Anda di halaman 1dari 9

Susunan Kromosom

Susunan kromosom adalah benang kromatin yang terdiri dari DNA (asam deoksiribonukleat),
RNA hasil transkripsi dan protein (bersifat histon atau asam dan non histon atau basa). Tiap
kromatid membawa sebuah molekul DNA yang strukturnya berupa untai ganda sehingga di
dalam kedua kromatid terdapat dua molekul DNA.

Pada manusia memasukkan paling sedikit 7 protein penyusun kromosom , sedangkan protein
yang lain tidak mendapatkan tempat dalam kromosom. Salah satu protein, CENP-A, sangat
mirip dengan histon H dan dianggap menggantikan histon ini dalam sentromer nukleosom.

Bagian fungsi sentromer itu sendiri dinyatakan dengan mikroskop elektron, yang ditunjukkan
dalam pembelahan sel pada bagian yang seperti piringan yaitu kinetokor, bagian itu sudah
ada pada permukaan kromosom dalam daerah sentromer, struktur tambahannya mikrotubul,
yang memancarkan dari kumparan tubuh yang lokasinya pada permukaan inti dan dapat
digambarkan berupa kromosom yang bercabang yang masuk dalam nuklei. Bagian dari
kinetokor menyusun alphoid DNA ditambah CENP-A dan protein lainnya, tetapi struktur ini
tidak dapat dideskripsikan secara detail. Bagian penting kedua dari kromosom yaitu daerah
terminal atau disebut telomer.

Telomer itu penting karena sebagai tanda sasaran terakhir dari kromosom dan untuk
memungkinkan sel membedakan daerah akhir ynag disebabkan oleh kerusakan
kromosom.Telomer DNA terbuat dari 100 salinan ynag berulang-ulang motifnya, 5’-
TTAGGG-3’ pada manusia, dengan perpanjangan yang pendek dari ujung 3’ double-stranded
molekul DNA.

Dua protein khusus terjepit pada ulangan sekuen dalam telomer manusia yang dinamakan
TRF1, yang membantu mengatur lengan telomer manusia dan TRF2 mempertahankan
perpanjangan single-strand. Jika TRF2 in aktif lalu perpanjangan hilang dan 2 polinukleotida
menyatu bersama dalam hubungan kovalen. Protein telomer yang lain menganggap bentuk
hubungan antara telomer dan perifer dari nukleus, merupakan lokasi kromosom terakhir.

Kromosom pada organisme eukariotik tersusun dari bagian-bagian berikut:

1. DNA-DNA menyusun kromosom sekitar 35% dari keseluruhan kromosom.


2. RNA RNA menyusun kromosom sekitar 5% dari keseluruhan kromosom.
3. Protein Protein ini terdiri atas histon yang bersifat basa dan nonhiston yang bersifat
asam. Kedua macam protein ini berfungsi untuk menggulung benang kromosom
sehingga menjadi pudar dan berperan sebagai enzim pengganda DNA dan pengkopian
DNA.
Protein penyusun kromosom ada dua macam:

 Protein Histon

Protein histon bersifat basa. Protein Histon yang telah terbungkus DNA disebut
Nukleosom.

 Protein Non Histon


Protein non histon bersifat asam. Pada sel prokariotik,bahan-bahan kromosom
terdapat didaerah inti dan pembelahan sel terjadi secara langsung (pembelahan biner)
Pada sel eukariotik bahan-bahan kromosom tersebar merata di dalam sitoplasma dan
pembelahan sel terjadi melalui tahap mitosis dan meiosis (Julia, 2009).

Struktur Kromosom
Struktur kromosom dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian sentromer dan bagian
lengan.

Sentromer

Sentromer merupakan bagian kepala kromosom berbentuk bulat yang merupakan pusat
kromosom dan membagi kromosom menjadi dua lengan. Bagian ini merupakan daerah
penyempitan pertama pada kromosom yang khusus dan tetap. Daerah ini disebut juga
kinetokor atau tempat melekatnya benang-benang gelendong (spindle fober).

Elemen-elemen ini berfungsi untuk menggerakkan kromosom selama mitosis atau sebagian
dari mitosis. Pembelahan sentromer ini akan memulai gerakan kromatid pada masa anafase.
Dan Sentromer merupakan salah satu bagian dari kromosom yang berfungsi untuk
melekatkan kromosom pada benang spindel pembelahan sehingga dapat bergerak dari bidang
ekuator ke arah kutub masing-masing.

Lengan

Bagian lengan ini merupakan bagian badan utama kromosom yang mengandung kromosom
dan gen. Umumnya jumlah lengan pada kromosom dua, tetapi ada juga beberapa yang hanya
berjumlah satu. Lengan dibungkus oleh selaput tipis dan di dalamnya terdapat matriks yang
berisi cairan bening yang mengisi seluruh bagian lengan. Cairan ini mengandung benang-
benang halus berpilin yang disebut kromonema.

Bagian kromonema yang mengalami pembelahan disebut kromomer yang berfungsi untuk
membawa sifat keturunan sehingga disebut sebagai lokus gen serta kromomer merupakan
bahan protein yang mengendap di dalam kromonemata. Kromonemata pita berbentuk spiral
dalam kromosom dan lekukan kedua pangkal dari kromonemata. Fungsi lekukan kedua
adalah tempat terbentuknya nukleolus. Pada bagian ujung kromosom terdapat suatu tambahan
yang disebut satelit, satelit merupakan tambahan pada ujung kromosom.
Sentromer  adalah bagian kromosom yang menyempit dan berwarna terang, membagi 2
bagian lengan kromosom juga merupakan kromonemata yang berbentuk lurus. Pada
sentromer terdapat kinetokor, yaitu suatu protein struktural yang berperan dalam pergerakan
kromosom selama berlangsungnya pembelahan sel. Kinetokor merupakan tonjolan dekat
sentromer yang berfungsi untuk melekat pada benang spindel (Mader, Silvia, 1995)

Secara umum sebuah kromosom terdiri atas bagian-bagian kromonema, kromorner,


sentromer, lekukan kedua, telomer, dan satelit. Struktur kromosom yaitu:

1. Kromonema berupa pita spiral yang terdapat penebalan.


2. Kromomer adalah penebalan-penebalan pada kromonema. Di dalam kromomer
terdapat protein yang mengandung molekul DNA. Berfungsi sebagai pembawa sifat
keturunan sehingga disebut sebagailokus gen.
3. Sentromer adalah bagian kromosom yang menyempit dan tampak lebih terang. Di
dalam sentromer terdapat granula kecil yang disebutsferus.
4. Telomer adalah bagian ujung-ujung kromosom yang menghalang-halangi
bersambungnya ujung kromosom yang satu dengan kromosom yang lain.
5. Satelit adalah suatu tambahan atau tonjolan yang terdapat pada ujung kromosom.
Tidak semua kromosom mempunyai satelit (Suryo, 1994).

Bahan penyusun kromosom adalah kromatin. Bagian dari kromosom yang tidak padat dan
membawa gen-gen disebut eukromatin, sedang bagian lainnya yang tetap padat disebut
heterokromatin. Dengan pembesaran yang kuat lengan kromosom memperlihatkan bahwa
kromomer tampak seperti manik-manik yang berjajar rapat. Kromomer ini sebagai bahan
nukleoprotein yang mengendap. Protein penyusun kromosom ada dua macam yaitu
proteinhiston yang bersifat basa dan non histon yang bersifat asam.

Protein histon dan non histon ini berfungsi untuk menggulung benang kromosom menjadi
padat dan berperan sebagai enzim pengganda DNA dan pengkopian DNA menjadi RNA.
Gambaran struktur kromosom ini dapat dilihat pada gambar 2.1. Kromosom yang terdiri dari
dua kromatid serupa mempunyai lengan pendek (p) dan lengan panjang (q).

Kedua lengan kromosom ini dipisahkan oleh suatu bagian yang disebut sentromer atau
lekukan pertama (centromere) dan pada masing-masing kromatid terdapat bagian yang
disebut kinetokor yang berfungsi untuk berpegangannya kromosom dengan benang-benang
spidel.

Pada beberapa kromosom kadang-kadang masih dapat dilihat adanya lekukan kearah dalam
lainnya sehingga memisahkan bagian kecil dari lengan kromosom dan lekukan ini dinamakan
lekukan sekunder (secondary constriction).
Pada lekukan sekunder terdapat senyawa pembentuk nucleolus (anak inti), sehingga lekukan
ini juga disebut nucleolar organizer. Di dalam kromatid tampak adanya dua pita berbentuk
spiral yang disebut kromonema (jamak: kromonemata). Pada kromonemata terdapat
penebalan-penebalan yang disebut kromomer.

Bahan dasar dari lengan kromosom tempat kromonemata terletak dinamakan matriks.
Selanjutnya bagian dari ujung-ujung kromosom disebut telomere yang berfungsi
mengahalang-halangi bersambungnya kromosom satu dengan lainnya (Suryo,1994).

Pada sel eukariotik kromosom terkondensasi melalui pengemasan (packing) DNA secara
bertahap yang terdiri dari DNA, RNA, dan protein. Kemudian eukariot seperti bakteri juga
mempunyai satu atau lebih plasmid. Plasmid adalah DNA ekstrak kromosomal kecil
berbentuk sirkuler dan dapat mengkode 20-100 protein. Semua gen esensial bakteri terdapat
pada kromosom DNA untai ganda yang berbentuk sirkuler danterletak di daerah nukleoid
pada sitoplasma.

Kromosom bakteri diyakini terikat pada membran plasma dan mengkodekan antara 1000-
5000 protein (Schaum’s, 2006). Kromosom eukariot, yang telah kita ketahui berbentuk linier,
ternyata dapat dikelompokkan menurut kedudukan sentromirnya. Sentromir adalah suatu
daerah pada kromosom yang merupakan tempat melekatnya benang-benang spindel dari
sentriol selama berlangsungnya pembelahan sel. Dilihat dari kedudukan sentromirnya,
dikenal ada tiga macam struktur kromosom eukariot, yaitu metasentrik, submetasentrik, dan
akrosentrik. Struktur kromosom ini dapat dilihat dengan jelas ketika pembelahan sel berada
pada tahap anafase (Fabioqta, 2009).
Susunan Kromosom

Bagian utama dari sebuah sel terdiri atas nukleus dan sitoplasma.  Di dalam nukleus terdapat
benang-benang halus yang disebut kromatin. Bila sel siap membelah, benang-benang halus
tersebut itu dipintal dan membentuk kromosom. Kromosom adalah suatu struktur padat yang
terdiri dari dua komponen molekul, yaitu protein dan DNA.  Struktur padat kromosom hanya
dapat terlihat dengan jelas pada tahap metafase saat pembelahan sel.

 Nukleosom ( unit Dasar Kromosom )

Nukleosom dijumpai pada semua kromosom eukariot. Telah dikatakan bahwa nukleosom
merupakan struktur yang paling sederhana dalam pengemasan DNA eukariot. Pengemasan
terjadi dengan cara pelilitan DNA di sekeliling sumbu nukleosom, yang merupakan oktamer
protein basa berukuran kecil dan disebut histon sumbu. Protein histon sumbu ini bersifat basa
atau bermuatan positif karena banyak mengandung asam amino arginin dan lisin.

Cara penyusunan molekul DNA dan protein dalam kromosom sebenarnya cukup rumit.
Pengemasan DNA dalam kromosom terjadi pada tahap profase. Secara ringkas pengemasan
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Untai DNA dipintal pada suatu set protein, yaitu histon menjadi suatu bentukan yang disebut
unit nukleosom. Ada empat macam histon sumbu yang menyusun sumbu nukleosom, yaitu
H2A, H2B, H3, dan H4. Keempat macam histon ini berada dalam bentuk oktamer karena
masing-masing terdiri atas dua molekul. Selain itu, ada satu macam histon lagi, yaitu H1,
yang letaknya bukan di sumbu nukleosom, melainkan di bagian tepi nukleosom. Dengan
adanya molekul H1 ini, ukuran nukleosom menjadi lebih besar 20 pb dan biasanya disebut
dengan kromatosom.

Setiap untai DNA sepanjang 146 pb mengelilingi satu sumbu nukleosom, sementara bagian-
bagian DNA lainnya menjadi penghubung (linker) antara satu sumbu nukleosom dan sumbu
nukleosom berikutnya. Pelilitan DNA di sekeliling sumbu nukleosom berlangsung dengan
arah ke kiri atau terjadi superkoiling negatif. Pelilitan terjadi demikian kuat karena DNA
bermuatan negatif, sedangkan histon sumbu bermuatan positif.

Unit-unit nukleosom tersusun padat membentuk benang yang lebih padat dan terpintal
menjadi lipatan-lipatan solenoid. Lipatan solenoid tersusun padat menjadi benang kromatin.
Benang-benang kromatin tersusun memadat menjadi lengan kromatid. Lengan kromatid
kembar disebut kromosom.

Morfologi Kromosom
Ukuran Dan Bentuk kromosom

Kromosom akan lebih mudah dapat dilihat apabila digunakan teknik pewarnaan yang khusus
selama nukleus membelah. Ini disebabkan karena pada saat itu kromosom mengadakan
kontraksi sehingga menjadi lebih tebal, lagi pula dapat mengisap zat warna lebih baik
daripada kromosom yang terdapat di dalam inti istirahat.

Ukuran kromosom sangat bervariasi dari suatu spesies ke spesies lainnya. Panjangnya antara
12-50 mikron sedangkan diameternya antara 0,2-20 mikron. Ukuran berbagai kromosom
yang terdapat dalam sebuah sel tidak pernah sama. Umumnya kromosom pada sel yang
mempunyai jumlah sedikit, berukuran lebih besar dari pada kromosom sel dengan jumlah
kromosom lebih banyak.

Bentuk kromosom juga bervariasi. Berdasarkan letak sentromer pada kromosom, maka
kromosom dapat dibedakan menjadi 4 bentuk, yaitu:

 Kromosom Metasentris

Yaitu kromosom yang meiliki sentromer di bagian tengah (median), sehingga kromosom
terbagi atas 2 lengan yang sama panjang. Pada saat anaphase, kromosom metasentris akan
tampak berbentuk seperti huruf  V apabila kromosom membengkok pada lekukan primer.

 Kromosom submetasentris

Yaitu kromosom yang mempunyai sentromer di dekat bagian tengah (sub median), sehingga
kromosom terbagi atas dua lengan yang sama panjang. Pada saat anaphase kromosom akan
berbentuk huruf J atau L.

 Kromosom subtelosentris (akrosentris)


Yaitu kromosom yang mempunyai sentromer di dekat ujung lengan kromosom (sub
terminal). Kromosom ini biasanya tidak membengkok dan akan berbentuk lurus. Dimana satu
lengan kromosom sangat panjang, sedang lengan yang lainnya sangat pendek.

 Kromosom Telosentris

Yaitu kromosom yang mempunyai sentromer disalah satu ujung lengan

kromosom (terminal), sehingga kromosom tampak hanya mempunyai satu lengan saja dan
berbentuk seperti batang (Prawihartono, dkk, 1988). Secara garis besar bentuk-bentuk
kromosom ini dapat dilihat pada gambar  2.2.

A               B                 C                      D

Jenis Kromosom dan Karyotype


Kromosom oraganisme eukariotik umumnya dibedakan dalam dua tipe yaitu autosom atau
kromosom soma dan gonosom atau seks kromosom.

a) Autosom

Untuk memahami apa itu autosom kita lihat misalnya pada kromosom manusia. Pada
manusia jumlah kromosom adalah 46 buah atau 23 pasang. Dari ke -46 buah kromosom itu
44 buah diantaranya merupakan autosom, sementara dua yang lain adalah gonosom. Autosom
merupakan kromosom yang tidak berkaitan dengan penentuan jenis kelamin.

Contohnya misalnya lalat buah Dorsophyla melanogaster yang mempunyai 8 buah


kromosom, 6 buah diantaranya adalah autosom. Autosom dijumpai pada semua individu baik
pada organisme jantan maupun betina. Apabila gen-gen yang berperan dalam keturunan
terletak pada autosom, maka sistem pewarisannya disebut pewarisan autosomal, sedangkan
apabila gen-gen terletak pada kromosom kelamin, maka sistem pewarisannya disebut
pewarisan kromosom kelamin.

b) Gonosom atau kromosom kelamin (sex chromosome)


Dua di antara 46 kromosom manusia merupakan kromosom yang berkaitan dengan
penentuan jenis kelamin. Demikian pula pada Lalat buah (Drosophyla melanogaster). Dua
kromosom yang menentukan jenis kelamin itulah yang disebut dengangonosom atau seks
kromosom. Pada individu betina seks kromosom berupa sepasang dan berbentuk batang serta
disimbolkan dengan huruf X (kromosom X). Pada individu jantan hanya dijumpai 1 buah
kromosom X, sedangkan 1 buah lagi adalah kromosom Y yang berbentuk bengkok.

Karena pada manusia inti sel tubuhnya mengandung 46 buah kromosom, terdiri atas 44 (22
pasang) autosom dan 2 (1 pasang kromosom-X sehingga formula kromosom untuk orang
perempuan adalah 22AA + XX atau ditulis 46A + XX atau 46,XX. Seorang laki-laki
memiliki 22 pasang autosom + 1 kromosom X + 1 kromosom-Y sehingga formula kromosom
untuk orang laki-laki adalah 22AA + XY atau ditulis 46A + XY, atau 46, XY.  Jumlah
kromosom setiap species memiliki jumlah kromosom tertentu.

Species yang memiliki jumlah kromosom yang sama atau hampir sama tidak
menggambarkan bahwa species -species tersebut memiliki banyak kesamaan ciri atau
berkerabat dekat. Misalnya antara padi dan pinus sama -sama memiliki 24 kromosom (12
pasang) tetapi kedua nya memiliki ciri-ciri yang jauh berbeda.

Demikian pula antara kucing dengan Hydra yang sama-sama memiliki 32 kromosom.
Apalagi antara bawang merah denganPlanaria (cacing pipih) yang sama-sama mempunyai 16
kromosom. Tabel berikut merupakan contoh beberapa jenis species tumbuhan dengan jumlah
kromosom yang dimiliki (Suryo,1994).

Kromosom-kromosom yang disusun dan diurutkan berdasarkan ukuran dan bentuknya, maka
akan diperoleh suatu gambaran yang disebut karyotype. Karyotype berasal dari kata karyon
yang berarti inti dan typos yang berarti bentuk. Karyotype ini dapat menggambarkan
karakter-karakter kromosom yang dipelajari yang meliputi jumlah kromosom, panjang lengan
pendek kromosom (p) panjang lengan panjang kromosom (q), panjang absolute kromosom
(p+q), nilai indeks sentromer (IS) atau HNPS (Harga Numerik Posisi Sentromer), rasio
pasangan kromosom absolute terpanjang dan terpendek ( R ), ukuran dan letak satelit, dan
formula karyotype.
Analisis karyotype mempunyai peranan yang penting dalam menetapkan keaslian suatu
populasi, menerangkan sejarah evolusi, diagnosis kelainan genetik, dan lain sebagainya.
Secara umum autosom dan kromosom kelamin dapat dilihat pada gambar 2.3.

Jumlah Kromosom
Setiap species memiliki jumlah kromosom tertentu. Species yang memiliki jumlah kromosom
yang sama atau hampir sama tidak menggambarkan bahwa species-species tersebut memiliki
banyak kesamaan ciri atau berkerabat dekat. Misalnya antara padi dan pinus sama-sama
memiliki 24 kromosom (12 pasang) tetapi kedua nya memiliki ciri-ciri yang jauh berbeda.

Demikian pula antara kucing dengan hydra yang sama-sama memiliki 32 kromosom. Apalagi
antara bawang merah denganPlanaria (cacing pipih) yang sama-sama mempunyai 16
kromosom.

Anda mungkin juga menyukai