Anda di halaman 1dari 12

MORALITAS KATOLIK

MENGENAI
TRANSGENDER

NAME:BONIFACE PETROS
NIM: 111.2021.002
PENDAHULUAN
✖ Transgender merupakan isu lama yang hadir Kembali
menjadi berita hangar dikalangan dunia internasional
maupun di Indonesia. Secar etimologis transgender berasa
dari dua kata yaitu kata trans dan kata gender.
✖ Transgender, sejak kebelakangan ini telah menjadi suatu
fenomena dan topik yang hangat dibicarakan baik oleh
media sosial, maupun agama dan kelompok-kelompok
tertentu
TRANSGENDER

Pengertian Transgender diharapkan yang terkait dengan peran


✖ Transgender merupakan isu lama gender tersebut. “Gender” digunakan
yang hadir Kembali menjadi berita untuk mendeskripsikan perbedaan
hangar dikalangan dunia kategoris laki-laki – perempuan dan
internasional maupun di Indonesia. “Seks” digunakan untuk
Secar etimologis transgender berasa
mendeskripsikan aktivitas social.
dari dua kata yaitu kata trans dan
Bdk. J. MACQUARRIE – J. CHILDRESS, A New
kata gender. Kata trans yaitu pindah Dictionary of Christian Ethics, Scm Press LTD, Great
(tangan;tanggungan) pemindahan Britain 1986, 631.
✖ “Transgender” memiliki arti lebih
pada kecenderungan gender internal
dari diri seseorang, serta pengaruh
penilaian masyarakat yang
PENYEBAB GANGGUAN INDENTITAS
✖ Faktor Biologis
Faktor bawaan (hormon dan gen) dikarenakan keseimbangan hormon yang
menyimpang (bawaan). Beberapa data secara meragukan menunjukkan
bahwa gangguan gender dapat disebabkan oleh gangguan fisik. Secara
spesifik, bukti menunjukkan bahwa identitas gender dipengaruhi oleh hormon
✖ Faktor-faktor Sosial dan Psikologis
sebagian besar anak kecil menunjukkan perilaku lintas gender saat ini dan
nanti karena faktor lingkungan. Dalam beberapa keluarga, perilaku semacam
ini terlalu banyak mendapat perhatian dan penguatan dari orang tua dan para
kerabat. Wawancara dengan orang tua yang anak-anaknya menunjukkan
tanda-tanda GIG berulang kali mengungkapkan bahwa mereka tidak
mencegah, dan dalam banyak kasus jelas mendorong perilaku memakai
pakaian lawan jenis pada anak-anak mereka yang tidak normal
PROSES OPERASI UNTUK TRANSGENDER
✖ Operasi Perubahan Tubuh
Mereka yang mau melakukan transgender akan mengikuti program yang mencakup
perubahan tubuh yang umumnya diminta untuk menjalani psikoterapi selama 6 sampai
12 bulan dan hidup sesuai dengan gender yang diinginkan.

 Operai Alat Kelamin


salah satu bagian yang paling sulit dilakukan selain rahim buatan. Operasi perubahan
alat kelamin pertama kali dilakukan di Eropa pada tahun 1930, namun operasi yang
menarik perhatian seluruh dunia dilakukan terhadap seorang mantan serdadu,
Christine Jorgensen (sebelumnya George Jorgensen) di Copenhagen, Denmark, pada
tahun 1952.
DAMPAK NEGATIF TRANSGENDER
Transgender yang menjalani prosedur terapi hormon, suntik silikon, maupun
operasi berisiko mengalami beberapa gangguan kesehatan. Berikut ini adalah
gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai setelah melakukan transisi gender:

a. Infertilitas
b. Pengeroposan tulang
c. Tekanan darah tinggi
d. Perubahan metabolisme tubuh
e. Kenaikan berat badan yang berlebihan

f. Pembekuan darah atau emboli 


ARGUMEN PRO TRANSGENDER
✖ Prinsip Kebebasan dan Hak Asasi Manusia psikis yang mereka alami karena merasa berada di
(HAM). badan yang salah. Penderitaan psikis dapat berupa
Setiap manusia mempunyai kehendak bebas untuk perasaan tidak berdaya, malu, dan depresi akibat
membuat pilihan dalam kehidupan mereka termasuk kelainan yang diderita. Mereka merasa menjadi
mereka yang mengalami masalah kelainan gender, beban bagi keluarga ataupun orang disekitar mereka.
yaitu “kaum transgender”. “Kehendak bebas” berarti Kualitas Hidup Manusia
suatu tindakan yang tidak bertentangan dengan hati Penderitaan psikis mempengaruhi kualitas hidup
nurani manusia. Hidup yang layak untuk dijalani adalah
✖ Tindakan untuk mengurangkan penderitaan hidup yang bermartabat dan berkualitas. Hidup
psikis pasien AIDS, bayi yang lahir dengan kelainan, dan
Keputusan bebas seseorang untuk melakukan penderita cacat mental yang penuh dengan penderitaan
bukanlah hidup yang berkualitas
transgender seringkali disebabkan oleh penderitaan
PANDANGAN HUKUM PIDANA INDONESIA MENGENAI
✖Menurut hukum Indonesia,TRANSGENDER
sebagaimana tertuang dalam Pasal 28 Ayat 1 UUD 45,
setiap orang berhak untuk hidup dan mempertahankan hidupnya. Maksud ‘setiap orang’
dalam pasal ini pastinya ditujukan untuk seluruh warga negara Indonesia, terlepas dari
kondisi masing-masing. Kemudian, dalam UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia, Pasal 71 menegaskan bahwa pemerintah wajib dan bertanggung jawab untuk
menghormati, melindungi, menegakkan, dan memajukan HAM.

✖Pada kenyataanya, pemerintah memang memberikan perhatian kepada warga negara


transgender, sebagaimana Kementerian Kesehatan senantiasa memberikan obat-obatan
HIV/AIDS secara gratis kepada transgender. Lembaga negara Komnas HAM juga selalu
 menegaskan bahwa setiap warga negara, terlepas dari bagaimanapun kondisinya,
memiliki hak yang sama dan tidak boleh didiskriminasi. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa, terlepas dari anggapan negatif masyarakat, menurut hukum
Indonesia, transgender tetap memiliki status sebagai warga negara yang memiliki
kewajiban untuk membangun negaranya dan menyukseskan pembangunan negara. Oleh
karena itu, hak untuk transgender tetap berlaku, termasuk hak atas pekerjaan, jaminan
sosial, standar hidup yang layak, kesehatan, pendidikan, dan mereka pun harus berperan
serta dalam kehidupan budaya.
PANDANGAN GEREJA TENTANG TRANSGENDER

1. Dasar Biblis
✖Argumen-argumen rasional kelompok pro-transgender tidak mengubah
penilaian moral transgender. Transgender dilakukan dengan maksud mengubah
gender seseorang dari laki-laki menjadi perempuan, atau sebaliknya, maka
transgender sama dengan melakukan “Rekayasa Genetis dan fisik”. Dokumen
tentang keluarga dan hak-hak asasi juga menolak semua intervensi dalam warisan
genetis pribadi manusia kecuali karena koreksi anomaly. Transgender adalah
suatu bentuk dosa. Sejak semula, manusia diciptakan oleh Allah berpasangan
(bdk. Kej 1,27). Allah menjadikan perempuan sebagai penolong yang sepadan
untuk laki-laki (bdk. Kej 2,18), dan keduanya mendapat mandat suci untuk
beranak cucu dan bertambah banyak.
Ajaran Gereja

Konsili Vatikan II
Katekismus Gereja Katolik
“Pria dan wanita diciptakan Apa saja yang berlawanan dengan kehidupan
“satu untuk yang lain”, bukan sendiri, misalnya bentuk pembunuhan yang
seakan-akan Allah membuat mana pun juga, apa pun yang melanggar
mereka sebagai manusia keutuhan pribadi manusia, seperti
setengah-setengah dan tidak pemenggalan anggota badan dan usaha-usaha
lengkap, melainkan Ia
paksaan psikologis, ini merupakan perbuatan
menciptakan mereka untuk
satu persekutuan pribadi..” yang keji dan tidak sesuai dengan kehendak
Allah
PENILAIAN MORAL TENTANG PILIHAN UNTUK
MELAKUKAN TRANSGENDER
✖ Subyek moral untuk melakukan transgender ialah pribadi orang itu
sendiri. Dialah yang memutuskan secara bebas untuk mengubah
gendernya. Tindakannya ini termasuk dalam golongan rekayasa
geneti, mutilasi (pemenggalan anggota tubuh) dan intervensi dalam
warisan genetis pribadi manusia, karena dengan alat medis
menggubah alat kelamin dan gendernya. Mereka yang melakukan
hal ini sesungguhnya dengan sadar menyedari bahwa tindakannya
ini adalah salah. Jauh lebih berat jika ia adalah seorang katolik dan
paling tidak, mengenal sedikit tentang Kitab Suci dan ajaran-ajaran
Gereja. Mereka juga lewat hati nuraninya mengetahui bahwa
menggubah gender adalah tindakan moral yang buruk. Dengan
pengetahuannya ia menginginkan transgender dan dengan bebas
memutuskan untuk melakukannya.
PEMBINAAN WARGA GEREJA TERHADAP LGBT
✖ PEBINAAN WARGA GEREJA TERHADAP HOMOSEKSUAL
✖ Melibatkan mereka dalam setiap kegiatan
✖ Pertobatan
✖ Memberikan Pekerjaan
✖ Pembimbingan
✖ Memulihkan Hubungan Keluarga
Gereja, diutus oleh Kristus untuk memperlihatkan dan menyalurkan cinta kasih Allah kepada
semua orang dan segala bangsa tanpa mengenal siapa orang itu, baik orang benar maupun
pendosa besar. Kehadiran umat kristiani di dunia, ditengah umat manusia hendaknya dijiwai
oleh cinta kasih Allah terhadap sesama, sebab Allah menghendaki manusia itu saling mengasihi.
“Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (bdk.Mat 22,39), “..bahwa kita harus
saling mengasihi” (bdk. 1Yoh 3,11). Inilah tindakan yang harus diberikan kepada kaum
transgender. Mereka membutuhkan kasih dan perhatian.

Anda mungkin juga menyukai