Anda di halaman 1dari 4

Nama: Ahmad Mughni Azh Zhahir

RANGKUMAN KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK

A. Pengertian Kepribadian peserta didik


Kepribadian peserta didik adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari
diri seorang siswa yang bersumber dari bentukan bentukan yang diterima dari
lingkungan, misalnya, keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir.
Kepribadian peserta didik meliputi tingkah laku, cara berfikir, perasaan, gerak, hati,
usaha, aksi, tanggapan terhadap kesempatan, tekanan dan cara sehari-hari berinteraksi
dengan orang lain.
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa kepribadian
peserta didik merupakan ciri atau karakteristik maupun gaya dan sikap yang berasal
dari dalam diri siswa itu sendiri yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.
B. Teori-teori kepribadian
1. Teori kepribadian psikoanalisis Teori ini dibangun oleh freund, di mana model
kepribadian saling berhubungan dan menimbulkan ketegangan satu sama lain, tiga
system kepribadian menurutnya id, ego, dan super ego. Ketiga satu sisitem
merupakan satu tim yang saling bekerja sama dalam mempengaruhi perilaku
manusia. Id bekerja menggunakan prinsip kesenangan, mencari kepuasan segera
inpuls biologis, ego mematuhi prinsip realita, menunda pemuasan sampai bisa di
capai dengan cara yang diterima masyarakat, dan super ego memiliki standar moral
pada individu.
2. Teori kepribadian sifat (trait theories) Teori-teori sifat pada dasarnya meliputi
psikologi individu Gordon williard allport “psikologi konstitusi” William Sheldon,
dan teori factor Raymond cattell. Teori-teori ini menyatakan bahwa manusia
memiliki sifat-sifat tertentu, yakni pola kecanderungan bertingkah laku dengan cara
tertentu, sifat-sifat stabil menyebabkan manusia bertingkah laku relatif tetap dari
situasi ke situasi.
3. Teori kepribadian sifat (trait theories) Teori-teori sifat pada dasarnya meliputi
psikologi individu Gordon williard allport “psikologi konstitusi” William Sheldon,
dan teori factor Raymond cattell. Teori-teori ini menyatakan bahwa manusia
memiliki sifat-sifat tertentu, yakni pola kecanderungan bertingkah laku dengan cara
tertentu, sifat-sifat stabil menyebabkan manusia bertingkah laku relatif tetap dari
situasi ke situasi.
C. Tipe-tipe kepribadian
Menurut Hippocrates dan Galenus manusia bisa di bagi menjadi empat golongan
berdasarkan zat cair anda dalam tubuh
1. Melancolis: orang yang banyak empedu hitam. Bersikap murung, pesimistis dan
selalu merasa curiga.
2. Sanguinis: orang yang banyak darahnya. Orang ini selalu bersikap periang, gembira
dan optimis.
3. Flegmatis: orang yang banyak lendirnya. Orang ini selalu bersikap lamban dan
pemalas wajahnya selalu pucat dan pesimis.
4. Koleris: orang yang banyak empedu kuning. Orang ini bersikap garang dan agresif
bertubuh besar dan kuat.

Menurut eduard spranger manusia dapat dikelompokkan menjadi enam golongan


1. Manusia politik, bersifat suka menguasai orang lain.
2. Manusia ekonomi, bersifat suka bekerja dan suka mencari untung segala usahanya
ditunjukkan kepada penguasaan materi.
3. Manusia social, memiliki sifat-sifat yang suka mengabdi dan berkorban untuk orang
lain.
4. Manusia seni, jiwa orang ini selalu dipengaruhi oleh nilai-nilai keindahan.
5. Manusia agama, mereka lebih mementingkan hidup untuk mengabdi pada Tuhan
Yang Maha Esa. Mereka senantiasa melaksanakan ajaran agama semaksimal mungkin.
6. Manusia teori, sifat-sifat manusia ini antara lain senang berdiskusi, membaca teori-
teori ilmu pengetahuan.

D. Aspek-aspek Kepribadian peserta didik


Kepribadian peserta didik bisa dilihat dari berbagai aspek, ada sepuluh aspek
kepribadian peserta didik diantaranya ;
1) Sikap atau sifat individu
2) Pengetahuan
3) wawasan luas
4) memiliki keinginan untuk belajar atau membaca
5) tidak puas mengerti persoalan secara dangkal
6) mencari informasi dari perpustakaan
7) Keterampilan, seperti menggunakan kata-kata yang tepat
8) Kecerdasan, seperti menggunakan sistem sendiri waktu belajar
9) Kesehatan, seperti makan, tidur yang cukup, pikiran tenang
10) Penampilan, busana baik, bersih
11) Sikap terhadap orang lain, mengakui bahwa martabat manusia sama,
tenggang rasa, menghargai orang lain dan toleransi.
E. . Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Membentuk Kepribadian peserta
didik
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian peserta didik dapat
dikelompokkan dalam dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.
1) Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri.
Faktor internal ini biasanya merupakan faktor gentis atau faktor bawaan. Faktor
genetis maksudnya adalah faktor yang berupa bawaan sejak lahir dan merupakan
pengaruh keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki salah satu dari kedua
orang tuanya atau bisa jadi gabungan atau kombinasi dari sifat kedua orang
tuanya.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar orang tersebut. Faktor
eksternal ini biasanya merupakan pengaruh yang berasal dari lingkungan
seseorang mulai dari lingkungan terkecilnya, yakni keluarga, teman, tetangga,
sampai dengan pengaruh dari berbagai media audiovisual seperti TV dan VCD,
atau media cetak seperti koran, majalah, dan lain sebagainya.

F. Upaya-upaya Pembentukan Kepribadian peserta didik


Secara umum, kepribadian itu pada dasarnya dibentuk oleh pendidikan,
karena pendidikan menanamkan tingkah laku yang kontinue dan berulang-ulang
sehingga menjadi kebiasaan, ketika ia dijadikan norma, kebiasaan itu berubah
menjadi adat, membentuk sifat, sifat-sifat seseorang merupakan tabi’at atau watak,
tabi’at rohaniah dan sifat lahir membentuk kepribadian.
Hal ini, sesuai dengan definisi pendidikan, yaitu usaha sadar, teratur, dan
sistematik yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk
mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabi’at sesuai dengan cita-cita
pendidikan.
Amir Daien Indrakusuma menegaskkan bahwa kepribadian itu dapat dibentuk oleh
pendidikan, dan pendidikan itu sendiri bersumber pada tiga pusat pendidikan yaitu,
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
G. Membangun Karakter Siswa
1. Menjadi contoh bagi siswa
Guru dipandang sebagai orang tua yang lebih dewasa oleh para siswanya. Hal itu
artinya, siswa menilai guru sebagai contoh dalam bertindak dan berperilaku. Hal
ini menuntut guru harus pandai dalam menjaga sikap dan perilaku guna
memberikan contoh terbaik
2. Menjadi apresiator
Sebagai guru hendaknya tidak hanya sekedar mementingkan nilai akademis,
tetapi juga mengapresiasi usaha siswanya. Sebagai pengajar, menilai siswa dari
segi akademis memang penting, namun juga perlu diingat bahwa menghargai
kebaikan yang dilakukan siswa juga sangat perlu.
3. Mengajarkan nilai moral pada setiap pelajaran
Kalau sekadar materi pelajaran, mungkin semua bisa saja tahu karena tertulis
dalam buku pelajaran. Untuk itu ada baiknya dalam setiap pelajaran, guru juga
menanamkan nilai moral yang bisa dijadikan bahan pelajaran hidup.
4. Bersikap jujur dan terbuka pada kesalahan
Guru juga manusia, sehingga tidak luput dari suatu kesalahan meski tidak pernah
berniat melakukan hal itu atau tanpa sengaja. Misalnya, suatu ketika guru datang
terlambat, salah dalam mengoreksi jawaban siswa.Untuk memberikan contoh
yang baik, guru sebaiknya mau mengakui kesalahan yang dibuat sekecil apapun
itu. Sehingga hal itu akan teringat dalam diri siswa untuk bersikap yang sama
ketika melakukan kesalahan meski tidak disengaja.
5. Mengajarkan sopan santun
Hal yang sering luput diajarkan di sekolah adalah bagaimana cara bersikap
sopan santun. Mungkin terdengar sederhana, tetapi ini merupakan hal penting
yang layak diajarkan kepada siswa untuk menjaga sikap dan mengetahui mana
yang benar dan salah.
6. Memberi kesempatan siswa belajar menjadi pemimpin
Saat ini, mempunyai karakter memimpin merupakan hal yang krusial untuk
dimiliki. Menyadari hal ini, ada baiknya guru juga bisa membantu siswa untuk
melatih jiwa kepemimpinan mereka.
7. Berbagi pengalaman inspiratif
Tidak ada salahnya, sesekali menceritakan pengalaman personal yang dimiliki
guru untuk dibagikan kepada para siswa. Tidak harus cerita yang hebat untuk
menginspirasi, sekecil apapun pengalaman yang diceritakan tetap bisa menjadi
pembelajaran yang berguna untuk para siswa.

Anda mungkin juga menyukai