Anda di halaman 1dari 13

PEMBERIAN OBAT PARENTERAL

S I S K A C H R I S T I A N I N G S I H , S . K E P. , N S . , M . K E P
DEFINISI
• Jalur pemberian obat parenteral merupakan jalur dimana obat dimasukkan ke dalam
tubuh pasien menggunakan jarum suntik.
• Ada empat rute parenteral yang umum digunakan, yaitu: intradermal (ID), subkutan
(SC), intramuskular (IM), dan intravena (IV).
INTRAVENA
• Injeksi intravena digunakan untuk memberikan onset obat yang cepat karena obat
langsung disuntikkan ke sistem sirkulasi.
• Area injeksi dapat di vena sefalika, atau kubiti di lengan, atau vena dorsal di tangan.
• Injeksi intravena menggunakan jarum berukuran 21-23 gauge dengan panjang 1 sampai
1,5 inci.
• Setiap injeksi intravena sebaiknya dilakukan amat perlahan, antara 50-70 detik lamanya
• Risiko lain untuk pemberian obat secara intravena yaitu, adanya potensi terjadi interaksi
obat; berkurangnya konsentrasi obat karena adanya adsorpsi pada wadah intravena dan
perangkat administrasi; adanya potensi kesalahan dalam teknik peracikan; pengeluaran
darah yang menyebabkan bengkak, dan flebitis
iv.webp

• Lokasi pemberian injeksi intravena :


a. Pada lengan (vena mediana cubiti/ vena cephalica)
b. Pada tungkai (vena saphenosus)
c. Pada leher (vena jugularis) khusus pada anak
d. Pada kepala (vena frontalis, atau vena temporalis) khusus pada anak
INTRAMUSKULAR
• Pemberian obat/ cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam otot (muskulus).
• Pada orang dewasa tempat yang paling sering digunakan untuk suntikan intramuskular
adalah seperempat bagian atas luar otot gluteus maximus, sedangkan pada bayi, tempat
penyuntikan dibatasi sebaiknya paling banyak 5 ml bila disuntikkan ke daerah
glutealdan 2 ml di daerah deltoid.
• Tujuannya adalah agar absorbsi obat dapat lebih cepat.
• Rute intramuscular (IM) memungkinkan absorbsi obat yang lebih cepat dari pada rute
subcutan (SC), karena pembuluh darah lebih banyak terdapat di otot.
• Sudut insersi untuk injeksi IM ialah 90 derajat
TEMPAT INJEKSI INTRAMUSKULAR
• Otot vastus lateralis yang tebal dan berkembang baik adalah tempat injeksi yang dipilih untuk
dewasa, anak-anak dan bayi. Otot terletak dibagian lateral anterior paha dan pada orang dewasa
membentang sepanjang satu tangan di atas lutut sampai sepanjang satu tangan di bawah trokanter
femur. Sepertiga tengah otot merupakan tempat terbaik injeksi. Lebar tempat injeksi membentang
dari garis tengah bagian atas paha sampai ke garis tengah sisi luar paha.
• Otot ventrogluteal meliputi gluteus medius dan minimus.
• Otot orsogluteus merupakan tempat yang biasa digunakan untuk injeksi IM. Insersi jarum yang tidak
disengaja ke dalam saraf siatik dapat menyebabkan paralisis permanen atau sebagian pada tungkai
yang bersangkutan. Pembuluh darah utama dan tulang juga dekat tempat injeksi. Pada klien yang
jaringannya kendur, tempat injeksi sulit ditemukan.
• Pada orang dewasa, bayi dan anak, otot deltoid belum berkembang baik. Saraf radialis, ulnaris dan
arteri brakialis terdapat di dalam lengan atas di sepanjang humerus. Perawat jarang menggunakan
daerah deltoideus, kecuali tempat injeksi lain tidak dapat diakses karena ada balutan, gips, atau
obstruksi lain
SUBKUTAN

• Injeksi subkutan : obat diinjeksikanke


dalam lapisan lemak di bawah kulit.
Resorpsi obat berjalan lambat karena
dalam jaringan lemak tidak banyak
terdapat pembuluh darah. Obat yang
sering diberikan secara subkutan
adalah : insulin, anestesi local, heparin,
narkotik
INJEKSI INTRADERMAL/ INTRAKUTAN
• Injeksi intradermal/ intrakutan :
obat diinjeksikan ke dalam lapisan
kulit bagian atas, sehingga akan
timbul indurasi kulit. Tindakan
menyuntikkan obat secara
intrakutan yang sering dilakukan
yaitu tindakan skin test, tes
tuberkulin/ Mantoux test.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai