2. Lengan Bagian lengan ini merupakan bagian badan utama kromosom yang mengandung
kromosom dan gen. Umumnya jumlah lengan pada kromosom dua, tetapi ada juga beberapa yang hanya
berjumlah satu. Lengan dibungkus oleh selaput tipis dan di dalamnya terdapat matriks yang berisi
cairan bening yang mengisi seluruh bagian lengan. Cairan ini mengandung benang-benang halus berpilin yang disebut kromonema. Bagian kromonema yang mengalami pembelahan disebut kromomer yang berfungsi
untuk membawa sifat keturunan sehingga disebut sebagai lokus gen serta kromomer merupakan bahan protein yang mengendap di dalam kromonemata. Kromonemata pita berbentuk spiral dalam kromosom dan lekukan kedua pangkal
Pada bagian ujung kromosom terdapat suatu tambahan yang disebut satelit, satelit
merupakan tambahan pada ujung kromosom. Sentromer = bagian kromosom yang menyempit dan berwarna terang, membagi 2
bagian lengan kromosom juga merupakan kromonemata yang berbentuk lurus Pada sentromer terdapat kinetokor, yaitu suatu protein struktural yang berperan
dalam pergerakan kromosom selama berlangsungnya pembelahan sel. Kinetokor merupakan tonjolan dekat sentromer yang berfungsi untuk melekat pada
benang spindel
Kromatid merupakan hasil duplikasi dari kromosom Telomer merupakan bagian dari ujung kromosom yang menghalangi bersambungnya
Struktur kromosom, kromonema,satelit PEMBAGIAN KROMOSOM Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut. 1. Telosentrik Telosentrik ini memiliki ciri-ciri yaitu memiliki lengan hanya satu,
memiliki bentuk seperti batang, dan letak sentromernya berada di ujung. 2. Metasentrik Metasentrik ini memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai dua lengan yang sama
panjang, dan letak sentromer berada di tengah memiliki bentuk seperti huruf V.
3.
Akrosentrik Akrosentrik memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai dua lengan yang tidak
sama panjang, letak sentromernya dekat ujung, dan memiliki bentuk seperti huruf J. 4. Submetasentrik Kedua lengan hampir sama panjang, letak sentromer hampir di
tadi sebenarnya agak dipaksakan. Akan tetapi, istilah-sitilah tersebut sangat berguna untuk memberikan gambaran
fisik tentang kromosom. Terlebih penting lagi, evolusi kromosom sering kali cenderung mempertahankan
jumlah lengan kromosom tanpa mempertahankan jumlah kromosom. sel, Terdiri atas dua buah kromatid kembar (sister chromatids), yang satu sama lain Kromosom yang sedang mengalami pengandaan, yakni pada tahap S di dalam daur
dihubungkan pada daerah sentromer. Letak sentromer berbeda-beda, dan perbedaan letak ini dapat digunakan sebagai
dasar untuk klasifikasi struktur kromosom seperti telah diuraikan di atas. Pada sentromer terdapat kinetokor, yaitu suatu protein struktural yang berperan
dalam pergerakan kromosom selama berlangsungnya pembelahan sel. Berdasarkan tipenya, kromosom dibagi menjadi dua.
1.
menentukan jenis kelamin. Autosom ini mempunyai bentuk pasangan antara jantan dan betina, dan memiliki jumlah n 1 atau 2n 2 dengan sifatnya diploid. Autosom biasanya disimbolkan dengan A. 2. Gonosom (Kromosom Seks) Gonosom adalah kromosom seks yang dapat
menentukan jenis kelamin. Gonosom ini mempunyai bentuk pasangan tidak sama antara jantan dan betina , Berupa kromosom sex X yang panjang ( haploid) dan kromosom sex Y (haploid) yang lebih pendek, jumlahnya hanya sepasang . Pada manusia Gonosom ini berada pada no 23 ( lihat gambar )
44 A XX atau 22 AA XX /22AAXY . OK sehingga ketika nanti membentuk sel kelamin setelah dewasa dengan cara Miosis karyotipe kromosom pada sel kelaminnya menjadi 22 A X/ 22A Y untuk sperma dan 22 A x untuk Ovum.mudah kan Dari gambar pula bisa kita analisa bahwa antara laki dan perempuan Jumlah
Autosom sama yaitu sama sama ada 22 pasang ( 44 Autosom) dan terlihat juga dipastikan isi gen gen di kromosom tubuh / Autosom no 1 s/d 22 sama sehingga ekspresi sel tubuhnya sama . misalnya sama mempunyai 2 tangan , 2 lubang hidung dll yang berbeda di no 23 pada kromosom kelaminnya ( gonosom) yang menentukan jenis kelamin XX = perempuan , XY untuk laki laki, karena pada gonosom ini gen gen yang mengekspresikan sifaat beda OK Pada lalat buah Autosom berjumlah 3 pasang = 6 dan Gonosom sepasang = 2 , sehingga jumlah kromosom lalat buah ada 8 dengan penulisan Karyotipe 6 A XX / 6 A XY ( lihat gambar) Pada No II , III dan IV menunjukkan kromosom tubuh ( Autosom) sedangkan pada nomer I menunjukkan Gonosom ( X = lurus dan Y = bengkok) Penentuan jenis kelaminnya adalah Jika Jumlah X / jumlah A
1. 2. 3. Contoh OK Untuk
lebih besar (> ) atau sama dengan (= ) 1, 0 maka jenisnya betina lebih kecil (< ) atau sama dengan (= ) 0,5 maka jenisnya jantan jika nilainya 0,67 maka Intersex
lalat pada gambar sebelah kiri adalah 3 AAXY maka nilainya 1/2 = 0,5 yaitu jantan lalat pada gambar sebelah kiri adalah 3 AAXX maka nilainya 2/2 = 1,0 yaitu betina
Manusia lebih mudah karena jika ada Y pasti laki laki , tidak ada Y perempuan Belalang XO = jantan , XX = betina pada Ayam ZZ = jantan , ZW = betina
menentukan jenis kelamin. Apabila gen-gen yang berperan dalam keturunan terletak pada
autosom, maka sistem pewarisannya disebut pewarisan autosomal, sedangkan apabila gengen terletak pada kromosom kelamin, makasistem pewarisannya disebut pewarisan kromosom kelamin. .Kromosom-kromosom yang disusun dan diurutkan berdasarkan ukuran dan
bentuknya, maka akan diperoleh suatu gambaran yang disebut karyotype. Karyotype berasal dari kata karyon yang berarti inti dan typos yang berarti bentuk.
Karyotype ini dapat menggambarkan karakter-karakter kromosom yang dipelajari yang meliputi jumlah kromosom, lengan panjang (q), lengan pendek kromosom (p)
Pasangan kromosom 1-22 adalah autosom ( Rumus Autosom 2n - 2 ) Kromosom X dan Y adalah kromosom kelamin panjang lengan / panjang kromosom (q), panjang absolute kromosom (p+q), nilai indeks sentromer (IS) atau HNPS (Harga Numerik Posisi Sentromer),
rasio pasangan kromosom absolute terpanjang dan terpendek ( R ), ukuran dan letak satelit, dan formula karyotype.
suatu populasi, menerangkan sejarah evolusi, diagnosis kelainan genetik, dan lain sebagainya. Ukuran dan Jumlah Kromosom Ukuran dan jumlah kromosom sangat bervariasi dari berbagai spesies. Sel tubuh (sel somatik) kromosom selalu berada dalam keadaan berpasang-
pasangan disebut diploid (2n). sedangkan pada sel kelamin tidak berpasangan disebut haploid (n)
UKURAN KROMOSOM Kromosom yang berpasangan dengan memiliki bentuk, ukuran dan komposisi sama
disebut kromosom homolog. Hal ini dapat dijumpai pada sel tubuh lalat buah yang memiliki 4 macam kromosom
homolog, sedangkan manusia mempunyai 23 macam kromosom homolog Makhluk hidup dengan jumlah kromosom sedikit memiliki kromosom dengan ukuran
lebih besar dari pada makhluk hidup dengan jumlah kromosom lebih banyak. Secara umum panjang kromosom berkisar 12 50 mikron, dan diameter antara 0,2
20 mikron
Perangkat kromosom disebut genom, pada sel tubuh terdapat sepasang kromosom
yang disebut diploid (2n), sedangkan pada sel gamet hanya terdapat satu pasang kromosom saja yang disebut
dengan haploid (n). Seseorang yang mengalami penyakit kanker maka set kromosomnya lebih dari dua,
kemungkinan terjadi triploid, tetraploid, dan poliploid. Organisme yang memiliki jumlah kromosom diploid (2n) antara lain dapat dilihat pada Tabel Tabel jumlah kromosom diploid pada berbagai mahkluk hidup
Dari uraian diatas kami akan Applikasikan untuk mengetahui jumlah kromosom ini ? Tentu agar kita tahu suatu individu dikatakan 1 species . Karena konsep species (Carollus Linnaeus) dikatakan suatu individu dikatakan satu
species jika mampu menurunkan keturunan yang fertil ( progres keturunan itu tetap berlangsung). POSISI KROMOSOM Bos taurus ( sapi) DI SEL AKHIR G2 AKAN MASUK MITOSIS Kromosom yang sedang mengalami pengandaan, yakni pada tahap S di dalam daur
sel, terdiri atas dua buah kromatid kembar (sister chromatids),yang satu sama lain dihubungkan pada daerah sentromer. Letak sentromer berbeda-beda, dan perbedaan letak ini dapat digunakan sebagai
Simplicity DNA pada setiap makhluk hidup disimpan dalam suatu wadah yang disebut
kromosom. Tiap kromosom menyimpan DNA yang mempunyai tugas khusus untuk mengatur
bentuk fisik tubuh. Jumlah kromosom pada tiap spesies berbeda. Oleh sebab itu, tidak semua makhluk hidup bisa melakukan perkawinan antar
spesies, karena tiap kromosom dari sperma harus mendapat pasangan kromosom lain dari sel telur. Walaupun jumlah kromosom sama, belum tentu perkawinan berhasil. Ibarat kunci dan gembok, pasangan kromosom dari sperma dan sel telur harus
identik.
pipih.
Kunci berbentuk bulat tidak dapat dimasukkan ke lubang gembok yang berbentuk
Inilah mengapa perkawinan antar spesies yang memiliki kromosom sama belum
tentu berhasil. Kalaupun berhasil, biasanya akan menghasilkan mutasi yang menyebabkan cacat
pada keturunan atau kematian pada induk. Jumlah kromosom pada tiap-tiap spesies hamster:
Jika melihat tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah kromosom pada hamster
campbell dan winter white adalah sama, yakni 28 pasang. Lalu sering muncul pertanyaan, apakah kedua spesies tersebut dapat dikawin
silangkan? Jawabannya bisa. Namun demikian sangat tidak disarankan untuk mengawin silangkan kedua jenis
hamster ini. Dalam sebagaian besar kasus kawin silang antara hamster campbell dan winter
white sering didapati anak yang cacat dan bahkan letal (mati). Perkawinan antar jenis ini dianggap sebagai tindakan tidak bermoral. Pemaksaan suatu kunci yang tidak sesuai dengan gemboknya dibantu dengan
menggunakan Obeng
Sifat dan fungsi utama gen 1. 2. 3. 4. Mengandung informasi genetik. Dpt. Menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel. Setiap gen mempunyai tugas & fungsi tertentu. Sifat tersebut ditentukan oleh kombinasi susunan basa nitrogen. Sifat Gen
Fungsi utama gen: 1. 2. 3. Mengatur perkembangan/metabolisme sel Menyampaikan informasi genetik pd. Generasi berikutnya .Zat terkecil yg.tidak dapat dibagi lagi dalam kromosom
berdempetan/berdam pingan,tidak memiliki batas-batas yang jelas. Jarak antar gen diukur dalam satuan miliMorgan ( mM ). Semakin dekat jarak gen maka kombinasi sifatnya akan semakin sering muncul
bersama an, begitu pula sebaliknya. Bagaimana menghitung jarak antar gen ? Apa manfaatnya mengetahui jarak antar gen ?
NB (Nambah) hahaha Kromosom adalah untaian material genetic yang terdapat didalam setiap sel
mahkluk hidup. Setiap sel yang normal mempunyai 46 kromosom yang terdiri dari 22
pasang kromosom non-sex (kromosom 1s/d kromosom 22) dan 1 pasang kromosom sex (kromosom X dan Y) yang menentukan jenis kelamin. Setiap orang mendapatkan 1 dari tiap pasangan kromosom dari ayahnya dan 1 dari
ibunya, Dengan kata lain setiap orang mendapatkan 23 kromosom dari ayah (dibawa oleh
sperma) dan 23 kromosom dari ibunya (dibawa oleh sel telur), yang kemudian total menjadi 46 kromosom (23 pasang) setelah pembuahan. Tiap untaian kromosom membawa informasi genetic yang sangat menentukan
proses pertumbuhan dan perkembangan janin dan juga fungsi tubuh untukkehidupan seharihari. Proses pertumbuhan ini meliputi pembentukan protein-protein tubuh, sehingga
kelainan genetik atau struktur dan jumlah kromosom akan sangat mempengaruhi pembentukan protein-protein tubuh dan dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan janin atau bayi yang tidak normal.
Kelainan kromosom pada janin bisa diturunkan dari salah satu orang tua yang
membawa kelainan kromosom, bisa juga terjadi secara spontan (dengan sendirinya) pada saat proses reproduksi. Usia ibu pada saat hamil juga salah satu faktor penyebab kelainan kromosom. resiko
terjadinyakelainan kromosom pada janin adalah 4 kali lebih besar jika ibu berusia 35 tahun atau lebih. Ada 2 jenis kelainan kromosom, yaitu: 1. Kelainan pada jumlah kromosom, dimana terdapat jumlah kromosom yang
berlebihan (disebut dengan trisomi), seperti adanya kromosom yang berjumlah 3 untai (seharusnya hanya 2 untai atau sepasang) atau jumlah kromosom yang berkurang (disebut dengan monosomi), yaitu ada kromosom yang jumlahnya hanya 1 untai. 2. Kelainan pada struktur kromosom, diantaranya adalh delesi pada kromosom yang
menyebabkan kromosom lebih pendek dari kromosom normal, insersi pada kromosom yang menyebabkan kromosom lebih panjang dari normal dan berpindahnya bagian satu kromosom ke bagian kromosom yang lain atau yang disebut dengan translokasi. 1. 2. 3. Kelainan kromosom yang paling sering diketemukan pada bayi adalah trisomi, yaitu trisomi 13 (sindroma patau), trisomi 18 (sindroma Edward) trisomi 21 (sindroma Down).
Definisi dan gejala daripada penyakitpenyakit kelainan kromosomal tersebut adalh sebagai berikut: Trisomi 13 atau sindroma Patau disebabkan oleh adanya 3 untai kromosom 13 pada
tiap sel penderita, sehingga jumlah total kromosom pada tiap selnya adalah 47. Kelainan ini dapat menyebabkan gangguan berat pada perkembangan otak, jantung,
ginjal, bibir dan rongga mulut (bibir sumbing) juga pertumbuhan jari tangan dan kaki.
Namun kelainan ini sangat jarang terjadi dengan frekuensi 1 dari 8000 sampai
10.000 bayi yang lahir dan biasanya jika gejalanya sangat berat dapat menyebabkan kematian beberapa jam atau beberapa minggu setelah kelahiran. Trisomi 18 atau sindroma Edward disebabkan oleh adanya 3 untai kromosom 18
pada tiap selpenderita. Berlebihnya jumlah kromosom 18 ini jarang terjadi dengan frekuensi 1 dari 1500 bayi yang lahir dan gejalanya adalah retardasi mental berat, gangguan pertumbuhan, ukuran kepala dan pinggul yang kecil, dan kelainan pada tangan dan kaki. Trisoma 21 atau yang disebut sindroma Down adalah kelainan kromosom yang paling
sering terjadi dengan frekuensi 1 dari 700 bayi lahir dan bahkan lebih sering terjadi pada ibu yang hamil pada usia (>35 tahun). Pada penderita sindroma Down terdapat tiga untai kromosom 21. Jumlah kromosom
21 yang berlebih ini mengakibatkan gejala-gejala seperti retardasi mental, kelainan jantung bawaan, berat badan bayi yang kurang normal, pendengaran dan penglihatan berkurang, otot-otot melemah (hipotonia) dan kecenderungan menderita kanker sel daerah putih (leukemia). Salah satu kelainan kromosom seks yangpaling umum ialah terdapatnya kromosom X
ektsra pada seorang laki-laki., sehingga memiliki konstitusi kromosom seks XXY. Pria dengan kombinasi kelainan ini biasanya memiliki testis kecil dan mandul. Dalam kehidupannya kemudian merekamemperlihatkan tanda-tanda kemunduruan
intelektual. Kondisi ini, yang disebut sindrom Klinefelter, sindrom Klinefelter dapat diakibatkan : gagalnya kedua kromosom X pada biang (precursor) sel benih diploid maternal memisahkan diri dan masuk selsel berbeda pada meiosis; malah kedua kromosom itu menuju ovum yang dibuahi spermatozoa yang membawa kromosom Y. Lebih
jarang konstitusi XXY terjadi bilal spermatozoa-XY (terjadi akibat gagalnya pemisahan kromosom X dan Y sewaktu meiosis) membuahi ovum pembawa X normal. Kromosom seks sel-sel ayah dapat pula gagal memisahkan diri pada kedua pembelahan meiosis, dan hal ini menghasilkan konstitusi kromosom XXXY atau XXXXY. Varian sindrom Klinefelter demikian ditandai perkembangan mental yang sangat terbelakang Kelainan lain pada pria ialah susunan XYY. Lakilaki dengan kombinasi khusus ini
cenderung bertubuh tinggi-tinggi, dan terdapat indikasih bahwa beberapa diantaranya mempunyai predisposisi berkelakuan agresfi atau antisocial. Tingkat inteligensianya dapat sub-normal, namun umumnya tetap dapat mempunyai
anak. Dalam hal ini pemisahan kromosom seks ayah yang kurang sempurna pada pembelahan meiosis kedua selama spermatogenesis menghasilkan spermatozoas YY yang pada pembuahan memberi dua kromosom Y dan bukannya
satu. Perempuan yang lahir dengan kromosom X tambahan (dengan kata lain perempuan dengan XXX) dapat pula disertai retardasi mental dan sejumlah di antaranya mandul. Kasus dengan kromosom X yang lebih banyak lagi (misalnya XXXX dan XXXXX) hanya memperburuk keadaan. Perempuan yang dilahirkan dengan satu kromosom X dan bukannya dua,
menampakkan kondisi yang leibh jarang yang disebut Sindrom Turner. Istilah umum yang dipakai untuk menyatakan bahwa kurang satu pasang kromosom homolog pada sel diploid adalah monosomi. (Yun, monos, tunggal). Selain beberapa bayi dengan monosomi pada kromosom X dan sejumlah kasus monosomi 21, monosomi tidak dapat bertahan hidup. Diperlukan dua kromosom X agar ovarium
dapatberkembang sempurna.
Benang kromatin 30 nm
dalam nukleus selama interfase, yaitu periode antara pembelahan inti. Ketika nukleus terbagi, DNA mengambil bentuk yang lebih padat dari pengemasan,
hasil akhir kromosom metafase dapat dilihat dengan mikroskop dan mempunyai bentuk umum yang berhubungan dengan kromosom. Kromosom pada metafase yaitu bentuk dari tahap siklus sel setelah replikasi DNA
dalam mengambil tempat dan masing-masing terdiri dari dua salinan molekul kromosomal DNA. Dua salinan tersebut bersama-sama menuju ke sentromer. Sentromer adalah suatu daerah pada kromosom yang merupakan tempat
melekatnya benang-benang spindel dari sentriol selama berlangsungnya pembelahan sel. Dilihat dari kedudukan sentromernya, dikenal ada 3 macam struktur kromosom
eukariot, yaitu metasentrik, sub metasentrik, dan akrosentrik. Struktur kromosom ini dapat dilihat dengan jelas ketika pembelahan sel berada pada
tahap anafase. Kromosom dapat diakui karena ukuran dan lokasinya dari sentromer. Setelah itu yang membedakan fitur dinyatakan ketika kromosom itu tercemar. Sebuah angka lah yang mencemari perbedaan tekniknya, masing-masing pola itu
dopresentasikan sebagai karyogam, yang berupa pita umum dari masing-masing yang telah digambarkan dengan melihat karyotipenya Kedua DNA daerah sentromer dan protein dempet itu, memiliki fitur khusus. Sekuen nukleotida dari sentromer DNA yang paling baik pada tumbuhan Arabidopsis
thaliana, Dengan beberapa ketelitian telah memungkinkan posisi sentromer pada sekuen DNA.
Sekuen Arabidopsis memiliki jangkauan DNA 0,9-1,2 Mb dan masing-masing dibuat lebih besar 180-bp sekuen yang berulang. Pada manusia sekuen ekuivalen 171 bp dan dinamakan alphoid DNA. Akan tetapi, sentromer Arabidopsis juga terdiri dari berbagai salinan genom,
disepanjang daerah dengan sedikit gen, yang kepadatannya 7-9 per 100 kb dengan 25 gen per 100 kb untuk daerah non sentromer dari kromosom Arabidopsis.
Sumber : http://edisukarman.blogspot.com/search/label/BIOLOGI
Posted by edi sukarman on Tuesday, August 14, 2012 - Rating: 4.5
Title : KROMOSOM Description : Kromosom pertama kali dikemukakan oleh W. Waldenger dan diartikan sebagai chroma yang berarti warna ... Terimakasih telah membaca artikel KROMOSOM. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL
8 KARAKTER MITOSIS
1. berlangsung pada pembentukan sel somatik ( Sel tubuh ) bukan pembentukan sel
3. 4.
melakukan pembelahannya sekali , kemudian istirahat ( interfase) antar pembelahan satu dengan yang kedua diselingi dengan fase interfase ( istirahat
tidak membelah ) 5. Anakan selnya mempunyai jumlah kromosom DIPLOID yang sama dengan induk
sifatnya sama dengan induk ( 2n - 2n ) 6. anakan sel mempunyai kemampuan membelah lagi, ini tidak terjadi pada anakan sel
hasil miosis Artinya setelah terbentuk anakan sel (G1) maka ia akan bisa membelah lagi setelah mencapai G2 7. pada organisme bisa terjadi pada usia muda , dewasa , ataupun usia tua , yang pada
pembelahan miosis hanya bisa terjadi di usia dewasa tidak pada organisme yang usianya muda ( pada bayi) 8. Tahapannya I-P-M-A-T interfase dulu baru PMAT lagi
Tujuan pembelahan mitosis ini ditujukan untuk pertumbuhan tubuh Perbesaran organ Pembentukan Jaringan Meregenerasi sel yang rusak kemudian menggantinya Membuat Klon hasil yang seragam
Catatan : Interfase bukan fase pembelahan mitosis karena fase ini emang sel tidak
untuk lebih jelas sebagai perbandingan , silahkan baca ini detail JUGA kami
sampaikan detail pembelahan miosis sebagai tandingan proses pembentukan sel kelamin. OK Pengantar Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak lepas dari siklus kehidupan yang dialami
sel untuk tetap bertahan hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan sel dengan meregulasi waktu pembelahan dan
mengatur perkembangan sel dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi gen pada masing-masing sel yang menentukan diferensiasinya. Sel adalah unsur terkecil yang menyusun suatu organisme. Dalam perjalanan hidupnya, sel tidaklah statis, namun ia senantiasa melakukan
kegiatan memperbayak diri Dalam konteks perkembangbiakan pembelahan sel bertujuan agar reproduksi dan embriyogenesis dapat berkelanjutan. Sel induk gamet (gametogonium) harus terlebih dahulu berploriferasi, setelah itu
gametosit mengalami pembelahan reduksi. Bila pembuahan terjadi, maka embriogenesis terjadi, yang pada prinsipnya
berlangsung dengan cara perbanyakan satu sel zygot menjadi ribuan sampai milyaran sel. Peristiwa tersebut selalu terulang dalam perjalanan hidupnya dan membentuk
sebuah siklus yang dinamakan Siklus Sel. Pertumbuhan dan perkembangan setiap organisme hidup sangatlah bergantung pada
pertumbuhan dan perbanyakan sel itu sendiri. Fase pada siklus sel
1.
Fase S (sintesis) Tahap terjadinya replikasi DNA dimana periode S adalah periode
aktif mensintesa DNA anak yang disebut Replikasi. Lamanya juga 30-40% dari waktu satu daur pada akhirnya terjadi penggandaan kromatin. 2. Fase M (mitotik)Tahap di mana terjadi pembelahan sel (baik pembelahan biner atau
pembentukan tunas). Pembelahan sel menampakkan keaktifan mitosis dan sitokinesis sebagai perubahan yang terus-menerus. MITOSIS Mitosis memiliki beberapa fase antara lain: profase, metafase, anafase, dan telofase. Mitosis berasal dari kata mitos yang berarti benang, disebut demikian karena dalam
prosesnya terbentuk benang-benang kromosom dalam inti. Pembelahan semacam ini terjadi pada seluruh jaringan tubuh, baik jaringan somatic
(vegetatif) maupun jaringan germinatif (generatif). anak. Mitosis terjadi pada sel jaringan yang selalu bersifat muda dan mampu membelah Dalam mitosis, karyotipe yang 2 N (diploid) pada sel induk akan tetap 2 N pada sel
diri terus menerus. Pembelahan (mitosis), memiliki 4 fase yaitu: Profase (fase awal) Pada periode ini terjadi perubahan pada nucleus dan sitoplasma. Pada nucleus, nukleuli menghilang. Serabut-serabut kromatin menjadi lebih menggulung rapat dan melipat sehingga
kian pendek dan tebal berubah menjadi kromosom, yang besar dan tampak jelas.
Kromosom kemudian berduplikasi menjadi dua kromatid anak yang sama, dan
kemudian bergabung pada sentromer. Spindle mitosis terbentuk di sitoplasma, tersusun dari mikrotubul dan bergabung
dengan protein, tersusun teratur di antara dua sentrosom. Selama profase sentrosom bergerak berlawanan satu sama lain dan nampaknya
bergerak sepanjang permukaan inti melalui pemanjangan berkas mikrotubul diantara dua sentrosom. Prometafase Selama prometafase membrane inti terpotong-potong. Mikrotubul dari spindle sekarang dapat masuk ke dalam inti dan berhubungan
dengan kromosom yang telah menjadi lebih padat. Berkas mikrotubul dinamakan serabut spindel, yang meluas dari setiap kutub kea
rah ekuator sel. Setiap kromatid dari kromosom kini memiliki struktur khusus yang dinamakan
kinetokor, yang terletak pada daerah sentromer. Mikrotubul yang menambat pada kinetokor dinamakan mikrotubul-kinetokor. Struktur ini menyebabkan kromosom bergerak. Mikrotubul yang lain, mikrotubul-nonkinetokor, tersusun radier dari kutub menuju ke
ekuator sel tanpa menambat pada kromosom. Metafase Sentrosom berada pada kedua kutub sel yang berlawanan.
Kromosom berada pada bidang metaphase, bidang yang mempunyai jarak yang
sama antara spindle kedua kutub. Spindel sentromer dari semua kromosom lurus satu sama lain pada bidang
metaphase. sel. Karena itu kromatid yang sama dari setiap kromosom menambat pada mikrotubulUntuk setiap kromosom, kinetokor dari permukaan kromatid anak berlawanan kutub
kinetokor yang tersusun radier dari kutub yang berlawanan dari sel induk. Serat gelendong terbentuk sempurna antara kutub, kromosom menggantung pada
serat gelendong tersebut lewat sentromernya, dan semua bergerak ke bidang ekuator hingga kromosom terletak pada satu bidang datar Anafase (fase kembalinya kromosom ke kutub bersebrangan.) Sentromer dari setiap kromosom mengganda, sehingga setiap kromatid memiliki
sentromer sendiri-sendiri. Setiap kromatid sekarang dianggap sebagai calon kromosom. Spindle mulai menggerakkan kromatid menuju kutub sel yang berlawanan. Hal ini dikarenakan mikrotubul kinetokor menambat pada sentromer. Mikrotubul kinetokor memendek ketika kromosom mendekati kutub sel. Pada saat yang bersamaan kutub dari sel juga bergerak lebih jauh. Akhir dari anafase kedua kutub sel sama jaraknya dan merupakan kumpulan dari
kromosom. Telofase (fase akhir. Pada fase ini sel induk menjadi dua sel anak.)
Pada fase telofase, mikrotubul nonkinetokor selalu memanjang dan anak inti mulai
terbentuk pada kedua kutub sel, dan kromosom berada dalam keadaan terhimpun. Membrane inti terbentuk dari potongan-potongan membrane inti sel induk dan
bagian lain dari system endomembran. Pada fase profase dan prometafase selanjutnya nucleoli nampak kembali dan serabut
kromatin dari masing-masing kromosom menjadi kurang erat memilin. sama. Sitokinesis Sitokinesis terjadi setelah pembelahan karyokinesis selesai. Kemudian disusul Mitosis merupakan pembelahan dari satu inti menjadi dua inti yang secara genetic
pembentukan sitoplasma bagi tiap inti baru. 1. 2. Fase G (gap) Tahap pertumbuhan bagi sel. Fase G0, sel yang baru saja mengalami pembelahan berada dalam keadaan diam
atau sel tidak melakukan pertumbuhan maupun perkembangan. Kondisi ini sangat bergantung pada sinyal atau rangsangan baik dari luar atau dalam sel. Umum terjadi dan beberapa tidak melanjutkan pertumbuhan (dorman) dan mati. 3. Fase G1, sel eukariot mendapatkan sinyal untuk tumbuh, antara sitokinesis dan
sintesis. 4. Fase G2, pertumbuhan sel eukariot antara sintesis dan mitosis.
Fase tersebut berlangsung dengan urutan S > G2 > M > G0 > G1 > kembali ke S.
Dalam konteks Mitosis, fase G dan S disebut sebagai Interfase. MIOSIS (PEMBELAHAN REDUKSI)
Selain mitosis terdapat juga meiosis, yaitu bentuk pembelahan inti yang sangat
penting diantara reproduksi seksual organisme. Meiosis terjadi pada organisme ekuariot, yang selnya mengandung jumlah
kromosom diploid. Diploid berarti rangkap, dalam artian bahwa informasi genetik pada salah satu
kromosom dapat dijumpai pada bentuk yang sama ( atau termodifikasi) pada kromosom kedua didalam inti. Kedua kromosom membentuk pasangan sedemikian yang dinamakan homolog. Sel diploid manusia mengandung 46 kromosom, atau 23 pasang homolog ke 46
kromosom dari zigote terbentuk dari fertilisasi, yang berasal dari sel sperma dan sel telur yang masing-masing gamet memberikan satu anggotanya dari setiap pasangan homolognya. 1. 2. Pemembelahan meiosis terdiri atas 2 tahap yaitu: Meiosis pertama (I) Meiosis kedua (II). Masing-masing tahapan meiosis memiliki ke-4 fase: profase, metafase, anafase, dan
telofase. Istirahat antara kedua tahap disebut interkinesis. Profase meiosis I dibagi atas 5 sub-tahap: leptoten, zigoten, pakiten, diloten, dan
diakinesis. Meiosis I Meiosis didahului oleh sel induk kelamin berupa sel tubuh ( 2n) dimana setiap
Proses ini menyerupai pada replikasi kromososm mitosis. Untuk setiap kromosom, stiap kromatid ( anak) menyerupai sifat genetik yang sama
menambat pada sntromer. Ada sepasang sentriol (pada sel hewan) juga mengalami replikasi untuk membentuk
dua pasang. Profase I Profase meiosis I dibagi atas 5 sub-tahap: leptoten, zigoten, pakiten, diloten, dan
diakinesis. 1. 2. 3. 4. 5. 1. Leptoten Zygoten Pakhiten Diploten Diakenesis Leptoten Kromatin terpilin menjadi kromosom. Terdapat 2 pasang kromosom
homolog 2. Zigoten Kromosom homolog mengandeng; sebelah berasal dari kromosom induk
(kromosom matroklin) dan sebelah lain dari kromosom bapak (kromosom patroklin). Dibeberapa tempat terjadi persilangan (chiasma; jamak: chiasmata) 3. Pakiten Kromosom homolog mengandeng rapat sepanjang lengannya, dari pangkal
4.
sentromer masih satu terjadi chiasmata pada beberapa tempat natara kromatid homolog; dari chiasmata timbul crossing over. 5. Diakinesis Kromosam (kromatid) mencapai pilinan maksimal, sehingga mencapai
besar maksimal pula. Kromosom homolog merenggang, nukleus menghilang, selapu inti hancur, sentriol menganda dan setiap pasang menuju kutub berseberangan. Metafase I Selaput inti menghilang, serat gelondong terbentuk anatara kedua pasang sentriol,
yang terdiri dari: mikrotubuli dan mikrofilia. Kromosom (berpasangan homolog) bergerak ke bidang ekuator.
Anafase I Sel memanjang dari kutub ke kutub. Kromosom homolog berpisah ke kutub berseberangan dan kromatid belum
terbentuk. Telofase I Selaput inti terbentuk kembali. Sepasang sentriol berada dipinggir luar selaput. Cytokinesis terjadi, sehingga sel induk menjadi sel anak. Gametosit I pada akhir meiosis I menjadi gametosit II.
Sentriol mengganda dan menuju ke kutub berseberangan inti. Kromatid disetiap kromosom belum terpia=sah. Sentromer masih satu.
Metafase II Serat gelondong terbentuk antara pasangan sentriol. Kromosom (sepasang kromatid) yang menggatung pada serat gelondong lewat
sentromer pindah ke bidang equator. Anafase II lepas. Kromatid berpisah dan bergerak ke kutub berseberangan. Sel memanjang dari kutub ke kutub menurut poros serat gelondong. Sentromer pada setiap pasangan kromatid membelah sehingga kromatid bersaudara
Telofase II Kromatid terbuka kembali pilinannya, terlepas-lepas, menjadi jala halus: kromatin. Selaput inti terbentuk kembali. Nucleolus muncul, melekat pada kromatin. Terjadi sitokinesis, sehingga dari dua gametaosit II terbentuk 4 gametid. Gametid (spermatisd , ootid) mengandung kromosom separuh dari sel induk, dari 2N
pada gametosit I, menjadi 1N pada gametid. Dengan proses transformasi gametid nanti akan berubah menjadi gamet, yakni sel
benih matang. Meiosis menghasilkan gamet yang mengandung bahan genetis yang:
1. 2.
Separuh dari bahan gametogonium Bervariasi, karena terjadinya crossing over pada profase I
Sumber : http://edisukarman.blogspot.com/search/label/BIOLOGI
Posted by edi sukarman on Tuesday, August 14, 2012 - Rating: 4.5