Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SOSIOLOGI

PENYIMPANGAN SEKSUAL

Nama: Randhi Tri Prananda


Kelas: 12 IPA 1
No.Absen: 21

Page 1 of 11
KATA PENGANTAR
Sebagai pribadi yang memiliki keyakinan atas Tuhan Yang Maha Esa,sepatutnya penulis mengucap
syukur atas segala limpahan rahmat dan hidayahyang diberikan oleh Allah Swt.yangtelah dirasakan
oleh penulis dalam menjalanidan mengarungi hidup dan kehidupan ini. Allah telah menjanjikan
kepada setiaphamba-Nya derajat yang tinggi bagi mereka yang berilmu.Salawatdan
salamsenantiasa tercurahkan baik lisan maupun dalam hati penuliskepada NabiMuhammad saw.,
nabi yang diutus oleh Allah Swt., dipermukaan bumi ini untuksenantiasa memberikan petunjuk dan
pedoman kepada setiap hamba yangmengaku beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa yaitu Allah Swt.

Page 2 of 11
HALAMAN JUDUL ………………………… i

KATA PENGANTAR……………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………… iii

A. Latar Belakang ……………………………………… 1

B. Tujuan ………………………………………………… 1

C. Rumusan Masalah ……………………………… 1

PEMBAHASAN………………………………………….1

A. Penyimpangan seksual ………………………………… 1

B. Faktor penyebab penyimpangan seksual ……… 2

C. Bentuk-bentuk penyimpangan seksual ……………………… 3

D. Usaha-usaha pencegahan penyimpang seksual ……………………………… 5

Kesimpulan …………………………………………………… 7

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………8

Page 3 of 11
Latar Belakang
Di Indonesia yang merupakan negara yang mempunyai penduduk yang banyak serta pengangguran yang tak
terkira. Itulah Indonesia dengan segala macam rupa masalah yang ada di dalam nya terutama masalah yang
terjadi pada kehidupan masyarakatnya baik dari perilaku sampai kehidupan seksual nya. Manusia diciptakan
oleh sang PENCIPTA ada yang berjenis laki-laki dan wanita. Mereka hidup di dunia ini untuk mencari
pasangan tetapi banyak di antar mereka yang mencari pasangan hidupnya tidak lawan jenis melainkan sesama
jenis. Itu lah yang dinamakan penyimpangan seksual, penyimpangan seksual merupakan penyimapangan yang
terjadi pada seseorang yang di sebabkan oleh beberapa factor baik dari dalam dirinya ataupun dari lingkungan
sekitar, nah kami selaku penulis dalam makalah ini akan membahas tentang penyimpangan seksual yang
terjadi di Indonesia. Mulai dari apa penyebab seseorang melakukan hal tersebut hingga sampa dampak apa
yang terjadi jika seseorang terlibat dalam kasus penyimpangan seksual. Tetapi makalah ini kami buat tidak
hanya semata mata memberikan sedikit informasi melainkan akan memberikan solusi dari permasalahan ini.

Rumusan Masalah
1. Apa itu penyimpangan seksual
2. Faktor penyebab dari penyimpangan seksual
3. Macam-macam penyimpangan seksual
4. Bagaimana usaha-usaha pencegahan penyimpangan seksual

Tujuan Makalah
Makalah yang kami buat ini agar memberi pengetahuan yang lebih jelas dari penyimpangan seksual, kita
memang sering mendengar kata itu, namun kita tidak pernah tahu lebih jelasnya tentang penyimpangan
seksual itu, yang kita tahu tentang penyimpangan seksual ini homo dan lesbian, padahal penyimpangan
seksual ini sangat beragam, oleh sebab itu makalah ini kami buat untuk menjelaskan lebih detailnya tentang
pemyimpangan seksual.

Pembahasan
A. Penyimpangan Seksual
Seringkali dalam masyarakat terdapat pengetahuan kalau perilaku seks, khususnya yang tidak sesuai dengan
norma agama, norma hukum, atau norma susila, yang dilakukan oleh remaja, dikatakan sebagai penyimpangan
atau kelainan seksual, tapi secara psikologi pengertian itu tidak selamanya benar. Karena pengertian secara
luas tingkah laku seksual itu sendiri, adalah, segala perilaku yang didasari oleh dorongan seks.
Ada dua jenis perilaku seks, yaitu perilaku yang dilakukan sendiri, seperti masturbasi, fantasi seksual,
membaca/ melihat bacaan porno, dll, serta perilaku seksual yang dilakukan dengan orang lain, seperti
berpegangan tangan, berciuman, bercumbu berat hingga berhubungan intim. Dalam tinjauan psikologis proses
tingkah laku yang lazim terdiri dari menyukai orang lain, timbulnya gairah, diikuti dengan tercapainya puncak
kepuasan seksual atau orgasme dan diakhiri dengan tahap pemulihan (resolusi). Di dalam perkawinan, semua
proses hubungan seks akan terpenuhi, sehingga tidak diragukan lagi kenormalannya berdasarkan norma
psikologi. Bahkan masturbasi dan mimpi basah juga memenuhi semua proses untuk sampai pada puncak
kepuasan seksual. Semua proses ini bukanlah merupakan kelainan atau penyimpangan. Pada usia remaja
masih terbatas sekali kesempatan (atau bahkan belum ada) untuk mendapatkan pasangan atau penyaluran
untuk bertingkah laku seksual atau melakukan hubungan seks untuk mendapatkan kepuasan. Jadi sebagai

Page 4 of 11
pernyaluran hasrat seksual mereka, remaja melakukan masturbasi, dan memang jika terlalu lama tidak
mengalami orgasme, remaja itu secara alamiah akan mengalami mimpi basah. Jadi masturbasi dan mimpi
basah masih dipandang sebagai perilaku normal dari tinjauan psikologis.
Pengertian normal secara psikologi tidak sama dengan normal dalam ukuran norma (agama, sosial, dan
budaya). Ketertarikan terhadap lawan jenis merupakan hal yang normal bahkan akan tidak wajar kalau sampai
diantara kalian tidak merasakan adanya kecocokan pas berpapasan dengan labaan atau wanita yang menurut
selera kalian ,apalagi kalau kalian udah sampai atau bahkan lewat usia pubertas masih belum merasakan tadi,
itu patut dicurigai kali-kali aja kalian mengalami ketertarikan yang tidak sama dengan teman-teman seusia
kalian , nah hal itu lah yang dikategorikan menyimpang dari ketertarikan seksualitas yang tidak pada umumnya
alias abnormal, apalagi bagi mereka yang justru lebih tertarik dengan sesama jenis atau lebih dikenal dengan
Homoseksual Tapi kalo di negeri barat sih(bahkan WHO sekalipun buat konvensi) bahwa gay atau lesbian
bukan merupakan abnormalitas dalam perilaku seksual alias bukan dianggap sebagai kelainan seksual tapi
sudah dianggap golongan homoseksual tersebut berada dalam sebuah masyarakat bahkan disahkan untuk
menikah. Tetapi karena kita hidup dalam kultur timur yang masih menjunjung norma-norma, apalagi yang
berkaitan dengan aspek seksualitas, homoseksual belum dapat diterima sebagai sebuah perilaku seksual yang
normal.

B. Faktor penyebab Penyimpangan Seksual


Dari sekian banyak faktor penyebab penyimpangan seksual , faktor sosial atau pergaulan merupakan faktor
terbesar yang menjadi penyebab homoseksual, sekali pernah merasakan hubungan seksual (seperti sodomi
misalnya), terus jadi ketularan walaupun tidak sepenuhnya gay tapi faktor ini juga bisa menyebabkan
Biseksual, jadi Ke-lawan jenis ok ke-sesama jenis tidak masalah. Kemudian Faktor penyebab kedua adalah
faktor trauma atau korban perkosaan pada masa kecil, dari beberapa kasus yang pernah masuk ke berita-berita
televesi, hampir ditemukan kesamaan latar belakang riwayat pada mereka yang mengalami penyimpangan
seksual menceritakan bahwa mereka pernah disiksa atau memiliki ayah yang suka menyiksa, atau pernah
diperkosa oleh orang-orang terdekat.
Mereka yang menjadi homo dari faktor ini biasanya menyadari kalau mereka tidak semestinya menyukai
sesama jenisnya, tetapi dari sesama jenisnya misalnya dalam hal ini ibu dapat memberikan perlindungan atau
orang yang tidak memberikan kekerasan fisik atau karena memendam kebencian yang dalam secara terus
menerus di alam bawah sadarnya pada ayah maka ia tumbuh menjadi seorang homo, terus untuk mereka yang
pernah diperkosa, dengan mereka menjadi homo dikarenakan mereka membalas dendam kepada orang lain
dengan menjadi atau berperilaku homo. Kebanyakan dari kasus trauma masa kecil atau diperkosa ini dapat
recover tetapi memerlukan penanganan atau therapy dari psikolog yang memang bisa menanganin kasus-kasus
seperti ini dan memakan waktu yang tidaksebentar.
Faktor terkecil penyebab Homoseks terakhir adalah faktor penyebab dari herediter atau keturunan alias
bawaan,dimana secara rootedness atau garis keturunan ada buyutnya yang punya riwayat homo kasus
homoseksualitas. Terus perlu ditekankan bahwa yang disebabkan oleh faktor ini, menduduki peringkat
terakhir penyebab terjadinyapenyimpangan seksual, karena prosesnya genetis, jadi ada bayi yang terlahir
dengan susunan kromosom yang tidak pada umumnya, kalau cewe XX tapi terlahir dengan alat kelamin seperti
cowok,yang diasumsikan penis ternyata itu adalah klitoris, terus ada juga yang secara fisik dia bayi cowok
tapi susunan kromosomnya XY, tapi struktur fisik genitalianya(alat kelaminnya) tidak normal sebesar cabe
atau bahkan tidak punya penis hal ini sangat kasuistik atau jarang-jarang sekali terjadi terjadi.

C. Bentuk-Bentuk Penyimpangan Seksual


Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan
seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang digunakan oleh orang tersebut adalah menggunakan
obyek seks yang tidak wajar. Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti

Page 5 of 11
pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan, dan faktor genetik. Berikut ini macam-macam bentuk
penyimpangan seksual:
1.Homoseksual
Homoseksual merupakan kelainan seksual berupa disorientasi pasangan seksualnya. Disebut gay bila
penderitanya laki-laki dan lesbi untuk penderita perempuan. Hal yang memprihatinkan disini adalah kaitan
yang erat antara homoseksual dengan peningkatan risiko AIDS. Pernyataan ini dipertegas dalam jurnal
kedokteran Amerika (JAMA tahun 2000), kaum homoseksual yang "mencari" pasangannya melalui internet,
terpapar risiko penyakit menular seksual (termasuk AIDS) lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.
2.Sadomasokisme
Sadisme seksual termasuk kelainan seksual. Dalam hal ini kepuasan seksual diperoleh bila mereka melakukan
hubungan seksual dengan terlebih dahulu menyakiti atau menyiksa pasangannya. Sedangkan masokisme
seksual merupakan kebalikan dari sadisme seksual. Seseorang dengan sengaja membiarkan dirinya disakiti
atau disiksa untuk memperoleh kepuasan seksual.
3.Ekshibisionisme
Penderita ekshibisionisme akan memperoleh kepuasan seksualnya dengan memperlihatkan alat kelamin
mereka kepada orang lain yang sesuai dengan kehendaknya. Bila korban terkejut, jijik dan menjerit ketakutan,
ia akan semakin terangsang. Kondisi begini sering diderita pria, dengan memperlihatkan penisnya yang
dilanjutkan dengan masturbasi hingga ejakulasi.
4. Incest
Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak
perempuan dan ibu dengna anak cowok.
Necrophilia/Necrofil Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi
mayat / orang mati.
5.Voyeurisme
Istilah voyeurisme (disebut juga scoptophilia) berasal dari bahasa Prancis yakni vayeur yang artinya
mengintip. Penderita kelainan ini akan memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat
orang lain yang sedang telanjang, mandi atau bahkan berhubungan seksual. Setelah melakukan kegiatan
mengintipnya, penderita tidak melakukan tindakan lebih lanjut terhadap korban yang diintip. Dia hanya
mengintip atau melihat, tidak lebih. Ejakuasinya dilakukan dengan cara bermasturbasi setelah atau selama
mengintip atau melihat korbannya. Dengan kata lain, kegiatan mengintip atau melihat tadi merupakan
rangsangan seksual bagi penderita untuk memperoleh kepuasan seksual. Yang jelas, para penderita perilaku
seksual menyimpang sering membutuhkan bimbingan atau konseling kejiwaan, disamping dukungan orang-
orang terdekatnya agar dapat membantu mengatasi keadaan mereka.
6.Fetishisme
Fatishi berarti sesuatu yang dipuja. Jadi pada penderita fetishisme, aktivitas seksualnya disalurkan melalui
bermasturbasi dengan BH (breast holder), celana dalam, kaos kaki, atau benda lain yang dapat meningkatkan
hasrat atau dorongan seksual. Sehingga, orang tersebut mengalami ejakulasi dan mendapatkan kepuasan.
Namun, ada juga penderita yang meminta pasangannya untuk mengenakan benda-benda favoritnya,
kemudian melakukan hubungan seksual yang sebenarnya dengan pasangannya tersebut.
7.Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil
Adalah orang dewasa yang yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik yang merangsang dengan anak
di bawah umur.

Page 6 of 11
8. Bestially
Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi,
kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya.
9. Zoophilia
Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan.
10. Sodomi
Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis
(homo) maupun dengan pasangan perempuan.
11.Frotteurisme/Frotteuris
Yaitu suatu bentuk kelainan sexual di mana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan
menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat publik / umum seperti
di kereta, pesawat, bis, dan lain-lainya.
12.Gerontopilia
Gerontopilia adalah suatu perilaku penyimpangan seksual dimana sang pelaku jatuh cinta dan mencari
kepuasan seksual kepada orang yang sudah berusia lanjut (nenek-nenek atau kakek-kakek). Gerontopilia
termasuk dalam salah satu diagnosis gangguan seksual, dari sekian banyak gangguan seksual seperti
voyurisme, exhibisionisme, sadisme, masochisme, pedopilia, brestilia, homoseksual, fetisisme, frotteurisme,
dan lain sebagainya. Keluhan awalnya adalah merasa impoten bila menghadapi istri/suami sebagai pasangan
hidupnya, karena merasa tidak tertarik lagi. Semakin ia didesak oleh pasangannya maka ia semakin tidak
berkutik, bahkan menjadi cemas. Gairah seksualnya kepada pasangan yang sebenarnya justru bisa bangkit lagi
jika ia telah bertemu dengan idamannya (kakek/nenek). Manusia itu diciptakan Tuhan sebagai makhkluk
sempurna, sehingga mampu mencintai dirinya (autoerotik), mencintai orang lain beda jenis (heteroseksual)
namun juga yang sejenis (homoseksual) bahkan dapat jatuh cinta makhluk lain ataupun benda, sehingga
kemungkinan terjadi perilaku menyimpang dalam perilaku seksual amat banyak.
Manusia walaupun diciptakanNya sempurna namun ada keterbatasan, misalnya manusia itu satu-satunya
makhluk yang mulut dan hidungnya tidak mampu menyentuh genetalianya; seandainya dapat dilakukan
mungkin manusia sangat mencintai dirinya secara menyimpang pula. Hal itu sangat berbeda dengan hewan,
hampir semua hewan mampu mencium dan menjilat genetalianya, kecuali Barnobus (sejenis Gorilla) yang
sulit mencium genetalianya. Barnobus satu-satunya jenis apes (monyet) yang bila bercinta menatap muka
pasangannya, sama dengan manusia. Hewanpun juga banyak yang memiliki penyimpangan perilaku seksual
seperti pada manusia, hanya saja mungkin variasinya lebih sedikit, misalnya ada hewan yang homoseksual,
sadisme, dan sebagainya.
Kasus Gerontopilia mungkin jarang terdapat dalam masyarakat karena umumnya si pelaku malu untuk
berkonsultasi ke ahli, dan tidak jarang mereka adalah anggota masyarakat biasa yang juga memiliki keluarga
(anak & istri/suami) serta dapat menjalankan tugas-tugas hidupnya secara normal bahkan kadang-kadang
mereka dikenal sebagai orang-orang yang berhasil/sukses dalam karirnya. Meski jarang ditemukan, tidaklah
berarti bahwa kasus tersebut tidak ada dalam masyarakat Indonesia.

D. Usaha-Usaha Pencegahan Penyimpangan Seksual


a) Sikap dan pengertian orang tua

Page 7 of 11
Pencegahan abnormalitas masturbasi sesungguhnya bias secara optimal diperankan oleh orang tua.
Sikap dan reaksi yang tepat dari orang tua terhadap anaknya yang melakukan masturbasi sangat penting. Di
samping itu, orang tua perlu memperhatikan kesehatan umum dari anak-anaknya juga kebersihan di sekitar
daerah genitalia mereka. Orangb tua perlu mengawasi secara bijaksana hal-hal yang bersifat pornografis dan
pornoaksi yang terpapar pada anak.
Menekankan kebiasaan masturbasi sebagai sebuah dosa dan pemberian hukuman hanya akan
menyebabkan anak putus asa dan menghentikan usaha untuk mencontohnya. Sedangkan pengawasan yang
bersifat terang-terangan akan menyebabkan sang anak lebih memusatkan perhatiannya pada kebiasaan ini;
dan kebiasaan ini bias jadi akan menetap.
Orang tua perlu memberikan penjelasan seksual secara jujur, sederhana dan terus terang kepada anaknya pada
saat-saat yang tepat berhubungan dengan perubahan-perubahan fisiologik seperti adanya ereksi, mulai adanya
haid dn fenomena sexual secunder lainnya.
Secara khusus, biasanya anak remaja melakukan masturbasi jika punya kesempatan melakukannya.
Kesempatan itulah sebenarnya yang jadi persoalan utama. Agar tidak bermasturbasi, hendaklah dia (anak)
jangan diberi kesempatan untuk melakukannya. Kalau bisa, hilangkan kesempatan itu. Masturbasi biasanya
dilakukan di tempat-tempat yang sunyi, sepi dan menyendiri. Maka, jangan biarkan anak untuk mendapatkan
kesempatan menyepi sendiri. Usahakan agar dia tidak seorang diri dan tidak kesepian. Beri dia kesibukan dan
pekerjaan menarik yang menyita seluruh perhatiannya, sehingga ia tidak teringat untuk pergi ke tempat sunyi
dan melakukan masturbasi.
Selain itu, menciptakan suasana rumah tangga yang dapat mengangkat harga diri anak, hingga ia dapat
merasakan harga dirinya. Hindarkan anak dari melihat, mendengar dan membaca buku-buku dan gambar-
gambar porno. Suruhlah anak-anak berolah raga, khususnya olah raga bela diri, yang akan menyalurkan
kelebihan energi tubuhnya. Atau membiasakan mereka aktif dalam organisasi kepemudaan dan keolahragaan.
b) Pendidikan seks
Sex education (pendidikan seks) sangat berguna dalam mencegah remaja pada kebiasaan masturbasi.
Pendidikan seks dimaksudkan sebagai suatu proses yang seharusnya terus-menerus dilakukan sejak anak
masih kecil. Pada permulaan sekolah diberikan sex information dengan cara terintegrasi dengan pelajaran-
pelajaran lainnya, dimana diberikan penjelasan-penjelasan seksual yang sederhana dan informatif.
Pada tahap selanjutnya dapat dilanjutkan dengan diskusi-diskusi yag lebih bebas dan dipimpin oleh
orang-orang yang bertanggung jawab dan menguasai bidangnya.
Hal penting yang ingin dicapai dengan pendidikan seks adalah supaya anak ketika sampai pada usia adolescent
telah mempunyai sikap yang tepat dan wajar terhadap seks.
c) Pengobatan
Biasanya anak-anak dengan kebiasaan masturbasi jarang dibawa ke dokter, kecuali kebiasaan ini
sangat berlebihan. Masturbasi memerlukan pengobatan hanya apabila sudah ada gejala-gejala abnormal, bias
berupa sikap yang tidak tepat dari orang tua yang telah banyak menimbulkan kecemasan, kegelisahan,
ketakutan, perasaan bersalah/dosa, menarik diri atau adanya gangguan jiwa yang mendasari, seperti gangguan
kepriadian neurosa, perversi maupun psikosa.
1) Farmakoterapi
1. Pengobatan dengan estrogen (eastration)
Estrogen dapat mengontrol dorongan-dorongan seksual yang tadinya tidak
terkontrol menjadi lebih terkontrol. Arah keinginan seksual tidak diubah.

Page 8 of 11
Diberikan peroral. Efek samping tersering adalah ginecomasti.
2. Pengobatan dengan neuroleptik
a. Phenothizine
Memperkecil dorongan sexual dan mengurangi kecemasan. Diberikan peroral.
b. Fluphenazine enanthate
Preparat modifikasi Phenothiazine. Dapat mengurangi dorongan sexual lebih
dari dua-pertiga kasus dan efeknya sangat cepat. Diberikan IM dosis 1cc 25
mg. Efektif untuk jangka waktu 2 pekan.
3. Pengobatan dengan transquilizer
Diazepam dan Lorazepam berguna untuk mengurangi gejala-gejalan kecemasan dan rasa takut. Perlu
diberikan secara hati-hati karena dalam dosis besar dapat menghambat fungsi sexual secara menyeluruh. Pada
umumnya obat-obat neuroleptik dan transquilizer berguna sebagai terapi adjuvant untuk pendekatan
psikologik.
2) Psikoterapi
Psikoterapi pada kebiasaan masturbasi mesti dilakukan dengan pendekatan yang cukup bijaksana, dapat
menerima dengan tenang dan dengan sikap yang penuh pengertian terhadap keluhan penderita. Menciptakan
suasana dimana penderita dapat menumpahkan semua masalahnya tanpa ditutup-tutupi merupakan tujuan
awal psikoterapi.
Pada penderita yang datang hanya dengan keluhan masturbasi dan adanya sedikit kecemasan, tindakan yang
diperlukan hanyalah meyakinkan penederita pada kenyataan yag sebenarnya dari masturbasi.
Pad kasus-kasus adolescent, kadang-kadang psikoterapi lebih kompleks dan memungkinkan dilakukan
semacam interview sex education.
Psikotherapi dapat pula dilakukan dengan pendekatan keagamaan dan keyakinan penderita
3) Hypnoterapi
Self-hypnosis (auto-hypnosis) dapat diterapkan pada penderita dengan masturbasi kompulsif, yaitu dengan
mengekspose pikiran bawah sadar penderita dengan anjuran-anjuran mencegah masturbasi.
4) Genital Mutilation (Sunnat)
Ini merupakan pendekatan yang tidak lazim dan jarang dianjurkan secara medis.Pada beberapa daerah dengan
kebudayaan tertentu, dengan tujuan mengurangi/membatasi/meniadakan hasrat seksual seseorang, dilakukan
mutilasi genital dengan model yang beraneka macam.
5) Menikah
Bagi remaja/adolescent yang sudah memiliki kesiapan untuk menikah dianjurkan untuk menyegerakan
menikah untuk menghindari/mencegah terjadinya kebiasaan masturbasi.

Page 9 of 11
Kesimpulan
Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan
kenikmatan seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang digunakan oleh orang tersebut adalah
menggunakan obyek seks yang tidak wajar. Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau kejiwaan,
seperti pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan. Ada dua jenis perilaku seks, yaitu perilaku yang
dilakukan sendiri, seperti masturbasi, fantasi seksual, membaca/ melihat bacaan porno, dll, serta perilaku
seksual yang dilakukan dengan orang lain, seperti berpegangan tangan, berciuman, bercumbu berat hingga
berhubungan intim.
Faktor-Faktor Penyebab Penyimpangan Seksual :
1. faktor sosial atau pergaulan merupakan faktor terbesar yang menjadi penyebab homoseksual, sekali
pernah merasakan hubungan seksual (seperti sodomi misalnya), terus jadi ketularan walaupun tidak
sepenuhnya gay.
2. Faktor penyebab kedua adalah faktor trauma atau korban perkosaan pada masa kecil
3. Faktor terkecil penyebab Homoseks terakhir adalah faktor penyebab dari herediter atau keturunan alias
bawaan,dimana secara rootedness atau garis keturunan ada buyutnya yang punya riwayat homo kasus
homoseksualitas
Bentuk-bentuk Penyimpangan Seksual adalah homoseksual, sadomasokisme, exshibisionisme, incest,
necrophilia, voyeurisme, fetishisme, pedophilia, bestially, zoophilia, sodomi, frotteurisme, dan gerontopilia.
Usaha-Usaha Pencegahan Penyimpangan Seksual
1. Sikap dan pengertian orangtua
2. Pendidikan Sex
3. Pengobatan
a. Farmakoterapi
b. Psikoterapi
c. Hypnoterapi
d. Gential Mutilation
e. Menikah.

Page 10 of 11
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia, 2012. Pengertian penyimpangan sexsual. Jakarta. Google Chrome
Blogger Wawan, 2012. Bentuk-bentuk penyimpangan seksual di masyarakat. Solo. Google Chrome (
Blogger.com ).
Blogger Doni Saputra, 2012. Makalah penyimpangan seksual di Indonesia. Jakarta. Google Chrome (
Blogger.com ).
Vina Dwi Laning. 2009. Sosiologi. Untuk SMA/MA kelas X. Jakarta. Pusat perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Joko Sri Sukardi dan Arif Rohman. 2009. Sosiologi. Kelas X untuk SMA/MA. Jakarta. Pusat Perbukuaan
Departemen Pendidikan Nasional
Google. 2012. Gambar-Gambar Penyimpangan Seksual. Jakarta. Google Chrome
Blogger Dwi Septia. 2012. Cara cepat untuk Mencegah Penyimpangan Seksual. Jakarta. Google Chrome (
Blogger.com ).

Page 11 of 11

Anda mungkin juga menyukai