ANATOMI TMJ
DEFINISI TMD
Keadaan dimana terjadi pergeseran kondilus dari posisi normal dan terfiksasi karena spasme
otot-otot pengunyahan
Temporo mandibular disorder atau disebut TMD adalah suatu gangguan pada sendi temporo
mandibular joint karena adanya dislokasi pada sendi. Temporo mandibular disorder terjadi
karena adanya kondilus terlepas dari keadaan normalnya. Dislokasi dapat terjadi karena
adanya perubahan struktur pada kapsul longgar, ligament, dan atropi ligament kecil atau
pendek, atropi articular, dan fossa glanoide kurang berlekuk.
Septadina, I. S., 2015. Prinsip Penatalaksanaan Dislokasi Sendi Temporomandibular.
Dislokasi adalah suatu kondisi dimana suatu sendi berpindah dari artikulasinya, yang
disebabkan karena gerakan berlebihan dari kondilus diluar eminensia artikularis. Biasanya
pasien tidak dapat mengembalikan mandibula ke posisi semula sehingga dibutuhkan
manipulasi eksternal
Mateo MM, Torres MP, Gimilio MEI. Temporomandibular Chronic Dislocation: The Long-
Standing Condition. Med Oral Patol Oral Cir Bucal. 2016; 21(1): 776-783.
Terlepasnya kondilus dari posisi normal yang dapat terjadi secara partial (sublukasi) atau
komplit (luksasi), bilateral/unilateral, akut atau kronis berkepanjangan
ETIOLOGI TMD
EPIDEMIOLOGI TMD
Data epidemiologi dislokasi temporomandibular joint (TMJ) menunjukkan bahwa kondisi ini
relatif jarang terjadi dan secara umum tidak memiliki preferensi jenis kelamin maupun usia.
Dislokasi TMJ memiliki insidensi sebesar 3% dari keseluruhan dislokasi sendi pada tubuh
manusia. Walaupun tidak ada preferensi usia, dislokasi TMJ terjadi diperkirakan lebih sering
pada dewasa muda dengan insidensi yang cenderung meningkat seiring pertambahan usia
akibat meningkatnya risiko penyakit neuromuskular dan kemungkinan kehilangan gigi.
Pasien yang pernah mengalami kondisi ini berisiko untuk mengalami rekurensi.
Global
Survei dari German Society of Oral and Maxillofacial Surgery menyatakan bahwa insidensi
dislokasi temporomandibular joint (TMJ) di Jerman paling sedikit adalah 25 per 100.000
populasi tiap tahunnya. Studi pada 2375 pasien dengan Temporomandibular Disorder(TMD)
di Roma Italia, menunjukkan bahwa dislokasi TMJ terjadi sebesar 3,6% pada sisi sebelah
kanan dan 3,8% pada sisi kiri. Sedangkan 1,6% populasi studi mengalami subluksasi TMJ
pada sisi kanan dan 1,5% pada sisi kiri.
Indonesia
Data epidemiologi dari dislokasi temporomandibular joint (TMJ) di Indonesia masih sangat
terbatas. Hampir semua data prevalensi dislokasi TMJ didapatkan dari populasi tertentu yang
mengalami TMD, bukan populasi sehat.
Studi pada kelompok usia 18-24 tahun di Medan, pada 33 penderita TMD, menunjukkan
bahwa terdapat 42,22% pasien mengalami dislokasi TMJ dengan reduksi, sedangkan 11,11%
mengalami dislokasi TMJ tanpa reduksi disertai keterbatasan pembukaan mulut. Studi lain
pada 70 orang remaja di kota Padang dengan diagnosis TMD, menunjukkan bahwa terdapat
sebanyak 18,57% responden mengalami dislokasi TMJ dengan reduksi, yang merupakan
kelainan TMJ paling banyak pada populasi studi tersebut.
MANIFESTASI KLINIS
KLASIFIKASI
1. Dislokasi anterior.
Pada dislokasi tipe ini terjadi perubahan posisi condylus menjadi anterior terhadap fossa
articularis tulang temporal. Dislokasi anterior biasanya terjadi akibat interupsi pada sekuens
normal kontraksi otot saat mulut tertutup setelah membuka dengan ekstrim
2. Dislokasi posterior.
Dislokasi ini biasanya terjadi akibat trauma fisik langsung pada dagu dan Condylus
mandibula tertekan ke posterior ke arah mastoid
3. Dislokasi superior
Dislokasi jenis ini terjadi akibat trauma fisik langsung pada mulut yang sedang berada dalam
posisi terbuka. Sudut mandibula pada posisi ini menjadi predisposisi pergeseran condylus ke
arah superior dan dapat mengakibatkan kelumpuhan nervus fasialis, kontusio serebri, atau
gangguan pendengaran.
4. Dislokasi lateral
Dislokasi ini biasanya terkait dengan fraktur mandibula diman condylus bergeser ke arah
lateral dan superior serta sering dapat dipalpasi pada permukaan temporal kepala.Dislokasi
pada sendi temporomandibula ditemukan 3% dari seluruh dislokasi pada sendi yang pernah
dilaporkan, dan tipe dislokasi ke anterior adalah yang paling sering ditemukan
· Berdasarkan perjalanannya :
- Dislokasi akut : identik dgn dislokasi traumatik, terjadi mendadak & baru pertama
kali dialami.
- Dislokasi kronis : dislokasi yg telah berlangsung lama.
- Dislokasi kronis rekurent : identik dgn dislokasi spontan, sering kambuh.
Berdasarkan posisinya :
Adalah perubahan posisi kondil yang keluar dari fossa glenoid dan berada di anterosuperior
dari eminensia artikularis yang dapat dikembalikan sendiri oleh pasien (self reducible). Dapat
adalah perubahan posisi kondil yang keluar dari fossa glenoid dan berada dianterosuperior
dari eminesia artikulasi dimana pasien tidak dapat mengembalikan / memperbaiki sendiri
Adalah dislokasi yang terjadi berulangulang yang dapat dimanipulasi kembali ke posisinya
PEMERIKSAAN
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
PENCEGAHAN
PROGNOSIS