Anda di halaman 1dari 10

TENTANG

DI
S
U
S
U
N
OLEH :

1. ANGGI DWITA SARY


2. LISCHA WIDIANA
3. SUCI WIDYAWATI
4. YOANDA BAHRI
5. SURYA EDI SAHPUTRA

KELAS : XII MIA 4

SMA NEGERI 1 STABAT


TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017
KROMOSOM

1. PENGERTIAN KROMOSOM
Pada inti sel mahkluk eukariot terdapat benda-benda halus berbentuk lurus seperti
batang dan terdiri dari zat yang mudah mengikat zat warna. Benda-benda ini dinamankan
kromosom. Kromosom pertama kali ditemukan oleh C. Von Nageli (1824), namun istilah
kromosom baru dicetuskan pertama kali oleh Waldeyer (1888) yang artinya badan berwarna
(colored body). Kromosom mudah diamati apabila digunakan teknik pewarnaan yang khusus
selama inti sel membelah. Tiap kromosom memiliki pasangan dan pasangan kromosom ini
disebut kromosom homolog. Karakter-karakter kromosom paling mudah dipelajari pada fase
prometafase dari mitosis, karena pada saat tersebut kromosom-kromosom tampak tersebar
tidak saling tumpang tindih dan masing-masing kromosom berbentuk silindroid dengan empat
lengan karena mempunyai 2 kromatid serupa (sister chromatid). Setiap kromatid pada
kromosom tersusun atas molekul-molekul DNA. Molekul-molekul DNA ini bersatu dengan
protein histon membentuk nukleosom. Nukleosom-nukleosom ini dengan protein non histon
akan membelit dan memutar membentuk spiral (coil) dan ulir-ulir ini akan memutar dan
membelit lagi membentuk super spiral (super coil). Dengan demikian kromosom akan tampak
memendek (terkondensasi) setelah akhir fase interfase dari siklus sel (Godam, 2008).
Dalam kromosom terdapat gen. Gen merupakan unit pembawa informasi genetik.
Kromosom pada makhluk hidup berukuran panjang 0,2–50 mikron dan diameter 0,2–20
mikron. Pada manusia ukuran kromosom kurang lebih 6 mikron. Kromosom berfungsi
membawa sifat individu dan membawa informasi genetika, karena di dalam kromosom
mengandung gen. Gen-gen pada kromosom terdapat pada tempatnya yang disebut dengan
lokus (Prawihartono, dkk, 1988).

2. STRUKTUR KROMOSOM
Struktur kromosom dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian sentromer dan
bagian lengan.
a. Sentromer
Sentromer merupakan bagian kepala kromosom berbentuk bulat yang merupakan
pusat kromosom dan membagi kromosom menjadi dua lengan. Bagian ini merupakan
daerah penyempitan pertama pada kromosom yang khusus dan tetap. Daerah ini disebut
juga kinetokor atau tempat melekatnya benang-benang gelendong (spindle fober). Elemen-
elemen ini berfungsi untuk menggerakkan kromosom selama mitosis atau sebagian dari
mitosis. Pembelahan sentromer ini akan memulai gerakan kromatid pada masa anafase.
Dan Sentromer merupakan salah satu bagian dari kromosom yang berfungsi untuk
melekatkan kromosom pada benang spindel pembelahan sehingga dapat bergerak dari
bidang ekuator ke arah kutub masing-masing.
b. Lengan
Bagian lengan ini merupakan bagian badan utama kromosom yang mengandung
kromosom dan gen. Umumnya jumlah lengan pada kromosom dua, tetapi ada juga
beberapa yang hanya berjumlah satu. Lengan dibungkus oleh selaput tipis dan di dalamnya
terdapat matriks yang berisi cairan bening yang mengisi seluruh bagian lengan. Cairan ini
mengandung benang-benang halus berpilin yang disebut kromonema. Bagian kromonema
yang mengalami pembelahan disebut kromomer yang berfungsi untuk membawa sifat
keturunan sehingga disebut sebagai lokus gen serta kromomer merupakan bahan protein
yang mengendap di dalam kromonemata. Kromonemata pita berbentuk spiral dalam
kromosom dan lekukan kedua pangkal dari kromonemata. Fungsi lekukan kedua adalah
tempat terbentuknya nukleolus. Pada bagian ujung kromosom terdapat suatu tambahan
yang disebut satelit, satelit merupakan tambahan pada ujung kromosom. Sentromer adalah
bagian kromosom yang menyempit dan berwarna terang, membagi 2 bagian lengan
kromosom juga merupakan kromonemata yang berbentuk lurus. Pada sentromer terdapat
kinetokor, yaitu suatu protein struktural yang berperan dalam pergerakan kromosom selama
berlangsungnya pembelahan sel. Kinetokor merupakan tonjolan dekat sentromer yang
berfungsi untuk melekat pada benang spindel (Mader, Silvia, 1995)
Secara umum sebuah kromosom terdiri atas bagian-bagian kromonema,
kromorner, sentromer, lekukan kedua, telomer, dan satelit. Struktur kromosom yaitu:
a. Kromonema berupa pita spiral yang terdapat penebalan.
b. Kromomer adalah penebalan-penebalan pada kromonema. Di dalam kromomer
terdapat protein yang mengandung molekul DNA. Berfungsi sebagai pembawa
sifat keturunan sehingga disebut sebagailokus gen.
c. Sentromer adalah bagian kromosom yang menyempit dan tampak lebih terang. Di
dalam sentromer terdapat granula kecil yang disebutsferus.
d. Telomer adalah bagian ujung-ujung kromosom yang menghalang-halangi
bersambungnya ujung kromosom yang satu dengan kromosom yang lain.
e. Satelit adalah suatu tambahan atau tonjolan yang terdapat pada ujung kromosom.
Tidak semua kromosom mempunyai satelit (Suryo, 1994).
Bahan penyusun kromosom adalah kromatin. Bagian dari kromosom yang tidak
padat dan membawa gen-gen disebut eukromatin, sedang bagian lainnya yang tetap
padat disebut heterokromatin. Dengan pembesaran yang kuat lengan kromosom
memperlihatkan bahwa kromomer tampak seperti manik-manik yang berjajar rapat.
Kromomer ini sebagai bahan nukleoprotein yang mengendap. Protein penyusun
kromosom ada dua macam yaitu proteinhiston yang bersifat basa dan non histon yang
bersifat asam. Protein histon dan non histon ini berfungsi untuk menggulung benang
kromosom menjadi padat dan berperan sebagai enzim pengganda DNA dan
pengkopian DNA menjadi RNA. Gambaran struktur kromosom ini dapat dilihat pada
gambar 2.1. Kromosom yang terdiri dari dua kromatid serupa mempunyai lengan pendek
(p) dan lengan panjang (q). Kedua lengan kromosom ini dipisahkan oleh suatu bagian yang
disebut sentromer atau lekukan pertama (centromere) dan pada masing-masing kromatid
terdapat bagian yang disebut kinetokor yang berfungsi untuk berpegangannya kromosom
dengan benang-benang spidel. Pada beberapa kromosom kadang-kadang masih dapat
dilihat adanya lekukan kearah dalam lainnya sehingga memisahkan bagian kecil dari lengan
kromosom dan lekukan ini dinamakan lekukan sekunder (secondary constriction).

Gambar Struktur Kromosom

3. MACAM – MACAM KROMOSOM


a. Berdasarkan fungsinya, kromosom dibedakan atas :
1. Autosom / kromosom tubuh; Kromosom yang tidak ada hubungannya dengan
penentuan jenis kelamin.Penulisannya dilambangkan dengan simbol huruf A.
2. Kromosom seks; kromosom yang menentukan jenis kelamin. terdiri atas kromosom X
dan kromosom Y.

Gambar kromosom manusia


Klasifikasi dan pemberian nomor kromosom manusia berdasarkan konferensi genetika
di Denver USA. Pasangan kromosom 1 – 22 adalah autosom, yang dikelompokkan
menggunakan abjad A – G
b. Berdasarkan jumlah sentromer, kromosom dibedakan atas :
1. Acentric Kromosom
Kromosom acentric adalah mereka yang tidak memiliki sentromer, yaitu, sentromer
ini benar-benar hadir pada kromosom. Kromosom ini diamati karena efek dari
kromosom-melanggar proses seperti iradiasi.
2. Monocentric Kromosom
Kromosom monocentric adalah mereka yang mengandung sentromer tunggal. Jenis
kromosom hadir di sebagian besar organisme. Kromosom monocentric bisa disebut
akrosentrik, jika sentromer terletak di ujung kromosom. Jika sentromer terletak
menuju pusat itu disebut kromosom metasentrik. Dan, kromosom telosentrik adalah
mereka yang sentromer hadir di akhir kromosom ini.
3. Disentrik Kromosom
Kromosom disentrik adalah mereka yang memiliki dua sentromer yang hadir pada
lengannya. Kromosom ini terbentuk setelah dua segmen kromosom dengan sentromer
masing-masing, yang menyatu ujung ke ujung. Hal ini menyebabkan mereka
kehilangan fragmen acentric mereka, yang menyebabkan pembentukan kromosom
disentrik.
4. Polisentris Kromosom
Kromosom polisentris adalah mereka yang mengandung lebih dari dua sentromer.
Kromosom ini sangat umum pada tanaman, misalnya, Adder's-lidah pakis memiliki
1.262 kromosom.

c. Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibedakan atas:


1. Metasentrik; Sentromer terletak dibagian median, membagi kromosom menjadi 2
lengan yang sama panjang.
2. Submetasentrik; Sentromer terletak pada submedian, membagi kromosom mjd 2
lengan yg tdk sama panjang
3. Akrosentrik; Sentromer terletak pada subterminal, satu lengan sangat pendek lengan
lainnya lebih panjang.
4. Telosentris; Sentromer terletak di ujung kromosom, yang memiliki satu lengan lurus
berbentuk batang.

d. Berdasarkan bentuknya, kromosom digolongkan menjadi enam, yaitu bentuk bulat,


bentuk cerutu, bentuk koma, bentuk batang, bentuk huruf v dan bentuk huruf L

4. UKURAN DAN JUMLAH KROMOSOM


Kromosom akan lebih mudah dapat dilihat apabila digunakan teknik pewarnaan yang
khusus selama nukleus membelah. Ini disebabkan karena pada saat itu kromosom mengadakan
kontraksi sehingga menjadi lebih tebal, lagi pula dapat mengisap zat warna lebih baik daripada
kromosom yang terdapat di dalam inti istirahat.
Ukuran kromosom sangat bervariasi dari suatu spesies ke spesies lainnya. Panjangnya
antara 12-50 mikron sedangkan diameternya antara 0,2-20 mikron. Ukuran berbagai
kromosom yang terdapat dalam sebuah sel tidak pernah sama. Umumnya kromosom pada sel
yang mempunyai jumlah sedikit, berukuran lebih besar dari pada kromosom sel dengan
jumlah kromosom lebih banyak.
Setiap species memiliki jumlah kromosom tertentu. Species yang memiliki jumlah
kromosom yang sama atau hampir sama tidak menggambarkan bahwa species-species
tersebut memiliki banyak kesamaan ciri atau berkerabat dekat. Misalnya antara padi dan
pinus sama-sama memiliki 24 kromosom (12 pasang) tetapi kedua nya memiliki ciri-ciri
yang jauh berbeda. Demikian pula antara kucing dengan hydra yang sama-sama memiliki
32 kromosom. Apalagi antara bawang merah denganPlanaria (cacing pipih) yang sama-
sama mempunyai 16 kromosom.
Tabel berikut merupakan contoh beberapa jenis species tumbuhan dengan jumlah
kromosom yang dimiliki:
No Organisme Jumlah Kromosom Jumlah Pasang
1 Kubis 12 6
2 Bawang Merah 16 8
3 Jagung 20 10
4 Padi 24 12
5 Pinus 24 12
6 Bunga Matahari 34 17
7 Tembakau 48 24
8 Kentang 48 24
9 Kapas 52 26
10 Tebu 86 43
Tabel berikut merupakan contoh beberapa jenis species hewan dan manusia dengan
jumlah kromosom yang dimiliki:
No Organisme Jumlah Kromosom Jumlah Pasang
1 Lalat Buah 8 4
2 Planaria 16 8
3 Kucing 32 16
4 Hydra 32 16
5 Cacing Tanah 36 18
6 Mencit 40 20
7 Kera 42 21
8 Manusia 46 23
9 Amoeba 50 25
10 Lembu 60 30
11 Marmut 64 32
12 Kuda 64 32
13 Anjing 78 39
14 Merpati 80 40
15 Ikan Mas 94 47

SINTESIS PROTEIN

1. PENGERTIAN SINTESIS PROTEIN


Protein merupakan salah satu unsur yang tak boleh alpa dalamdaftar nutrisi yang
manusia konsumsi sehari-hari. Hal ini terkait dengan perana protein yang secara signifikan
ikut membangun tubuh secara menyeluruh. Protein sendiri merupakan unsur kedua terbesar
setelah cairan yang ada pada tubuh manusia. Ia ada di setiap sel dan jaringan. Molekul-
molekul protein ini bekerja dengan unsur lain dan memastikan tubuh kita berjalan sebagai
mana mestinya. Dalam menjalankan fungsi dan peranannya, senyawa protein melakukan
beberapa aktifitas. Salah satu kegiatan penting tersebut dikenal dengan istilah sintesis protein.
Tidak mudah memahami proses ini sebab memang ia merupakan rangkaian yang kompleks.
Untuk Anda, berikut kami sajikan ringkasannya.
Apabila didifeniskan, maka apa yang dimaksud dengan sintesis protein adalah sebuah
proses percetakan senyawa protein yang berlangsung di dalam sel. Seperti diketahui bahwa
protein memiliki sifat enzim. Hal ini kemudian menjadikan ia sebagai pengendali dan juga
penumbuh karakter dari makhluk hidup. Kuat tidaknya sifat enzim pada protein ini
dipengaruhi oleh urutan, jumlah, dan jenis asam amino yang menjadi penyusunnya. Adapun
jenis dan juga urutan asam amino ini ditentukan oleh apa yang disebut dengan nama AND atau
Asam Dioksiribose Nukleat.
1. TRANSKRIPSI
Transkripsi adalah sintesis RNA dibawah arahan DNA. Kedua asam nukleat
menggunakan bahasa yang sama, dan informasi hanya ditranskripsi, atau disalin, dari satu
molekul menjadi molekul lain. Selain menjadi cetakan untuk sintesis untai komplementer
baru saat replikasi DNA, untai DNA juga bisa berperan sebagai cetakan untuk merakit
sekuens nukleotida RNA komplementer. Untuk gen pengode protein, molekul RNA yang
dihasilkan merupakan transkrip akurat dari instruksi pembangun protein yang dikandung
oleh gen. molekul RNA transkrip bisa dikirimkan dalam banyak salinan. Tipe molekul
RNA ini disebut RNA duta (messenger RNA, mRNA) karena mengandung pesan genetik
dari DNA ke mekanisme penyintesis protein sel.
Transkripsi menghasilkan 3 macam RNA yaitu mRNA, tRNA, dan rRNA. mRNA
(messenger RNA) fungsinya membawa informasi DNA dari inti sel ke ribosom. Pesan-
pesan ini berupa triplet basa yang ada pada mRNA yang disebut kodon. Kodon pada mRNA
merupakan komplemen dari kodogen (agen pengode), yaitu urutan basa-basa nitrogen pada
DNA yang dipakai sebagai pola cetakan. Peristiwa pembentukan mRNA oleh DNA di
dalam inti sel, disebut transkripsi.
tRNA (RNA transfer) fungsinya mengenali kodon dan menerjemahkan menjadi asam
amino di ribosom. Peran tRNA ini dikenal dengan nama translasi (penerjemahan). Urutan
basa nitrogen pada tRNA disebut antikodon. Bentuk tRNA seperti daun semanggi dengan 4
ujung yang penting, yaitu:
1) Ujung pengenal kodon yang berupa triplet basa yang disebut antikodon.
2) Ujung perangkai asam amino yang berfungsi mengikat asam amino.
3) Ujung pengenal enzim yang membantu mengikat asam amino.
4) Ujung pengenal ribosom.
rRNA (RNA Ribosom) fungsinya sebagai tempat pembentukan protein. rRNA terdiri
dari 2 sub unit, yaitu: 1) Sub unit kecil yang berperan dalam mengikat mRNA. 2) Sub unit
besar yang berperan untuk mengikat tRNA yang sesuai.
Transkripsi terjadi di dalam sitoplasma dan diawali dengan membukanya rantai ganda
DNA melalui kerja enzim RNA polimerase. Sebuah rantai tunggal berfungsi sebagai rantai
cetakan atau rantai sense, rantai yang lain dari pasangan DNA ini disebut rantai anti sense.
Tidak seperti halnya pada replikasi yang terjadi pada semua DNA, transkripsi ini hanya
terjadi pada segmen DNA yang mengandung kelompok gen tertentu saja. Oleh karena itu,
nukleotida nukleotida pada rantai sense yang akan ditranskripsi menjadi molekul RNA
dikenal sebagai unit transkripsi.
Transkripsi meliputi 3 tahapan, yaitu tahapan inisiasi, elongasi, dan terminasi.
1) Inisiasi (Permulaan)
Jika pada proses replikasi dikenal daerah pangkal replikasi, pada transkripsi ini dikenal
promoter, yaitu daerah DNA sebagai tempat melekatnya RNA polimerase untuk
memulai transkripsi. RNA polymerase melekat atau berikatan dengan promoter, setelah
promoter berikatan dengan kumpulan protein yang disebut faktor transkripsi.
Kumpulan antara promoter, RNA polimerase, dan faktor transkripsi ini
disebut kompleks inisiasi transkripsi. Selanjutnya, RNA polymerase membuka rantai
ganda DNA.
2) Elongasi (Pemanjangan)
Setelah membuka pilinan rantai ganda DNA, RNA polimerase ini kemudian menyusun
untaian nukleotida-nukleotida RNA dengan arah 5´ ke 3´. Pada tahap elongasi ini, RNA
mengalami pertumbuhan memanjang seiring dengan pembentukan pasangan basa
nitrogen DNA. Pembentukan RNA analog dengan pembentukan pasangan basa
nitrogen pada replikasi. Pada RNA tidak terdapat basa pirimidin timin (T), melainkan
urasil (U). Oleh karena itu, RNA akan membentuk pasangan basa urasil dengan adenin
pada rantai DNA. Tiga macam basa yang lain, yaitu adenin, guanin, dan sitosin dari
DNA akan berpasangan dengan basa komplemennya masing-masing sesuai dengan
pengaturan pemasangan basa. Adenin berpasangan dengan urasil dan guanin dengan
sitosin.
3) Terminasi (Pengakhiran)
Penyusunan untaian nukleotida RNA yang telah dimulai dari daerah promoter berakhir
di daerah terminator. Setelah transkripsi selesai, rantai DNA menyatu kembali seperti
semula dan RNA polymerase segera terlepas dari DNA. Akhirnya, RNA terlepas dan
terbentuklah mRNA yang baru. Pada sel prokariotik, RNA hasil transkripsi dari DNA,
langsung berperan sebagai mRNA. Sementara itu, RNA hasil transkripsi gen pengkode
protein pada sel eukariotik, akan menjadi mRNA yang fungsional (aktif) setelah
melalui proses tertentu terlebih dahulu. Dengan demikian, pada rantai tunggal mRNA
terdapat beberapa urut-urutan basa nitrogen yang merupakan komplemen (pasangan)
dari pesan genetik (urutan basa nitrogen) DNA. Setiap tiga macam urutan basa
nitrogen pada nukleotida mRNA hasil transkripsi ini disebut
sebagai triplet atau kodon.
2. TRANSLASI
Translasi adalah sintesis polipeptida yang terjadi dibawah arahan mRNA. Selama
tahap ini terjadi perubahan bahasa. Sel harus menerjemahkan alias menstranslasikan
sekuens basa molekul mRNA menjadi sekuens asam amino polipeptida. Tempat terjadinya
translasi adalah ribosom, partikel-partikel kompleks yang memfasilitasi penautan teratur
asam amino menjadi rantai polipetida. Translasi merupakan proses penerjemahan beberapa
triplet atau kodon dari mRNA menjadi asam amino-asam amino yang akhirnya membentuk
protein. Urutan basa nitrogen yang berbeda pada setiap triplet, akan diterjemahkan menjadi
asam amino yang berbeda. Misalnya, asam amino fenilalanin diterjemahkan dari triplet
UUU (terdiri dari 3 basa urasil), asam amino triptofan (UGG), asam amino glisin (GGC),
dan asam amino serin UCA. Sebanyak 20 macam asam amino yang diperlukan untuk
pembentukan protein merupakan hasil terjemahan triplet dari mRNA. Selanjutnya, dari
beberapa asam amino (puluhan, ratusan, atau ribuan) tersebut dihasilkan rantai polipeptida
spesifik dan akan membentuk protein spesifik pula.
Langkah-langkah pada proses translasi adalah sebagai berikut:
1) Inisiasi Translasi

Ribosom sub unit kecil mengikatkan diri pada mRNA yang telah membawa sandi
bagi asam amino yang akan dibuat, serta mengikat pada bagian inisiator tRNA.
Selanjutnya, molekul besar ribosom juga ikut terikat bersama ketiga molekul tersebut
membentuk kompleks inisiasi. Molekul-molekul tRNA mengikat dan memindahkan
asam amino dari sitoplasma menuju ribosom dengan menggunakan energi GTP dan
enzim. Bagian ujung tRNA yang satu membawa antikodon, berupa triplet basa
nitrogen. Sementara, ujung yang lain membawa satu jenis asam amino dari sitoplasma.
Kemudian, asam amino tertentu tersebut diaktifkan oleh tRNA tertentu pula dengan
menghubungkan antikodon dan kodon (pengode asam amino) pada mRNA. Kodon
pemula pada proses translasi adalah AUG, yang akan mengkode pembentukan asam
amino metionin. Oleh karena itu, antikodon tRNA yang akan berpasangan dengan
kodon pemula adalah UAC. tRNA tersebut membawa asam amino metionin pada sisi
pembawa asam aminonya.
2) Elongasi
Tahap pengaktifan asam amino terjadi kodon demi kodon sehingga dihasilkan
asam amino satu demi satu. Asam-asam amino yang telah diaktifkan oleh kerja tRNA
sebelumnya, dihubungkan melalui ikatan peptida membentuk polipeptida pada ujung
tRNA pembawa asam amino. Misalnya, tRNA membawa asam amino fenilalanin,
maka anticodon berupa AAA kemudian berhubungan dengan kodon mRNA UUU.
Fenilalanin tersebut dihubungkan dengan metionin membentuk peptida. Melalui proses
elongasi, rantai polipeptida yang sedang tumbuh tersebut semakin panjang akibat
penambahan asam amino.
3) Terminasi
Proses translasi berhenti setelah antikodon yang dibawa tRNA bertemu dengan
kodon UAA, UAG, atau UGA. Dengan demikian, rantai polipeptida yang telah
terbentuk akan dilepaskan dari ribosom dan diolah membentuk protein fungsional.

Anda mungkin juga menyukai