DI
S
U
S
U
N
OLEH :
1. PENGERTIAN KROMOSOM
Pada inti sel mahkluk eukariot terdapat benda-benda halus berbentuk lurus seperti
batang dan terdiri dari zat yang mudah mengikat zat warna. Benda-benda ini dinamankan
kromosom. Kromosom pertama kali ditemukan oleh C. Von Nageli (1824), namun istilah
kromosom baru dicetuskan pertama kali oleh Waldeyer (1888) yang artinya badan berwarna
(colored body). Kromosom mudah diamati apabila digunakan teknik pewarnaan yang khusus
selama inti sel membelah. Tiap kromosom memiliki pasangan dan pasangan kromosom ini
disebut kromosom homolog. Karakter-karakter kromosom paling mudah dipelajari pada fase
prometafase dari mitosis, karena pada saat tersebut kromosom-kromosom tampak tersebar
tidak saling tumpang tindih dan masing-masing kromosom berbentuk silindroid dengan empat
lengan karena mempunyai 2 kromatid serupa (sister chromatid). Setiap kromatid pada
kromosom tersusun atas molekul-molekul DNA. Molekul-molekul DNA ini bersatu dengan
protein histon membentuk nukleosom. Nukleosom-nukleosom ini dengan protein non histon
akan membelit dan memutar membentuk spiral (coil) dan ulir-ulir ini akan memutar dan
membelit lagi membentuk super spiral (super coil). Dengan demikian kromosom akan tampak
memendek (terkondensasi) setelah akhir fase interfase dari siklus sel (Godam, 2008).
Dalam kromosom terdapat gen. Gen merupakan unit pembawa informasi genetik.
Kromosom pada makhluk hidup berukuran panjang 0,2–50 mikron dan diameter 0,2–20
mikron. Pada manusia ukuran kromosom kurang lebih 6 mikron. Kromosom berfungsi
membawa sifat individu dan membawa informasi genetika, karena di dalam kromosom
mengandung gen. Gen-gen pada kromosom terdapat pada tempatnya yang disebut dengan
lokus (Prawihartono, dkk, 1988).
2. STRUKTUR KROMOSOM
Struktur kromosom dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian sentromer dan
bagian lengan.
a. Sentromer
Sentromer merupakan bagian kepala kromosom berbentuk bulat yang merupakan
pusat kromosom dan membagi kromosom menjadi dua lengan. Bagian ini merupakan
daerah penyempitan pertama pada kromosom yang khusus dan tetap. Daerah ini disebut
juga kinetokor atau tempat melekatnya benang-benang gelendong (spindle fober). Elemen-
elemen ini berfungsi untuk menggerakkan kromosom selama mitosis atau sebagian dari
mitosis. Pembelahan sentromer ini akan memulai gerakan kromatid pada masa anafase.
Dan Sentromer merupakan salah satu bagian dari kromosom yang berfungsi untuk
melekatkan kromosom pada benang spindel pembelahan sehingga dapat bergerak dari
bidang ekuator ke arah kutub masing-masing.
b. Lengan
Bagian lengan ini merupakan bagian badan utama kromosom yang mengandung
kromosom dan gen. Umumnya jumlah lengan pada kromosom dua, tetapi ada juga
beberapa yang hanya berjumlah satu. Lengan dibungkus oleh selaput tipis dan di dalamnya
terdapat matriks yang berisi cairan bening yang mengisi seluruh bagian lengan. Cairan ini
mengandung benang-benang halus berpilin yang disebut kromonema. Bagian kromonema
yang mengalami pembelahan disebut kromomer yang berfungsi untuk membawa sifat
keturunan sehingga disebut sebagai lokus gen serta kromomer merupakan bahan protein
yang mengendap di dalam kromonemata. Kromonemata pita berbentuk spiral dalam
kromosom dan lekukan kedua pangkal dari kromonemata. Fungsi lekukan kedua adalah
tempat terbentuknya nukleolus. Pada bagian ujung kromosom terdapat suatu tambahan
yang disebut satelit, satelit merupakan tambahan pada ujung kromosom. Sentromer adalah
bagian kromosom yang menyempit dan berwarna terang, membagi 2 bagian lengan
kromosom juga merupakan kromonemata yang berbentuk lurus. Pada sentromer terdapat
kinetokor, yaitu suatu protein struktural yang berperan dalam pergerakan kromosom selama
berlangsungnya pembelahan sel. Kinetokor merupakan tonjolan dekat sentromer yang
berfungsi untuk melekat pada benang spindel (Mader, Silvia, 1995)
Secara umum sebuah kromosom terdiri atas bagian-bagian kromonema,
kromorner, sentromer, lekukan kedua, telomer, dan satelit. Struktur kromosom yaitu:
a. Kromonema berupa pita spiral yang terdapat penebalan.
b. Kromomer adalah penebalan-penebalan pada kromonema. Di dalam kromomer
terdapat protein yang mengandung molekul DNA. Berfungsi sebagai pembawa
sifat keturunan sehingga disebut sebagailokus gen.
c. Sentromer adalah bagian kromosom yang menyempit dan tampak lebih terang. Di
dalam sentromer terdapat granula kecil yang disebutsferus.
d. Telomer adalah bagian ujung-ujung kromosom yang menghalang-halangi
bersambungnya ujung kromosom yang satu dengan kromosom yang lain.
e. Satelit adalah suatu tambahan atau tonjolan yang terdapat pada ujung kromosom.
Tidak semua kromosom mempunyai satelit (Suryo, 1994).
Bahan penyusun kromosom adalah kromatin. Bagian dari kromosom yang tidak
padat dan membawa gen-gen disebut eukromatin, sedang bagian lainnya yang tetap
padat disebut heterokromatin. Dengan pembesaran yang kuat lengan kromosom
memperlihatkan bahwa kromomer tampak seperti manik-manik yang berjajar rapat.
Kromomer ini sebagai bahan nukleoprotein yang mengendap. Protein penyusun
kromosom ada dua macam yaitu proteinhiston yang bersifat basa dan non histon yang
bersifat asam. Protein histon dan non histon ini berfungsi untuk menggulung benang
kromosom menjadi padat dan berperan sebagai enzim pengganda DNA dan
pengkopian DNA menjadi RNA. Gambaran struktur kromosom ini dapat dilihat pada
gambar 2.1. Kromosom yang terdiri dari dua kromatid serupa mempunyai lengan pendek
(p) dan lengan panjang (q). Kedua lengan kromosom ini dipisahkan oleh suatu bagian yang
disebut sentromer atau lekukan pertama (centromere) dan pada masing-masing kromatid
terdapat bagian yang disebut kinetokor yang berfungsi untuk berpegangannya kromosom
dengan benang-benang spidel. Pada beberapa kromosom kadang-kadang masih dapat
dilihat adanya lekukan kearah dalam lainnya sehingga memisahkan bagian kecil dari lengan
kromosom dan lekukan ini dinamakan lekukan sekunder (secondary constriction).
SINTESIS PROTEIN
Ribosom sub unit kecil mengikatkan diri pada mRNA yang telah membawa sandi
bagi asam amino yang akan dibuat, serta mengikat pada bagian inisiator tRNA.
Selanjutnya, molekul besar ribosom juga ikut terikat bersama ketiga molekul tersebut
membentuk kompleks inisiasi. Molekul-molekul tRNA mengikat dan memindahkan
asam amino dari sitoplasma menuju ribosom dengan menggunakan energi GTP dan
enzim. Bagian ujung tRNA yang satu membawa antikodon, berupa triplet basa
nitrogen. Sementara, ujung yang lain membawa satu jenis asam amino dari sitoplasma.
Kemudian, asam amino tertentu tersebut diaktifkan oleh tRNA tertentu pula dengan
menghubungkan antikodon dan kodon (pengode asam amino) pada mRNA. Kodon
pemula pada proses translasi adalah AUG, yang akan mengkode pembentukan asam
amino metionin. Oleh karena itu, antikodon tRNA yang akan berpasangan dengan
kodon pemula adalah UAC. tRNA tersebut membawa asam amino metionin pada sisi
pembawa asam aminonya.
2) Elongasi
Tahap pengaktifan asam amino terjadi kodon demi kodon sehingga dihasilkan
asam amino satu demi satu. Asam-asam amino yang telah diaktifkan oleh kerja tRNA
sebelumnya, dihubungkan melalui ikatan peptida membentuk polipeptida pada ujung
tRNA pembawa asam amino. Misalnya, tRNA membawa asam amino fenilalanin,
maka anticodon berupa AAA kemudian berhubungan dengan kodon mRNA UUU.
Fenilalanin tersebut dihubungkan dengan metionin membentuk peptida. Melalui proses
elongasi, rantai polipeptida yang sedang tumbuh tersebut semakin panjang akibat
penambahan asam amino.
3) Terminasi
Proses translasi berhenti setelah antikodon yang dibawa tRNA bertemu dengan
kodon UAA, UAG, atau UGA. Dengan demikian, rantai polipeptida yang telah
terbentuk akan dilepaskan dari ribosom dan diolah membentuk protein fungsional.