Masailul Fiqhiyyah
NPM : 1813020006
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini
Nabila Zulfa
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari pemaparan di atas, maka dalam tulisan ini Saya berniat untuk
membahas beberapa masalah, yaitu :
1. Bagaimanakah kedudukan hukum dari operasi pergantian kelamin ?
2. Apa konsekuensi hukum dari pergantian kelamin itu ?
3. Bagaimana menganalisa operasi pergantian kelamin itu ?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah yang sudah ditentukan maka makalah ini mempunyai
tujuan untuk :
1. Untuk mengetahui hukum operasi pergantian kelamin
2. Untuk mengetahui konsekuensi dari pergantian kelamin
3. Untuk mengetahui analisa operasi pergantian kelamin
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Transgender
Pada hakikatnya , masalah kebingungan jenis kelamin atau yang lazim disebut
juga sebagai gejala transexsualisme atau transgender merupakan gejala ketidak puasan
seseorang karena merasa tidak adanya kecocokan antara bentuk fisik dan kelamin
dengan kejiwaan ataupun adanya ketidak puasan dengan alat kelamin yang
dimilikinya. Ekspresinya bisa dalam bentuk dandanan, gaya dan tingkah laku, bahkan
sampai kepada operasi penggantian kelamin.
Transeksual dapat diakibatkan oleh faktor bawaan[hormon dan gen] dan
faktor lingkungan. Perlu dibedakan penyebab transeksual kejiwaan dan bawaan. Pada
kasus transeksual karena bawaan, menyeimbangkan kondisi hormonal guna
mendekatkan kecenderungan biologis jenis kelamin bisa dilakukan. Mereka yang
sebenarnya normal karena tidak memiliki kelainan genetika maupun hormonal dan
memiliki kecenderungan berpenampilan lawan jenis hanya untuk memperturutkan
hawa nafsu adalah sesuatu yang menyimpang dan tidak dibenarkan menurut syariat
islam.
Operasi kelamin adalah pergantian jenis kelamin, bisa berupa perbaikan atau
penyempurnaan kelamin terhadap orang yang cacat kelamin, pembuangan salah satu
kelamin (kelamin ganda) atau operasi pergantian jenis kelamin yang dilakukan
terhadap orang yang memiliki kelamin normal, sedangkan masalah kebingungan jenis
kelamin atau yang lazim disebut juga sebagai gejala transseksualisme ataupun
transgender merupakan suatu gejala ketidakpuasan seseorang karena merasa tidak
adanya kecocokan antara bentuk fisik dan kelamin dengan kejiwaan ataupun adanya
ketidak puasan dengan alat kelamin yang dimilikinya, transeksual dapat diakibatkan
faktor bawaan (hormon dan gen) dan faktor lingkungan.
Menurut MUI dalam musyawarah Nasional II tahun 1980 memutuskan fatwa:
1. Merubah jenis kelamin laki-laki menjadi perempuan atau sebaliknya hukumnya
haram, karena bertentangan dengan Al-Qur’an surah An-Nisa’ ayat 19 dan
bertentangan pula dengan jiwa syara’. Ayat Al-Qur;an yang dimaksud adalah: “...
Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya
kebaikan yang banyak.” (Q.S. An-Nisa’:10)
2. Orang yang kelaminya diganti kedudukan hukum jenis kelaminya sama dengan
jenis kelamin semula sebelum diubah.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dikemukakan di atas, maka kesimpulan yang
dapat Saya sampaikan adalah :
B. Saran
Tim majlis tarjih dan tasdid pimpinan pusat Muhamadiyah.2006. Tanya Jawab
Agama 1: suara muhamadiyah
http//majalah baitulmalfkam.com
http//www.dakwatuna.com
http//www.percikaniman.org
http//multazam-einstein.blogspot.com/2013/01/hukum-operasi-ganti-kelamin-
menurut.html#