Disusun Oleh:
Ella Rusnida21117048
Es Jumiati 21117051
Geryl Genoneva Frans 21117055
Heni Bayu Putri 21117060
Kelas III B
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok yang diberikan
oleh dosen mata kuliah AIK V yaitu Bapak M. Sulaiman, S.PD.I, M.PD.I
Dalam penyusunan makalah ini kami menggunakan metode pustaka.
Dimana pengumpulan data diperoleh dari berbagai macam sumber buku dan
jurnal, bahan untuk dijadikan suatu makalah. Kami mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini, kami akui
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan
kritik serta saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.
Terimakasih
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...............................................................................................
B. Saran ..........................................................................................................
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian transgender.
2. Untuk mengetahui hukum transgender dalam Islam.
3. Untuk mengetahui pengertian transfusi darah.
4. Untuk mengetahui hukum transfusi darah dalam Islam.
5. Untuk mengetahui pengertian protesa dan ortesa.
6. Untuk mengetahui hukum penggunaan protesa dan ortesa dalam Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Transgender
1. Pengertian Transgender
a. Perasaan tidak nyaman dan tidak puas dengan keadaan anatomi seksnya.
b. Berharap dapat berganti dari satu fase ke fase yang lain, seperti dari laki-
laki ingin menjadi perempuan.
c. Mengalami guncangan yang terus menerus untuk sekurangnya selama
duatahun dan bukan hanya ketika dating stress.
d. Adanya penampilan fisik interseks atau genetik yang tidak normal.
e. Dan dapat ditemukannya kelainan mental semisal schizophrenia yaitu
semacam reaksi psikotis dicirikan diantaranya dengan gejala
pengurungan diri, gangguan pada kehidupan emosional dan afektif serta
tingkah laku negativisme.
Al Qur‟an dan hadist tidak secara spesifik dan tidak secara ekslusif
mengatur tentang hokum pergantian jenis kelamin, namun demikian secara
umum di dalam Al Qur‟an dan hadist terdapat beberapa ayat yang
memperingatkan manusia untuk tidak melakukan pergantian atau
perubahan terhadap jasmani yang telah dikaruniakan Tuhan kepadanya.
B. Transfusi Darah
1. Pengertian transfusi darah
Adapun golongan darah dilihat dari segi resipien atau penerima adalah
sebagai berikut:
Sejarah singkat transfusi darah diawali pada tahun 1665 oleh Dr.
Richard seorang ahli anatomi tubuh dari Inggris yang berhasil
mentransfusikan darah seekor anjing pada anjing yang lain. Selanjutnya dua
tahun kemudian Jean Babtiste Denis seorang dokter, filsuf dan astronom
dari Prancis berusaha melakukan transfusi darah pertama kali pada manusia.
Ia mentransfusikan darah anak kambing ke dalam tubuh pasiennya yang
berumur 15 tahun namun gagal anak tersebut meninggal dan dia dikenai
tuduhan pembunuhan.
a. Al-Qur‟an
b. Al-Hadits
2. Fungsi
Prostesis dan ortosis akan dianggap berfungsi apabila memiliki
parameter diantaranya sebagai berikut:
Stabil
Prostesis dan ortosis di gunakan setiap harinya sebagai perangkat
untuk meningkatkan kemampuan ambulasi. Dalam keadaan diam berdiri
maupun bergerak, badan ditopang oleh prostesis dan ortosis. Prostesis dan
ortosis yang stabil menghasilkan keamanan bagi penggunanya karena
menghindari dari jatuh yang dapat menimbulkan masalah baru.
Selaras
Berbekal pengetahuan biomekanik yang mantap, prostetis dan ortotis
kami dapat menghasilkan komposisi yang selaras antara soket dengan
komponen sehingga meminimalisir deviasi dalam melakukan ambulasi.
Dengan berkurangnya deviasi yang sering muncul terutama pada pasien
amputasi berarti memaksimalkan penampilan berjalan pengguna prosthesis
dan ortosis yang artinya meminimalisir kerusakan-kerusakan berantai pada
anatomi tubuh akibat kebiasan jalan yang buruk.
Seimbang
Pengukuran tinggi yang akurat pada titik-titik krusial anatomi tubuh
pasien wajib dilakukan pada awal pemeriksaan oleh prostetis dan ortotis di
klinik DARE Foundation. Hasilnya adalah kenyamanan pada saat duduk,
diam berdiri, ambulasi dan juga meminimalisir deviasi pada saat berjalan
sehingga dapat menimbulkan rasa percaya diri kembali pada pasien
pengguna prostesis dan ortosis.
Ketika ada orang mengalami patah kaki sehinga tidak bisa berjalan
kecuali dengan tongkat, maka tidak ada larangan baginya untuk membuat
kaki palsu. Tentu kaki palsu akan sangat bermanfaat, agar dia bisa berjalan
sebagai mana umumnya orang normal. Membuat kaki palsu ini tentu tidak
termasuk larangan karna dianggap telah mengubah ciptaan Allah. Justru
sebaliknya hukumnya sangatbaik dan dianjurkan karena prinsipnya
membantu orang yang cacat/tidak bisa jalan. Begitu juga menambahkan alat
bantu dengar bagi mereka yang punya kelainan dalam pendengaran, tentu
hukumnya tidak dimasukkan dalam larangan mengubah ciptaan Allah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Transgender adalah kata lain dari takhannuts dan tarajjul, ransgender tidak
bisa mengubah status kelamin, transgender hukumnya haram dan mendapat
laknat. Wallahu a’lam.
2. Transfusi darah adalah proses mentransfer darah atau darah berbasis produk
dari satu orang ke dalam sistem peredaran darah orang lain. Transfusi darah
dapat menyelamatkan jiwa dalam beberapa situasi, seperti kehilangan darah
besar karena trauma, atau dapat digunakan untuk menggantikan darah yang
hilang selama operasi. Transfusi darah di perbolehkan asal dengan
ketentuanketentuan sesuai syariat Islam.
3. Orthosis/Orthose/ ortesa adalah segala alat yang ditambahkan ke tubuh atau
alat bantu penyangga tubuh atau anggota gerak tubuh yang layu, lumpuh
atau cacat untuk menstabilkan atau immobilize bagian tubuh, mencegah
kecacatan, melindungi dari luka, atau membantu fungsi dari anggota tubuh.
Dan Protese/ protesa/ prosthesis adalah alat bantu pengganti anggota gerak
tubuh yang hilang sebab amputasi atau cacat bawaan. Sering di sebut kaki
palsu, atau tangan palsu.
B. Saran