NAMA: YELI
NIM: 202001055
Jl. Jendral Sudirman No.31, Jatimulyana Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak Banten 42315
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul” Budaya Korupsi di Indonesia” ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Anti Korupsi Saya menyadari bahwa Tak Ada Gading Yang Tak Retak, begitu juga dalam penulisan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangannya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk perbaikan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapet bermanfaat.
Yeli
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................................................................................2
A. Pengertian.........................................................................................................................................................................................................2
ii
C. Unsur unsur tindak pidana korupsi ............................................................................................................................................................8
2.4 SIKAP TANGGUNG JAWAB DI BIDANG NYA DAN PRILAKU MARK UP ........................................................................................9
E . peran mahasiswa dalam pemberantasan korupsi peran mahasiswa di lingkungan kampus ……………………………………………………………………………………………21
iii
A. Definisi membanggun mahasiswa berkarakter anti korupsi …………………………………………………………………………………………………………………………………………..23
A. Pengertian disiplin……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..28
B. Tujuan disiplin…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….29
C. Manfaat di siplin…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………30
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….40
iv
v
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk bentuk korupsi
2. Untuk mengetahui penyebab korrupsi
1
BAB II PEMBAHASAN
C Penyebab korupsi
1. Faktor Politik
Dapat dilihat ketika terjdi instabilitas politik, maka praktik penyuapan atau politik uang merupakan sarana dalam memperoleh
kekuasaan.
2. Faktor Hukum.
Terdapat dua sisi penyebab atl:
a. Aspek perundang-undangan.
b. Lemahnya penegak hukum
3 Faktor Ekonomi.
2
Sulistyantoro( 2004) mengutip kebutuhan dasar menurut Maslow bahwa korupsi seharusnya hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar,
dan dilakukan oleh komunitas masyarakat mempunyai taraf hidup pas-pasan, namun kenyataannya pendapat ini tidak mutlak benar.
B. Unsur-unsur kecutrangan
3
◦ Berikut merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam fraud, yaitu :
◦ a. Harus terdapat kesalahan penyajian (misrepresentation)
◦ b. Dari suatu masa lampau (past) atau sekarang (present)
◦ c. Faktanya bersifat material (material fact)
◦ d. Dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan (recklessly)
◦ e. Dengan maksud (intent) untuk menyebabkan pihak lain bereaksi;
◦ f. Pihak yang dirugikan harus bereaksi (acted) terhadap kesalahan penyajian tersebut (misrepresentation)
◦ g. Mengakibatkan kerugian (detriment).
◦ Fraud disini tidak terbatas pada manipulasi, penyalahgunaan jabatan, penggelapan pajak, pencurian aktiva, dan tindakan buruk lainnya
yang dilakukan oleh seseorang yang dapat mengakibatkan kerugian bagi organisasi/perusahaan.
C. Jenis-jenis kecurangan
◦ Kecurangan pegawai
◦ Kecurangan ini bisa juga terjadi ketika perusahaan membayar kepada perusahaan fiktif seolah-olah melakukan transaksi tetapi
kenyataanya perusahaan tidak menerima barang atas transaksi tersebut.
◦ Kecurangan tidak langsung terjadi ketika pegawai menerima suap atau kickback dari pemasok, pelanggan atau pihak luar perusahaan
untuk memungkinkan memberikan harga jual yang lebih rendah, harga beli yang tinggi, barang-barang yang tidak pernah sampai tujuan
atau barang-barang dengan kualitas yang rendah.
◦ Kecurangan Manajemen
◦ Kecurangan manajemen sering disebut dengan kecurangan laporan keuangan, kecurangan ini melibatkan manipulasi yang bersifat menipu
dalam laporan keuangan oleh manajemen puncak
4
◦ Pencurian identitas (Indentity theft), pencurian identitas terjadi ketika seseorang mengambil identitas orang lain untuk melakukan
pembelian barang, berkaitan dengan kegiatan criminal atau untuk melakukan kecurangan. Pelaku kejahatan mencuri identitas untuk
mengakses informasi keuangan pribadi seperti kartu kredit, laporan dari bank, jaminan sosial dan dokumen-dokumen lainnya.
◦ Kecurangan pelunasan/strawman/obligasi (Redemption/strawman/bond fraud), pada skema ini pelaku mengklaim bahwa pemerintah
mengendalikan rekening-rekening bank tertentu yang dapat diakses dengan mengirimkan dokumen kepada pejabat pemerintah. Untuk
mendapatkan akses korban harus membeli perlengkapan pelatihan yang mahal, ketika korban tidak berhasil mengakses dana-dana
pemerintah tersebut, pelaku akan mengatakan bahwa dokumen tersebut tidak diisi dengan benar dan seringkali pelaku akan menagih
biaya tambahan untuk pelatihan tambahan.
◦ g. Kecurangan Letter of Credit (Letter of Credit fraud). Letter of Credit merupakan dokumen legal yang dikeluarkan bank untuk
memberikan jaminan pembayaran atas barang-barang yang dikirim dalam perdagangan internasional. Untuk menipu korban, pelaku
membuat L/C fiktif dan kemudian menjual pada korban yang tidak menaruh rasa curiga. Untuk menghindari skema ini pelanggan harus
waspada bahwa L/C yang legal tidak pernah dijual.
◦ h. Kecurangan internet (Internet fraud), kebanyakan dari skema penipuan online yang dilakukan saat ini hanyalah sekedar versi baru dari
skema yang telah dijalankan secara offline
2.3 PENCEGAHAN KORUPSI
Strategi pemnerantasan
Menurut Erry, semua pihak harus bekerjasama mencegah dan memberantas korupsi. Bukan hanya di pemerintahan, tetapi juga di sektor
swasta. Apalagi saat ini batas-atas antara sektor publik dan sektor swasta makin tidak jelas. “Irisan di antara keduanya menjadi semakin
besar dan perbaikan di satu sektor harus seiring sejalan dengan perbaikan di sektor lainnya,” tambahnya. Ia percaya tata kelola
(governansi) menggambarkan upaya perbaikan sistem dan salah satu langkah wajib dalam pemberantasan korupsi, baik di sektor publik
maupun sektor swasta. Kasus-kasus membuktikan praktik korupsi terjadi karena hubungan antara swasta dan pemerintah. Para pejabat
negara pengambil keputusan sering tergoda menerima suap, sedangka swasta berusaha menggelembungkan harga demi memperoleh
5
keuntungan dan membiayai suap kepada penyelenggara negara. Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengenai Tantangan Reformasi
Birokrasi: Persepsi Korupsi, Demokrasi dan Intoleransi di Kalangan PNS, menunjukkan bahwa mayoritas responden beranggapan bahwa bentuk
korupsi yang paling banyak terjadi di instansi pemerintah berupa penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan pribadi (26,2 persen), kerugian
keuangan negara (22,8 persen), gratifikasi (19,9 persen), dan suap (14,8 persen).
Tindak pidana korupsi (tipikor) menurut UU Nomor 31 tahun 1999 jo UU Nomor 20 tahun 2001 diidentifikasi menjadi tujuh hal besar,
yaitu kerugian keuangan negara, suap-menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, konflik kepentingan dalam
pengadaan, dan gratifikasi. Jika para aparatur yang merupakan penyelenggara negara ini masih bebas berkorupsi apapun itu jenisnya, hal
ini menjadi sinyal bahaya dalam pengelolaan keuangan negara.
Contoh jelasnya, korupsi yang beberapa waktu silam, ketika paket sembako bantuan sosial yang kualitasnya jauh di bawah harga
pertanggungjawaban (SPJ). Sangat ironis, bahkan bantuan sosial yang peruntukannya untuk rakyat pun tega diembat. Modusnya adalah
melalukan mark up harga barang melalui proses pengadaan barang paket sembako dengan skema penunjukan langsung dalam paket
kontrak tahap 1 hingga 12 dengan total nilai Rp 6,7 triliun.
B Upaya-upaya Lembaga penegak hukum
Sebelum mendefinisikan Tindak pidana korupsi, maka harus dijelaskan dulu mengenai tindak pidana dan korupsi. Tindak pidana adalah
tindakan melanggar hukum yang telah dilakukan dengan sengaja ataupun tidak sengaja oleh seseorang yang dapat
dipertanggungjawabkan atas tindakannya dan oleh undang-undang telah dinyatakan sebagai tindakan yang dapat dihukum (Lilik Mulyadi,
2000 : 45). Menurut Marpaung, korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan (uang negara atau perusahaan, dan sebagainya untuk
keuntungan pribadi atau orang lain) (Leden Marpaung, 2007 : 5).
Menurut kartini Kartono yang dikutip dalam bukunya ICCE, yang di maksud dengan korupsi adalah tingkah laku individu yang
menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeruk keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum dan masyarakat luas demi
keuntungan pribadi atau kelompok tertentu (ICCE, 2006 : 233).
6
Sedangkan korupsi menurut pasal 2 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi merupaka tindakan melawan hukum untuk
memperkaya diri sendiri/orang lain (perseorangan atau sebuah korporasi), yang secara langusng maupun tidak langsung merugikan
keuangan atau prekonomian Negara. Kemudian didalam pasal 3 disebutkan bahwa korupsi adalah Setiap orang yang dengan tujuan
menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara,
C Unsur- unsur tindak pidana korupsi
7
UU Nomor 20 Tahun 2001 jo UU No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Undang-undang di atas telah menjadi landasan hukum pemberantasan tindak pidana korupsi di tanah air. UU ini menjelaskan bahwa
korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang lain, atau yang berakibat merugikan negara atau
perekonomian negara
Definisi korupsi dijelaskan dalam 13 buah pasal dalam UU ini. Berdasarkan pasal-pasal tersebut, korupsi dipetakan ke dalam 30 bentuk,
yang dikelompokkan lagi menjadi 7 jenis, yaitu penggelapan dalam jabatan, pemerasan, gratifikasi, suap menyuap, benturan kepentingan
dalam pengadaan, perbuatan curang, dan kerugian keuangan negara.
2. Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Melalui peraturan ini, pemerintah ingin mengajak masyarakat turut membantu pemberantasan tindak pidana korupsi. Peran serta
masyarakat yang diatur dalam peraturan ini adalah mencari, memperoleh, memberikan data atau informasi tentang tindak pidana korupsi.
Masyarakat juga didorong untuk menyampaikan saran dan pendapat untuk mencegah dan memberantas korupsi.
Hak-hak masyarakat tersebut dilindungi dan ditindaklanjuti dalam penyelidikan perkara oleh penegak hukum. Atas peran sertanya,
masyarakat juga akan mendapatkan penghargaan dari pemerintah yang juga diatur dalam PP ini.
UU No 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Undang-Undang No 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menjadi pencetus lahirnya KPK di masa
Kepresidenan Megawati Soekarno Putri. Ketika itu, Kejaksaan dan Kepolisian dianggap tidak efektif memberantas tindak pidana korupsi
sehingga dianggap pelu adanya lembaga khusus untuk melakukannya.
Sesuai amanat UU tersebut, KPK dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak
pidana korupsi. KPK dalam menjalankan tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun.
UU ini kemudian disempurnakan dengan revisi UU KPK pada 2019 dgn terbitnya Undang-Undang No 19 Tahun 2019. Dalam UU 2019
diatur soal peningkatan sinergitas antara KPK, kepolisian dan kejaksaan untuk penanganan perkara tindak pidana korupsi
8
Berikut adalah dasar-dasar hukum pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia.
1. UU No. 3 tahun 1971 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
2. Ketetapan MPR No XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas KKN
3. UU no 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN
4. UU Nomor 20 Tahun 2001 jo UU No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
5. Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
9
Perawat wajib dalam pengabdiannya, senantiasa berpedoman pada tanggung jawab yang bersumber dari kebutuhan akan keperawatan
individu, keluarga & masyarakat.
2. Upaya perbaikan perilaku manusia dalam rangka gerakan antikorupsi antara lain dapat dimulai dengan menanamkan nilai-nilai yang
mendukung terciptanya perilaku antikorupsi. Nilai-nilai yang dimaksud adalah kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan,
tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan, keberanian, dan keadilan. Sebagai seorang perawat kita harus memiliki sifat seperti itu
Pelibatan perawat dalam gerakan antikorupsi meliputi di lingkungan keluarga, dan di lingkungan rumah sakit.
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan.pengadilan dan pengorbanan adalah perbuatan bail untuk kepentingan
manusia itu sendiri.
Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran,pendapat sebagai perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan yang di lakukan
dengan ikhlas. Pengabdian itu ada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab.apabila orang bekerja keras seharian penh untuk mencukupi
kebutuhan.lain hal nya jika kita membantu teman dalam kesulitan mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian,tetapi hanya
bantuan saja.
Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan,sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan
kebaktian.dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.
10
2.5 DAMPAK KORUPSI
A Dampak korupsi dalam perkembangan ekonomi
1. Lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi
Dalam sektor privat, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam
negosiasi dengan pejabat korup, dan resiko pembatalan perjanjian atau karena penyelidikan. Penanaman modal yang dilakukan oleh
pihak dalam negeri (PMDN) dan asing (PMA) yang semestinya bisa digunakan untuk pembangunan negara menjadi sulit sekali
terlaksana, karena permasalahan kepercayaan dan kepastian hukum dalam melakukan investasi, selain masalah stabilitas
2. Penurunan produktivitas
Hal ini terjadi seiring dengan terhambatnya sektor industri dan produksi untuk bisa berkembang lebih baik atau melakukan
pengembangan kapasitas. Program peningkatan produksi dengan berbagai upaya seperti pendirian pabrik-pabrik dan usaha produktif
baru atau usaha untuk memperbesar kapasitas produksi untuk usaha yang sudah ada menjadi terkendala dengan tidak adanya
investasi.
3. Pejabat birokrasi yang korup akan menambah kompleksitas proyek tersebut untuk menyembunyikan berbagai praktek korupsi yang
terjadi. Pada akhirnya korupsi berakibat menurunkan kualitas barang dan jasa bagi publik dengan cara mengurangi pemenuhan syarat-
syarat keamanan bangunan, syarat-syarat material dan produksi, syarat-syarat kesehatan, lingkungan hidup, atau aturan-aturan lain.
11
keamanan dikorupsi oleh koruptor. Tentunya akan membuat fasilitas persenjataan serta hal-hal lain dalam pertahanan dan keamanan
menjadi tidak baik.
2. Garis Batas Negara yang Lemah
Tidak ada armada yang menjaga garis batas negara. Anggaran untuk rakyat dikorupsi, hal ini menjadikan masyarakat yang berada di batas
negara kesulitan mengakses air, listrik, pendidikan, dan lain-lain.Perekonomian hanya cenderung ke daerah perkotaan, sedangkan daerah
perbatasan semakin memburuk karena tidak diurus. Ini dapat menjadi penyebab banyak masyarakat yang pindah negara karena tidak ada
kepedulian dari pemerintah. Daerah ini juga menjadi rawan penyelundupan barang ilegal.
12
A PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI
Penegakan hukum merupakan syarat mutlak bagi upaya-upaya penciptaan Indonesia yang damai dan sejahtera. Apabila hukum
ditegakkan, maka kepastian, rasa aman, tenteraman ataupun kehidupan yang rukun akan dapat terwujud.
Ketiadaan penegakan hukum akan menghambat pencapaian masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya (Chaerudin, dkk, 2008)
Hal tersebut menunjukkan adanya keterkaitan antara damai, adil dan sejahtera. Penegakan hukum yang mengabaikan keadilan dan nilai
yang hendak ditegakkan oleh hukum akan menjauhkan rasa keadilan masyarakat yang pada gilirannya akan mempengaruhi citra hukum
dan penegakan hukum di masyarakat. Jika kondisi diatas dibiarkan maka masyarakat akan menempuh cara sendiri untuk menemukan rasa
tahap akhir, untuk menciptakan, memelihara dan mempertahankan kedamaian pergaulan hidup (Rahardjo, 2009) Korupsi adalah
kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) yang berdampak sangat luar biasa. Pada dasarnya korupsi berdampak buruk pada seluruh
sendi kehidupan manusia.
hukum positif (UU No 31 Tahun 1999 jo UU No.20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi) adalah perbuatan setiap
orang baik pemerintahan maupun swasta yang melanggar hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
13
Penyebab terjadinya korupsi bermacam-macam dan banyak ahli mengklasifiksikan penyebab terjadinya korupsi. Salah satunya
Boni Hargen, yang membagi penyebab terjadinya korupsi menjadi 3 wilayah (media online 2003), yaitu:
Wilayah Individu, dikenal sebagai aspek manusia yang menyangkut moralitas personal serta kondisi situasional seperti peluang
terjadinya korupsi termasuk di dalamnya adalah faktor kemiskinan.
Wilayah Sistem, dikenal sebagai aspek institusi/administrasi. Korupsi dianggap sebagai konsekuensi dari kerja sistem yang tidak
efektif. Mekanisme kontrol yang lemah dan kerapuhan sebuah sistem memberi peluang terjadinya korupsi.
Wilayah Irisan antara Individu dan Sistem, dikenal dengan aspek sosial budaya, yang meliputi hubungan antara politisi, unsur
pemerintah dan organisasi non pemerintah. Selain itu meliputi juga kultur masyarakat yang cenderung permisif dan kurang perduli
dengan hal-hal yang tidak terpuji. Di samping itu terjadinya pergeseran nilai, logika, sosial, dan ekonomi yang ada dalam
masyarakat.Adapun dampak dari korupsi bagi bangsa Indonesia sangat besar dan komplek.
1. Menurut Soejono Karni, beberapa dampak korupsi adalah
a. rusaknya sistem tatanan masyarakat,
b. ekonomi biaya tinggi dan sulit melakukan efisiensi,
c. munculnya berbagai masalah sosial di masyarakat,
d. penderitaan sebagian besar masyarakat di sektor ekonomi, administrasi, politik, maupun hukum,
e. yang pada akhirnya menimbulkan sikap frustasi, ketidakpercayaan, apatis terhadap pemerintah yang berdampak kontraproduktif
terhadap pembangunan.
14
Upaya memerangi korupsi bukanlah hal yang mudah. Dari pengalaman Negaranegara lain yang dinilai sukses memerangi korupsi,
segenap elemen bangsa dan masyarakat harus dilibatkan dalam upaya memerangi korupsi melalui cara-cara yang simultan.
Upaya pemberantasan korupsi meliputi beberapa prinsip, antara lain:
a. memahami hal-hal yang menjadi penyebab korupsi,
b. upaya pencegahan, investigasi, serta edukasi dilakukan secara bersamaan,
c. tindakan diarahkan terhadap suatu kegiatan dari hulu sampai hilir (mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan aspek
kuratifnya) dan meliputi berbagaui elemen. Sebagaimana Hong Kong dengan ICAC-nya, maka strategi yang perlu dikembangkan
adalah strategi memerangi korupsi dengan pendekatan tiga pilar yaitu preventif, investigative dan edukatif.
Strategi preventif adalah strategi upaya pencegahan korupsi melalui perbaikan system dan prosedur dengan membangun budaya
organisasi yang mengedepankan prinsip-prinsip fairness, transparency, accountability & responsibility yang mampu mendorong setiap
individu untuk melaporkan segala bentuk korupsi yang terjadi.
Strategi investigatif adalah upaya memerangi korupsi melalui deteksi, investigasi dan penegakan hukum terhadap para pelaku
korupsi. Sedangkan strategi edukatif adalah upaya pemberantasan korupsi dengan mendorong masyarakat untuk berperan serta
memerangi korupsi dengan sesuai dengan kapasitas dan kewenangan masing-masing. Kepada masyarakat perlu ditanamkan nilai-nilai
kejujuran (integrity) serta kebencian terhadap korupsi melalui pesan-pesan moral.
C. Mahasiswa dan Potensi yang dimilikinya
Selain mengenal karakteristik korupsi, pengenalan diri diperlukan untuk menentukan strategi yang efektif yang akan digunakan.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, mahasiswa harus menyadari siapa dirinya, dan kekuatan dan kemampuan apa yang dimilikinya
15
teknokrat, pengusaha, dan berbagai profesi lainnya. Dalam hal ini mahasiswa dituntut untuk memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional, dan kecerdasan spiritual. Hal tersebut disebabkan kecerdasan intelektual tidak dapat mencegah orang untuk menjadi serakah,
egois, dan bersikap negatif lainnya. Dengan berbekal hal-hal tersebut, mahasiswa akan dapat menjadi agen pembaharu yang handal, yang
menggantikan peran-peran pendahulunya di masa yang akan datang akan dapat melakukan perbaikan terhadap kondisi yang ada kearah
kata lain, mahasiswa harus mendemonstrasikan bahwa diri dan kampusnya harus bersih dan jauh dari perbuatan korupsi. Untuk
mewujudkan hal tersebut, upaya pemberantasan korupsi dimulai dari awal masuk perkuliahan. Pada masa ini merupakan masa
penerimaan mahasiswa, dimana mahasiswa diharapkan mengkritisi kebijakan internal kampus dan sekaligus melakukan pressure kepada
pemerintah agar undang-undang yang mengatur pendidikan tidak memberikan peluang terjadinya korupsi. Di samping itu, mahasiswa
melakukan kontrol terhadap jalannya penerimaan mahasiswa baru dan melaporkan kepada pihak-pihak yang berwenang atas
penyelewengan yang ada. Selain itu, mahasiswa juga melakukan upaya edukasi terhadap rekan-rekannya ataupun calon mahasiswa untuk
menghindari adanya
Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di lingkungan kampus dapat dibagi ke dalam dua wilayah, yaitu :
1. Untuk individu mahasiswanya sendiri
16
Seorang mahasiswa diharapkan dapat mencegah agar dirinya sendiri tidak berprilaku koruptif dan tidak korupsi
2. Untuk komunitas mahasiswanya
Seorang mahasiswa diharapkan dapat mencegah agar rekan-rekannya sesama mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan di kampus
tidak berprilaku koruptif dan tidak korupsi.praktik-praktik yang tidak sehat dalam proses penerimaan mahasiswa.
17
Fichte, Definisi idealisme adalah sikap yang ada dalam diri seseorang atas dasar keyakinan kebenaran, jujur, dan teguh pada
segala bentuk prinsip-prinsip yang telah menjadi perjanjian umum dalam melakukan tindakan sosialnya dikehidupan
masyarakat.
Contoh idfealisme
Mahasiswa
Misalnya saja saat melakukan protes kepada kebijakan, seperti demontrasi. Saat terjadi demontrasi oleh mahasiswa disinilah
letak idealisme diterpakan, dengan tidak terpengaruh lingkungan, bayaran, ataupun peranan yang lainnya.
Kehidupan Sehari-hari
Penarapan nilai idealisme dalam keseharian bisa dilakukan dengan adanya pembentukan pada progress ketika ingin
mencontek hasil ujian teman di sekolah. Melalui keyakinan tinggi bahwa jawaban kita menjadi jawaban terbaik atas hasil
belajar, dengan menghindari contkan merupakan bagian idealisme.
C Pengertian intelektual
Kecerdasan merupakan kreativitas, kepribadian, watak, pengetahuan, atau kebijaksanaan yang dimiliki oleh seseorang.
Kecerdasan merupakan suatu kemampuan atau kapasitas mental dalam berpikir. Sternberg dan Slater mendefinisikan
kecerdasan merupakan sebagai suatu tindakan atau pemikiran yang memiliki tujuan serta adaptif
Sedangkan kecerdasan intelektual atau Intelligence quotient atau IQ, adalah istilah umum yang digunakan untuk
menjelaskan sifat dan pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan seperti halnya kemampuan menalar, merencanakan,
18
memecahkan suatu masalah, berpikir abstrak, memahami suatu gagasan, menggunakan bahasa, daya tangkap dan belajar.
Kecerdasan intelektual erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh setiap individu.
D Intelektual tinggi.
Pendidikan antikorupsi merupakan usaha sadar untuk memberi pemahaman dan pencegahan terjadinya perbuatan korupsi
yang dilakukan melalui pendidikan formal pendidikan informal di masyarakat. Pendidikan antikorupsi tidak berhenti pada
pengenalan nilai-nilai antikorupsi saja, akan tetapi, berlanjut pada pemahaman nilai, penghayatan nilai dan pengalaman nilai
antikorupsi menjadi kebiasaan seharihari.
Nilai-nilai Pendidikan Antikorupsi Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), terdapat nilai-nilai
yang diinternalisasikan dalam pendidikan antikorupsi yaitu Kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung
jawab, kerja keras, kesederhanaan, keberanian, dan keadilan. Nilai-nilai pendidikan antikorupsi pada kerangka teori ini akan
digunakan karena, nilai-nilai inilah yang ada pada pendidikan antikorupsi.
Taat hukum merupakan ketaatan yang dimulai dari kesadaran masyarakat terhadap hukum sedangkan dsiplin
merupakan salah satu kebiasaan yang baik dalam pola hidup masyarakat secara umum. Tidak hanya itu, bahkan
sebagian orang percaya bahwa disiplin dapat menjadi salah satu kunci sukses keberhasilan seseorang dalam
menuntut ilmu dan dalam hal-hal yang lain. Karena pentingnya hal ini, setiap orang wajib mengetahui segala
informasi tentang disiplin agar dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Pengertian disiplin
disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dan sebagainya). Dalam pengertian disiplin
tersebut, ada 2 kata kunci utama yakni taat (patuh) dan aturan (tata tertib). Hal ini dapat dimaknai bahwa disiplin
tumbuh dari sikap patuh dalam diri seseorang untuk mengikuti aturan yang telah dibuat untuk diri maupun
lingkungan sekitarnya.
20
D Manfaat disiplin
1. Mengajarkan keteraturan,seseorang akan menjadi mempunyai pola hidup yang teratur dan
mampu mengelola waktunya dengan baik dan menumbuhkan kepatuhan terhadap hukum
yang telah di tetapkan.
2. Menumbuhkan percaya diri,Sikap ini tumbuh berkembang pada saat seseorang diberi
kepercayaan untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang mampu ia kerjakan dengan sendiri.
3. Menumbuhkan kemandirian,dengan kemandirian seseorang dapat diandalkan untuk bisa
memenuhi kebutuhan sendiri. Seseorang juga dapat mengeksplorasi lingkungan dengan
baik.Disiplin merupakan bimbingan yang tepat untuk sanggup menentukan pilihan yang
bijak.
22
C Sikap yang harus di miliki mahasiswa
1. Memiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik dan kontrol sosial terkait dengan kepentingan publik
2. Tidak bersikap apatis dan acuh tak acuh.
3. Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan mulai dari pemerintahan desa hingga ke tingkat pusat/nasional.
4. Membuka wawasan seluas-luasnya pemahaman tentang penyelenggaraan pemerintahan negara dan aspek-aspek
hukumnya. 5.Mampu memosisikan diri sebagai subjek pembangunan dan berperan aktif dalam setiap pengambilan
keputusan untuk kepentingan masyarakat luas.
D Strategi pemberantasan korupsi
1. Presesif
2. Perbaikan sistem
3. Edukasi kampaynye
4. Gerakan korupsi
5. Strategi prenventif
3.0 UNDANG UNDANG ANTI KORUPSI
A UU NO. 28 Tahun 1999
Pasal 1 Bab 1 (ketentuan umum)
Pengertian korupsi
Korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang tindak pidana korupsi.
23
Pengertian Kolusi
Kolusi adalah permufakatan atau kerja sama secara melawan hukum antar-Penyelenggara Negara atau antara
Penyelenggara Negara dan pihak lain yang merugikan orang lain, masyarakat, dan atau negara.
Pengertian Nepotisme
Nepotisme adalah setiap perbuatan Penyelenggara Negara secara melawan hukum yang menguntungkan kepentingan
keluarganya dan atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
Pasal 2 Bab II Tentang Penyelenggara Negara
Penyelenggara Negara, meliputi:
1) Pejabat Negara pada Lembaga Tertinggi Negara;
2) Pejabat Negara pada Lembaga Tinggi Negara; Menteri;
3) Gubernur;
4) Hakim;
5) Pejabat negara yang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan
6) Pejabat lain yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannya dengan penyelenggara negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 9 Bab VI Tentang Peran Serta Masyarakat
Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diwujudkan dalam bentuk :
hak mencari, memperoleh, dan memberikan informasi tentang penyelenggaraan negara;
hak untuk memperoleh kekayaan yang sama dan adil dari Penyelenggara Negara;
24
hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab terhadap kebijakan Penyelenggara Negara
Pasal 12 Bab 7 Tentang Komisi Pemeriksa
Komisi Pemeriksa mempunyai fungsi untuk mencegah praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam
penyelenggaraan negara.
Dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Komisi Pemeriksa dapat melakukan kerja
sama dengan lembaga-lembaga terkait baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Pasal 22 Tentang Sanksi
Setiap Penyelenggara Negara atau Anggota Komisi Pemeriksa yang melakukan nepotisme sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 angka 4 dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 12 (dua belas)
tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu
milyar rupiah).
27
(1) Masyarakat dapat berperan serta membantu upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi. (2)
Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diwujudkan dalam bentuk :
a. hak mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi;
b. hak untuk memperoleh pelayanan dalam mencari, memperoleh dan memberikan informasi adanya dugaan telah
terjadi tindak pidana korupsi kepada penegak hukum yang menangani perkara tindak pidana korupsi;
c. hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab kepada penegak hukum yang menangani perkara
tindak pidana korupsi;
d. hak untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporannya yang diberikan kepada penegak hukum dalam
waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari;
e. hak untuk memperoleh perlindungan hukum dalam hal :
1) melaksanakan haknya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c;
2) diminta hadir dalam proses penyelidikan, penyidikan, dan di sidang pengadilan sebagai saksi pelapor, saksi, atau
saksi ahli, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
BAB IV TENTANG TEMPAT KEDUDUKAN, TANGGUNG JAWAB, DAN SUSUNAN ORGANISASI
a. Pasal 20 Bab IV
(1) Komisi Pemberantasan Korupsi bertanggung jawab kepada publik atas pelaksanaan tugasnya dan menyampaikan
laporannya secara terbuka dan berkala kepada Presiden Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,
dan Badan Pemeriksa Keuangan.
28
(2) Pertanggungjawaban publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan cara : wajib audit terhadap
kinerja dan pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan program kerjanya; menerbitkan laporan tahunan; dan membuka
akses informasi.
b. Pasal 28 Bab IV
Komisi Pemberantasan Korupsi dapat melakukan kerja sama dengan pihak lain dalam rangka pengembangan dan pembinaan
organisasi Komisi Pemberantasan Korupsi.
29
a. Kebutuhan rasa cinta, memiliki, dan dimiliki Setelah kebutuhan dasar dan rasa aman relative dipenuhi, maka timbul kebutuhan
untuk dimiliki dan dicintai. Kebutuhan rasa cinta adalah kebutuhan saling memiliki dan dimili terdiri dari memberi dan menerima
kasih sayang, perasaan dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang lain. Kehangatan, persahabatan, mendapat tempat atau di
akui dalam keluarga, kelompok atau lingkungan sosial.
b. Kebutuhan harga diri, ada dua macam kebutuhan akan harga diri. Pertama, adalah kebutuhan-kebutuhan akan kekuatan,
penguasaan, kompetensi, percaya diri, kemandirian. Sementara yang kedua adalah kebutuhan akan pernghargaan dari orang lain,
30
dan status ketenaran, dominasi, kebanggaan, dianggap penting, dan apresiasi dari orang lain. Kebutuhan harga diri meliputi
perasaan tidak bergantung pada orang lain, kompeten, penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
c. Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang tidak tersusun secara hierarki, melainkan saling mengisi. Kebutuhan ini
meliputi dapat mengenal diri sendiri dengan baik (mengenal dan memahami potensi diri), belajar memenuhi kebutuhan diri
sendiri, emosional, mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif dan mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan sebagainya.
Dalam buku kebutuhan dasar manusia, konsep Hirearki Maslow ini menjelaskan bahwa manusia senantiasa berubah
menurut kebutuhannya. Jika seseorang merasa kepuasan, ia akan menikmati kesejahteraan dan bebas untuk berkembang menuju
potensi yang lebih besar. Sebaliknya, jika proses pemenuhan kebutuhan ini teganggu maka akan timbul kondisi patologis. Oleh
karena itu, dengan konsep dasar Maslow akan diperoleh persepsi yang sama bahwa untuk beralih ke kebutuhan yang lebih tinggi
kebutuhan dasae yang ada di bawahnya harus terlebih dahulu (Mubarak dkk, 2015).
Psikologis
Setiap individu memiliki kepribadian yang unik (sanguin,melankholik,dll)
Setiap individu memiliki tingkahlaku yang merupakan manifestasi dari kejiwaan
31
Setiap individu memiliki kecerdasan dan daya pikir
Setiap individu memiliki kebutuhan psikologis untuk mengembangkankepribadian
Sosial
Setiap individu hidup bersama dengan orang lain
Perlu bantuan orang lain
Dipengaruhi oleh culture/budaya
Terikat oleh norma yg ada di masyarakat
Dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan sosial
Spiritual
Setiap individu memiliki keyakinan sendiri tentang adanya Tuhan
Setiap individu memiliki pandangan hidup, dan dorongan sejalan dengan keyakinan yang dipegangnya
32
setiap individu memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan keputusan dalam lingkungannya; keluarga,
masyarakat, dan tempat kerja.
33
untuk aktivitas berbagai organ atau sel. Reaksinya menghasilkan energi, karbondioksida dan air lewat proses berrnapas yaitu peristiwa
menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen (O2) serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida (CO2)
sebagai sisa dari oksidasi yang keluar dari tubuh (Kusnanto, 2016).
A. Saluran Nafas Bagian Atas Dan Bawah.
Bagian atas yaitu;
Hidung
Laring
Faring
Epiglotis
Trakhea
Bronkus
Bronkiolus
Paru-paru
B. Proses Oksigenasi
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen/O2 ke dalam sistem (kimia atau fisika).
Oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai
hasilnya, terbentuklah karbon dioksida, energi, dan air.
Hidung>Faring>Laring>Trakhea>Bronkus>Bronkiolus>Paru-Paru.
34
C. Proses bernafas terbagi menjadi 2 yaitu;
Inspirasi: Volume rongga dada dan paru-paru meningkat ketika diafragma bergerak turun ke bawah dan sangkar tulang rusuk
membesar. Kemudian tekanan udara dalam paru-paru akan turun di bawah tekanan udara atmosfer dan udara akan mengalir ke
dalam paru-paru.
Ekspirasi: Tahap pengembusan terjadi akibat otot tulang rusuk dan diafragma berelaksasi Volume rongga dada dan paru-paru
mengecil ketika diafragma bergerak naik dan sangkar tulang rusuk mengecil. Tekanan udara dalam paru-paru akan naik melebihi
tekanan udara atmosfer, dan udara akan mengalir keluar dari paru-paru.
Ventilasi yaitu: Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer.
Difusi yaitu: Difusi gas merupakan pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida antara alveoli dg darah pd membran kapiler
alveolar paru.
Transportasi yaitu: Transportasi gas merupakan proses pendistribusian/perpindahan gas dari paru ke jaringan dan dari jaringan ke
paru dg bantuan aliran darah
Fisiologis: Setiap kondisi yg mempengaruhi kardiopulmonar akan dpt mempengaruhi kebutuhan oksigen
Perkembangan: Tahap perkembangan klien dan proses penuaan normal mempengaruhi oksigenasi jaringan
Bayi baru lahir paru-paru akan segera berisi udara.
35
Prilaku: Gaya hidup dan Faktor yg mempengaruhi fungsi pernafasan: Nutrisi, Exercise, Merokok, dan Substance abuse.
Lingkungan: Tempat kerja (polusi).
Psikologi: Stres akan mempengaruhi saraf otonom dan stres juga akan berpengaruh pada sistem fisiologis tubuh khususnya organ
dalam yg tidak dipengaruhi oleh kehendak kita.
36
2.3 KONSEP NUTRISI
A. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat atau zat-zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses
dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan
tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang
makanan, zat-zat gizi dan zat-zat lain yang tekandung dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit
(Tarwoto & Wartonah, 2011).
Menurut Supariasa (2001) dalam Andri dan Abd. Wahid 2016, nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-
zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organorgan yang menghasilkan
energi.
C. Nutrisi
Gizi berasal dari Bahasa arab Gizawi yang berarti Nutrisi. Gizi/Nutrisi adalah Substansi organic maupun non organic yang
ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan tubuh agar berfungsi dengan baik ( Kozier 2004 ) Tubuh memerlukan nutrisi untuk
membentuk & mengatur fungsinya.
37
a. Fungsi Nutrisi.
Membangun dan memelihara jaringan tubuh.
Mengatur proses-proses dalam tubuh
Sumber tenaga
Melindungi tubuh dari serangan penyakit
b. Jenis-Jenis Nuutrien.
Karbohidrat: Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.
Lemak: Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam
lemak.
Fungsi-fungsi lemak.
Sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan 9 kal/gr. Ikut serta membangun jaringan tubuh.
Perlindungan berbagai organ dalam tubuh.
Protein:Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari
asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian
akan diserap oleh usus.
Fungsi Protein: Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang
normal.
Protein menghasilkan jaringan baru.
Vitamin: adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
38
Ada 2 jenis vitamin yaitu: Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan
dalam tubuh jadi harus ada didalam diet setiap harinya). Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh jadi
harus ada didalam diet setiap harinya).
Mineral
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan
tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar
mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.
Air
Sumber kehidupan yang utama bagi mahluk hidup di samping oksigen.
39
Sisiologis
Perkembangan
3.1 Kesimpulan
Kebutuhan dasar manusia aadalah hal-hal seperti makanan,air,keamanan, dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk
bertahan hidup. Hierarki kebutuhan dasar manusia menurut maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami
hubungan antara kebutuhan dasar manusia saat memberikan keperawatan.
40
Kebutuhan Oksigenasi adalah kebutuhan fisiologis yang merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk
kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankam hidupnya, dan untuk aktifitas berbagai organ atau sel. Sistem pernafasan
berperan dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi terdiri atas saluran pernapasan bagian atas yaitu hidung, faring, laring, epiglotis. Dan
saluran nafas bagian bawah yaitu trakea, bronkus, bronkiolus, dan paru-paru yang merupakan organ utama dalam sistem pernapasan.
Kita telah melihat dan mempelajari tentang kebutuhan nutrisi kita bisasimpulkan bahwa kebutuhan nutrisi pada manusia sangatlah
penting. Banyaksekali risiko jika tidak terlalu memperhatikan nutrisi bagi tubuh kita. Kebutuhannutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek
yang lain daandapat dicapai jika terjadikeseimbangan dengan aspek aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalamfungsi-fungsi organ
tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsienzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan
pemenuhankebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.Permasalahan kebutuhan Nutrisi
harus segera diselesaikandengan tindakan-tindakan yang tepat.
3.2 Saran
Makalah ini kami rangkum dari beberapa sumber, namun sumber yang menjadi rujukan kami sangat terbatas sehingga hasilnya
pun tidak maksimal. Karena itu kami sebagai penulis membuka diri untuk menerima saran-saran dari para pembaca agar makalah ini
dapat labih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
41
. (Online),(http://siyulopecri.co.id/2011/09/akep-oksigenasi.html , diakses 24 September 2017.Mubarak, Wahit Iqbal. 2008.
Kebutuhan Dasar Manusia
. Gresik: EGC
Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Proses Keperawatan, Edisi 3. Salemba Medika. Jakarta.
Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.
Elis J.R, Nowlis E.A 1985. Nursing a Human Needs Approach. Third Editiom. Houghton Mefflin Company. Boston.
42
43
44