Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AGAMA ISLAM

TRANSGENDER

TIM PENYUSUN:

D3 KEBIDANAN TINGKAT 1

KELOMPOK 2

1. DELLA NOVITA FRESCILLIA


2. YULI KARTIKA
3. LISA TIANA
4. IDA NURAINI
5. ERLINA TRI PUTRI

DOSEN PEMBIMBING:
DRS, H. SYAIFUL BAHRI, M.Pd

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU

TAHUN AJARAN 2020/2021


BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Transgender adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang yang melakukan,
merasa, berpikir atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkam saat mereka lahir. Orang
transgender juga terkadang disebut sebagai orang transseksual jika ia menghendaki bantuan medis
untuk transisi dari satu seks ke seks lainnya. Transgender juga merupakan sebuah kata umum. Selain
mencakup orang yang identitas gendernya berlawanan dengan seksnya yang ditunjuk (pria
trans dan wanita trans), istilah transgender juga dapat mencakup orang-orang yang tidak secara
spesifik maskulin atau feminin (orang-orang genderqueer seperti bigender, pangender, genderfluid,
atau agender). Definisi transgender lainnya juga mencakup orang-orang yang termasuk ke
dalam gender ketiga atau memiliki gender ketiga transgender. Dalam kasus yang lebih jarang,
istilah transgender digunakan hingga mencakup cross-dresser tanpa memperhatikan identitas gender.

Keadaan transgender tidak terikat dengan orientasi seksual. Orang transgender dapat memilki
orientasi heteroseksual, homoseksual, biseksual, aseksual, dan lain-lain. Istilah transgender berbeda
dengan istilah interseks, yaitu kondisi seseorang yang lahir dengan karakteristik seks fisik yang
"...tidak padan dengan gagasan umum mengenai laki-laki atau perempuan"

Tingkat seorang individu untuk merasa asli, murni, dan nyaman dengan penampilan luarnya serta
menerima identitas aslinya disebut sebagai kesesuaian transgender (transgender congruence). Banyak
dari orang transgender mengalami apa yang disebut disforia gender dan beberapa menerima bantuan
medis seperti terapi penyulihan hormon, operasi penentuan ulang seks, atau psikoterapi. Tidak semua
orang transgender menghendaki penanganan medis dan beberapa tidak melakukannya karena kendala
ekonomi atau kesehatan.
Mayoritas orang transgender menghadapi diskriminasi dalam pekerjaan dan pencarian
kerja, pemenuhan kebutuhan tempat tinggal, serta pelayanan kesehatan. Orang transgender juga tidak
dilindungi oleh hukum dari diskriminasi di banyak tempat. Meski transgender dipandeang sebelah
mata, atau juga mengundang kontroversi, namun beberapa diantara mereka berhasil diakui keberadaan
nya dengan segudang prestasi yang berhasil mereka raih mulai dari dunia hiburan sampai keajang
kecantikan dunia. Banyak fenomena yang terjadi sekarang ini bisa dilihat sebagai contoh nyata
mengapa seseorang memilih untuk menjadi seorang waria, gay, lesbian atau mungkin
transgender.salah satunya karena didalam jiwa seorang lelaki terdapat sifat lemah lembut seperti
layaknya perempuan.
Alasan lain bisa karena kejadian masalalu dalam keluarga dimana seorang ayah menelantarkan anak
lelaki dan istrinya, hingga pada akhirnya anak lelaki tersebut menjadi begitu membenci sosok laki-
laki.
1. Pemerintah perlu memperhatikan pemenuhan hak –hak transgender terkait hak-hak
kehidupan dasar, seperti hak mendapatkan pendidikan, partisipasi politik, terlibat dalam
kegiatan keagamaan dan kehidupan sosial dan ekonomi, serta kesehatan.
2. Pemerintah perlu mendorong masyarakat agar tidak melakukan diskriminasi terhadap
transgender di berbagai sektor agar transgender mampu mandiri dan dapat
mengembangkan potensinya.

Gender sendiri terdiri dari dua aspek :


 Identitas gender, yaitu persepsi internal dan pengalaman sesorang terntang gender mereka,
menggambarkan identifikasi psikologis didalam otak seseorang sebagai laki-laki atau
perempuan.
 Peran gender, dimana merupakan sebuah cara seorang hidup didalam masyarakat dan
berinteraksi dengan orang lain, berdasarkan identitas gender mereka.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimankah proses transgender ?
2. Apa hukum transgender menurut islam, Hindu, Budha, Kristen, Katholik, dan Konghucu

1.3 Tujuan
1. Memahami sisi negative dari transgender
2. Memahami hukum trangender dalam agama
3. Memahami trangender dalam persepsi masyarakat
4. Memahami faktor penyebab transgender
5. Dapat mengingat tanda-tanda dan akibat transgender
BAB II
PEMBAHASAN
5.1 Proses transgender
Proses transgender bisa dilakukan dengan cara pergantian kelamin tidak bisa dilakukan oleh
sembarangan orang dengan mudah. Untuk dapat dilakukan operasi perubahan kelamin sesuai standar
IDI ( Ikatan Dokter Indonesia ) harus didahului oleh observasi oleh tim dokter yang meliputi tes
psikologi, tes hormonal, tes kepribadian, tes kesehatan, yang dilakukan oleh ahli-ahli seperti psikiater,
psikolog, bedah, penyakit dalam, genetikal, obsteetry dan ginecology, setelah melalui serangkaian tes
barulah seseorang dapat melakukan operasi perubahan. Operasi kelamin bisa digolongan termasuk
dalam operasi bedah plastik dan rekontruksi organ tubuh. Dalam melakukan suatu transgender bisa
melalui 2 cara yaitu sebagai berikut :
1. Operasi Ganti Kelamin Dari Pria Ke Wanita
Proses ini melibatkan prosedur pengangkatan penis dan testis, dan pemotongan uretra menjadi lebih
pendek. Sebagian sisa kulit akan digunakan untuk cangkok jaringan pendukung vagina dan
membentuk vagina utuh yang fungsional. Sebuah neoklitoris yang memungkinkan wanita transgender
bisa merasakan sensasi orgasme bisa dibuat dari bagian penis. Wanita transgender akan tetap
mempertahankan prostat mereka.
Setelah prosedur usai, pasien akan melanjutkan penggunaan hormon untuk membentuk kembali
kontur tubuh dan merangsang pertumbuhan payudara atau melakukan pembesaran payudara. Operasi
plastik untuk ‘mempercantik’ wajah, seperti mengubah bentuk mata, tulang pipi, hidung, alis, dagu,
rambut, dan menghilangkan jakun juga bisa dilakukan.

2. Operasi Ganti Kelamin Dari Wanita Ke Pria


Pada operasi ganti kelamin wanita ke pria terbagi dalam tiga tahap. Pertama, akan
dilakukan mastektomi subkutan. Kemudian, rahim dan indung telur akan diangkat, dalam dua
prosedur terpisah. Prosedur terakhir melibatkan transformasi genital, scrotoplasty, dan pembuatan
penis menggunakan jaringan dari klitoris atau vulva atau jaringan tubuh lainnya yang memungkinkan
sensasi seksual.Wanita yang ingin mengganti identitas menjadi laki-laki juga mungkin menjalani
pengangkatan vagina sekaligus pemanjangan uretra (vaginectomy) untuk memungkinkan ia bisa
kencing berdiri. Pemanjangan uretra adalah prosedur tersulit dari keseluruhan proses. Setelah satu
tahun, penis (ereksi) dan testis buatan dapat dicangkokkan saat sensasi seksual telah kembali ke ujung
penis.Selain prosedur pembuatan kelamin, operasi plastik akan dilakukan untuk membuat tampilan
dada menjadi lebih maskulin tidak lagi tampak seperti payudara.Walaupun begitu, tingkat kesuksesan
operasi ganti kelamin dari wanita ke pria termasuk rendah. Pasalnya, prosedur pembuatan penis baru
yang berfungsi optimal terbilang cukup sulit ketika hanya dibangun dari jaringan klitoris yang jauh
lebih sedikit.

2.2 Apa Hukum Transgender Menurut Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katholik, Dan
Konghucu
Agama yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah Islam, Kristen (Katolik dan Protestan),
Hindu, Buddha dan Konghucu. Semua agama itu, mempercayai kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
menyakini Kitab Sucinya serta mengikuti para Nabinya. Kalau mengimani Kepada Tuhan Yang Maha
Esa berarti tidak akan melakukan hubungan sejenis atau berbuat homoseksual karena Tuhan sendiri
melarang hubungan homoseksual dan melanggar fitrah kemanusiaannya. Bahkan Tuhan telah
menjadikan manusia itu berpasang-pasangan antara laki-laki dan perempuan.

1. Menurut Agama Islam

Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. untuk menyelamatkan umat manusia,
baik kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat. Islam adalah agama rasional yang tidak
membenarkan perbuatan homoseksual karena hal itu sudah melanggar fitrah manusia yang Allah
ciptakan dan melanggar pula terhadap sunnatullah bahwa laki-laki sudah dipasangkan dengan
perempuan. Bukan sebaliknya laki-laki senang kepada lali-laki dan perempuan senang kepada
perempuan. Dalam agama islam sudah dicantumkan didalam surah dalam surat Al-Hujurat ayat 13
sebagai berikut yang artinya :

“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang lakilaki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal” {QS. Al-Hujurat [49]:
13}. Allah menjadikan laki-laki dan perempuan supaya saling mengenal, saling memahami, saling
mencintai sehingga terjadi kepada hubungan yang lebih erat lagi untuk dijadikan sebagai suami-istri
yang syah menurut syariat Islam.

Transgender atau mengubah jenis kelamin hukumnya adalah haram dalam islam. Pakar al-quran dan
hadis KH Ahsin Sakho Muhammad menjelaskan mengubah jenis kelamin hanya diperbolehkan
(mubah) apabila seseorang tersebut memiliki kelainan medis . misalnya “ Allah menciptakan setiap
ciptaannya serba sempurna tapi ada juga kejadian yang menyebabkan seseorang tidak sempurna
seperti bibir sumbing dan kelamin ganda itu boleh dilakukan operasi. Ujar KH Ahsin Sakho
Muhammad

2. Menurut Agama Hindu

Transgender (LGBT) menurut sastra yang ada dalam Agama Hindu sangat tidak dibenarkan. Tapi,
faktanya di hal itu tidak bisa dipungkiri memang ada. Sehingga, jika terlahir dan memiliki gen LGBT,
jadikanlah tokoh dalam Itihasa Mahabharata sebagai panutan. Pada kitab suci itu terdapat kata-kata 
untuk menjadi ibu, wanita diciptakan dan untuk menjadi ayah maka laki-laki itu diciptakan.

3. Menurut Agama Budha

Pandangan agama Buddha terhadap perubahan jenis kelamin atau Transgender yang akhir akhir ini
cukup banyak dibicarakan khalayak. Sesungguhnya Agama Buddha tidak banyak membicarakan
masalah gender dan sexual apalagi perubahan jenis kelamin. Agama Buddha tidak memandang
seseorang dari orientasi sexualnya. Agama Buddha hanya melihat seseorang dari tingkah laku serta
perbuatannya. Karena Agama Buddha hanya melihat perbuatanlah yang terpenting, baik perbuatan
lewat pikiran, ucapan maupun tindakan badan, bukan penampilan fisik apalagi orientasi sexualnya.

4. Menurut Agama Kristen

Agama Kristen Kristen (Katolik dan Protestan) adalah agama yang dibawa oleh Yesus Kristus untuk
menyelamatkan umat manusia. Agama Katolik dan Protestan ini, sama-sama menolak perbuatan
homoseksual atau LGBT, bahkan melaknat dan menghukumnya dengan hukuman yang berat terhadap
pelaku transgender. yang tertuang dalam Kitab Imamat sebagai berikut: “Orang laki-laki tak boleh
bersetubuh dengan orang laki-laki, Allah membenci perbuatan itu” [Imamat, 18: 22].

“Apabila seorang laki-laki bersetubuh dengan laki-laki lain, mereka melakukan perbuatan yang keji
dan hina, dan kedua-duanya harus dihukum mati. Mereka mati karena salah mereka sendiri” (Imamat,
20: 13)

Perbuatan homoseksual atau LGBT ( Lesbian, Gay, Bisexual, Treansgender) dalam Kitab Perjanjian
Lama dengan tegas bahwa perbuatan itu adalah perbuatan yang keji dan hina, bahkan dibenci Allah
sehingga mereka itu harus dihukum mati karena mereka telah melakukan perbuatan yang menentang
hukum Allah yang telah menciptakan laki-laki dan perempuan.

5. Menurut Agama Konghucu


Dalam kitab suci Konghuchu, Uung mengungkapkan, perkawinan hanya bisa dilaksanakan oleh
laki-laki dan perempuan. Tujuannya yakni memuliakan Tuhan dan leluhur serta meneruskan
keturunan.
Sehingga, apabila ada pernikahan yang sejenis, maka hal tersebut jelas tidak sesuai dengan ajaran
Konghuchu.

Sisi negative dari transgender


Kaum transgender lebih berisiko mengidap gangguan mental karena konflik dalam dirinya sendiri
tentang identitas gender nya,dan juga karena deskriminasi dan tekanan social, jika menjadi
transgender membuatnya merasa tertekan,depresi,atau menjadi tidak mampu menjalani aktivitas
sehari-hari,seperti bekerja dan membangun hubungan dengan orang lain.

Beberapa metode lain mengandung resiko yang bahkan lebih berbahaya misalnya,menyuntikkan
silicon untuk membuat bagian tubuh tertentu, yang dapat mengakibatkan kesehatan dikemudian hari,
juga perubahan bentuk yang tidak diinginkan pada wajah dan tubuh.

Silicon yang disuntikkan dengan jarum suntik yang digunakan bergantian bisa berisiko mendatangkan
penyakit,seperti hepatitis dan hiv.

Cara pandang terhadap transgender

Tujuan dari pembahasan ini adalah memberikan pandangan yang benar tentang keberadaan
komunitas transgender, dapat dipahami keberdaan kaum transgender sebagai bagian dari
masyarakat yang memiliki dari hak yang sama, agar kita mengerti tindakan yang harus kita
lakukan tanpa harus bertindak secara tidak wajar terhadap orang yang memiliki perbedaan, serta
melakukan perubahan tanpa harus terjadi pemaksaan yang mengakibatkan tindakan kurang baik.

Transgender Dalam Persepsi Masyarakat


Fenomena transgender dalam masyarakat mendapatkan berbagai macam reaksi. Kasus-kasus pun
banyak bermunculan sehingga membutuhkan penanganan. Dalam penelitian ini memfokuskan pada
persepsi masyarakat kota Makassar terhadap keberadaan transgender. Untuk menjawabnya peneliti
menggunakan pendekatan secara agama dan sosiologi. Adapun jenis penelitian ini adalah kuantitatif
deskriptif dengan menggunakan metode survey , yaitu dengan melakukan pendekatan langsung
terhadap masyarakat kota Makassar sebagai sasaran melalui penyebaran angket/questioner kepada
masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, dipaparkan mengenai persepsi yang diberikan masyarakat
Makassar tentang keberadaan transgender.Peneliti menemukan jawaban yang bervariasi dari
responden mengenai persepsi tentang transgender secara subjektif.Dapat diketahui bahwa transgender
adalah orang yang memiliki kelainan biologis misalnya terlahir dengan dua alat kelamin dan adapula
yang disebabkan oleh beberapa faktor eksternal seperti adanya pengaruh lingkungan pergaulan.
Salah satu bentuk perilaku yang diangap menyimpang dari peran gender yang telah
dikonstruksikan ini adalah transgender, yaitu orang-orang yang mengidentifikasikan seksualnya
secara gender berbeda dari jenis kelaminnya secara biologis .Kehadiran seorang waria
merupakan suatu proses yang panjang, baik secara individual maupun sosial. Secara
individual antara lain, lahirnya perilaku waria tidak lepas dari suatu proses atau dorongan yang
kuat dari dalam dirinya, bahwa fisik mereka tidak sesuai dengan kondisi psikis, hal ini menimbulkan
konflik psikologis dalam dirinya. Mereka mempresentasikan perilaku yang jauh berbeda dengan
laki-laki, tetapi bukan sebagai perempuan. Permasalahannya tidak sekedar menyangkut masalah
moral dan perilaku yang dianggap tidak wajar, namun merupakan dorongan seksual yang
sudah menetap dan memerlukan penyaluran. Berbagai dorongan seksual waria belum
sepenuhnya dapat diterima oleh masyarakat, secara normatif tidak ada kelamin ketiga di antara
laki-laki dan perempuan. Dalam penelitian ini, penulis ingin menjelaskan terkait “Transgender
Dalam Persepsi Masyarakat Kota Makassar .Hal tersebut untuk bagaimana persepsi masyarakat
terhadap keberadaan transgender sebagai kelompok minoritas yang termarjinalkan. Dampak
menjadi transegender didalam pandangan masyarakat bisa menyebabkan masalah gender yang
kesetaraannya selalu menjadi pembicaraan dalam lingkungan masyarakat, ini terjadi karena sangat
minimnya pengetahuan dan lebarnya kesenjangan yang ada antara keadaan yang sebenarnya dialami
transgender dan transeksual dan pengetahuan yang dimiliki masyarakat. Kebanyakan masyarakat yang
memang dalam kondisi ketidaktahuan. Kesenjangan ini terjadi karena sangat jarang ada transgender
yang mampu dan berani membuka dirinya untuk mengungkap apa yang sebenarnya dialaminya.
jangan

Faktor penyebab transgender


1. Faktor bawaan (hormone dan gen)
Faktor genetic dan fisiologis adalah faktor yang ada dalam diri individu karena ada masalah
antara lain dalam susunan kromosom, ketidakseimbangan hormon, struktur otak maupun kelainan
susunan saraf otak.
Pada dasarnya kromosom laki laki memiliki genetic XY, sedangkan perempuan normal adalah
XX. Bagi beberapa orang laki laki memiliki genetik XXy. Dalam kondisi ini laki laki tersebut
memiliki satu lagi kromosom X sebagai tambahan, maka perilakunya agak mirip dengan seorang
perempuan. Karakter laki-laki dari segi suara, fisik, gerak-gerik dan kecenderungan terhadap wanita
banyak dipengaruhi oleh hormone testeron seseorang rendah, bisa mempengaruhi perilaku laki-laki
tersebut mirip kepada perempuan.

2. Faktor lingkungan
a. Keluarga
Didalam keluarga biasa nya terjadi permasalahan orang tua dan anak misalnya pada anak laki-
laki saat masih kecil sering disuruh membersihkan rumah, memberikan mainan seperti
boneka, sehingga pada anak tersebut sudah terbiasa dengan apa yang dia lakukan sejak kecil
jadi pada saat dewasa ia masih bersikap seperti perempuan.
b. Faktor lingkungan
diantaranya pendidikan yang salah pada masa kecil dengan membiarkan anak laki-laki
berkembang dalam tingkah laku perempuan dalam bermain sesama teman lawan jenis
sehingga ia terbawa oleh perilaku tersebut.
c. Pergaulan
Kebiasaan pergaulan dan lingkungan salah satu pendorong perilaku transgender. Pergaulan ini
bisanya terjadi pada teman dilingkungan kita sendiri dalam hal ini sering terjadi diantara
keduanya bisa memiliki rasa yang sama, dan terjadilah gay, dan lesbian
Tanda-tanda dan akibat dari transgender

1. Perasaan tidak nyaman dan tidak pusas dengan keadaan anatomi seksnya.
2. Berharap dapat berganti jenis kelamin dan hidup dengan jenis kelamin lain.
3. Adanya penampilan fisik interseks atau genetik yang tidak normal.

Salah satu akibatnya transgender ialah sebutan waria atau wanita pria. Waria adalah orang yang secara
psikis merasakan adanya ketidakcocokan antara jati diri yang dimiliki dengan alat kelaminnya,
sehingga akhirnya memilih sifat dan perilaku lawan jenisnya yaitu wanita. Fisik mereka laki-laki
namun cara berjalan, berbicara dan dandanan mereka mirip perempuan.

Orang yang secara genetik mempunyai potensi penyimpangan ini dan apabila didukung oleh
lingkungan keinginannya sangat besar untuk berubah diri jadi waria. Akibat lainnya juga dari faktor
ekonomi misalnya, awalnya hanya untuk mendapatkan uang tapi lama-kelamaan jadi keterusan.

Populasi Lgbt Di Berbagai Kota Di Indonesia


Populasi LGBT di berbagai kota di Indonesia Belum diketahui jumlah populasi LGBT di Indonesia.
Informasi yang diperoleh dari Kemenkes terdapat peningkatan jumlah Transgender (Waria) secara
bermakna antara tahun 2002 dan 2009, tetapi tidak terdapat peningkatan bermakna dari tahun 2009
dan 2012. Populasinya tidak ada yang pasti namun mengacu data populasi rawan terdampak HIV
jumlah waria diperkirakan mencapai 597 ribu orang, sedangkan Lelaki yang seks dengan lelaki
termasuk biseksual mencapai lebih dari 1 juta orang [Kemenkes RI, 2014].

Sumber lain dari menyebutkan jika menggunakan prevalensi dari populasinya bisa mencapai 3 juta.
Sedangkan populasi lesbian belum banyak diketahui. Pandangan masyarakat mengenai isu LGBT
masih beragam tergantung latar belakang budaya, agama, kelompok sosial, media, keluarga,
pergaulan sebaya, gender dan interaksi dengan individu LGBT [ Lehman& Thornwel ]. Tingkat
penolakan, dan penerimaan terhadap LGBT sangat tergantung pada faktor faktor di atas. Melihat
tuntutan dan perjuangan yang dilakukan kelompok LGBT di Indonesia, mengidikasikan bahwa
masyarakat terutama kalangan keagamaan tidak bisa menerima keberadaannya. Sebagian besar
kalangan keagamaan menghujat perilaku dan orientasi seksual kelompok LGBT ini.

MUI bahkan sudah mengeluarkan fatwa yang menolak praktek hubungan badan dan perkawinan
sesama jenis. Sebagian masyarakat bersikap netral, menerima keadaan LGBT namun tidak
mendukung LGBT untuk melakukan kegiatan secara terbuka. Kelompok ini beranggapan semua
orang mempunyai hak yang sama untuk hidup memenuhi hak hak sebagai manusia namun tetap 3
mempertimbangkan konteks lokal. Sedangkan kelompok yang pendukung adalah kelompok LGBT,
para aktivist dan penggerak kesetaraan yang menginginkan LGBT juga punya hak yang sama tanpa
batasan dalam konteks apapun, termasuk dalam perkawinan sejenis

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Transgender adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang yang melakukan, merasa,
berpikir atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yng ditetapkam saat mereka lahir. Proses transgender
bisa dilakukan dengan cara pergantian kelamin tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang dengan
mudah. Dalam pandangan semua agama transgender tidak diperbolehkan atau dipersetujui. Karena
itu menentang takdir Tuhan Yang Maha Esa, dan jika seseorang melakukan hal tersebut berarti ia
melanggar takdir Tuhan yang telah di tetapkan sejak ia lahir. Gejala daru transgender itu sendiri
biasanya adanya suatu ketidakpuasaan seseorang karena merasa tidak adanya kecocokan antara
bentuk fisik dan kelamin dengan kejiwaan ataupun tidakpuasan dengan alat kelamin yang
dimilikinya.transgender tak lain adalah penyimpangan social yang dilakukan dalam masyarakat.

Sebagian kelompok LGBT termasuk Waria di Indonesia menuntut haknya agar bisa kawin dengan
sesama jenis kelamin. Sebagian kelompok lain merasa tidak perlu menuntut haknya untuk bisa kawin
dengan sesama jenis karena menganggap bahwa kawin dengan sesama jenis tidak dibenarkan secara
sosial dan agama dan jika hal terjadi maka akan ada resistensi dari masyarakat. Pada umumnya para
Waria mendapat pengalaman yang kurang menyenangkan saat mengakses layanan kesehatan dan
mencari pekerjaan formal. Ketika mengakses layanan kesehatan biasanya mereka akan memilih
datang ke tempat layanan yang dikelola LSM atau ke petugas kesehatan yang sudah mereka kenal.
Bagi mereka yang tidak mempunyai ketrampilan hidup maka mereka akan menjadi pengamen atau
PSK. Dalam kehidupan beragama, Sebagian Waria berkeinginan bisa melakukan kegiatan keagamaan
tanpa hambatan. Namun demikian masyarakat masih memperlakukan dengan orang: sinis bahkan dari
tempat ibadah.

3.2 Saran

Sebagai manusia yang berpendidikan dan bermoral tidaklah pantas menyikapi hal tersebut secara
keras dengan cara mendiskriminasi. Dalam Islam pula tidak dianjurkan untuk mengolok-olok suatu
kaum yang bisa jadi kaum itu lebih baik dari kita. Namun untuk “mendukung” gerakan tersebut
berkembang luas sebaiknya tidak setuju, karena homoseksual dan transgender tidak dapat meneruskan
generasi selanjutnya sebab mereka orientasi seksualnya sesama jenis. Tentu tidak mungkin manusia
dapat berkembang biak mencetak generasi yang baik di masa depan

Pemerintah perlu memperhatikan pemenuhan hak –hak transgender terkait hak-hak kehidupan dasar,
seperti hak mendapatkan pendidikan, partisipasi politik, terlibat dalam kegiatan keagamaan dan
kehidupan sosial dan ekonomi, serta kesehatan.

Pemerintah perlu mendorong masyarakat agar tidak melakukan diskriminasi terhadap transgender di
berbagai sektor agar transgender mampu mandiri dan dapat mengembangkan potensinya.

Anda mungkin juga menyukai