Sejarah
Retorika
Kelompok 2 - Kesejahteraan Sosial 4A
Anggota Kelompok
Miranda Aulia
Cici Aryanti Dewi Asyifah
Maharani
11200541000014 11200541000024 11200541000028
01
Sejarah Retorika di
Yunani Kuno
Di Yunani, retorika muncul di Syracusa, ibukota Sycilia sekitar 567 SM. Hal ini
dikarenakan adanya sistem pemerintahan di Sycilia yang tidak demokratis. Pemimpin
menempuh jalan lain agar tidak terjadi pertumpahan darah :
Isokrates
Beliau mendirikan sekolah retorika yang berfokus pada pidato
politik dengan menggunakan kata-kata yang rapi dan tidak
berlebihan, menggunakan gagasan yang lancar. Isokrates yakin
bahwa retorika dapat meningkatkan kualitas masyarakat yang
tidak terpisahkan dari sastra dan politik.
Sokrates
Retorika menuurut Sokrates merupakan kebenaran yang menggunakan dialog
sebagai tekniknya. Teknik dialog Sokrates menggunakan jalan deduksi. Biasanya
Sokrates menggunakan teknik berpura-pura bodoh seolah tidak mengetahui
persoalan apapun. Kemudian membuat pertanyaan dari yang ia ketahui yang
menimbulkan perdebatan. Sokrates dianggap menyimpang karena dialog
digunakan untuk memengaruhi bukan untuk mengumpulkan data.
Plato
Menurut Plato, retorika merupakan hal penting sebagai persiapan seseorang
untuk menjadi pemimpin. Salah satu karangannya tentang retorika berjudul
Dialogues yang berisi tentang pembuatan kerangka retorika. Di dalamnya
dijelaskan bahwa retorika memiliki relasi dengan kebenaran dan moral
sehingga seorang orator harus menyesuaikan retorikanya dengan pendengar.
The Five Canons of Rhetoric (Lima Hukum Retorika) :
Aristoteles ● Inventio (penemuan), penggalian topik dan
meneliti khalayak.
● Dispositio (penyusunan), pembicara menyusun
Tujuan retorika menurut Aristoteles adalah pidato atau mengorganisasikan pesan.
membuktikan maksud dari pembicaraan atau ● Elocutio (Gaya), pemilihan kata-kata dan
menampakkan keindahan. Keindahan berbahasa menggunakan bahasa yang tepat untuk mengemas
digunakan untuk membenarkan, memerintah, pesan.
mendorong, dan memertahankan sesuatu. ● Memoria (memori), pembicara harus mengingat
Aristoteles menjadi tokoh retorika yang apa yang ingin disampaikannya dengan mengatur
bahan-bahan pembicaraannya.
penting, ia juga menulis tiga jilid buku berjudul
● Pronuntiatio (penyampaian), pembicara
De Arte Rhetorica yang di dalamnya membahas menyampaikan pesannya secara lisan.
tahap penyusunan pidato.
Retorika mendasari
metode analitika dan Sebuah pidato yang
- Cicero
03
Sejarah Retorika di
Abad Pertengahan
Sejarah Retorika Pada Abad
Pertengahan
Salah seorang sahabat yang paling dikasihinya, Ali bin Abi Thalib,
mewarisi ilmunya dalam berbicara. Pada Ali bin Abi Thalib,
kefasihan dan kenegarawanan berpadu. Khotbah-khotbahnya
dikumpulkan dengan cermat oleh pengikutnya dan diberi judul
Nahjal Balaghah (Jalan Balaghah).
04
Retorika Zaman
Renaissance
Zaman Renaissance
Pada zaman pencerahan atau Renaissance (sekitar abad ke-15-18 M), retorika
kembali dianggap penting. Peter Ramus memopulerkan gagasan Argicola secara
gemilang dan sangat berpengaruh dalam melahirkan aliran retorika yang
dikenal dengan sebutan Ramisme. Aliran Ramisme membagi retorika pada dua
bagian, yaitu penemuan (Inventio) dan disposisi dari retorika (Dispositio) yang
dimasukkan dan diperkenalkan sebagai bagian dari dialektika (logika). Adapun
retorika sendiri dipandang hanya berkaitan dengan elocutio dan pronuntiatio
saja. pembagian ini berlangsung selama beberapa generasi. Dalam retorika
aliran Ramisme ini, gaya masih dipertahankan, sedangkan pidato sudah tidak
dianggap penting lagi. Kekurangan pandangan Ramisme adalah bahwa dalam
pandangan mereka terjadi dikotomi antara gagasan dan kata yang mengungkap
gagasan itu sendiri. Bahkan, akibat dari cara pandang ini, sendi-sendi seni
retorika mulai mengalami keruntuhan. Meskipun demikian, zaman Renaissance
dapat disebut sebagai era yang menjembatani munculnya retorika modern,
terutama dikenal melalui tokoh yang sangat berpengaruh, Roger Bacon .
05
Retorika Zaman
Modern
Reinaissance merupakan sebuah pertanda dimulainya masa retorika
modern atau abad pencerahan sekitar tahun 1200 yang lalu. Seorang
tokoh pemikir Renaissance yang menarik kembali minat orang
terhadap retorika adalah Peter Ramus. Beliau membagi retorika
menjadi dua bagian yaitu Inventio dan Dispositio yang dimasukan ke
dalam bagian logika.