Makalah Strategi Pengembangan Profesi Gu
Makalah Strategi Pengembangan Profesi Gu
Disusun oleh:
Istiana Dewi K 128032410
Sariyatul Ilyana 12803241025
Riqi Astuti 12803241029
Umronah 128032410
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Mata Kuliah
Manajemen UMKM dan Koperasi Yaitu Makalah mengenai Aspek Produksi.
Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan sesuai
waktunya.
Kami harap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah
ilmu pengetahuan kita semua.
Akhir kata dari kami, terima kasih dan mohon maaf atas segala ketidak
sempurnaan dari penyusunan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Rumusan Masalah
iv
seseorang tidak akan bekerja secara professional bilamana memiliki hanya
memenuhi salah satu di antara dua persyaratan diatas. Jadi, betapa pun
tingginya kemampuan seseorang ia tidak akan bekerja secara professional
apabila tidak memiliki motivasi kerja yang tinggi. Sebaliknya, betapapun
tingginya motivasi kerja seseorang ia tidak akan sempurna dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya bilamana tidak didukung oleh kemampuan.
Lebih lanjut menurut Glickman, sesuai dengan pemikirannya diatas, seorang
guru dapat dikatakan professional bilamana memiliki kemampuan tinggi
(high level of abstract) dan motivasi kerja tinggi (high level of commitment).
Komitmen lebih luas daripada concern sebab komitmen itu mencakup waktu
dan usaha. Tingkat komitmen guru terbentang dalam satu garis kontinum,
bergerak dari yang paling rendah menuju yang paling tinggi. Guru yang
memiliki komitmen yang rendah biasanya kurang memberikan perhatian
kepada murid, demikian pula waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran pun sangat sedikit. Sebaliknya, seorang
guru yang memiliki komitmen tinggi biasanya tinggi sekali perhatiannya
kepada murid, demikian pula waktu yang disediakan untuk peningkatan mutu
pendidikan sangat banyak. Sedangkan tingkat abstraksi yang dimaksudkan
disini adalah tingkat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran,
mengklarifikasi masalah-masalah pembelajaran, dan menentukan alternative
pemecahannya. Menurut Glickman (1981) guru yang memiliki tingkat
abstraksi yang tinggi adalah guru yang mampu mengelola tugas, menemukan
berbagai permasalahan dalam tugas, dan mampu secara mandiri
memecahkannya.
Sementara itu, perwujudan unjuk kerja professional guru ditunjang dengan
jiwa profesionalisme yaitu sikap mental yang senantiasa mendorong untuk
mewujudkan diri sebagai guru professional.
Kualitas profesionalisme ditunjukkan oleh lima unjuk kerja sebagai berikut:
1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati standar
ideal.
2. Meningkatkan dan memelihara citra profesi
3. Keinginan untuk senantiasa mengejar kesempatan pengembangan
professional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas
pengetahuan dan keterampilan
4. Mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesi
5. Memiliki kebanggaan terhadap profesinya.
v
melaksanakan system pendidikan nasional, dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
vi