Anda di halaman 1dari 22

TRAUMATIC INJURY

E.S. YUNI ASTUTI, DRG., Sp.KGA


FRAKTUR PADA GIGI SULUNG DAN
PERMANEN MUDA

• Traumatic injury : luka oleh karena trauma bisa mengenai


jaringan keras (gigi) dan jaringan lunak.

• Fraktur gigi adalah patahnya fragmen suatu gigi atau


lepasnya gigi yang disebabkan oleh trauma / benturan.

• Gigi yang sering fraktur oleh karena trauma


Insisivus pertama pada rahang atas (RA)
- Ratio anak perempuan : laki-laki = 1 : 2
- Anak dengan klasifikasi oklusi klas I type 2 atau klas II divisi 1
- Anak usia 1,5 – 2 Th  anak baru pandai berjalan
Overjet besar  fraktur Insisivus RA meningkat
Klasifikasi Fraktur Menurut Ellis dan
Davey
• Klas I : Fraktur pada mahkota gigi yang mengenai email.
• Klas II : Fraktur pada mahkota gigi yang melibatkan email dan
dentin.
• Klas III : Fraktur pada mahkota gigi yang melibatkan email,dentin &
pulpa.
• Klas IV : Fraktur mengakibatkan gigi non vital dg atau tanpa
kehilangan mahkota gigi
• Klas V : Fraktur menyebabkan gigi avulsi.
• Klas VI : Fraktur akar gigi.
• KlasVII : Fraktur mengakibatkan gigi berubah letak.
• KlasVIII: Fraktur yang mengakibatkan kehilangan seluruh mahkota gigi.
• Klas IX :Fraktur pada gigi sulung.
Modifikasi Klasifikasi menurut
Mc. Donald
• Klas I : Fraktur mahkota sederhana yang
melibatkan sedikit atau tanpa dentin.
• Klas II : Fraktur mahkota luas yang
melibatkan dentin tetapi pulpa belum
terbuka.
• Klas III : Fraktur mahkota luas dengan pulpa
terbuka.
• Klas IV : Hilangnya seluruh mahkota gigi
Penanganan Fraktur
Kewajiban Dokter gigi
• Mempertahankan vitalitas gigi.
• Mengembalikan bentuk anatomi gigi.
• Membuat rencana perawatan.
Pemeriksaan yang dilakukan
 Ekstra oral.
adanya pembengkaan,memar,laserasi, keterbatasan pergerakan
dan keadaan tulang.
 Intra oral.
Gigi fraktur
- Druk (jaringan periapikal)
- Perkusi (jaringan periodontal)
- Palpasi (mukosa gingiva sp jaringan periosteum)
- Oklusi gigi
• Tes Vitalitas
Dilakukan pemeriksaan jangka panjang,
1 bulan setelah trauma dan setiap 3-6
bulan selama 2 th.

• Radiografi, dapat dilihat ada tidaknya


- fraktur gigi
- fraktur akar.
- fraktur tulang alveolar
- fragmen dari fraktur
Perawatan Segera.
- Menenangkan pasien dan orang tua.
- Meredakan rasa nyeri.
- Perlindungan pulpa.
- Penjahitan jaringan lunak.
- Splinting.
Tindakan emergensi pada trauma jaringan
lunak
 perlu imunisasi tetanus (lihat status
imunisasi)
 debridement yang cukup
 bila indikasi suturing  rujuk ke dokter
keluarga. Kontrol pendarahan luka
jaringan lunak yang terbuka dilakukan
setelah indikasi.
 perlu kerja sama dengan Sp. BM / Sp.
Bedah Plastik
Tindakan Emergensi Dan Restorasi
Temporer Fraktur Gigi Tanpa Pulpa
Terbuka
 Reattachment : melekatkan kembali fragmen gigi
yang fraktur.
- menggunakan teknik resin & bonding (semen resin)
- 2 hari setelah fraktur (maksimal)
 Restorasi sementara resin dan bonding (komposit
resin)
 Ortodontic band  bila jaringan gigi yang hilang
karena fraktur banyak.
 SSC (stainless steel crown)  pada fraktur klas IV
(ssc masuk 0.5 mm di bawah gingiva margin)
Perawatan Pada Fraktur
Dengan Pulpa Terbuka
Untuk mempertahankan vitalitas pulpa (1 & 2),
perawatan :
1. direct pulp capping
2. pulpotomi bila restorasi
3. perawatan endodontik akhir
membutuhkan
ruang pulpa /
saluran akar
untuk retensi.
1. Direct pulp capping
- 1-2 jam setelah fraktur
- pulpa terbuka kecil, pulpa dalam
keadaan moist / lembab.
- ditunggu sp 2 bulan  tidak ada
keluhan, direstorasi.
2. Pulpotomi
- pulpa terbuka karena mengalami trauma, apeks
belum menutup sempurna.
- pulpa terbuka walau kecil beberapa jam/hari
setelah injuri.
- tidak ada untuk tumpatan sementara.
- inflamasi pulpa bagian korona belum menyebar
lebih dalam.
- gigi permanen muda dengan jar pulpa nekrose
pd daerah yang terbuka & inflamasi di bawahnya.
- trauma pada gigi permanen dg apeks sudah
menutup yg menyebabkan pulpa terbuka & frakur
akar.
Obat : Ca (OH)2 / kalsium hidroksida
Pulpotomi dg Ca (OH)2 pd gigi permanen
muda  setelah apeks menutup 
dilakukan pulpektomi untuk mencegah
respon kalsifikasi yang berlebihan 
mencegah penyumbatan saluran akar
(metamorfosis kalsifikasi / degenerasi
kalsifikasi ).
Pulpa sehat pd saluran akar dg pulpa di
korona bersih tanpa laserasi jaringan &
laserasi  aplikasi Ca (OH)2 tanpa
tekanan  ditutup dg baik  berhasil
3. Perawatan endodontik
- pada fraktur klas III dan IV gigi permanen
muda (apeks terbuka)  pulpotomi 
apeksogenesis (pertumbuhan akar shg
menutup pada keadaan gigi yang masih
vital).
- apeksifikasi  terapi untuk merangsang
pertumbuhan akar dan apek pada pulpa
nekrosis gigi anterior.
• Perawatan Intermediate.
- Perawatan pulpa.
- Restorasi semantara.

• Perawatan Jangka Panjang.


- Restorasi tetap/mahkota.
- Prostodontia.
- Orthodontia.
Reaksi gigi terhadap trauma
• Hiperemia pulpa
• Perdarahan internal
• Metamorfosis kalsifikasi pulpa / kalsifikasi
saluran akar yang cepat / kalsifikasi distropik.
• Resorpsi akar internal
• Resorpsi akar peripheral / Eksternal
• Nekrosis pulpa
• Ankilosis / penulangan
benturan pd ligamentum periodontal  tjd
inflamasi, diikuti invasi sel osteoklas  resorpsi
area saluran akar  fusi/penyatuan antara tl
alveolar dg permukaan akar.
• Periodontitis, grinding gigi antagonis,
splinting dan jangan digunakan untuk gigit.
• Pulpitis, hindari perubahan temp / suhu &
trauma gigit, pemberian analgetik.
• Periapikal abses, drainage & pemberian
antibiotik.
Reaksi benih gigi permanen terhadap fraktur
gigi sulung
- hipokalsifikasi dan hipoplasi
- produksi reparatif dentin
- dilaserasi (tjd pd gigi sulung yang intrusi /
pindah tempat).
Perpindahan gigi anterior sulung & permannen
pada trauma ;
- intrusi
- ekstrusi
- avulsi  replantasi (dimasukkan ke dalam
socket gigi kembali)
• Penatalaksanaan fraktur akar
- fraktur akar gigi sulung jarang terjadi,
krn tl. alv lbh lunak,  perpindahan temp
(displacement).
- bila terjadi, dilakukan sesuai cara yang ada
 gigi distabilisasi dg splinting
- fraktur 1/2 dapat tjd perbaikan
- fraktur 1/3 apeks tjd perbaikan tanpa
perawatan
• Alat-alat stabilisasi fraktur akar :
- Wiring
- Wiring dan surgical arch bar
- Band dan wire splint
- Acrylic Splint
Referensi
• Mc Donald, 2009. Dentistry for the Child
and Adolescent,8 thedition, Mosby, Inc., St
Louis, Missouri.

Anda mungkin juga menyukai