Suatu keadaan yang terjadi ketika sesuatu atau seseorang yang tidak dapat ditemui lagi,
diraba, didengar, diketahui atau dialami
Kehilangan dapat mempengaruhi tingkat distress
Tipe kehilangan penting untuk proses berduka - perawat perlu memahami dan mengenali
bahwa setiap interpretasi individu ttg kehilangan bersifat individual
MACAM KEHILANGAN:
Kehilangan actual
Kehilangan non actual
Kehilangan maturasional
Kehilangan situasional
Kategori kehilangan
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PEMELIHARAAN HARGA DIRI
PENINGKATAN KEMBALI AKTIVITAS KEHIDUPAN
MERAWAT KLIEN MENJELANG AJAL DAN KELUARGANYA
DYING
Durasi b`variasi, menit sampai minggu.
Tanda Klinis Dying :
Refleks menghilang
Respirasi > cepat, dyspnea, kadang cheyne stokes
Kulit dingin, lembab, tp suhu inti tubuh me
Pupil dilatasi & terfiksasi sampai diameter tt
Nadi cepat & lemah
TD
Pe kesadaran
Wajah tampak kurus - cyanosis
06/13/22
Intervensi Kep Klien Dying
a. Emotional Intervention
Bebaskan klien dr kesendirian, rasa takut & depresi butuh sso u/mhabiskan
waktu
Pelihara keamanan, kepercayaan diri, & martabat klien jangan diabaikan
Pelihara harapan klien
Spiritual support terutama malam hari
06/13/22
b. Physiologic Intervention
Analgesic
Pe kemampuan mengontrol defekasi & urination
gunakan handuk & kateter
Akumulasi secret/mucus suction
Lubrikasi mukosa mulut air, juice akibat
kekeringan & pe suhu tubuh
Atur posisi tonus otot
Posisi fowler (pasien sadar) membantu mempermudah
respirasi
Posisi sim`s (pasien tdk sadar) membantu
mengeluarkan secret
Ciptakan lingk kondusif penerangan cukup (pe fungsi
penglihatan)
06/13/22
PERUBAHAN FISIOLOGIS SESUDAH
KEMATIAN
1.Rigor mortis :
Kekakuan tbh 2-4 jam sampai 96 jam setelah kematian
Muncul akibat pe sintesis ATP
ATP penting u/ relaksasi otot
ATP : relaksasi otot terganggu otot kontraksi/kaku
Rigor mortis dimulai dari otot2 involunter (jantung,
bladder,dll) lalu ke kepala, leher, rahang, & ektremitas.
posisikan tbh dlm posisi anatomis, tu2p mata &
mulut, copot gigi palsu
06/13/22
2. Algor mortis :
Seiring penurunan TD & fungsi hipothalamus suhu tubuh 1 C/jam sampai di
bawah suhu ruangan
Pada waktu yg sama elastisitas kulit berkurang kulit mudah rusak & robek
Lepaskan plester& balutan scr perlahan
06/13/22
3. Postmortem Decomposition
Livor mortis :
sirkulasi darah kulit discolored (PD rusak sel
darah rusak Hb mewarnai jaringan sekitar)
warna kulit tidak merata, bercak kebiruan terutama
daerah > bawah
Tinggikan kepala u/mcegah perub warna pd wajah
Terjadi penguraian o/bakteri terutama pd jaringan
lunak
Penguraian o/bakteri bisa dipercepat o/suhu yg
meningkat
Suhu rendah menghambat penguraian
Simpan dlm tempat yg dingin di RS
06/13/22
KASUS
Seorang wanita usia 45 tahun dirawat dengan keluhan nyeri pada perut. Klien mual
muntah, tidak napsu makan sudah 1 minggu. Kondisi klien lemas, wajah pucat. Klien
mengalami gangguan tersebut sejak suaminya meninggal dunia. Perilaku klien berubah,
klien selalu murung, menyendiri, bicara lemah dan selalu menyalahkan dirinya. Klien
selalu menyesal karena meninggalkan suaminya untuk belanja dipasar, sehingga suaminya
terjatuh dia tidak tahu. klien selalu menangis. Klien sedih dan berduka. TD 100/90 mmHg,
N=88x/menit, S= 37C, RR= 20x/menit.