Anda di halaman 1dari 13

Perkembangan Komunikasi Berdasarkan Era

PERKEMBANGAN KOMUNIKASI BERDASARKAN ERA

Yan Kurniawan
Jurusan Komunikasi, Universitas Budi Luhur, Jakarta
Jalan Ciledug Raya Petukangan Utara, Jakarta 12260
yankurniawan@gmail.com

Abstrak
Tulisan ini adalah mengkaji perkembangan komunikasi dan ilmu komunikasi secara
historis berdasarkan era. Era yang dimaksudkan adalah perkembangan dari segi
praktik komunikasi (meskipun dalam lintasan sejarahnya, ada masa belum dikenalnya
istilah komunikasi dan setelah diperkenalkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri).
Kajian ini memfokuskan diskusi berkaitan dengan paper yang dikemukakan John C.
Reinard (August 1997) berjudul: “The Development of the Field of Communication: Our
Roots.”

Kata Kunci: Sejarah, Komunikasi, Era

Pendahuluan Pemerintah Athena dan pengadilan dikelola


Periode Klasik secara demokratis. Wakil rakyat atau legislatif ber-
Sekitar 3000 tahun B.C.E, Kagemni, pu- sikap terbuka untuk orang-orang yang bebas
tra Raja Firaun, Pharoah Huni, menerima berbicara. Pada periode ini muncullah istilah yang
selembar pidato dari seorang penulis yang tidak dikenal sebagai Rhetorician, adalahorang yang
tercantum namanya. Hanya tersisa sebagian dari melakukan kegiatan rhetoric, sebagai bagian dari
naskah itu yang didokumentasikan untuk dipe- studi komunikasi.
lajari selama berabad-abad kemudian. Tidak ada Iklim intelektual juga bertumbuh semakin
infrmasi sedikitpun mengenai penulisnya kecuali matang yang memperkaya komunikasi. Banyak
klaim bahwa itulah catatan pertama. Sekitar 2675 guru-guru, pemain-peran, pembaca sastra, dan
BCE, Ptah Hotep, Gubernur memphis dan Vizier filosofi yang tumbuh berkembang dalam meng-
(Perdana Menteri) yang mengabdi pada Raja eksplorasikan kemampuan logik dan rasiona-
Paraoh, menulis buku pertama sebagai bentuk litasnya, bahasa dan gaya, struktur dan orga-
komunikasi, yang disebut Precept. Inilah yang nisasinya. Dus, intelektualitas berkembang baik
disebut buku teks untuk berkomunikasi pada sebagaimana bidang politik, yang memberikan
berabad-abad kemudian. peluang banyak bagi mereka yang mengajar
komunikasi.
Tradisi Greek
Pelajaran serius mengenai komunikasi Kontribusi pada Periode Klasik
tidak sungguh-sungguh hingga sekitar Tahun 500 Guru komunikasi pertama yang dikenal
BCE, dari titik ini selama periode klasik, komu- sebagai shopists. Istilah ”shopist” berasal dari
nikasi utamanya ditelaah oleh guru-guru di Greek bahasa Yunani ”sophos” yang artinya kebijakan
dan Roman. (wisdom). Dus, seorang sophist adalah yang
menggunakan atau mengajarkan sesuatu menge-
Beberapa Alasan Lahirnya Periode Klasik nai kebijakan. Kini, istilah ini menandakan sese-
Ketika demokrasi dibangun di Greece— orang yang menggunakan kecerdasan untuk
dengan pengertian bahwa negara-kota (city-state) menyesatkan orang lain. Pada zaman dahulu, is-
yang disebut Athena—masyarakat menemukan tilah ini mengacu kepada sekelompok guru yang
bahwa mereka dapat belajar untuk berbicara un- berkeliling mengajarkan orang-orang mengenai
tuk mereka sendiri untuk menemukan hak asasi. pasar. Melalui banyak topik dalam pengajaran,
Jurnal Komunikologi Vol. 5 No. 1, Maret 2008 75
Perkembangan Komunikasi Berdasarkan Era

instruksi komunikasi sebagai bagian terbesar yang baik yang telah dinyatakan maupun kasus negatif.
semuanya dikerjakan para sophists. Hal ini Kunci untuk ajaran Protagoras merupakan pro-
disiapkan melalui materi pengajaran dan secara posisi filosofis yakni ”terhadap setiap pertanyaan
langsung diberikan kepada mereka yang mem- ada dua sisi argumen, yang satu pro dan lainnya
butuhkannya, melalui pelatihan filosofer masa benar-benar berlawanan (oposisi).” Protagoras
depan. Banyak di antara para guru ini merupakan melakukan satu langkah untuk selanjutnya dengan
orang-orang kompeten dengan etika yang tinggi, mengklaimnya untuk mendapatkan kebenaran
namun ada juga sebagian dari mereka kredibi- mengenai sesuatu. ”Manusia adalah ukuran segala
litasnya dipertanyaan dan hanyalah sebagai ’tu- sesuatu.” Gagasannya dikembangkan pada ma-
kang obat’ belaka. sanya, dan filsuf lain menyerangnya dengan me-
Corax: Ia seorang guru Sicilia yang nyebut kasus-kasusnya sebagai hal yang lemah.
’menemukan’ studi rhetoric pada sekitar 470 Namun demikian, dia percaya pada pluralisme ke-
B.C.E. Pada akhir hayatnya, menulis sebuah benaran sebagai tiang pengembangan sejarah
tentang suatu seni berbicara di depan umum (art gagasan di dalam komunikasi.
of effective public speaking), berjudul Rhetorike Techne. Reaksi terhadap beberapa ekses dari para
Sangat sedikit diketahui tentang orang ini. Ketika shopist, Isocrates menulis kritik dalam kertas ker-
lahir dan saat ia meninggal misteri. Bahkan buku- janya seperti Against the Shopists dan Pana-
buku yang ditulisnya raib. Namun, ia diakui ber- thenaicus. Teguh sebagai shopist dalam dirinya, ia
pengaruh terhadap komunikasi. Melalui murid- percaya bahwa sebagian besar shopist berpraktik
nya, Tisias, Corax mengembangkan studi komu- dalam pengajaran di mana terjadi kesenjangan
nikasi untuk para hakim di pengadilan. Corax pemikiran dan tujuan etis yang seharusnya men-
mendefinisikan rhetoric sebagai ”the craftman of jadi akar dari seluruh keberhasilan komunikasi. Ia
persuasion”, dan ia mengamati bahwa pidato berargumen bahwa para guru mengembangkan
khususnya terdiri atas lima bagian, yaitu: suatu moral tinggi dalam pidato dan tercakup nyata da-
pendahuluan, suatu narasi mengenai fakta-fakta lam rhetoric yang tidak berbasiskan di dalam
sebagai kasus, argumen terhadap kasus itu, ulasan kepentingan diri semata. Ia memperlihatkan pi-
tambahan, dan kesimpulan. Selain itu, Corax dato seremonial sebagai suatu jenis rhetoric yang
mengembangkan pengetahuan tentang argumen sebagian besar sesuai dengan kesungguhan filo-
dari probabilitas, suatu konsep yang masih sofis yang diharapkan dimiliki para komunikator.
menarik perhatian. Ketika argumen dari proba- Plato (427-347 B.C.E.), adalah murid So-
bilitas digunakan untuk mengevaluasi kasus, kita crates yang paling terkenal, yang mungkin juga
membutuhkan salah satu yang paling mungkin yang paling kritis terhadap ekses para Shopists.
untuk penjelasannya. Meskipun kritik deras Dalam satire para Shopists yang disebut Gorgias,
berdatangan dari para filsuf, Corax dan Tisias Plato menulis suatu pengapkiran studi komu-
membuat kontribusi besar yang mendukung nikasi. Gorgias, seorang duta besar Athena dan
komunikasi sebagai suatu studi. seorang guru memperlihatkan figura pidato dan
Para guru atau shopist lainnya me- bentuk artifisial puisi, yang membuat celaka dialog
ngikuti Corax dan Tisias, dan banyak di antaranya yang dipandu Socrates (yang berbicara untuk
membuat kontribusi berarti. Protagoras of Plato). Kadangkala alasan spesifiknya masih dipa-
Abdera (b. 486-481? D. 416-411?) sementara tiu kai untuk menyerang studi komunikasi saat ini
disebut sebagai ”the father of debate,” menulis dan eksistensi departemen komunikasi. Akhirnya,
rhetoric dan topik lainnya, namun hanya sedikit Plato mengembangkan proposisi bahwa rhetoric
naskah asli yang ditinggalkannya. Dia sangat bukanlah suatu seni. Pada saat itu, istilah ”seni”
perhatian pada cara kasus dipresentasikan di artinya sesuatu yang masih bertalian darah dengan
pengadilan. Dia mencurahkan banyak waktu ”science”, sementara istilah ”science” saat ini
untuk mengembangkan argumen, membagi-bagi mengacu kepada apa yang disebut ”metaphisics”.
pidato ke dalam bagian-bagian, dan mengem- (Tak satu pun dari eksplanasi ini sesuatu yang
bangkan tata bahasa pertama Bahasa Yunani. mengejutkan sejak dunia kita untuk sains diambil
Dalam instruksinya, ia memilih topik yang men- dari akar Latin yang disederhanakan dari
cerminkan kasus yang dipresentasikan di dewan ”lnowledge”). Plato mengajarkan rhetoric lebih
perwakilan rakyat atau di pengadilan, dan murid- sebagai suatu kepandaian khusus sebagaimana ke-
muridnya menyiapkan pelbagai kasus secara utuh terampilan memasak atau kemampuan mem-
76 Jurnal Komunikologi Vol. 5 No. 1, Maret 2008
Perkembangan Komunikasi Berdasarkan Era

bujuk, daripada suatu studi yang serius. Kedua, berdebat dan diskusi mengenai dua sisi suatu
Plato menyerang bahwa rhetoric tidak memiliki pertanyaan yang garis argumennya berbeda harus
subyeknya sendiri, yang digunakan untuk dipahami dan disiapkan responsinya. Akhirnya,
disiplinnya. Ketiga, Plato mengklaim bahwa sejak Aristotle menegaskan bahwa rhetoric bermanfaat
rhetoric dikaitkan dengan probabilitas daripada jika ia disiapkan dalam rangka pertahanan. Ia
kebenaran, rhetoric tidak memiliki kaitan dengan secara persuasif mengatakan “jika hal itu meru-
kebenaran dan, seperti, tidak merupakan suatu pakan suatu aib bagi seorang laki-laki ketika ia tak
filosofi yang terlegitimasi. Keempat, ia beralasan bisa mempertahankan dirinya di secara jasmani,
bahwa rhetoric tidak memberikan kekuasaan. itu akan janggal untuk tidak berpikir kelem-
Kelima, ia percaya bahwa rhetoric tidak men- ahannya ketika ia tak mampu bertahan dengan ar-
cegah penderitaan dan kesalahan kepada orang gumen-argumen. Alasan menjadi lebih berbeda
yang tidak bersalah. Keenam, Plato mem- bagi seorang laki-laki daripada sekadar upaya
pertanyakan etika kegiatan jika rhetoric diguna- pertahanan jasmani.” Redefinisi Aristotle dan
kan, ia harus digunakan dengan kesalahan untuk pertahanan rhetoric memberikan suatu dasar yang
menghindar dari hukuman. Akhirnya kesenjangan kokoh bagi studi komunikasi.
kepentingan para rhetorician dalam meng- Aristotle mengkalim bahwa pesan-pesan
ungapkan kebenaran untuk setiap masalah yang persuasif menggunakan baik bukti nonartistik
mengesalkan Plato. maupun artisitik. Bahan bukti nonartistik ber-
Aristotle (382-322 B.C.E.), adalah murid kaitan dengan apa yang diketahui sekarang sebagai
Plato paling terkenal, sebagai seorang kontributor pengaruh (evidence). Pada waktu itu, sesuatu itu
tunggal terhadap studi komunikasi. Ia membuat merupakan hal yang sedikit perbedaannya. Bentuk
upaya pertama pengembangan suatu rhetoric legitimasi pengaruh mencakup para saksi, hukum,
lengkap secara filosofis dan dengan saintifik ting- kontrak, dan admisi dalam tekanan. Bukti artistik
gi. Kemudian, rhetoric ditulis dalam suatu level di berupa perhatian pada ethos (tampilan pembicara
mana kebenaran utama ditemukan Aristotle yang yang diperlihatkan oleh intelegensia, karakter, dan
masih sesuai dengan kekinian kita. Aristotle men- goodwill), pathos (penggunaan appeals kepada
definisikan rhetoric dengan ”the faculty of dis- emosi audiens), dan logos (penggunaan argumen-
covering in the particular case what are the avai- argumen dalam komunikasi).
lable means of persuasion” (penemuan akademis Hingga Aristotle menulis buku rhetoric,
dalam suatu bagian kaus yang menyediakan praktik studi komunikasi menuju akhir di Greece.
makna persuasi). Rhetoric bukanlah suatu praktik Tipe pemerintahan berubah, dan cara orang
tetapi suatu bidang studi. Aristotle membuat berkomunikasi juga berubah. Pada akhirnya pe-
percobaan untuk menyangkal beberapa serangan rang sipil dan pemberontakan mengakhiri masa
Plato terhadap rhetoricdengan melihat peran demokrasi di Greece. Hasilnya menempatkan
aktual yang dimainkan komunikasi dalam rhetoric menjadi tidak penting lagi. Sebagian besar
masyarakat. Aristotle mencatat bahwa rhetoric orang-orang butuh untuk mengikuti perintah
merupakan counterpart terhadap dialektik—prak- daripada memberikan nasihat pada sesuatu yang
tik diskusi logikal yang menggunakan pertanyaan kontroversial. Rhetoric menjadi memudar.
dan jawaban. Ia menyampaikan bahwa rhetoric
akan membuat kebenaran dan keadilan berlaku. Tradisi Roman
Atas semuanya, ia beralasan, “karena kebenaran Perkembangan komunikasi di Romawi
dan keadilan secara alami lebih berkuasa daripada kuno merupakan hal penting. Di dalam forum,
oposisinya” ketikatidak adil atau terjadi keka- warga merepresentasikan diri mereka dalam
cauan, itu terjadi karena para pembela tidak pertemuan-pertemuan untuk memutuskan per-
menggunakan metode komunikasi efektif. Aris- soalan hukum dan isu-isu keadilan. Di badan
totle juga yakin bahwa rhetoric dapat berguna legislatif warga diatur dalam tata hukum baru, dan
untuk memerintahkan orang yang tadinya tidak di dalam Senat, badan pemerintah Roman mem-
atau kurang memahami informasi saintifik. buat keputusan-keputusan penting. Pada masa
Mungkin, kedua argumen terakhir pada keman- pemerintah Julius Cesar, dibuatlah “suratkabar”
faatan rhetoric merupakan hal terpenting bagi pertama di dunia Acta Diurna (Daily Events) yang
studi komunikasi saat ini. Aristotle mengklaim dipublikasikan di Roma selama abad pertama
bahwa orang-orang harus disiapkan untuk B.C.E. Dalam realitanya, suratkabar berupa
Jurnal Komunikologi Vol. 5 No. 1, Maret 2008 77
Perkembangan Komunikasi Berdasarkan Era

buletin tulisan tangan yang diduplikasikan juga diringkaskan sebagai bahan ajar komunikasi,
dengan tangan yang kemudian diperbincangkan menggambarkan seorang penulis buku yang tak
di dalam forum. Studi komunikasi mendapatkan dikenal berjudul Ad Herennium. Ketika Cicero
suatu rumah alami selama Tiber River sepanjang berusia 55 ia menulis risalah berjudul On the
Roma memelihara sistem Republik. Tetapi ketika Character of the Orator atau De Oratore, yang menje-
Caesar menjadi diktator permanen, orang-orang laskan orator sebagai seorang filsuf. Beberapa
kemudian membutuhkan hanya keterampilan waktu kemudian ia menulis Brutus (suatu kisah
seperlunya untuk mematuhi perintah dan oratoris), dan Orator, sebuah potret seorang orator
menerima dogma. ideal.
Cicero. Seorang rhetorician Roman Cicero percaya bahwa orator harus
terkemuka, seorang orator dan politician dengan memiliki pendidikan umum yang luas, termasuk
nama asli Marcus Tullius Cicero, yang juga menguasai enam bidang. Pertama, orator harus
dipanggil Tully (106-43 B.C.E.). Menurut sejarah, mengembangkan suatu wadah (vast) pengetahuan.
Cicero adalah seorang yang karakternya paling Kedua, orator harus dilatih di dalam pilihan kata-
memesona di dunia politik Roman. Ia terkenal kata dan penyusunan ajaran. Ketiga, orator harus
dengan keberhasilannya menuntut Cataline memahami semua emosi audiens. Keempat,
(seorang politisi yang menolak consulship setelah komunikasi harus dilatih di dalam pengunaan
dinyatakan bersalah karena perbuatan jahat, juga kata-kata dan untuk mencapai keagungan, kecer-
dia orang yang kemudian sakit hati, belakangan dasan, kejelasan, kecepatan, keringkasan, dan ada-
berupaya membujuk oknum tentara untuk nya rasa humor. Kelima, para pembicara harus
mengudeta Rome), kepemimpinannya dalam dilatih dalam proses pembelajaran yang baik. Ke-
mengembangkan senatorial, sikap oposisinya enam, para komunikator harus mengembangkan
menghadapi Julius Caesar, kebenciannya yang suatu ingatan terlatih sehingga isi pidatonya
lama pada Marc Antony, dan banyak operasinya mencakup contoh-contoh yang tepat dari masa la-
yang lain. Pada akhirnya, Cicero meninggal se- lu. Untuk semua penjelasan tadi yang digunakan
bagai seorang orator: ia dieksekusi pada 7 Cicero dalam tulisannya, ia telah diserang sebagai
Desember 43 B.C.E. setelah mengumumkan seorang komunikator yang cerdas. Malahan, ia
seorang musuh aturan diktator, Octavian (orang mendukung “artful diffidence” atau penggunaan
yang kemudian dikenal sebagai Augustus Caesar). seni untuk merahasiakan seni. Di antara kon-
Kepala Cicero dipenggal dan dipamerkan di tribusi terbesar Cicero dikembangkan ke dalam
Roman Forum—suatu simbol kebebasan tiga styles (gaya sederhana, menengah, dan gaya
berbicara dan perbedaan pendapat tidak diper- besar), tetapi pandangan ini digunakan untuk ka-
kenankan di dalam iklim Rome yang membusuk. ta-kata sangat memuaskan. Kerja Cicero ini
Meski gagasan Cicero mengenai ko- menjelaskan bagaimana penggunaan bahasa seba-
munikasi beredar luas sebagaimana Aristotle, gai suatu perhiasan, tetapi ia percaya bahwa kata
Cicero dan para pengikutnya bergerak dan ditangkap dari gagasan—dan kepada suatu yang
berkembang dalam berbagai jalan. Aristotle per- nyata, suatu bagian tak terpisahkan dari idea itu
caya bahwa rhetoric merupakan cara untuk me- sendiri.
nyebarkan kebenaran, Cicero yakin bahwa ko- Quintilian. Seorang “rhetorician besar
munikasi merupakan suatu jalan untuk me- Roman,” yang sebenarnya bukanlah orang
nemukan kebenaran dari sesuatu hal. Perbedaan Roman. Ia lahir di Spanyol kemudian berkeliling
di sini merupakan satu hal penting. Aristotelians dunia sejak usia 14. Ia berbda karena menjadi
percaya bahwa kebenaran dikendalikan oleh suatu seorang guru di sekolah publik pertama di dunia,
produk rhetoric—mereka tidak berpikir bahwa memiliki perjanjian dengan Emperor Vespasian
kebenaran ada sebelum ia dikomunikasikan. (yang memerintah pada Tahun 70-73). Saat
Sedangkan Ciceronians melangkah lebih jauh Quintilian, Kerajaan Roman telah mengalami
bahwa kebenaran teoritik eksplanasi tidak dis- penurunan. Ia berharap dengan melatih orang-
covered, tetapi harus invented. orang muda menghasilkan kelahiran baru me-
Kontribusi spesifik Cicero kepada komu- ngenai rhetoric dan pembuatan keputusan yang
nikasi disebarkan melalui buku berseri yang ditu- demokratis. Dalam skema Quintilian mengenai
lis pada saat berbeda dalam hidupnya. Pada 84 sesuatu, komunikator ideal adalah vir bonus,
B.C. Cicero menulis De Inventione Rhetorica, yang orang baik berbicara baik. Untuk melatih orang
78 Jurnal Komunikologi Vol. 5 No. 1, Maret 2008
Perkembangan Komunikasi Berdasarkan Era

baik dan sebagai seorang pembicara kompeten awalnya, ketika mereka menyampaikan kepada
membutuhkan edukasi yang luas, seperti Rome bahwa mereka hanya berada di antara
pelatihan yang diberikan sepanjang waktu orang-orang hendak mengatakan sesuatu. Di sam-
mengenai studi komunikasi seperti ilmu bahasa, ping sesekali menghambat dan menganiaya, satu
menulis, membaca, hukum, sejarah, dan filosofi. harus berbicara mengenai jiwa, kebaikan, nilai-
Perhatian Quintilian tertuju pada prinsip-prinsip nilai etika, namun itu tidak aman untuk berbicara
(principles, bukan “rules”), bertransaksi melalui politik—para diktator memberikan perintah
advokasi yang efektif. Ia menempatkan upaya untuk membungkam aspirasi politik warga.
khusus terhadap metode untuk membangun Pada malam pertempuran yang berisiko,
kasus dan memperbaiki topik stok isu-isu Kaisar Constantine berjanji jika Christian God
(biasanya mereka sebut sebagai points of statis). Di baru menghibahkan dia suatu kemenangan, ia
samping perhatiannya pada argumen, banyak berjanji akan menjadi seorang christian. Lalu, ia
upaya Quintilian lainnya menghubungkan secara pun memenangkan pertempuran dan beralih ke
kuat kepada konsep-konsep yang dikembangkan Chrisianity. Pada 313, dia dan pengikutnya,
sebelumnya oleh Cicero dan lainnya pada era Licinius, menerbitkan Edict of Milan yang mem-
klasik. buat Christianity menjadi sebuah hukum agama
Penulisan Intituto Oratoria merupakan bagi kerajaan. Edict tidak membuat chrisianity
sebuah landmark dalam sejarah pendidikan menjadi agama kerajaan, namun ketika Cons-
Roman, namun bukan karena merupakan titik se- tantine menyatakan diri—membaca Nicene—
suatu yang lebih baik, tapi lebih karena ia sebagai seorang Christian, banyak lainnya merasa
merupakan berakhirnya sebuah era. Bertahun- bijaksana jika melihat karirnya untuk jadi seorang
tahun kemudian, kertas kerja Quintilian lenyap Christian juga. Pada saat itu, semua sekte Chris-
tidak saja pada 1417 ketika seorang Florentine tian terdiri atas enam persen dari populasi. Mes-
bernama Poggio Bracciolini menemukan ma- kipun Christian terpecah-pecah terhadap isu-isu,
nuskrip dan melakukan penerjemahan. Periode satu hal yang mereka semua akur adalah pe-
“Silver Age” Quintilian bukanlah satu-satunya era nyembahan berhala harus dihentikan. Secara
yang baik bagi studi komunikasi, Praktik orasi pelan-pelan mereka berhasil menekan kerajaan
menjadi sesuatu tontonan besar dan tumbuh penyembahan berhala, termasuk penulisan
subur. Murid-murid dilatih tidak sekadar menjadi rhetoric oleh Yunani dan Romawi kuno. Karena
statesmanship untuk dipanggungkan dan disak- Aristotle dan Cicero bukanlah christians, maka
sikan. Pengunaan hiasan tulisan secara berlebihan kertas kerja mereka dicap sebagai “berhala” yang
merupakan hal penting daripada gagasan yang dilarang beredar ke publik. Periode ini dikenal
hendak diekspresikan. Pada periode klasik studi sebagai Abad Kelam (the Dark Ages), tanpa ada
komunikasi, hiasan tulisan dibutuhkan orang kegiatan pengajaran yang memberikan komu-
untuk berkomunikasi bagi masa depannya. nikasi efektif.
Sebaliknya, setiap saat pemerintah silih berganti
menjadi otokratik, maka fungsi komunikasi Augustine dan Pencarian-kembali Rhe-
menjadi hilang dan orang-orang memilih toric
rhetorika “shopistic”, suatu rhetoric display. Periode kembali bersinar ketika seorang
bernama Augustine (354-430). Ia lahir di Tagostri
Periode Kristianitas dan Abad Perte- di Algeria Timur. Ia seorang pembelajar yang
ngahan tekun memperdalam Latin dan Greek dan paling
Tipikal warga Roman tidaklah sangat menguasai apa yang ditulis Cicero. Ketika pindah
religius. Sesungguhnya, mereka memberi peng- ke Rome, ia memperoleh keberuntungan, dengan
hormatan kepada pejabat tuhan, dan bahkan memberikan impresi tinggi kepada setiap orang
adakalanya mengizinkan para Caesar untuk yang bertemu dengannya. Seketika, ia kemudian
mengumumkan ketuhanan mereka, tapi hal itu menjadi anggota the Roman Catholic Curch dan
bukanlah hal yang serius bagi warga. Konse- ditasbihkan pada 391. karena ada kekhawatiran ia
kuensinya, ketika muncul Kristen bergerak me- berpindah ke sekte Kristen lainnya, ia membuat
nuju Rome, mereka tidak secara langsung meno- Uskup Hippo. Dari posisinya ini ia mulai bekerja
lak, namun bertoleransi. Itulah kemudian Kristian menyelesaikan masalah yang membingungkan
diabaikan di Rome pada satu atau dua abad di saat itu. Kualitas perkhotbahan menurun sebab
Jurnal Komunikologi Vol. 5 No. 1, Maret 2008 79
Perkembangan Komunikasi Berdasarkan Era

dilarang belajar komunikasi dari tulisan-tulisan mendapatkan jalan baru untuk mendapatkan
Cicero dan Quintilian. Solusi Augustine adalah kebenaran secara logis. Dengan tanpa melihat
kemudian menulis secara cerdas dalam bukunya matei pelajaran—Hukum di Bologna, Filosofi
De Doctrina Christiana yang di dalamnya atau Theology di Paris, Kedokteran di Mont-
menyatakan bahwa para komunikator harus pellier, atau Studi Liberal di Oxford—mahasiswa
mencontoh metode para nabi besar dan rasul. mempelajari dogma sepanjang abad yang
Karenanya, untuk mengajarkan metode komu- diizinkan gereja. Pengajaran diberikan oleh seo-
nikasi yang dikembangkan Cicero dan Quintilian, rang ahli fisika yang tidak pernah belajar tubuh
Augustine kemudian mengambil contoh manusia, tapi faktanya para lulusan pada sekolah
Christian. Misalnya, para pemimpin doa diperin- abad pertengahan bidang kesehatan memang
tahkan membaca referensi gospels dan untuk tidak mempelajari anatomi. Mereka mendis-
style mereka diminta mengikuti para rasul. Au- kusikan subyek-subyek yang hanya diizinkan
gustine berharap para pastor akan mengatakan pihak gereja sebagai sebuah kebijakan.
sesuatu yang kecil dengan tenang (seperti dalam
bahasa Galatians), menyebut sesuatu yang lebih Berbicara dan Mendengarkan sebagai
besar secara proporsional (seperti dalam bahasa suatu Tugas Sakral
Timothy), dan sesuatu yang besar secara agung Ada masa ketika baik di Rome maupun di
(seperti dalam Corinthians dan Romans). Ketika Greece ketika orang-orang tuli secara rutin
tujuan khotbah berubah dari satu waktu ke waktu terbunuh (C. Simon, 390). Namun, datanglah
lainnya, para pastor harus mempelajari naskah Christianity yang mengubah keadaan dengan
(scriptures) untuk mendesain pesan yang mem- sikap berbeda terhadap para tuna rungu. Lantas,
bolehkan, menginspirasi, menginformasikan, atau di Eropa saat itu, pengajaran diberikan kepada
pesan yang menggerakkan. Augustine meng- mereka yang tuli, dilakukan oleh St. John of
gunakan maskah untuk mengajarkan apa yang Beverly pada abad ke-7. Ketika uskup mem-
dikemukakan Cicero. Ia sadar bahwa untuk perlihatkan keberhasilannya dalam mengajar
mengakomodasikan studi komunikasi dengan orang bisu-tuli untuk berbicara, Gereja Katolik
dogma baru Christian merupakan suatu agen Roma segera mengumumkannya sebagai suatu hal
dalam sejarah intelektual. luar biasa (C. Simon, 391). Pengembangan beri-
Selama enam ratus tahun sesudahnya, kutnya mengenai kode perbuatan baik, Gereja
telah kehilangan kontak virtual dengan penulisan mempromosikan rasa kasihan pada orang-orang
klasik. Maka benar, tulisan Augustine, Bede, cacat secara umum. Peduli pada mereka dengan
Cassiodorus, Boethius, Maurus, dan Labeo berbicara dan mendengarkan mereka dikenal
mengambil gagasan dari Cicero dan para penulis sebagai tugas baik yang diberikan banjaran oleh
klasik lainnya, tetapi rata-rata murid-murid Tuhan. Pekerjaan itu berlanjut terus hingga, ada
tersebut tidak paham keterkaitannya. Pada abad pergerakan yang menjadi terapi utama yang sulit
ke-12, beberapa karya Aristotle diterjemahkan diperoleh, terisolir, dan relatif pendek umurnya.
(sebagian besar dari bahasa Arab). Gereja men- Berbicara dan Mendengarkan ilmu pengetahuan
dapatkan bahwa universitas hanya sedikit dan bukanlah suatu profesi, tetapi suatu aksi kepe-
sangat terbatas mengambil peran yang menonjol dulian.
kurang dari seabad. Sebagaimana dilakukan di
Paris, Oxford, dan Bologna menjadi terkwnal Periode Renaissance dan Modern
tidak saja karena pentingnya secara politik, tetapi Sungguhpun studi komunikasi telah
karena sekolah yang berperan untuk itu. secara lebih besar menjadi kebutuhan praktikal
Sebagaimana dijilid gereja, dekrit gereja pada untuk berpartisipasi dalam masyarakat demo-
1210 dan 1215 yang memastikan bahwa tulisan kratis, beberapa praktik komunikasi seharusnya
Aristotle dapat diajarkan, tetapi tidak dengan didapatkan di seluruh dunia. Pada abad ke-7 dan
tokoh lainnya. Persyaratannya adalah, ajaran abad ke-8, koran pertama justru diproduksi di
Aristorle dibolehkan hanya jika digunakan untuk Peking. Metode pencetakan menggunakan papan
mengajar materi doktin gereja. Suatu filosofi kayu, di mana ketika metode waktu dikonsumsi
pendidikan yang disebut “scholastictism” dikem- papan-papan itu disiapkan secara individual untuk
bangkan di gereja. Kebenaran telah diketahui, setiap isu dan kemudian dibuang. Pelaporan
murid-murid diajarkan, hanya tugas tersisa adalah berita dikontrol pemerintah, hanya sedikit bentuk
80 Jurnal Komunikologi Vol. 5 No. 1, Maret 2008
Perkembangan Komunikasi Berdasarkan Era

jurnalism yang dipraktikkan. Ketika mesin huruf Tradition” memegang teguh bahwa bahasa dan
dikembangkan di Eropa selama abad ke-14 maka pengajarannya merupakan satu topik yang secara
berita-berita dikonsumsi secara luas mulai dilaku- sah diajarkan para rhetoricians. Bagi banyak orang
kan, dan karenanya journalism merupakan profesi dalam Renaissance, mahaiswa komunikasi dilihat
yang serius. Suratkabar Eropa pertama selalu hanya belajar ornamentasi kata-kata dan belajar
dalam bentuk satu halaman panjang dan diperun- bombastik. Studi komunikasi berada dalam
tukkan untuk suatu peristiwa. Berikutnya, surat- keadaan buruk sebab pengaruh kuat seorang
kabar berkembang jadi lebih penjang dan scholar dilihat tidak diterima jangka panjang.
melaporkan berbagai cerita dan juga memasukkan Meskipun demikian, beberapa penulis
iklan. terlihat kembali menoleh ke pada klasik untuk
Kadang-kadang orang berbicara menge- menghidupkan kembali studi komunikasi. Suatu
nai Renaissance sebagai sesuatu yang berubah saat sebelum 1530, Leonard Cox menulis pertama
hanya semalam. Suatu hari ada sedikit pemikiran kali dalam Bahasa Inggris buku komunikasi
kritis dan besok paginya meledak dengan filosofi berjudul, the Arte or Crafte of Rhetoryke—Kamus
baru yang menawan dan bentuk-bentuk seni. Bahasa Inggris pertama belum ditemukan hingga
Untuk rata-rata warga, Renaissance kurang 1755. Lebih berpengaruh dibanding Cox, adalah
berkaitan dengan seni daripada dengan pemerin- Thomas Wilson menulis Arte of Rhetorique yang
tahan. Tipe pemerintahan kuno tergantung ke- dipublikasikan pada 1553. Wilson mendiskusikan
pada sistem, ”feodalisme,” yang kemudian bukti emosional dan argumen logikal, sebagai-
berakhir. Kelas saudagar yang berkuasa menekan mana organisasi, style, seni deklamasi, dan me-
untuk meningkatkan pendidikan yang ”relevan” mori. Konsepnya mengenai perhatian (attention)
untuk anak-anak mereka. Sebagaimana dikatakan- memiliki pengaruh besar kepada penulis beri-
nya, mereka butuh sesuatu yang lain daripada kutnya, namun dialah sebagai seorang jurubicara
sekadar doktrin gereja yang diajarkan. Reformasi terbaik bagi masa klasikal. Penulis lainnya juga
Protestan memimpin dengan suatu tantangan cukup berpengaruh, seperti Thomas Vicars,
untuk melanjutkan kontrol yang dilakukan Gereja Thomas Farnaby, dan William Pemble yang
Katolik di Roma. Belakangan, banyak orang kesemuanya mengaplikasikan ajaran Cicero bagi
Inggris dan mahasiswa Amerika mengorgani- murid-muridnya.
sasikan tantangan ini ke dalam perdebatan-perde-
batan di luar kampus dalam suatu keyakinan
bahwa banyak hal di sekolah tidak relevan dengan Bacon dan Fakultas Psikologi
kebutuhan mereka. Setelah membesar, sesuatu Seorang penulis yang sangat berpengaruh
dipisahkan dari mereka yang merasakan adanya berikutnya adalah Sir Francis Bacon. Ia dikenal
pencerahan (Renaissance) dari mereka yang tidak sebagai ahli hukum terbaik, seorang terpelajar,
punya suatu sikap: orang-orang Renaissance mungkin seorang penulis asli dari beberapa
merasakan dorongan untuk mengeksplorasikan naskah Shakespeare, dan juga seorang ilmuwan. Ia
gagasan dan bentuk-bentuk baru; sedang orang- menulis tidak hanya satu buku komunikasi,
orang dari abad pertengahan tidak. menyelang-nyelingi komentarnya terhadap komu-
nikasi dalam pekerjaannya, terutama dalam the
Kontributor-kontributor di Awal renais- Advancement of Learning (1605) dan De Augmentis
sance Scientiarum (1623). Bacon menerima suatu pikiran
Salah satu penulis yang sangat berpe- yang disebut fakulty psychology yang memegang
ngaruh pada periode ini, adalah seorang Perancis teguh bahwa pikiran dibagi ke dalam bagian kom-
bernama Peter Ramus. Pada 1555, bukunya partemen-kompartemen yang disebut fakultas.
berjudul Dialectica memproklamirkan bahwa se- Orang memiliki suatu bagian pikiran yang dipe-
tiap disiplin harus menyimpan materi subyeknya runtukkan bagi alasan (reason), lainnya ke niat
sendiri untuk edukasi yang baik bagi murid- (will), lainnya ke imajinasi, lainnya ke emosi, dan
murid. Ia mencatat bahwa bidang logika memiliki seterusnya. Mengacu ke Bacon yang menemukan
perhatian pada idenya sendiri dan pengor- tipe komunikasi yang disampaikan ke bagian-
ganisasiannya. Dengan demikian, subyek-subyek bagian faculty dalam bentuk pertanyaan. Bagi
ini tidak diajarkan dalam komunikasi dan studi Bacon, persuasi mengacu kepada ”penerapan
rhetoric. Periode ini dikenal sebagai ”Ramistic alasan kepada imajinasi untuk gerakan yang lebih
Jurnal Komunikologi Vol. 5 No. 1, Maret 2008 81
Perkembangan Komunikasi Berdasarkan Era

baik dari suatu niat.” Karha Bacon merupakan hingga kini. Hingga akhir abad ke-19, terapi-terapi
hal penting sebab ia mengembangkan hubungan berbicara dan mendengarkan di Amerika Serikat
(link) kuat antara komunikasi dan psikologi— digunakan secara luas sebagai suatu ilmu. Pada
suatu link yang berlanjut hingga dikenal basis 1783, Francis Green menulis sebuah buku
sebagai ”Teori Komunikasi.” mengenai ketulian dan perlakuannya dengan
menggunakan metode Braidwood. Pada 1793,
Pergerakan Elocutionary William Thornton (orang yang mendesain gedung
Tentu saja, banyak guru-guru era Renais- pertama US Capitol di Washington D.C.) menulis
sance menerima pandangan bahwa studi komu- mengenau ketulian dan metode untuk menge-
nikasi hanya memperhatikan pengajaran (delivery) nalkan bicara. Pada 1827, Dr. James Rush
dan bahasa (language). Dus, mereka menulis suatu memublikasikan The Philosophy of the Human Voice.
jalinan kerja yang mengedepankan bahasa untuk Meski disalahpahami, buku ini berkaitan dengan
menulis dan berbicara. Pada 1550, Richard Sherry kedokteran dan ekspresi vokal untuk pertama
menulis buku pertamanya mengenai bahasa, kalinya. Dalam hal ini, kontribusinya bagi ilmu
Treatise of Schemes and Tropes, yang kemudian berbicara dan mendengarkan merupakan hal
diikuti dua puluh lima tahun berikutnya dengan substansial, hasil kerja ini mengantarkan para guru
Figures of Grammar and Rhetoric. Tulisan lain oleh rhetoric lebih dari sekadar terapis.
Peacham, Butler, Fenner, Gibbons, Stirling,
Hoskins, dan Rainolde membawa pesan sama Kontributor Renaissance dan Periode
untuk murid-murid: gunakan ornamental bahasa Modern
untuk membuat gagasan impresif. Banyak kajian Pada akhir era Renaissance, banyak
mengenai bahasa disusun dalam bentuk buku kontributor terhadap teori komunikasi mengem-
pengajaran. Buku Robinson untuk pronunciation bangkan gagasannya. Masing-masing sebagai be-
pada 1617 merupakan satu dari banyak buku yang rikut:
mengedepankan praktik keterampilan berbicara. Campbell. Pada 1776, George Campbell,
Dengan dan besar lagi, upaya-upaya itu tidak seorang menteri di Scotlandia, memublikasikan
dihargai karena pembicara yang dilatih para buku untuk para pemikir dan ilmuwan, yang
elocutionists dilihat lebih sebagai badut-badut lucu disebut The Philosophy Rhetoric. Bagi Campbell, ada
ketimbang sebagai orator. empat tujuan berkomunikasi, masing-masing
Sebuah buku yang menggmbirakan dan didesain untuk mempengaruhi suatu faculty yang
memesona adalah yang ditulis John Bulwer pada berbeda dalam pikiran. Pertama, sumber harus
1644 berjudul Chirologia..and Chironomia. Dalam memberikan pencerahan pemahaman. Kedua,
buku ini, terlihat sejumlah potensi isyarat (gestures) sumber harus memberikan peluang imajinasi.
dan ekspresi paras (facial expressions) yang Ketiga, sumber harus menggerakkan semangat.
dikemukakan untuk memerintahkan pembela da- Keempat, seorang komunikator mungkin ber-
lam setiap gerakan kepantasan suatu gagasan upaya mempengaruhi the will. Semua tujuan di
(termasuk 64 jenis isyarat tangan dan 25 isyarat atas diputuskan oleh reaksi audiens. Campbell sa-
jari-jari). Meski hal ini kelihatan ribet saat ini, tapi ngat peduli terhadap analisis audiens dan ia
apa yang dihasilkan Bulwer telah memperhatikan menghabiskan banyak waktu untuk menyelidiki
perlakuan untuk mereka yang tuli dan membantu faculties yang berbeda-beda di mana setiap orang
mereka yang cacat. Perhatian yang lebih baru memiliki perkiraan. Campbell mengatakan bahwa
dalam ilmu berbicara dan mendengarkan tumbuh argumen-argumen memperhitungkan dua jenis
setelah publikasi Bulwer. Pada 1670 suatu institut bukti: intuitive evidence dan deductive evidence—suatu
yang dibangun Thomas Braidwood mendayakan pola klasifikasi yang masih digunakan kini. Pikiran
orang-orang cacat pendengaran Britania Raya. Ia yang paling penting yang dikemukakan Campbell
menggunakan metode pengembangan khusus adalah pandangan bahwa bahasa dan komunikasi
pada pelatihan berbicara yang tersisa digunakan merupakan dua sisi tak terpisahkan. Suatu pesan
seabad berikutnya secara mencolok. Sebuah efektif menggunakan bahasa yang “perspicuous,”
sekolah didedikasikan untuk menggunakan tanda yakni, suatu pesan efektif menggunakan bahasa
bahasa (sign language) (manual communication) yang yang menciptakan suatu imej dalam pikiran
dibuka oleh Abbe Charles Michel de l’Epee di Paris. penerima (receiver’s mind). Secara keseluruhan,
Variasi dari tanda bahasa ini masih digunakan
82 Jurnal Komunikologi Vol. 5 No. 1, Maret 2008
Perkembangan Komunikasi Berdasarkan Era

Campbell mengembangkan suatu pandangan pemikiran ini bahwa ditemukan konsep the per-
komprehensif dari psikologi komunikasi efektif. suasion-conviction dichotomy. Sepanjang orang percaya
Blair. Penulis kedua pada masa kolonial mengenai faculty psychology, maka dikotomi
adalah Hugh Blair. Pada 1783, bukunya Lectures on persuasi-pendirian merupakan suatu cara sopan
Rhetoric and Belles Lettres, populer sebagai buku untuk menjelaskan mengapa orang-orang harus
teks di sekolah-sekolah dalam waktu lama. Blair memberikan lip service terhadap suatu isu tanpa
menerima pikiran bahwa pesan harus dilangsung- melakukan sesuatu pun tentang hal itu.
kan ke penerima untuk suatu tujuan tertentu. Diskusi Whately mengenai hal ini mem-
Namun, dia berbeda dengan Campbell dengan berikan dasar yang kuat untuk studi komunikasi.
pemilihan hanya tiga tujuan umum: untuk me- Secara terpisah, konsep-konsep ‘presumption’
nginformasikan, untuk membujuk, dan untuk ke- dan burden of proof” merupakan hal pokok bagi
senangan—pembagian yang dikenal hingga kini. kontribusinya. Suatu presumption lekat dengan apa
Fokus perhatiannya kepada bentuk lebih dari yang menjadi dasar para advokat kehendaki
konten, Blair menguji jalan untuk meningkatkan berubah. Dengan perubahan itu sendiri, bukanlah
kepandaian berpidato (eloquence) dari suatu pesan. sesuatu yang yang pasti baik, ada presumption
Untuk mempengaruhi perilaku, ajaran Blair yang bahwa sesuatu itu akan berlangsung hingga suatu
harus digunakan advokat sebagai metode meng- kebaikan akan memenuhinya. Pada titik yang
gambarkan selera yang baik. Meski, selera sulit sama, the burden of proof telah memuaskan dan
dipastikan untuknya dan orang lain dengan presumption disukai dalam kondisi yang
definisi akurat. Kini, upaya Blair ini dikenal luas menguntungkan. Kontribusi Whatel merupakan
dalam bidang penulisan dan penggunaan formal pengaruh penting dalam argumentasi hingga kini.
dalam bahasa.
Whately. Penulis kolonial ketiga adalah Tantangan Periode Kontemporer
Richard Whately, seorang pendeta Protestant, Banyak “tugas” komunikasi tumbuh di
pengarang beberapa karya tulis yang belum abad ke-20. Tidak hanya pemantapan komunikasi
pernah ditulis sebelumnya. Whately mem- itu sendiri sebagai suatu bidang, tetapi kekhususan
publikasikan sebuah buku berjudul The Elements of dalam komunikasi massa dan dalam berbicara dan
Rhetoric pada 1828, hanya dua tahun setelah ia mendengar juga bertumbuh. Kita harus melihat
memublikasikan sebuah buku lainnya Elements of pengembangan pada setiap area.
Logic. Whately merupakan seorang penting dalam
pengembangan dan penyangkalan dalam kasus- Fondasi Studi Rhetorika di Amerika
kasus. Meski beberapa penulis memperhitungkan Sebagian besar komunikasi di Amerika
pidato persuasif dan lainnya telah dilihat pada Serikat dipengaruhi oleh para mahasiswa
komposisi dan prosa, Whately memandang perguruan tinggi yang ingin mengembangkan
rhetoric sebagai studi “komposisi argumentatif, kebebasan demokrasi. Pada 1722. mahasiswa
secara umum dan secara eksklusif; memper- Universitas Harvard melakukan pertemuan rutin
hitungkan rhetoric…sebagai suatu cabang dari dalam kelompok studi ”Spy Club” untuk berdebat
logika.” Whately percaya bahwa “pemahaman” dan berdiskusi mengenai isu-isu penting di sekitar
dan “niat” seseorang dibagi ke dalam dua mereka (termasuk perpajakan, kemerdekaan
faculties. Sebagai misal, komunikasi secara lang- untuk wilayah koloni, dan hak asasi perempuan).
sung ditujukan kepada seseorang tanpa perlu Perdebatan masyarakat bertumbuh dengan
mempengaruhi lainnya. Dus, ia mengatakan menggunakan penyesuaian aspek emosional dan
bahwa jika seorang berharap untuk mengge- humor. Don Faules menjelaskan pentingnya ma-
rakkan individu untuk melakukan sesuatu (move syarakat debat dan pengaruhnya bagi pendidikan,
the will) satu hal pertama ia harus memastikan sebagai berikut: Hal ini penting dicatat bahwa
‘pemahaman’ bahwa tindak itu harus diambil organisasi mahasiswa ini memberikan edukasi
(Whately menyebut langskah ini sebagai “pemas- yang tidak tercakup di dalam kurikulum. Para
tian pemahaman” (convincing the understanding) atau anggota debat mempresentasikan dan mem-
hanya “pendirian” (conviction) saja. Kemudian, berikan kritik sehingga dicapai suatu keputusan
langkah kedua, ia harus mendesakkan “niat” (will) yang berdasarkan kepada konten dan presentasi.
untuk mengambil tindakan (disebut “persuading Subyeknya silih berganti pada materi problem
the will” atau hanya “persuasion”). Hasilnya dari
Jurnal Komunikologi Vol. 5 No. 1, Maret 2008 83
Perkembangan Komunikasi Berdasarkan Era

sosial kontemporer dan kebenaran yang tidak Winans membuat suatu nama untuk dirinya
ditetapkan sebelum debat (Faules, 1968) sendiri dengan menerapkan perhatian psikologi
Di tempat lain, para mahasisa meng- pada komunikasi dan public speaking. Argumen
organisasikan ke dalam komunitas debat, kadang- dalam praktik diskusinya, penyampaian, dan gaya
kadang mereka juga mengundang anggota dari semua berpangkal dari latar belakang perilaku
luar komunitas. Debat pertama antar perguruan mereka. Selama 2000 tahun usia disiplin menjadi
tinggi di Amerika Serikat dilakukan di Evanston, kuat lagi dan tipe para pemikir yang tergambar
Illinois pada 29 November 1872, ketika Adelphic mencerminkan suatu keragaman interes.
Society of Northwestern University beradu dengan
Athenaeum Society of Chicago University. Pada 1895 Kekuatan Kontemporer dalam Rhetoric
liga debat pertama dikukuhkan oleh Ivy League Ada kebangkitan minat dalam pengem-
Schools of Princeton, Harvard, dan Yale. Segera bangan teori-teori dalam studi komunikasi. Dua
setelah liga pertama, baik sekolah tinggi maupun penulis utama dapat dianggap sebagai contoh
universitas mengembangkan debat. Daya dorong tipikal dalam pemikiran kontemporer, di an-
ini kemudian memicu perekrutan guru-guru taranya:
profesional yang melatih mahasiswa terutama Toulmin. Seorang filsuf dan ahli logika
bidang Hukum dan Bahasa Inggris. Debat Inggris terkemuka, Stephen Toulmin
kemudian menjadi bagian terintegrasi dalam mengumpulkan kembali potensi-potensi yang
proses pendidikan yang komprehensif. Kemudian berkontribusi untuk komunikasi. Upayanya bukan
secara formal menjadi Speech Department di untuk membentuk suatu ”teori” komunikasi,
universitas-universitas di Amerika. namun ia berperan dalam sentuhan praktis. Ele-
men utama yang dipegang sebagai alasan
Perkembangan Studi Komunikasi bukanlah struktur formal logikal tetapi pernyataan
Studi komunikasi berubah secara dramatis tentang the nature of the world (data atau grounds),
pada abad ke-20. Di samping kepercayaan pada suatu kesimpulan atau inferensi yang mengklaim,
faculty psychology selama Renaissance, perhatian yang diperkuat dengan beberapa macam alasan
pada pendekatan ini semuanya berakhir pada yang membuat seluruh argumen kelihatan masuk
abad ke-20. dalam kenyataannya, the faculties akal atau terjamin. Toulmin tidak percaya bahwa
tidak menjelaskan sesuatu pun. Jika ada catatan argumen-argumen itu, atau sebaiknya menjadi,
mengenai suatu perilaku yang tidak bisa dijelas- subjek ke bentuk logika statis dengan
kan, hanya satu saja yang ”ditemukan” new faculty mengedepankan nama-nama asing (”undistributed
ini. Hingga Tahun 1900 hal itu kemudian layu. middle term”) membuat malu ketika pertama
Malahan, sebagai gantinya, psikologis dilihat pada mendengarnya). Orang-orang mengembangkan
tataran perilaku dari titik pandang yang lain. argumen yang dapat dievaluasi menggunakan
Bidang psikologi-sosial memperoleh popularitas standard dari bidang studi berbeda. Toulmin juga
dan para mahasiswa memperhatikan diri mereka memiliki perhatian bahwa tata aturan logika
sendiri dalam hal sikap dan motivasi mereka. tradisional harusnya tidak diaplikasikan untuk
Pikiran lama yang diterima kemudian dievaluasi. argumen orang-orang yang secara aktual ter-
Sebagai contoh, dalam suatu artikel bersambung bentuk di mana mereka tidak pernah meng-
yang dimulai sejak Perang Dunia I, Charles gunakan kata, ”logik,” pada bukunya The Use of
Hendy Woolbert, yang telah dididik dalam bidang Argument yang terbit pada 1958. Tidak seperti
psikologi, hampir merusak dualitas persuasi- pemikir analitis yang percaya bahwa kebenaran
keyakinan (persuasion-conviction). Penundaan faculty suatu argumen ”valid” atai ”tidak valid”. Satu
psychology membuat studi komunikasi menjadi evaluasi argumen dengan menanyakan bagaimana
suatu jalan orang-orang bertransaksi informasi sa- sebaiknya tampil menjelaskan materi subyek yang
tu dengan lainnya, tidak hanya mempelajari satu disusun untuk argumentasi. Dunia komunikasi
respons faculty untuk suatu pesan. telah berubah secara substansial karena para ahli
Orang-orang dari berbagai bidang memu- logika abad ke-20 ini.
lai untuk berkontribusi ke komunikasi. James Perelman. Penulis lain yang berpengaruh
Winans, sarjana psikologi bekerjasama dengan besar terhadap dunia komunikasi adalah Chaim
Charles Woolbert dalam menghubungkan komu- Perelman. Ia dididik sebagai seorang ahli hukum
nikasi dengan ilmu-ilmu sosial. Pada 1915, (lawyer) dan seorang filsuf dan kombinasi antara
84 Jurnal Komunikologi Vol. 5 No. 1, Maret 2008
Perkembangan Komunikasi Berdasarkan Era

keduanya digunakannya untuk mengembangkan tata hukum. Hasil karyanya merupakan diskusi
suatu perspektif komunikasi, yang disebut sebagai terlengkap mengenai komunikasi yang
The New Rhetoric. Perelman seorang pemimpin dikembangkan pada abad ke-20.
pergerakan bawah tanah di Belgia sejak Perang Ada beberapa kontribusi dalam periode
Dunia II, ia bersemangat untuk sebuah ide kontemporer, seperti pikiran Bitzer mengenai
komunikasi bebas, namun ia juga perhatian situasi rhetoric, David K. Berlo dengan model
terhadap pencegahan kualitas komunikasi yang komunikasinya, Walter R. Fisher dengan
tenggelam ke dalam prinsip yang didominasi oleh paradigma narrative, dan Alfred Korzybski
Hitler di Eropa. Dalam pandangannya mengenai mengenai pengembangan Semantik Umum.
bahasa dan substansi pesan merupakan hal tak Pengaruh para penulis sangat besar. Kontribusi
terpisahkan. Keyakinan ini dijadikan titik tolah utama untuk kelanjutan studi kontemporer dilihat
untuk mengembangkan konsep ”kehadiran” dalam langkah dan pengoraganisasian informasi
(presence). Kehadiran adalah suatu kualitas bahasa tentang komunikasi.
yang membuat subyek materi pesan sangat
penting dan ”layak” (visible) kepada seorang Kemunculan Riset Komunikasi Massa
audiens—ini sesuai dengan konsep yang Meski ada kritik komunikasi media massa
dipancing Campbell ketika ia menjelaskan sepanjang periodikal suratkabar mulai ada,
”perspicuous” bahasa. Dengan menggunakan penelitian serius komunikasi massa sebagai bidang
bahasa bersama kehadiran suatu pesan akan kajian sebetulnya merupakan sejarah yang sangat
meningkatkan keberhasilan. baru. Sekolah jurnalism pertama berdiri di
Perelman juga menolak logika klasik University of Missouri pada 1908 di bawah
sebagai makna terbaik dalam mengevaluasi sponsor seorang tokoh suratkabar Joseph
argumen-argumen. Ia tidak percaya bahwa aturan Pulitzer. Kemudian, terbentuk persetujuan umum
formal akan memberi tahu kita—sebelum kita yang sungguh-sungguh dalam riset sistematik ke
mendengar argumen—seperti pada alasan yang dalam media massa didorong dengan perhatian
”valid.” Dengan begitu, bagaimana mengevaluasi dalam mengidentifikasi dan memahami persoalan
sebuah argumen? Perelman menyarankan dua propaganda (Wimmer dan Dominick, 1983: 5;
standard evaluasi. Pertama, orang diminta Delia, 1987: 29). Setelah Perang Dunia I, Harold
mengaplikasikan ”tata hukum” (rule of justice) D. Lasswell membuka jalan dalam studi media
untuk mengevaluasi argumen-argumen. Tata massa dengan melakukan pengujian terhadap efek
hukum sederhana saja: berikan perlakuan sama ke propaganda. Banyak riset ini mencakupi ”analisis
sesuatu atau situasi yang jenisnya sama. Dengan isi” pesan dari pemerintah dan dari sumber-
kata lain, mintalah teladan (preseden) yang baik. sumber media massa. Pada 1937, Institut Analisis
Jika seorang memberikan argumen dalam suatu Propaganda didirikan untuk mengekspos teknik
jalan tertentu pada saat yang sama, maka itulah yang digunakan para propagandis. Kontribusi
suatu teladan dan orang lain harus berargumen terbesar institut ini dan para pengikutnya adalah
dengan cara yang sama. Kedua, suatu standard delapan ”muslihat propaganda” yang juga populer
yang disebut audiens universal. Perelman me- dengan sebutan ”ABC-nya Analisis Propaganda”
minta suatu kritik untuk membayangkan pikiran sebagaimana yang dinyatakan dalam laporan
rasional untuk suatu era ketika advokat membuat berjudul ”Bagaimana Mendeteksi Propaganda”
argumen. Jika seperti anggota rasional dari apa (1937). Item-item tersebut diaplikasikan pada
yang disebut Perelman sebagai ”audiens uni- pesan-pesan untuk mengungkapkan strategi
versal” akan dipengaruhi, maka argumen dapat penipuan yang potensial, khususnya strategi
dirasakan. Ia tidak percaya bahwa standard pemanggilan nama, glittering generalities, trasfer,
rasionalitas tidak berubah—setiap era yang testimonial, plain folks, card staking, bandwagon.
menguasai memiliki kriterianya sendiri tentang Institut menguji laporan pemerintah, pamflet
kebijaksanaannya. kelompok penekan, dan bahkan The Bible,
Meskipun Perelman juga mengedepankan menemukan jawaban setiap teka-teki muslihat
sanggahan, organisasi, dan ke beberapa derajat propaganda. Akhirnya, ketika U.S.A memasuki
yang terbatas, penyampaian, kontribusinya yang Perang Dunia II, sukarelawan institut menutup
terbesar adalah klasifikasi terhadap argumen, pintunya.
konsep kehadiran (presence), audiens universal, dan
Jurnal Komunikologi Vol. 5 No. 1, Maret 2008 85
Perkembangan Komunikasi Berdasarkan Era

Di dalam suatu trend yang berlanjut hingga kini, kekerasan dalam program televisi (khususnya
riset opini publik memainkan peranan luas dalam program-program bagi anak-anak) telah dimulai.
studi media massa. Para sarjana dari semua ilmu- Studi-studi terhadap efek-efek kekerasan pada
ilmu sosial sebagaimana para sejarawan dan guru- masyarakat dan perilaku agresif anak-ank telah
guru sastra, melihat opini publik sebagai suatu menjadi objek berlanjut dalam minat riset.
penajaman oleh pesan-pesan media massa. Pada Meskipun studi jurnalism terbatas pada
1937, Public Opinion Quarterly dirayakan sebagai isu-isu yang berkaitan untuk penulisan dan efektif
sebuah jurnal untuk memublikasikan riset opini atau tak efektifnya praktik dalam persuratkabaran
publik dan metode survei polling. Pengenalan dan majalah, hingga pada akhir 1950-an, jurnalism
luas atas kerja ini dilakukan tanpa banyak sebagai bidang kajian telah mengambil peran
perhatian ke teori, namun setelah itu, para sarjana dalam momentumnya sendiri. Kini, riset jurnalism
berupaya menjelaskan bagaimana media massa mencakup studi-studi yang menganalisa konten
diproduksi dan efeknya terhadap audiens. pesan mutakhir, trend dalam suratkabar dan
Hasilnya, riset terhadap cara orang-orang meng- televisi dalam memuat peristiwa-peristiwa
gunakan media massa dan bagaimana pesan signifikan, riset historis ke dalam fondasi
memproduksi efek yang tak terpisahkan (Katz jurnalism, pengukuran kemampuan-baca dan
dan Lazarsfeld, 1955; Klapper, 1960). Teori ”uses peduli kemanusiaan, dan tata aturan hukum media
dan gratifications” dan ”two stage flow” terhadap massa.
pengaruh pesan muncul sebagai teori lanjutan
yang datang dari tradisi ini. Pengembangan mo- Careers in the Field Today
del-model untuk mengedepankan telaah ilmu Setelah pencarian identitas dan
sosial yang mumpuni dilakukan Wilbur Schramm pemantapan tradisi riset reguler, bidang
mengenai studi-studi yang berhubungan dengan komunikasi semakin menarik memasuki banyak
studi empiris terhadap fenomena sosial (Delia, bidang khusus lainnya. Bidang-bidang yang
1987: 76-77). berkaitan ini ditemukan dan menarik karier. Kini,
Berkembangnya riset ke dalam periklanan skop karier komunikasi membentang luas.
menjadi area yang kokoh dalam studi media Bahkan lebih luas dari sebuah pertanyaan, “Apa
massa dimulai pada 1950-an. Meski banyak yang bisa saya lakukan dengan jurusan ini?”
penelitian berlanjut ke arah privat (swasta), ba- seharusnya dia bertanya “Di mana saya memulai
nyak hasil kerja dipublikasikan di suatu forum karier?” Dalam beberapa tahun terakhir—untuk
atau sejenisnya. Pada banyak institusi riset, alasan yang sangat berbeda—beberapa sekolah
peneliti media massa mengembangkan hubungan dan organisasi profesional telah berupaya untuk
kokoh dengan para klien periklanan. Riset apli- menentukan area di mana karier terlihat dalam
katif tumbuh, dan mantap sebagai bagian kerja komunikasi. Hasil surveinya tidak tersdia secara
dalam studi komunikasi massa. luas, dan jumlah lainnya mungkin luas dari satu
Riset juga semakin berkembang seiring lokasi ke lainnya. Bahkan dengan begitu, ada
kepedulian terhadap pengaruh sosial media trends yang rata-rata secara konsisten.
massa, khususnya televisi dan radio, sehingga
media elektronik ini memperoleh perhatian.
Potensi positif atau negatif atas efek televisi Daftar Pustaka
terhadap anak-anak merupakan isu yang sangat Brandt, W.J, “The Rhetoric of Argumentation.
diperhatikan. Pada 1957, the Journal of Broadcasting Indianapolis”, Bobs-Merrill, Indianapolis,
diluncurkan dan studi-studi mengenai konten dan 1970.
impact program televisi merambah ke rumah-
rumah. Dengan semakin kuatnya the Annenberg Delia, J.G, “Communication Research: A History.” In
School of Communication di University of Handbook of Communication Science, C.R.
Pennsylvania (keluarga Annenberg memublika- Berger & S.H. Chaffee (Eds.) Newbury
sikan majalah TV Guide), suatu program siste- Park, SAGE, California, 1987.
matik untuk mendayakan penguatan konten
televisi. Bertahun-tahun berikutnya, stusi-studi Faules, D, “History of Forensics”, In Directing
terhadap sejumlah material yang berorientasikan Forensics: Debate and Contest Speaking, D.
seksual dan studi-studi terhadap sejumlah
86 Jurnal Komunikologi Vol. 5 No. 1, Maret 2008
Perkembangan Komunikasi Berdasarkan Era

Faules& R. Rieke (Eds.), International


Textbook, Scranton, 1968. Simon, C, “Development of Education in Speech and
Hearing to 1920. In A History of Speech
Habermas, J, “Communication and the Evolution of Education in America”, K.R. Wallace (Ed.),
Society”, Beacon Press, Boston, 1979. Appleton-Century-Crofts, New York,
1958.
Katz, E., & Lazarsfeld, “Personal Influence”,
Glencoe, The Free Press, New York, Wells, H.G, “Outline of History”, Garden City,
1955. Doubleday, New York, 1961.

Klapper, J, “The Effects of Mass Communication”, Wimmer, R.D., & Dominick, J.R, “Mass Media
Free Press, New York, 1960. Research: An Introduction”, Belmont,
Wadsworth, California, 1983.
Lasswell, H.D, “Propaganda Techniques in the World
War”, Knopf, New York, 1927.
.

Jurnal Komunikologi Vol. 5 No. 1, Maret 2008 87

Anda mungkin juga menyukai