Anda di halaman 1dari 11

PROFESIONALISME DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS PENDIDIKAN

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan nasional

DOSEN PEMBIMBING: ASWAN S.Ag, MM

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4

ANITA WARDANI (1901020014)


ANNISA MUNAAWWAROH (1901020015)

PRODI : PAI SEMESTER VII

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DAAR AL-ULUUM
ASAHAN KISARAN
2022
KATA PENGANTAR

َّ ‫بِ ْس ِم ال ٰلّ ِه الرَّمْح ٰ ِن‬


‫الر ِحْي ِم‬
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas
segala Rahmat dan Hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “PROFESIONALISME DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN”.
Kami ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pihak
yang telah membantu dalam pembuatan artikel ini, terutama kepada
teman-teman yang telah memberikan dukungan moral dan spiritual.
Kami dengan rendah hati berharap bahwa upaya untuk meningkatkan
presentasi dapat mengambil manfaat dari informasi dalam makalah ini.
Akhirnya, saya berdoa agar esai ini dapat menjadi amal ibadah kita karena
kita memenuhi perintah Allah SWT. Amin.
Wa’alaikumsalamWr.Wb

Kisaran, November 2022


Penyusun

KELOMPOK 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C. Tujuan makalah............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
A. pengertian profesionalisme guru.................................................................. 2
B. Profesional Pendidik.......................................................................................3
C. Peran dan Fungsi Profesionalissme Pendidikan.............................................5

BAB III PENUTUP...........................................................................................7


A. Kesimpulan................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam konteks karir seseorang, profesionalisme di kelas mengacu pada
keadaan, orientasi, nilai, tujuan, dan kualitas yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang luas di bidang pendidikan dan pengajaran. Bagaimanapun,
semakin sulit untuk mempekerjakan instruktur yang memiliki kredensial yang
diperlukan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan
profesionalisme guru, salah satunya melalui sertifikasi guru.
Karena guru merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi
berhasil tidaknya proses pembelajaran di Indonesia, maka guru memegang
peranan penting dalam menjamin mutu pendidikan di tanah air. Mendidik,
menginstruksikan, mengarahkan, dan menilai murid adalah tanggung jawab
utama pendidik. Agar berhasil dalam peran utama ini, guru perlu mematuhi
kode etik dan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mendidik
siswanya.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah
1. Bagaimana pengertian profesionalisme guru?
2. Bagaimana profesionalisme pendidik itu?
3. Apa peran dan Fungsi Guru dalam Penddidikan ?

C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dalma makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui pengertian profesionalisme guru
2. Untuk mengetahui profesionalisme pendidik itu
3. Untuk mengetahui peran dan Fungsi Guru dalam Penddidikan

BAB II

1
PEMBAHASAN

A. Pengertian Profesionalisme Guru


Profesionalisme di dalam kelas mengacu pada keadaan, orientasi, nilai,
tujuan, dan kualitas seseorang yang memiliki kekayaan pengetahuan dan
pengalaman di bidang pendidikan dan pengajaran. Masalahnya,
bagaimanapun, adalah semakin sulit untuk menemukan instruktur dengan
kualifikasi yang dibutuhkan. Akibatnya, diperlukan upaya untuk
meningkatkan profesionalisme guru, dan sertifikasi guru adalah salah satu
cara untuk melakukannya.
Guru memegang peranan penting dalam menjamin mutu pendidikan di
Indonesia karena mereka merupakan salah satu faktor yang menentukan
berhasil atau tidaknya proses pembelajaran di sana. Tugas utama pendidik
adalah mendidik, mengajar, membimbing, dan mengevaluasi peserta didik.
Guru harus menjunjung tinggi kode etik dan memiliki pengetahuan dan
kemampuan yang diperlukan untuk berhasil melakukan tugas penting ini. 1
Keahlian, keterampilan, dan bakat yang memenuhi standar mutu atau
norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi merupakan inti dari
profesi guru yang diminati oleh mereka yang berlatar belakang profesi.
Profesionalisme di kelas membutuhkan seorang guru yang berpengetahuan
luas dalam semua bidang berikut: pikiran (termasuk kemampuan berpikir
kritis, kreatif, analitis, inovatif, objektif, rasional, dan reflektif); karakter
(meliputi ciri-ciri berpenampilan menarik, berwibawa, sehat jasmani, dan
cerdas emosi); komitmen (artinya dia benar-benar terpanggil menjadi guru);
hati (termasuk perasaan cinta terhadap anak dan kebanggaan terhadap profesi
guru); dan moralitas (yang mencakup kepatuhan terhadap norma, etika
Pada kenyataannya, "profesi" mengacu pada pekerjaan apa pun yang
menuntut keadilan, akuntabilitas, dan dedikasi kepada rekan kerja. Secara
teori, siapa pun tanpa pelatihan atau pengalaman yang tepat tidak dapat
berhasil mempraktikkan profesi tertentu. Ketika kita berbicara tentang

1
Ali Nurhadi, Profesi Keguruan, (Jawa Barat : Goresan Pena, 2016), h. 1

2
seseorang atau sesuatu yang "profesional", kita mengacu pada penampilan
dan perilaku mereka, karena mereka harus sesuai dengan standar yang ada.
Istilah "profesionalisme" digunakan untuk menggambarkan mentalitas dan
dedikasi orang-orang dalam profesi tertentu untuk menegakkan seperangkat
standar dan kode etik. Istilah "profesionalisme" digunakan untuk
menggambarkan seberapa serius seseorang menjalani pekerjaan atau
kariernya. Pelatihan pra-jabatan dan on-the-job keduanya merupakan bagian
integral dari proses profesionalisasi.2
Ciri-ciri mengajar sebagai profesi adalah sebagai berikut: 1) Guru
berkomitmen pada gagasan bahwa menjunjung tinggi martabat manusia
sebelum mencapai keuntungan pribadi. 2) Orang harus menyelesaikan
pelatihan profesional dalam waktu yang ditentukan untuk mempraktikkan
suatu profesi. 3) Dia harus selalu belajar lebih banyak untuk maju dalam
posisinya. 4) Memiliki kode etik untuk pekerjaan Anda. 5) Memiliki otak
untuk memecahkan masalah yang dihadapi. 6) Senantiasa berusaha untuk
belajar lebih banyak tentang bidang keahlian yang ditekuni. 7) Bergabunglah
dengan asosiasi untuk para profesional. 8) Pekerjaan dipandang sebagai karir
seumur hidup. 3
Ciri-ciri guru professional adalah :
1. Membuat rencana yang jelas yang dapat dilaksanakan oleh siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
2. Menyesuaikan paradigma lama dengan paradigma baru yang memandang
siswa sebagai pembangun gagasan
3. Bersikap kritis dan berani menolak keinginan yang kurang mendidik.
4. Bersedia mengubah cara pengambilan keputusan tentang peran yang
dimainkan siswa, instruktur, dan metode pendidikan.

B. Profesionalisme Pendidik

2
Rusdi Ananda, Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, (Medan : : Lembaga
Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia, 2018), h. 5
3
Heri Susanto, Profesi Keguruan, (Banjarmasin : Universitas Lambung Mangkurat,
2020), h. 16

3
Keahlian dan profesionalisme adalah dua kualitas yang dicari setiap
orang di penyedia layanan. Orang-orang dalam masyarakat umumnya melihat
akses ke kesempatan pendidikan sebagai hak asasi manusia, dan di Indonesia
pandangan ini dipegang teguh, menurut UUD 1945. Guru, sebagai pegawai
negeri, memiliki tanggung jawab untuk menyesuaikan praktek pedagogis
mereka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
Karena pendidikan berangkat dari pemikiran mendasar tentang
manusia, termasuk kebaikan bawaannya dan kapasitas pertumbuhan yang
tidak terbatas, maka profesionalisasi menjadi sangat penting dalam bidang
pendidikan. Sementara itu, tenaga ahli diperlukan untuk pengembangannya.
Sedangkan melalui pendidikan dan pengembangan profesi, dikembangkan
tenaga kerja yang profesional. 4
Ketenagakerjaan profesional adalah norma dalam bidang di mana
seseorang harus memiliki keterampilan dan pengetahuan tertentu untuk
berinteraksi dengan publik atau organisasi lain.
Profesionalisme didefinisikan sebagai pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang yang memerlukan pengetahuan, bakat, atau
keterampilan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi, dan diatur dalam Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.5
Profesionalisasi sangat penting dalam pendidikan karena interaksi
antara guru dan siswa adalah apa yang membuat pembelajaran terjadi, dan
interaksi ini memungkinkan siswa untuk berkembang dengan cara yang
diinginkan guru sehingga mereka konsisten dengan nilai-nilai yang dijunjung
tinggi oleh masyarakat. Instruktur profesional dituntut untuk melaksanakan
proses pendidikan dengan benar, khususnya pada komponen psikologis
(proses pembelajaran bagi peserta didik).

4
Rusdiana dan Yeti Herawati, Pendidikan Profesi Keguruan , (Bandung : Pustaka
Setia, 2019), h. 30
5
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

4
Melakukan sesuatu secara profesional berarti Anda melakukannya
sebagai sumber penghasilan utama Anda, yang seringkali membutuhkan
keterampilan dan dedikasi tingkat tinggi. Ciri-ciri khusus profesi meliputi:
1. Tersedia informasi khusus.
2. Masyarakat mematuhi norma-norma perilaku yang ketat.
3. Berkontribusi untuk kebaikan bersama
4. Mewajibkan pemegang izin praktik tertentu
5. Keanggotaan dalam asosiasi perdagangan atau profesi
Profesionalisme seorang guru dapat dinilai dari pengetahuan, kecakapan
teknis, dan dedikasi moral mereka terhadap pekerjaannya. Seorang guru yang
kompeten memiliki pemahaman tentang materi pelajaran yang dia ajarkan,
dan sebagai hasilnya, dia menyampaikan informasi itu kepada murid-
muridnya. Keterampilan teknis mengajar antara lain meliputi perencanaan
pembelajaran, evaluasi proses pembelajaran, dan komitmen moral sikap
mental seorang guru yang meliputi kecintaan pada profesinya, kedisiplinan,
dan sikap tidak memihak.

C. Peran dan Fungsi Guru dalam Penddidikan


Perilaku dalam berbagai situasi yang melibatkan anak-anak, instruktur
lain, dan administrator digariskan oleh tugas guru.
Apakah siswa dan guru menyadarinya atau tidak, guru menghabiskan
sebagian besar waktu dan energi mereka untuk mempromosikan
pembelajaran dan berhubungan dengan siswa di kelas.
Fungsi Guru sehubungan dengan tugasnya adalah :
1. Sebagai informatory
Sebagai penyedia praktik kelas yang mencerahkan, fasilitas
penelitian, kesempatan belajar berdasarkan pengalaman, dan laporan
tentang kejadian akademik dan sosial
2. Sebagai motivator
Untuk mendongkrak minat dan meningkatkan aktivitas belajar
siswa, peran guru sebagai motivator sangat menentukan. Untuk

5
memaksimalkan potensi siswa dan mempromosikan swadaya, guru
harus mampu memotivasi dan menginspirasi siswa mereka.
3. Sebagai pengarah/ director
Pada posisi ini, rasa kepemimpinan instruktur lebih terlihat. Dalam
hal ini, instruktur harus mampu mengarahkan dan mengarahkan tindakan
siswa sejalan dengan hasil yang diinginkan.
4. Sebagai insiator
Dalam konteks ini, pendidik memainkan peran generator ide untuk
kelas. Tidak diragukan lagi, mereka adalah saran orisinal yang mungkin
menginspirasi siswa mereka untuk melakukan hal yang sama.
5. Sebagai Transmite
Instruktur juga akan berfungsi sebagai saluran untuk kebijaksanaan
pendidikan dan informasi di seluruh kegiatan pembelajaran.
6. Sebagai fasilitator
Dalam situasi ini, guru akan berperan sebagai fasilitator dan
menawarkan fasilitas atau kemudahan untuk belajar, antara lain dengan
membina lingkungan yang kegiatannya selaras dengan perkembangan
siswa dan kondusif untuk interaksi belajar mengajar yang baik.
7. Sebagai mediator
Guru dapat memainkan peran penting sebagai penengah netral
pembelajaran siswa dengan menengahi konflik atau membantu siswa
menemukan solusi untuk masalah yang muncul dalam diskusi kelas.
Penyedia media, instruksi penggunaannya, dan orang-orang yang
mengelola operasinya adalah contoh mediator.
8. Sebagai Evaluator
Untuk menilai apakah murid mereka berhasil atau tidak, guru
sering dipandang sebagai penentu utama kinerja akademik dan sosial
mereka.6

BAB III
6
Aswan, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional, (Asahan : IAIDU,
2016), h. 39-41

6
PENUTUP

A. Kesimpulan
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang yang menjadi sumber penghasilan bagi kehidupannya dan
memerlukan keahlian, keterampilan, dan kemampuan yang memenuhi standar
mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Mengajar
adalah salah satu profesi yang membutuhkan keterampilan khusus untuk
melaksanakannya.
Profesionalisasi sangat penting dalam pendidikan karena menantang
keyakinan mendasar tentang orang, seperti kapasitas mereka untuk
berkembang. Sementara itu, dibutuhkan karyawan yang kompeten untuk
dapat berkembang. Sementara itu, proses pendidikan dan pertumbuhan
profesional menghasilkan pembentukan karyawan yang profesional.
Perilaku yang diantisipasi dalam kontak yang berbeda, termasuk dengan
siswa, guru lain, personel sekolah, atau bahkan administrasi, akan selalu
dijelaskan oleh pekerjaan guru.
Fungsi Guru sehubungan dengan tugasnya adalah :
1. Sebagai informatory
2. Sebagai motivator
3. Sebagai pengarah/ director
4. Sebagai insiator
5. Sebagai Transmite
6. Sebagai fasilitator
7. Sebagai mediator
8. Sebagai Evaluator

DAFTAR PUSTAKA

7
Ananda, Rusdi. Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Medan : :
Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia, 2018

Aswan, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional, Asahan : IAIDU,


2016

Nurhadi, Ali. Profesi Keguruan, Jawa Barat : Goresan Pena, 2016

Susanto, Heri. Profesi Keguruan, Banjarmasin : Universitas Lambung Mangkurat,


2020

Rusdiana dan Yeti Herawati, Pendidikan Profesi Keguruan , Bandung : Pustaka


Setia, 2019

Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Anda mungkin juga menyukai