Anda di halaman 1dari 11

HUKUM TRANSGENDER DALAM ISLAM

Disusun oleh :
Putri Novira (151811913004)
Adhelia Fadila Sari (151811913087)
Alvionita Chumaidi P (151811913026)
Shinta Dwi Putri M (151811913023)
Nadya Priska Arsya (151811913021)
 Apa yang di maksud transgender?
 Faktor-faktor apa sajakah yang mendorong
seseorang melakukan transgender?
 Apa resiko kesehatan terhadap kasus transgender?
 Bagaimana pandangan islam terhadap
transgender?
Apa yang di maksud transgender?

Transgender adalah istilah yang digunakan untuk


mendeskripsikan orang yang melakukan, merasa, berpikir atau
terlihat berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkan saat mereka
lahir. "Transgender" tidak menunjukkan bentuk spesifik apapun
dari orientasi seksual orangnya. Orang-orang transgender dapat
saja mengidentifikasikan dirinya sebagai heteroseksual,
homoseksual, biseksual, panseksual, poliseksual, atau aseksual.
Sedangkan operasi kelamin adalah pergantian jenis
kelamin, biasa berupa perbaikan atau penyempurnaan kelamin
terhadap orang yang cacat kelamin, pembuangan salah satu
kelamin (kelamin ganda) atau operasi pergantian jenis kelamin
yang dilakukan terhadap orang yang memiliki kelamin normal.
Faktor-faktor apa sajakah yang mendorong
seseorang melakukan transgender?

1. Faktor bawaan (hormon dan gen) atau


Transseksualisme
2. Faktor lingkungan.
Apa resiko kesehatan terhadap kasus transgender?

1. Resiko kanker pada pemakaian hormonal terapi


yang juga di pakai transisi gender
2. Resiko terpapar pada virus HIV akibat perilaku
dan gaya hidup transgender
Bagaimana pandangan islam
terhadap transgender?
 Pendapat-pendapat yang mengharamkan operasi pergantian kelamin
Melakukan operasi pergantian kelamin yang dilakukan oleh orang
yang normal dan sempurna organ kelaminnya yaitu penis (dzakar) bagi laki-
laki dan vagina (farj) bagi perempuan yang dilengkapi dengan rahim dan
ovarium tidak dibolehkan dan diharamkan. Berikut yang mengaharamkan
operasi pergantian kelamin:
Q.S. Al-Hujurat: 13,
“Yaa ai-yuhaannaasu innaa khalaqnaakum min dzakarin wa-untsa
waja'alnaakum syu'uuban waqabaa-ila lita'aarafuu inna akramakum 'indallahi
atqaakum innallaha 'aliimun khabiirun’”
yang artinya “hai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakn kamu
dari seorang pria dan wanita dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling mengenal, sesungguhnya oaring yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah, ialah orang yang paling bertaqwa diantara
kamu, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan lagi Maha Mengenal”.
Q.S. Al-Hujurat: 13,
“Yaa ai-yuhaannaasu innaa khalaqnaakum min dzakarin wa-untsa
waja'alnaakum syu'uuban waqabaa-ila lita'aarafuu inna akramakum 'indallahi
atqaakum innallaha 'aliimun khabiirun’”
yang artinya “hai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakn kamu dari
seorang pria dan wanita dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling mengenal, sesungguhnya oaring yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah, ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui dan lagi Maha Mengenal”.
Hadist Nabi riwayat Bukhari dan enam ahli hadis lainya dari Ibnu
Mas’ud.
yang artinya: Allah mengutuk para wanita tukang tato, yang meminta
ditato, yang menghilangkan bulu muka, yang meminta dihilangkan bulu
mukanya, dan para wanta yang memotong (pengur) giginya, yang semua itu
dilakukan untuk kecantikan dengan mengubah ciptaan Allah.
 Operasi yang hukumnya boleh dilakukan
Boleh dilakukan atau hukum melakukan operasi kelamin tergantung kepada keadaan
kelamin luar dan dalam
1. Apabila seseorang punya organ kelamin dua atau ganda: penis dan vagina, maka
untuk memperjelas identitas kelaminnya, ia boleh melakukan operasi mematikan salah
satu organ kelaminnya dan menghidupkan organ kelamin yang lain yang sesuai dengan
organ kelamin bagian dalam.
2. Apabila seseorang punya organ kelamin satu yang kurang sempurna bentuknya,
misalnya ia memiliki vagina yang tidak berlubang dan ia mempunyai rahim dan
ovarium, maka ia boleh bahkan dianjurkan oleh agama untuk operasi memberi
lubangpada vaginanya, begitu juga sebaliknya.Operasi kelamin yang bersifat tashih
dan takmil (perbaikan atau penyempurnaan) dan bukan pergantian jenis kelamin,
menurut para ulama dibolehkan menurut syariat.
Kesimpulan
 Pergantian atau operasi pergantian yang dilakukan terhadap
orang yang normal organ kelaminnya maka hukumnya adalah
HARAM atau sangat tidak dibolehkan oleh syariat Islam, karena
mengubah ciptaan Allah tanpa alasan yang hak. Karena telah
dijelaskan didalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 13, An-Nisa
ayat 119, dan juga hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Dan yang
diperbolehkan dalam syariat Islam adalah operasi perbaikan atau
penyempurnaan organ kelamin terhadap orang yang cacat kelamin
demi terciptanya kemaslahatan, dan juga untuk menghilangkan
bahaya yang ditimbulkan. Serta perbaikan atau penyempurnaan
terhadap orang memiliki organ kelamin ganda, maka diwajibkan
untuk mematikan salah satu organ kelamin sesuai organ kelamin
didalamnya, karena bermanfaat untuk memperjelas status dan
menghilangkan kelainan psikis dan social agar tidak terjerumus
kedalam hal yang menyesatkan dan dosa.

Anda mungkin juga menyukai