============================================================================
Retorika berasal dari bahasa Inggris “rhetoric” dan bersumber dari bahasa Latin
“rhetorica” yang berarti ilmu berbicara. Retorika sebagai ilmu memiliki sifat-sifat rasional,
empiris, umum, dan akumulatif (Harsoyo dalam Susanto dalam Rajiyem, 2005). Rasional
berarti apa yang disampaikan oleh seorang pembicara harus tersusun secara sistematis dan
logis. Empiris berarti menyajikan fakta-fakta yang dapat diverifikasi oleh panca indera.
Umum artinya kebenaran yang disampaikan tidak bersifat rahasia dan tidak dirahasikan
karena memiliki nilai sosial. Akumulatif merupakan ilmu yang mengatakan retorika sebagai
public speaking atau berbicara di depan umum. Pengertian retorika juga dapat dilihat
secara sempit dan secara luas. Secara sempit retorika hanya meliputi seni berbicara,
sedangkan secara luas retorika mengenai penggunaan bahasa, baik lisan maupun tulisan.
Pengertian yang umum diketahui di masyarakat adalah pengertian retorika secara sempit,
dimana retorika hanya meliputi seni berbicara.
2. Pengertian Retorika dapat ditinjau dari aspek filosofis dan ilmu komunikasi. Jelaskan
keduanya dengan singkat ?
Secara filosofis, retorika dapat dirunut dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Filsuf Aristoteles mempertegas bahwa emosi manusia bervariasi dan ini dapat
dipergunakan oleh seorang orator atau pembicara untuk mempengaruhi audiensnya.
Aristoteles pun memberikan pengertian bahwa retorika sebagai seni yang memiliki nilai-
nilai tertentu.
Dalam ilmu komunikasi, retorika dan public speaking tidak terlalu dibedakan
pengertiannya, Public speaking atau retorika adalah suatu komunikasi tempat komunikator
berhadapan langsung dengan massa atau berhadapan dengan komunikan atau audiens.
Public speaking atau retorika dibedakan dengan komunikasi massa. Alasannya bahwa
public speaking atau retorika harus dibedakan dengan pidato-pidato lain. Public speaking
adalah bentuk komunikasi berupa pembicaraan yang diucapkan seseorang di depan orang
banyak/massa mengenai sesuatu masalah sosial.
Retorika sudah ada sejak manusia lahir. Namun, sebagai seni yang dipelajari dimulai
abad 5 sebelum Masehi (SM) ketika kaum sofis di Yunani mengembara dari satu tempat ke
tempat lain untuk mengajarkan pengetahuan tentang politik dan pemerintahan dengan
penekanan terutama pada kemampuan berpidato. Pemerintah perlu usaha membujuk
rakyat demi kemenangan dalam pemilihan. Berkembanglah seni pidato yang membenarkan
pemutarbalikan kenyataan demi tercapainya tujuan. Khalayak bisa tertarik dan terbujuk.
Retorika dipelajari, diawali, dan dilaksanakan di negara-negara yang menganut demokrasi
langsung, yakni Yunani dan Romawi.
Pada waktu itu, retorika memiliki beberapa fungsi (Sunarjo, 1983:55), yakni untuk
mencapai kebenaran/kemenangan bagi seseorang atau golongan dalam masyarakat; untuk
meraih kekuasaan, yakni mencapai kemenangan seseorang atau kelompok dengan pemeo
‘siapa yang menang dialah yang berkuasa’; sebagai alat persuasi yang digunakan untuk
mempengaruhi manusia lain.
Plato. Dia menilai, retorika demikian tidak lebih dari pemelintiran fakta, khususnya
yang terjadi di persidangan. Adapun yang disasar oleh retorika tidak objektif semacam itu
adalah emosi pendengarnya, baik yang cenderung agitatif maupun ajakan untuk bekerja
sama.
Isocrates (436-338 SM). Dia merupakan pendiri sekolah yang terkenal seantero
Yunani. Isocrates berambisi agar para pengikutnya memiliki paham Yunani bersatu, tidak
berpecah belah oleh friksi antara Athena dan Sparta.
Marcus Tulius Cicero dari Romawi. Cicero merupakan orator ulung pertama dari
kalangan bangsa Romawi dengan bukunya berjudul “de orate”, mempunyai suara yang
berat mengalun, pada suatu saat menggema, waktu lain halus merayu dan kadang-kadang
pidatonya disertai cucuran air mata.
Tacitus (55-116 sesudah masehi). Dia adalah pahlawan Romawi yang menduduki
Inggris hingga sebagian Scotlandia. Tacitus menyatakan bahwa retorika akan hilang
nilainya dengan berkurangnya demokrasi. Hal ini ia lihat dari bertambah buruknya situasi
politik Romawi dibawah konsul Domitianus. Di ruang pengadilan dan senat,
pembicarapembicara yang berlainan pendapat dengan pihak penguasa dibunuh sehingga
kejujuran dan retorika berkurang, bahkan lenyap. Yang tersisa adalah bersilat lidah demi
kemenangan atau semakin bertambahnya pidato-pidato yang mengandung pujian, tetapi
tidak mencerminkan kebenaran lagi
Retorika modern ditandai dengan munculnya renaissance atau abad pencerahan sekitar
tahun 1200-an. Menurut Jalaluddin Rahmat, ada tiga aliran retorika modern.
7. Ceritakan dengan singkat perjalanan sejarah orang Yunani Kuno hingga melahirkan banyak
ilmu pengetahuan !
Yunani kuno adalah tempat bersejarah di mana sebuah bangsa memilki peradaban.
Oleh karenanya Yunani kuno sangat identik dengan filsafat yang merupakan induk dari ilmu
pengetahuan. Padahal filsafat dalam pengertian yang sederhana sudah berkembang jauh
sebelum para filosof klasik Yunani menekuni dan mengembangkannya. Filsafat di tangan
mereka menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada
generasi-generasi setelahnya. Ia ibarat pembuka pintu-pintu aneka ragam disiplin ilmu
yang pengaruhnya terasa hingga sekarang. Menurut Bertrand Russel, diantara semua
sejarah, tak ada yang begitu mencengangkan atau begitu sulit diterangkan selain lahirnya
peradaban di Yunani secara mendadak. Memang banyak unsur peradaban yang telah ada
ribuan tahun di Mesir dan Mesopotamia. Namun unsur-unsur tertentu belum utuh sampai
kemudian bangsa Yunanilah yang menyempurnakannya
Sofis adalah nama yang diberikan kepada sekelompok filsuf yang hidup dan
berkarya pada zaman yang sama dengan Sokrates. Mereka muncul pada pertengahan
hingga akhir abad ke-5 SM. Meskipun sezaman, kaum sofis dipandang sebagai penutup era
filsafat pra-sokratik sebab Sokrates akan membawa perubahan besar di dalam filsafat
Yunani. Golongan sofis bukanlah suatu mazhab tersendiri, sebab para filsuf yang
digolongkan sebagai sofis tidak memiliki ajaran bersama ataupun organisasi tertentu,
Karena itu, sofisme dipandang sebagai suatu gerakan dalam bidang intelektual di Yunani
saat itu yang disebabkan oleh beberapa faktor yang timbul saat itu.
Rethoric, salah satu karya terbesar Aristoteles, banyak dilihat sebagai studi tentang
psikologi khalayak yang sangat bagus. Aristoteles dinilai mampu membawa retorika
menjadi sebuah ilmu, dengan cara secara sistematis menyelidiki efek dari pembicara, orasi,
serta audiensnya.
Aristoteles melihat fungsi retorika sebagai komunikasi ‘persuasif’, meskipun dia tidak
menyebutkan hal ini secara tegas. Meskipun begitu, dia menekankan bahwa retorika adalah
komunikasi yang sangat menghindari metode yang kohersif.
Aristoteles kemudian menyebutkan tentang klasifikasi tiga kondisi audiens dalam studi
retorika. Klasifikasi yang pertama adalah courtroom speaking, yaitu yang dicontohkan
dengan situasi ketika hakim sedang menimbang untuk memutuskan tersangka bersalah
atau tidak bersalah dalam suatu sidang peradilan. Ketika seorang Penuntut dan Pembela
beradu argumentasi dalam persidangan tersebut, maka keduanya telah melakukan judicial
rethoric.
12. Sebutkan judul buku dan fokus bahsan yang ditulis Aristoteles !
Aristoteles La Politica, Menurut Aristoteles kekuasaan Negara itu harus berada pada tangan
golongan warga Negara atau rakyat, yang berkumpul merupakan satu-kesatuan, dan yang
semuanya telah mempunyai kecerdasan dan kebajikan yang cukup, dimana kelebihan dan
kekurangan saling berimbang. Inilah keadilan, yaitu terlaksananya kepentingan umum.
Penghidupan yang sempurna adalah penghidupan yang menuju kepada kebajikan. Orang
tak dapat merasa berbahagia apabila ia tidak berbuat atau berlaku baik.
Pantomime, Menurut Aristoteles, pantomim telah dikenali sejak zaman Mesir Kuno dan
India. Kemudian, dalam perkembangannya menyebar ke Yunani, sebagaimana ditulis
Aristoteles dalam Potics itu. Lebih lanjut Aristoteles menjelaskan bahwa teori pantomim
tersebut bermula dari temuan-temuan pada relif-relif candi dan piramida. Dalam relief tadi
dikisahkan adanya gambaran tentang seorang laki-laki dan atau perempuan sedang
melakukan gerakan yang diduga bukan tarian
Metode retorika klasik yakni cara atau langkah-langkah bagaimana suatu pidato atau
presentasi disusun hingga disampaikan kepada publik. Langkah-langkah ini mengacu pada
pengembangan pidato di era Yunani dan Romawi.
1. Inventio atau heuresis Inventio atau heuresis adalah penemuan atau penelitian materi-
materi. Langkah ini meliputi kemampuan untuk menemukan, mengumpulkan,
menganalisis, dan memilih materi yang cocok untuk suatu pidato. Bahanbahan yang
dipilih harus mendidik, membangkitkan kepercayaan, dan menggerakkan hati.
2. Dispositio atau taxis atau oikomia Dispositio atau taxis atau oikomia ialah penyusunan
dan pengurutan materi atau argumen dalam suatu pidato berdasarkan prinsip-prinsip
masuk akal, kemampuan menganalisis penemuan-penemuan, dan membandingkan
pemikiran dahulu dengan sekarang.
3. Elocutio atau lexis Elocutio atau lexis yaitu pengungkapan atau penyajian gagasan
dalam bahasa yang sesuai berdasarkan pada: a. komposisi, kejelasan, dan langgam
bahasa dari suatu pidato, b. kerapian, kemurnian, ketajaman, dan kesopanan dalam
bahasa, c. kemegahan dan hiasan pikiran dengan upaya retorika.
4. Memoria dan mneme Memoria dan mneme yaitu menghafalkan pidato. Langkah ini
merupakan latihan mengingat gagasan-gagasan dalam pidato yang disusun.
5. Actio atau hypokrisis Actio atau hypokrisis adalah menyajikan pidato. Faktor yang
harus diperhatikan oleh pembicara dalam penyajian ini adalah suara, sikap, dan gerak-
gerik.
Gaya penulisan pada era Yunani dan Romawi ini mengacu pada apa yang telah
dilakukan oleh Aristoteles, Cicero, dan Quintilianus. Tokoh-tokoh ini membagi rangka
pidato menjadi 5 bagian.
1. Poem atau exordium Poem atau exordium ini merupakan bagian pembukaan atau
introduksi dalam suatu pidato. Pembukaan harus jelas, sopan, dan singkat.
2. Narratio atau diogesis Narratio atau diogesis ini adalah suatu pernyataan mengenai
kasus yang dibicarakan. Narratio mengandung pernyataan mengenai fakta-fakta awal
yang jelas, dipercaya, singkat, dan menyenangkan.
3. Agon atau arqumen Agon adalah suatu usaha menyajikan fakta-fakta atau bukti untuk
membuktikan masalah atau kasus yang tengah dibicarakan. Quintilianus menyebutnya
sebagai probation atau apodeitixis.
4. Refutatio atau lysis Bagian ini berisi penolakan terhadap fakta-fakta yang berlawanan,
pembicara menunjukkan keberatan-keberatan terhadap hal-hal yang bersifat absurd,
palsu, atau tidak konsisten.
5. Peroratio atau epilogos Bagian ini merupakan kesimpulan atau rangkuman dari apa
yang telah dikemukakan pembicara dengan cara membangkitkan emosi pendengarnya.
Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh ketika Anda telah menguasai soft skill
satu ini. Berikut penjelasan mengenai beberapa manfaat public speaking.
2. Modal berbisnis
Kemampuan berbicara di depan khalayak umum juga merupakan modal utama bagi
seorang pebisnis, terutama dalam melakukan pemasaran. Contohnya bagi seorang pemilik
usaha, ia perlu mengenalkan produknya ke pasar konsumen hingga investor. Tentu perlu
penyampaian yang sesuai sehingga pelanggan yakin terhadap bisnis Anda.
Retorika adalah salah satu tradisi dalam ilmu komunikasi.Para ilmuwan komunikasi
seharusnya menguasai segi praktis dan teoritik dalam ilmu komunikasi termasuk dalam
bidang retorikakemampuan berpidato. Karena itu diperlukan kajian dan riset yang lebih
banyak lagi pada bidang retorika.
Pesan informatif, persuasif dan pesan-pesan kreatif yang menjadi domain kajian retorika
seharusnya dikuasai mahasiswa ilmu komunikasi yang mencakup kemampuan berdiskusi,
berdebat, bernegosiasi, presentasi, interview dan seterusnya. Hasilnya menunjukkan bahwa
teori retorika dari Aristoteles dan Cicero menjadi rujukan di dalam mengembangkan
kemampuan dan ketrampilan berpidato.
Dalam teori retorika Aristoteles, terdapat lima tahap dalam melakukan persiapan pidato:
invensio, disposisi, elokusio, memoria dan pronounsiasi. Sementara dalam teori retorika
Cicero mencakup tahapan pengajaran, menggugah dan berlangsung. Simpulannya,
penerapan terhadap teori retorika Aristoteles dan Cicero dapat meningkatkan kemampuan
berkomunikasi khususnya dalam berpidato.
(LATIHAN KEEMPAT)
Teknik persuasi yang pertama adalah pengulangan. Secara psikologi, sesuatu yang
terus dilakukan atau dilihat secara berulang maka lama-kelamaan akan masuk ke dalam
pikiran bawah sadar seseorang.
Jangan membuat pesan yang sesuai dengan apa yang Anda inginkan. Buatlah konten
yang sesuai dengan apa yang diinginkan audiens. Gunakan bahasa yang sesuai dengan
target audiens Anda dan hindari jargon yang sulit untuk dipahami.
Cerita seringkali lebih meyakinkan daripada pernyataan fakta sederhana. Jika Anda
bisa mengintegrasikan audiens langsung ke dalam cerita, potensi dampaknya akan lebih
besar lagi.
Jika orang itu kreatif dan intuitif, jangan memukul mereka dengan pesan logis dan
analitis. Bangun relasi dan pastikan telah siap secara matang sebelum bertemu dengan
audiens yang dituju.
Setiap orang lebih cenderung untuk mendengarkan dan percaya kepada orang baru
jika orang tersebut dibawa kepada mereka oleh seseorang yang mereka kenal, terutama jika
hubungan tersebut memiliki pengalaman atau keahlian yang relevan.
20. Apa yang dimaksud dengan retorika persuasive ? Jelaskan apa saja macamnya !
Bormann dan Bormann (1991:210) mengganti kata persuasif dengan kata bujukan
yang berarti komunikasi yang dimaksudkan untuk mendapat respon dari penerima, untuk
mengubah sikap atau keyakinan pendengar. Sumber pesan, orang yang memberikan
tanggapan atau pidato persuasif mempunyai tujuan khusus dan menampilkan pesan yang
bersifat membujuk untuk mencapai tujuan itu. Bujukan tidak sama dengan paksaan,
bujukan juga tidak sama dengan menyuruh seseorang melakukan sesuatu dengan
menawarkan hadiah yang menarik sebagai imbalannya tetapi bujukan digunakan sebagai
komunikasi untuk memengaruhi pilihan seseorang.
1. Rasionalisasi Teknik persuasif dapat dibatasi sebagai suatu proses penggunaan akal
untuk memberikan suatu dasar pembenaran kepada suatu persoalan, dasar atau alasan
itu tidak merupakan sebab langsung dari masalah itu. Kebenaran yang dibicarakan
dalam persuasif bukanlah suatu kebenaran mutlak, tetapi hanya kebenaran yang
berfungsi meletakkan dasar-dasar dan melicinkan jalan agar keinginan, sikap,
kepercayaan, keputusan, atau tindakan yang telah ditentukan dapat dibenarkan.
2. Identifikasi Persuasif berusaha menghadirkan situasi konflik dan sikap ragu-ragu, maka
pembicara atau penulis harus menganalisis hadirin atau pembacanya dan seluruh
situasi yang dihadapinya dengan saksama. Oleh karena itu, pembicara dengan mudah
dapat mengidentifikasikan dirinya dengan hadirin.
3. Sugesti Sugesti adalah suatu usaha membujuk atau mempengaruhi orang lain untuk
menerima suatu keyakinan atau pendirian tanpa memberi suatu dasar kepercayaan
yang logis pada orang yang ingin dipengaruhi.
4. Konformitas Konformitas adalah suatu keinginan atau tindakan untuk membuat diri
serupa dengan sesuatu yang lain. Konformitas adalah suatu mekanisme mental untuk
menyesuaikan diri atau mencocokan diri dengan sesuatu yang diinginkan itu.
5. Kompensasi Kompensasi adalah suatu tindakan atau hasil dari usaha untuk mencari
suatu pengganti (subtitute) bagi suatu hal yang tidak dapat diterima, atau suatu sikap,
atau keadaan yang tidak dapat dipertahankan.
seni berbicara di hadapan umum atau ucapan untuk menciptakan kesan yang
diinginkan Walaupun beragam pendapat tentang retorika, namun dengan jelas dapat
diketahui bahwa tujuan utama retorika adalah tercapainya tujuan pembicaraan atau
terjadinya komunikasi yang efektif
22. Persuasi akan memiliki pengaruh atau daya yang memadai jika kita mengetahui
karakteristik individu yang menjadi sasaran. Jelaskan karakteristik individu tersebut secara
singkat!
d. Metode Decision ( Pengambilan Keputusan yang Berasal dari Proses Komunikasi atau
musyawarah)
Dalam mengikuti kegiatan penyuluhan pertanian petani belajar sambil
berbuat (learning by doing) atau melaksanakan materi penyuluhan, dengan
demikian mencerminkan sifat bergotong royong dalam diri petani. Pada saat
materi penyuluhan disampaikan banyak petani yang kurang percaya, akan tetapi
setelah melihat hasilnya yang kenyataanya memberikan keuntungan petani akan
sadar dan percaya kemudian mencobanya, hal ini mencerminkan tentang cara
berkomunikasi dengan metode decision yang banyak diminati oleh warga karena
dimana proses pengambilan keputusan dilakukan dengan proses komunikasi atau
musyawarah
24. Sebutkan dan jelaskan beberapa perspektif yang mendasari munculnya pengertian
komunikasi.
25. Apa pendapat Wilbur Schram, Charles H.Cooley, Aristoteles. Isocrates, Goergias tentang
pengertian komunikasi ?
a. Menurut Aristoteles, definisi komunikasi adalah usaha yang berfungsi sebagai alat
warga masyarakat dalam berperan serta dalam demokrasi.
b. Menurut Wilbur Schramm, komunikasi adalah saling berbagi informasi, gagasan, atau
sikap
c. Menurut Charles H. Cooley, komunikasi berarti suatu mekanisme suatu hubungan antar
manusia dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui
ruang dan menyimpan dalam waktu
d. Menurut Gorgias , seorang ahli retorika yang baik dapat berbicara dengan cara yang
meyakinkan dalam topik apapun, sekalipun ia tidak berpengalaman di bidang tersebut.
Pendapatnya ini menunjukkan bahwa retorika, sebagai sebuah seni dan teknik
berkomunikasi, dapat dimanfaatkan untuk mengkomunikasikan apapun, tidak hanya
pidato politik.
e. Menurut Isocrates, retorika harus terintegrasi dengan politik dan sastra, karena ia
percaya bahwa retorika itu dapat meningkatkan kualitas masyarakat. Ia berasumsi
bahwa retorika itu sangat ampuh dalam memengaruhi orang lain maka ilmu ini tidak
boleh diberikan kepada sembarang orang. Hanya diberikan kepada orang yang
berbakat.
26. Apa yang dimaksud dengan proses komunikasi ? Proses komunikasi berjalan karena ada
komponen-komponen komunikasinya. Apa saja komponen komunikasi menurut Harold D.
Laswell ?
Komunikasi adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa
orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat untuk megubah, menciptakan perilaku orang
lain dengan cara menyampaikan informasi yang menghubungkan dengan lingkungan orang
lain.
Unsur-Unsur Komunikasi Menurut Harold Laswell dalam buku Deddy Mulyana, Ilmu
Komunikasi Suatu Pengantar, cara terbaik untuk menggambarkan komunikasi adalah
dengan menjawab pertanyaan “who says what in which channel to whom with what effect.”
1. Sumber (source)
Nama lain dari sumber adalah sender, communicator, speaker, encoder, atau originator.
Merupakan pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi.
Sumber bisa saja berupa individu, kelompok, organisasi perusahaan bahkan negara. Sumber
yang memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi pada suatu organisasi adalah:
1. Internal feedback yang dimana berarti sebagai sebuah umpan balik kyang akan diterima
oleh seorang komunikator dan bukan berasal dari komunikan sehingga feedback akan
berasal dari seorang komunikator itu sendiri.
2. Eksternal feedback yang dimana adalah sebuah umpan balik yang akan dilakukan
penerimaan oleh seorang komunikator yang berasal dari kounikan, dan pada sifat ini
akan dapat dilakukan secara langsung maupun tidak.
3. Umpan balik langsung yang dimana adalah sebuah reaksi yang akan dapat segera
dilakukan penangkapan oleh seorang komunikator.
4. Umpan balik tertunda yang dimana adalah sebuah umpan balik yang tidak langsung
yang dimana feedback akan diberikan kepada komunkator pada saat akan melewati
sebuah rentan dari waktu terntentu.
5. Representative feedback adalah sebuah feedback yang dimana akan dianggap mampu
didalam memberikan perwakilan komunikan secara keseluruhan meskipun dari yang
memberikan hanyalah untuk sebagian orang-orang itu saja.
6. Quantitative feedback yang dimana adalah sebuah umpan balik yang dilakukan
pengukuran berdasarkan jumlah daripada jumlah.
2. Struktur Wewenang
Struktur wewenang bisa berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi karena kewenangan
bisa membuat seorang individu memiliki kemampuan dan tentunya kebolehan untuk
melakukan berbagai hal termasuk salah satunya adalah membatasi siapa saja yang akan
berkomunikasi dengan siapa dan tentunya apa saja yang bisa dikomunikasikan.
3. Spesialisasi Pekerjaan
Apabila pihak yang terlibat komunikasi memiliki berbagai macam spesialisasi pekerjaan
yang berbeda, besar kemungkinan penggunaan istilah, wawasan dan kepribadian yang
dimiliki berbeda satu dengan yang lain sehingga bisa menjadi hambatan komunikasi
organisasi.
5. Wawasan
Apabila pihak-pihak yang terlibat dalam suatu komunikasi tidak memiliki wawasan yang
sama satu dengan yang lainnya, maka komunikasi yang efektif pun akan sulit untuk
dilakukan.
6. Konteks
Pada prinsipnya, konteks bisa mempengaruhi efektivitas komunikasi yang dilakukan
karena konteks bisa mempengaruhi persepsi komunikan, kondisi psikologis komunikator,
dan berbagai aspek lain yang bisa mempengaruhi bagaimana proses komunikasi dilakukan.
Oleh karena itulah komunikasi organisasi yang efektif idealnya mempertimbangkan kondisi
atau konteks dari peristiwa komunikasi yang dilakukan.
7. Bahasa
Perbedaan bahasa ataupun pengetahuan bahasa bisa berpengaruh terhadap komunikasi
organisasi yang dilakukan. Misalnya apabila peserta komunikasi tidak memahami bahasa
yang digunakan dalam komunikasi dengan baik, tentunya mereka tidak akan bisa
merespons komunikasi yang dilakukan dengan baik pula.
8. Media
Media yang dimaksud adalah sarana atau saluran yang digunakan untuk melakukan suatu
proses komunikasi dalam organisasi yang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat dalam
komunikasi tersebut. Pemilihan media yang tidak tepat bisa menghambat komunikasi
organisasi. Misalnya untuk menyampaikan program baru perusahaan melalui saluran
media sosial seperti BBM dengan disingkat-singkat dan satu arah, tentunya akan
menyulitkan pihak-pihak yang terlibat komunikasi organisasi tersebut untuk memahami
maksud pesan yang sebenarnya.
Teori adalah pendapat, cara, dan aturan melakukan sesuatu. Teori memiliki fungsi
sebagai suatu ikhtisar fakta dan hukum yang jelas dan ilmiah. Untuk mendapatkan
pengertian dan mengorganisasikan pengalaman merupakan peran teori. Adapun tujuan
teori ialah untuk mendapatkan pemahaman tentang sesuatu.
Teori memiliki fungsi sebagai suatu ikhtisar fakta dan hukum yang jelas dan ilmiah.
Untuk mendapatkan pengertian dan mengorganisasikan pengalaman merupakan peran
teori. Adapun tujuan teori ialah untuk mendapatkan pemahaman tentang sesuatu.
Komunikasi antar pribadi sangat efektif untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku
seseorang, ada 5 ciri efektifitas komunikasi antar pribadi, yaitu :
1. Keterbukaan(opened)
2. Empati(emphaty)
3. Dukungan(supportiveness)
4. Rasa positif(positivness)
5. Kesetaraan(equality)
(LATIHAN KETUJU)
Model Komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang
memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya.
35. Apa yang dimaksud dengan komunikasi lisan ?
bentuk komunikasi dengan mengucapkan kata kata secara lisan dan langsung
kepada lawan bicaranya.
Biasanya,komunikasi lisan dapat dilakukan pada kondisi para personal atau invidu yang
berkomunikasi berhadapan langsung.
36. Jelaskan unsur-unsur dalam model proses komunikasi lisan yang dikemukakan oleh Bert E.
Bradley ?
Salah satu kelebihan manusia dari makhluk lain (hewan) adalah ia diberi kemampuan
untuk berfikir, Seorang filosuf mengistilahkan sebagai al hayawanu nathiq manusia adalah
hewan yang berfikir. Dengan fikiran itulah manusia mempunyai kemampuan untuk
menggunakan lambang.
Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud
mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut
sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah ( komunikasi
non verbal ) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.
Komunikasi dilakukan manusia dari yang tidak sengaja hingga yang sengaja dan
sadar serta terencana melakukan komunikasi. Kesadaran akan lebih tinggi ketika
berkomunikasi dalam situasi-situasi khusus. Sebagai contoh ketika kita bercakap-cakap
dengan seorang yang baru dikenal tentunya akan berbeda cara berkomunikasi kita
dibanding ketika kita bercakap-cakap dengan teman yang sudah biasa bergaul sehari-
hari.
37. Jelaskan model proses komunikasi lisan yang dikemukakan oleh Raymonds S. Ross ?