HISTORI, ONTOLOGI DAN AKSIOLOGI

RETORIKA PERIODE YUNANI

H. Aang Ridwan
SINKRONIKA SEJARAH RETORIKA

YUNANI

ROMAWI

ABAD PERTENGAHAN

MODERN
 TOKOH RETORIKA PERIODE
YUNANI

CORAX EMPEDOCLES GEORGIAS PROTAGORAS DEMOSTHENES ISOCRATES PLATO ARISTOTELES

RETORIKA MENURUT CORAX

 Corax adalah orang

Syracuse sebuah koloni
Yunani di pulau Sicilia
 Orang pertama yang
memiliki jasa dalam
mengurai retorika secara
sistematis
Retorika adalah pidato yang terorganisir

Pembukaan

Uraian

Argumen

Penjelasan
Tambahan

Kesimpulan
Aksiologi Retorika menurut Corax

 Techne logon, yakni seni

kata-kata atau ilmu silat
lidah
 Probability Technique, yakni
teknik kemungkinan.
Teknik ini digunakan oleh
para pengacara yang
melakukan pembelaan atas
klienya.
 Self defence technique, yakni
teknik yang dilakukan oleh
siapapun untuk melakukan
pembelaan diri
RETORIKA MENURUT EMPEDOCLES

Empedocles (490-430 SM)

adalah seorang

 filosof
 mistikus
 politisi
 orator
Aksiologi Retorika menurut Empedocles :

 ilmu untuk membangun

civitas dei, yakni kota
Tuhan

 ilmu untuk menguatkan

eksistensi rakyat sebagai
fox populi fox dei

 ilmu untuk merubah status

quo aristokrat yang
diktator dan tiranik.
RETORIKA MENURUT GEORGIAS

Gorgias adalah seorang

pedagang kosmopolit
yang menghabiskan
waktunya untuk belajar
filsafat dan mengabdikan
dirinya untuk
berdialektika dengan
pengalaman-pengalaman
baru
Aksiologi Retorika Menurut Georgias

 Alat untuk membuktikan

kebenaran suatu pendapat
 Alat untuk memenangkan
pembicaraan dalam suatu
perdebatan
 Kemampuan berpikir
jernih dan logis serta
berbicara impromptu
 Berbicara menggunakan
bahasa yang puitis dan
memilih kata yang
berbunga-bunga
RETORIKA MENURUT PROTAGORAS

 Protagoras menyebut
dirinya sebagai
sophistae, “guru
kebijaksanaan”.
 Ia berjasa dalam
mempopulerkan
retorika pasca Gorgias
 Ia adalah bapak
motivator dunia
Menurut Protagoras Retorika adalah :
 Ilmu yang meliputi
pengetahuan sastra, gramatika,
dan logika
 Teknik meyakinkan pikiran
pendengar dengan
pembicaraan yang masuk akal
 Teknik memanipulasi emosi
untuk menyentuh hati
pendengar dengan
menggunakan bahasa yang
indah
 Teknik untuk membangkitkan
simpati dan empati pendengar
RETORIKA MENURUT DEMOSHTENES

Karena retorika telah

menghantarkannya memiliki
jiwa kenegarawanan,
Demosthenes pernah
diusulkan untuk menerima
mahkota
Menurut Demosthenes Retorika adalah :
 Bukan gaya berbicara yang
melankolis, puitis dan
berbunga-bunga
 Retorika adalah gaya bicara
yang keras dan jelas. Baik keras
dan jelas dalam vocal dan
maupun dalam prinsip
 Karena itu retorika dalam
prespektif Demosthenes terdiri
dari; narasi, argumentasi,
delivery (cara menyampaikan),
dan hypocrisis (akting)
RETORIKA MENURUT ISOCRATES

Isocrates adalah
seorang tokoh yang
berhasil
mengembangkan
retorika dengan
membangun citra
negatif kelompok
Sophis
Dalam Pandangan Isocrates Retorika adalah :

 Ilmu yang diyakini Isocrates

dapat meningkatkan
kualitas masyarakat
 Retorika tidak boleh
dipisahkan dari politik dan
sastra
 Tidak semua orang boleh
diberi pelajaran retorika
 Retorika adalah pelajaran
elit dan hanya bisa
dipelajari oleh orang yang
berbakat
RETORIKA MENURUT PLATO

Plato, adalah orang yang berjasa

merubah retorika sebagai teknik
menjadi wacana ilmiyah dengan
melakukan kritik terhadap kaum
shopis yang ;
 menukar pikiran-pikiran bijak
dengan uang,
 mengamalkan ‘pragmatisme’
atas nama filsafat,
 mengiring manusia pada
kebenaran relatif bukan pada
pengetahuan yang sejati.
Menurut Plato, dalam
karyanya, Dialog, retorika
Organisasi Pesan
yang benar adalah retorika
yang membawa orang pada
hakikat, (kebenaran sejati Gaya
bukan kebenaran pragmatis)
yang terdiri dari; Proses
Penyampaian

Pengenalan Jiwa
Audiens
Retorika menurut Plato digunakan
sebagai :
 Alat untuk membangun
imagi
 Alat untuk expressing idea
 Seni untuk rediscovery idea
 Jalan dalam ekspedisi idea
 Seni untuk explorasi idea
 Alat untuk mempersuasi
idea rakyat
RETORIKA MENURUT ARISTOTELES

Aristotles, melanjutkan
kajian ilmiyah Plato
dengan meluncurkan buku
yang berjudul De Arte
Rhetorika, menurut dia;
retorika adalah
kemampuan untuk
mempengaruhi manusia
 Pada poisisi ini bisa dilakukan dengan memiliki lima
syarat;

 Intelectual appeals; pengetahuan yang

luas, kepribadian yang terpercaya, dan
status yang terhormat (ethos),
Intelectual Appeals
 Emotional appeals; bisa menyentuh
hati, emosi, harapan, kebencian, dan
kasih sayang (pathos). Emotional Appeals
 Logical appeals; mampu menunjukan
bukti yang bisa dibenarkan
otak.(logos) Logical Appeals
 Entimen (BahasaYunani; “en” di dalam
dan “thymos pikiran) adalah sejenis
silogsme yang tida lengkap, tidak Entimen
untuk menghasilkan pembuktian
ilmiyah, tetapi untuk menimbulkan
keyakinan (himbauan aktualisasi pesan) Contoh
 Contoh, baik yang faktual maupun
yang aktual
 Aristoteles secara rinci berbicara tentang lima tahap
penyusunan pidato (The Five Canon of Rhetoric):
 Inventio (penemuan), yakni tahap penggalian topik,
meneliti khalayak, merumuskan metode, mengumpulkan
argumen yang sesuai dengan kebutuhan khalayak.
Inventio
 Dispositio (penyusunan) yakni menyusun atau
mengorganisasi pesan atau taxis (pembagian) yang berkait
secara logis. Oraganisasi pesan terdiri; prolog (pengantar)
yang berfungsi menarik perhatian dan menumbuhkan Dispositio
kredibilitas dan menjelaskan tujuan, pernyataan, argumen,
dan epilog (penutup).
 Elucutio (gaya) yakni memilih kata-kata dan menggunakan
bahasa yang tepat untuk “mengemas” pesan. Menurut Elucutio
Aristoteles; gunakan bahasa yang tepat, benar, dan dapat
diterima; pilih kata-kata yang jelas dan langsung;
sampaikan kalimat yang indah, mulia dan hidup; sesuaikan
bahasa dengan pesan, khalayak, dan pembicara.
Memoria
 Memoria (memori), yakni porses mengingat apa yang akan
disampaikan dengan mengatur bahan-bahan pembicaraan.
 Pronuntiatio (penyampaian), yakni tahap menyampaikan
pesan secara lisan. Pada tahap ini akting sangat berperan,
pembicara harus memperhatikan olah suara (vocis) dan
Pronountiatio
gerakan-gerakan anggota badan (gestus moderatio cum
venustate)
Wassalam