Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Upaya mencegah dan meminimalkan resiko & hazard dalam


pengkajian keperawatan

KELOMPOK III

1. LIA SUMARTI IMRAN 2118027


2. ISABELLA 2118036
3. YUSRIL ZAINUDDIN 2118030
4. SINTIA DAMA 2118017
5. YANSENUS NONA 211803

PRODI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

GEMA INSAN AKADEMIK

MAKASSAR

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala,


karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
upaya mecegah dan meminimalkan resiko dan hazard dalam pengkajian
keperawatan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan


bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ----------------------------------------------
DAFTAR ISI ------------------------------------------------------

BAB I PENDAHULUAN ------------------------------------------


A. Latar Belakang ---------------------------------------------------------
B. Rumusan Masalah ------------------------------------------------------
C. TUJUAN -----------------------------------------------------------------

BAB II PEMBAHASAN -------------------------------------------


A. Pengrtian ----------------------------------------------------------------
B. Contoh hazard & resiko dalam pengkajian keperawatan --------
C. Upaya untuk mencegah resiko dan hazard ------------------------

BAB III PENUTUP -----------------------------------------------


A. Kesimpulan --------------------------------------------------------------
B. Saran ---------------------------------------------------------------------

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap pekerjaan di dunia ini pasti masing-masing memiliki tingkat resiko bahaya.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk menciptakan suasana

bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah mencapai produktivitas setinggi-

tingginya. Maka dari itu K3 Mutlak untuk di laksanakan pada setiap jenis bidang pekerjaan

tanpa terkecuali. Upaya K3 di harapkan dapat mencegah dan mengurangi risiko terjadinya

kecelakaan maupun penyakit akibat melakukan pekerjaan. Dalam pelaksanaan K3 sangatt di

pengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu manusia, bahan, dan metode yang di gunakan yang

artinya ketiga unsur tersebut tidak dapat di pisahkan dalam mencapai penerapan K3 yang

efektif dan efisien.

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja maka di setiap perusahaan

yang memiliki tenaga kerja lebih dari 100 orang dan memiliki risiko besar terhadap

kecelakaan dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan program keselamatan dan kesehatan

kerja.

Menurut ILO, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah menjaga dan meningkatkan

kesejahteraan fisik, mental dan sosial seluruh para pekerja, dan pada semua sektor

pekerjaan, mencegah pekerja terjangkit penyakit yang di sebabkan oleh kondisi pekerjaan,

melindungi pekerja dari risiko yang berdampak buruk pada kesehatan., menempatkan dan

menjaga pekerjaan dalam lingkungan yang sesuai dengan kondisi fisiologi dan psikologi,

menyesuaikan pekerjaan dengan pekerja serta pekerja dengan pekerjaannya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari hazard dan resiko ?

2. Apasaja upaya pencegahan risiko dan hazard pada tahap pengkajian asuhan keperawatan

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari hazard dan resiko

2. Untuk mengetahui upaya pencegahan resiko dan hazard pada tahap proses keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Risiko Dan Hazard

Hazard merupakan semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi

menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) atau penyakit akibat kerja.

Risiko dapatdi definisikan sebagai suatu kombinasi dari kemungkinan terjadinya

peristiwa yang berhubungan dengan cidera parah atau sakit akibat kerja dan

terpaparnya seseorang atau alat pada suatu bahaya.

B. Contoh Hazard dan Resiko Bagi Perawat Saat Melakukan Pengkajian

1. Pelecehan verbal saat berkomunikasi dengan pasien dan keluarga

2. Kekerasan fisik pada perawat ketika melakukan pengkajian

3. Pasien dan keluarga acuh yak acuh dengan pertanyaan yang di ajukan perawat

4. Resiko tertular penyakit dengan kontak fisik maupun udara saat pemeriksaan

fisik

5. Perawat menjadi terlalu empati dengan keadaan pasien dan keluarganya.

Contoh kasus :

Pada tanggal 27 maret 2016 di Rs singapur terjadi kasus nyata kekerasan fisik

dan verbal pada saat perawat sedang melakukan pengkajian. Pada saat perawat

tersebut melakukan pengkajian kepada pasien, mendapatkan kekerasan fisik

sekaligus verbal dari pasien yang ia kaji. Seperti yang di kutip dalam suatu

artikel di media online :

“ketika perawat Nur, 31 tahun melakukan pendekatan untuk mengumpulkan

data, salah satu psiennya ngamuk, berteriak dan memukul mukul kepalanya ke

dinding. Dia mencoba menghentikan dan menenangkannya tapi pasiennya secara

emosional malah menendang dadanya sehingga membuat dia terluka dan

kejadian kekerasan fisik maupun verbal dalam kasus tersebut tidak disebut

berasal dari kesalahan perawat sendiri ataukah karena memang sang pasien

memiliki emosional yang tidak dapat di kontrol. Dalam proses pengkajian


sendiri, terdapat beberapa hal yang harus di perhatikan oleh perawat, mulai dari

pemahaman akan pengertian pengkajian, tahap-tahap pengkajian, sehingga

metode yang di gunakan dalam melakukan pengkajian. Dalam pengkajian pasien,

perawat pun harus menyadari akan adanya hazard dan resiko yang mungkin

mereka dapatkan.

C. Beberapa macam upaya yang perlu di lakukan sebagai tindakan pencegahan upaya-

upaya tersebut dapat di lakukan baik dari pihak pasien, perawat itu sendiri maupun

dari pihak manajemen rumah sakit.

Berikut beberapa upaya yang perlu di lakukan untuk mencegah terjadinya

kekerasan fisik dan verbal pada saat perawat melakukan pengkajian :

1. Perawat harus melakukan setiap adanya tindakan kekerasan dalam bentuk

apapun kepada pihak rumah sakit.

2. Memberikan pengertian kepada pasien agar memperlakukan hal baik sesama

manusia dengan dasar martabat dan rasa hormat

3. Dalam melakukan kontak kepada pasien, perawat seharusnya menjadi

pendengar yang baik salah satu tehnik pengumpulan data pada pengkajian

adalah wawancara. Saat melakukan wawancara perawat harus mampu

menempatkan diri sebagai tempat curhat pasien sebaik mungkin.

4. Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada pasien tentang cara

menghindari tindakan kekerasan verbal dan fisik.

5. Ketika pasien terlihat sedang dalam keadaan tidak terkontrol dan susah untuk

di dekati,perawat dapat melakukan pengkajian kepada keluarga pasien

terlebih dahulu.

6. Saat mengkaji, perawat tidak boleh menyampaikan kata-kata yang

menyinggung pasien dan keluarga

7. Saat melakukan tindakan pemeriksaan fisik, perawat harus meminta

persetujuan dari pasien terlebih dahulu

8. Manajemen rumah sakit perlu memfasilitas perawat mempersiapkan diri

untuk mengahadapi hazard dan resiko.


9. Manajemen harus terbuka serta tidak berusaha menutupi laporan—laporan

kekerasan fisik maupun verbal terhadap perawat

10. Memodivikasi lingkungan yang nyaman di rumah sakit mulai dari poli,

ruang rawat inap, sampai ke unit gawat darurat dan ruang intensif untuk

menentramkan suasana hati pasien dan keluarga.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hazard (bahaya) adalah sesuatu yang dapat menyebabkan cidera pada manusia atau

kerusakan pada alat/lingkungan. Resiko di definisikan sebagai peluang terpaparnya

seseorang/alat pada suatu hazard (bahaya). Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses

keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang pasien, agar

dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan

pasien baik fisik, mental, social, dan lingkungan. Pengkajian yang sistematis (effendi, 1996).

B. Saran

Sebaiknya tenaga kesehatan harus lebih bisa menjaga keamanan diri dengan selalu memakai

APD dan memenuhi SOP saat melakukan tindakan dan menambah pengetahuan tentang

upaya pencegahan resiko dan hazard agar mampu menerapkannya dalam ruang lingkup

keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2008, Panduan Naisonal Keselamatan Pasien Rumah Sakit (patient safety), 2

edn, Bakti Husada, Jakarta.

Yahya, A. 2009, Integrasikan Kegiatan Manajemen Risiko. Workshop Keselamatan Pasien

Dan Manajemen Resiko Klinis.

Anda mungkin juga menyukai