0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kepribadian peserta didik, termasuk definisi kepribadian peserta didik, teori-teori kepribadian, tipe-tipe kepribadian, faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian peserta didik, upaya pembentukan kepribadian, dan membangun karakter siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang kepribadian peserta didik, termasuk definisi kepribadian peserta didik, teori-teori kepribadian, tipe-tipe kepribadian, faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian peserta didik, upaya pembentukan kepribadian, dan membangun karakter siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang kepribadian peserta didik, termasuk definisi kepribadian peserta didik, teori-teori kepribadian, tipe-tipe kepribadian, faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian peserta didik, upaya pembentukan kepribadian, dan membangun karakter siswa.
Kepribadian peserta didik adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seorang siswa yang bersumber dari bentukan bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya, keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir. Kepribadian peserta didik meliputi tingkah laku, cara berfikir, perasaan, gerak, hati, usaha, aksi, tanggapan terhadap kesempatan, tekanan dan cara sehari-hari berinteraksi dengan orang lain. Dari beberapa pendapat diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa kepribadian peserta didik merupakan ciri atau karakteristik maupun gaya dan sikap yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. B. Teori-teori kepribadian 1. Teori kepribadian psikoanalisis Teori ini dibangun oleh freund, di mana model kepribadian saling berhubungan dan menimbulkan ketegangan satu sama lain, tiga system kepribadian menurutnya id, ego, dan super ego. Ketiga satu sisitem merupakan satu tim yang saling bekerja sama dalam mempengaruhi perilaku manusia. Id bekerja menggunakan prinsip kesenangan, mencari kepuasan segera inpuls biologis, ego mematuhi prinsip realita, menunda pemuasan sampai bisa di capai dengan cara yang diterima masyarakat, dan super ego memiliki standar moral pada individu. 2. Teori kepribadian sifat (trait theories) Teori-teori sifat pada dasarnya meliputi psikologi individu Gordon williard allport “psikologi konstitusi” William Sheldon, dan teori factor Raymond cattell. Teori-teori ini menyatakan bahwa manusia memiliki sifat-sifat tertentu, yakni pola kecanderungan bertingkah laku dengan cara tertentu, sifat-sifat stabil menyebabkan manusia bertingkah laku relatif tetap dari situasi ke situasi. 3. Teori kepribadian sifat (trait theories) Teori-teori sifat pada dasarnya meliputi psikologi individu Gordon williard allport “psikologi konstitusi” William Sheldon, dan teori factor Raymond cattell. Teori-teori ini menyatakan bahwa manusia memiliki sifat-sifat tertentu, yakni pola kecanderungan bertingkah laku dengan cara tertentu, sifat-sifat stabil menyebabkan manusia bertingkah laku relatif tetap dari situasi ke situasi. C. Tipe-tipe kepribadian Menurut Hippocrates dan Galenus manusia bisa di bagi menjadi empat golongan berdasarkan zat cair anda dalam tubuh 1. Melancolis: orang yang banyak empedu hitam. Bersikap murung, pesimistis dan selalu merasa curiga. 2. Sanguinis: orang yang banyak darahnya. Orang ini selalu bersikap periang, gembira dan optimis. 3. Flegmatis: orang yang banyak lendirnya. Orang ini selalu bersikap lamban dan pemalas wajahnya selalu pucat dan pesimis. 4. Koleris: orang yang banyak empedu kuning. Orang ini bersikap garang dan agresif bertubuh besar dan kuat.
Menurut eduard spranger manusia dapat dikelompokkan menjadi enam golongan
1. Manusia politik, bersifat suka menguasai orang lain. 2. Manusia ekonomi, bersifat suka bekerja dan suka mencari untung segala usahanya ditunjukkan kepada penguasaan materi. 3. Manusia social, memiliki sifat-sifat yang suka mengabdi dan berkorban untuk orang lain. 4. Manusia seni, jiwa orang ini selalu dipengaruhi oleh nilai-nilai keindahan. 5. Manusia agama, mereka lebih mementingkan hidup untuk mengabdi pada Tuhan Yang Maha Esa. Mereka senantiasa melaksanakan ajaran agama semaksimal mungkin. 6. Manusia teori, sifat-sifat manusia ini antara lain senang berdiskusi, membaca teori- teori ilmu pengetahuan.
D. Aspek-aspek Kepribadian peserta didik
Kepribadian peserta didik bisa dilihat dari berbagai aspek, ada sepuluh aspek kepribadian peserta didik diantaranya ; 1) Sikap atau sifat individu 2) Pengetahuan 3) wawasan luas 4) memiliki keinginan untuk belajar atau membaca 5) tidak puas mengerti persoalan secara dangkal 6) mencari informasi dari perpustakaan 7) Keterampilan, seperti menggunakan kata-kata yang tepat 8) Kecerdasan, seperti menggunakan sistem sendiri waktu belajar 9) Kesehatan, seperti makan, tidur yang cukup, pikiran tenang 10) Penampilan, busana baik, bersih 11) Sikap terhadap orang lain, mengakui bahwa martabat manusia sama, tenggang rasa, menghargai orang lain dan toleransi. E. . Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Membentuk Kepribadian peserta didik Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian peserta didik dapat dikelompokkan dalam dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. 1) Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri. Faktor internal ini biasanya merupakan faktor gentis atau faktor bawaan. Faktor genetis maksudnya adalah faktor yang berupa bawaan sejak lahir dan merupakan pengaruh keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki salah satu dari kedua orang tuanya atau bisa jadi gabungan atau kombinasi dari sifat kedua orang tuanya. 2) Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar orang tersebut. Faktor eksternal ini biasanya merupakan pengaruh yang berasal dari lingkungan seseorang mulai dari lingkungan terkecilnya, yakni keluarga, teman, tetangga, sampai dengan pengaruh dari berbagai media audiovisual seperti TV dan VCD, atau media cetak seperti koran, majalah, dan lain sebagainya.
F. Upaya-upaya Pembentukan Kepribadian peserta didik
Secara umum, kepribadian itu pada dasarnya dibentuk oleh pendidikan, karena pendidikan menanamkan tingkah laku yang kontinue dan berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan, ketika ia dijadikan norma, kebiasaan itu berubah menjadi adat, membentuk sifat, sifat-sifat seseorang merupakan tabi’at atau watak, tabi’at rohaniah dan sifat lahir membentuk kepribadian. Hal ini, sesuai dengan definisi pendidikan, yaitu usaha sadar, teratur, dan sistematik yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabi’at sesuai dengan cita-cita pendidikan. Amir Daien Indrakusuma menegaskkan bahwa kepribadian itu dapat dibentuk oleh pendidikan, dan pendidikan itu sendiri bersumber pada tiga pusat pendidikan yaitu, lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. G. Membangun Karakter Siswa 1. Menjadi contoh bagi siswa Guru dipandang sebagai orang tua yang lebih dewasa oleh para siswanya. Hal itu artinya, siswa menilai guru sebagai contoh dalam bertindak dan berperilaku. Hal ini menuntut guru harus pandai dalam menjaga sikap dan perilaku guna memberikan contoh terbaik 2. Menjadi apresiator Sebagai guru hendaknya tidak hanya sekedar mementingkan nilai akademis, tetapi juga mengapresiasi usaha siswanya. Sebagai pengajar, menilai siswa dari segi akademis memang penting, namun juga perlu diingat bahwa menghargai kebaikan yang dilakukan siswa juga sangat perlu. 3. Mengajarkan nilai moral pada setiap pelajaran Kalau sekadar materi pelajaran, mungkin semua bisa saja tahu karena tertulis dalam buku pelajaran. Untuk itu ada baiknya dalam setiap pelajaran, guru juga menanamkan nilai moral yang bisa dijadikan bahan pelajaran hidup. 4. Bersikap jujur dan terbuka pada kesalahan Guru juga manusia, sehingga tidak luput dari suatu kesalahan meski tidak pernah berniat melakukan hal itu atau tanpa sengaja. Misalnya, suatu ketika guru datang terlambat, salah dalam mengoreksi jawaban siswa.Untuk memberikan contoh yang baik, guru sebaiknya mau mengakui kesalahan yang dibuat sekecil apapun itu. Sehingga hal itu akan teringat dalam diri siswa untuk bersikap yang sama ketika melakukan kesalahan meski tidak disengaja. 5. Mengajarkan sopan santun Hal yang sering luput diajarkan di sekolah adalah bagaimana cara bersikap sopan santun. Mungkin terdengar sederhana, tetapi ini merupakan hal penting yang layak diajarkan kepada siswa untuk menjaga sikap dan mengetahui mana yang benar dan salah. 6. Memberi kesempatan siswa belajar menjadi pemimpin Saat ini, mempunyai karakter memimpin merupakan hal yang krusial untuk dimiliki. Menyadari hal ini, ada baiknya guru juga bisa membantu siswa untuk melatih jiwa kepemimpinan mereka. 7. Berbagi pengalaman inspiratif Tidak ada salahnya, sesekali menceritakan pengalaman personal yang dimiliki guru untuk dibagikan kepada para siswa. Tidak harus cerita yang hebat untuk menginspirasi, sekecil apapun pengalaman yang diceritakan tetap bisa menjadi pembelajaran yang berguna untuk para siswa.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita