Anda di halaman 1dari 4

TRANSGENDER ATAU TRANSEKSUAL

Nama : Febriyana Intan Aryati

NPM : 116170019
Pengertian Transgender dan operasi kelamin

Pada hakikatnya, masalah kebingungan jenis kelamin atau yang lazim disebut juga sebagai
gejala transseksualisme ataupun transgender merupakan suatu gejala ketidakpuasan seseorang
karena merasa tidak adanya kecocokan antara bentuk fisik dan kelamin dengan kejiwaan
ataupun adanya ketidakpuasan dengan alat kelamin yang dimilikinya. Ekspresinya bisa dalam
bentuk dandanan, make up, gaya dan tingkah laku, bahkan sampai kepada operasi
penggantian kelamin (Sex Reassignment Surgery). Dalam DSM (Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorder) – III, penyimpangan ini disebut sebagai juga gender dysporia
syndrome. Penyimpangan ini terbagi lagi menjadi beberapa subtipe meliputi transseksual, a-
seksual, homoseksual, dan heteroseksual.

Tanda-tanda transseksual yang bisa dilacak melalui DSM, antara lain: perasaan tidak nyaman
dan tidak puas dengan salah satu anatomi seksnya; berharap dapat berganti kelamin dan
hidup dengan jenis kelamin lain; mengalami guncangan yang terus menerus untuk
sekurangnya selama dua tahun dan bukan hanya ketika dating stress; adanya penampilan fisik
interseks atau genetik yang tidak normal; dan dapat ditemukannya kelainan mental semisal
schizophrenia yaitu menurut J.P. Chaplin dalam Dictionary of Psychology (1981) semacam
reaksi psikotis dicirikan di antaranya dengan gejala pengurungan diri, gangguan pada
kehidupan emosional dan afektif serta tingkah laku negativisme.

Transeksual dapat diakibatkan faktor bawaan (hormon dan gen) dan faktor lingkungan.
Faktor lingkungan di antaranya pendidikan yang salah pada masa kecil dengan membiarkan
anak laki-laki berkembang dalam tingkah laku perempuan, pada masa pubertas dengan
homoseksual yang kecewa dan trauma, trauma pergaulan seks dengan pacar, suami atau istri.
Perlu dibedakan penyebab transseksual kejiwaan dan bawaan. Pada kasus transseksual karena
keseimbangan hormon yang menyimpang (bawaan), menyeimbangkan kondisi hormonal
guna mendekatkan kecenderungan biologis jenis kelamin bisa dilakukan. Mereka yang
sebenarnya normal karena tidak memiliki kelainan genetikal maupun hormonal dan memiliki
kecenderungan berpenampilan lawan jenis hanya untuk memperturutkan dorongan kejiwaan
dan nafsu adalah sesuatu yang menyimpang dan tidak dibenarkan menurut syariat Islam.

Sedangkan operasi kelamin adalah pergantian jenis kelamin, bias berupa perbaikan atau
penyempurnaan kelamin terhadap orang yang cacat kelami, pembuangan salah satu kelamin
(kelamin ganda) atau operasi pergantian jenis kelamin yang dilakukan terhadap orang yang
memiliki kelamin normal.

Faktor penyebab Transgender

Transgender dapat diakibatkan faktor bawaan (hormon dan gen) dan faktor
lingkungan. Faktor lingkungan di antaranya pendidikan yang salah pada masa kecil dengan
membiarkan anak laki-laki berkembang dalam tingkah laku perempuan, pada masa pubertas
dengan homoseksual yang kecewa dan trauma, dan trauma pergaulan seks. Perlu dibedakan
penyebab Transgender kejiwaan dan bawaan. Pada kasus Transgender karena keseimbangan
hormon menyimpang (bawaan), menyeimbangkan kondisi hormonal guna mendekatkan
kecenderungan biologis jenis kelamin bisa dilakukan. Mereka yang sebenarnya normal
karena tidak memiliki kelainan genetikal maupun hormonal dan memiliki kecenderungan
berpenampilan lawan jenis hanya untuk memperturutkan hawa nafsu adalah sesuatu yang
menyimpang dan tidak dibenarkan menurut syariat islam.

Pandangan Islam terhadap operasi pergantian kelamin

Melakukan operasi pergantian kelamin yang dilakukan oleh orang yang normal dan
sempurna organ kelaminnya yaitu penis (dzakar) bagi laki-laki dan vagina (farj) bagi
perempuan yang dilengkapi dengan rahim dan ovarium tidak dibolehkan dan diharamkan.

Operasi penggantian jenis kelamin, yang dilakukan terhadap orang yang sejak lahir
memiliki kelamin normal. Dalam kasus ini, maka melakukan oprasi kelamin hukumnya
haram. Ketetapan haram ini sesuai dengan keputusan fatwa MUI dalam musyawarah nasional
II tahun 1980 tentang operasi perubahan atau penyempurnaan kelamin. Para ulama’ Fiqih
mendasarkan ketetapan hukum haram tersebut pada dalil-dalil sebagai berikut:

a. Surat al-Hujurat ayat 13. Menurut tafsir al-Thabari mengajarkan prinsip equality (keadilan)
bagi segenap manusia di hadapan Allah dan hukum yang masing-masing telah ditentukan
Allah ini tidak boleh diubah dan seseorang harus menjalani hidupnya sesuai dengan
kodratnya.

b. Surat al-Nisa’ ayat 119. Menurut beberapa kitab tafsir (tafsir al-Thabari, as-Shawi, al-Khazin
[I/405], al-Baidhawi [ II/117, Zubatut tafsir [123], dan al-Qurthubi [III/1963]) disebutkan
beberapa perbuatan yang diharamkan karena termasuk “mengubah ciptaan Allah”, yaitu:
mengebiri manusia, homoseksual, lesbian, menyambung rambut dengan sopak, pangur dan
sanggul, membuat tato, dan takhannus (seorang pria berpakaian dan bertingkah laku seperti
wanita layaknya waria dan sebaliknya).

c. Hadith Nabi yang menyatakan” Allah mengutuk para tukang tato, yang meminta ditato, yang
menghilangkan alis, dan orang-orang yang memotong (pangur) giginya, yang semua itu
untuk kecantikan dengan mengubah ciptaan Allah”. (HR. Bukhari)

d. Hadith Nabi yang menyatakan “ Allah mengutuk laki-laki yang menyerupai wanita dan
wanita yang menyerupai laki-laki”. (HR. Ahmad)

Hal ini disebabkan keingian pergantian kelamin pada orang yang normal dan
sempurna organ kelaminnya merupakan penyakit yang bersumber dari kondisi kesehatan
mental yang penanganannya bukan dengan mengubah ciptaan Allah, melainkan melalui
pendekatan spiritual dan kejiwaan (spritual and psychological therapy).

Tanda-tanda Transgender

Tanda-tanda transseksual yang bisa dilacak melalui DSM, antara lain: perasaan tidak
nyaman dan tidak puas dengan salah satu anatomi seksnya; berharap dapat berganti kelamin
dan hidup dengan jenis kelamin lain; mengalami guncangan yang terus menerus untuk
sekurangnya selama dua tahun dan bukan hanya ketika dating stress; adanya penampilan fisik
interseks atau genetik yang tidak normal; dan dapat ditemukannya kelainan mental semisal
schizophrenia yaitu menurut J.P. Chaplin dalam Dictionary of Psychology (1981) semacam
reaksi psikotis dicirikan di antaranya dengan gejala pengurungan diri, gangguan pada
kehidupan emosional dan afektif serta tingkah laku negativisme.

Akibat Dari Transgender


Salah satu akibatnya transgender muncullah istilah waria yaitu wanita pria. Waria
adalah seorang prian yang secara psikis merasakan adanya ketidakcocokan antara jati diri
yang dimiliki dengan bentuk anatomi tubuhnya, sehingga akhirnya memilih dan berusaha
untuk memiliki sifat dan perilaku lawan jenisnya yaitu wanita. Fisik mereka laki-laki namun
cara berjalan, dan dandanan mereka mirip perempuan.
Orang yang secara genetik mempunyai potensi penyimpangan ini dan didukung oleh
lingkungan keinginannya sangat besar untuk merubah diri menjadi waria. Misalnya ada laki-
laki yang tidak percaya diri atau tidak naman bila tidak berdandan atau berpakaian wanita.
Selain itu, faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi yaitu faktor ekonomi misalnya
: awalnya hanya untuk mendapatkan uang tapi lama kelamaan jadi keterusan.

Daftar Pustaka

Budi Utomo Setiawan, Fiqh Aktual (Jawaban Tuntas Masalah Kontemporer), Jakarta:
Gema Insani, 2003.
Fakih, Mansour. 1999. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset.
Haspels, Nelien dan Busakorn Suriyasarn. 2005. Meningkatkan Kesetaraan Gender Dalam Aksi
Penanggulangan Pekerja Anak Serta Perdagangan Perempuan dan Anak, Jakarta: Kantor
Perburuhan Internasional.
Zuhdi Masjfuk, Masail Fiqhiyah (Kapita Selekta Hukum Islam), Jakarta: Haji Masagung, 1992.

Anda mungkin juga menyukai