Anda di halaman 1dari 15

SEJARAH RETORIKA

HERRY PRASETYO
17032040
PENGANTAR
Hitler mengatakan bahwa keberhasilannya
disebabkan oleh kemampuannya berbicara.
Hitler juga mengatakan bahwa “setiap
gerakan besar di dunia ini dikembangkan
oleh ahli-ahli pidato dan bukan jago-jagi
tulisan”.
Retorika sebagai “ilmu bicara” sebenarnya
diperlukan setiap orang untuk memperbaiki
cara dan bentuk pembicaraan yang
diucapkannya agar kedengarann baik.
SEJARAH PERKEMBANGAN RETORIKA
Retorika sudah dimulai sejak Yunani dan Roma sampai zaman kita
sekarang, retorika berkaitan kepandaian pidato dan kenegarawanan
selalu berkaitan
Tahun 427 SM Gorgias dikirim sebagai duta ke Athena. Negeri itu
sedang tumbuh sebagai negara yang kaya. Gorgias memenuhi
kebutuhan “pasar” ini dengan mendirikan sekolah retorika.
Protagoras menyebut kelompoknya Sophistai, “guru kebijakan”.
Mereka berjasa mengembangkan retorika dan mempopulerkannya.
Bagi mereka retorika bukan hanya ilmu pidato, tetapi meliputi
pengetahuan sastra, gramatika dan logika.
Plato menganjurkan para pembicara untuk mengenal “jiwa”
pendengarnya. Dengan demikian, Plato meletakkan dasar-dasar
retorika ilmiah dan psikologi khalayak. Ia telah mengubah retorika
sebagai sekumpulan tehnik (sopisme menjadi sebuah wacana ilmiah).
SEJARAH PERKEMBANGAN RETORIKA
Aristoteles, dan kajian retorika ilmiah kita
memperoleh lima tahapan penyusunan
pidato terkenal sebagai Lima Hukum
Retorika klasik
• Inventio
• Dispositio
• Elocutio
• Memoria
• Pronuntiatio
RETORIKA
Teori Retorika ZAMAN
Aristoteles ROMAWI
sangat sistematis dan
komprehensif. Orang-orang Romawi selama dua ratus
tahun setelah De Arte Rethorica tidak menambahkan apa-
apa yang berarti bagi perkembangan retotika. Orang-
orang Romawi bahkan hanya mengambil segi-segi
praktisnya saja. Walaupun begitu, kekaisaran romawi
bukan saja subur dengan sekolah-sekolah retorika, tetapi
juga kaya dengan orator-oratur ulung.
RETORIKA ABAD PERTENGAHAN
Abad pertengahan sering disebut abad kegelapan. Ketika
agama kristen berkuasa, retorika dianggap sebagai kesenian
jahiliyah. Banyak orang kristen waktu itu melarang
mempelajari retorika yang dirumuskan oleh orang-orang
Yunani dan Romawi, para penyembah berhala. Bila orang
memeluk agama kristen, secara otomatis ia akan memiliki
kemampuan untuk menyampaikan kebenaran.
Satu abad kemudian di Timur muncul perdaban baru.
Seorang Nabi menyampaikan firman Tuhan, “Berilah mereka
nasihat dan berbicaralah kepada mereka dengan
pembicaraan yang menyentuh jiwa mereka” (Al-Qur’an
4:63). Muhammad SAW bersabda, memperteguh Firman
Tuhan ini, “sesungguhnya dalam kemampuan berbicara yang
baik itu ada sihirnya”.
RETORIKA MODERN
Pemikir Renaissance yang menarik kembali minat orang pada retorika adalah Peter
Ramus. Ia membagi retorika pada dua bagian. Inventio dan dispasitio dimasukkannya
sebagai bagian logika. Sedangkan retorika hanyalah berkenaan dengan elocutio dan
pronuntiatio saja.
Rober Bacon (1214–1219). Ia menyatakan “… kewajiban retorika ialah menggunakan rasio
dan imajinasi untuk menggerakkan kemauan secara lebih baik”. Renaissance
mengantarkan pada retorika modern

Aliran pertama retorika dalam masa modern, yang menekankan proses psikologis dikenal
sebagai aliran epistemologis.

George Campbell 1719 – 1796), dalam bukunya The Phloshopy of Rhetoric, menelaah
tulisan Aristoteles dengan pendekatan psikologi fakultas. Psikologis fakultas berusaha
menjelaskan sebab musabah perilaku manusia pada empat fakultas atau kemampuan jiwa
manusia. Pemahaman, memori, imajinasi, perasaan dan kemauan.

Richard Whately berpendapat Retorika harus mengajarkan bagaimana mencari


argumentasi yang tepat dan mengorganisasikan secara baik.
RETORIKA MODERN
Aliran retorika modern kedua dikenal sebagai gerakan belles letters
(bahasa prancis, tulisan yang indah). Retorika belletris sangat
mengutamakan keindahan bahasa, segi-segi esteris pesan, kadang-
kadang dengan mengabaikan segi informatifnya.
Aliran ketiga disebut gerakan elokusionis justru menekankan tehnik
penyampaian pidato. Gilbert Austin, misalnya memberi petunjuk
praktis penyampaian pidato, “pembicara tidak boleh melihat
melantur”.
Retorika kini tidak lagi ilmu berdasarkan semata-mata “otak-atik
otak” atau hasil perenungan rasional saja. Retrika, seperti disiplin
yang lain, dirumuskan dari hasil penelitian empiris.

Istilah retorika pun mulai digeser oleh speech, speech


communication, atau oral communication, atau public speaking.
TOKOH-TOKOH RETORIKA MUTAKHIR DAN
GAGASANNYA
William
Charles Henry
Kames A Winans Noowood Alan H. Monroe
Woolhert
Brigance
• perintis • woolbert • Brigance • principlesand
penggunaan memandang menekankan types of speech,
psikolog modern “speech faktor keinginan banyak kita
dalam pidatonya Communication” (desire) sebagai pergunakan
sebagai ilmu dasar persuasi. dalam buku ini
tingkah laku. Persuasi meliputi
empat unsur :
(1). Rebut
perhatian
pendengar, (2).
Usahakan
pendengar untuk
mempercayai
kemampuan dan
karakter anda,
(3). Dasarkanlah
pemikiran pada
keinginan dan
(4). Kembangkan
PERTANYAAN

1. RETORIKA MERUPAKAN SENI DALAM BERBICARA, BAGAIMANA


IMPLEMENTASI RETORIKA DALAM PEMBELAJARAN DISEKOLAH
2. MENGINGAT SEJARAH RETORIKA YANG SANGAT PANJANG,
BAGAIMANA PERAN SAUDARA DIDALAM PENGEMBANGAN ILMU
RETORIKA DILINGKUNGAN MASYARAKAT

3. APA SAJA MANFAAT MEMPELAJARI RETORIKA

4. ada lima hukum retorika menurut aristoteles, sebutkan dan beri


penjelasan singkat

5. jelaskan kaitkan antara psikologi fakultas dengan retorika


JAWABAN
1. implementasi retorika dalam dunia pendidikan
khususnya pembelajaran di sekolah dapat
dilakukan dengan meningkatkan tiga kemampuan
dasar yang ada pada siswa (a) kemampuan pikiran,
(b) kemampuan perasaan (c) imajinasi. Apabila
ketiga kemampuan tersebut dilatih oleh guru,
maka siswa akan timbul rasa percaya dirinya dari
kemampuan yang dimilikinya, mengajarkan siswa
untuk berbicara dengan seni maka guru paling
tidak menyiapkan karakter siswa, agar siswa yakin
bahwa dirinya mampu,.
JAWABAN
2. peranan KITA dalam mengembangkan ilmu
retorika dalam kehidupan masyarakat adalah sebagai
berikut
• memberikan kesadaran bahwa menggunakan bahasa yang baik
dalam komunikasi adalah salah satu hal yang bermanfaat dalam
kehidupan sehari.
• Mengajak masyarakat untuk belajar dalam memahami konteks
bertutur, konteks merupakan salah satu hal yang terpokok
dalam peristiwa tutur, apabila seseorang tidak memahami
konteks maka dia tidak akan bisa berkomunikasi dengan baik
antar satu orang lainnya
• Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk
mengungkapkan gagasannya, setiap orang pasti mempunyai
gagasan/ide yang berbeda dalam suatu topik permasalahan,
maka dari itu memberi kesempatan untuk mengkomunikasikan
gagasan itu adalah hal yang utama dalam suatu peristiwa ujar
JAWABAN

3. manfaat mempelajari retorika


• Menjadikan kita mahir dan mampu merangkai kata-kata
dalam berbicara
• Mempermudah kita dalam memahami makna ujaran
dengan pembendaraan kita kita peroleh dari proses
belajar
• Mempelajari retorika sebagai profesi yang menjanjikan
seperti mc, pemateri, pengajar
• Menjadikan kita lebih berwibawa saat berbicara
JAWABAN

4. lima hukum retorika aristoteles


• Inventio (Penemuan).
• Dispositio (Penyusunan).
• Elocutio (gaya)
• Memoria (Memori)
• Pronuntiatio (penyampaian)
JAWABAN

5. kaitan antara psikologi fakultas dengan retorika


• Psikologis fakultas berusaha menjelaskan sebab musabah
perilaku manusia pada empat fakultas atau kemampuan jiwa
manusia. Pemahaman, memori, imajinasi, perasaan dan
kemauan, kaitannya dengan retorika adalah bahwa retorika
merupakan seni berbicara, dalam proses berbicara yang
terampil manusia diharapkan mampu menguasai kondisi
kejiwaannya meliputikemampuan jiwa manusia, pemahaman
dan pengalaman berpikir, memori kemampuan mengingat,
serta kemampuan imajinasi sebagai proses daya berpikir
yang kreatif, sehingga dalam proses berbicara
keterhubungan antara gejala kejiwaan dengan proses

Anda mungkin juga menyukai