Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KATEKISASI

Kenakalan Remaja
“ Seks Bebas “

GKPI
CIKARANG BARU

—————
————————————
—————

Immanuel Setiawan Silitonga


Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan karuniaNya lah saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Seks Bebas” tanpa hambatan apapun. Oleh
sebab itu besar harapan saya semoga makalah ini dapat digunakan
sebaik-baiknya untuk menambah wawasan para pembaca.

Dengan demikian pada makalah ini, saya berharap supaya para


remaja mengerti tentang bahayanya seks bebas bagi kalangan remaja,
dan masyarakat umum lainnya agar negara kita mendapatkan pemuda
pemudi sebagai penerus generasi di era globalisasi sekarang ini.

Walaupun demikian, saya menyadari adanya kekurangan dalam


penyusunan makalah ini. Mudah-mudahan para pembaca mau
memaklumi kekurangan itu. Saya berharap dengan makalah ini, para
remaja dapat menyadari akibat dari seks bebas.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Pembelajaran
Bab II : Pandangan Kristen tentang seks bebas
2.1 Defenisi seks bebas
2.2 Alasan melakukan seks bebas
2.3 Akibat melakukan seks bebas
2.4 Pandangan Kristen terhadap seks bebas
2.5 Keterlibatan Kristen dalam mencegah seks bebas
Bab III : Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran-saran
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Indonesia seharusnya prihatin atas para calon penerus bangsa
yang makin bejad kelakuannya. Dengan maraknya pornografi
dan pornoaksi baik di keping cakram, komik, maupun di dunia
maya yang sangat mudah untuk diakses sekarang ini, hal itu
yang dapat mejembatani seks bebas di kalangan remaja.

Hal itu dibuktikan dengan survei dari Komisi Nasional


Perlindungan Anak terhadap 4.500 remaja di 12 kota besar di
Indonesia tahun 2007 menunjukkan, 97% dari responden
pernah menonton film porno, 93,7% pernah ciuman, petting,
dan oral seks, serta 62,7% remaja yang duduk di bangku SMP
pernah berhubungan intim, dan 21,2% siswi sekolah menengah
umum pernah menggugurkan kandungan.

1.2 Rumusan Masalah

 Pengertian sebenarnya tentang seks.


 Parahnya dampak seks bebas bagi generasi bangsa.
 Menjamurnya seks bebas secara cepat di kalangan
remaja.
 Pandangan agama Kristen tentang seks.

1.3 Tujuan Pembahasan


 Mendapatkan penjelasan yang benar mengenai sex.
 Mengetahui dampak dari sex bebas.
 Mengetahui cara mencegah sex bebas.
BAB II

Pandangan Kristen tentang “Seks Bebas”

2.1 Definisi seks bebas


Dalam proses regenerasi ini dikenal dengan sex, yaitu
hubungan yang terjalin antara jenis satu dengan lainnya. Hal ini
merupakan kekuatan utama agar generasi manusia tidak
punah. Tetapi karena pengaruh globalisasi yang disalah artikan
timbullah budaya baru yaitu sex bebas, budaya yang tidak
sesuai dengan budaya kita.

Terutama pada para remaja tepatnya pada masa metamorfosis


dari kanak-kanak menjadi dewasa. Para ahli pendidikan telah
sepakat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13
tahun sampai dengan 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak
lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum
cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.

Oleh karena itu, sebelum melangkah lebih jauh dan agar lebih
memahami apa arti sebenarnya sex, ada baiknya kita
memahami definisi kata seks itu sendiri. Seks memang memiliki
definisi yang luas. Namun, jika kita berbicara mengenai seks
secara keseluruhan, maka yang dimaksudkan adalah
pendidikan mengenai jenis kelamin.
2.1. Pengertian seks bebas menurut para ahli
Pengertian seks bebas menurut Kartono (1977) merupakan
perilaku yang didorong oleh hasrat seksual, dimana kebutuhan
tersebut menjadi lebih bebas jika dibandingkan dengan sistem
regulasi tradisional dan bertentangan dengan sistem norma
yang berlaku dalam masyarakat.

Sedangkan menurut Desmita (2005) pengertian seks bebas


adalah segala cara mengekspresikan dan melepaskan
dorongan seksual yang berasal dari kematangan organ
seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan
kontak seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai
dengan norma karena remaja belum memiliki pengalaman
tentang seksual.

Berdasarkan penjabaran definisi di atas maka dapat


disimpulkan pengertian seks bebas adalah segala tingkah laku
yang didorong oleh hasrat seksual terhadap lawan jenis
maupun sesama jenis yang dilakukan di luar hubungan
pernikahan mulai dari necking, petting sampai intercourse dan
bertentangan dengan norma-norma tingkah laku seksual dalam
masyarakat yang tidak bisa diterima secara umum.

2.2. Alasan melakukan seks bebas


Segala sesuatu itu tidak akan terjadi jika tidak ada sebabnya
seperti pepatah mengatakan Tak akan ada asap jika tidak ada
api. Oleh karena itu seks bebas pun ada sebab mengapa
dilakukan oleh kalangan remaja. Beberapa faktor penyebab
seks bebas diantaranya : Akibat atau pengaruh mengonsumsi
berbagai tontonan.

Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan


dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan
sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang
ditonton di layar lebar. Faktor lingkungan, baik lingkungan
keluarga maupun lingkungan pergaulan.

Adanya beberapa faktor yang mempengaruhi remaja


melakukan seks bebas. Faktor-faktor yang mempengaruhi seks
bebas diantaranya :

1 Adanya pertentangan dari lawan jenis.


2 Adanya tekanan dari keluarga dan teman.
3 Kurangnya pengetahuan remaja tentang seks bebas.
4 Kurangnya perhatian dari keluarga khususnya orang tua.
5 Tipisnya keimanan.
6 Kondisi stres yang dialami oleh remaja.

2.3 Akibat melakukan seks bebas


Sangat banyak sekali dampak negatif yang diakibatkan oleh
sex bebas apalagi bersangkutan dengan kesehatan. Beberapa
penyakit yang diakibatkan sex bebas:

 Sifilis atau Raja Singa

Gejala gejala pada Lelaki : Bintil-bintil berair seperti cair


disertai timbulnya luka yang terasa nyeri di sekitar kelamin.
Pada stadium lanjut akan nampak seperti koreng berwarna
merah (luka terbuka). Kadang-kadang disertai pusing-pusing
dan nyeri tulang seperti flu. Ada bercak kemerahan pada
tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seksual.
Setelah 2-3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan
gejala apap-apa, tetapi setelah 5-10 tahun penyakit ini akan
menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah, dan
jantung.
Gejala gejala pada Perempuan : Sama seperti pada lelaki.

 HIV/AIDS
Gejala gejala pada Lelaki : Walaupun virus sudah ada
dalam darah, tidak tampak gejala sama sekali. Pada
penderita yang sudah menunjukkan gejala (AIDS)
nampak gejala yang sangat kompleks, yang sulit
dibedakan dengan penderita kanker stadium lanjut.
Gejala gejala pada Perempuan : Sama seperti pada
lelaki.

 Herpes Kelamin
Gejala gejala pada Lelaki : Badan lemas, nyeri sendi
pada daerah terinfeksi, demam. Tampak kelainan kulit
yang berbenjol-benjol, bulat atau lonjong kecil. Kadang
ada rasa seperti terbakar atau gatal pada kelamin, diikuti
timbulnya bintil-bintil berisi air di atas kulit dengan warna
kemerahan. Gejala pada serangan pertama umumnya
lebih berat dibandingkan ketika kambuh. Sebelum lecet
biasanya diawali keluhan : pegal-pegal otot disertai
demam, pembengkakan kelenjar lipatan paha, nyeri
kadang gatal serta kemerahan pada tempat yang kena.

Gejala gejala pada Perempuan : Sama seperti pada


lelaki. Pada perempuan biasanya timbul di sekitar
kelamin, dinding liang vagina dan kadang-kadang di
sekitar anus.

 Psikologi
- Menciptakan kenangan buruk (trauma)
berkepanjangan dan bisa saja mengakibatkan
depresi.
- Merasa bersalah sehingga membenci diri sendiri
dan membenci orang yang terlibat.
- Menjadi stress akibat takut akan hukuman dari
tuhan.
- Merasa malu oleh keluarga dan masyarakat.
- Dampak negatif lainnya
- Mengakibatkan kehamilan yang tidak dikehendaki.
- Menggugurkan kandungan (aborsi) dan
pembunuhan bayi.
- Timbul rasa ketagihan diluar kontrol.

2.4 Pandangan Kristen terhadap seks bebas


 Hubungan seksual hanya dilakukan oleh sepasang
suami-istri yang sah secara hukum Gereja, meski tidak
secara Sakramen.
 Hubungan seksual hanya dilakukan dengan lawan jenis.
Sebab homoseksualitas melawan hukum kodrat. Akan
tetapi manusia yang memiliki dorongan homoseksualitas
dipandang Gereja mengalami cobaan yang berat dan
perlu dilayani dengan adil, bukan dengan memojokkan
atau mengadili.
 Hubungan seksual dilakukan sebagai perwujudan cinta
kasih, bukan pemenuhan nafsu belaka.
 Hubungan seksual selalu diarahkan pada kelahiran
manusia baru ("bahwa tiap persetubuhan harus tetap
diarahkan kepada kelahiran kehidupan manusia"
(Humanae Vitae 11)). Oleh sebab itu upaya kontrasepsi
buatan (kondom, spiral, suntik, dll) dipandang sebagai
persetubuhan yang tidak mengarah pada kelahiran, dan
dilarang oleh Gereja. Dalam pandangan yang sama,
perbuatan seksual selain penetrasi penis melalui vagina
tidak dibenarkan.
 Inses, hubungan seksual antar sanak saudara atau ipar,
juga kepada anak muda pedofilia, tidak dibenarkan oleh
Gereja.
Bagaimana seorang Kristen memahami seks? Apa yang Alkitab
katakan tentang seksualitas? Tujuh prinsip dibawah ini
diharapkan dapat membantu orang Kristen yang mempercayai
Alkitab memahami seks.

Prinsip 1: Alkitab mengatakan bahwa seksualitas manusia


sebagai sesuatu yang baik.

Mari kita mulai dari awal: Maka Allah menciptakan manusia itu
menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia;
laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka (Kej 1:27)
Setelah penciptaan sebelumnya dilakukan, Allah melihat bahwa
semuanya itu baik (Kej 1:12,18,21,25), tapi setelah penciptaan
manusia sebagai laki-laki dan perempuan, Allah melihat bahwa
segala yang dijadikanNya itu, sungguh amat baik (Kej 1:31).

Prinsip 2: Seksualitas manusia adalah satu proses dimana dua


menjadi satu daging.

Hubungan intim antara seorang pria dan wanita diekspresikan


dalam Kej 2:24: Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan
ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga
keduanya menjadi satu daging.

Prinsip 3: Seks adalah memahami satu sama lain melalui cara


yang paling intim.

Prinsip 4: Alkitab mengecam hubungan seks diluar nikah.

Hubungan seks diluar nikah adalah masalah yang serius


karena membawa pengaruh yang lebih dalam dari dosa-dosa
yang lain. Seperti yang rasul Paulus nyatakan :Setiap dosa lain
yang dilakukan manusia, terjadi diluar dirinya. Tetapi orang
yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri (I
Kor 6:18).

Prinsip 5: Seks tanpa komitmen membuat manusia sama


seperti benda.
Prinsip 6: Seks merupakan sarana prokreasi dan relasi.

Prinsip 7: Seks memampukan pria dan wanita untuk


mencermikan peta Allah dengan turut serta dalam kegiatan
kreatifNya.

2.5 Keterlibatan Kristen dalam mencegah seks bebas


Kita sebagai remaja untuk menghindari dalam segi pergaulan
yang baik harus mendekatkan diri pada Tuhan. Karena kita
sangat membutuhkan bimbingan Tuhan. Baiknya kita harus
lebih rajin beribadah dan berdoa pada Tuhan. Dan mengisi
dengan kegiatan / hal-hal yang positif. Contohnya mengikuti
kegiatan tartil disekolah. Pergi ke masjid. Dan bagi umat
christyani, rajin pergi ke gereja. Kita juga perlu memperdalam
pelajaran kerohanian agar kita dapat mengamalkan perbuatan
yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Agar iman kita lebih
bertumbuh dan dikuatkan lagi. Dengan hal ini sedikit besar pasti
akan bisa untuk menanggulangi pergaulan bebas atau
kenakalan di kalangan remaja.

Ditingkat pergaulan dalam kondisi hari ini, anak-anak bisa saja


berbohong. Oleh sebab itu, pengawasan orang tua harus
diperketat. Tentu saja contoh perilaku orang tua sangat
berperan.

Dalam maraknya kenakalan remaja, peranan orang


tua/keluarga sangat penting untuk mengawasi tingkah laku
putra-putri mereka. Untuk mencegah supaya anak-anak
remaja/anak-anak muda agar tidak terjerumus dalam pergaulan
tidak baik. Perlu sekali para orang tua mengawasi anaknya.
Orang tua harus lebih memperhatikan anaknya. Kita juga harus
pintar memilih teman atau bergaul dengan teman yang baik dan
tidak macam-macam. Dan yang paling penting kita
mendekatkan diri pada tuhan. Mohon bimbingan dan
petunjuknya agar kita selalu berada di jalan yang benar. Kita
juga bisa mengeksplor ketrampilan kita dan juga mengisi waktu
luang dengan hal-hal yang positif. Contohnya, yaitu pergi
beribadah tempat ibadah, belajar kelompok dengan teman-
teman, dll.

BAB III
3.1 Kesimpulan
Dampak seks bebas sangat besar, tidak hanya berakibat
terhadap dirisendiri tetapi juga keluarga dan orang sekitar.
Jauhilah pergaulan bebasyang berujung pada seks
bebas.Tingkatkan keimanan sebagai bentengdari perbuatan
dosa.

Bahwa sex bebas merupakan penyimpangan dari cara


regenerasi manusia dan hal ini dapat menimbulkan dampak
negatif seperti penyakit yang sangat mematikan dan susah
untuk diobati.

Bahaya sex bebas ini secara tidak langsung memberitahukan


kepada orang-orang agar mencegahnya yaitu dengan
pendekatan orang tua, dan sex education.

3.2 Saran-saran
 Tingkatkan keimanan dan selalu dekatkan diri kepada
Tuhan YangMaha Esa.
 Jauhilah narkotika dan pergaulan tanpa batas.
 Tumbuhkan norma dan nilai-nilai sosial.
 Hindari hal-hal negatif.
 Isi hari-hari kita dengan beraktivitas dan berolahraga.
 Hindari pergaulan negatif.
 Selektif terhadap teman-teman sebaya.
 Loyal namun tetap hati-hati mengikuti perkembangan
teknologi.
 Hidup sehat tanpa terpau narkotika.
 Jangan hancurkan masa depan.
 Capai cita-cita tanpa seks bebas.
 Pikirkan segala tindakan kita dengan efektif dan
komprehensif sesuai dengan akibat yang akan kita
terima.
 Hindari seks bebas sejak dini dengan tidak bergaul tanpa
batasannorma dan etika.
Daftar Pustaka
Hussein, Muhammad Adam(2009) Penyakit Menular Seksual
Penyebab Dari Seks Bebas.Sukabumi :www.dewaster.co.cc

Rosyidahcharum (2009) Free Sex Dalam Tinjauan


Psikologi.rosyidah charums blog

Hunzy (2009) Bahaya Sex Bebas. www.homeartikel.co.cc

Afiyat (2009) Seks Bebas. afiyatsttq.wordpress.com

Muhayar, Marhadi (2009) Bahaya Seks Bebas. makalah-


artikel.blogspot.com

http://d-roez.blogspot.com/2012/03/pandangan-kristen-
terhadap-seks-bebas.html

http://www.jimpress.net/seks-bebas/

http://kristen-fundamental.blogspot.com/2011/09/meruntuhkan-
jembatan-dosa-pornografi.html

Nickolas Triadi (2012) Seks Bebas


https://www.academia.edu/9586876/Makalah_Agama

Anda mungkin juga menyukai