MENGENAI
TRANSGENDER
NAME:BONIFACE PETROS
NIM: 111.2021.002
PENDAHULUAN
✖ Transgender merupakan isu lama yang hadir Kembali
menjadi berita hangar dikalangan dunia internasional
maupun di Indonesia. Secar etimologis transgender berasa
dari dua kata yaitu kata trans dan kata gender.
✖ Transgender, sejak kebelakangan ini telah menjadi suatu
fenomena dan topik yang hangat dibicarakan baik oleh
media sosial, maupun agama dan kelompok-kelompok
tertentu
TRANSGENDER
a. Infertilitas
b. Pengeroposan tulang
c. Tekanan darah tinggi
d. Perubahan metabolisme tubuh
e. Kenaikan berat badan yang berlebihan
1. Dasar Biblis
✖Argumen-argumen rasional kelompok pro-transgender tidak mengubah
penilaian moral transgender. Transgender dilakukan dengan maksud mengubah
gender seseorang dari laki-laki menjadi perempuan, atau sebaliknya, maka
transgender sama dengan melakukan “Rekayasa Genetis dan fisik”. Dokumen
tentang keluarga dan hak-hak asasi juga menolak semua intervensi dalam warisan
genetis pribadi manusia kecuali karena koreksi anomaly. Transgender adalah
suatu bentuk dosa. Sejak semula, manusia diciptakan oleh Allah berpasangan
(bdk. Kej 1,27). Allah menjadikan perempuan sebagai penolong yang sepadan
untuk laki-laki (bdk. Kej 2,18), dan keduanya mendapat mandat suci untuk
beranak cucu dan bertambah banyak.
Ajaran Gereja
Konsili Vatikan II
Katekismus Gereja Katolik
“Pria dan wanita diciptakan Apa saja yang berlawanan dengan kehidupan
“satu untuk yang lain”, bukan sendiri, misalnya bentuk pembunuhan yang
seakan-akan Allah membuat mana pun juga, apa pun yang melanggar
mereka sebagai manusia keutuhan pribadi manusia, seperti
setengah-setengah dan tidak pemenggalan anggota badan dan usaha-usaha
lengkap, melainkan Ia
paksaan psikologis, ini merupakan perbuatan
menciptakan mereka untuk
satu persekutuan pribadi..” yang keji dan tidak sesuai dengan kehendak
Allah
PENILAIAN MORAL TENTANG PILIHAN UNTUK
MELAKUKAN TRANSGENDER
✖ Subyek moral untuk melakukan transgender ialah pribadi orang itu
sendiri. Dialah yang memutuskan secara bebas untuk mengubah
gendernya. Tindakannya ini termasuk dalam golongan rekayasa
geneti, mutilasi (pemenggalan anggota tubuh) dan intervensi dalam
warisan genetis pribadi manusia, karena dengan alat medis
menggubah alat kelamin dan gendernya. Mereka yang melakukan
hal ini sesungguhnya dengan sadar menyedari bahwa tindakannya
ini adalah salah. Jauh lebih berat jika ia adalah seorang katolik dan
paling tidak, mengenal sedikit tentang Kitab Suci dan ajaran-ajaran
Gereja. Mereka juga lewat hati nuraninya mengetahui bahwa
menggubah gender adalah tindakan moral yang buruk. Dengan
pengetahuannya ia menginginkan transgender dan dengan bebas
memutuskan untuk melakukannya.
PEMBINAAN WARGA GEREJA TERHADAP LGBT
✖ PEBINAAN WARGA GEREJA TERHADAP HOMOSEKSUAL
✖ Melibatkan mereka dalam setiap kegiatan
✖ Pertobatan
✖ Memberikan Pekerjaan
✖ Pembimbingan
✖ Memulihkan Hubungan Keluarga
Gereja, diutus oleh Kristus untuk memperlihatkan dan menyalurkan cinta kasih Allah kepada
semua orang dan segala bangsa tanpa mengenal siapa orang itu, baik orang benar maupun
pendosa besar. Kehadiran umat kristiani di dunia, ditengah umat manusia hendaknya dijiwai
oleh cinta kasih Allah terhadap sesama, sebab Allah menghendaki manusia itu saling mengasihi.
“Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (bdk.Mat 22,39), “..bahwa kita harus
saling mengasihi” (bdk. 1Yoh 3,11). Inilah tindakan yang harus diberikan kepada kaum
transgender. Mereka membutuhkan kasih dan perhatian.