Anda di halaman 1dari 8

Gender, Jenis Kelamin, dan

Seksualitas
PSIKOLOGI UMUM
CHORINA OLGA KRISSYA
21101157510100
PSIKOLOGI C
A. POLA ASUH ORANG TUA MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN GENDER ANAK

1. Pendapat orang tua saya tentang perilaku saya terkait gender saya
Menurut pendapat orang tua saya, perilaku saya sudah sesuai dengan gender saya sebagai seorang perempuan
dimana saya berperilaku selayaknya seorang perempuan normal. Saya tidak tomboy dan saya sedikit feminim
selayaknya seorang perempuan kebanyakan. Namun sabagai perempuan saya tidak menyukai sesuatu yang
ribet dan memakan banyak waktu, saya lebih menyukai hal yang simple dan cepat. Begitulah pendapat orang
tua saya tentang perilaku saya terkait gender saya.

2. Pola asuh orang tua mempengaruhi gender


Orang tua saya mengasuh saya dengan pola asuh netral gender, bukan berarti orang tua saya menghapus
perbedaan jenis kelamin. Orang tua saya membesarkan anaknya tanpa memaksakan norma-norma gender
yang sudah ada sebelumnya, namun tetap masih memiliki batasan bagaimana seharusnya seorang perempuan
berperilaku. Gender neutral parenting membuat saya bisa mengekspresikan diri dengan lebih leluasa dan
memilih hal-hal apa yang saya suka asal itu tidak merugikan orang lain dan saya sendiri. Dan pola asuh yang
orang tua saya katakan sesuai dengan ingatan saya, yang saya alami dan yang rasakan.
3. Faktor yang berperan dalam perkembangan gender anak
Faktor yang mempengaruhi perkembangan gender anak antara lain:
• Faktor budaya patriarki
• Faktor tradisi masyarakat sekitar
• Faktor ideologi gender
• Faktor biologis
• Faktor kognitif
B. PERANAN GENDER DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
Peranan gender adalah peran-peran dalam masyarakat yang dilaksanakan oleh perempuan dan laki-laki karena jenis
kelamin meraka berbeda. Peran seorang ibu dan ayah. Misalnya, meletakkan hak dan kewajiban untuk mengasuh
anak-anak dan mencarikan nafkah bagi keluarga.

pria atau wanita. Pemikiran dan perasaan saya mengenai kesadaran gender ini merupakan konsep yang disebut
identitas gender. Identitas gender merupakan proses dimana seseorang
melakukan klasifikasi terhadap dirinya apakah ia seseorang

Contohnya dari saat bangun pagi sampai tidur dimalam hari “apakah saya akan istirahat jika saya seorang pria?” tentu
saya iya, karena yang dilakukan sama wanita dan pria tidak jauh berbeda jadi bisa saja kita melakukan hal yang sama
jika kita seorang pria, karena istirahat diperlukan oleh manusia bahkan makhluk hidup lainnya.

Contoh lainnya jika wanita melakukan aktifitas menggunakan skincare setiap harinya apakah pria akan menggunakan
skincare juga setiap harinya? Itu sebenarnya tergantung dari diri sendiri jika seandainya ingin melakukan skincare
boleh saja karena tidak ada larangan.
C. PENDEKATAN PSIKOLOGI EVOLUSIONER TERHADAP
GENDER
● Alasan laki-laki mencari pasangan lebih muda
Sebagian pria yang beranggapan bahwa wanita yang sebaya atau lebih tua daripada mereka suka menurut. Jadi,
alasan pria menyukai wanita yang lebih muda usianya adalah mereka tidak banyak menuntut. Wanita yang
lebih muda biasanya belum cukup dewasa sehingga pria merasakan lebih aman dalam menjalani hubungan.

● Alasan wanita memilih laki-laki yang lebih tua


perempuan biasanya memiliki parameter umum saat memilih pria. Salah satunya adalah usia. Perempuan
ternyata lebih suka berkenan deng pria yang usianyanya diatas dia. Selain mencari kedewasaan dan sifat
kepemimpinan, pria berusia lebih tua dianggap lebih berkrismatik. Ada alas an lain mengapa wanita lebih
memilih pria berusia diatasnya yaitu lebih serius dan mapan, lebih sabar, berpengalaman, memberikan rasa
aman dan mempunyai daya tarik tersendiri.
D. UNDANG-UNDANG TENTANG PERLINDUNGAN
HAK TRANSGENDER

Transgender di Indonesia bukanlah sesuatu hal yang baru. Keberadaan transgender sudah ada dalam masyarakat
Bugis sebelum pengaruh Islam masuk ke Indonesia pada tahun 1600.

Salah satu hak asasi transgender adalah mendapat perlindungan akan hak tanpa ada diskriminasi diatur pada Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan dalam Pasal 28I Ayat (2) yang berbunyi “setiap
orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan
perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu”.

Semakin berkembangnya jaman perlindungan transgender semakin tidak maksimal banyak transgender yang
mendapat diskriminasi baik dari pemerintah dan masyarakat tempat mereka tinggal.

Perlindungan bagi transgender belum ditangani secara khusus karena belum adanya peraturan yang khusus mengatur
tentang perlindungan, pemenuhan hak asasi manusia dan hal-hal yang dapat membuat transgender terhindar dari
diskriminasi.
E. KONDISI TRANSGENDER DAN KELAINAN
IDENTITAS GENDER

Perbe Transgender adalah orang-orang yang merasa bahwa identitas gendernya tidak sesuai dengan jenis kelaminnya saat
lahir. Misalnya, seorang wanita transgender adalah seorang yang terlahir berjenis kelamin laki-laki, tetapi orang tersebut
merasa bahwa dirinya adalah seorang wanita.

Kelainan gender atau Disforia gender(gender dysphoria), sebelumnya dikenal sebagai gangguan identitas gender adalah
suatu kondisi yang diderita orang-orang yang dikenal dengan sebutan transgender, di mana seseorang mengalami
ketidaknyamanan atau rasa tertekan karena ada ketidakcocokan antara jenis kelamin biologis dengan identitas genderdaan
antara transgender dan kelainan gender adalah :

• Ada beberapa hal yang membuat seseorang mengubah jenis kelaminnya. Contohnya, orang tersebut merasa dirinya
dilahirkan dengan jenis kelamin yang salah, seperti yang dialami oleh transgender.
• Seorang transgender biasanya memang sejak dini merasa bahwa dirinya terperangkap dalam tubuh yang salah.
Biasanya, transgender akan berusaha mengubah dirinya menjadi sesuai dengan jenis kelamin yang ia rasakan sebagai
jenis kelaminnya.
• “Transgender sendiri termasuk identitas gender sehingga bukan sesuatu gangguan jiwa yang membutuhkan terapi,"

Anda mungkin juga menyukai