TRANSGENDER
TIM PENYUSUN:
D3 KEBIDANAN TINGKAT 1
KELOMPOK 2
DOSEN PEMBIMBING:
DRS, H. SYAIFUL BAHRI, M.Pd
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Transgender adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang yang melakukan,
merasa, berpikir atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkam saat mereka lahir. Orang
transgender juga terkadang disebut sebagai orang transseksual jika ia menghendaki bantuan medis
untuk transisi dari satu seks ke seks lainnya. Transgender juga merupakan sebuah kata umum. Selain
mencakup orang yang identitas gendernya berlawanan dengan seksnya yang ditunjuk (pria
trans dan wanita trans), istilah transgender juga dapat mencakup orang-orang yang tidak secara
spesifik maskulin atau feminin (orang-orang genderqueer seperti bigender, pangender, genderfluid,
atau agender). Definisi transgender lainnya juga mencakup orang-orang yang termasuk ke
dalam gender ketiga atau memiliki gender ketiga transgender. Dalam kasus yang lebih jarang,
istilah transgender digunakan hingga mencakup cross-dresser tanpa memperhatikan identitas gender.
Keadaan transgender tidak terikat dengan orientasi seksual. Orang transgender dapat memilki
orientasi heteroseksual, homoseksual, biseksual, aseksual, dan lain-lain. Istilah transgender berbeda
dengan istilah interseks, yaitu kondisi seseorang yang lahir dengan karakteristik seks fisik yang
"...tidak padan dengan gagasan umum mengenai laki-laki atau perempuan"
Tingkat seorang individu untuk merasa asli, murni, dan nyaman dengan penampilan luarnya serta
menerima identitas aslinya disebut sebagai kesesuaian transgender (transgender congruence). Banyak
dari orang transgender mengalami apa yang disebut disforia gender dan beberapa menerima bantuan
medis seperti terapi penyulihan hormon, operasi penentuan ulang seks, atau psikoterapi. Tidak semua
orang transgender menghendaki penanganan medis dan beberapa tidak melakukannya karena kendala
ekonomi atau kesehatan.
Mayoritas orang transgender menghadapi diskriminasi dalam pekerjaan dan pencarian
kerja, pemenuhan kebutuhan tempat tinggal, serta pelayanan kesehatan. Orang transgender juga tidak
dilindungi oleh hukum dari diskriminasi di banyak tempat. Meski transgender dipandeang sebelah
mata, atau juga mengundang kontroversi, namun beberapa diantara mereka berhasil diakui keberadaan
nya dengan segudang prestasi yang berhasil mereka raih mulai dari dunia hiburan sampai keajang
kecantikan dunia. Banyak fenomena yang terjadi sekarang ini bisa dilihat sebagai contoh nyata
mengapa seseorang memilih untuk menjadi seorang waria, gay, lesbian atau mungkin
transgender.salah satunya karena didalam jiwa seorang lelaki terdapat sifat lemah lembut seperti
layaknya perempuan.
Alasan lain bisa karena kejadian masalalu dalam keluarga dimana seorang ayah menelantarkan anak
lelaki dan istrinya, hingga pada akhirnya anak lelaki tersebut menjadi begitu membenci sosok laki-
laki.
1. Pemerintah perlu memperhatikan pemenuhan hak –hak transgender terkait hak-hak
kehidupan dasar, seperti hak mendapatkan pendidikan, partisipasi politik, terlibat dalam
kegiatan keagamaan dan kehidupan sosial dan ekonomi, serta kesehatan.
2. Pemerintah perlu mendorong masyarakat agar tidak melakukan diskriminasi terhadap
transgender di berbagai sektor agar transgender mampu mandiri dan dapat
mengembangkan potensinya.
1.3 Tujuan
1. Memahami sisi negative dari transgender
2. Memahami hukum trangender dalam agama
3. Memahami trangender dalam persepsi masyarakat
4. Memahami faktor penyebab transgender
5. Dapat mengingat tanda-tanda dan akibat transgender
BAB II
PEMBAHASAN
5.1 Proses transgender
Proses transgender bisa dilakukan dengan cara pergantian kelamin tidak bisa dilakukan oleh
sembarangan orang dengan mudah. Untuk dapat dilakukan operasi perubahan kelamin sesuai standar
IDI ( Ikatan Dokter Indonesia ) harus didahului oleh observasi oleh tim dokter yang meliputi tes
psikologi, tes hormonal, tes kepribadian, tes kesehatan, yang dilakukan oleh ahli-ahli seperti psikiater,
psikolog, bedah, penyakit dalam, genetikal, obsteetry dan ginecology, setelah melalui serangkaian tes
barulah seseorang dapat melakukan operasi perubahan. Operasi kelamin bisa digolongan termasuk
dalam operasi bedah plastik dan rekontruksi organ tubuh. Dalam melakukan suatu transgender bisa
melalui 2 cara yaitu sebagai berikut :
1. Operasi Ganti Kelamin Dari Pria Ke Wanita
Proses ini melibatkan prosedur pengangkatan penis dan testis, dan pemotongan uretra menjadi lebih
pendek. Sebagian sisa kulit akan digunakan untuk cangkok jaringan pendukung vagina dan
membentuk vagina utuh yang fungsional. Sebuah neoklitoris yang memungkinkan wanita transgender
bisa merasakan sensasi orgasme bisa dibuat dari bagian penis. Wanita transgender akan tetap
mempertahankan prostat mereka.
Setelah prosedur usai, pasien akan melanjutkan penggunaan hormon untuk membentuk kembali
kontur tubuh dan merangsang pertumbuhan payudara atau melakukan pembesaran payudara. Operasi
plastik untuk ‘mempercantik’ wajah, seperti mengubah bentuk mata, tulang pipi, hidung, alis, dagu,
rambut, dan menghilangkan jakun juga bisa dilakukan.
2.2 Apa Hukum Transgender Menurut Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katholik, Dan
Konghucu
Agama yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah Islam, Kristen (Katolik dan Protestan),
Hindu, Buddha dan Konghucu. Semua agama itu, mempercayai kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
menyakini Kitab Sucinya serta mengikuti para Nabinya. Kalau mengimani Kepada Tuhan Yang Maha
Esa berarti tidak akan melakukan hubungan sejenis atau berbuat homoseksual karena Tuhan sendiri
melarang hubungan homoseksual dan melanggar fitrah kemanusiaannya. Bahkan Tuhan telah
menjadikan manusia itu berpasang-pasangan antara laki-laki dan perempuan.
Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. untuk menyelamatkan umat manusia,
baik kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat. Islam adalah agama rasional yang tidak
membenarkan perbuatan homoseksual karena hal itu sudah melanggar fitrah manusia yang Allah
ciptakan dan melanggar pula terhadap sunnatullah bahwa laki-laki sudah dipasangkan dengan
perempuan. Bukan sebaliknya laki-laki senang kepada lali-laki dan perempuan senang kepada
perempuan. Dalam agama islam sudah dicantumkan didalam surah dalam surat Al-Hujurat ayat 13
sebagai berikut yang artinya :
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang lakilaki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal” {QS. Al-Hujurat [49]:
13}. Allah menjadikan laki-laki dan perempuan supaya saling mengenal, saling memahami, saling
mencintai sehingga terjadi kepada hubungan yang lebih erat lagi untuk dijadikan sebagai suami-istri
yang syah menurut syariat Islam.
Transgender atau mengubah jenis kelamin hukumnya adalah haram dalam islam. Pakar al-quran dan
hadis KH Ahsin Sakho Muhammad menjelaskan mengubah jenis kelamin hanya diperbolehkan
(mubah) apabila seseorang tersebut memiliki kelainan medis . misalnya “ Allah menciptakan setiap
ciptaannya serba sempurna tapi ada juga kejadian yang menyebabkan seseorang tidak sempurna
seperti bibir sumbing dan kelamin ganda itu boleh dilakukan operasi. Ujar KH Ahsin Sakho
Muhammad
Transgender (LGBT) menurut sastra yang ada dalam Agama Hindu sangat tidak dibenarkan. Tapi,
faktanya di hal itu tidak bisa dipungkiri memang ada. Sehingga, jika terlahir dan memiliki gen LGBT,
jadikanlah tokoh dalam Itihasa Mahabharata sebagai panutan. Pada kitab suci itu terdapat kata-kata
untuk menjadi ibu, wanita diciptakan dan untuk menjadi ayah maka laki-laki itu diciptakan.
Pandangan agama Buddha terhadap perubahan jenis kelamin atau Transgender yang akhir akhir ini
cukup banyak dibicarakan khalayak. Sesungguhnya Agama Buddha tidak banyak membicarakan
masalah gender dan sexual apalagi perubahan jenis kelamin. Agama Buddha tidak memandang
seseorang dari orientasi sexualnya. Agama Buddha hanya melihat seseorang dari tingkah laku serta
perbuatannya. Karena Agama Buddha hanya melihat perbuatanlah yang terpenting, baik perbuatan
lewat pikiran, ucapan maupun tindakan badan, bukan penampilan fisik apalagi orientasi sexualnya.
Agama Kristen Kristen (Katolik dan Protestan) adalah agama yang dibawa oleh Yesus Kristus untuk
menyelamatkan umat manusia. Agama Katolik dan Protestan ini, sama-sama menolak perbuatan
homoseksual atau LGBT, bahkan melaknat dan menghukumnya dengan hukuman yang berat terhadap
pelaku transgender. yang tertuang dalam Kitab Imamat sebagai berikut: “Orang laki-laki tak boleh
bersetubuh dengan orang laki-laki, Allah membenci perbuatan itu” [Imamat, 18: 22].
“Apabila seorang laki-laki bersetubuh dengan laki-laki lain, mereka melakukan perbuatan yang keji
dan hina, dan kedua-duanya harus dihukum mati. Mereka mati karena salah mereka sendiri” (Imamat,
20: 13)
Perbuatan homoseksual atau LGBT ( Lesbian, Gay, Bisexual, Treansgender) dalam Kitab Perjanjian
Lama dengan tegas bahwa perbuatan itu adalah perbuatan yang keji dan hina, bahkan dibenci Allah
sehingga mereka itu harus dihukum mati karena mereka telah melakukan perbuatan yang menentang
hukum Allah yang telah menciptakan laki-laki dan perempuan.
Beberapa metode lain mengandung resiko yang bahkan lebih berbahaya misalnya,menyuntikkan
silicon untuk membuat bagian tubuh tertentu, yang dapat mengakibatkan kesehatan dikemudian hari,
juga perubahan bentuk yang tidak diinginkan pada wajah dan tubuh.
Silicon yang disuntikkan dengan jarum suntik yang digunakan bergantian bisa berisiko mendatangkan
penyakit,seperti hepatitis dan hiv.
Tujuan dari pembahasan ini adalah memberikan pandangan yang benar tentang keberadaan
komunitas transgender, dapat dipahami keberdaan kaum transgender sebagai bagian dari
masyarakat yang memiliki dari hak yang sama, agar kita mengerti tindakan yang harus kita
lakukan tanpa harus bertindak secara tidak wajar terhadap orang yang memiliki perbedaan, serta
melakukan perubahan tanpa harus terjadi pemaksaan yang mengakibatkan tindakan kurang baik.
2. Faktor lingkungan
a. Keluarga
Didalam keluarga biasa nya terjadi permasalahan orang tua dan anak misalnya pada anak laki-
laki saat masih kecil sering disuruh membersihkan rumah, memberikan mainan seperti
boneka, sehingga pada anak tersebut sudah terbiasa dengan apa yang dia lakukan sejak kecil
jadi pada saat dewasa ia masih bersikap seperti perempuan.
b. Faktor lingkungan
diantaranya pendidikan yang salah pada masa kecil dengan membiarkan anak laki-laki
berkembang dalam tingkah laku perempuan dalam bermain sesama teman lawan jenis
sehingga ia terbawa oleh perilaku tersebut.
c. Pergaulan
Kebiasaan pergaulan dan lingkungan salah satu pendorong perilaku transgender. Pergaulan ini
bisanya terjadi pada teman dilingkungan kita sendiri dalam hal ini sering terjadi diantara
keduanya bisa memiliki rasa yang sama, dan terjadilah gay, dan lesbian
Tanda-tanda dan akibat dari transgender
1. Perasaan tidak nyaman dan tidak pusas dengan keadaan anatomi seksnya.
2. Berharap dapat berganti jenis kelamin dan hidup dengan jenis kelamin lain.
3. Adanya penampilan fisik interseks atau genetik yang tidak normal.
Salah satu akibatnya transgender ialah sebutan waria atau wanita pria. Waria adalah orang yang secara
psikis merasakan adanya ketidakcocokan antara jati diri yang dimiliki dengan alat kelaminnya,
sehingga akhirnya memilih sifat dan perilaku lawan jenisnya yaitu wanita. Fisik mereka laki-laki
namun cara berjalan, berbicara dan dandanan mereka mirip perempuan.
Orang yang secara genetik mempunyai potensi penyimpangan ini dan apabila didukung oleh
lingkungan keinginannya sangat besar untuk berubah diri jadi waria. Akibat lainnya juga dari faktor
ekonomi misalnya, awalnya hanya untuk mendapatkan uang tapi lama-kelamaan jadi keterusan.
Sumber lain dari menyebutkan jika menggunakan prevalensi dari populasinya bisa mencapai 3 juta.
Sedangkan populasi lesbian belum banyak diketahui. Pandangan masyarakat mengenai isu LGBT
masih beragam tergantung latar belakang budaya, agama, kelompok sosial, media, keluarga,
pergaulan sebaya, gender dan interaksi dengan individu LGBT [ Lehman& Thornwel ]. Tingkat
penolakan, dan penerimaan terhadap LGBT sangat tergantung pada faktor faktor di atas. Melihat
tuntutan dan perjuangan yang dilakukan kelompok LGBT di Indonesia, mengidikasikan bahwa
masyarakat terutama kalangan keagamaan tidak bisa menerima keberadaannya. Sebagian besar
kalangan keagamaan menghujat perilaku dan orientasi seksual kelompok LGBT ini.
MUI bahkan sudah mengeluarkan fatwa yang menolak praktek hubungan badan dan perkawinan
sesama jenis. Sebagian masyarakat bersikap netral, menerima keadaan LGBT namun tidak
mendukung LGBT untuk melakukan kegiatan secara terbuka. Kelompok ini beranggapan semua
orang mempunyai hak yang sama untuk hidup memenuhi hak hak sebagai manusia namun tetap 3
mempertimbangkan konteks lokal. Sedangkan kelompok yang pendukung adalah kelompok LGBT,
para aktivist dan penggerak kesetaraan yang menginginkan LGBT juga punya hak yang sama tanpa
batasan dalam konteks apapun, termasuk dalam perkawinan sejenis
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Transgender adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang yang melakukan, merasa,
berpikir atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yng ditetapkam saat mereka lahir. Proses transgender
bisa dilakukan dengan cara pergantian kelamin tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang dengan
mudah. Dalam pandangan semua agama transgender tidak diperbolehkan atau dipersetujui. Karena
itu menentang takdir Tuhan Yang Maha Esa, dan jika seseorang melakukan hal tersebut berarti ia
melanggar takdir Tuhan yang telah di tetapkan sejak ia lahir. Gejala daru transgender itu sendiri
biasanya adanya suatu ketidakpuasaan seseorang karena merasa tidak adanya kecocokan antara
bentuk fisik dan kelamin dengan kejiwaan ataupun tidakpuasan dengan alat kelamin yang
dimilikinya.transgender tak lain adalah penyimpangan social yang dilakukan dalam masyarakat.
Sebagian kelompok LGBT termasuk Waria di Indonesia menuntut haknya agar bisa kawin dengan
sesama jenis kelamin. Sebagian kelompok lain merasa tidak perlu menuntut haknya untuk bisa kawin
dengan sesama jenis karena menganggap bahwa kawin dengan sesama jenis tidak dibenarkan secara
sosial dan agama dan jika hal terjadi maka akan ada resistensi dari masyarakat. Pada umumnya para
Waria mendapat pengalaman yang kurang menyenangkan saat mengakses layanan kesehatan dan
mencari pekerjaan formal. Ketika mengakses layanan kesehatan biasanya mereka akan memilih
datang ke tempat layanan yang dikelola LSM atau ke petugas kesehatan yang sudah mereka kenal.
Bagi mereka yang tidak mempunyai ketrampilan hidup maka mereka akan menjadi pengamen atau
PSK. Dalam kehidupan beragama, Sebagian Waria berkeinginan bisa melakukan kegiatan keagamaan
tanpa hambatan. Namun demikian masyarakat masih memperlakukan dengan orang: sinis bahkan dari
tempat ibadah.
3.2 Saran
Sebagai manusia yang berpendidikan dan bermoral tidaklah pantas menyikapi hal tersebut secara
keras dengan cara mendiskriminasi. Dalam Islam pula tidak dianjurkan untuk mengolok-olok suatu
kaum yang bisa jadi kaum itu lebih baik dari kita. Namun untuk “mendukung” gerakan tersebut
berkembang luas sebaiknya tidak setuju, karena homoseksual dan transgender tidak dapat meneruskan
generasi selanjutnya sebab mereka orientasi seksualnya sesama jenis. Tentu tidak mungkin manusia
dapat berkembang biak mencetak generasi yang baik di masa depan
Pemerintah perlu memperhatikan pemenuhan hak –hak transgender terkait hak-hak kehidupan dasar,
seperti hak mendapatkan pendidikan, partisipasi politik, terlibat dalam kegiatan keagamaan dan
kehidupan sosial dan ekonomi, serta kesehatan.
Pemerintah perlu mendorong masyarakat agar tidak melakukan diskriminasi terhadap transgender di
berbagai sektor agar transgender mampu mandiri dan dapat mengembangkan potensinya.