Anda di halaman 1dari 11

Dosen Pengampuh : Cece Indriani.S.,kep .Ns,M .

Kep

Mata Kuliah : Keselamatan pasien dan K3 dalam keperawatan

MAKALAH

IDENTIFIKASI RESIKO DAN HAZARD DALAM ASUHAN

KEPERAWATAN

DI SUSUN OLEH:

1. ADI SAPUTRA (P202101038)

2. HANIZAH.H (P202101010)

3. SALMIDA (P202101031)

4. SALEHA (P202101043)

5. BELGIS LIVANIA (P202101022)

FAKULTAS ILMU - ILMU KESEHATAN

JURUSAN KEPERAWATAN & PROFESI NERS

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul konsep dan
prinsip promosi kesehatan pada tepat waktu.

Tugas makalah disusun guna memenuhi tugas dari dosen Cece indriani S.kep,
Ns.,M.kep pada mata kuliah Keselamatan pasien dan K3 dalam keperawatan
Universitas Mandala Waluya.

Selain itu, saya juga berharap agar tugas makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang bagaimana konsep dan prinsip promosi
kesehatan dilakukan oleh seorang perawat. Kami sebagai penulis mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku dosen mata kuliahpendidikan
dan promosi kesehatan. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni saya. Kami menyadari
tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.

kendari, 27 Oktober 2022

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Resiko ..................................................................................... 3


B. Pengertian Hazard .................................................................................... 4
C. Identifikasi Resiko dan hazard dalam asuhan keperawatan .................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................ 7
B. Saran ......................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap pekerjaan di dunia ini pasti masing-masing memiliki tingkat risiko
bahaya.Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk
menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya
adalahmencapai produktivitas setinggi-tingginya.Maka dari itu K3 mutlak
untuk dilaksanakan pada setiap jenis bidang pekerjaan tanpa kecuali.Upaya
K3diharapkan dapat mencegah dan mengurangi risiko terjadinya
kecelakaanmaupun penyakit akibat melakukan pekerjaan.
Dalam pelaksanaan K3 sangat dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu
manusia, bahan, dan metode yang digunakan, yang artinya ketiga unsur
tersebut tidak dapat dipisahkan dalam mencapai penerapan K3 yang efektif
dan efisien.
Berdasarkan tinjauan dari beberapa sumber didapatkan fakta bahwa
rumah sakit merupakan salah satu tempat kerja yang berbahaya dan perawat
adalah salah satu yang termasuk berisiko mengalami gangguan keselamatan
dan kesehatan kerja akibat pekerjaannya. Hal ini dapat diakibatkan karena
banyaknya kemungkinan yang dapat menimbulkan risiko selama para pekerja
termasuk perawat berada di lingkungan kerjanya, yakni rumah sakit. Oleh
sebab itu dibutuhkan adanya upaya pembentukan keselamatan dan
kesehatan kerja rumah sakit (K3RS). Kesehatan dan keselamatan kerja
merupakan ilmu terapan yang bersifat multidisiplin pada bidang yang terkait
dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di
sebuah institusi maupun proyek. K3RS adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan bagi sumber daya
manusia di rumahsakit termasuk tenaga kerja, pasien, pendamping pasien,
pengunjung, maupun lingkungan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian Resiko
2. Menjelaskan pengertian Hazard
3. Mengidentifikasi resiko dan Hazard dalam asuhan keperawatan

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dalam pembuatan makalah ini diharapkan
mahasiswa mampu mengetahui dan memahami bagaiamana cara
mengidentifikasi resiko dan Hazard dalam asuhan keperawatan
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan apa itu Resiko
b. Menjelaskan pengertian hazard
c. Menjelaskan cara mengidentifikasi Resiko dan Hazard dalam asuhan
keperawatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian resiko
Risiko dan hazard dapat terjadi kapan saja dan di mana saja bila
pengendalian yang dilakukan belum tepat atau tidak sesuai. Untuk itu perlu
diketahui apa sebenarnya risiko dan hazard tersebut.
1. Resiko
Risiko adalah gabungan dari kemungkinan (frekuensi) dan akibat
atau konsekuensi dari terjadinya bahaya. Penilaian risiko
merupakan penilaian menyeluruh untuk mengidentifikasi bahaya
dan dan menentukan apakah risiko dapat diterima. Penilaian risiko
terdiri dari 3 langkah pelaksanaan yaitu identifikasi bahaya,
penilaian risiko dan pengendalian risiko.
2. Penilaian Risiko
Penilaian risiko adalah proses untuk menentukan pengendalian
terhadap tingkat risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.
Penilaian risiko merupakan proses evaluasi risiko risiko yang
diakibatkan adanya bahaya-bahaya, dengan memperhatikan
kecukupan pengendalian yang dimiliki, dan menentukan apakah
risikonya dapat diterima atau tidak. (Puspitasari, 2010)
3. Pengendalian Risiko
Menurut Hanafi dan Partawibawa (2016), pengendalian risiko
terhadap bahaya yang teridentifikasi dilakukan setelah
dilakukannya penilaian sebelumnya, sehingga pengendalian risiko
bahaya diprioritaskan pada bahaya dengan kategori paling tinggike
rendah.
4. Manajemen Risiko
Menurut darmawi Tahapan pertama dalam proses manajemen
risiko adalah tahan identifikasi risiko. Identifikasi risiko merupakan
suatu proses yang secara sistematis dan terus-menerus dilakukan
untuk mengidentifikasi kemungkinan timbulnya risiko atau kerugian
terhadap sesuatu titik proses identifikasi risiko ini mungkin ada
proses yang terpenting karena dari proses inilah semua risiko yang
ada atau yang mungkin terjadi pada suatu hal harus diidentifikasi.
Proses identifikasi harus dilakukan secara cermat dan

3
komprehensif sehingga tidak ada risiko yang terlewatkan atau tidak
teridentifikasi titik dalam pelaksanaannya.

B. Pengertian Hazard
Berdasarkan Kurniawan (2008), mengatakan bahwa hazard adalah faktor-
faktor intrinsik yang melekat pada sesuatu berupa barang atau kondisi dan
mempunyai potensi menimbulkan efek kesehatan maupun keselamatan
pekerja serta lingkungan yang memberikan dampak buruk

1. Klasifikasi Hazard
Menurut Ndejjo (2015) bahaya secara luas diklasifikasikan sebagai
biologis dan biologis.
• Bahaya biologis didefinisikan untuk dimasukkan luka,
laserasi, terkena benda tajam, kontak langsung dengan
spesimen yang terkontaminasi, bioterorisme, penyakit
infeksi, dan kontaminasi silang dari material kotor.
• Bahaya non biologis Didefinisikan termasuk fisik,
psikososial, dan ergonomis bahaya
2. Identifikasi Hazard
Identifikasi Hazard merupakan langkah awal dalam
mengembangkan manajemen risiko K3 titik mengidentifikasi suatu
bahaya adalah upaya sistematis untuk mengetahui potensi bahaya
yang ada di lingkungan kerja. Dengan mengetahui sifat dan
karakteristik bahaya, maka dapat lebih berhati-hati dan waspada
untuk melakukan langkah-langkah pengamanan agar tidak terjadi
kecelakaan

4
C. Mengidentifikasi resiko dan Hazard dalam asuhan keperawatan
Perawat merupakan petugas kesehatan dengan presentasi terbesar
dan memegang peranan penting dalam pemberian pelayanan kesehatan.
Dalam menjalankan tugasnya perawat berisiko mengalami gangguan
kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Perawat adalah salah satu tenaga
pelayanan kesehatan yang berinteraksi dengan pasien yang intensitasnya
paling tinggi dibandingkan komponen lainnya. Perawat sebagai anggota
inti tenaga kesehatan yang jumlahnya terbesar di rumah sakit (40- 60%)
dan di mana pelayanan keperawatan yang diberikan merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan memiliki peran kunci dalam mewujudkan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Rumah Sakit (Depkes, 2007).
1. Fungsi perawat
• Mengkaji masalah kesehatan
• Menyusun rencana asuhan keperawatan pekerja
• Melaksanakan pelayanan kesehatan dan keperawatan
• Melakukan penilaian terhadap asuhan keperawatan yang
dilakukan
2. Tugas perawat
• Mengawasi lingkungan pekerja
• Memelihara fasilitas kesehatan perusahaan
• Membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan pekerja
• Membantu melakukan penilaian terhadap keadaan
kesehatan pekerja
• Merencanakan dan melaksanakan kunjungan rumah dan
perawatan di rumah kepada
• pekerja dan keluarga yang mempunyai masalah kesehatan
• Ikut berperan dalam penyelenggaraan pendidikan K3
terhadap pekerja
• Ikut berperan dalam usaha keselamatan kerja
• Memberikan pendidikan kesehatan terhadap pekerja dan
keluarganya
• Membantu usaha penyelidikan kesehatan pekerja
• Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan K3.

5
Salah satu tugas perawat yaitu melakukan pengkajian terhadap pasien sekaligus
memberikan implementasi yang sesuai. Implementasi merupakan serangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang baik yang menggambarkan
kriteria hasil yang diharapkan.

Tujuan dari pelaksanaan ini adalah membantu klien mencapai tujuan yang telah
ditetapkan,mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan
kesehatan dan memfasilitasi koping.

3. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Sama Secara Umum:


• Upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui pengendalian
bahaya yang di tempat kerja yaitu dengan pemantauan dan
pengendalian kondisi tidak aman di tempat kerja.
• Upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui pembinaan
dan pengawasan pelatihan dan pendidikan,konseling dan
konsultasi,pengembangan sumber daya atau teknologi
terhadap tenaga kerja tentang penerapan K3.
• Upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui sistem
manajemen prosedur dan aturan K3, penyediaan sarana
dan prasarana K3 dan pendukungnya, penghargaan dan
sanksi terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
4. Contoh upaya mencegah Hazard dan Risiko Implementasi
Keperawatan :
• membantu pasien dalam aktifitas sehari-hari
• konseling
• memberikan asuhan keperawatan langsung dan tepat
• Kompensasi untun reaksi yang merugikan
• Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan
menyiapkan klien untuk prosedur
• Mencapai tujuan perawatan mengawasi dan mengevaluasi
kerja dari anggota staf lain.
5. Tiga prinsip pedoman implementasi asuhan keperawatan :
• Mempertahankan keamanan klien
• Memberikan asuhan yang efektif
• Memberikan asuhan yang seefisien mungkin

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
risiko adalah suatu keadaan di mana terdapat unsur ketidakpastian dan unsur
bahaya,akibat atau konsekuensi dari suatu proses yang sedang berlangsung
maupun kejadian yang akan datang.
Hazard adalah sumber, situasi, atau tindakan yang berpotensi mencederai
manusia atau sakit penyakit atau kombinasi dari semuanya (Puspitasari,2010).
Upaya pencegahan kecelakaan akibat kerja dapat direncanakan, dilakukan dan
dipantau dengan melakukan studi karakteristik tentang kecelakaan agar upaya
pencegahan dan penanggulangannya dapat dipilih melalui pendekatan yang
dianggap paling tepat.
Perawat merupakan petugas kesehatan dengan presentasi terbesar dan
memegang peranan penting dalam pemberian pelayanan kesehatan.
Dalam menjalankan tugasnya perawat berisiko mengalami gangguan
kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
Oleh sebab itu perawat juga harus mengetahui manajemen dan cara
pengelolaan risiko dan hazard sehingga dapat mengontrol dan mencegah
kemungkinan terjadinya risiko dan bahaya.
B. Saran
Dikarenakan angka kecelakaan kerja di rumah sakit lebih tinggi dibandingkan
tempat kerja lainnya dan sebagian besar diakibatkan oleh perilaku yang tidak
aman.Kecelakaan kerja menjadi salah satu masalah urgen di lingkungan rumah
sakit. Hal ini diakibatkan karena rumah sakit merupakan suatu unit pelayanan
kesehatan yang memberikan pelayanan pada semua bidang dan jenis penyakit.
Oleh sebab itu rumah sakit dituntut untuk dapat menyediakan dan menerapkan
suatu upaya agar semua sumber daya manusia yang ada di rumah sakit dapat
terlindungi, baik dari penyakit maupun kecelakaan akibat kerja. Pengembangan
pendidikan dan pengetahuan serta pelatihan tentang risiko dan bahaya
terutama untuk para tenaga kerja yang bekerja di rumah sakit termasuk dokter
dan perawat diharapkan dapat lebih ditingkatkan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Firawati.(2012). Pelaksanaan Program Keselamatan Pasien di RSUD


Solok.Jurnal Keselamatan Pasien,6(2), 74-77. Firawati.(2012). Pelaksanaan
Program Keselamatan Pasiendi RSUD Solok.Jurnal Keselamatan Pasien,6(2), 74-
77.

Harus, B. D.(2015). Pengetahuan Perawat Tentang Keselamatan Pasien


dengan Pelaksanaan Prosedur Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS) di
Rumah Sakit Panti Waluyu Sawahan Malang. Jurnal CARE, Vol 3, No1.

Permenkes RI. Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien

Simamora, R. H. (2011). ROLE CONFLICT OF NURSE RELATIONSHIP


WITH PERFORMANCE IN THE EMERGENCY UNIT OF HOSPITALS RSD DR.
SOEBANDI JEMBER. The Malaysian Journal of Nursing, 3(2), 23-32.

Romadhoni,Sutianik., Widowati, Evi. (2017) . Penerapan Kewaspadaan


Standar Sebagai Upaya Pencegahan Bahaya Biologi pada Tenaga Keperawatan.
Higeia Journal Of Public Health Research and Development, 4(1)

Putri, Sentya., Santoso., Rahayu, Endang, Purnawati. (2018) .


Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kejadian Kecelakaan
Kerja Perawat Rumah Sakit. Jurnal Endurance, 3(2).

Anda mungkin juga menyukai