PEMBAHASAN
Etika berasal dri bahasa Yunani yaitu kata”ethos” yang berarti suatu kehendak
atau kebiasaan yang baik dan tetap. Yang pertama kali menggunakan kata ini adalah
seorang filosof dari Yunani yang bernama Aris Toteles (384-382SM).Menurut kamus
besar bahas indonesia (2012) etika/ moral adalah ajaran yang baik dan buruk mengenai
perbuatan , sikap, kewajiban, dan sebagainya. Menurut k.Bertenes etika adalah nilai-
nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang dalam mengatur tingkah
lakunya. Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa etika merupakan ajaran yang
baik dan buruk tentang suatu perbuatan dan tingkah laku(ahlak). Jadi, etika
berbicara tentang tingkah laku manusia yang dilakukan dengan sadar dipandang
sudut baik dan buruk sebagai hasil perbuatan.
Kode etik dapat diartikan pola aturan ,tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan .Kode etik merupakan pola aturan atau tata
cara sebagai pedoman prilaku . Dalam kaitannya dengan profesi ,bahwa kode etik
merupakan tata cara sebagai pedoman berprilaku. Dalam kaitannya dengan profesi
bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standar kegiatan anggota
suatu profesi .Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai profesional suatu profesi yang
diterjemahkan kedalan standar prilaku anggotannya.
Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu sebagai perlindungan
dan pengembangan bagi profesi.Fungsi itu saman seperti apa yang dikemukakan
Gibson dan Michel (1945:449) yang lebih mementingkan pada kode etik sebagai
pedoman pelaksanaan tugas profesional dan pedoman bagi masyarakat sebagai seorang
profesional.Kode etik guru sesungguhnya merupakan pedoman yang mengatur
hubungan guru dengan teman kerja , murid dan wali murid,pimpinan dengan
masyarakat serta dengan misi tugasnya.
1
Menurut Oteng Sutisna (1986:364) bahwa pentingnya kode etik guru dengan
teman kerjanya difungsikan sebagi penghubung serta saling mendukung dalam bidang
mensukseskan misi dalam mendidik peserta didik.Etika hubungan guru dengan peserta
didik menuntut terciptanya hubungan helping relationship (Bramer 1979). Yaitu
hubungan yang besifat membantu dengan mengupayakan terjadinya iklim belajar yang
kondusi bagi perkembangan peserta didik. Dengan ditandai adanya prilaku empati
,penerimaan dan penghargaan, kehangatan dan perhatian, ketulusan dan keterbukaan
serta kejelasan ekspresi seorang guru.seorang guru apabila ingin menadi profesional
seharusnya mendalami serta etika diatas tersebut.
Pasal 28 menyatakan bahwa pegawai negri sipil mempunyai kode etik sebagai
pedoman sikap, tingkah laku didalam dan diluar kedinasan.Dalam penjelasan undang-
undang tersebut dinyatakan dengan adanya kode etik ini, pegawai negri sipil sebagai
aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyarakat mempunyai pedoman sikap tingkah
laku, dan perbuatan dalam melaksanakan tugasnya dan dalam pergaulan hidup sehari-
hari . Selanjutnya dalam kode etik pegawai negri sipil itu digariskan pula prinsip-prinsip
pokok tentang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pegawai negri. Dari uraian ini
dapat disimpulkan bahwa kode etik merupakan pedoman sikap, tingkah laku dan
perbuatan didalam melaksanakan tugas dan salam hidup sehari-hari .
Kongres PGRI XIII,Basuni sebagai ketua umum PGRI menyatakan bahwa kode
etik guru Indonesia merupakan landasan pedoman dan tingkah laku guru warga PGRI
dalam melaksanakan panggilan pengabdian sebagai guru (1973 PGRI) .Dari pendapat
2
ini bisa ditarik kesimpulan bahwa dalam kode etik guru Indonesia terdapat dua unsur
pokok yakni:
Kode etik sebagaiman dimaksud pada ayat (1) berisi norma dan etika yang
mengikatat prilaku dalam pelaksanaan tugas keprofesionalan.
Secara harafiah, kode etik berarti sumber etik.Etik berasal dari kata ethos,yang berarti
watak .Istila Ethik atau eticha mengandung makna nilai-nilai yang mendasari prilaku
manusia.Term etik berasal bahasa filsafat ,bahkan menjadi slah satuu cabangnya. Etik
juga disepadankan dengan istilah adap ,moral ataupun aqhlak.Etik artimya tata susila
(etika) atau hal-hal yang berhubungan dengan kesusialaan dalam mengerjakan suatu
pekerjaan .
Kode etik adalah pola aturan ,tata cara,tanda, pedoman etis dalam melakukan
setiap pekerjaan atau kegiatan.Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara etis
sebagai pedoman dalam prilaku . Etis berarti sesuai dengan nilai dan norma-norma
yang dianut oleh sekelompok orang atau masyarakat tertentu. Dalam kaitannya dengan
istilah profesi ,kode etik merupakan sutu acuan standar kegiatan anggota suatu profesi.
Menurut gibson and Mitchel (1945;449) Suatu kode etik menggambarkan nilai-
nilai profesional ditandai adanya sifat altruitis artinya lebih mementingkan kesejateraan
orang lain dan berorientasi pada pelayanan umum dengan prima. Kode etik dijadikan
standar aktivitas anggota profesi ,kode etik itu sekaligus dijadikan pedoman tidak hanya
bagi anggota profesi tetapi juga dijadikan pedoman bagi masyarakat untuk menjaga
kesewenagan penggunaan kode etik.
3
Jadi kode etik guru diartikan sebagai aturan tata sila keguruan .Aturan –aturan
tentang keguruan (yang menyangkut pekerjaan guru) melibatkan dari segi usaha
.Maksud dari kode etik guru disini norma-norma yang mengatur hubungan kemanusiaan
(relathionthip) antar guru dengan lembaga pendidikan (sekolah),guru dengan sesama
guru,guru dengan lingkungan peserta didik dan guru dengan lingkungannya.Sebagai
sebuah jabatan pekerjaan ,profesi guru memerlukan kode etik kusus untuk menhatur
hubungan-hubungan tersebut.
Segala bentuk kekakuan dan ketakutan harus dihilangkan dari perasaan anak
didik ,tetapi sebaliknya harus dirangsang sedemikian rupa sehinnga sifatnya terbuka
dan berani mengemukakan pendapat atas segala masalah yang dihadapinya.
4
Semua tindakan guru terhadap anak didik harus mengandung unsur kasih
sayang,ibarat orang tua dengan anaknya guru harus bersifat ramah ,sabar dan
terbuka.
Diusahakan guru dan anak didik harus dalam satu orientasi agar tidak
menimbulkan suasana konflik.sebab harus dimaklumi bahwa kelas terdiri dari
berbagai subjek-subjek yang heterogen,sehinnga keadaanya cukup kompleks
5
5. Guru memelihara hubungan baik dengam masyarakat
disekitar sekolahnaya maupun masyarakat luas untuk
kepentingan pendidikan
Sebagaimana tri pusat pendidikan, masyarakat ikut bertanggung jawab dalam
pelaksanaan pendidikan.Olih karena itu guru juga harus membina hubungan yang baik
dengan masyarakat, agar dapat menjalankan tugasnya sebagai pelaksana proses belajar
mengajar.Dalam hal ini mengandunh dua dimensi penglihatan yaitu yakni masyarakat
disekitar sekolah bagi guru sangat baik karena guru akan mendapatkan masukan
,pemahaman serta dengan berbagai kejadian atau perkembangan masyarat itu.Hal ini
dapat dimanfaatkan sebagai pengembangan sumber belajar yang lebih mengena demi
kelancaran proses mengajar.sebagai contoh guru yang sedang menerangkan sesuatu
pelajaran ,kemudian untuk memperjelas dan diberikan ilustrasi dengan dengan beberapa
perkembangan yang terjadi masyarakat.selanutnya dilihat dari masyarakat secara luas
itu akan mengembangkan pengetahuan dari guru tentang persepsi kemasyarakatan
secara luas .misalnya tentang budaya masyarakat dan bagaimana masyarakat sebagai
pemakai lulusan.
6
5. Melakukan supervisi dialog dan konsultasi dengan guru-guru yang masih
senior
Secara bersama-sama dilakukan misalnya dengan cara:
1. Mengikuti berbagai bentuk penataran dan lokakarya
2. Mengikuti program pembinaan profesian secara kusus misalnya program
akta ataupun redukasi bagi yang merasa belum memiliki kompetensinya
3. Mengadakan kegiatan diskusi dan saling tukar pikiran dengan teman
terutaman yang berkaitan dengan peningkatan mutu profesi.
6. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antar sesama guru baik sesama
lingkungan kerja maupun didalam hubungan keseluruhan
kerja sama dan membina hubungan antar sesama guru dilingkungan tempat kerja
merupakan usaha yang sangat penting. Sebab dengan membina kerja sama antar guru
disuatu lingkungan kerja akan dapat melancarkan mekanisme kerja . bahkan juga
sebagai langkah-langkah peningkatan mutu profesi guru secara kelompok. Berkaitan
dengan ini guru juga perlu membina hubungan hubungan dengan sesama guru secara
keseluruhan, termasuk guru-guru diluar lingkungan kerja. Hal ini dapat memberi
masukan dan menambah pengalaman masing-masing guru, karena mungkin
perkembangan suatu daerah berbeda dengan daerah yang lain .
Salah satu ciri profesi adalah dimilikiya organisasi profesional. Di indonesia wadah
atau organisasi nasional ini adalah PGRI atau juga ISPI. Untuk meningkatakan
pelayanan dan sarana pengabdiannya organisasi itu harus tetap dipelihara, dibina
bahkan ditingkatkan mutu dan kekompakannya. Sebab dengan cara peningkatan mutu
organisasi berarti akan mampu merencanakan dan melaksanakan program yang bermutu
dan sesuai fengan kebutuhan masyarakat.
7
Guru adalah bagian warga negara dan warga masyarakat yang merupakan aparat
departemen pendidikan dan kebudayaan (depdikbud). Atau aparat pemerintah dibidang
pendidikan. Pemerintah departemen pendidikan dan kebudayaan sebagai pengelolah
pendidikan sudah pasti memiliki ketentuan-ketentuan yang merupakan policy, agar
pelaksanaan dapat terarah.
Tapi harus diingat bahwa kebijaksanaan atau ketentuan pemerintah itu biasanya
bersifat umum. Ole karena itu guru sebagai pelaksana yang operasional harus
memahami secara cermat dan kritis serta mengembangkannya secara rasional dan
kreatif yang ahirnya dapat mendukung policy pihak departemen pendidikan dan
kebudayaan tersebut. Untuk mengarahkan maksud-maksud sebagaimana tersebut diatas
maka perlu dilakukan hal-hal berikut:
Guru harus memahami dengan betul maksud dan arah kebijaksanaan pendidikan
nasional ,agar dapat mengambil langkah-langkah cepat
Guru harus terus menerus meningkatkan profesi dan kesadaran guru untuk
memenuhi hakikat keprofesiannya
Dilakukan penilaian ,pengawasan dan sangsi yang objektif dan rasional
Pemimpin lembaga-lembaga pendidikan harus bersifat terbuka ,dalam upaya
menerjemahkan setiap ketentuan dari departemen pendidikan dan kebudayaan
Guru yang semata-mata sebagai kiat dan pelaksana pemerintah dibidang
kurikulum dan proses belajar mengajar,perlu netral, tidak memihak pada golongan
politik apapun.
Dalam melaksanakan tugas pemerintah (departemen pendidikan dan
kebudyaan),yang berkenan dengan pembaruan dibidang pendidikan , perlu
8
diupayakan kerja sama antara pemerintah dan organisasi profesional guru (PGRI)
dan juga dengan (ISPI)
Dalam melaksanakan kebijakan pemerintah(departemen pendidikan dan
kebudayaan),yang berkenan dengan pembaruan dibidang pendidikan,perlu
diupayakan kerja sama antar pemerintah dan oganisasi profesional guru(PGRI)
danjuga(ISPI).
Dengan memahami sembilan kode etik guru seperti uraian diatas diharapkan
guru mampu berperan secara aktif dalam upaya memberikan motivasi kepada subjek
belajar yang dihadapi oleh anak didik /subjek belajar berarti akan dapat dipecahkan
melalui bimbingan guru dan kemampuan serta kegairahan mereka sendiri. Dengan
demikian kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan baik hingga hasilnya opimal.
Adapun kesepakatan menurut para guru Indonesia ,dalam melaksanakan tugas
profesinnya guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan berprilaku yang
mengejawantahkan dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan guru sebagai
pendidik putra-putri bangsa.Sehingga kode etik guru Indunesia pun dirumuskan sebagai
berikut:
Bagian satu
Pasal 1
Kode etik guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima
oleh guru Indonesia .Sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan
tugas profesi sebagai pendidik,anggota masyarakat dan warga negara
Pedoman sikap dan perilaku sabagaimana yang dimaksud pada ayat 1 pasal ini
adalah nilai-nilai moral yang membedakan prilaku guru yang baik dan buruk
,yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menuaikan tugas-tugas
profesionalnya untuk mendidik, mengajar, membimbing ,mengarahkan, meltih,
menilai dan mengevaluasi peserta didik serta sikap pergaulan sehari-hari
didalam dan luar sekolah
Pasal 2
9
Kode etik guru Indonesia merupakan sikap dan prilaku bertujuan menempatkan
guru sebagai profesi terhormat,mulia,dan bermartabat yang dilindungi Undang-
undang
Kode etik guru Indonesia berfungsi sebagai perangkat prinsip dan norma moral
yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam
hubungannya dengan peserta didik,orang tua/wali siswa,sekolah dan rekan
profesi,organisasi profesi dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai
agama,pendidikan,sosial ,etika dan kemanusiaan
Bagian dua
Sumpah/janji guru Indonesia
Pasal 3
Setiap guru mengucapkan sumpah/janji guru Indonesia wujud
pemahaman,penerimaan,penghormatan dan kesediaan untuk mematuhi nilai-
nilai moral yang termuat didalam kode etik guru Indonesia sebagai pedoman
bersikap dam berprilaku baik disekolah maupun dilingkungan masyarakat
Sumpah/janji guru di Indonesia diucapkan dihadapan pengurus organisasi
profesi guru dan pejabat yang berwenang diwilayah kerja masing-masing
Setiap pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dihadiri oleh penyelenggara
suatu pendidikan.
Pasal 4
Bagian tiga
Nilai –nilai dasar dan nilai-nilai oprasional
10
Pasal 5
Pasal 6
11
Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk
membantu peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan kepribadiannya
termasuk kemampuannya untuk berkarya
Guru menjunjung tinggi harga diri,integritas,dan tidak sekali-kali
merendahkan martabat peserta didiknya.Guru bertindak dan memandang
semua tindakan peserta didknya secara adil
Guru berprilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan
hak-hak peserta didiknya.
Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya
dari kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar,menimbulkan gangguan
kesehatan dan keamanan
Guru tidak boleh membuka rahasia pesrta didiknya untuk alasan-alsan yang
tidak sesuai dengan kepentingan pendidika, hukum,kesehatan,dan kemanusiaan
Guru tidak boleh mengunakan hubungan dan tindakan yang profesional dengan
pesrts didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi
Guru berusaha membina hubungan kerja sam yang efektif dan efisien dengan
orang tua atau wali siswa dalam melaksanakan proses pendidikan
Guru memberikan informasi kepada orang tua/wali secara jujur dan efektif
mengenai perkembangan peserta didik
Guru merahasiakan informasi kepada orang lain tentang peserta didik selain
orang tua/wali
Guru memotifasi orang tua atau wali siswauntuk beradaptasi dan berpartisipasi
dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan
Guru berkomunikasi secara baik dengan orang tua/wali siswa untuk
berkonsultasi dengannya terkait dengan kesejahteraan,kemajuan serta cita-cita
anak akan pendidikan
Guru tidak boleh melakukan hubungan atau tindakan profesional dengan orang
tua/wali siswa untuk memperoleh keuntungan pribadi
12
Hubungan guru dengan masyarakat
Guru menjalin komunikasi dan kerja sama yang harmonis,efektif dan efisien
dengan masyarakat untuk memauka dan mengembangkan pendidikan
13
Guru dengan berbagai cara harus membantu rekan-rekan juniornya untuk
tunbuh secara profesional dan memilih jenis pelatihan yang rekeva dengan
tuntunan profesionalitasnya.
Guru menerima otoritas kolega seniornya untuk mengekspresikan pendapat-
pendapat profesional berkaitan dengan tuga-tugas pendidikan dan pembelajaran.
Guru membasiskan diri pada nilai-nilai agama,moral dan kemanusiaan dalam
setiap tindakan profesional denagn sejawat.
Guru memiliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat meningkatkan
keefektifan pribadi sebagai guru dalam menjalankan tugas-tufas profesional
pendidikan dan pembelajaran.
Guru tidak boleh mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan keliru berkaitan dengan
kualifikasi dan kompetensi sejawat .
Guru mengeroksi tindakan –tindakan sejawat yang menyimpang dari kaidah-
kaidah agama,moral, kemanusiaan, dam martabat profesionalnya.
Guru tidak boleh melakukan indakan dan mengeluarkan pendapat yang akan
merendahkan martabat pribadi dan profesional sejawatnya.
Hubungan Guru Dengan Profesi
Guru menjunjung tinggi jabatan guru sebagai sebush profesi.
Guru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan
bidang ilmu yang di anutnya.
Guru terus menerus meningkatkan kompetensinya.
Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam
menjalankan tugas-tugas profesionalnya dan bertanggungjawab atas
konsenkuensinnya.
Guru menerima tugas – tugas sebagai bentuk tanggungjawab, inisiatif
induvidua dan integrasi dalam tindakan –tindakan profesional lainnya.
Guru tidak boleh menerima janji, pujian dan pemberian yang dapat
mempengaruhi keputusan atau tindakan – tindakan profesionalnya.
14
Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari tugas –
tugas dan tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru di bidang
pendidikan dan pembelajaran.
Hubungan Guru Dan Organisasi Profesional:
Guru menjadi anggota organisasi profesi guru dan berperan serta secara aktif
dalammelaksanakan program – program organisasi bagi kepentingan
pendidikan.
Guru memantapkan dan memajukan organisasi profesi guru yang memberikan
manfaat bagi kepentingan pendidikan.
Guru aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar menjadi pusat
informasi dan komunikasi pendidikan untuk kepentingan masyarakat dan guru.
Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam
menjalankan tugas – tugas organisasi profesi dan bertanggungjawab atas
konsenkuensinya.
Guru menerima tuga – tugas organisasi profesi guru sebagai bentuk
tanggungjawab, inisiatif induvidua dan integrasi dalam tindakan –tindakan
profesional lainnya.
Guru tidak boleh melakukan tindakan atau mengeluarkan pendapat yang dapat
merendahakan martabat dan eksistensi organisasi profesinya.
Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat atau bersaksi palsu untuk
memperoleh keuntungan pribadi dari organisasi rofesinya.
Guru tidak boleh menyatakan keluardari keanggotaan sebagai organisasi
profesi tanpa alasan yang dapat di pertanggungjawabkan.
Hubungan Guru Dengan Pemerintahan:
Guru memiliki komitmen kuat untuk melaksanakan program pembangunan
bidang pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam UUD 1945. UU
tentang sistem pendidikan , UU tenang guru dan dosen dan ketentuan
perundangan- undang lainnya.
Guru membantu program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan
berbudaya.
15
Guru berusaha menciptakan, memelihara dan meningkatkan rasa persatuan dan
kesatuandalam kehidaupan berbangsa dan bernegara berdasarkan UUD 1945
dan pancasila.
Guru tidak boleh melakukan tindakan pribadi atay kedinasan yang berakibat
pada kerugian negara.
Bagian Empat
Pelaksanan, pelanggaran dan saksi.
Pasal 7
Guru dan organisasi profesi guru bertanggungjawab atas kode etik guru
indonesia.
Guru dan organisasi guru bertanggungjawab melaksanakan sosialisasi kode
etik guru indonesia kepada rekan sejawat penyelenggara pendidikan,
masyarakan dan pemerintah.
Pasal 8
Pelanggaran adalah prilaku menyimpang dan atau melanggar kode etik guru
indonesia dan ketentun perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan profesi
guru.
Guru yang melanggar kode etik indonesia dikenakan saksi sesuai dengan
Pasal 9
16
Saksi sebagaimana dimaksudakan pada ayat (3) upaya pembinaan pada guru yang
melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan martabat profesi guru.
Siapapun yang telah mengetaui pelanggaran kode entik guru indonesia wajib
melapor pada Dewan Kehormatam Guru Indonesia, organisasi profesi guru dan
pejabat yang berwenang.
Setiap pelanggaran dapat melakukan pembelaan diri dengan atau tanpa organisasi
profesi guru dan atau penesehat hukum sesuai dengan jenis pelanggaran yang
Bagain Lima
Ketentuan Tambahan
Pasal 10
Tenaga kerja asing yang di pekerjakan sebagai guru pada satuan pendidikan di
Indonesia wajib memenuhi kode etik indonesia dan peraturan perundang-
undangan.
Bagian Enam
Penutup
Pasal 11
Setiap guru secara sunggu- sunggu menghayati, mengamalkan serta
menjunjung tinggi kode etik guru indonesia .
Guru yang belum menjadi anggota organisasi profesi guru harus memilih
organisasi profesi guru yang pembentuknya sesuai dengan peraturan
perundang- undangan.
Dewan Kehormatan Guru Indonesia menetapkan saksikepada guru yang
telah secara nyata melanggar kode etik guru indonesia.
17
penting dan tanggung jawab yang sangat besar dalam menangani berhasil atau tidaknya
program pendidikan. Kalo boleh dikatakan sedikit secara ideal baik atau buruknya
suatu bangsa dimasa mendatang banyak terletak di tangan guru.
Sehubungan dengan itu, guru sebagai tenaga profesional memiliki pedoman atau
kode etik guru agar terhindar dari segalah bentuk penyimpangan. Kode etik menjadi
pedomban baginya untuk tetap profesional (sesuai dengan tuntutan dan persyaratan
profesi ). Setiap guru yang memegang keprofesionalnya sebagai pendidik akan selalu
berpegang pada kode etik guru. Sebab kode etik guru ini sebagai salah satu ciri yang
haris ada pada profesi itu sendiri Kode etik yang memedomani setiap tingkah laku
guru senantiasa sangat diperlukan. Karna dengan itu penampilan guru akan terarah
dengan baik bahkan akan terus bertambah baik. Ia akan terus menerus memperhatikan
dan mengembangkan profesi keguruannya. Kalo kode etik yang merupahkan pedoman
atau pegangan itu tidak ditiru berarti akan kehilangan pola umum sebagi guru. Jadi
postur kepribadian guru akan dapat dilihat bagaimana pemanfaatan dan pelaksanaan
dari kode etik yang sudah disepakati bersama tersebut. Dalam hubunan ini jabatan guru
yang brntuk – bentuk profesional selalu dituntut adanya kejujuran profesional, sebab
kalo tidak ia akan kehiakngan pamornya sebagai guru atau boleh dikatakan hidup diluar
lingkungan keguruan.
Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk
kepentingan anggota dab organisasi profesi itu sendiri. Secara umum tujuan
18
Kode etik yang menjaga pandangan atau kesan pihak luar atau masyarakat, agar
mereka tidak memandang rendah terhadap profesi yang bersangkutan. Oleh karena
itu, kode etik setiap profesi akan melarang segala bentuk tindakan – tindakan atau
honorarium anggota profesi dalam melaksanakan tugasnya, sehingga siapa saja yang
mengadakan tarif dibawah minimum akan di anggap tercelah dan merugikan rekan
profesi. Dalam hal kesejatraan batin, kode etik umumnya memberi petunjuk –
Kode etik mengandung praturan yang membatasi tingka laku yang tidak pantas
dan tidak jujur bagi para anggota dalam berinteraksi dengan sesama rekan anggota
profesi.
bagi para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggungjawab
pengabdian dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu , kode etik merumuskan
ketentuan– ketantuan yang perli dilakukan para anggota profesi dalam menjalankan
tugasnya.
19
Kode etik norma – norma dan anjuran agar para anggota profesi selalu berusaha
Dalam uraian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa tujuan suatu profesi menyusun
kode etik adalah untuk menjunjung tinggi martabat peofesi, menjaga dan memelihara
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kode etik guru merupahkan aturan tata susila keguruan. Aturan – aturan tentang
usaha.
Aturan ang terdapat dalam kode etik gruru dirumuskan dari PGRI dan para guru
di indonesia.
Kode etik sangatlah penting bagi guru di indonesia karna dengan kode etik
penampilan guru akan terarah dengan baik. Bhkan akan terus bertambah baik dn
Tujuan kode etik guru antara lain adalah menjunjung tinggi martabat profesi,
Fungsi kode etik guru adalah agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas
3.2 Saran
Sebaiknya sebagai seorang guru profesional harus mematuhi kode etik guru.
21
Dengan adanya kode etik guru, sebaiknya seorang guru tidak melakukan
dengan kode etik guru yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.
Yang perlu dilakukan dalam kodw etik guru adalah apa yang bole atau tidak
boleh atau pantas dan tidak pantas dilakukan seorang guru. Indikator “boleh-
tidak,boleh dan pantas-tidak pantas” suatu tindakan harus jelas agar memberi
arah jelas untuk menilai atau bertindak apakah seorang guru melanggari kode
etik atau tidak , bila indikator “ boleh-tidak boleh atau pantas-tidak pantas” itu
tidak jelas, baik bagi gueu maupun orang lain, sulit untuk menilai apakah
22