Anda di halaman 1dari 22

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Akhir-akhir ini pendidikan menjadi masalah yang ramai dibicarakan. Berbicara mengenai
pendidikan berarti berbicara tentang profesi guru. Pada saat ini profesi guru merupakan salah
satu profesi yang banyak diminati oleh kebanyakan siswa dan siswi, hal tersebut karena guru
merupakan profesi yang dapat menentukan masa depan bangsa ini, guru yang baik dan
berkualitas dapat menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang berkualitas juga, begitu pun
sebaliknya, seorang guru yang tidak berkualitas akan menjadikan bangsa ini menjadi bangsa
yang tertinggal dan bahkan bisa menjadi bangsa yang terjajah lagi, selain itu saat ini profesi
guru dijamin kesejahteraan hidupnya. Oleh karena itu, orang-orang berlomba-lomba untuk
menjadi seorang guru. Namun, menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi antara lain adalah syarat admistrasi, teknis, psikis, dan fisik, selain
itu seorang guru juga harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan
professional.
Namun, kebanyakan orang-orang yang telah menjadi seorang guru dalam menjalankan
profesinya tersebut tidak jarang melakukan penyimpangan atau pun pelanggaran terhadap
norma-norma menjadi seorang guru, sehingga pemerintah menetapkan suatu aturan atau
norma-norma yang harus dipatuhi oleh para guru di ndonesia yang dikenal dengan !"ode
#tik $uru%. &engan adanya "ode #tik $uru ini, diharapkan para guru dapat menjalankan
tugasnya dengan baik sebagaimana telah ditetapkan dalam "ode #tik $uru tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain '
(. Apakah pengertian "ode #tik $uru )
*. Apakah isi dari kode etik guru)
+. Apakah hakikat kode etik guru terhadap guru di ndonesia)
,. Apakah tujuan kode etik guru)
-. Apakah fungsi kode etik terhadap guru di ndonesia)
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang terdapat pada makalah ini antara lain '
1
(. .ntuk menjelaskan pengertian "ode #tik $uru
*. .ntuk menjelaskan isi dari kode etik guru
+. .ntuk menjelaskan hakikat kode etik guru terhadap guru di ndonesia
,. .ntuk menjelaskan tujuan kode etik guru
-. .ntuk menjelaskan fungsi kode etik terhadap guru di ndonesia
1.4 Manaat
Adapun tujuan yang terdapat pada makalah ini antara lain '
(. &apat mengetahui pengertian "ode #tik $uru
*. &apat mengetahui isi dari "ode #tik $uru
+. &apat mengetahui hakikat "ode #tik $uru terhadap guru di ndonesia
,. &apat mengetahui tujuan "ode #tik $uru
-. &apat mengetahui fungsi "ode #tik $uru di ndonesia
BAB !!
2
PEMBAHA"AN
2.1 Pengert#an $%&e Et#k 'uru
nterpretasi tentang kode etik belum memiliki pengertian yang sama. Berikut ini ada
beberapa pengertian mengenai kode etik '
*.(.( .ndang-undang Nomor / tahun (01, 2entang Pokok-pokok "epegawaian. Pasal */
menyatakan bahwa 3Pegawai Negeri 4ipil mempunyai kode etik sebagai pedoman
sikap, tingkah laku perbuatan di dalam dan di luar kedinasan3. &alam Penjelasan
.ndang-undang tersebut dinyatakan dengan adanya "ode #tik ini, Pegawai Negeri
4ipil sebagai aparatur negara, Abdi Negara, dan Abdi 5asyarakat mempunyai pedoman
sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam melaksanakan tugasnya dan dalam pergaulan
hidup sehari-hari. 4elanjutnya dalam "ode #tik Pegawai Negeri 4ipil itu digariskan
pula prinsip-prinsip pokok tentang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pegawai
negeri. &ari uraian ini dapat di simpulkan, bahwa kode etik merupakan pedoman sikap,
tingkah laku, dan perbuatan di dalam melaksanakan tugas dan dalam hidup sehari- hari.
*.(.* "ongres P$6 ke 7, Basuni sebagai "etua .mum P$6 menyatakan bahwa "ode
#tik $uru ndonesia merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku guru warga
P$6 dalam melaksanakan panggilan pengabdiaan bekerja sebagai guru 8P$6, (01+9.
&ari pendapat ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam "ode #tik $uru ndonesia
terdapat dua unsur pokok yakni' 8(9 sebagai landasan moral, dan 8*9 sebagai pedoman
tingkah laku.
*.(.+ &alam .ndang-.ndang $uru dan &osen 8..$&9, Pasal ,+, dikemukakan sebagai
berikut' 8(9 .ntuk menjaga dan meningkatkan kehormatan, dan martabat guru dalam
pelaksanaan tugas keprofesionalan, organisasi profesi guru membentuk kode etik: 8*9
"ode etik sebagaimana dimaksud pada ayat 8(9 berisi norma dan etika yang mengikat
perilaku guru dalam pelaksanaan tugas keprofesionalan.
4ecara harfiah, !kode etik% berarti sumber etik. #tik berasal dari
perkataan ethos, yang berarti watak. stilah etik 8ethica9 mengandung makna nilai-nilai
yang mendasari perilaku manusia. 2erm etik berasal dari bahasa filsafat, bahkan
menjadi salah satu cabangnya. #tik juga disepadankan dengan istilah adab, moral, atau
pun akhla;. #tik artinya tata susila 8etika9 atau hal-hal yang berhubungan dengan
kesusilaan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
"ode etik adalah pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan
suatu kegiatan atau pekerjaan. "ode etik merupakan pola aturan atau tata cara etis
3
sebagai pedoman dalam berprilaku. #tis berarti sesuai dengan nilai-nilai dan norma
yang dianut oleh sekolompok orang atau masyarakat tertentu. &alam kaitannya dengan
stilah profesi, kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standar kegiatan
anggota suatu profesi.
5enurut $ibson and 5itchel 8(00-:,,09, suatu kode etik menggambarkan
nilai-nilai profesional suatu profesi yang diterjemahkan dalam standar prilaku
anggotanya. Nilai profesional ini ditandai adanya sifat altruistis artinya lebih
mementingkan kesejahteraan orang lain dan berorientasi pada pelayanan umum dengan
prima. "ode etik dijadikan standar akti<itas anggota profesi, kode etik itu sekaligus
dijadikan pedoman tidak hanya bagi anggota profesi tetapi juga dijadikan pedoman
bagi masyarakat untuk menjaga bias=kesewenangan penggunaan kode etik.
>adi !kode etik guru% diartikan sebagai aturan tata-susila keguruan. Aturan-
aturan tentang keguruan 8yang menyangkut pekerjaan-pekerjaan guru9 melibatkan dari
segi usaha. 5aksud dari kode etik guru di sini adalah norma-norma yang mengatur
hubungan kemanusiaan 8relationship9 antar guru dengan lembaga pendidikan 8sekolah9,
guru dengan sesama guru, guru dengan peserta didik, dan guru dengan lingkungannya.
4ebagai sebuah jabatan pekerjaan, profesi guru memerlukan kode etik khusus untuk
mengatur hubungan-hubungan tersebut.
2.2. !s# $%&e Et#k 'uru
Adapun rumusan kode etik guru yang merupakan kerangka pedoman guru
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya itu sesuai dengan hasil kongres
P$6 7, yang terdiri dari 4embilan item berikut'
*.*.( $uru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangunan yang ber-Pancasila.
5aksud dari rumusan ini, sesuai dengan roeping-nya, guru harus mengabdikan
dirinya secara ikhlas untuk menuntun dan mengantarkan anak didik seutuhnya, baik
jasmani maupun rohani, baik fisik maupun mental agar menjadi insan pembangunan
yang menghayati dan mengamalkan serta melaksanakan berbagai akti<itasnya dengan
mendasarkan pada sila-sila pada Pancasila. $uru harus membimbing anak didiknya
kearah hidup yang selaras, serasi dan seimbang.
*.*.* $uru memiliki kejujuran professional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan anak didik masing-masing.
4
Berkaitan dengan item ini, maka guru harus mendesain program pengajaran
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan setiap anak didik. ?ang lebih penting lagi guru
harus menerapkan kurikulum secara benar, sesuai dengan kebutuhan masing-masing
anak didik. "urikulum dan program pengajaran untuk tingkat 4& harus juga diterapkan
di 4&, kurikulum untuk tingkat perguruan tinggi harus juga diterapkan untuk perguruan
tinggi begitu seterusnya. Bukan asal gampangnya saja, kurikulum untuk program 45P
dapat digunakan di 4&, 45A dan bahkan digunakan untuk perguruna tinggi. @al
semacam ini berarti guru sudah melanggar kejujuran profesional.
*.*.+ $uru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak
didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
&alam kaitan belajar-mengajar, guru perlu mengadakan komunikasi dan
hubungan baik dengan anak didik. @al ini terutama agar guru mendapatkan informasi
secara lengkap mengenai diri anak didik. &engan mengetahui keadaan dan karakteristik
anak didik ini, maka akan sangat membantu bagi guru dan siswa dalam upaya
menciptakan proses belajar-mengajar yang optimal. .ntuk ini ada ha-hal yang perlu
diperhatikan, yakni'
a. 4egala bentuk kekakuan dan ketakutan harus dihilangkan dari perasaan anak didik,
tetapi sebaliknya harus dirangsang sedemikian rupa sehingga sifat terbuka, berani
mengemukakan pendapat dan segala masalah yang dihadapinya.
b. 4emua tindakan guru terhadap anak didik harus selalu mengandung unsur kasih
sayang, ibarat orang tua dengan anaknya. $uru harus bersifat sabar, ramah,
terbuka.
c. &iusahakan guru dan anak didik dalam satu kebersamaan orientasi agar tidak
menimbulkan suasana konfli. 4ebab harus dimaklumi bahwa sekolah atau kelas
merupakan kumpulan subjek-subjek yang heterogen, sehingga keadaannya cukup
kompleks.
"emudian yang harus diingat oleh guru adalah dalam mengadakan komunikasi.
@ubungan yang harmonis dengan anak didik itu tidak boleh disalahgunakan. &engan
sifat ramah, kasih sayang dan saling keterbukaan dapat diperoleh informasi mengena
diri anak didik secara lengkap.ni semata-mata demi kepentingan belajar anak didik,
tidak boleh untuk kepentingan guru, apalagi untuk maksud-maksud pribadi guru itu
sendiri.
*.*., $uru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang
tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
5
$uru menciptakan suasana kehidupan sekolah, maksudnya bagaimana guru itu
dapat menciptakan kondisi-kondisi optimal, sehingga anak itu bisa belajar, harus
belajar, perlu dididik dan perlu bimbingan. .saha menciptakan suasana kehidupan
sekolah sebagaimana dimaksud diatas, akan menyangkut dua hal.
Pertama, yang berkaitan dengan proses belajar-mengajar di kelas secara langsung.
.ntuk ini meliputi hal-hal berikut'
(. Pengaturan tata-ruang kelas yang lebih kondusif untuk kepentingan pengajaran.
*. 5enciptakan iklim atau suasana belajar-mengajar yang lebih serasi dan
menyenangkan, misalnya pembinaan situasi keakraban di dalam kelas. .ntuk
menciptakan iklim yang lebih serasi ini antara lain dengan '
a. Adanya keterikatan antara guru dengan anak didik, anak didik dengan anak
didik.
b. 5enetapkan standar tingkah-laku
c. &iadakan diskusi-diskusi kelompok.
d. 5emberi penghargaan dan pemeliharaan sengat kerja.
"edua, menciptakan kehidupan sekolah dalam arti luas yakni meliputi sekolah secara
keseluruhan. &alam hubungan ini dituntut adanya hubungan baik dan interaksi antara
guru dengan guru, guru dengan anak didik, guru dengan pegawai, pegawai deengan
anak didik. &engan demikian, memang dituntut adanya keterlibatan semua pihak di
dalam lembaga kependidikan, sehingga dapat menunjang berhasilnya proses belajar-
mengajar.
4elanjutnya dalam mengusahakan keberhasilan proses belaja-mengajar itu, guru
juga harus membina hubungan baik dengan orang tua murid. 5elalui hal ini diharapkan
dapat mengetahui keadaan anak didiknya dan bagaimana kegiatan belajarnya di rumah.
>uga untuk mengetahui beberapa hal tentang anak didik melalui orang tuanya, sehingga
dapat digunakan sebagai bahan untuk menentukan kegiatan belajar-mengajar yang lebih
baik. @ubungan baik antara guru dengan orang tua murid merupakan factor yang tidak
dapat ditinggalkan, karena keberhasilan belajar anak didik tidak dapat dipisahkan
dengan bagaimana keadaan dan usaha orang tua murid. Apalagi kalau ada kaitannya
dengan tugas dan kewajiban guru sebagai pendidik, dalam upaya membina kepribadian
anak didik, maka andil orang tua sangat menentukan 8ingat tri pusat pendidikan9.
*.*.- $uru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun
masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
6
4esuai denga tri pusat pendidikan, masyarakat ikut bertanggung jawab atas
pelaksanaan pendidikan. Oleh karena itu, guru juga harus membina hubungan baik
dengan masyarakat, agar dapat menjalankan tugasnya sebagai pelaksana proses belajar
mengajar. &alam hal ini mengandung dua dimensi penglihatan, yakni masyarakat
disekitar sekolah, bagi guru sangat penting untuk selalu memelihara hubungan baik.
"arena guru akan mendapat masukan, pengalaman, serta memahami berbagai kejadian
atau perkembangan masyarakat itu. @al ini dapat dimanfaatkan sebagai usaha
pengembangan sumber belajar yang lebih mengena demi kelancaran proses belajar
mengajar. 4ebagai contoh guru yang sedang menerangkan sesuatu pelajaran, kemudian
untuk memperjelas dapat diberikan ilustrasi dengan beberapa perkembangan yang
terjadi di masyarakat sekitar. &i samping itu jika sekolah mengadakn berbagai kegiatan,
sanagt memerlukan kemudahan dari masyarakat sekitar.
4elanjutnya jika dilihat dari masyarakat secara luas, kererikan atau hubungan
baik guru dengan masyarakat luas itu akan mengembangkan pengetahuan guru tentang
persepsi kemasyarakatan yang lebih luas. 5isalnya tentang budaya masyarakat dan
bagaimana masyarakat sebagai pemakai lulusan.
*.*.A $uru secara sendiri dan=atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan
meningkatkan mutu profesinya.
&alam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, guru harus selalu
meningkatkan mutu profesinya, baik dilaksanakan secara perseorangan ataupun secara
bersama-sama. @al ini sangat penting, karena baik buruknya layanan kan
mempengaruhi citra guru ditengah-tengah masyarakat. Adapun cara-cara meningkatkan
mutu profesi guru dapat dilakukan sebagai berikut'
(. 4ecara sendiri-sendiri, yaitu dengan jalan'
a. 5enekuni dan mempelajari secara kontinu pengetahuan-pengetahuan yang
berhubunga dengan teknik atau proses belajar-mengajar secara umum,
misalnya pengetahuan-pengetahuan tentang PB5 8Proses Belajar 5engajar9,
ilmu-ilmu lain yang rele<an dengan tugas keguruanya.
b. 5endalami spesialisasi bidang studi yang diajarkan
c. 5elakukan kegiatan-kegiatan mandiri yang rele<an denga tugas
keprofesiannya
d. 5engembangkan materi dan metodologi yang sesuai denga kebutuhan
pengajaran
7
e. 5elakukan super<isi dialog dan konsultasi denga guru-guru yang sudah lebih
senior.
*. 4ecara bersama-sama,dapat dilakukan misalnya dengan'
a. 5engikuti berbagai bentuk penataran dan lokakarya
b. 5engikuti program pembinaan keprofesian secara khusus, misalnya program
akta ataupun redukasi bagi yang merasa belum memenuhi kompetensinya
c. 5engadakan kegiatan diskusi dan salig tukar pikiran dengan teman sejawata
terutama yang berkaitan dengan peningkatan mutu profesi.
*.*.1 $uru menciptakan dan memelihara hubungan antarsesama guru baik berdasarkan
lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
"erja sama dan pembinaan hubungan antar guru di lingkungan tempat kerja,
merupakan usaha yang sangat penting. 4ebab dengan pembinaan kerja sama antar guru
di suatu lingkungan kerja akan dapat meningkatkan kelancaran mekanisme kerja,
bahkan juga sebagai langkah-langkah peningkatan mutu profesi guru secara kelompok.
Bergayut dengan ini guru juga perlu membina hubungan dengan sesama guru secara
keseluruhan, termasuk guru-guru di luar lingkungan tempat kerja. @al ini dapat
memberi masukan dan menambah pengalaman masing-masing guru, karena mungkin
perkembangan di suatu daerah berbeda dengan perkembangan daerah yang lain 8study
komperasi9.
*.*./ $uru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi
guru professional sebagai sarana pengabdiannya.
4alah satu ciri profesi adalah dimilikinya organisasi professional. Begitu juga
guru sebagai tenaga professional kependidikan, juga memiliki organisasi professional.
&i ndonesia wadah atau organisasi professional itu adalah P$6, atau juga 4P. .ntuk
meningkatkan pelayanan dan sarana pengabdiannya organisasi itu harus tetap
dipelihara, dibina bahkan ditingkatkan mutu dan kekompakkan. 4ebab dengan
peningkatan mutu organisasi berarti akan mampu merencanakan dan melaksanakan
program yang bermutu dan yang sesuai denga kebutuhan masyarakat.
"arena itu organisasi P$6 dan 4P harus lebih ditingkatkan dan perlu setiap
kali mengadakan pertemuan antarpara guru di berbagai daerah atau mungkin secara
nasional. &alam pertemuan itu dibicarakan berbagi program yang bermanfaat, terutam
bagaimana upaya meningkatkan mutu organisasi tersebut. Peningkatan mutu organisasi
professional itu, di samping untuk melindungi kepentingan anggota 8para guru9 juga
sebagai wadah kegiatan pembinaan dan peningkatan mutu profesionalisme guru.
8
*.*.0 $uru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam
bidang pendidikan.
$uru adalah bagian warga negara dan warga nasyarakat yang merupakan aparat
&epartemen Pendidikan dan "ebudayaan 8&epdikbud9. Atau aparat pemerintah di
bidang pendidikan. Pemerintah &epartemen Pendidikan dan "ebudayaan sebagai
pengelola bidang pendidikan sudah pasti memiliki ketentuan-ketentuan yang
merupakan policy, agar pelaksanaan dapat terarah.
$uru sebagai aparat &epartemen Pendidikan dan "ebudayaan dan pelaksanaan
langsung kurikulum dan proses belajar-mengajar, harus memahami dan melaksanakan
ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh pemerintah mengenai bagaimana
menangani persoalan-persoalan pendidikan. &engan melaksanakan ketentuan-ketentuan
yang telah ditetapkan itu, diharapkan proses pendidikan berjalan lancer sehingga bisa
menopang pelaksanaan pembangunan bangsa secara integral.
2etapi harus diingat bahwa kebijaksanaan atau ketentuan-ketentuan pemerintah
itu biasanya bersifat umum. Oleh karena itu guru sebagai pelaksana yang paling
operasional harus memahami secara cermat dan kritis serta mengembangkannya secara
rasional dan kreatif yang akhirnya dapat mendukung policy pihak &epartemen
Pendidikan dan "ebudayaan tersebut. .ntuk mengarahkan kepada maksud-maksud
sebagaiman disebutkan diatas, maka perlu dilakukan hal-hal antara lain sebagai berikut'
(. $uru harus memahami betul-betul maksud dan arah kebikjasanaan pendidikan
nasional, agar dapat mengambil langkah-langkah secara tepat.
*. $uru harus terus-menerus meningkatkan profesi dan kesadaran guru untuk
memenuhi hakikat keprofesiannya.
+. &ilkuakn penilaian, pengawasan dan sanksi yang objektif dan rasional.
,. Pemimpin lembaga-lembaga pendidikan harus bersifat terbuka, dalam upaya
menerjemahkan setiap ketentuan dari &epartemen Pendidikan dan "ebudayaan.
-. $uru yang semata-mata sebagai kiat dan pelaksana pemerintah di bidang
kurikulum dan proses belajar-mengajar, perlu netral, tidak memihak pada
golongan politik apa pun.
A. &alam melaksanakan kebijakan pemerintah 8&epartemen Pendidikan dan
"ebudayaan9, yang berkenaan dengan pembaruan di bidang pendidikan, perlu
diupayakan kerja sama antara pemrintah dan organisasi professional guru 8P$69
dan juga dengan 4P.
9
&engan memahami 4embilan butir kode etik guru seperti diuraikan di atas,
diharapka guru mampu berperan secara aktif dalam upaya memberikan moti<asi kepada
subjek belajar yang dihadapi oleh anak didik=subjek belajar berarti akan dapat
dipecahkan atas bimbingan guru dan kemampuan serta kegairahan mereka sendiri.
&engan demikian, kegiatan belajar-mengajar akan berjalan degan baik, sehingga
hasilnya optimal.
Adapun menurut kesepakatan para guru ndonesia, dalam melaksanakan tugas
profesinya guru ndonesia menyadari sepenuhnya bahwa perlu ditetapkan "ode #tik
$uru ndonesia sebagai pedoman bersikap dan berperilaku yang mengejewantah dalam
bentuk nilai-nilai moral danetika dalam jabatan guru sebagai pendidik putera-puteri
bangsa. 4ehingga "ode #tik $uru ndonesia pun dirumuskan sebagai berikut'
Bag#an "atu
Pengert#an( tujuan( &an )ungs#
Pasal 1
(9 "ode #tik $uru ndonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh
guru-guru ndonesia. 4ebagai pedoman sikap dan perilaku dalammelaksanakan tugas
profesi sebagai pendidik, anggota maasyarakat dan warga Negara.
*9 Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pada ayat 8(9 pasal ini adalah
nilai-nilai moral yang membedakan perilaku guru yang baik dan buruk, yang boleh dan
tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan tugas-tugas profesionalnya untuk
mendidik, mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan menge<aluasi
peserta didik, serta sikap pergaulan sehari-hari di dalam dan luar sekolah
Pasal 2
(9 "ode #tik $uru ndonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan
menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi
undang-undang.
*9 "ode #tik $uru ndonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang
melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan
peserta didik, orangtua=wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan
pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan.
10
Bag#an Dua
"um*ah+,anj# 'uru !n&%nes#a
Pasal 3
(9 4etiap guru mengucapkan sumpah=janji guru ndonesia sebagai wujud pemahaman,
penerimaan, penghormatan, dan kesediaan untuk mematuhi nilai-nilai moral yang
termuat di dalam "ode #tik $uru ndonesia sebagai pedoman bersikap dan berperilaku,
baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
*9 4umpah=janji guru ndonesia diucapkan di hadapan pengurus organisasi profesi guru
dan pejabat yang berwenang di wilayah kerja masing-masing.
+9 4etiap pengambilan sumpah=janji guru ndonesia dihadiri oleh penyelenggara satuan
pendidikan.
Pasal 4
(9 Naskah sumpah=janji guru ndonesia dilampirkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari "ode #tik $uru ndonesia.
*9 Pengambilan sumpah=janji guru ndonesia dapat dilaksanakan secara perorangan atau
kelompok sebelumnya melaksanakan tugas.
Bag#an T#ga
N#la#-n#la# Dasar &an N#la#-n#la# .*eras#%nal
Pasal /
"ode #tik $uru ndonesia bersumber dari '
(9 Nilai-nilai agama dan Pancasila
*9 Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional.
+9 Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi perkembangan kesehatan
jasmaniah, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual,
Pasal 0
(9 @ubungan $uru dengan Peserta &idik'
a9 $uru berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tuga didik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan menge<aluasi proses dan hasil
pembelajaran.
b9 $uru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan
hak-hak dan kewajiban sebagai indi<idu, warga sekolah, dan anggota masyarakat.
c9 $uru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara indi<idual
dan masing-masingnya berhak atas layanan pembelajaran.
11
d9 $uru menghimpun informasi tentang peserta didik dan menggunakannya untuk
kepentingan proses kependidikan.
e9 $uru secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus berusaha
menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang menyenangkan
sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik.
f9 $uru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan
menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah pendidikan.
g9 $uru berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat
mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik.
h9 $uru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk membantu
peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan kepribadiannya, termasuk
kemampuannya untuk berkarya.
i9 $uru menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan
martabat peserta didiknya. $uru bertindak dan memandang semua tindakan peserta
didiknya secara adil.
j9 $uru berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan hak-
hak peserta didiknya.
k9 $uru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatian
bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
l9 $uru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari
kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar, menimbulkan gangguan kesehatan,
dan keamanan.
m9 $uru tidak boleh membuka rahasia pribadi serta didiknya untuk alasan-alasan yang
tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan
kemanusiaan.
n9 $uru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionalnya kepada peserta
didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan agama.
o9 $uru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan peserta
didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.
*9 @ubungan $uru dengan Orang tua=wali 4iswa '
a9 $uru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan
orangtua=Bali siswa dalam melaksannakan proses pedidikan.
b9 $uru mrmberikan informasi kepada Orangtua=wali secara jujur dan objektif mengenai
perkembangan peserta didik.
12
c9 $uru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan
orangtua=walinya.
d9 $uru memoti<asi orangtua=wali siswa untuk beradaptasi dan berpatisipasi dalam
memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
e9 $uru berkomunikasi secara baik dengan orangtua=wali siswa mengenai kondisi dan
kemajuan peserta didik dan proses kependidikan pada umumnya.
f9 $uru menjunjunng tinggi hak orangtua=wali siswa untuk berkonsultasin dengannya
berkaitan dengan kesejahteraan kemajuan, dan cita-cita anak atau anak-anak akan
pendidikan.
g9 $uru tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan orangtua=wali
siswa untuk memperoleh keuntungna-keuntungan pribadi.
+9 @ubungan $uru dengan 5asyarakat '
a9 $uru menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien dengan
masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.
b9 $uru mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembnagkan dan
meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.
c9 $uru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
d9 $uru berkerjasama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan prestise dan
martabat profesinya.
e9 $uru melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan masyarakat
berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan peserta didiknya.
f9 $uru memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai agama,
hukum, moral, dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan masyarakat.
g9 $uru tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan peserta didiknya kepada
masyarakat.
h9 $uru tidak boleh menampilkan diri secara ekslusif dalam kehidupam masyarakat.
,9 @ubungan $uru dengan sekolah'
a9 $uru memelihara dan peningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah.
b9 $uru memoti<asi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam melaksanakan
proses pendidikan.
c9 $uru menciptakan melaksanakan proses yang kondusif.
d9 $uru menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan luar sekolah.
e9 $uru menghormati rekan sejawat.
13
f9 $uru saling membimbing antar sesama rekan sejawat.
g9 $uru menjunung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan kesejawatan dengan
standar dan kearifan profesional.
h9 $uru dengan berbagai cara harus membantu rekan-rekan juniornya untuk tumbuh
secara profsional dan memilih jenis pelatihan yang rele<an dengan tuntutan
profesionalitasnya.
i9 $uru menerima otoritas kolega seniornya untuk mengekspresikan pendapat-pendapat
profesionalberkaitan dengan tugas-tugas pendidikan dan pembelajaran.
j9 $uru membasiskan diri pada nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan dalam setiap
tindakan profesional dengan sejawat.
k9 $uru memliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat meningkatkan
keefektifan pribadi sebagai guru dalam menjalankan tugas-tugas profesional
pendidikan dan pembelajaran.
l9 $uru mengoreksi tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang dari kaidah-kaidah
agama, moral, kemanusiaan, dan martabat profesionalnya.
m9 $uru tidak boleh mengeluarkan pernyataan-pernyaan keliru berkaitan dengan
kualifikasi dan kompetensi sejawat atau calon sejawat.
n9 $uru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan
merendahkan martabat pribadi dan profesional sejawatnya.
o9 $uru tidak boleh mengoreksi tindakan-tindakan profesional sejawatnya atas dasar
pendapat siswa atau masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarnya.
p9 $uru tidak boleh membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk pertimbangan-
pertimbangan yang dapat dilegalkan secara hukum.
;9 $uru tidak boleh menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau tidak
langsung akan memunculkan konflik dengan sejawat.
-9 @ubungan $uru dengan Profesi '
a9 $uru menjunjung tinggi jabatan guru sebagai sebuah profesi
b9 $uru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan bidang
studi yang diajarkan
c9 $uru terus menerus meningkatkan kompetensinya
d9 $uru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas-
tugas profesionalnya dan bertanggung jawab atas konsekuensinya.
e9 $uru menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggung jawab, inisiatif indi<idual,
dan integritas dalam tindakan-tindakan profesional lainnya.
14
f9 $uru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan
merendahkan martabat profesionalnya.
g9 $uru tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat mempengaruhi
keputusan atau tindakan-tindakan proesionalnya.
h9 $uru tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari tugas-tugas
dan tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru di bidang pendidikan dan
pembelajaran.
A9 @ubungan guru dengan Organisasi Profesinya '
a9 $uru menjadi anggota aorganisasi profesi guru dan berperan serta secara aktif dalam
melaksanakan program-program organisasi bagi kepentingan kependidikan.
b9 $uru memantapkan dan memajukan organisasi profesi guru yang memberikan
manfaat bagi kepentingan kependidikan.
c9 $uru aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar menjadi pusat informasi dan
komunikasi pendidikan untuk kepentingan guru dan masyarakat.
d9 $uru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas-
tugas organisasi profesi dan bertanggung jawab atas konsekuensinya.
e9 $uru menerima tugas-tugas organisasi profesi sebagai suatu bentuk tanggungjawab,
inisiatif indi<idual, dan integritas dalam tindakan-tindakan profesional lainnya.
f9 $uru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang dapat
merendahkan martabat dan eksistensis organisasi profesinya.
g9 $uru tidak boleh mengeluarkan pendapat dan bersaksi palsu untuk memperoleh
keuntungan pribadi dari organisasi profesinya.
h9 $uru tidak boleh menyatakan keluar dari keanggotaan sebagai organisasi profesi
tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan
19 @ubungan $uru dengan Pemerintah '
a9 $uru memiliki komitmen kuat untuk melaksanakan program pembangunan bidang
pendidikan sebagaimana ditetapkan dalam ..& (0,-, .. 2entang 4istem
Pendidikan Nasional, .ndang-.ndang 2entang $uru dan &osen, dan ketentuan
Perundang-.ndang lainnya.
b9 $uru membantu Program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan berbudaya.
c9 $uru berusaha menciptakan, memeliharadan meningkatkan rasa persatuan dan
kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan pancasila dan
..&(0,-.
15
d9 $uru tidak boleh menghindari kewajiban yang dibebankan oleh pemerintah atau
satuan pendidikan untuk kemajuan pendidikan dan pembelajaran.
e9 $uru tidak boleh melakukan tindakan pribadi atau kedinasan yang berakibat pada
kerugian negara.
Bag#an Em*at
Pelaksanaan( Pelanggaran( &an sanks#
Pasal 1
(9 $uru dan organisasi profesi guru bertanggungjawab atas pelaksanaan "ode #tik $uru
ndonesia.
*9 $uru dan organisasi guru berkewajiban mensosialisasikan "ode #tik $uru ndonesia
kepada rekan sejawat Penyelenggara pendidikan, masyarakat dan pemerintah.
Pasal 2
(9 Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan "ode #tik $uru
ndonesia dan ketentuan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan protes guru.
*9 $uru yang melanggar "ode #tik $uru ndonesia dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan yang berlaku.
+9 >enis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan sedang dan berat.
Pasal 3
(9 Pemberian rekomendasi sanksi terhadap guru yang melakukan pelanggaran terhadap
"ode #tik $uru ndonesia merupakan wewenang &ewan "ehormatan $uru ndonesia.
*9 Pemberian sanksi oleh &ewan "ehormatan $uru ndonesia sebagaimana dimaksud
pada ayat 8(9 harus objektif.
+9 6ekomendasi &ewan "ehormatan $uru ndonesia sebagaimana dimaksud pada ayat 8(9
wajib dilaksanakan oleh organisasi profesi guru.
,9 4anksi sebagaimana dimaksud pada ayat 8+9 merupakan upaya pembinaan kepada guru
yang melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan martabat profesi guru.
-9 4iapa pun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran "ode #tik $uru ndonesia wajib
melapor kepada &ewan "ehormatan $uru ndonesia, organisasi profesi guru, atau
pejabat yang berwenang.
A9 4etiap pelanggaran dapat melakukan pembelaan diri dengan=atau tanpa bantuan
organisasi profesi guru dan=atau penasehat hukum sesuai dengan jenis pelanggaran yang
dilakukan dihadapan &ewan "ehormatan $uru ndonesia.
Bag#an L#ma
16
$etentuan Tam4ahan
Pasal 15
2enaga kerja asing yang dipekerjakan sebagai guru pada satuan pendidikan di ndonesia
wajib mematuhi "ode #tik $uru ndonesia dan peraturan perundang-undangan.
Bag#an Enam
Penutu*
Pasal 11
(9 4etiap guru secara sungguh-sungguh menghayati,mengamalkan serta menjunjung tinggi
"ode #tik $uru ndonesia.
*9 $uru yang belum menjadi anggota organisasi profesi guru harus memilih organisasi
profesi guru yang pembentukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
+9 &ewan "ehormatan $uru ndonesia menetapkan sanksi kepada guru yang telah secara
nyata melanggar "ode #tik $uru ndonesia.
2.3 Hak#kat $%&e Et#k 'uru
Pada dasarnya guru adalah tenaga professional di bidang kependidikan yang
memiliki tugas mengajar, mendidik, dan membimbing anak didik agar menjadi manusia
yang berpribadi 8pancasila9. &engan demikian, guru memiliki kedudukan yang sangat
penting dan tanggung jawab yang sangat besar dalam menangani berhasil atau tidaknya
program pendidikan. "alau boleh dikatakan sedikit secara ideal, baik atar buruknya
suatu bangsa di masa mendatang banyak terletak di tangan guru.
4ehubungan dengan itu guru sebagai tenaga professional memerlukan pedoman
atau kode etik guru agar terhidar dari segala bentuk penyimpangan. "ode etik menjadi
pedoman baginya untuk tetap professional 8sesuai dengan tuntutan dan persyaratan
profesi9. 4etiap guru yang memegang keprofesionalannya sebagai pendidik akan selalu
berpegang pada kode etik guru. 4ebab kode etik guru ini sebagai salah satu ciri yang
harus ada pada profesi itu sendiri.
"ode etik yang memedomani setiap tingkah laku guru senantiasa sangat
diperlukan. "arena dengan itu penampilan guru akan terarah dengan baik, bahkan akan
terus bertambah baik. a akan terus menerus memperhatikan dan mengembangkan
profesi keguruannya. "alau kode etik yang merupakan pedoman atau pegangan itu
tidak dihiraukan berarti akan kehilangan pola umum sebagai guru. >adi postur
kepribadian guru akan dapat dilihat bagaimana pemanfaatan dan pelaksanaan dari kode
17
etik yang sudah disepakati bersama tersebut. &alam hubungan ini jabatan guru yang
betuk-betuk professional selalu dituntut adanya kejujuran professional. 4ebab kalau
tidak ia akan kehilangan pamornya sebagai guru atau boleh dikatakan hidup diluar
lingkup keguruan.
2.4 Tujuan $%&e Et#k 'uru
Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk
kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. 4ecara umum
tujuan mengadakan kode etik adalah sebagai berikut'
*.,.( 5enjunjung tinggi martabat profesi.
"ode etik dapat menjaga pandangan dan kesan pihak luar atau masyarakat, agar
mereka tidak memandang rendah terhadap profesi yang bersangkutan. Oleh karena itu,
setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk tindak-tanduk atau
kelakuan anggotanya yang dapat mencemarkan nama baik profesi.
*.,.* .ntuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya.
"esejahteraan mencakup lahir 8atau material9 maupun batin 8spiritual,
emosional, dan mental9. "ode etik umumnya memuat larangan-larangan untuk
melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan kesejahteraan para anggotanya.
5isalnya dengan menetapkan tarif-tarif minimum bagi honorarium anggota profesi
dalam melaksanakan tugasnya, sehingga siapa saja yang mengadakan tarif di bawah
minimum akan dianggap tercela dan merugikan rekan seprofesi. &alam hal
kesejahteraan batin, kode etik umumnya memberi petunjuk-petunjuk kepada
anggotanya untuk melaksanakan profesinya.
*.,.+ Pedoman berperilaku
"ode etik mengandung peraturan yang membatasi tingkah laku yang tidak pantas
dan tidak jujur bagi para anggota profCesi dalam berinteraksi dengan sesama rekan
anggota profesi.
*.,., .ntuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
"ode etik berkaitan dengan peningkatan kegiatan pengabdian profesi, sehingga
bagi para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab
pengabdiannya dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kode etik merumuskan
ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan para anggota profesi dalam menjalankan
tugasnya.
*.,.- .ntuk meningkatkan mutu profesi
18
"ode etik memuat norma-norma dan anjuran agar paranggota profesi selalu
berusaha untuk meningkatkan mutu pengabdian para anggotanya.
*.,.A .ntuk meningkatkan mutu organisasi profesi
"ode etik mewajibkan setiap anggotanya untuk aktif berpartisipasi dalam
membina organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan yang dirancang organisasi. &ari
uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan suatu profesi menyusun kode etik
adalah untuk menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan memelihara
kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian anggota profesi, dan
meningkatkan mutu profesi dan mutu organisasi profesi.
2./ )ungs# $%&e Et#k 'uru
Pada dasarnya kode etik berfungsi sebagai, perlindungan dan pengembangan
bagi profesi itu, dan sebagai pelindung bagi masyarakat pengguna jasa pelayanan suatu
profesi. $ibson and 5itchel 8(00-',,09, sebagai !pedoman pelaksanaan tugas
profesional anggota suatu profesi dan pedoman bagi masyarakat pengguna suatu profesi
dalam meminta pertanggungjawaban jika anggota profesi yang bertindak di luar
kewajaaran%.
4ecara umum fungsi kode etik guru adalah sebagai berikut'
(. Agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugasnya,
sehingga terhindar dari penyimpangan profesi.
*. Agar guru bertanggungjawab atas profesinya.
+. Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal.
,. Agar guru dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan.
-. Agar profesi ini membantu memecahkan masalah dan mengembangkan diri.
A. Agar profesi ini terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah.

19
BAB !!!
PENUTUP
$es#m*ulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah '
(. Bahwa "ode #tik $uru merupakan aturan tata-susila keguruan. Aturan-aturan tentang
keguruan 8yang menyangkut pekerjaan-pekerjaan guru9 melibatkan dari segi usaha.
*. Aturan yang terdapat dalam "ode #tik $uru dirumuskan oleh P$6 dan para guru di
ndonesia.
+. "ode etik sangatlah penting bagi para guru di ndonesia karena dengan kode etik
penampilan guru akan terarah dengan baik, bahkan akan terus bertambah baik. &an
akan terus menerus memperhatikan dan mengembangkan profesi keguruannya.
,. 2ujuan kode etik guru antara lain adalah menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga
dan memelihara kesejahteraan para anggotanya, pedoman berperilaku, menjaga dan
memelihara kesejahteraan para anggotanya, meningkatkan mutu profesi dan
meningkatkan mutu organisasi profesi.
20
-. Dungsi kode etik guru antara lain adalah agar guru memiliki pedoman dan arah yang
jelas dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab atas profesinya, terhindar dari
perpecahan dan pertentangan internal, meningkatkan kualitas dan kuantitas
pelayanan, membantu memecahkan masalah dan mengembangkan diri dan terhindar
dari campur tangan profesi lain dan pemerintah.
"aran
(. 4ebaiknya sebagai seseorang guru yang professional harus mematuhi kode etik guru.
*. &engan adanya kode etik guru, sebaiknya seorang guru tidak melakukan tindakan-
tindakan yang menyimpang dari kode etik guru.
+. &alam melaksanakan profesi keguruannya, sebagai seorang orang guru harus sesuai
dengan kode etik guru yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.
DA)TAR PU"TA$A
DauEi, @aris. *FF0. Organisasi Profesi "eguruan. >akarta' .ni<ersitas slam Negeri 4yarif
@idayatullah.
4ardiman A.5.*FF1.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. P2 6aja $rafindo
Persada'>akarta
Purwanto Ngalim.*FF-.Administrasi dan Supervisi Pendidikan. P2 6emaja 6osda karya
Offset'Bandung
http'==syadiashare.com=kode-etik-guru-di-indonesia.html 8di posting tanggal (( 5aret *F((,
pada hari minggu pukul (F'+F9
wrks.itb.ac.id/app/images/iles!produk!hukum/uu!"#!$%%&.pdf 'di posting tanggal (( 5aret
*F((, pada hari minggu pukul (F'+F9
www.,shared.com=office=Bod+Ajru= k%&e - et#k - guru - #n&%nes#a .html 8di posting tanggal (*
5aret *F((, pada hari 4enin pukul (+'+F9
21
ile.upi.edu/.../ETIKA.../pert!#!dan!&!kode!etik!guru.pdf (di posting tanggal (* 5aret
*F((, pada hari 4enin pukul (+'+F9
.
22

Anda mungkin juga menyukai