Anda di halaman 1dari 4

AMOEBIASIS

Amoebiasis merupakan salah satu parasit medik yang dikaji dalam dunia medis yang
menyebabkan infeksi. Infeksi tersebut berasal dari kata amoeba. Jadi amoebiasis adalah infeksi
yang disebabkan oleh amoeba parasit. Amoeba termasuk dalam jenis rhizopoda dalam filum
protozoa. Manusia itu sebagai host/ sebagai inang dari 6 insang parasit. Ada 1 amoeba yang
merugikan manusia yaitu entamoeba histolitika.

Jenis-jenis amoeba :

1. Entamoeba histolytika
2. Entamoeba Coli
3. Entamoeba hartmanni
4. Jodamoeba butschilli
5. Dientamoeba fragilis
6. Endolimax nana
7. Entamoeba gingivalis

1) Entamoeba histolytica
Amoeba jenis ini merupakan amoeba yang memberikan efek buruk atau negatif untuk
manusia jika menginfeksi manusia. Karena amoeba menyerang pada bagian usus dan
bagian mulut pada manusia. Penyakit yang ditimbulkan yaitu amoebiasis interinalis atau
sering disebut dengan disentri amoeba. Amoeba ini paling sering ditemukan pada daerah
tropis.
Morfologi Entamoeba Histolytica :

Amoeba ini bersifat patogen. Bentuk ini bersifat biner yang dapat merusak jaringan.
a. Histolitika : Ukuran hitolitika 20 – 40 mikron dan mempunyai inti yang berada pada
endoplasma. Kemudian endoplasma itu tampak bening dan homogen. Dan tidak
mengandung bakteri atau sisa makanan. Berkembang biak secara membelah.
b. Minuta : berukuran 10 – 20 mikron. Mempunyai inti yang berbutir-butir yang
terdapat pada endoplasma. Endoplasma tidak mengandung eritrosit, dan biasanya
ditemukan pada usus.
c. Kista : dikeluarkan bersama tinja. Kista memiliki 4 inti dan tinggal dilambung.
Berukuran 10 – 20 mikron dan berbentuk lonjong. Mempunyai inti dan dinding dan
berbentuk lonjong. Kista yang matang tidak bersifat patogen tetapi bersifat infektif.

Siklus Hidup Entamoeba Histolytika :

a. Stadium tropozit
b. Stadium minuta
c. Stadium kista

Stadium tropozit diluar tubuh manusia, ketika terinfeksi atau masuk ke dalam tubuh
manusia, ia akan masuk ke usus halus, pada usus halus dia akan mengalami beberapa
tahap untuk melakukan infeksi dan kemudian menuju ke usus besar dan membelah,
kemudian dia akan masuk ke rongga usus dan keluar bersama tinja. Nah pada saat
dialam dia bernama kista.
Patogenesis :
Stadium tropozit memasuki mukosa usus besar yang utuh (invasif) dan mengeluarkan
enzim hemolisin yang dapat menghancurkan jaringan (lisis).
Kemudian memasuki submukosa dengan menembus lapisan muskularis mukosa,
bersarang di submukosa dan membuat kerusakan yang lebih luas.
Dengan aliran darah, stadium tropozit dapat tersebar ke hati, paru, dan otak. Stadium
tropozit ditemukan dalam jumlah besar di dasar dan dinding ulkus.
Dengan peristaltik usus, stadium tropozit ini dikeluarkan bersama isi ulkus ke rongga
usus kemudian menyerang lagi mukosa usus yang sehat atau dikeluarkan bersama
tinja. Tinja ini disebut tinja disentri yaitu tinja yang bercampur lendir dan darah.
Gejala Penyakit :
Diare yang disertai lendir dan darah, kram dan nyeri pada perut, buang air besar yang
kental gas dalam perut, demam tinggi, mual dan muntah, nyeri punggung, kelelahan.
Jika sudah terjadi komplikasi pada hati, berupa abses hati, gejala dapat disertai : rasa
nyeri saat perut kanan atas ditekan, pembengkakan di bagian perut atau hati, sakit
kuning (jaundice).
Pemeriksaan Laboratorium
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan E. histolytica bentuk tropozit dan kista
dalam tinja, pemeriksaan darah menunjukkan adanya leukositosis. Bila amoeba tidak
ditemukan, pemeriksaan tinja perlu dilakukan 3 hari berturut-turut. Pemeriksaan
serologi darah perlu dilakukan untuk menunjang diagnosis. Proktoskopi dapat
digunakan untuk melihat luka yang terdapat di rektum dan untuk melihat kelainan
disigmoid digunakan sigmoidoskopi.
Pencegahan
a. Pola hidup sehat dengan melakukan peningkatan kebersihan.
b. Air yang dimasak harus sampai mendidih sampai 1000
c. Harus mengkonsumsi sayuran yang dicuci dengan asetat atau cuka selama 15
menit.
d. Sayuran yang dikonsumsi harus sampai matang.
e. Melakukan BAB diatas jamban dan jangan disembarang tempat.
f. Melakukan pencegahan dengan menutup makanan yang akan dikonsumsi
g. Membuang sampah tidak sembarang dan tempat sampah harus ditutup.
h. Mencuci tangan dengan sabun atau dengan air hangat atau dengan air mengalir.
i. Tidak menggunakan tinja manusia sebagai pupuk.

Anda mungkin juga menyukai