Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KODE ETIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Profesi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Dosen Pengampu: Suprapti M.Pd.I

Disususn Oleh:
Vira Luthfiah (223151018)
Annisa Mutawakkil (223151019)
Tiffani Najwa Aulia (223151020)
M.Taufiq Hidayatullah (223151021)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH
UIN RADEN MAS SAID
SURAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa karena berkat Rahmat, Hidayah serta Inayah-Nya penulis berhasil
menyelesaikan Makalah yang berjudul “Kode Etik Pendidik dan Tenaga
Kependidikan” dengan tepat waktu. Penulis berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca mengenai Kode Etik Pendidik dan
Tenaga Kependidikan. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang
Alllah Ta’ala karuniai kepada penulis.

Terimakasih penulis ucapkan kepada Ibu Suprapti, M.Pd.I. selaku dosen


pengampu mata kuliah Profesi pendidik dan tenaga kependidikan yang telah
memberikan tugas ini. Begitu juga kepada semua pihak yang telah memberi semangat
dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada orang tua penulis yang
telah memberikan kontribusi, dan teman-teman seperjuangan yang membantu penulis
dalam berbagai hal. Harapan penulis, informasi dan materi yang terdapat pada
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Demikian makalah ini penulis buat, apabila terdapat kesalahan dalam


penulisan, atau adanya ketidaksesuaian materi yang penulis angkat pada makalah ini,
penulis mohon maaf. Penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca
agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik lagi pada kesempatan berikutnya.

Surakata, 29 0ktober 2023

Penulis
Contents
No table of contents entries found.
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Kode Etik pendidik dan tenaga kependidikan
2. Kode Etik Pendidik dan Tenaga Kependidikan
3. Tujuan Kode Etik
4. Fungsi Kode Etik
C. Tujuan
Tujuan dari di susunnya makalah ini adalah untuk memaparkan mengenai :
1. Pengertian Kode Etik Pendidik dan tenaga Kependidikan
2. Kode Etik Pendidik dan Tenaga Kependidikan
3. Tujuan Kode Etik
4. Fungsi Kode etik
D. Manfaat
Makalah ini disusun supaya dapat menambah pengetahuan bagi para
pembacanya dan digunakan sebagai bahan pembelajaran mata kuliah Profesi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kode Etik Guru


Secara harifah kode etik berarti sumber etik. Etik berasal dari kata
“ethos” yang berarti watak. Istilah etik (ethica) mengandung makna nilai-nilai
yang mendasari perilaku manusia. Term etik berasal dari bahasa filsafat,
bahkan menjadi salah satu cabangnya. Etik disepadankan dengan istilah adab,
moral, atau akhlak. Etik artimya tata susila (etika) atau hal-hal yang
berhubungan dengan kesusilaan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
Kode etik adalah pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan
atau tata cara etis sebagai pedoman dalam berperilaku. Etis berarti sesuai
dengan nilai-nilai dan norma yang dianut oleh seklompok orang atau
masyarakat tertentu. Dalam kaitannya dengan istilah profesi, kode etik
merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standar kegiatan anggota suatu
profesi.
B. Kode Etik Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Pendidik dan tenaga kependidikan adalah insan yang beriman dan
bertaqwakepada Tuhan Yang Maha Esa.

 Memiliki keyakinan yang kuat kepada Tuhan Yang Maha Esa.


 Taat melakukan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya.
 Mengerjakan yang diperintahka dan menjauhi yang dilarang Tuhan Yang
Maha Esa.
 Menghormati antar umat beragama, sehingga menjadi teladan bagi siswa
dan masyarakat.

2. Menjunjung tinggi jabatan guru sebagai suatu profesi yang terhormat dan

 Berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan


danmata pelajaran yang diajarkan.
 Terus menerus meningkatkan kemampuan kompetensi profesi.

3. Hubungan guru dengan peserta didik

 Berperilaku sebagai pelaksana tugas membimbing, mengajar, dan


melatihsecara profesional, dengan menghargai perbedaan individual
peserta didikdalam melaksanakan proses pendidikan.
 Mampu menghimpun berbagai informasi tentang peserta didik
danmenggunakannya untuk kepentingan proses pendidikan.
 Mampu membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati
danmengamalkan hak dan kewajibannya sebagai individu, warga
sekolah,masyarakat, dan negara.
 Secara perseorangan atau bersama-sama secara terus menerus
berusahamenciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah
yangmenyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien.
 Berusaha terus menerus mencegah setiap gangguan yang
mempengaruhikembangan peserta didik.

4. Hubungan guru dengan orang tua / wali peserta didik

 Berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien


dalammelaksanakan proses pendidikan.
 Memberikan informasi secara jujur, dan obyektif mengenai
perkembanganpeserta didik.
 Merahasiakan informasi mengenai setiap peserta didik kepada orang
lainyang bukan orang tua / walinya.
 Memotivasi orang tua / wali siswa untuk berpartisipasi dalam
memajukandan meningkatkan kualitas pendidikan.
 Mampu berkomunikasi secara baik dengan orang tua / wali siswa
mengenaipeserta didik dan proses pendidikan pada umumnya.

5. Hubungan Guru dengan masyarakat

 Mampu menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif


danefisien dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan
 Mampu mengakomodasi aspirasi masyarakat dalam mengembangkan
danmeningkatkan kualitas pendidikan.
 Peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.

6. Hubungan guru dengan sekolah dan rekan sejawat

 Memelihara dan meningkatkan prestasi dan reputasi sekolah.


 Mampu memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif
dalammelaksanakan proses pendidikan.
 Mampu menciptakan suasana sekolah yang kondusif. Dan kekeluargaan
didalam dan di luar sekolah.
 Menghormati rekan sejawat dan saling membimbing antar rekan sejawat.

7. Pendidik dan tenaga kependidikan melaksanakan program


pembangunanbidang pendidikan sebagaimana ditetapkan dalam UUD
1945 dan diatur dalamUU Sisdiknas dan ketentuan perundang-undangan
lainnya. Untuk membantumencerdaskan kehidupan bangsa yang
berbudaya. Berusaha menciptakan,memelihara, dan meningkatkan rasa
persatuan dan kesatuan dalam kehidupanberbangsa dan bernegara
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
8. Pendidik dan tenaga kependidikan secara perseorangan maupun bersama
– samadilarang untuk :

 Menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian sekolah dan atau


perangkatsekolah lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung
kepada peserta
 Memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar atau les
kepadapeserta didik.
 Memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun tidak
langsung yang bertentangan dengan peraturan dan undang-undang.
 Melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung
yangmencederai integritas hasil Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
 Melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung
melanggarUndang–Undang, Peraturan Pemerintah, norma agama, dan
normakesusilaan yang dapat mengakibatkan mencemarkan nama baik
pribadimaupun nama sekolah.
C. Tujuan Kode Etik
Pada dasamya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi
adalah untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu
sendiri. Secara umum tujuan mengadakan kode etik adalah sebagai berikut:

a) Menjunjung tinggi martabat profesi


Kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan pihak luar atau
masyarakat, agar mereka tidak memandang rendah terhadap profesi yang
bersangkutan. Oleh karena itu, setiap kode etik suatu profesi akan
melarang berbagai bentuk tindak-tanduk atau kelakuan anggotanya yang
dapat mencemarkan nama baik profesi.
b) Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya
Kesejahteraan mencakup lahir (atau material) maupun batin (spiritual,
emosional, dan mental) Kode etik umumnya memuat larangan-larangan
untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan kesejahteraan para
anggotanya. Misalnya dengan menetapkan tarif-tarif minimum bagi
honorarium anggota profesi dalam melaksanakan tugasnya, sehingga siapa
saja yang mengadakan tarif di bawah minimum akan dianggap tercela dan
merugikan rekan seprofesi. Dalam hal kesejahteraan batin, kode etik
umumnya memberi petunjuk-petunjuk kepada anggotanya untuk
melaksanakan profesinya.
c) Pedoman berperilaku
Kode etik mengandung peraturan yang membatasi tingkah laku yang tidak
pantas dan tidak jujur bagi para anggota profesi dalam berinteraksi dengan
sesama rekan anggota profesi.
d) Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
Kode etik berkaitan dengan peningkatan kegiatan pengabdian profesi,
sehingga bagi para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas
dan tanggungjawab pengabdiannya dalam melaksanakan tugasnya. Oleh
karena itu, kode etik menumuskan ketentuan-ketentuan yang perlu
dilakukan para anggota profesi dalam Menjalankan tugasnya.
e) Untuk meningkatkan mutu profesi
Kode etik memuat norma-norma dan anjuran agar Para anggota profesi
selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pengabdian para anggotanya.
f) Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi
Kode etik mewajibkan setiap anggotanya untuk aktif berpartisipasi dalam
membina organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan yang dirancang
organisasi.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan suatu
profesi menyusun kode etik adalah untuk menjunjung tinggi martabat profesi,
menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota, meningkatkan
pengabdian anggota profesi, dan meningkatkan mutu profesi dan mutu
organisasi profesi. Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh suatu organisasi
profesi yang berlaku dan mengikat para anggotanya, lazimnya dilakukan
dalam suatu kongres organisasi profesi. Dengan demikian,penetapan kode etik
tidak boleh dilakukan secara perorangan, tetapi harus dilakukan oleh
organisasi. Kode etik hanya akan mempunyai pengaruh yang kuat dalam
menegakkan disiplin di tangan profesi tersebut, jika semua orang yang
menjalankan profesi tersebut bergabung dalam profesi yang bersangkutan.
Jika setiap orang yang menjalankan suatu profesi secara otomatis bergabung
dalam suatu organisasi, maka ada jaminan bahwa profesi tersebut dapat
dijalankan secara murni dan baik, karena setiap anggota profesi yang
melakukan pelanggaran serius terhadap kode etik dapat dikenakan sanksi.
Landasan hukum kode etik adalah UU No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-
pokok Kepegawaian pasal 28:
1. PNS mempunyai kode etik sebagai pedoman sikap, tingkah laku perbuatan
di dalam dan di luar kedinasan
2. Kode Erik Guru Indonesia (KEGI) yaitu sebagas landasan moral dan
pedoman tingkah laku.

D. Fungsi Kode Etik Guru dan Tenaga Kependidikan


Fungsi adanya kode etik adalah untuk menjaga kredibilitas dan nama
baik guru dalam menyandang status pendidik. Dengan demikian, adanya kode
etik tersebut diharapkan para guru tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran
terhadap kewajibannya. Jadi substansi diberlakukannya kode etik kepada guru
sebenarnya untuk menambah kewibawaan dan memelihara image profesi guru
tetap baik. Adapun beberapa kode etik yang harus ditaati oleh guru dengan
fungsi/tujuan, antara lain:
1. Agar para guru mempunyai rambu-rambu yang dapat dijadikan
sebagai pedoman dalam bertingkah laku sehari-hari sebagai pendidik.
2. Agar guru dapat bercermin diri mengenai tingkah lakunya. Apakah
sudah sesuai dengan profesi pendidik yang disandangnya ataukah
belum.
3. Agar guru dapat menjaga jangan sampai tingkah lakunya dapat
menurunkan martabatnya sebagai seorang profesional yang tugas
utama sebagai pendidik.
4. Agar guru selekasnya dapat kembali, jika ternyata apa mereka lakukan
selama ini betentangan atau tidak sesuai dengan norma-norma yang
telah dirumuskan dan disepakati sebagai kode etik guru.
5. Agar segala tingkah laku guru, senantiasa selaras atau tidak
bertentangan dengan profesi yang disandangnya, yaitu sebagai
seoarang pendidik. Lebih lanjut dapat diteladani oleh peserta didiknya
dan masyarakat umum.
Ada beberapa fungsi kode etik guru pada pengembangan penidikan:
1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan.
3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah
dibutahkan dalam berbagai bidang.

Kode etik guru ditetapkan dalam suatu kongres yang dihadiri oleh
seluruh utusan cabang dan pengurus daerah PGRI se-Indonesia dalam kongres
XIII di Jakarta tahun 1973, yang kemudian disempurnakan dalam kongres
PGRI XVI tahun 1989 juga di Jakarta yang berbunyi sebagai berikut:
1. Guru berbakti membimbing siswa untuk membentuk manusia seutuhnya
yang berjiwa pancasila.
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang siswa sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang
berhasilnya proses belajar mengajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama
terhadap pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
7. Guru menjaga hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan
kesetiakawanan sosial.
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu
organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang
pendidikan.
Guru sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing dan mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah (UU Nomor 14 Tahun
2005). Dilihat dari segi tugas, fungsi dan tanggung jawab guru, maka pada
hakekatnya tugas dan tanggung jawab yang diembannya adalah perwujudan
dari amanah Allah, amanah orang tua, bahkan amanah dari masyarakat dan
pemerintah. Demgan demikian amanat yang diamanatkan kepadanya mutlak
harus di pertanggung-jawabkan.

Anda mungkin juga menyukai