Anda di halaman 1dari 12

e-journal boga, Volume 03, Nomor 01 , edisi yudisium periode Februari tahun 2014, hal.

22-33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS


TOGETHER (NHT) PADA MATERI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
(P3K) DI KELAS X JASA BOGA 1 SMK NEGERI 1 BUDURAN SIDOARJO

Ariel Sipasulta
S1 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Ariel_sharon90@yahoo.com

Luthfiyah Nurlaela
Dosen, Universitas Negeri Surabaya
Luthfiyahn@yahoo.com

ABSTRAK

Materi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) di SMK Negeri 1 Buduran Sidoajo ini kurang
maksimal mencapai tujuan, dilihat dari hasil belajar, respon peserta didik yang kurang dan pembelajaran masih
berpusat pada guru, kurang melibatkan peserta didik secara aktif. Hal tersebut menjadi alasan peneliti
menerapakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada materi Pertolongan
Pertama pada Kecelakaan (P3K). Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui : 1) aktivitas guru dalam
pengelolaan pembelajaran, 2) aktivitas peserta didik 3) respon peserta didik, 4) hasil belajar peserta didik.
Jenis penelitian ini adalah Pre-Experimental Designs, menggunakan desain penelitian One – Shot Case
Study. Subjek adalah peserta didik kelas X Jasa Boga 1 SMK Negeri 1 Sidoarjo dan berjumlah 36 peserta didik.
Metode pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar, observasi, angket, dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukan keterlaksanaan guru dalam pengelolaan kelas mencapai. 83.3%-90% di
semua aspek penilaian dan ini dikategorikan sangat baik. Aktivitas peserta didik yang mencakup tujuh aspek ini
mencapai hamper semua aspek 100% dikategorikan sangat baik. Hasil tes pre-test mencapai 13.9% sedangkan
di post test mengalami meningkatkan belajar 86.1% yang dikategorikan sangat baik. Pada respon peserta didik
ini juga mencapai 86.1 % - 97% ini dinyatakan sangat baik. Berdasarkan penlitian ini disimpulan bahwa
penenrapan modl NHT pada materi P3K di kelas X Jasa Boga 1 SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo mampu
mengingkatkan hasil belajar.

Kata kunci : Pembelajaran Tipe NHT, Materi P3K, Aktivitas guru, Aktivitas Peserta didik, hasil belajar,respon
peserta didik.
ABSTRACT

First aid accident lesson in SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo was not optimum to achieve its goal viewed
from learning achievement, less of student response, and centralized learning on teacher, less in students
participation actively. It were been reasons of researcher to implements cooperative learning model type of
Numbered Heads Together (NHT) on first aid lesson. The purposes of this research were to know: 1) teacher
activity in learning management, 2) students activity, 3) students response, 4) students learning achievement.
Type of this research was pre-experimental designs, using research design of One-Shot Case Study.
Subject were students of classroom X Culinary Service 1 SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo as many 36 students.
Data collection method used test learning achievement, observation, questionnaire, and documentation.
Result of this research shows that realization of teachers learning management obtained 83.3% - 90% in
all aspect valuation and categorized very good. Student activity including seven aspects obtained 100% almost
in all aspects and categorized very good. Test achievement for pre-test obtained 13.9%, while post-test
experiencing learning improvement 86.1% which categorized very good. At student response also obtained
86.1% - 97 % and categorized very good. Based on these results could be concluded that the implementation of
NHT model first aid lesson in classroom Culinary Service 1 SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo afford to improve
learning achievement.

22
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada materi Pertolongan Pertama
pada Kecelakaan (P3K) di kelas X Jasa Boga 1 SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo

Keywords: learning type of NHT, first aid accident lesson, teacher activity, student activity, learning
achievement,

student response

mengalami kecenderungan susah untuk memahami


PENDAHULUAN
materi pembelajaran dan cenderung susah diatur
hal ini bisa dilihat dari hasil belajar peserta didik
Menurut Thorndike, belajar adalah proses
yang masih di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan
interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus yaitu
Minimal) yaitu 7.20.Hal ini juga disebabkan
apa saja yang dapat merasang terjadinya kegiatan
kurangnya respon peserta didik terhadap pada materi
belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain
(P3K)
yang dapat di tangkap melalui indera, sedangkan
Namun dalam kenyataannya, pada pembelajaran
respon yaitu interaksi yang dimunculkan peserta
yang telah diajarkan di kelas X Jasa Boga 1 ini juga
didik ketika belajar berupa tindakan atau gerakan
ditemukan keragaman masalah, keaktifan belajar
(Asri,2010). Belajar sendiri dapat terjadi dengan
peserta didik tersebut juga rendah hal ini dapat dilihat
banyak cara, kadang terjadi karena disengaja dan
berdasarkan cara peserta didik dalam mengikuti
kadang terjadi di tidak sengaja.
materi (P3K) di kelas (hasil pengamatan) yaitu: 1)
Masalah yang dihadapi oleh para guru tidak
peserta didik tidak merespon pertanyaan yang
terletak pada bagaimana membuat para peserta didik
diberikan oleh guru, 2) peserta didik tidak bertanya
belajar, karena peserta didik telah terlibat dalam
jika ada bagian dari materi yang belum dipahami, 3)
belajar setiap waktu, melainkan yang lebih penting
peserta didik tidak seluruhnya mengerjakan soal
adalah menumbuhkan sikap aktif, kreatif dan inovatif
latihan yang diberikan guru pada saat pembelajaran
dalam menempatkan peserta didik sebagai subjek
di kelas, 4) Peserta didik jarang maju ke depan jika
pendidikan, dan peran guru hanya sebagai fasilitator,
diperintahkan mengerjakan soal. Selain itu, 5)
bukan sumber utama pembelajaran. Untuk
tingkat rasa percaya diri, fleksibel, gigih, ulet,
menumbuhkan sikap aktif, kreatif, dan inovatif dari
keingintahuan, dan cara berfikir pada materi (P3K)
peserta didik tidaklah mudah. Fakta yang terjadi
untuk kelas X Jasa Boga 1 masih sangat perlu
adalah, guru dianggap sumber belajar yang dominan,
ditingkatkan.
sehingga proses pembelajaran yang terjadi
Yang mana menggambarkan efektifitas belajar
memposisikan peserta didik sebagai pendengar yaitu
mengajar didalam kelas masih rendah. Dalam
dengan metode ceramah guru, akibatnya proses
pembelajaran pada materi (P3K) diharapkan peserta
belajar mengajar cenderung membosankan dan
didik benar-benar lebih aktif. Karena keaktifan para
menjadikan peserta didik malas belajar, sikap peserta
peserta didik dalam belajar merupakan salah satu
didik yang pasif tersebut ternyata tidak hanya terjadi
faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam
pada mata pelajaran tertentu saja tapi hampir di
belajar. Untuk itu perlu diberikan formula
semua mata pelajaran lain, termasuk pada materi
pembelajaran yang tepat, sehingga dapat
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K).
meningkatkan keaktifan peserta didik dalam materi
Keberhasilan proses pembelajaran pada materi
(P3K). Maka para guru diminta untuk terus berusaha
(P3K) dapat diukur dari keberhasilan peserta didik
menyusun dan menerapkan berbagai model yang
dalam mengikuti pembelajaran tersebut.
bervariasi agar para peserta didik tertarik dan
Keberhasilan ini dapat dilihat dari tingkat
semangat dalam belajar pada materi (P3K).
pemahaman, peguasan materi, serta prestasi belajar
Di dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
peserta didik. Semakin tinggi pemahaman dan
yang berlangsung guru masih menggunakan proses
penguasaan materi serta prestasi belajar maka
pembelajaran yang dominan yaitu dengan
semakin tinggi pula tingkat keberhasilan
menggunakan pembelajaran tradisional (teacher-
pembelajaran.
centered ) dimana peserta didik sebagai pendengar,
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
peserta didik juga belum aktif terlibat sepenuhnya
peniliti pada tanggal 21 Juni 2013 di SMKN 1
dan semuanya masih didominasi oleh guru, hasil
Buduran Sidoarjo pada materi (P3K), diamati bahwa
ketuntasan minimum masih belum maksimal.
peserta didik kelas X Jasa Boga 1
Kebanyakan metode yang digunakan adalah metode

23
e-journal boga, Volume 03, Nomor 01 , edisi yudisium periode Februari tahun 2014, hal. 22-33

ceramah dan tanya jawab. Peserta didik juga sangat 1 Buduran Sidoarjo sangat membutuhkan inovasi
tidak merespon dalam pembelajaran tersebut (hasil dalam proses pembelajaran. Disamping itu juga di
observasi dengan guru bidang study), dan juga SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo ini belum pernah
mereka baru mendapatkan dan mengenal materi sama sekali diadakan dan dijadikan tempat penelitian
(P3K) yang diberikan pada kelas X Jasa Boga 1. penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Terdapat beberapa standart kompetensi yang sulit Numbered Heads Together (NHT) dilakukan
dipahami, salah satunya pada materi (P3K) oleh penelilitian oleh mahasiswa S1 Tata Boga FT
karena itu dibutuhkan strategi pembelajaran dan UNESA. Berdasarkan uraian latar belakang diatas
metode pembelajaran yang kreatif dan menarik agar judul yang peneliti adalah Penerapan model
diharapkan mereka dapat dengan mudah menangkap pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
materi pembelajaran yang telah disampaikan. Together (NHT) pada materi Pertolongan
Salah satu model pembelajaran yang dapat Pertama pada Kecelakaan (P3K) di kelas X Jasa
meningkatkan keaktifan peserta didik adalah model Boga 1 SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo
pembelajaran kooperatif, dimana dalam pembelajaran
kooperatif peserta didik dituntut untuk bekerja METODE
bersama dalam kelompok kecil dan saling membantu.
Pada model pembelajaran kooperatif terdapat empat Berdasarkan tujuan penelitian dan latar belakang
yaitu, Student Teams Achievement Division (STAD), yang ingin dicapai, maka jenis penelitian ini menurut
jigsaw, investigasi kelompok dan pendekatan Arikunto (2006:84) merupakan Pre-Experimental
Struktual. Dalam pendekatan struktual terdapt dua Designs karena belum merupakan eksperimen yang
tipe yaitu, Think-Par-Share (TPS) dan Numbered tidak sebenarnya, dan juga sering disebut “quasi
Heads Together (NHT). experiment” atau eksperimen pura-pura karena
Model pembelajaran Kooperatif dengan eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan
pendekatan struktual tipe Numbered Heads Together seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah
(NHT) yang dikembangkan oleh Spencer Kagen mengikuti peraturan-peraturan tertentu. Penelitian ini
(Ibrahim, dkk, 2000) ini merupakan suatu untuk mengetahui aktivitas peserta didik dalam
pendekatan pembelajaran di mana peserta didik kegiatan pembelajaran, aktivitas guru dalam
dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggota pengelolaan pembelajaran, respon peserta didik dan
3-5 orang dan kemudian di setiap anggota kelompok hasil belajar peserta didik, terhadap pembelajaran
diberi nomor antara 1-5, Setelah itu guru memberikan kooperatif Numbered Heads Together (NHT) dengan
sebuah pertanyaan kepada peserta didik. Kemudian menggunakan perlakuan yang berbeda yakni dengan
peserta didik mendiskusikan jawaban dan cara memberikan beberapa tes.
bertanggung jawab tiap anggotanya untuk
mengetahui jawaban tersebut. Selanjutnya secara Penelitian ini dilakukakan pada semester ganjil
acak guru memanggil satu nomor dari peserta didik tahun ajaran 2013/2014 di SMK Negeri 1 Buduran
untuk mempersentaikan hasil diskusi. Sehingga Sidoarjo pada tanggal 31 Oktober-19 November
peserta didik akan lebih meningkatkan aktifitas dan 2013.
lebih mudah menemukan dan memahami konsep-
Rancangan penelitian yang digunakan adalah
konsep yang sulit apabila mereka saling
One–Shoot Case Study dimana dalam desain
mendiskusikan masalah tersebut secara kelompok.
penelitian ini terdapat suatu kelompok diberi
Rencanan Penelitian ini, menggunakan
treatment (perlakuan) dan selanjutnya diobservasi
pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together,
hasilnya (treatment adalah sebagai variabel
disini bertujuan untuk mengetahui aktivitas peserta
independen dan hasil adalah sebagai variabel
didik, dan aktivtas guru dalam pengolah
dependen). Adapun rancangan penelitan sebagai
pembelajaran, serta hasil belajar peserta didik dan
berikut:
respon peserta didik terhadap pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Togehter, dengan
harapan peserta didik akan lebih aktif dan dapat X O
mengembangkan kemampuanya, dan proses
pembelajaran dapat berhasil. Peneliti ini Gambar 1.1 Design One – Shoot Case Study
direncanakan dan dilaksanakanakan di SMK Negeri
1 Buduran Sidoarjo ini, dikarenakan di SMK Negeri

24
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada materi Pertolongan Pertama
pada Kecelakaan (P3K) di kelas X Jasa Boga 1 SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo

Keterangan: memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat dan


reabel.
X : perlakuan, yaitu penerepan pembelajaran dengan Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
model pembelajaran koopertif tipe Numbered Heads penelitian ini adalah:
Together (NHT). 1. Tes Hasil Belajar
O : hasil sesudah perlakuaan yang meliputi Hasil belajar didapat dengan tes kognitif yang
aktivitas guru dan aktivitas peserta didik selama berupa tes obyektif dan subjektif. Tes hasil belajar
pembelajaran, respon peserta didik, dan hasil belajar akan didapatkan setelah spesera didik selesai
peserta didik. (Arikunto, 2006: 85) mengerjakan soal evaluasi, tes dilakukan untuk
1. Gambaran Umum Penelitian mengetahui penguasaan dan pemahaman peserta
Penelitian yang dilakukan ini adalah penerapkan didik terhadap materi.
model pembelajaran koopertif tipe Numbered Heads 2. Observasi
Togheter pada materi (P3K). Penggunaan model Metode ini digunakan untuk mengamati kondisi
pembelajaran bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan potensi sekolah yang digunakan untuk penelitian,
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, aktivitas selain itu data yang diperoleh dari observasi adalah
guru dalam pengelolaan pembelajaran, respon peserta aktivitas guru, aktivitas peserta didik selama
didik, dan hasil belajar peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran berlangsung.
pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together 3. Angket
(NHT) dengan menggunakan perlakuan yang berbeda Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data
yakni dengan cara memberikan lembar angket, yang bersifat diskriptif tentang validasi perangkat
modul,lembar diskusi, Pre-test and Post-test pembelajaran berdasarkan pendapat ahli materi dan
2. Rincian Prosedur Penilitian pendidikan tentang kelayakan perangkat
Prosedur penelitian yang dilakukan meliputi tiga pembelajaran dalm penelitian ini. Disamping itu juga
tahap, adapun tahpan tersebut yakni: dikembangkan lembar angket respon peserta didik
a. Tahap Persiapan terhadap metode pembelajaran Numbered Heads
Langkah-langkah yang ditempuh pada tahap ini Together (NHT)
meliputi: 4. Metode Dokumentasi
1) Membuat surat ijin kepada kepala sekolah Metode dokumentasi digunakan untuk
melaksanakan penelitian sekolah tersebut. mengumpulkan data yang berkaitan dengan
2) Wawancara kepada guru tata boga dan peserta dokumentasi di lapangan yang mendukung proses
didik penelitian.
3) Menyiapkan dan mengkonsultasikan kepada Instrument penelitian adalah alat atau instrument
dosen pembimbing tentang perangkat penelitian yang akan digunakan (arikunto, 2006:160)
pembelajaran dan semua instrument penelitian. dalam penelitian ini adalah:
Perangkat pembelajaran dalam penelitian ini 1. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran
terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran a. Lembar pengamatan aktivitas guru
(RPP), media power point dan lembar diskusi. b. Lembar pengamatan aktivitas peserta
Sedangkan instrument penelitian ini terdiri atas didik.
lembar pengamatan aktivitas guru, aktivitas 2. Tes Hasil Belajar
peserta didik, lembar respon peserta didik, dan Setelah model pembelajaran Numbered Heads
soal tes hasil belajar Toghether (NHT) pada materi Pertolongan Pertama
4) Mendiskusikan penggunaan instrument Pada Kecelakaan (P3K) diajarkan dilakukan tes hasil
pengamatan dengan para pengamat serta belajar berupa pre-test and post-test yang di gunakan
mendiskusikan soal tes hasil belajar pre-test and untu mengukur tingkat pengetahuan pesera didik
post-test dengan guru materi (P3K). terhadap materi yang telah diberikan. Tes hasil
Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan belajar akan digunakan untuk mengetahui tingkat
penelitian ini diperlukan cara-cara atau teknik-teknik pemahaman peserta didik terhadap materi (P3K)
pengumpulan data tertentu, sehingga dalam proses dengan menggunakan metode pembelajaran
penelitian ini dapat berjalan secara lancar. Berkaitan Numbered Heads Together (NHT), dengan mengukur
dengan proses pengumpulan data tersebut, menurut ketercapaian tujuan pembelajaran peserta didik.
Arikunto (2006: 89), Beliau mengatakan bahwa Kemudian peserta didik dinyatakan tuntas apabila
pengumpulan data dalam penelitian ini bermaksud mencapai 75 % dari tujuan pembelajaran tersebut.

25
e-journal boga, Volume 03, Nomor 01 , edisi yudisium periode Februari tahun 2014, hal. 22-33

3. Lembar Angket kategorikan sangat baik dan layak digunakan untuk


Lembar angket digunakan untuk pengambilan data di SMK Negeri 1 Buduran
mengumpulkan data dari pendapat dosen boga dan Sidoarjo.
juga ahli pendidikan yang digunakan dalam
penelitian ini. Kemudian Instrument yang lain 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
adalah berupa angket aktivitas peserta didik dan guru
Dari hasil validasi di atas dapat dilihat hasil skor
yang digunakan untuk mengetahui aktivitas peserta
yang diperoleh rata-rata 3.6 yang berarti Rencana
didik dan guru pada proses pembelajaran dengan
Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) ini di kategorikan
mengunakan metode Numbered Heads Together
baik dan layak digunakan untuk pengambilan data di
(NHT) dalam belajar mengajar di kelas yang diteliti,
SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo.
sedangkan angket respon perserta didik ini digunakan
untuk mengetahui aktivitas peserta didik dalam 3. Modul
kegiatan pembelajaran, aktivitas guru dalam
pengelolaan pembelajaran, respon peserta didik, dan Dari hasil validasi di atas dapat dilihat hasil skor
hasil belajar peserta didik terhadap pembelajaran yang diperoleh rata-rata 4 yang berarti modul ini di
kooperatif Numbered Heads Together (NHT). kategorikan sangat baik dan layak digunakan untuk
pengambilan data di SMK Negeri 1 Buduran
HASIL DAN PEMBAHASAAN Sidoarjo.
A. Tahap persiapan
B. Tahap pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap
persiapan ini adalah membuat surat ijin kepada Kegiatan ini dilakukan pada untuk melaksanakan
kepala sekolah untuk melaksanakan penelitian di penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
sekolah tersebut. Wawancara kepada guru tata boga NumberedHeadsTogheter (NHT) pada materi (P3K).
dan peserta didik. Menyiapkan dan Serta mengumpulkan data hasil observasi aktivitas
mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, data hasil
tentang perangkat pembelajaran dan semua observsi aktivitas guru dalam pengelolaan
instrument penelitian. Perangkat pembelajaran dalam pembelajaran, data hasil belajaran (post-test and pre-
penelitian ini terdiri dari Rencana Pelaksanaan test), dan data hasil respon peserta didik terhadap
Pembelajaran (RPP), media power point dan lembar pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
diskusi, modul. Sedangkan instrument penelitian ini Together (NHT). Pada kegiatan pelaksanaan ini
terdiri atas lembar pengamatan aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
pengelolah pembelajaran, aktivitas peserta didik, Numbered Heads Together (NHT) pada pada materi
lembar respon peserta didik, dan soal tes hasil (P3K) di kelas yaitu X jasa boga 1 di SMKN Negeri
belajar. Dan perangkat dan itsrument tersebut telah 1 Buduran Sidoarjo selama 2 x 45 menit sesuai
dilakukan validasi oleh ahli dosen pengampu mata dengan sintak pembelajaran kooperatif yaitu
kuliah sanitasi hygiene dan ahli mata kuliah kegiatan pendahuluan, menarik perhatian peserta
pendidikan pada tanggal 19 november 2013 serta didik dengan memberikan salam, memperkenalkan
juga di validasi oleh guru bidang studi (P3K) di SMK diri dan mengecek kehadiran peserta didik.
1 Buduran Sidoarjo. Validasi ini dilakukan guna Ditekankan untuk proaktif, responsive dan santun.
untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran Kemudian guru memotivasi peserta didik dengan
dan instrument penilitian sehingga bisa digunakan memberikan gambar alur kecelakan kerja yang
dalam penilitian di sekolah. Adapun nama-nama terdapat pada power point (P3K). pada tahap ini juga
Validator perangkat pembelajaran dan instrument guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran sesuai
pembelajaran. dengan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran
Berdasarkan hasil validasi, bahwa perangkat beserta tujuan pembelajaran yang harus dicapai
pembelajaran dan instrument pembelajaran sudah dalam pembelajaran. Peserta didik menjadi
baik. Adapun validasinya sebagai berikut : pendengar yang baik dan juga melakukan sikap
responsive. Dan sebelum pembelajaran dimulai guru
1. Silabus memberikan pre-test guna mengetahui pemaham
peserta didik tentang materi (P3K).
Dari hasil validasi di atas dapat dilihat hasil skor
yang diperoleh rata-rata 4 yang berarti silabus ini di

26
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada materi Pertolongan Pertama
pada Kecelakaan (P3K) di kelas X Jasa Boga 1 SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo

Pada kegiatan inti yang di lakukan guru adalah a) diskusinya untuk seluruh peserta didik di kelas, bagi
memberikan informasi tentang tujuanpembelajaran kelompok yang tidak presentasi diminta
dan materi tentang pengertian P3K,faktor-faktor memperhatikan dan menjadi pendengar yang baik,
penyebab kecelakaan kerja, jenis peralatan P3K, responsive, serta diberi kesempatan untuk memberi
obat-obatan P3K, penerapan P3K pada kecelakan tanggap. f) membimbing mencatat hasil diskusi
kerja di dapur. Ditekankan peserta didik untuk bisa tentang prosedur penanganan kecelakaan. Tekankan
menjadi pendengar yang baik dengan proaktif, perlunya jujur dalam melakukan pengamatan dan
responsive, serta santun jika bertanya.b) mencatat hasil pengamatan dan apabila jawaban
mengorganisasikan peserta didik dalam kelompok- peserta didik masih salah guru akan mengarahkan. g)
kelompok kooperatif yang terdiri dari 3-5 orang dan mengevaluasi hasil belajar peserta didik dengan
setiap kelompok diberi nomor 1-5. c) membagikan memberikan post-test tentang materi yag telah di
Lembar diskusi dengan kasus kecelakaan kerja sampaikan.
kepada tiap-tiap kelompok. Peserta didik menerima
materi dan mengkomunikasikan/ diskusi dengan C. Tahap Analisis
sikap kerja sama, proaktif, berkepedulian, jujur dan 1. Aktivitas Guru dalam Kegiatan Pengelolaan
tanggung jawab. d) membimbing peserta didik Pembelajaran Terhadap Penerapan Model
mencermati kasus kecelakaan kerja di dapur dalam Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads
gambar.Ditekakan peserta didik harus kerja sama, Together (NHT).
responsive, peduli, membimbing peserta didik
menjelaskan apa saja faktor-faktor penyebab Hasil pengamatan aktivitas guru selama
terjadinya kasus kecelekan kerja di dapur kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Numbered
berdasarkan gambar. Disini Peserta didik harus Heads Together (NHT) pada materi (P3K) yang
bertanggung jawab, bergotong royong, proaktif, diamati oleh tiga pengamat, perlakuan maupun kelas
membimbing peserta didik unutuk mengidentifikasi X Jasa Boga 1 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
jenis kecelakaan, tingkatan kategori kecelakaan, Berikut ini disajikan hasil presentase observer
perlengkapan P3K dan pengunaan perlengkapan P3K terhadap aktivitas peserta didik pembelajaran
Dari kasus kecelekakan kerja yang diberikan dalam kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)
gambar. Tuliskan hasil indentifikasi ke dalam tabel pada (P3K)
1. Disini peserta didik ditekankan untuk bertanggung
jawab, bekerjasama, perduli, proaktif, displin, serta
menjadi pendengar yang baik, membimbing peserta 120
didik bagaimana cara menghindari terjadinya kasus 100
80
kecelakaan yang mungkin terjadi dalam gambar. Bagi 60
peserta didik yang tidak proaktif, displin, tanggung 40
20
jawab, jujur segera di ingatkan., membimbing peserta 0
Sumber dan Media …

kesesuaian PBM …
organisasi peserta…

keaktifan peserta…

didik menjelaskan prosedur penanganan kecelakaan


FASE 1

FASE 2

FASE 3

FASE 4

FASE 5

FASE 6

FASE 7

FASE 8

antusias guru
Alokasi waktu

sesuai kasus dalam gambar dengan cara


mempresentasikan ke depan kelas. Di sini peserta
didik harus, ramah, serta menjadi pendengar yang persentase
baik dan juga tanggung jawab. Bagi peserta didik Gambar 1.1 Hasil Pengaamatan Aktivitas Guru
yang tidak jujur, dislin, responsive segera di dalam Pengelolaan Pembelajaran.
ingatkan, mengarahkan peserta didik membuat
kesimpulan praktis untuk menangani kasus yang Aktivitas guru diketahui pada aspek
sesuai dengan gambar. Diharapkan peserta didik menyampaikan informasi latar belakang materi
lebih proaktif dan responsife serta tanggung jawab. e) pembelajaran tentang (P3K) persentase mencapai
Guru memanggil peserta didik dengan nomor yang mencapai 90%. Ketiga pengamat memberikan
sudah ditulis dan digulung pada kertas dimasukan penilaian sangat baik, karena guru memberikan
dalam kotak. Kemudian guru mengambil nomor informasi tentang materi dan juga latar belakang P3K
tersebut secara acak untuk mempersentasikan hasil sehingga peserta didik akan lebih aktif ikut serta
diskusinya kemudian peserta didik yang disebutkan dalam materi tersebut, persentase aktivitas guru pada
dalam kelompok yang bersangkutan mengacungkan aspek menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta
tangannya, mencoba mempresentasikan hasil didik dalam pembelajaran (P3K) mencapai 83.3%.

27
e-journal boga, Volume 03, Nomor 01 , edisi yudisium periode Februari tahun 2014, hal. 22-33

Ketiga pengamat memberikan penilaian sangat baik, karena guru membimbing peserta didk untuk
karena guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan hasil diskusinya dan menyimpulkan
memberikan motivasi peserta didik dengan hasil jawaban seluruhnya. Serta menyediakan soal tes
memberikan gambar kejadian alur P3K, yang mana hasil belajar yang telah divalidasi oleh dosen PKK
gambar tersebut menarik peserta didik untuk FT UNESA dan guru tata boga SMK Negeri 1
memahami materi. Buduran Sidoarjo.

Pada aspek mempersentasikan tentang materi Persentase aktivitas guru pada aspek alokasi
(P3K) mencapai persentase 83.3%. Ketiga pengamat waktu efektif sebesar 83.3%. Ketiga pengamat
memberikan penilaian sangat baik, karena guru memberikan penilaian sangat baik, karena guru
mempresentasikan materi (P3K) dengan mengaolkasikan waktu secara efektif dan sesuai
menggunakan media power point, modul sehingga dengan yang direncanakaan. Guru sudah bisa
peserta didik senang dan mereka mudah untuk menyesuaikan dengan kondisi peserta didik.
memahami apa yang dijelaskan guru. Persentase Persentase aktivitas guru pada aspek pemanfaatan
mencapai 90% pada aspek guru mengorganisasikan sumber dan media belajar optimal persentasenya
peserta didik dalam kelompok belajar melalui sebesar 100%. Ketiga pengamat memberikan
langkah penomoran, membagi kelompok 3-5 orang penilaian sangat baik, karena guru memanfaatkan
dan diberikan nomor 1-5 mencapai persentase 90 %. semua sumber media yang ada seperti leptop, lcd,
Ketiga pengamat memberikan penilaian sangat baik, serta terdapat modul dan lembar diskusi yang telah di
karena guru mengorganisasikan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Persentase aktivitas
membuat kelompok setelah itu membagi nomor guru pada aspek alokasi waktu efektif sebesar 90 %
kepada peserta didik, sehingga tiap-tiap peserta didik Ketiga pengamat memberikan penilaian sangat baik,
tau dengan nomor yang diberikan serta mereka karena guru telah melaksanakan kegiatan belajar
bertanggung jawab pada nomor tersebut pada saat di mengajar yang alokasi waktunya sesuai dengan RPP
panggil oleh guru. Pada aspek mengajukan Persentase aktivitas guru pada aspek
pertanyaan, untuk mengerjakan lembar diskusi (P3K) pengorganisasian peserta didik sebesar 90 %. Ketiga
mencapai presentase 83.3%.Ketiga pengamat pengamat memberikan penilaian sangat baik, karena
memberikan penilaian sangat baik, karena guru guru bisa mengorganisasikan peserta didik untuk bisa
memberikan lembar diskusi serta menjelaskan alur ikut serta di dalam penerapan model pembelajaran
mengerjakan diskusi dengan itu peserta diddik kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)
memahami dan mau mengerjakan lembar diskusi sehingga bisa berjalan dengan baik . Persentase
tersebut. Persntase pada aspek membimbing aktivitas guru pada aspek kesesuaian PBM dengan
kelompok bekerja dan belajar melalui berfikir RPP sebesar 90 %. Ketiga pengamat memberikan
bersama untuk mengerjakan lembar diskusi (P3K) penilaian sangat baik, karena guru telah
mencapai 90%. Ketiga pengamat memberikan melaksanaakan penerapan model pembelajaraan
penilaian sangat baik, karena guru memberikan kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)
bimbingan dan serta motivasi dalam mengerjakan sudah sesuai PBM dengan RPP berjalan secara baik.
tugas, sehingga peserta didik bisa bertanggung jawab,
saling mengerti, bersemangat. Pada aspek aktivitas Persentase aktivitas guru pada aspek peserta
guru memanggil peserta didik denggan cara nomor didik aktif sebesar 83.3% Ketiga pengamat
tertentu yang diambil pada kotak nomor, kemudian memberikan penilaian sangat baik, karena guru telah
peserta didik yang disebutkan mengacungkan tangan, menuntun peserta didik untuk bisa aktif dalam
ini presentase mencapai 83.3%. Ketiga pengamat kelompok diskusi serta bertanggung jawab dan berani
memberikan penilaian sangat baik, karena guru mengeluarkan pendapat pada saat persentasi dan
memberikan motivasi didalam kelompok dengan tanya jawab. semua perserta didik dengan adanya
membagi tiap anak dengan nomor, sehingga anak model Numbered Heads Together (NHT) merasa
tersebut sudah memahami dan langsung percaya diri dan beratanggung jawab. Persentase
mempresentasikan di depan. aktivitas guru pada aspek guru antusias sebesar 90%
Ketiga pengamat memberikan penilaian sangat baik,
Presentase aktivitas guru Guru mengevaluasi dan karena guru disini telah menerepakan model
peserta didik mempersentasikan hasil diskusi pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
kelompoknya tentang (P3K) mencapai 83.3%. Together (NHT) dengan baik dan lancar serta bisa
Ketiga pengamat memberikan penilaian sangat baik, menyatu dengan peserta didik.

28
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada materi Pertolongan Pertama
pada Kecelakaan (P3K) di kelas X Jasa Boga 1 SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo

Disimpulkan bahwa aktivitas guru selama memberikan penilaian sangat baik, karena peserta
proses pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads didik sangat bisa menjawab pertanyaan teman atau
Together (NHT) pada materi Pertolongan Pertama guru ini didasari dengan mereka sudah penguasai
Pada Kecelakaan (P3K) di kelas X Jasa Boga 1 SMK materi karena telah dibantu dengan media power
Negeri 1 Buduran Sidoarjo telah diamati oleh tiga point, modul, lembar diskusi.
pengamat dan juga telah mengisi lembar pengamatan
pengelolaan pembelajaran ini. Dilihat dari persentase Pada aspek menanggapi pertanyaan atau
yang dikategorikan sesuai dengan table konversi pendapat teman mencapai persentase 100 %. Ketiga
nilai aktivitas guru (Ridwan, 2008) dengan nilai rata- pengamat memberikan penilaian sangat baik, karena
rata 81%- 100%, dinyatakan sangat baik dan telah peserta didik bisa menanggapi pertanyaan atau
melaksanaan semua aspek-aspek yang terdapat di pendapat teman sehingga proses pembelajaran di
lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran secara kelas lebih aktif. Pada aspek bertanya pada teman
baik dan lancar. Peserta didik pun merasa senang dan atau guru mencapai persentase 100 %. Ketiga
merespon proses pembelajaran kooperatif tipe pengamat memberikan penilaian sangat baik, karena
Numbered Heads Together (NHT) pada materi (P3K) peserta didik sangat berantusias untuk bertanya pada
secara aktif dan bersemangat sebab cara saat kegiatan belajar mengajar. Persentase aktivitas
mengajaranya menyenangkan, santai, menganggap peserta didik pada aspek berperilaku yang relevan
peserta didik sebagai sahabat, memberikan motivasi dengan pembelajaran, seperti percakapan yang
sehingga bisa mengikuti semua kegiatan. relevan, mengerjakan sesuatu yang relevan, dan
bergurau mencapai 83.3%. Ketiga pengamat
2. Aktivitas Peserta Didik Terhadap Penerapan memberikan penilaian sangat baik, karena peserta
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered didik sangat aktif dan serta menjadi pendengar yang
Heads Together (NHT) baik dalam menerima materi yang tersaji. Sehingga
mereka lebih aktif, responsive, gotong royong,
Analisis hasil aktivitas peserta didik pada aspek santun, bertanggung jawab di dalam pelaksanaan
mendengarkan atau memperhatikan permasalahan kegiatan belajar mengajar tersebut.
yang diberikan guru persentase mencapai mencapai
100%. Ketiga pengamat memberikan penilaian Disimpulkan bahwa aktivitas peserta didik
sangat baik, karena yang mengajar adalah peneliti selama proses pembelajaran kooperatif tipe
seningga peserta didik sangat memperhatikan apa Numbered Heads Together (NHT) pada materi
yang disampaikan oleh guru, dan peserta didik mau Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di kelas
mengerjakan tugas yang diberikan guru. Persentase X Jasa Boga 1 SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo telat
aktivitas peserta didik pada aspek berdiskusi dan diamati oleh tiga pengamat dan juga telah mengisi
mengemukakan pendapat mencapai 83.3% . Ketiga lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran.
pengamat memberikan penilaian sangat baik, karena Dilihat dari persentase yang dikategorikan sesuai
peserta didik berdiskusi dan membuat kelompok dengan tabel konversi nilai aktivitas guru (Ridwan,
yang saling mengerti, gotong royong, responsive, dan 2008) dengan nilai rata-rata 81%- 100%, dinyatakan
bekerja sama untuk meyelesaikan masalah yang ada sangat baik dan telah melaksanaan semua aspek-
di lembar diskusi. Sehingga pada saat pemanggilan aspek yang terdapat di lembar pengamatan aktiftas
nomor mereka akan siap dan percaya diri untuk peserta didik secara baik dan lancar. Peserta didik
mengemukakan pendapat. pun merasa senang dan merespon proses
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Pada aspek menyajikan hasil diskusi ke Together (NHT) pada materi (P3K) secara aktif,
kelompok lain mencapai persentase 100 %. Ketiga responsive, bersemangat, tanggung, jawab, jujur,
pengamat memberikan penilaian sangat baik, karena displin, berkerja sama, gotong royong, proaktif serta
peserta didik telah di bekalai pemahaman serta percaya diri dalam mengemukakan pendapat, dan
berdiskusi dengan kelompok, dengan bantuan dan juga menjadi pendengar yang baik dalam
bimbingan dari guru serta motivasi rasa percaya diri pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Sehingga
peserta didik ini. Mereka siap untu menyajikan hasil berdampak baik bagi kemampuan berfikir dan
diskusinya dengan kelompok lain dan sehingga meningkatkan hasil belajar peserta didik.Berikut ini
berjalan dengan baik saling mengisi dan beragument. disajikan hasil persentase observer terhadap aktivitas
Pada aspek menjawab pertanyaan teman atau guru peserta didik pembelajaran kooperatif tipe Numbered
mencapai presentase 100 %. Ketiga pengamat

29
e-journal boga, Volume 03, Nomor 01 , edisi yudisium periode Februari tahun 2014, hal. 22-33

Heads Together (NHT) pada materi Pertolongan belajar diberikan respon 91.6% dikategorikan sangat
Pertama Pada Kecelakaan (P3K). baik karena media yang di ajarkan sangat mudah
dikarenakan terdapat modul, lembar diskusi, di item
no 6 dengan menggunakan model pembelajaran
Persentase
seperti ini dapat menambah rasa percaya diri dan
100 berani dalam mengemukakan pendapat peserta didik
yang setuju menunjukkan 97.2% , item no 7 dengan
model pembelajaran ini pesera didik belajar
0 bertanggung jawab dan dikategorikan sangat baik
yang sangat setuju 94.4%, item no 8 yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran seperti ini peserta
didik lebih termotivasi dalam belajar siswa yang
Persenta…
sangat setuju dan dikatergorikan sangat baik
Gambar 1.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta menunjukkan 91.6%, item no 9 yaitu dengan
Didik menggunakan model pembelajaran seperti ini peserta
didik lebih bersemangat dalam belajar Kesehatan
3. Hasil angket respon peserta didik terhadap
Keselamatan Kerja (K3) dan sanitasi hygiene peserta
penerapan model pembelajaran kooperatif
didik sangat setuju menunjukkan 91.6% dan kategori
Numbered Heads Together (NHT)
sangat baik, item 10 model pembelajaran seperti ini
perlu diterapkan dimata pelajaran lainnya, peserta
100
PERSENTASE

didik memberikan respon sangat setuju 91.6% dan


50 dkategorikan sangat baik sehingga di mata
YA
pembeljaran berikutnya diberikan model
0 TIDAK pembelajaran yang sama. Berdasarkan respon
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 peserta didik terhadap model pembelajaran
RESPON PESERTA DIDIK kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)
pada materi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(P3K) di kelas X Jasa Boga 1. Keseluruhan dari hasil
Gambar 1. 3 Diagram Respon Peserta Didik
respon peserta didik menunjukkan respon sangat
baik yang dikategorikan sesuai dengan tabel
Data hasil respon peserta didik pada diagram di
konversi skor respon Peserta didik (Ridwan, 2008)
atas menunjukkan bahwa, data hasil respon peserta
didik pada diagram bahwa peserta didik yang soal no dengan nilai rata-rata 81%  100% sehingga merasa
1 merasa senang dengan kegiatan pembelajaran ini senang dengan penerapan model pembelajaran
peserta didik memberikan respon ya sebesar 94.4% kooperatif tipe Numbered Heads Togheter (NHT) ini.
dikategorikan sesuai dengan konvernsi sangat baik. Pada item no 1,2,6 dan 7 ada peningkatan presentase
Hal tersebut menunjukan peserta didik merasa sehingga hasil respon peserta didik terhadap
senang dalam mengikuti pembelajaran kooperatif tipe pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Numbered Heads Togheter (NHT). Pada no 2 ini Togheter (NHT) semakin lebih baik dan satu
peserta didik dapat memahami materi sebesar 94.4 % memiliki presentase paling tinggi yaitu pertanyaan
dikategorikan sangat baik juga di karenakan peserta apakah model pembelajaran mengikuti pembelajaran
didik lebih ikut serta dah lebih bisa menjadi kooperatif tipe Numbered Heads Togheter (NHT)
pendengar yang baik menunjukkan ,di item no 3 dari peserta didik senang, bertanngung jawab, berani
peserta didik senang dengan suasana belajar seperti mengemukakan pendapat, percaya diri untuk
ini dan peserta didik memberikan respon 86.1% mengikuti suatu pembelajaran maka dapat
dikategorikan sanggat baik dikarenakan sebagian mempengaruhi motivasi peserta didik untuk belajar,
besar peserta didik merasa menyenangkan, lebih sehingga akan menghasilkan pembelajaran yang
aktif, responsive, dan proaktif . Pada item no 4 efektif dan hasil belajar yang baik.
peserta didik ini sebagian besar suka dengan cara 4. Hasil Belajar Peserta Didik Setelah Penerapan
mengajar dengan model ini dan memberikan respon Model Pembelajaran Koopertif Tipe Numbered
yang dikategorikan sangat baik menunjukkan 86.1%, Heads Togheter (NHT).
di no 5 bagi peserta didik model pembelajaran ini
Data hasil belajar peserta didik yang diperoleh
merupakan tipe pembelajaran yang mudah dalam
merupakan data hasil belajar peserta didik dari aspek

30
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada materi Pertolongan Pertama
pada Kecelakaan (P3K) di kelas X Jasa Boga 1 SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo

kognitif setelah dilakukan penerapan pembelajaran


kooperatif tipe Numbered Heads Togheter (NHT), 14%
data hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada
tuntas
diagram dibawah ini:
86% Tidak Tuntas
Berdasarkan hasil penelitian tentang hasil belajar
peserta didik yang di peroleh dari hasil pre-test
diketahui bahwa terdapat 5 peserta didik yang
memiliki skor  72. Sedangkan peserta didik yang
memperoleh skor  72 sebanyak 30 peserta didik, Gambar 1.6 Diagram rata – rata Persentase
peserta didik yang tuntas dengan presentase sebesar Ketuntasan Hasil Belajar (Post-test)
13.8% dan untuk presentase peserta didik yang tidak
tuntas belajar sebesar 86.% . Bedasarkan criteria Dari hasil penerapan model pembelajaran
ketuntasan minimal hasil pre-test ini belum tuntas kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)
dan tercapai dikarenakan peserta didik tesebut belum menunjukkan adanya peningkatan antara nilai pre-
memahami materi tentang Pertolongan Pertama Pada test dan post-test, pada pre test mencapai persentase
Kecelakaan (P3K). dan ini berarti ketuntasan belajar 13.8% dan pada hasil post-test mencapai presentase
belum maksimal/tercapai untuk lebih jelasnya dapat 86.1% sehingga dapat disimpulkan bahwa pada hasil
dilihat pada gambar berikut ini : pre- test 13.8% peserta didik dinyatakan belum
tuntas sedangkan untuk hasil post test mencapai
persentase 86.1 % dinyatakan tuntas.
14%
Tuntas Disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik
setelah proses pembelajaran kooperatif tipe
86% Tidak tuntas Numbered Heads Together (NHT) pada materi
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di kelas
X Jasa Boga 1 ini dinyatakan berhasil. Di karenakan
Gambar 1.4 Diagram rata – rata pada saat pembelajaran berlangsung guru telah
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar (Pre- test) memberikan penjelasan tentang materi (P3K) melalui
media power point, dan kemudian guru juga
Pada hasil post-test diatas diketahui bahwa memberikan modul dan setelah itu guru memberikan
terdapat 31 peserta didik memiliki nilai skor  72, bimbingan di dalam mengerjakan lembar diskusi
sedangkan peserta didik yang memperoleh skro  72 pada tiap-tiap kelompok. sehingga peserta didik bisa
sebanyak 4 peserta didik dan yang 1 tidak masuk lebih aktif, bertanggung jawab, responsive, kerja
dikarenakan sakit. Berdasarkan kriteria ketuntasan sama, displin,jujur, cinta damai, proaktif, untuk
minimal, maka terdapat 36 yang tuntas dengan memahami materi Pertolongan Pertama Pada
presentase 86.1 % peserta didik yang tidak tuntas Kecelakaan. Keadaan guru dalam mengajar bisa
belajarnya 13.9% ini berarti dalam ketuntasan belajar mempengaruhi peserta didik dalam meningkatkan
secara klasikal sudah dinyatakan tercapai. hasil belajarnya, pada materi-materi sebelumnya guru
bidang studi masih mengajar dengan metode
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Diah tradisional sedangkan dengan adanya peniliti ini
Rokhmawati yang dilakukan oleh peniliti pada berperan sebagai guru disini mempunyai daya
tanggal 14 November 2013 (pengajar materi karakter dalam mengajar secara baik dan nyaman,
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) ), serta keadaaan peneliti yang masih muda mempunyai
diketahui bahwa klasikal yang ditetapkan di sekolah semangat, teknik pembawaan di kelas yang
adalah lebih dari 75% peserta didik dalam suatu kelas menyenangkan membawa peserta didik akan lebih
tersebut memperoleh skor  72. Untuk peserta didik bersemangat di dalam belajar. Sehingga hasil belajar
yang belum tuntas belajar diberikan bimbingan dan kemampua berfikir peserta didik tersebut
motivasi agar peserta didik tersebut bisa lebih semakin meningkat.
brsemangat lagi dalam belajarnya. Persentase hasil
belajar (post-test) lebih jelas bisa dilihat dibawah ini Dari hasil penerapan model pembelajaran
gambar 4.4 Berikut ini : kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)

31
e-journal boga, Volume 03, Nomor 01 , edisi yudisium periode Februari tahun 2014, hal. 22-33

menunjukkan adanya peningkatan nilai. Untuk lebih belum tuntas sedangkan untuk hasil post-test
jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut ini mencapai persentase 86.1 % dinyatakan tuntas ini.

PENUTUP B. Saran

1. Aktivitas guru dengan pembelajaran kooperatif Berdasarkan data hasil penelitian dan
tipe Numbered Heads Together (NHT). pembahasan dapat disarankan sebagai berikut:

Aktivitas guru selama proses pembelajaran 1. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dan
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) bervariasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
pada materi (P3K) di kelas X Jasa Boga 1 SMK belajar peserta didik. Maka disarankan untuk para
Negeri 1 Buduran Sidoarjo sebagian besar mencapai guru dapat memlih dan menggunakan model
83.3%  90% termasuk sangat baik dan telah pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran
melaksanaan semua aspek-aspek yang terdapat di yang akan diajarkan serta bervariasi
lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran secara 2. Jika melibatkan observer dalam proses
baik dan lancar serta peserta didik pun merasa pembelajaran, maka petugas observasi difokuskan
senang. pada satu objek saja yaitu aktivitas guru atau
aktivitas peserta didik , hal ini untuk menghindari
2. Aktivitas peserta didik dengan pembelajaran ke tidak fokusan pada saat bertugas sebagai
kooperatif tipe Numbered Heads Together obeserver agar data penilitian lebih valid.
(NHT). 3. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together (NHT) dapat diterapkan pada
Aktivitas peserta didik selama proses
kompetensi dasar. lain atau mata pelajaran lain.
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
DAFTAR PUSTAKA
Together (NHT) pada materi Pertolongan (P3K) di
kelas X Jasa Boga 1 SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo Anonymous, 2006. Buku Panduan Penulisan Dan
telat diamati oleh tiga pengamat dan juga telah Penilaiaan Skripsi. Surabaya:UNESA University
mengisi lembar pengamatan pengelolaan Press.
pembelajaran ini dinyatakan sangat baik dan telah
melaksanaan semua aspek-aspek yang terdapat di Anonymous. 2010. Renstra Ditjen Dikmen.
lembar pengamatan aktiftas peserta didik secara baik (Online)(http://dikmen.kemdikbud.go.d/dak/Renstra
dan lancar. %20Ditjen%20Dikmen%202013.pdf, diakses
tanggal 22 Mei 2013)
3. Hasil respon peserta didik terhadap pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian
(NHT). Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Respon peserta didik terhadap model Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. 7 Tips Aplikasi
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Pakem. Yogyakarta: Diva Press.
Together (NHT) pada materi Pertolongan (P3K) di
kelas X Jasa Boga 1. Keseluruhan dari hasil respon Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan.
peserta didik menunjukkan respon sangat baik Surakarta: Sebelas Maret University Press.
dengan nilai rata-rata 81%  100% peserta didik Budiningsih, Asri 2010,Belajar Dan Pembelajaran.
senang, bertanggung jawab, berani mengemukakan Jakarta : PT Rineka Cipta
pendapat.
Hasanah,Zulfanah , Siska. 2012. Penerapan Model
4. Hasil belajar peserta didik setelah penerapan Kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) Pada
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Standart Kompetensi Pemahaman Pengetahuan
Heads Together (NHT).
Resep untuk mencari ketuntasan belajar siswa VII Di
SMP Dr. Musta’in Rommly Lamongan.Tidak
Mayoritas Hasil belajar peserta didik ini
dipublikasikan. Surabaya :Universitas Negeri
menunjukkan adanya peningkatan antara nilai pre-
Surabaya.
test dan post-test, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pada hasil pre- test 13.8% peserta didik dinyatakan

32
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada materi Pertolongan Pertama
pada Kecelakaan (P3K) di kelas X Jasa Boga 1 SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum & Pembelajaran. Soraya , Dewi . 2012. Penerapan Model Kooperatif
Jakarta: Sinar Grafika. tipe NHT untuk meningkatkan keterampilan sosial
dan hail belajar pada kompetensi mengelolah
Hanafiah, Nanang 2009. Konsep Strategi makanan Indonesia siswa kelas x jasa boga 3 smkn 4
Pembelajaran Bandung: PT Refika Aditama madiun. Tidak dipublikasikan. Surabaya :Universitas
Negeri Surabaya
Ibrahim, Muslimin, dkk, 2000. Pembelajaran
Kooperatif. Surabaya : UNESA University Press. Sudjana, N. 2006. Penilaian Hasil Belajar Mengajar.
Bandung :PT Remaja Rosdakarya
Isjoni. 2009, Cooperatif Learning, Mengembangkan
kemampuan Belajar berkelompok. Bandung : Silabus SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo
Alfabeta
Susanti , Anik. 2007. Penerapan Model Kooperatif
Kahairudin. 2010. Pengertian Aktivitas Siswa. tipe Numbered Heads Togheter (NHT) pada materi
http://definisi-pengertian.blogspot.com diakses.16 Persegi panjang di kelas VII SMP Negeri 1
Febuari 2013 Gedangan. Tidak dipublikasikan. Surabaya
:Universitas Negeri Surabaya
Lie. A. 2002. Kooperatif Learning. Jakarta: Gramedia
Widya Sarana Indonesia. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: CV. Alfabeta.
Prihatuti E, dkk. Restoran Jilid untuk SMK.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning.
Jakarta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Riyanto, Yatim. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Taniredja, Tukiran, dkk. 2011. Model-model
Surabaya: SIC Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. 2008. Skala Pengukuran Variable-Variable Zulkarnaini. 2011. Model Kooperatif Tipe Think Talk
Penelitian. Bandung : Alfabeta. Write (TTW) Untuk Meningkatkan Kemampuan
Menulis Karangan Deskripsi Dan Berfikir Kritis

33

Anda mungkin juga menyukai