Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TRANSGENDER

Guru Pembimbing : Fidelis Triputra, S.S

Disusun Oleh : Yosefa Dwi Lestari

XI IPS 3

Agama Katolik

SMA NEGRI 1 SANGGAU


Kata Pengantar

Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmatnya, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Transgender” dengan tepat waktu. Makalah
disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Agama katolik. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang permasalahan-permasalahan yang berhubungan
dengan pilihan hidup.

Di dunia sekarang ini, perkembangan kian hari kian bertambahdisegala bidang baik kearah
yang positif ataupun negative. Salah satunyaadalah masalah seksualitas. Masalah seksual
telah menjadi problematika dikalangan masyarakat. Masalah tersebut tidak hanya sekedar
dalam satu bentuk melainkan menimbulkan beberapa masalah lainnya seperti perkembangan
seksual, kesehatan seksual , penyimpangan seksual danlain- lain.Penyimpangan seksual
banyak terjadi dikalangan anak yang barumemasuki usai remaja. Proses peralihan dari masa
anak – anak menujumasa remaja sering terjadi pergolakan emosi. Dimasa seperti itu,
merekaakan berusaha untuk menyesuaikan diri dan mencari jati diri mereka.Apabila terjadi
kesalahan dalam mengambil keputusan, dapat berakibat pada sikap dan perilaku anak
tersebut.Penyimpangan seksual yang terjadi dikalangan masyarakat bukanlagi dalam bentuk
yang sederhana seperti hubungan diluar nikahmelainkan hal yang lebih kompleks yaitu
Transgender

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak fidelis selaku guru Mata Pelajaran agama
Katolik. Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

Yosefa Dwi Lestari

i
Daftar isi

Kata Pengantar...........................................................................................................i

Daftar isi ....................................................................................................................ii

Bab I (pendahuluan)..................................................................................................1

A. Latarbelakang ................................................................................................1
B. Rumusan masalah ..........................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................2

Bab II (pembahasan).................................................................................................3

Bab III (penutup).......................................................................................................6

A. Kesimpulan....................................................................................................6
B. Saran...............................................................................................................6
C. Daftar pustaka................................................................................................7

ii
BAB I

A. Latar belakang
Tuhan adalah pencipta jagat raya dan isinya, dan Tuhan pulalah yang
menciptakan manusia serta jenis kelaminnya. Manusia diciptakan dengan dua jenis
kelamin yaitu laki-laki dan perempuan, namun terkadang beberapa orang tidak merasa
puas dan tidak mensyukuri apa yang telah ditentukan oleh Tuhan. Sebagian dari
mereka memilih untuk bergaya dan betingkah laku layaknya perempuan ketika ia
laki-laki dan bertingkah layaknya laki-laki ketika ia perempuan, bahkan dari mereka
ada pula yang sampai merubah jenis kelaminnya dari laki-laki menjadi perempuan
hanya untuk memuaskan keinginannya semata dan untuk menemukan jati diri.
Perubahan jenis kelamin yang mereka lakukan ini disebut dengan transgender, yaitu
merubah jenis kelamin yang telah ditentukan sejak lahir.
Orang transgender adalah orang yang memiliki identitas gender atau ekspresi
gender yang berbeda dengan seksnya yang ditunjuk saat lahir. Transgender adalah
kata yang digunakan untuk mendeskripsikan bagi orang yang melakukan, merasa,
berfikir atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yang telah ditetapkan sejak lahir.
Transgender tidak mengacu pada bentuk spesifik apapun ataupun orientasi
seksual orangnya. Seorang transgender dapat saja mengidentifikasikan dirinya sebagai
seseorang heteroseksual, homoseksual, atau biseksual. Perbedaan antara transgender
dan transseksual pada umumnya berdasar pada perbedaan antara gender dan seks,
dengan demikian transseksual dapat dimengerti lebuh mengarah kepada segi fisik dari
seks seseorang sementara transgender lebih kepada kondisi gender internal dan juga
aspek sosial yang dapat berkaitan dengan gender tersebut.
Istilah transgender pertamakali dicetuskan dalam buku referensi ilmiah tahun
1965 milik Psikiater John F. Oliven dari Universitas Columbia yang berjudul Sexual
Hygiene and Pathology. Ia menulis bahwa istilah sebelumnya yang telah selama itu
digunakan yaitu transseksualisme adalah salah dan menyebut bahwa istilah
transsgenderisme adalah istilah yang dimaksud karena seksualitas bukan lah sebuah
faktor utama dalam transvestisme primer.
B. Rumusan masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan transgender dalam kehidupan sehari-hari?
2. Faktor-faktor apa sajakah yang mendorong seseorang melakukan transgender?
3. Apa akibat dari pelaku transgender?
4. Bagaimanakah pandangan masyarakat terhadap kasus transgender?
5. Bagamanakah pandangan menurut kaidah sosial dan sudut pandang Gereja
terhadap kasustransgender?

C. Tujuan
• Dapat mengetahui faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan
transgender.
• Dapat mengetahui dampak dan pandangan masyarakat terhadap kasus transgender.
• Dapat mengetahui pandangan menurut kaidah sosial dan agama terhadap kasus
transgender.

2
BAB II

A. Pengertian transgender
Transgender adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang yang
melakukan, merasa, berpikir atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkan
saat mereka lahir. “Transgender” tidak menunjukkan bentuk spesifik apapun dari
orientasi seksual orangnya. Orang-orang transgender dapat saja mengidentifikasikan
dirinya sebagai heteroseksual, homoseksual, biseksual, panseksual, poliseksual, atau
aseksual.

B. Faktor-faktor yang mendorong seseorang melakukan transgender


Beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang memilih menjadi transgender,
Menurut Kasandra, yaitu faktor kromosom, neuropsikologis, dan hormonal.
•Faktor kromosom
Ini adalah faktor genetik, merupakan bawaan yang akan mempengaruhi perilaku
seseorang karena kromosomnya. Contohnya laki-laki dengan sindrom klinefelter,
yaitu kelainan genetik pada laki-laki yang diakibatkan oleh kelebihan kromosom X.
Normalnya, laki-laki hanya memiliki kromosom seks berupa XY. Namun penderita
sindrom ini umumnya memiliki kromosom XXY. Kelainan kromosom tersebut
membuat laki-laki berkelakuan seperti perempuan.
•Faktor neuropsikologis
Faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan dan psikologis seseorang. Kasandra
mengatakan, “Umumnya seseorang merasakan perasaan tidak nyaman dan tertekan
karena merasa berada di tubuh yang salah.” Maka, lingkungan dan psikologis
seseorang yang tertekan tersebut menjadi salah satu pendukung yang
menyebabkannya memilih jadi transgender.
•Faktor hormonal
Faktor bawaan dan hampir sama dengan faktor kromosom, yaitu faktor genetik yang
ada dalam diri seseorang karena ada masalah ketidakseimbangan hormon. Hal itu juga
dapat membuat seseorang berperilaku tidak sesuai dengan realitas fisiknya. “Masalah
terburuk yaitu jika dorongan dalam diri untuk berubah sudah kuat, dapat
menimbulkan konflik yang berkembang ke arah depresi,” kata Kasandra.

C. Akibat dari pelaku transgender

3
Transgender juga berisiko mengalami gangguan kesehatan organ reproduksi dan
terkena penyakit menular seksual, seperti hiv, sifilis, dan gonore. Oleh karena itu,
penting bagi transgender yang aktif secara seksual untuk selalu menggunakan kondom
saat berhubungan intim.

D. pandangan masyarakat terhadap kasus transgender


Transgender dalam pandangan masyarakat Indonesia masih sangat tabu dan memicu
berbagai reaksi dari masyarakat. Terlebih lagi dengan maraknya isu transgender di
Indonesia membuat masyarakat beranggapan bahwa dengan mengubah jenis kelamin
sama seperti melanggar hak-hak atas hidup. Menurut sebagian masyarakat,
transgender merupakan hal yang tidak pantas sehingga banyak yang menolak
keberadaan mereka. Namun, jika dilihat lebih lanjut lagi, transgender mendapat
perlindungan hukum yang ditinjau dari perspektif hak asasi manusia (HAM).Hak
asasi manusia bersifat universal dan berlaku kepada siapa saja, tanpa memandang
perbedaan. Dalam UUD RI 1945 pasal 28D ayat (1) menyatakan “Setiap orang berhak
atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan perlakuan hukum yang adil serta
mendapat kepastian hukum dan perlakuan yang sama di depan hukum”.Transgender
merupakan bagian dari warga negara sehingga mereka tetap memiliki hak dan
kebebasan atas hidupnya. Transgender sebagai manusia memiliki hak asasi yang sama
seperti semua masyarakat di Indonesia, oleh karena itu transgender berhak
mendapatkan perlindungan dari negara dan bebas dari perlakuan diskriminatif.

E. pandangan menurut kaidah sosial dan sudut pandang Gereja terhadap kasus
transgender
1. Kaidah sosial
Dari sisi sosial, masyarakat dapat dikatakan terbagi ke dalam jenis kaum
esensalisme dan kontruksionisme. Menurut pandangan esensalisme,
transseksualisme merupakan sesuatu yang berjalan di luar kewajaran dan hal
tersebut dianggap tidak benar. Kaum transseksual sendiri dianggap membawa
keburukan. Menurut pandangan kaum konstruksionisme, transseksual juga
merupakan bagian dari masyarakat. Kelompok ini lebih bersifat terbuka
dengan melandaskan tindakannya kepada Hak Asasi Manusia (HAM).

2. Sudut pandang Gereja

4
Dalam ajaran katolik memiliki pandangan dalam memandang
transseksualisme. Menurut KGK 2297, penggantian kelamin dianggap
melanggar penghormatan terhadap integritas tubuh manusia. Menurut KGK
369, pria dan wanita lah diciptakan, artinya, dikehendaki Allah dalam
persamaan yang sempurna di satu pihak sebagai pribadi manusia dan di lain
pihak dalam kepriaan dan kewanitaannya. “Kepriaan” dan “kewanitaan”
adalah sesuatu yang baik dan dikehendaki Allah: keduanya, pria dan wanita,
memiliki martabat yang tidak dapat hilang, yang diberi kepada mereka
langsung oleh Allah, Penciptanya (Bdk Kej 2:7.22).

Bab III

5
A. Kesimpulan
Setiap orang memiliki pandangan masing-masing dan tak semua orang meliht bahwa
transgender adalah tindakan yang baik untuk dilakukan, terlebih pandangan dari segi
agama yang tidak mengajarkan seseorang melakukan transgender untuk alasan
apapun. Setiap orang tidak berhak melarang siapapun yang melakukan transgender
karena kembali kediri masing-masing semua keputusan yang diambil adalah yang
terbaik untuk diri individu itu sendiri. Transgender bukanlah jalan keluar yang tepat
untuk permasalahan yang dihadapi oleh orang-orang yang memiliki kelainan dari segi
gendernya, jika kita bias menerimanya dan tidak merasa terbebani oleh apa yang telah
diberikan oleh sang pencipta maka seharusnya kita bias menjalaninya dengan normal.
Sebenarnya hal yang perlu dilakukan dalam permasalahan gender seperti ini adalah
menanamkan keimanan pada diri sendiri dan percaya apa yang telah ditentukan
adalah hal yang terbaik tanpa harus melakukan transgender dan perlu diketahui bahwa
tidak semua lingkungn dan teman memberi pengaruh positif sehingga tidak semua
saran dan pendapat yag diberikan oleh mereka adalah jalan keluar dan pilihan terbaik.

B. Saran
Sebagai makhluk Tuhan hendaklah saling menghargai kehidupan orang yang
memiliki perbedaan, karena pada prinsipnya seorang yang berbeda tidak meminta
ketidak normalan yang terjadi pada tubuhnya tetapi, sikap psikologisnya yang
mempengaruhinya. Dan mereka memiliki Hak Asasi Manusia yang sama dimata
negaranya. Dari pandangan agama seorang yang memilih untuk transgender hingga
sampai mengoperasi kelamin tidak diperbolehkan atau dilarang. Untuk membuat
seorang menyadari kesalahnnya sebaiknya kita melakukan pendekatan atau
pengayoman, menjauhi mereka, karena perubahan tidak terjadi secara langsung tetapi
bertahap.

C. Daftar pustaka
https://medium.com/@tyassiolimbona/transgender-42982e0b61d0
https://n-pangestu.blogspot.com/2016/01/makalah-transgender.html?m=1

6
7

Anda mungkin juga menyukai