Anda di halaman 1dari 12

Profesi, profesionalisme, profesional, profesionalitas

Dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah oleh dosen :

Oleh :
NOVA PUTRI IDAMAN Br GINTING (2205030420)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS QUALITY MEDAN
TAHUN AJAR 20222/2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. LatarBelakang.................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................. 2
C. Ruang Lingkup................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Profesi............................................................................................ 3

B. Profesionalitas................................................................................ 4

C. Profesional ................................................................................... 6

D. Profesionalisme ............................................................................ 6

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 9


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru sebagai pendidik professional mempunyai citra yang baik di masyarakat
apabila dapat menunjukan pada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau
teladan masyarakat sekelilingnya. Masyarakat terutama akan melihat bagaimana
sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari, apakah memang ada yang patut di
teladani atau tidak. Bagaimana guru meningkatkan pelayanan, meningkatkan
pengetahuannya, memberikan arahan serta dorongan kepada anak didiknya
tersebut dan bagaimana cara guru berpakaian dan berbicara serta cara bergaul
baik dengan siswa, teman-temanya serta anggota masyarakat, sering menjadi
perhatian masyarakat luas.
Guru tidak dapat dilepaskan dari pendidikan karena guru merupakan unsur
yang mutlak dengan tugas sejatinya yaitu mendidik. Dalam mendidik tentu saja
ada tujuannya yaitu menciptakan individu yang berakhlak mulia, cerdas,
bertanggung jawab, takwa kepada Tuha, beriman, beraka, berbudi pekerti luhur
serta memiliki kecakapan atau keterampilan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri
maupun orang lain. Agar hal itu tercapai makan diperlukan guru yang
professional, artinya guru yang cakap dalam mengelolan pembelajaran sehingga
tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Di Indonesia memang masih sangat banyak guru yang berada di bawah garis
professional. Hal ini disebabkan oleh system pendidikan nasional yang kurang
mumpuni, baik dari pemimpin, kurikulum, sarana dan prasarana, maupun guru itu
sendiri. Dampaknya adalah mutu pendidikan Indonesia yang masih sangat rendah
jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga maupun negara internasional.
Oleh karena itu, dibutuhi pembenahan jika ingin memperoleh perubahan ke arah
yang positif. Salah satu upya pembenahan tersebut adalah menciptkan
profesionalisme guru.
B. Tujuan
a. Menjelaskan makna dari Profesi
b. Menjelaskan makna dari Profesionalitas
c. Menjelaskan makna dari profesional
d. Menjelaskan makna dari Profesionalisme
C. Ruang Lingkup
1. Apa yang dimaksud dengan Profesi?
2. Apa yang dimaksud dengan Profesionalitas?
3. Apa yang dimaksud dengan profesional ?
4. Apa yang dimaksud dengan Profesionalisme?
BAB II
PEMBAHASAN

1. Profesi
Profesi berasal dari bahasa latin “proffesio” yang mempunyai dua
pengertian yaitu, janji atau ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam
pengertian lebih luas menjadi kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk
memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Dalam
arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian
tertentu dan sekaligus dituntut dari pada pelaksanaan norma norma sosial
dengan baik. Profesi merupakan jenis pekerjaan yang memenuhi beberapa
kriteria.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesi adalah
bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan,
dan sebagainya.
Menurut Syamsuddin(1996), Profesi menujukan suatu kepercayaan (to
profess mean to trust), merupakan suatu keyakinan (to belive in) atau suatu
kebenaran (ajaran agama)atau kredibilitas seseorang dan menunjukan suatu
pekerjaan atau urusan tertentu(a particural business). Secara sosiologi,
volmer dan mills (Syamsuddin,1996) mempersepsikan bahwa profesi itu
hanyalah merupakan jenis model atau tipe pekerjaan ideal sajakarena dalam
realitasnya bukanlah hal yang mudah untuk mewujudkannya.
Menurut Supriyadi,(1999) menyatakan bahwa profesi menunjukan
suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab dan
kesetiaan terhadap profesi. “parelius dan parelius” (Wuradji, 1988)
memberikan batasan tentang pekerjaan profesi itu menuntut adanya
spesialisasi secara menjurus(highly specialized), dilandasi oleh pengetahuan-
pengetahuan yang khusus (esoteric knowladge), dilandasi oleh pendidikan
yang tinggi dengan program-program pendidikan dan latihan yang matang.
Merujuk pada pendapat Elliot (1972), profesi secara historis dibedakan
menjadi 2 tipe, yaitu profesi sebagai status dan tipe profesi sebagai pekerjaan.
Profesi sebagai status diartikan sebagai sesuatu yang secara relatis tidak
begitu penting dalam organisasi kerja dan dalam melayani masyarakat, tetapi
menduduki tempat yang tinggi dalam sstem tingkatan social masyarakat.
Sementara profesi sebagai pekerjaan didasarkan pada spesialisasi dari
pendidikan dan latihannya.
Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan
didalam suatu hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta
memiliki etika khusus untuk jabatan tersebut serta pelayanan baku terhadap
masyarakat. Inti dari pengertian profesi ialah seseorang harus memiliki
keahlian tertentu. Di dalam masyarakat sederhana, keahlian tersebut dengan
cara meniru dan diturunkan dari orang tua kepada anak atau dari kelompok
masyarakat kegenerasi penerus. Pada masyarakat modern, keahlian tersebut
diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan khusus. Sebagai lawan dari
profesi ialah amatir. Suatu profesi adalah kegiatan seseorang untuk
menghidupi kehidupan (earning a living). Seorang amatir menekuni suatu
kegiatan terutama karena hobi atau mencari kesenangan atau untuk mengisi
waktunya yang terluang.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa profesi adalah pekerjaan yang
dijalankan oleh seseorang yang menuntut adanya suatu keterampilan atau
keahlian tertentu.

2. Profesionalisme
profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang
merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional. Profesionalisme
sendiri diambil dari kata dasar “profesional” di mana seseorang atau
karyawan tentu saja harus memahami arti kata profesional dalam melakukan
suatu pekerjaan di dalam lingkup kerja.

Profesionalisme yang di maksud adalah bagaimana seorang


karyawan bisa menempatkan dirinya selama berada dalam lingkup kerja
maupun luar lingkup kerja. Bagaimana seorang karyawan bisa
menyelesaikan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab, tepat waktu dan
memiliki nilai integritas. Integritas sendiri dapat berkaitan dengan sifat dan
karakter dari seseorang. Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh
karyawan juga bagaimana dia bisa memanajemen emosi serta pikirannya
atau membedakan hal pribadi dengan pekerjaaan. Karena seperti yang kita
ketahui, setiap orang pasti mempunyai permasalahan hidupnya masing-
masing di mana karyawan tersebut dituntut agar pekerjaannya tidak
terbengkalai dikarenakan permasalahan internal.

Profesionalisme ini harus ditumbuhkan oleh masing-masing


karyawan di Kantor Wilayah DJKN DKI Jakarta, di mana mereka bekerja di
bawah naungan Kementrian Keuangan Republik Indonesia dan memiliki
tanggung jawab besar yang akan berpengaruh pada perusahaan atau suatu
instansi terkait. Salah satu contoh kecil yang menunjukkan bahwa kita belum
profesionalisme adalah disaat jam kerja, karyawan bersantai-santai dan
bermain media sosial. Ketika karyawan bisa profesionalisme dalam
pekerjaan, mereka juga akan mendapatkan nilai dan pandangan yang positif
dari orang sekitar serta dapat membantu karyawan tersebut untuk
mengembangkan karier mereka dengan profesionalisme kerja yang mereka
miliki. Adapun yang harus karyawan miliki agar terciptanya profesionalisme
di lingkungan kerja, sebagai berikut:

1. Memiliki sifat jujur, bertanggung jawab, dan bersikap ramah


2. Mematuhi segala peraturan kantor/perusahaan
3. Menyelesaikan semua tugas yang diberikan dengan tepat waktu serta tidak
mengeluh
4. Membangun relasi yang baik dengan karyawan lain
5. Memiliki motivasi yang kuat
6. Menjadi pribadi yang inisiatif
Dalam dunia kerja, menjadi seorang yang profesional bukanlah hal yang
mudah. Bukan hanya keahlian dan pengetahuan saja yang penting. Dengan
menerapkan beberapa hal di atas, dapat membantu terciptanya
profesionalisme dalam ruang lingkup pekerjaan. dan membuat hasil
pekerjaan lebih memuaskan. Menjadi seseorang yang profesional terhadap
pekerjaannya, berarti seorang karyawan dapat memposisikan dirinya sebagai
seseorang yang paham akan tanggung jawab pekerjaannya baik secara
individu, secara tim/berkelompok serta mampu mencapai tujuan suatu
instansi/perusahaan. Persaingan yang ketat menjadikan karyawan untuk
dituntut menjadi seseorang yang profesionalisme. Dengan menjadikan sikap
integritas, dan beberapa poin di atas sebagai hal lumrah dalam kehidupan
kita, maka akan meningkatkan kualitas diri kita dan memiliki lebih banyak
pendapatan.

3. Profesional
Kata profesional berasal dari profesi yang artinya syafruddin nurdin,
diartikan sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut didalam
science dan teknologi yang digunakan dengan perangkat dasar untuk di
implementasikan dalam berbagai kegiatan bermanfaat. Menurut UU RI No.
14/2005 pasal 1 ayat 4, professional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar
mutu atau noerma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Profesional merupakan seseorang yang menjalankan pekerjaannya
sesuai dengan tuntutan profesi atau dengan kata lain memiliki kemampuan
dan sikap sesuai dengan tuntutat profesi nya. Seorang profesional
menjalankan kegiatan nya berdasarkan golongan yang kuat berlandaskan
keterampilan yang dimiliki dan bukan secara amatir. Seorang profesional akan
terus menerus meningkatkan mutu karya nya secara sadar, melalui pendidikan
dan pelatihan. Istilah profesional pada umumnya adalah orang yang mendapat
upah atau gaji dari apa yang telah dilakukannya. Pekerjaan profesional
ditunjang oleh suatu ilmu tertentu secara mendalam yang hanya mungkin
diperoleh dari lembaga-lembaga pendidikan yang sesuai sehingga kinerja nya
didasarkan kepada keilmuan yag dimilikinya yang dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah. Dengan demikian seorang guru perlu memiliki
kemampuan khusus, kemampuan yang tidak mungkin dimiliki oleh orang
yang bukan guru.
Dengan kata lain, pekerjaan yang bersifat professional adalah
pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus yang khusus
dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dikerjaan oleh mereka yang
karena tidak memperoleh pekerjaan lain (sudjana,1988).
Dengan demikian, profesional merujuk pada dua hal, yaitu orang yang
menyandang suatu profesi dan kinerja atau performance seseorang dalam
melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. Terdapat tujuh tahapan
menuju status profesional antara lain:
1. Penentuan spesialisasi bidang pekerjaan
2. Penentuan tenaga ahli yang memenuhi persyaratan
3. Penentuan pedoman kerja sebagai landasan kerja
4. Peningkatan kreativitas kerja sebagai usaha untuk menciptakan
sesuatu yang lebih baik
5. Penentuan tanggung jawab
6. Pembentukan organisasi kerja untuk mengatur tenaga kerja
7. Memberikan sebuah pelayanan yang ketat dan penilaian dari
masyarakat pengguna jasa profesi.
Diagram yang menggambarkan keterkaitan antara pekerjaan, profesi,
dan pekerjaan adalah Mengartikan bahwa ada himpunan dari sekumpulan
pekerjaan seperti dokter, guru, makan, minum, membaca, menulis, dan
sebagainya. Kemudian ada pekerjaan purna waktu yang disebut sebagai
profesi sebagai pengabdian kepada masyarakat dari hasil pendidikan/pelatihan
yang telah ia terima, namun tidak semua bisa mengamalkan seluruh ilmunya
dengan baik, hanya ada sebagian yang mampu mengamalkan ilmu atau
keahliannya lebih baik daripada lainnya, sehingga disebutlah kumpulan
profesional.

4. Profesionalitas
Pengertian profesionalitas guru adalah seperangkat fungsi, tugas dan
tanggung jawab dalam lapangan pendidikan berdasarkan keahlian yang
diperoleh melalui pendidikan dan latihan khusus dibidang pekerjaannya dan
mampu mengembangkan secara ilmiah disamping bidang profesinya.
Profesionalitas merupakan sikap para anggota profesi benar-benar menguasai,
sungguh-sungguh kepada profesinya. Profesionalitas adalah hal-hal yang
menyangkut mutu diri profesi.
Profesionalitas merupakan sikap para anggota profesi benar-benar menguasai,
sungguh-sungguh kepada profesinya. Profesionalitas adalah sutu sebutan
terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta
derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan
tugas-tugasnya.
Profesionalitas berakar pada kata profesi yang berarti pekerjaan yang
dilandasi pendidikan keahlian. Profesionalitas itu sendiri dapat berarti mutu,
kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang
profesional. Profesionalitas guru dapat berarti guru yang profesional, yaitu
(Sahabuddin,1993:6) seorang guru yang mampu merencanakan program
belajar mengajar, melaksanakan dan memimpin Proses Belajar Mengajar,
menilai kemajuan Proses Belajar Mengajar dan memanfaatkan hasil penilaian
kemajuan belajar mengajar dan informasi lainnya dalam penyempurnaan
Proses Belajar Mengajar.

PENUTUP

Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau
keterampilan dari pelakunya. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai suatu
kegiatan pokok yang dapat menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu
keahlian.
Profesional adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang
dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Hal ini juga pengaruh
terhadap penampilan atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan di
profesinya.
Profesionalitas merupakan sikap para anggota profesi benar2 menguasai,
sungguh2 kepada profesinya. Profesionalitas mengacu pada sebutan kualitas sikap
para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian
yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya.
Jadi, Profesi, Profesional dan Profesionalitas memiliki keterkaitan yang sangat
erat didalamnya. Karena sebuah Profesi tidak berjalan tanpa adanya seorang yang
Profesional yang berada pada Profesi tersebut. Seorang yang profesional tidak dapat
dikatakan Profesional ketika belum mengemban keprofesionalitasannya, karena
profesionalitas seorang yang profesional sangat dibutuhkan dalam sebuah profesi
yang dijalani.
DAFTAR PUSTAKA

Muhyiddin, M. Menelaah Kembali Peran Bappenas sebagai Lembaga Think Tank


Pemerintah. Bappenas Working Papers, 2(2), 294-309.

Rusman, 2012 Model-model Pembelajaran.Depok. PT Raja Grafindo Persada.

Suprihatiningrum Jamil, 2013 Guru Profesional. Jogjakarta. Ar-ruzz Media.

Tri Putra Doni. (2013). Perbedaan Pengetian Profesi, Profesional, Profesionalitas,


Dan Profesionalisme. From http://bankidonk.blogspot.co.id/p/resume-profesi-
kependidikan.html.

Panggabean Jason Walker. (2013). Makalah Profesi dan Profesionalisme Guru.


from http://jasonwalkerpanggabean.blogspot.co.id/2013/09/makalah-profesi-
dan-profesionalisme-guru.html

Santoso Budi. (2012). Devinisi Profesional.. from


https://inisantoso.wordpress.com/2012/09/25/definisi-profesional/.

Anda mungkin juga menyukai