Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Limbah merupakan bahan organik atau anorganik yang tidak termanfaatkan lagi,
sehingga dapat menimbulkan masalah serius bagi lingkungan jika tidak ditangani
dengan baik. Limbah dapat berasal dari berbagai sumber hasil buangan dari suatu
proses produksi salah satunya limbah peternakan. Limbah tersebut dapat berasal dari
rumah potong hewan, pengolahan produksi ternak, dan hasil dari kegiatan usaha
ternak. Limbah ini dapat berupa limbah padat, cair, dan gas yang apabila tidak
ditangani dengan baik akan berdampak buruk pada lingkungan.
Energi merupakan komponen penting untuk menunjang aktivitas dan usaha
produktif, dalam menghasilkan barang dan jasa. Sumber energi dapat berasal dari
energi fosil, energi matahari, air, angin atau energi dari sumber daya hayati. Salah
satu sumber energi terbarukan yang berasal dari sumber daya alam hayati adalah
biogas. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan
organik oleh mikroorganisme pada kondisi yang relatif kurang oksigen (anaerob).
Sumber bahan baku untuk menghasilkan biogas yang utama adalah kotoran ternak,
dapat juga berasal dari sampah organik.
1.2 Rumusan masalah
Dari latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah :
1. Apa pengertian dari biogas ?
2. Bahan baku apa saja yang digunakan untuk pembuatan biogas ?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi produksi biogas ?
4. Bagaimana prinsip pembuatan biogas ?
5. Bagaimana model instalasi digester biogas ?
6. Bagaimanakah reactor biogas?
7. Bagaimana proses pembuatan biogas dari kotoran sapi ?
8. Apa saja manfaat dari biogas ?

1
1.3 Tujuan

Dari rumusan masalah diatas maka tujuan pembuatan makalah adalah untuk
menjelaskan:

1. Pengertian dari biogas


2. Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan biogas
3. Faktor yang mempengaruhi produksi biogas
4. Prinsip pembuatan biogas
5. Model instalasi digester biogas
6. Reactor biogas
7. Proses pembuatan biogas dari kotoran sapi
8. Manfaat dari biogas

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Biogas
Biogas merupakan gas yang mudah terbakar dan dihasilkan melalui proses anaerob
atau fermentasi dari bahan-bahan organik diantaranya; kotoran manusia dan hewan,
limbah domestik (rumah tangga), sampah atau limbah organik yang biodegradable
dalam kondisi anaerobik. Biogas juga dikenal sebagai gas rawa atau lumpur dan bisa
digunakan sebagai bahan bakar. Pada umumnya semua jenis bahan organik bisa
diproses untuk menghasilkan biogas.
Biogas sebagian besar mengandung gas metana (CH4) sebesar 55%-65% dan
karbon dioksida (CO2) sebesar 35%-45%, dan beberapa kandungan yang jumlahnya
sekitar 0%-1% diantaranya hydrogen (H2), oksigen (O2), nitrogen (N2) dan Hidrogen
Sulfida (H2S). Energi yang terkandung dalam biogas tergantung dari konsentrasi
metana (CH4). Kandungan metana yang semakin tinggi akan menyebabkan semakin
besar pula kandungan energi (nilai kalor) pada biogas, karena gas methan (CH4)
merupakan komponen utama biogas dan merupakan bahan bakar yang berguna
karena mempunyai nilai kalor yang cukup tinggi, yaitu sekitar 4800 sampai 6700
kkal/m3, sedangkan gas metana murni mengandung energi 8900 Kcal/m3. Karena nilai
kalor yang cukup tinggi itulah biogas dapat dipergunakan untuk keperluan
penerangan, memasak, menggerakan mesin dan sebagainya.
2.2 Bahan Baku Pembuatan Biogas
Bahan baku pembuatan biogas sangat melimpah di sekitar kita. Beragam jenis
limbah kotoran selalu tersedia, terutama di daerah pemukiman dan sentra peternakan.
Bahan baku juga dapat diperoleh dari limbah pertanian, berupa sisa hasil panen dan
tumbuhan-tumbuhan liar. Namun, setiap bahan baku memiliki nilai tertentu yang
mesti Anda tentukan jenisnya, baik berdasarkan nilai ekonomis maupun
kemampuannya dalam menghasilkan biogas. Berikut ini beberapa jenis bahan baku
yang bisa digunakan:

3
1. Limbah peternakan.
Kotoran hewan ternak, seperti sapi, kerbau, kambing, dan ayam dapat dibuat
bahan baku biogas. Satu ekor sapi 400—500 kilogram dapat menghasilkan
20—29 kilogram kotoran.
2. Limbah pertanian.
Sisa hasil panen, seperti padi, gandum, kedelai, kelapa sawit, dan singkong
dapat dijadikan bahan baku biogas. Kemudian, bekas pemanfaatannya dapat
dijadikan kompos untuk kesuburan tanah.
3. Limbah perairan.
Tanaman air, seperti eceng gondok, rumput laut, dan alga memiliki
karakteristik baik untuk dijadikan bahan baku biogas. Eceng gondok sangat
tepat dimanfaatkan, karena sering menjadi gulma di daerah perairan, seperti
rawa dan danau.
4. Sampah organik yang dihasilkan dari rumah tangga, pasar, atau industri dapat
juga diolah menjadi biogas. Proses pembuatannya dapat diitegrasikan dengan
produksi kompos sehingga mendaptkan dua keuntungan sekaligus.
5. Limbah manusia yang belum banyak dimanfaatkan, sebenarnya bisa dijadikan
bahan baku biogas. Bahkan, dengan kandungan C/N yang lebih rendah
daripada kotoran ternak menyebabkan limbah kotoran manusia lebih mudah
terfermentasi sehingga lebih cepat menghasilkan biogas.

2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Biogas


Ada beberpa faktor yang berpengaruh terhadap produksi biogas yakni sebagai
berikut:
 Kondisi Anaerob / Kedap Udara
Biogas dihasilkan dari proses fermentasi bahan organik oleh
mikroorganisme anaerob. Instalasi pengolahan biogas harus kedap udara.
 Bahan Baku Isian
Bahan baku isian berupa bahan organik seperti kotoran ternak, limbah
pertanian, sisa dapaur, dan sampah organik yang terhindar dari bahan
anorganik. Bahan isian harus mengandung 7 – 9 % bahan kering dengan
pengenceran 1 : 1 (bahan baku : air).

4
 Imbangan C/N
Imbangan C/N yang terkandung dalam bahan organik sangat menentukan
kehidupan dan aktivitas mikroorganisme dengan imbangan C/N optimum
25 – 30 untuk mikroorganisme perombak.
 Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman sangat berpengaruh terhadap kehidupan
mikroorganisme. Derajat keasaman yang optimum bagi kehidupan
mikroorganisme adalah 6,8 – 7,8.
 Temperatur
Produksi biogas akan menurun secara cepat akibat perubahan temperatur
yang mendadak di dalam instalasi pengolahan biogas. Untuk menstabilkan
temperatur kita dapat membuat instalasi biogas di dalam tanah.
 Starter
Starter diperlukan untuk mempercepat proses perombakan bahan organik
hingga menjadi biogas. Starter merupakan mikroorganisme perombak yang
telah dijual komersil dapat juga digunakan lumpur aktif organik atau cairan
rumen.
2.4 Prinsip Pembuatan Biogas
Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik secara
anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar
adalah berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida,
gas inilah yang disebut biogas. Proses dekomposisi anaerobik dibantu oleh sejumlah
mikroorganisme, terutama bakteri metan. Suhu yang baik untuk proses fermentasi
adalah 30-55oC, dimana pada suhu tersebut mikroorganisme mampu merombak
bahan bahan organik secara optimal.
Hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri adalah gas metan seperti yang
terlihat pada tabel dibawah ini:

5
Table 1. Komposisi Biogas

Jenis gas biogas Kotoran sapi Kotoran sapi + sisa Pertanian

Metan (CH4) 65,7 54 – 70

Karbon dioksida (CO2) 27,0 45 – 57

Nitrogen (N2) 2,3 0,5 - 3,0

Karbon monoksida (CO) 0 0,1

Oksigen (O2) 0,1 6,0

Propena (C3H8) 0,7 -

Hidrogen sulfida(H2S) - Sedikit

Nilai kalor (kkal/m2) 6513 4800 – 6700

2.5 Model Instalasi Digester Biogas


Bangunan utama dari instalasi biogas adalah Digester yang berfungsi untuk
menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri. Jenis
digester yang paling banyak digunakan adalah model continuous feeding dimana
pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari. Besar kecilnya
digester tergantung pada kotoran ternak yamg dihasilkan dan banyaknyaÿ biogas yang
diinginkan. Lahanÿ yang diperlukan sekitar 16 m2. Untuk membuat digester
diperlukan bahan bangunan seperti pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah,
besi konstruksi, cat dan pipa prolon. Lokasi yang akan dibangun sebaiknya dekat
dengan kandang sehingga kotoran ternak dapat langsung disalurkan kedalam digester.
Disamping digester harus dibangun juga penampung sludge (lumpur) dimana slugde
tersebut nantinya dapat dipisahkan dan dijadikan pupuk organik padat dan pupuk
organik cair.

6
Gambar 1. Desain Instalasi Biogas Dari Kotoran Ternak

2.6 Reaktor Biogas


a. Reaktor kubah tetap (Fixed-dome)
Reaktor ini disebut juga reaktor China. Dinamakan demikian karena reaktor
ini dibuat pertama kali di China sekitar tahun 1930 an. Pada reaktor ini memiliki
dua bagian yaitu digester sebagai tempat pencerna material biogas dan sebagai
rumah bagi bakteri,baik bakteri pembentuk asam ataupun bakteri pembentuk gas
metana. Bagian ini dapat dibuat dengan kedalaman tertentu menggunakan batu,
batu bata atau beton. Strukturnya harus kuat karna menahan gas agar tidak terjadi
kebocoran. Bagian yang kedua adalah kubah tetap (fixed- dome). Dinamakan
kubah tetap karena bentuknya menyerupai kubah dan bagian ini merupakan
pengumpul gas yang tidak bergerak (fixed). Gas yang dihasilkan dari material
organik pada digester akan mengalir dan disimpan di bagian kubah. Keuntungan
dari reaktor ini adalah biaya konstruksi lebih murah daripada menggunakan
reaktor terapung, karena tidak memiliki bagian yang bergerak menggunakan besi
yang tentunya harganya relatif lebih mahal dan perawatannya lebih mudah.
Kerugian dari reaktor ini adalah seringnya terjadi kehilangan gas pada bagian
kubah karena konstruksi tetapnya.

7
Gambar 2. Model Reaktor Kuba Tetap

b. Reaktor floating drum


Reaktor jenis terapung pertama kali dikembangkan di India pada tahun 1937
sehingga dinamakan dengan reaktor India. Memiliki bagian digester yang sama
dengan reaktor kubah, perbedaannya terletak pada bagian penampung gas
menggunakan peralatan bergerak menggunakan drum. Drum ini dapat bergerak
naik turun yang berfungsi untuk menyimpan gas hasil fermentasi dalam digester.
Pergerakan drum mengapung pada cairan dan tergantung dari jumlah gas yang
dihasilkan. Keuntungan dari reaktor ini adalah dapat melihat secara langsung
volume gas yang tersimpan pada drum karena pergerakannya. Akibat tempat
penyimpanan yang terapung menyebabkan tekanan gasnya konstan. Kerugiannya
adalah biaya material konstruksi dari drum lebih mahal. Faktor korosi pada drum
juga menjadi masalah sehingga bagian pengumpul gas pada reaktor ini memiliki
umur yang lebih pendek dibandingkan menggunakan tipe kubah tetap.
c. Reaktor balon
Reaktor Balon merupakan jenis reaktor yang banyak digunakan pada skala
rumah tangga yang menggunakan bahan plastik sehingga lebih efisien dalam
penanganan dan perubahan tempat biogas. Reaktor ini terdiri dari satu bagian
yang berfungsi sebagai digester dan penyimpan gas masing masing bercampur
dalam satu ruangan tanpa sekat. Material organik terletak dibagian bawah karena
memiliki berat yang lebih besar dibandingkan gas yang akan mengisi pada rongga
atas.

8
Gambar 3. Reaktor Balon

2.7 Proses Pembuatan Biogas Dari Kotoran Sapi

Alat dan Bahan yang digunakan


1. Bak Penampungan sementara
Terbuat dari kotak dengan ukuran 0,5 m x 0,5 m x 0,5 m berguna sebagai tempat
mengencerkan kotoran sapi.
2. Digester
Digester berfungsi untuk menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan
organik oleh bakteri. Jenis digester yang paling banyak digunakan adalah model
continuous feeding (pengisian bahan organiknya dilakukan secara berlanjut
setiap hari). Besar kecilnya digester tergantung pada kotoran ternak yamg
dihasilkan dan banyaknya biogas yang diinginkan. Lahan yang diperlukan
sekitar 16 m2. Untuk membuat digester diperlukan bahan bangunan seperti pasir,
semen, batu kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat dan pipa.
3. Plastik Penampungan Gas
Terbuat dari bahan plastik tebal berbentuk tabung yang berguna untuk
menampung gas metan yang dihasilkan dari digester. Gas metan kemudian
disalurkan ke kompor gas. Kompor GasBerfungsi sebagai alat untuk membakar
gas metan untuk menghasilkan api. Api inilah yang digunakan untuk memasak.

9
Gambar 4. Proses Pembuatan Biogas

1. Kotoran sapi dicampur dengan air hingga terbentuk lumpur dengan


perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara. Pada saat pengadukan
sampah di buang dari bak penampungan. Pengadukan dilakukan hingga
terbentuk lumpur dari kotoran sapi.
2. Lumpur dari bak penampungan sementara kemudian di alirkan ke digester.
Pada pengisian pertama digester harus di isi sampai penuh.
3. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan
isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk
kapasitas digester 3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup
supaya terjadi proses fermentasi.
4. Gas metan sudah mulai di hasilkan pada hari 10 sedangkan pada hari ke -1
sampai ke - 8 gas yang terbentuk adalah CO2.
5. Pada hari ke -14. Gas yang terbentuk barulah bisa digunakan untuk
menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Santai saja biogas
ini tidak berbau seperti bau kotoran sapi.
6. Digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu sehingga dihasilkan
biogas yang optimal.
7. Kompos yang keluar dari digester di tampung di bak penampungan kompos.

10
2.8 Manfaat Biogas
Meskipun terbilang baru apabila dibandingkan dengan jenis bahan bakar fosil
pada umumnya, namun biogas memiliki manfaat yang sangat banyak, terutama dari
segi pemenuhan kebutuhan energy dunia, baik itu rumah tangga hingga kebutuhan
dalam industry yang berskala besar seperti pabrik. Berikut ini adalah beberapa
manfaat biogas.
1. Bahan bakar kendaraan
Saat ini memang penggunakan energy fosil dan bahan bakar minyak untuk
kendaraan sudah mulai diperhatikan, yaitu dengan cara konversi bahan bakar
menjadi bahan bakar yang berbasis gas, seperti CNG ataupun bahan bakar listrik.
Namun demikian selain kedua bahan bakar tersebut, biogas juga merupakan
salah satu energy yang sangat baik untuk menjadi bahan bakar dari kendaraan.
Pembakaran yang ramah lingkungan dan tidak akan menambah jumlah karbon di
udara, sehingga aman untuk atmosfer,lebih murah untuk biaya operasional,tidak
mempengaruhi kinerja dan performa dari kendaraan itu sendiri
2. Pengganti kayu bakar
Dengan menggunakan biogas, anda dapat memasak dengan mudah dan tanpa
perlu repot menggunakan dan mencari kayu bakar.
3. Pengganti gas LPG
Salah satu energy baik yang dapat menggantikan peran LPG adalah biogas.
Biogas yang diolah dengan baik dan pengotornya, karena pada dasarnya biogas
memang berasal dari limbah, akan sangat dapat diandalkan sebagai pengganti
gas LPG yang semakin hari semakin memberatkan daya beli masyarakat. Tentu
saja biogas memiliki biaya yang jauh lebih murah dari pada penggunaan LPG.
Hal ini akan berdampak pada tertekannya harga produksi dari indutri rumah
tangga, seperti :
 Usaha katering dan rumah makan
 Pengeluaran biaya energy memasak yang lebih irit
 Pengalihan dana LPG untuk keperluan rumah tangga lainnya.
 Menghasilkan pupuk organic
4. Dari segi lingkungan, pembuatan biogas yang berasal dari limbah dan sampah
yang dapat terurai akan menghasilkan pupuk organic yang merupakan hasil dari
pengolahan biogas itu sendiri. Pupuk organic memiliki banyak sekali kelebihan,
karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang kemungkinan akan
11
menempel pada hasil produksi pertanian nantinya. Selain itu, hasil pertanian
yang menggunakan pupuk organic biasanya :
 Memiliki rasa dan penampilan yang lebih baik dan segar
 Memiliki kandungan gizi yang lebih baik
 Tidak meninggalkan residu kimiawi yang dapat membahayakan tubuh.
 Memanfaatkan sampah lingkungan.
5. Pembangkit listrik
Saat ini pemasok listrik tunggal, yaitu PLN masih menggunakan bahan bakar
jenis solar untuk memasok sebagian besar pelanggannya di seluruh Indonesia.
Padahal, biogas dapat menjadi salah satu bahan bakar alternative yang dapat
menghasilkan listrik. Kira – kira 1 meter kubik biogas dapat menghasilkan 6000
watt listrik per jam nya.
6. Menyeimbangkan kandungan alam di dalam bumi kita
Bahan bakar yang sekarang masih digunakan merupakan bahan bakar fosil dan
juga bahan bakar yang berasal dari cadangan energy di dalam perut bumi.
Cadangan, itu artinya energy ini akan habis pada suatu waktu. Maka dari itu,
untuk mencegah kehabisan cadangan energy, biogas merupakan salah satu solisi
terbaik, karena biogas merupakan jenis bahan bakar yang dapat diperbaharui,
tanpa sedikitpun menggunakan bahan bakar yang ada di dalam perut bumi.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Biogas merupakan gas yang mudah terbakar dan dihasilkan melalui proses
anaerob atau fermentasi dari bahan-bahan organic. Bahan baku untuk pembuatan
biogas adalah berupa bahan –bahan organic yang dihasilkan dari limbah
pertanian,limbah peternakan, limbah perairan, sampah-sampah organic,dan juga
limbah manusia.
Biogas sangat bermanfaat untuk kehidupan kita sehari-hari. Dengan
pemanfaatan biogas dapat meringankan kita dan juga lingkungan kita menjadi lebih
terawat. Limbah-limbah yang mencemari udara dan lingkungan dapat kita gunakan
untuk hal yang lebih berguna untuk kita tanpa harus merusaknya lagi.

3.2 Saran
Setelah menyelesaikan makalah ini penulis menyadari makalah ini sangat
berguna untuk pembaca karena isi dari makalah ini bisa dijadikan refrensi bagi
pembaca. Namun penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
oleh karena itu saran dari pembaca sangat di perlukan untuk penyempurnaan isi dan
penulisan makalh ini.

13

Anda mungkin juga menyukai