Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

TEKNIK MEMBACA TEKS FIKSI

Dosen pembimbing

Drs.H.Nasaruddin M.Ali

Disusun oleh

ANMA PARESWARI

E1C018008

Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

UNIVERSITAS MATARAM

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan
sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya,sehingga dapat
bermanfaat bagi pembaca dan pendengar.Kemudian selanjutnya lantunan sholawat
beserta salam marilah kita sama-sama curahkan pada nabi Muhammad SAW yang
sampai saat ini menjadi panutan dan suri tauladan yang baik bagi umat manusia.

Makalah ini berisi teknik membaca teks fiksi.Diharapkan dengan adanya penulisan
makalah ini bisa memberikan pengetahuan,informasi dan pembelajaran bagi pembaca
dan pendengar sekalian.

Saya selaku penulis menyadari banyaknya kekurangan pada makalah ini sehingga bisa
dikatakan jauh dari kata sempurna,untuk itu saya sangat mengharap kritik dan saran
yang bersifat membangun guna untuk memperbaiki makalah ini.Saya berharap
mekalah ini bisa berguna untuk kita semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................I

1.1 Latar belakang...................................................................................1

1.2 Rumusan masalah..............................................................................2

1.3 Tujuan penulisan............................................................................... 3

BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN TEKS FIKSI

1.Membaca cerpen

a.pengertian cerpen
b.ciri-ciri cerpen
c.unsur cerpen
d.contoh cerpen

2. Membaca puisi

a.pengertian puisi
b.ciri-ciri puisi
c.unsur puisi
d.contoh puisi
BAB 3

Pengertian teks fiksi

Menurut Nurhadi teks fiksi adalah setiap teks atau bahan bacaan yang mempunyai ciri
khusus,baik isi,sajian,bahasa,maupun grafiknya.untuk memahaminya masing-masing
memerlukan strategi membaca yang khusus.Menurut nurgiantoro (2010:2) definisi fiksi
adalah sebagai prosa naratif yang memiliki sifat imajinatif,akan tetapi biasanya masuk
akal dan mengandung kebenaran yang mendramatisir hubungan-hubungan
antarmanusia.

1.Membaca cerpen

a.pengertian cerpen

cerpen adalah cerita fiksi yang padat dan singkat.cerpen biasanya akan langsung
menceritakan maksud dan tujuan dari cerita tersebut.Cerpen singkatan dari cerita
pendek.Cerpen merupakan salah satu karya sastra fiksi.Cerpen berisi masalah yang
relatif lebih sederhana dibanding dengan novel atau roman (Nurhadi:95).Sedangkan
menurut priyatni(2010:126)cerita pendek adalah salah satu bentuk karya fiksi.Cerita
pendek sesuai namanya,memperlihatkan sifat yang serba pendek,baik peristiwa yang
diungkapkan,isi cerita,jumlah pelaku,dan kata yang digunakan.

2.Ciri-ciri cerpen

secara garis besar cerpen ditandai oleh ciri-ciri berikut:

a.karya sastra fiks yang singkat dan sederhana

b.terdiri dari unsur pembangun cerpen yang meliputi tema dan amanat,tokoh,alur,gaya
bahasa,sudut pandang penceritaan.

c.unsur-unsur cerita terbatas dan masalah yang dihadirkan relatif sederhana.

d.diterbitkan melalui majalah,surat kabar,atau buku kumpulan cerpen(antologi cerpen)

e.terdiri dari berbagai karakter tergantung penulisnya.


3.Unsur-unsur cerpen

Sebuah cerpen dibangun dari unsur-unsur,seperti alur,tokoh,latar,sudut pandang


penceritaan,gaya bahasa,tema dan amanat.Berikut adalah pembahasan dari masing-
masing unsur.

a.alur

alur disebut juga plot atau rangkaian peristiwa yang dijalin berdasarkan urutan waktu
atau hubungan sebab akibat sehingga membentuk urutan cerita(Nurhadi:95).menurut
aminuddin 1987:83 alur merupakan rangaian cerita yang yang dibentuk oleh tahapan-
tahapan peristiwa,sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku
dalam suatu cerita.

Ada beberapa tahapan dalam alur cerita.

1.paparan(exposition) tahap cerita tempat pengarang mulai melukiskan suatu keadaan


awal cerita.pengerang sudah mulai mengenal tokoh,latar dan suasana pada tahap ini.

2.rangsangan(inciting moment) yakni munculnya peristiwa yang mengawali


tiimbulknya gawatan.

3.gawatan(rising action) tahap cerita yang melukiskan tokoh-tokoh yang terlibat dalam
cerita mulai bergerak.sudah mulai ada tanda-tanda munculnya konflik antar tokoh atau
munkin antara tokoh dengan dirinya sendiri.

4.pertikaian(conflict)munculnya perselisihan antar tokoh atau antara tokoh dengan


dirinya sendir yang belom dapat diselesaikan.

5.perumitan(complication) tahap cerita yang memperlihatkan konflik mulai memuncak.

6.klimaks(climax) tahap cerita yang memperlihatkan konflik mencapai puncaknya.

7.peleraian(falling action)tahapan yang melukiskan pemecahan masalah dari konflik


yang ada.

8.penyelesaian(denouement)tahap alur yang melukiskan akhir suatu cerita yang


merupakan penyelesaian masalah.

b.tokoh

tokoh adalah pelaku dalam suatu cerita.sebagai pelaku,tokoh cerita dapat dibeda-
bedakan jenisnya.Ditinjau dari peranannya,tokoh cerita dibedakan menjadi dua
jenis,yaitu tokoh utama dan tokoh bawahan(Nurhadi:2016) sedangkan menurut abrams
(dalam nurgiyantoro,2000:165) tokoh adalah orang yang ditampilkan dalam suatu
karya naratif,atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan
kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan yang dilakukan
dalam tindakan.

Ditinjau dari karakternya,tokoh dibedakan menjadi tokoh sederhana dan tokoh


kompleks.Tokoh sederhana adalah tokoh yang dilihat hanya dari sisi tertentu saja
dalam kehidupannya.sedangkan tokoh kompleks adalah tokoh yang cenderung dilihat
semua sisi kehidupannya.

c.latar

Latar atau disebut setting adalah gambaran tempat,waktu,dan segala situasi ditempat
terjadinya peristiwa (Nurhadi:2016) sedangkan menurut indrawati(2009:64) latar atau
setting merupakan tempat,waktu,dan suasana yang digunakan dalam suatu cerita.

Latar mempunyai 3 unsur utama yaitu: waktu,tempat dan suasana.

Unsur waktu dalam cerita memiliki empat kemungkinan yaitu waktu kini,masa
lalu,masa depan dan waktu tak tentu.unsur integral kedua dari latar adalah
tempat.Unsur ini dapat dibedakan menjadi 3 yaitu,tempat yang kita kenal,tempat yang
tidak kita kenal dan tempat khayalan.unsur terakhir yaitu suasana.suasana merupakan
unsur yang membuat latar suatu cerita menjadi hidup.ada tiga kemungkinan suasana
dalam cerita yait suasana alamiah,suasana sosio-kultural,dan suasana batiniah.

d.sudut pandang penceritaan

pada hakikatnya,sudut pandng merupakan cara pengarang memandang tokoh-tokoh


cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu(Nurhadi:2016)

berikut empat sdut pandang yang bisa digunakan pengarang:

1. Pencerita sebagai pelaku utama.Dalam sudut pandang ini,biasanya pengarang


bertindak serba tahu tentang apa yang ada didalam benak pelaku utama.Biasanya
pencerita menggunakan kata “aku” atau “saya”.
2. Pencerita sebagai pelaku,tapi bukan pelaku utama.dalam sudut pandang ini
cerita yang disampaikan merupakan cerita orang lain,tetapi pencerita tetap
terlibat didalamnya.
3. Pencerita serba hadir.dalam sudut pandang ini pencerita tidak beroeran apa-
apa.pelaku utamanya orang lain,yang biasanya menggunakan kata ganti”dia” dan
kadang-kadang disebut namanya,tetapi pencerita serba tahu apa yang dilakukan
bahkan apa yang dipikirkan pelaku cerita.
4. Pencerita sebagai peninjau.sudut pandang ini hampir sama dengan sudut
pandang serba hadir.bedanya,pada sudut ini pencerita tidak tahu apa-apa
terhadap apa yang akan dilakukan da apa yang dipikirkan pelaku.dalam hal
ini,pencerita hanya benar-benar enceritakan apa yang dilihatnya.

e.gaya bahasa

karya sastra merupakan jenis karangan yang memberikan rasa keindahan.rasa


keindahan itu disamping dibangun dengan melalui teknk-teknik pengungkapan,juga
menggunakan sarana bahasa.Dengan bahasa,pengarang membangun cerita dan
menyentuh perasaan pembaca.

f.tema dan amanat

unsur intrinsik lain yang membangun cerpen adalah tema dan amanat.tema adalah
permasalahan yang menjadi titik tolak pengarang dalam penyusunan ceritanya
sekaligus merupakan persoalan yang infgin dipecahkan oleh pengarang denan cerita
yang dibuatnya(Nurhadi:2016) menurut scharbch dalam aminuddin(1987:91), tema
adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak
pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakannya.

Amanat merupakan pelajaran yang dapat dipetik dari tema itu(Nurhadi:2016) menurut
rusiana(1982:74) amanat adalah sebuah ajaran moral atau pesan yang mau disampaikan
oleh pengarang kepada pembaca.
2.Membaca puisi

a.pengertian puisi

puisi merupakan salah satu karya sastra yang biasanya dibacakan dengan irama dan
menggunakan kata-kata kiasan.puisi adalah karya sastra yang berisi gagasan peny air
dengan bahasa yang padat,singkat,dan menggunakan irama dengan bunyi yang padu
dan pemilihan kata-kata kias(imajinatif) (Nurhadi:2016) menurut hassanuddin(2002:5)
puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif penyair yang masih abstrak
dikonkretkan,untuk mengkonkretkan peristiwa-peristiwa yang telah ada didalam fikiran
dan perasaan penyair puisi merupakan sarananya.

b.ciri-ciri teks puisi

-isinya merupakan gagasan penyair

-gagsan tersebut diperoleh dari hasil perenungan penyair terhadap berbagai kenyataan
kehidupan yang diamati atau dialami

-gagasan yang disampaikan,dituangkan dalam bentuk baris,bait dan tipografi tertentu.

-pada umumnya setiap baris mengandung satu satuan makna

-baris-baris ditulis dengan mempertimbangkan hubungan makna antara baris

-puisi terdiri dari unsur rima,tema,amanat dan diksi.

-ditulis dengan tujuan agar dapat memberi inspirasi pembaca untuk melakukan
perenungan atau menikmati keindahan puisi

-diterbitkan melalui majalah,surat kabar,atau buku kumpulan puisi(antologi) dan media


elektronik(internet)

-bahasanya padat,pemilihan katanya khas,meggunakan majinasi,irama,dan tata wajah


yang khusus pula

c.unsur teks puisi

1.rima

Rima merupakan pola-pola pengulangan bunyi dalam puisi.bunyi yang mengandung


efek keindahan dan tenaga dilakukan untuk mengekspresikan gagasan.bunyi
mengandung unsur-unsur musik,seperti nada,irama,tempo,dan jeda.
2.tema

Tea adalah gagasan pokok pikiran penyair secara implisit.sebuah tema diangkat utuk
mengingatkan pembaca atau pihak-pihak tertentu tentang suatu
masalah(Nurhadi:2016).Menurut esten(1990) tema adalah sesuatu yang menjadi
persoalan atau pikiran utama.

3.amanat

Amanat merupakan puisi yang disampaikan penyair(Nurhadi:2016) menurut


rusiana(1982:74) amanat adalah sebuah ajaran moral atau pesan yang mau disampaikan
oleh pengarang kepada pembaca.

4.diksi

Diksi adalah kata-kata yag terpilih dan tertulis dalam puisi untuk mengekspresikan
pikiran dan perasaan(Nurhadi:2016).Menurut keraf(2008:22-23) diksi adalah pilihan
kata,atau lebih luas dari apa yang dipantulkan oleh hubungan kata-kataitu.istilah ini
bukan saja digunakan untuk menyatakan kata-kata mana yang dipakai untuk
mengungkapkan suatu ide atau gagasan,tetapi juga meliputi fraselogi,gaya bahasa,dan
ugkapan.
Contoh cerpen 1

Aku Suka Kamu

Cerpen Karangan: Nazia Nabila

Kategori: Cerpen Cinta, Cerpen Remaja

Lolos moderasi pada: 12 May 2019

Ketika cinta yang kita beri pada seseorang, namun dengan gamblangnya dia katakan
tidak pada kita, disitulah jati diri kita yang sebenarnya yang akan meluluhkan hati yang
beku.

“Ra, liat deh akang itu ganteng banget yah” ucap chintya pada zahra teman barunya di
smk negeri 3 sukabumi.

“Yang mana sih?” tanya zahra pada chintya sembari melihat sekitaran taman sekolah.

“Yaelah, itutuh yang lagi jualan cireng” ucap chintya dengan menunjukkan jari
tangannya pada seorang lelaki yang tengah melayani pembeli.

“Ohh, kalo itu sih kang anzas namanya, tapi menurut aku kang raihan deh yang paling
imut” chintya tak mengindahkan kalimat terakhir zahra yang ia simak adalah nama
lelaki yang tengah ia perhatikan bernama anzas.

“Anzas?” senyum senangpun terukir pada wajah chintya, ia langsung merogoh


handphone yang ada pada saku roknya.

“Kamu lagi ngapain sih chin, kok serius banget sama handphonenya?” tanya zahra

“Ahhh asiikk akhirnya ketemu juga yuhuuu” zahra terkejut karena suara teriakan
chintya yang membuat orang-orang yang tengah berlalu lalang di daerah mereka
berdua tengah duduk pun memandang chintya sepintas dengan pandangan aneh
bercampur heran.

Zahra dan chintya kembali ke kelas 10 tata kecantikan 1 yang berada di rusng teori b3.

Sepulang sekolah zahra menanyai chintya pasal tadi ketika mereka tengah istirahat.
“Ohh ini ra, aku tuh nemuin akun medsosnya kang anzas, aku lokit-lokit dulu yah”
chintya tak sempat menyapa zahra karena ayahnya telah berada di gerbang sekolah,
hingga di atas motor pun chintya tetap menatapi handphonenya sembari tersenyum
kagum.

Keesokan hari di sekolah chintya yang tengah berjalan tak sengaja menabrak
seseorang.

“Aduhh, ehh maafin kang aduh makanannya jadi jatoh kang aduh gimana dong”
chintya panik karena orang yang ia tabrak adalah lelaki bernama anzas dan yang lebih
parah ia menjatuhkan semua cireng yang anzas bawa.

“Aduh teh kalo jalan itu liat-liat dong, jadi dagangan saya jatoh kan nanti siapa yang
ganti rugi” anzas marah pada chintya hingga nyali chintya menciut dan tak berani
melihat ke arah wajah anzas.

Lama chintya berdiri dan ketika ia mendongakkan kepalanya ia sudah tak melihat
anzas di depannya, ia merasa tak enak hati pada kakak kelasnya itu, chintya pun pergi
ke dalam kelasnya, sepanjang pembelajaran berlanjut chintya tak bisa fokus ia sedari
tadi memikirkan cara untuk meminta maaf pada anzas.

“Chintya, kamu jangan cemberut dong, udah soal kang anzas mending menurut aku
kamu nyanyi aja di acara 17 agustusan, kan minggu depan kita ada acara 17an tuh nah
ternyata salah satunya ada lomba karaoke, gimana?” saran zahra

“Wahh, bener juga yah ra, kamu paling top deh” ucap chintya.

Hari 17 agustus pun tiba, setelah melaksanakan upacara, chintya mengganti


seragamnya dengan gaun yang begitu indah ia akan menyanyikan sebuah lagu afgan
yang berjudul jauh, sudah lama chintya mencari lagu yang pas, namun entah kenapa
chintya memilih lagu ini.

Ketika nama chintya terpanggil, ia pun naik ke atas panggung, dan tepat sekali di depan
panggung anzas tengah berdiri dengan kamera di genggamannya, mungkin ia tengah
mendokumentasikan acara, karena ia pun salah satu anggota osis.
Lantunan lagu itu pun terdengar ke seluruh penjuru area sekolah, anzas yang tengah
memotret tiba-tiba berhenti dan memfokuskan pandangannya pada chintya, hingga
mereka saling bertatap.

Kurang dari 10 detik anzas telah memalingkan wajahnya, ia pergi dan memberikan
kamera dslrnya pada temannya.

Hati chintya sakit, namun ia tetap dapat mengontrol emosinya dalam bernyanyi.

Setelah selesai bernyanyi ia bergegas turun dan dengan tekad yang kuat ia mencari
anzas, setelah bertemu dengannya di ruang osis yang kosong.

“Kang anzas” panggil chintya di ambang pintu, sehingga anzas pun menengok ke arah
chintya berdiri, ia menampilkan wajah datarnya.

“Aku suka sama akang” teriak chintya dan memejamkan matanya tak lama ia
membuka kembali matanya dan langsung menutup pintu tersebut.

Ia berlari dengan berlinang air mata, sungguh dirinya sangat malu atas kejadian tadi.

Kini ia sendiri berada di ruang uks, ia berbaring dan terdengar suara seseorang
bernyanyi sembari memainkan sebuah gitar, ia pikir itu adalah salah satu peserta
lomba, namun ending yang ia dapat adalah

“Lagu ini saya persembahkan untuk balasan cinta kepada chintya” chintya refleks
berdiri dan berlari ke arah lapangan, ia melihat anzas baru saja turun dari panggung,
dan bagaikan memang berjodoh mereka bertemu pandang, hingga chintya tak kuasa
merasakan perasaan yang sungguh luar biasa, ia pun berlari dan memeluk anzas di
hadapan seluruh warga sekolah, dan yang lebih beruntung para guru tidak ada pada saat
kejadian terjadi, sehingga chintya merasa aman.

Kadang cinta tak perlu membutuhkan waktu lama, untuk memantapkan diri dengan
melakukan sebuah hubungan, dengan adanya sebuah hubungan itupun kita dapat
menjalaninya dengan saling mendalami kasih sayang.
Contoh cerpen 2Deo: Pahlawan Terbesarku

Cerpen Karangan: Dwimetrius W. Utomo

Kategori: Cerpen Cinta, Cerpen Cinta Segitiga, Cerpen Romantis

Lolos moderasi pada: 15 April 2013

“Teeeeeet, teeeeet, teeeet, teeeeeet…” alarm handphone milik Deo yang terdengar
seperti alarm tanda bahaya seperti di film-film Hollywood menandakan sekarang sudah
jam 6 pagi. Dengan mata yang masih belum terbuka sepenuhnya, Deo megambil
handphonenya untuk menghentikan suara bising itu lalu kembali tidur. Lima menit
berselang terdengar bunyi tang sama dan dari handohone yang sama, dan reaksi yang
sama pula dari sang pemilik handphone. Rupanya Deo tidak mematikan alarmnya, Deo
menunda alarmnya atau di “snooze”.

Bunyi alarm terus terulang berkali-kali sampai pada akhirnya terdengar suara teriakan
Rachel, kakak perempuan Deo dari balik pintu kamar Deo, “Inguuuuus! Bangun lo!
Udah jam berapa ini!? Kesiangan lagi lo nanti”. Kakak-kakak Deo biasa memanggil
dengan sebutan ingus karena dulu waktu kecil hidung Deo meler terus sampai umur
lima tahun. Dan meskipun seekarang Deo sudah tidak meler lagi, panggilan spesial itu
masih melekat sampai sekarang.

“Iya ci, ini udah bangun kok, tenang aja”, jawab Deo dengan suara layaknya orang
yang baru bangun. “Ya udah, cepetan mandi, gue udah bikin sarapan buat lo tuh”, ucap
Rachel sambil turun ke lantai satu untuk melanjutkan senam pagi yang sempat
terganggu gara-gara adiknya. “Yah, ci ael yang masak, pasti bibi nggak masuk lagi nih.
Makan nggak enak lagi deh gue” Deo menggerutu sambil jalan menuju kamar mandi.

Setelah mandi dan siap-siap keperluan sekolah, Deo lalu turun ke lantai satu untuk
sarapan. Deo paling benci kalau bibi (panggilan untuk pembantu rumah tangga di
rumah Deo) tidak masuk kerja. Kalau bibi tidak masuk kerja, otomatis kakaknya,
Rachel yang memasak. Dan kalau Rachel yang memasak pasti hasilnya tidak karuan.
Kadang terlalu asin, kadang hambar, pokoknya 99,9% hampir bisa dipastikan tidak
enak. Tapi mau tidak mau Deo harus menerima kenyataan pahit itu, karena mereka
sekarang cuma tinggal berdua. Orang tua Deo pindah ke Beijing dalam rangka
meneruskan bisnis kakeknya, sedangan kakak laki-laki Deo, Daniel hijrah ke Batam
setelah berkeluarga dengan seorang wanita Batam dan membuka sasana tinju disana.

Tiba di meja makan Deo sedikit lega bercampur kaget saat melihat makanan yang
tersaji di atas meja makan. Ternyata Rachel hanya memasak mie instan untuk sarapan
Deo kali ini. Spontan Deo langusng bertanya kepada kakaknya yang sedang istirahat
setelah senam pagi “tumben cuma mie instan ci. Emang belom belanja ya?”. “Gue lagi
males masak, insting koki gue lagi entah kemana nih” jawab Rachel. Dengan mulut
penuh mie instan Deo langsung merespon ucapan kakaknya sambil ketawa “hah?
Koki? Ikan mas koki maksud lo ci? Hahaha”. “yeee. Songong lo! Nggak gue kasih
uang jajan baru tau lo!” jawab Rachel sambil menjewer Deo. “yaaaah kan, bercanda
kali ci” Deo menjawab lalu melanjutkan makan.

++++

Setibanya di sekolah, Deo bergabung dengan kawan-kawan dekatnya di depan sekolah,


tempat mereka biasa berkumpul sebelum masuk sekolah dan setelah jam pelajaran
habis. Belum sempat Deo duduk, Diaz, teman terdekat Deo, langsung menanyainya.

“Eh yo, Winda nanyain lo terus tuh. BBM dia nggak lo bales-bales katanya. Emang
kenapa lagi sih kalian?” Tanya Diaz.

“Nggak ada apa-apa kok, lagi males megang hp aja” jawab Deo.

“Katanya lu sekarang marah-marah terus ya sama dia? Dia bercanda aja lu marah
katanya. Jangan galak-galak lo sama dia, ntar ditinggalin baru nyaho lo” Ujar Diaz
sambil meletakkan tangan di atas pundak Deo.

“Kalo emang dia masih mau sama gue, ya dia harus terima gue yang kayak gini, kalo
nggak ya tinggal minta putus. Gitu aja kok repot” jawab Dino santai.

“Au ah, terserah ente deh gan. Ane sih Cuma ngasih tau. Jangan sampe nyesel yeee”
Diaz menasehati Deo.

“Iyeeee. Lagian kalo gue putus sama Winda, harusnya lo seneng dong. Kan kita bisa
jadian balik lagi kayak dulu” canda Deo dengan memasang muka genit tepat di wajah
Diaz.
“Idih, geli gue ngeliat muka lo. Ngeri temenan sama lo lama-lama” Tukas Diaz sambil
menjauhkan muka Deo.

“Hahaha. Eh, gue masuk duluan ya, ada perlu sama anak OSIS.” Kata Deo sambil
langsung pergi meninggalkan Diaz ke dalam sekolah.

Di depan kantin Deo celingukan mencari seseorang yang sudah membuat janji
sebelumnya. Dari jauh terlihat gadis cantik berperawakan seperti Taylor Momsen,
berparas mirip Selena Gomez, dan rambutnya jatuh lurus sama seperti Laura Basuki.
Gadis Itu melambaikan tangan kea rah Deo, isyarat bahwa dia menyuruh Deo untuk
menghampirinya. Deo buru-buru menghampiri gadis itu.

“Pagi kak Farrah” sapa Deo sambil tersenyum.

Farrah membalas senyuman Deo lalu berkata “Pagi juga Deo. Gimana proposal
pengajuan sponsor buat pensi bulan depan? Udah jadi?”

“Udah kak. Nih, udah aku siapin kok.” Jawab Deo sambil menyerahkan proposal
tersebut.

“Wah, yang kayak kamu ini nih musti diperbanyak. Jarang loh anak osis yang kalo ada
tugas langsung dikerjain. Aku aja sebagai ketua OSIS kadang-kadang males. Hebat
deh” puji farrah.

“Harus dong kak, itu namanya tanggung jawab kak. Eh, nanti sore jadi kan kak? Aku
jemput apa gimana?” ujar Deo.

“Jadi dong. Kamu jemput aku aja ya. Bisa kan?” jawab Farrah.

“Oke, nanti aku jemput jam lima deh” kata Deo.

“Sip. Jangan ngaret ya, aku nggak suka nunggu loh. Aku masuk kelas dulu ya, udah
mau bel nih. See you” jawab Farrah, lalu pergi menuju kelasnya,

Tepat pukul 3, jam pelajaran sekolah pun selesai, dan Deo segera pulang tanpa mampir
ke tempat dimana ia biasa nongkrong bersama teman-temanya. Diaz yang biasanya
selalu pulang bersama dengan Deo pun seperti dilupakan.
Sesampainya di rumah dan istirahat sejenak, Deo lalu mandi dan bersiap-siap untuk
menjemput Farrah. Pertemuan dengan Farrah sore ini bukan cuma sekedar pertemuan
biasa. Sosok Farrah secara fisik sudah jelas adalah tipe yang ia sukai. Bukan hanya
fisik, tapi mereka juga sama-sama penggemar musik metal. Belum lagi jiwa
kepemimpinan Farrah yang terlihat saat menjadi ketua OSIS. Alasan-alasan itulah yang
membuat Deo tergila-gila pada Farrah yang juga dikenal sebagai “kembang sekolah”.
Tapi bukan itu saja, ada sebuah kejadian unik yang membuat Deo akhirnya
membulatkan tekad untuk mendekati Farrah.

Malam itu di tengah jalan pulang dari manggung, tiba-tiba motor Yamaha Scorpio
milik Deo mandek ditengah jalan sepi. “Mampus, gue lupa isi bensin. Mana pom masih
jauh banget lagi” gerutu Deo sambil membuka tutup tangki motornya. Deo mencoba
menenangkan diri dan merogoh saku celananya untuk mengambil handphone. Salah
satu dari temannya pasti ada yang bisa membantunya keluar dari masalah ini, pikir
Deo. Sial bagi Deo, handphone yang ia bawa ternyata baterainya habis.

Setelah berpikir sejenak, akhirnya Deo memutuskan untuk mendorong motornya


sampai ke pom bensin terdekat berjarak kurang-lebih 5 km. Dia tidak punya pilihan
lain. “Sial, coba tadi gue nggak nganter Bayu dulu, pasti nggak bakal mogok” keluh
Deo sambil terus mendorong motornya.

Malam semakin larut, jalanan semakin sepi. Jika tadi masih ada satu-dua kendaraan
yang melintas setiap lima menit, sekarang benar-benar tidak ada kendaraan yang
melintas sejak limabelas menit terakhir.

Dua kilometer mendorong motor gedenya, Deo kehabisan nafas. Tenaganya habis
terkuras. “malam mini bakal jadi malam yang bakal gue inget seumur hidup gue” keluh
Deo sambil mencari tempat yang sedikit nyaman untuk beristirahat.

Samar terlihat sebuah gubuk kecil berjarak sekitar tujuh meter dari bibir jalan aspal.
Entah untuk apa dan siapa gubuk dibuat. Tidak ada pemukiman atau ladang disekitar
sini. Deo memutuskan untuk merebahkan diri disana. Motor Deo diparkir tepat di
pinggir jalan raya.

Belum pulih tenaga Deo, terdengar suara mesin motor dari kejauhan. Dari suaranya,
bisa dipastikan kalau itu lebih dari satu motor. Benar saja, tak lama kemudian terlihat
sorot lampu dua motor mendekat ke arah Deo. Semakin dekat, semakin turun juga
kecepatan kedua motor itu. Sampai pada akhirnya mereka berhenti tepat di sebelah
motor Deo.

Perasaan Deo langsung tidak enak ketika mereka turun mulai melihat kanan kiri,
mengamati keadaan sekitar. Mereka lalu turun dan menghampiri motor Deo. Terlihat
seorang dari mereka, yang berbadan paling besar , mencoba menggerak-gerakkan stang
motor. Sedangkan dua teman lain menunggu di motor mereka. Dari gerak-gerik
mereka, bisa dipastikan mereka akan mencuri motor Deo.

Sadar motor kesayanganya akan dirampas, Deo meneriaki mereka sambil berlari kea
rah mereka, “woy, motor gue tuh. Mau lu apain?”

Tanpa basa-basi Deo yang juga pemegang ban hitam karate dan taekwondo langsung
melayangkan tendangan tepat di muka pria tinggi besar itu.

Pria yang memiliki berat badan kira-kira 90kg atau bahkan lebih itu langsung terjatuh.
Tubuhnya menghantam aspal sampai menimbulkan bunyi seperti karung beras yang
dilempar dari ketinggian empat meter. Butuh waktu beberapa detik untuk membuat pria
itu kembali berdiri.

Melihat kawannya tersungkur, dua pria yang lain itu kaget. Lalu segera menghidupkan
mesin mortor mereka. Tanpa pikir panjang mereka langsung tancap gas. Mereka lari
ketakutan. Mungkin mereka pikir Deo tidak sendiri. Pria besar itu sekarang sendirian.

Tiba-tiba pria itu bangkit berdiri sembari mengamati sekitar. “hebat juga lo bisa bikin
gue jatoh sekali tendang. Sendirian lagi”. Kata pria besar yang belakangan diketahui
sebagai pentolan preman dan mempunyai julukkan ‘Rambo’. Rambo spertinya tidak
terima atas robohnya dia oleh seorang remaja.
Sebenarnya Deo sedikit was-was berhadapan dengan Rambo. Dari berat badan yang
terpaut 20 kilogram saja bisa dipastikan kalau pukulan Rambo jauh lebih terasa. Sekali
pukulan telak saja, maka Deo akan roboh atau bahkan pingsan. Keberhasilanya
merobohkan Rambo beberapa menit lalu mungkin karena Rambo tidak siap
menghadapi serangan Deo. Bukan karena Deo lebih kuat. Rambo bukan lawan yang
sebanding untuk Deo. Bisa saja Deo menang jika ia terus menghindar dan menunggu
mendapat celah untuk melayangkan serangan. Tapi tidak dengan kondisi fisik seperti
sekarang. Deo benar-benar kelelahan sekarang ini. Tenaganya habis untuk mendorong
motor.

Deo mulai gentar. Ia melangkahkan kaki sedikit menjauh dari Rambo yang mulai
mendekat dan bersiap menghajar Deo dengan muka penuh amarah.

Dan Pertarungan pun dimulai. Rambo meluncurkan serangan bertubi-tubi. Deo terus
mengindar dengan gerakkan tinju yang diajarkan kakaknya. Deo sesekali memukul.
Namun sepertinya pukulannya tidak terasa di badan Rambo. Deo harus segera
menemukan celah untuk menyerang di bagian tubuh yang bisa membuat Rambo roboh
agar bisa menghajar Rambo habis-habisan.

Nafas Deo mulai habis. Konsentrasi perlahan menghilang. Deo sudah tidak tahan lagi.
Gerakanya semakin lambat. Ia tidak tahu sampai kapan harus bertahan menghadapi
raksasa ini. Kesempatan untuk merobohkan Rambo pun tak kunjung datang.

‘baam’ Deo terpental seketika setelah menerima pukulan Rambo yang tepat mengenai
rahangnya. Deo terpelanting. Wajahnya membentur aspal dengan sangat keras.
Pandangan Deo kabur. Saat itu Deo berpikir inilah akhir hidup seorang Albertus Deo
Tjandra yang diramalkan kelak akan menjadi orang besar oleh kakeknya. Deo hanya
bisa pasrah.

“Akhirnya roboh juga. Abis lo sekarang” Rambo menindih badan Deo dan bersiap
menghabisi remaja itu.

Belum sempat Rambo menghajar Deo, mereka dikejutkan oleh suara klakson mobil
yang dibunyikan sangat panjang. Sebuah mobl jeep yang kedatanganya tidak mereka
sadari karena tensi tinggi saat bertarung. Mobil itu terlihat memiliki plat nomor
berwarna hijau yang tidak digunakan masyarakat biasa. Plat nomor TNI. Rambo yang
tadinya bermuka dingin layaknya seorang pembunuh bayaran seketika berubah menjadi
seorang pria besar penakut. Ia mengambil langkah seribu alias kabur setelah
mengetahui bahwa mobil itu milik tentara.

Hati Deo berangsur-angsur menjadi tenang. Akhirnya ada orang yang menemukan
dirinya yang sedang di ujung maut. Tuhan masih berpihak padanya kali ini. Terlintas di
pikiran Deo, siapa pun sosok yang ada di dalam mobil itu akan ia anggap sebagai
pahlawan terbesar dalam hidupnya.

Seseorang keluar dari dalam mobil berplat TNI itu. Deo sedikit terkejut ketika dia tahu
bahwa sosok pahlawannya itu adalah seorang wanita. Wajahnya tak terlihat jelas.
Wanita itu mendekat dan betapa kagetnya saat pahlawan itu terlihat dari dekat. Wajah
cantik ini tidak asing lagi bagi Deo. Sosok yang akan dianggap pahlawan terbesar oleh
Deo adalah Farrah, kakak kelasnya di sekolahnya sekarang sekaligus rekan kerja di
OSIS.

“lo nggak apa-apa?” Tanya Farrah khawatir.

“nggak apa-apa kok kak. Cuma kena pukul sekali” jawab Deo sambil memegangi
rahanya.

“lagian, ngapain lo malem-malem lewat sini. Di sini banyak kejadian-kejadian


kriminal, makanya jarang ada yang berani lewat. Untung gue bawa mobil bokap, jadi
ngggak ada yang berani” ujar Farrah.

Deo akhirnya menceritakan kronologis cerita yang barusan ia alami. Mendengar cerita
Deo, Farrah lalu mengantarkan Deo pulang dengan mobilnya. Motor Deo dibawa
seseorang yang tidak lama kemudian datang setelah ditelepon Farrah.

Sejak Itu, Deo sangat mengidolakan Farrah. Dia bertekad akan merebut hati Farrah,
seseorang yang telah menyelamatkan nyawanya. Seseorang yang dia anggap pahlawan
terbesar dalam hidupnya.
+++

Di sebuah café di bilangan Jakarta Selatan, Deo dan Farrah sedang asyik berbincang
diiringi live music yang ada di café tersebut. Suasana café dimana tidak ada yang
mengenal mereka di tempat itu ternyata membuat keakraban mereka bertambah
sekaligus mengurangi jarak di antara mereka. Bahkan Farrah beberapa kali mencubit
gemas pipi Deo karena gemas dengan banyolan Deo. Panggilan kak Farrah yang biasa
digunakkan Deo untuk memanggil Farrah pun berganti menjadi Farrah saja. Mereka
sudah terlihat seperti sepasang kekasih. Deo menyadari hal itu, dan saat suasana
menjadi agak tenang, Deo memberanikan buat nembak Farrah.

“Kita kayak lagi pacaran ya” ucap Deo.

“Iya ya, masa sih? Abis seru banget sih ngobrol sama kamu kalo Cuma berdua
ternyata” Farrah menjawab dengan diiringi tawa.

“Berarti kita berdua cocok dong?” Tanya Deo.

“yaaaah, kayaknya sih iya. Cocok banget malahan” jawab Farrah

Tiba-tiba Deo meraih tangan Farrah dan menggenggamnya dengan lembut, dan dengan
raut muka yang lebih serius menatap Farrah. Air muka Farrah yang tadinya terlihat
sangat riang pun langsung berubah. Deo bersiap-siap mengeluarkan kata-kata dari
mulutnya. Tapi persoalan menyatakan cinta bukan hal yang mudah. Jantung Deo
berdegup kencang, darah pun mengalir dengan derasnya di dalam arteri.

Setelah beberapa detik terdiam, akhirnya Deo memulai pembicaraan seriusnya, “Kalo
kamu ngerasa kalo kita cocok, kamu mau dong jadi pacar aku?” .

Farrah terdiam cukup lama karena ia tidak menyangka akan seperti ini, atau mungkin
tidak secepat ini. Dengan suara yang lembut dan Farrah menjawab, “kamu yakin?
Nggak lagi ngelucu kayak tadi kan?”

“Yakin kok. Aku suka sama kamu dan aku mau kamu jadi pacar aku, Far” Deo
langsung menjawab dengan ekspresi meyakinkan.

Dengan agak ragu, Farrah kembali bertanya, “kamu bukanya udah punya pacar?”
Deo terkejut mendengar pertanyaan Farrah, ia tidak menyangka Farrah mengetahui
kalau dirinya sudah punya pacar. Deo lalu melepaskan genggaman tangannya dari
tangan Farrah. Semangatnya tiba tiba lenyap ditelan rasa takut akan penolakkan Farrah.
Sempat terdiam beberapa saat, Deo lalu bercerita tentang hubungan dengan pacarnya.

Deo menceritakan bahwa sebenarnya ia sudah dari dulu ingin menyudahi hubungan
tersebut. Tapi pacarnya yang sekarang selalu menolak dan tidak ingin hubungan
mereka berakhir. Oleh sebab itu dia mulai menjauhi dan menjaga jarak dengan
pacarnya dengan harapan pacarnya bosan dan akhirnya minta putus.

Deo juga mengutarakan kalau saat ini dia sedang dalam pergumulan besar dalam
masalah percintaan. Rasa sayang Deo terhadap pacarnya sekarang sudah mulai tergerus
oleh ketidak-cocokkan satu sama lain. Deo membutuhkan seseorang yang bisa dan mau
berbagi dalam berbagai hal. Seseorang yang bisa memberi warna dalam kehidupan
Deo.

Menurut Deo, Farrah adalah pilihan yang tepat. Sejak kejadian di jalan sepi yang
hampir melenyapkan nyawanya itu, Deo terus memikirkan Farrah yang dia anggap
sebagai pahlawan terbesarnya. Dari situ juga Deo menganggap bahwa Farrah adalah
jodoh Deo. Kejadian itu bukan sesuatu yang kebetulan saja terjadi bagi Deo.

Farrah lah yang gadis yang bisa mewarnai kisah Deo. Dia lah yang bisa menjadi yang
terbaik buat Deo. Meskipun Deo sadar bahwa Deo belum terlalu mengenal Farrah, tapi
Deo yakin bahwa Farrah adalah yang paling tepat. Deo juga yakin bisa menerima apa
pun yang terjadi seandainya ia bisa berpacaran dengan Farrah.

“Yakin kamu udah nggak sayang sama dia?” tiba-tiba Farrah meraih tangan Deo dan
mencoba mengembalikan suasana.

“Yakin seratus persen!” Deo mengangguk. Rasa percaya diri Deo yang sempat jatuh
seakan bangkit lagi.
Farrah melepas genggamanya lalu berdiri sambil tersenyum, lalu merentangkan tangan
dan berkata, “Peluk aku kalo kamu mau aku jadi pacar kamu”.

Deo tercengang melihat apa yang dilakukan Farrah. Ia seolah tak percaya, gadis idola
yang digandrungi seluruh siswa di sekolah sekaligus pahlawannya itu sedang meminta
pelukan darinya.

“Nggak mau nih? Aku pulang nih kalo kamu nggak mau” Farrah masih menunggu
dengan senyum semanis gula aren asli.

Deo segera bangkit lalu memeluk Farrah dengan lembut, “jangan, aku mau kamu jadi
punya aku. Aku mau Pahlawan Terbesarku ada di samping aku sampe tua nanti”.

Malam itu pun jadi malam yang tidak akan terlupakan dalam hidup Deo. Sosok yang
dia idamkan selama ini sekarang menjadi kekasihnya. Hatinya meloncat girang. Kalau
bisa digambarkan mungkin rasanya sama seperti perasaan Boaz Salosa saat mencetak
gol pertama ke gawang Uruguay di Gelora Bung Karno. Bagi Deo, ini adalah
pencapaian terbesarnya untuk masalah mendapatkan pasangan.
Contoh puisi Dan bara kagum menjadi api

1.Puisi Chairil Anwar ‘Aku’ Di depan sekali tuan menanti

AKU Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali

Kalau sampai waktuku Pedang di kanan, keris di kiri

Aku mau tak seorang kan merayu Berselempang semangat yang tak bisa mati

Tidak juga kau

Tak perlu sedan itu 4.Puisi Chairil Anwar ‘Maju’

Aku ini binatang jalang MAJU

Dari kumpulannya terbuang Bagimu negeri

Biar peluru menembus kulitku Menyediakan api

Aku tetap meradang menerjang Punah di atas menghamba

Luka dan bisa kubawa berlari Binasa di atas ditindas

Berlari Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai

Hingga hilang pedih peri Jika hidup harus merasai

Dan aku akan lebih tidak peduli Maju

Aku mau hidup seribu tahun lagi Serbu

2.Puisi Chairil Anwar ‘Aku Berkaca’ Serang

AKU BERKACA Terjang

Ini muka penuh luka

Siapa punya? 5.Aku disini (hendrix)

Ku dengar seru menderu Aku masih disini

Dalam hatiku Merawat rindu ditepi sunyi

Apa hanya angin lalu?Lagi lain pula Selalu setia menemani

Menggelepar tengah malam buta Ah..!!!Segala Suka duka cinta ikhlas kujalani
menebal, segala mengental.Segala tak ku
kenal..!!!Selamat tinggal…!! Rasa ini,menguratnadi menyanubari

Kau selalu indah dihati


3.Puisi Chairil Anwar ‘Diponegoro’

DIPONEGORO Rindu temani sepiku

Di masa pembangunan ini

Tuan hidup kembali


6.puisi sahabat (leonardo) Gelanggang kami berperang

SAHABAT Binasa membinasa

Kau bagaikan orangtua Satu menista lain lagi

Diwaktu aku butuh nasihat 9.lagu siul (chairil anwar)

Kau bagaikan obat diwaktu aku sakit Laron pada mati

7.tak sepadan (chairil anwar) Terbakar disumbu lampu

Aku kira Aku juga menemu

Beginilah nanti jadinya Ajal dicerlang caya matamu

Kau kawin,beranak dan bahagia Heran! Ini badan yang selama berjaga

Sedangkan aku mengembara serupa 10.malam (chairil anwar)

Dikutuk-sumpahi eros Malam

Aku merangkaki dinding buta Mulai kelam

Tak satu juga pintu terbuka Belum buntu malam

Jadi baik juga kita padami Kami masih berjaga

Unggunan api ini Thermopylae?

Karna aku tidak kan apa-apa Jagal tidak dikenal

Aku terpanggang tinggal rangka Tapi nanti

Sebelum siang membentang

8.Dimasjid (chairil anwar) Kami sudah tenggelam hilang

Kuseru saja dia 11.Malam dipegunungan ( chairil


anwar)
Sehingga datang juga
MALAM DIPEGUNUNGAN
Kamipun bermuka-muka
Aku berpikir:bulan inikah yang
Seterusny ia menyala-nyala dalam dada
membukin dingin,
Segala daya memadamkannya
Jadi pucat rumah dan kaku pohonan?
Bersimpah peluh diri yang tak bisa
Sekali ini aku terlalu sangat dapat
berkuda

Ini ruang
Jawab kepingin:eh ada bocah cilik main Sia-sia dilindung,sia-sia dipupuk
kejaran dengan bayangan!
15.jangan kita disini berhenti (chairil
12.tuhanku (chairil anwar) anwar)

Tuhanku Jangan kita disini berhenti

Aku hilang bentuk Tuaknya tua,sedikit pula

Remuk Sedangkan kita mau berkendi-kendi

Tuhanku Terus,terus dulu....!!

Aku mengembara dinegri asing Keruang dimana botol tuak banyak


berbaris
Tuhanku
Pelayannya kita dilayuani gadis-gadis
Dipintumu aku mengetuk
O,bibir merah,selokan mati pertama
Aku tidak bisa berpaling
O,hidupku,kau masih ketawa??
13.nisan (chairul anwar)
16.arithmatik sederhana (taufiq
Nisan
ismail)
Untuk nenekanda
Selama ini kita selalu
Bukan kematian benar menusuk kalbu
Ragu-ragu
Kepergianmu menerima segala tiba
Dan berkata;
Tek kutahu setinggi itu atas debu
Dua tambah dua
Dan duka maha tuan bertahta.
Mudah-mudahan sama dengan empat
14.penghidupan (chairil anwar)
17.karangan bunga (taufiq ismail)
Penghidupan
Tiga anak kecil
Lautan maha dalam
Dalam langkah malu-malu
Mukul denture selama
Datang kesalemba
Nguji tenaga pematang kita
Sore itu
Mukul denture selama
Ini dari kami bertiga
Hingga hancur remuk redam
Pita hitam pada karangan bunga
Kurnia bahgia
Sebab kami ikut berduka
Kecil setumpuk
Bagi kakak yang ditembak mati Presiden takut pada mahasiswa

Sore tadi 20.adakah suara cemara (taufiq


ismail)
18.salemba (taufiq ismail)
Adakah suara cemara
Alma mater,janganlah bersedih
Mendesing menderu padamu
Bila arakan ini bergerak pelan
Adakah melintas sepintas
Menuju pemakaman
Gemerisik daunan lepas
Siang ini
Deretan bukit bukit biru
Anakmu yang berani
Menyeru lagu itu gugusan mega
Telah tersungkur kebumi
Lalah hiasan kencana
Ketika melawan tirani
Adakan suara cemara
19.jalan segara (taufiq ismail)
Mendesing menderu
Disinilah penembakan
Padamu
Kepengecutan
Adakah lautan,ladang jagung
Dilakukan
Mengombakan suara itu
Ketika pawai bergerak
21.oda pada van gogh (taufiq ismail)
Dalam panas matahari
Pohon sipres
Dan pelor pembayar pajak
Kafe tua diujung jalan
Negri ini
Sepi,sepi jua
Ditembuskan kepunggung
Langit berombak
Anak-anaknya sendiri
Bulan disana sepi,sepi namanya
20.takut ’66, takut ’98
22.gereja ostankino,moskwa(WS
Mahasiswa takut pada dosen
RENDRA)
Dosen takut pada dekan
Menaranya cukup tinggi tapi
Dekan takut pada rektor mrenggapai sia-sia

Rektor takut pada mentri Pintunya mulut sepi rapat terkunci

Mentri takut pada presiden Derita lunat di kunyahnya.


23. IBUNDA(WS RENDRA)

Engkau adalah bumi, mama aku dalah


angin yang kembara.engkau adalah
kesugururan atau restu atau kerbau
pantaian .

Kuciumi wajahmu wangi kopi

Dan juga kuinjaki sambil pergi karana

Wajah bunda adalah bumi cinta dan


korban tak bisa di bagi

24. LAGU ANGIN(WS RENDRA)

Jika aku pergi ketimur

Arahku jauh,ya,ketimur.

Jika aku masuk ke hutan

Aku di sayang,ya, dihutan

Aku pergi dan kakiku adalah hatiku

Sekali pergi menolak rindu ada duka,


pedih dan air mata biru

Tapi aku menolak rindu

25. LAGU SERDADU(WS RENDRA)

Kami masuk serdadu dan dapat senapan

Ibu kami nangis tapi elang toh harus


terbang.yoho, darah kami campur
arak!yoho, mimpi kami patung-patung
dari perak!

Nenek cerita pulau-pulau kita indah


sekali

Wahai, tanh yang baik untuk mati!dan


kalau ku telantang dengan pelor timah
cukulah ia bagi putra ku di rumah.
KESIMPULAN

Teks fiksi merupakan karya sastra yang bersifat imajinatif atau khayalan.teks fiksi bisa
menjadi sarana bagi penulis yang bergenre fiksi untuk menyalurkan kemampuannya.

Anda mungkin juga menyukai