Anda di halaman 1dari 2

Nama : Risky Waruwu

Nim : 170204059
Kelas : D 3.1Psik

Kondisi fraktur yang dialami seseorang dapat menjadi suatu ancaman bagi kehidupan
pasien dan dapat menyebabkan kematian.
1. Jelaskan bagaimana terjadinya hal tersebut ?
2. Sebagai perawat apa saja tindakan yang harua anda lakukan ?

Jawaban
1. Terdapat tujuh tulang servikal (tulang belakang) yang menyokong kepala dan
menghubungkannya ke bahu dan tubuh kita. Adanya patah atau retak di salah satu
tulang leher sering kita sebut dengan istilah fraktur servikal atau patah tulang leher.
Fraktur servikal paling sering disebabkan oleh benturan kuat, atau trauma di kepala.
Adanya kerusakan pada bagian ini dapat mengganggu jalannya sistem pernafasan
serta berpotensi merusak sistem persarafan tubuh yang melalui bagian tersebut.

Kombinasi dari kedua cedera kepala berat dan fraktur cervikal sangat berpotensi
menyebabkan kematian pada seseorang yang mengalami kecelakaan lalu lintas.
Tindakan pertolongan / evakuasi dengan cara yang benar dan sesegera mungkin
diperlukan mulai dari pertama saat ditempat kejadian, kedua saat dalam perjalanan
serta ketiga saat dirumah sakit. Ketiga proses ini akan sangat menentukan angka
harapan hidup korban. Namun jika kondisi cedera kepala sangat berat sehingga
menyebabkan perdarahan otak hebat serta adanya patah pada tulang leher biasanya
akan sulit untuk diselamatkan kecuali ada mukzizat serta terdapat sarana prasarana
yang mendukung dan tersedianya tenaga medis yang terlatih.

Selain sebab utama kematian diatas ada kasus cedera lain yang berpotensi
menyebabkan kematian saat kecelakaan, diantaranya trauma tulang dada (toraks) yang
dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan jantung sehingga seseorang akan
mengalami gangguan sirkulasi udara sampai sirkulasi darah yang bersumber di
jantung. Selain dada bagian perut jika mengalami benturan / perlukaan korban dapat
mengalami kebocoran pada organ dalam perut serta mengalami perdarahan yang
tersembunyi sehingga menyebabkan seseorang bisa meninggal karena kehabisan
darah. Begitu pula jika terjadi patah tulang pada panggul (pelvis) dan tulang paha
dimana terdapat pembuluh darah besar yang melewatinya sehingga berpotensi untuk
kehilangan banyak darah.
2. Tindakan yang harus dilakukan oleh perawat :

a. Periksa kondisi cedera korban.


Periksa Airway (jalan napas)─Breathing (napas korban)─Circulation (sirkulasi)
dan tingkat keparahan cedera dengan cepat.
Berhati-hatilah saat memeriksa cedera agar tidak menimbulkan terlalu banyak
gerakan. Jika korban tidak sadarkan diri, segera lakukan resusitasi jantung paru
(RJP).

b. Cegah gerakan di area cedera.


Lakukan imobilisasi (membatasi gerakan) pada bagian yang patah.

Terdapat dua tipe imobilisasi yang dapat Anda lakukan:


 Imobilisasi tangan dasar. Korban dianjurkan untuk menopang cedera
dengan tangannya sendiri dengan memeganginya, jika memungkinkan atau
di mana tidak ada peralatan/bahan lain dalam bentuk apa pun.
 Menggunakan bantalan (padding). Letakkan bantalan yang lembut (baju,
selimut, handuk kecil, dll.) pada bagian tubuh yang patah atau pada
lekukan tubuh terdekat pada daerah cedera untuk menopang.
Menopang bagian yang cedera dapat mengurangi rasa sakit dan mencegah
kerusakan lebih lanjut. Terus topang bagian yang patah hingga bantuan medis
tiba.
c. Hentikan perdarahan jika korban mengalami fraktur terbuka.
Tekan kuat luka dengan perban atau kain steril (prinsip balut tekan).

d. Jangan mencoba memindahkan korban, terutama jika korban mengalami cedera


kepala, leher, atau tulang belakang untuk menghindari cedera yang lebih parah.

e. Jangan mencoba untuk mengembalikan tulang ke posisi semula.

f. Jika memungkinkan, lakukan kompres dingin dengan es yang dibalut handuk atau
ice pack selama maksimal 20 menit.

g. Pantau kondisi korban dan perhatikan jika ada tanda-tanda syok. Jika korban
mengalami syok, baringkan korban dengan menempatkan kaki lebih tinggi dari
kepala.

Anda mungkin juga menyukai